Anda di halaman 1dari 29

PENGARUH EKSTRAK DAUN SIRIH TERHADAP

PENCEGAHAN JENTIK NYAMUK

KARYA TULIS ILMIAH INI SEBAGAI SALAH SATU


SYARAT DALAM MENGIKUTI UJIAN TENGAH
SEMESTER MATA KULIAH BAHASA INDONESIA
SEMESTER AWAL

TAHUN AJARAN 2019/2020

Disusun Oleh :

1. ALYA PUTRI NADIFA (1905025052)


2. SALSABILLA JANNAH (1905025190)

PROGRAM STUDI GIZI

FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS


MUHAMMADIYAH PROFDR HAMKA

JAKARTA 2019
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih lagi maha penyayang,
penulis panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah ilmiah tentang “ pengaruh ekstrak daun sirih terhadap pencegahan jentik
nyamuk”

Makalah ini telah penulis susun sebagai salah satu syarat untuk mengikuti ujian
akhir semester dibawah bimbingan ibu Dr. Nini Ibrahim, M.Pd.

Untuk itu penulis menyampaikan Terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.dan penulis mengucapkan banyak
terimakasih kepada

1. Ibu Dr.Nini Ibrahim M.Pd. selaku guru pembimbing


2. Ibu Deasy

Terlepas dari semua itu, penulis mengakui sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka penulis menerima segala kritik dan saran dari pembaca agar
kami dapat memperbaiki makalah ini.

Akhir kata penulis berharap semoga karya tulis ilmiah tentang “ Pengaruh
ekstrak daun sirih terhadap pencegahan jentik nyamuk” dapat memberikan manfaat
maupun inspirasi terhadap pembaca.

Jakarta, 19 Desember 2018


Penulis
LEMBAR PENGESAHAN

KARYA TULIS ILMIAH

PENGARUH EKSTRAK DAUN SIRIH TERHADAP


PENCEGAHAN JENTIK NYAMUK

DISUSUN OLEH :

ALYA PUTRI NADIFA NIM 1905025052

SALSABILLA JANNAH NIM 1905025190


ABSTRACT

ALYA PUTRI NADIFA (Nim:1905025052) and SALSABILLA JANNAH (Nim:


1905025190)

The presence of mosquitoes is close to human and animal life. This raises a serious
problem because mosquitoes act as vectors of some very important diseases with high
levels of morbidity and death caused. One type of mosquito that needs to be taken into
account is the Aedes aegypti mosquito which is a vector of dengue fever. The existence
of this mosquito needs to be suppressed as much as possible given the number of
victims that continues to increase from year to year. One way to reduce the mortality
rate caused by mosquitoes is to eradicate the life cycle. Vegetable insecticide is the right
step to apply. One type of plant that has the potential as a vegetable insecticide is the
betel plant (Piper betle L.). Betel leaf extract contains substances that can function as
larvasides and puspasides of Aedes aegypti mosquitoes. This paper was prepared in
accordance with the results of research that has been done, with the aim to determine the
effect and effectiveness of betel leaf extract in the solvent of methanol, water and
ethanol, the ability to live and the adult development of Aedes aegypti mosquitoes. The
research methodology in this paper starts from the preparation of tools and materials,
working procedures for mosquito maintenance and making betel leaf extract, testing,
observing and analyzing data. The experimental results showed that betel leaf extract
dissolved in methanol, water and ethanol could function as larvaside and puspasida of
Aedes aegypti mosquitoes. Of the three solvents used, methanol solvents have a higher
effectiveness in suppressing the growth of the Aedes aegypti mosquito life cycle than
water and ethanol solvents.
ABSTRAK
ALYA PUTRI NADIFA,1905025052 SALSABILLA JANNAH,1905025190.
Pengaruh Ekstrak Daun Sirih terhadap Jentik Nyamuk. Makalah, Jakarta, Program Studi
Ilmu Gizi, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhamadiyah Prof. DR HAMKA
Januari 2020.

Penelitian ini bertujuan, (1) Untuk mengetahui pengaruh ekstrak daun sirih dalam
membasmi jentik nyamuk
(2) untuk mengetahui cara mencegah jentik nyamuk agar tidak terkena penyakit DBD.
(3) Ternyata bukan hanya daun sirih yang biasa mencegah jentik nyamuk. Adapun
metodelogi dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan tekhnik studi
keperpustakaan, tekhnik observasi, tekhnik wawancara.berdasarkan hasil penelitian,
bahwa masyarakat banyak mengetahui cara mencegah jentik nyamuk dengan daun sirih
dengan konsentrasi 100% dari 32 responden.
Hal ini menimbulkan masalah yang cukup serius dikarenakan nyamuk bertindak sebagai
vektor beberapa penyakit yang sangat penting dengan tingginya tingkat kesakitan dan
kematian yang ditimbulkan. Salah satu jenis nyamuk yang perlu diperhitungkan yakni nyamuk
Aedes aegypti yang merupakan vektor penyakit demam berdarah. Keberadaan nyamuk ini
perlu ditekan semaksimal mungkin mengingat jumlah korban yang terus mengalami
peningkatan dari tahun ke tahun. Salah satu cara untuk menekan angka kematian yang
disebabkan oleh nyamuk tersebut yaitu dengan memberantas siklus hidupnya. Insektisida
nabati merupakan langkah tepat untuk diterapkan. Salah satu jenis tanaman yang berpotensi
sebagai insektisida nabati yakni tanaman sirih (Piper betle L.). Ekstrak daun sirih mengandung
zat yang dapat berfungsi sebagai larvasida dan puspasida nyamuk Aedes Aegypti. Makalah ini
disusun sesuai hasil penelitian yang telah dilakukan, dengan tujuan untuk mengetahui
pengaruh dan keefektifan ekstrak daun sirih dalam pelarut metanol, air dan etanol
kemampuan hidup dan perkembangan pradewasa nyamuk Aedes aegypti.

Metodologi penelitian dalam makalah ini dimulai dari persiapan alat dan bahan,
prosedur kerja pemeliharaan nyamuk dan pembuatan ekstrak daun sirih, pengujian,
pengamatan dan anlisis data. Hasil percobaan menunjukkan bahwa ekstrak daun sirih
yang dilarutkan dalam metanol, air dan etanol dapat berfungsi sebagai larvasida dan
puspasida nyamuk Aedes aegypti. Dari ketiga pelarut yang digunakan, pelarut metanol
memiliki efektivitas yang lebih tinggi dalam menekan pertumbuhan siklus hidup
nyamuk Aedes aegypti dibandingkan pelarut air dan etanol.
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih lagi maha penyayang,
penulis panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah ilmiah tentang “pengaruh ekstrak daun sirih terhadap jentik nyamuk”. Makalah
ini telah penulis susun sebagai salah satu syarat untuk mengikuti ujian tengah semester
dibawah bimbingan ibu Dr. Nini Ibrahim, M.Pd.

Untuk itu penulis menyampaikan Terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.dan penulis mengucapkan banyak
terimakasih kepada

1. Ibu Dr.Nini Ibrahim M.Pd. selaku guru pembimbing


2. Terlepas dari semua itu, penulis mengakui sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan
terbuka penulis menerima segala kritik dan saran dari pembaca agar kami dapat
memperbaiki makalah ini.

Akhir kata penulis berharap semoga karya tulis ilmiah tentang “ Pengaruh
ekstrak daun sirih terhadap jentik nyamuk ” dapat memberikan manfaat maupun
inspirasi terhadap pembaca.
Jakarta, 19
Desember
2018

Penulis

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ...........................................................


LEMBAR PENGESAHAN .....................................................
ABSTRACT ............................................................................
ABSTRAK .............................................................................
KATA PENGANTAR .............................................................
DAFTAR ISI ...........................................................................

BAB I PENDAHULUAN .......................................................


A. Latar Belakang .................................................................
B. Rumusan Masalah ............................................................
C. Tujuan Penelitian..............................................................
D. Manfaat Penelitian............................................................
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .............................................
A. Kajian Teori……………………..…................................
1. Hakikat Daun Sirih…………………………………..
2. Analisis Daun Sirih…………………………………..
3. Jenis-jenis Daun Sirih
4. Unsur-unsur Daun Sirih
5. Fungsi Daun Sirih
6. Tujuan Daun Sirih
7. Definisi Jentik Nyamuk
8. Analisis Jentik Nyamuk
9. Unsur-unsur Jentik Nyamuk
B. Kerangka Berpikir……………………………………….
C. Penelitian Relevan ………………………………………
BAB III METODELOGI PENELITIAN…………………….
A. Metode penelitian……………………………………….
B. Tempat dan Waktu Penelitian…………………………..
C. Data dan Sumber data…………………………………..
D. Teknik Analisis Data……………………………………
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN………………
A. Deskripsi Data……………………………………………
B. Hasil Penelitian…………………………………………..
C. Pembahasan………………………………………………
BAB V SIMPULAN DAN SARAN………………………..
A. Simpulan………………………………………………….
B. Saran………………………………………………………
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Penyakit yang ditularkan oleh nyamuk masih merupakan masalah kesehatan


masyarakat di Indonesia baik di perkotaan maupun di pedesaan. Salah satunya adalah
DBD(Demam Berdarah Dengue), penyakit DBD disebabkan oleh virus Dengue yang
disebarkan oleh nyamuk Aedes aegypti sebagai vektor (Nor dan Ma’roef, 2006). Data
koran kompas (2011) Indonesia menduduki urutan tertinggi kasus demam berdarah
dengue (DBD) ASEAN dengan jumlah kematian sekitar 1.317 orang dari sekitar
150.000 kasus pada tahun 2010.sampai saat ini Indonesia termasuk peringkat ke-3
endemi penyakit DBD setelah brazil yang pertama.
Iklim yang tidak menentu serta pola perilaku masyarakat Indonesia yang buruk
menyebabkan nyamuk Aedes aegypti berkembang dengan baik. Pada musim penghujan
banyak ditemukan genangan air disekitar rumah, genangan seperti inilah tempat
nyamuk Aedes aegypti betina bertelur. Nyamuk Aedes aegypti bertelur dan
berekmbangbiak ditempat-tempat yang ada air (genangan) jernih seperti di bak mandi,
genangan air dalam pot, air dalam botol, drum,baskom,ember,vas bunga,batang atau
daun tanaman,dan bekas piring. Telur-telur ini akan menjadi larva dan kemudian
berubah menjadi bentuk dewasa.
Dengan kasus penderita DBD yang terus meningkat tiap tahunnya pemerintah
Indonesia melalui Departemen Kesehatan Republik Indonesia terus menggalakkan
pemberantasan nyamuk Aedes aegypti dengan kegiatan 3M (menguras,mengubur,dan
menutup) serta kegiatan fogging atau pengasapan untuk membasmi larva dan nyamuk
dewasa. Selain cara tersebut pemberantasan nyamuk dapat menggunakan bahan kimia
seperti obat nyamuk bakar, obat nyamuk oles atau elektrik dan bubuk abate. Namun
penggunaan obat kimiawi dapat menggangu kesehatan serta tidak ramah lingkungan.
Oleh karena itu perlu diterapkan penanganan pengendalian vektor DBD dengan
memanfaatkan metodeyang tepat (fisik,biologi,dan kimiawi), aman,murah,ramah
lingkungan,dan memanfaatkan tanaman obat berkhasiat.
Di Indonesia tanaman obat sangatlah banyak dan beragam namun tanaman obat yang
dapat digunakan dalam pemberantasan larva nyamuk haruslah yang bersifat pestisida.
Tanaman yang dapat digunakan sebagai pestisida haruslah banyak mengandung
senyawa seperti saponin,alkaloid,flavonoid,serta tannin. Saponin sering disebut
“deterjen alam” senyawa ini larut dalam air, senyawa ini juga bersifat antibakteri dan
antivirus. Saponin sangat mudah dikenal Karena membentuk buih pada air apabila
digojok, dapat menghancurkan butir darah merah lewat reaksi hemolysis serta bersifat
racun bagi hewan berdarah dingin bahkan dapat digunakan sebagai racun pada ikan.
Tanaman yang bersifat pestisida salah satunyab adalah Jarak Cina (Jatropha
multifidi)dan Mahkota Dewa (Phaleria macrocarpa) karena adanya kandungan saponin
yang bersifat racun sehingga dapat digunakan untuk membasmi larva nyamuk Aedes
aegypti.
Tanaman Jarak Cina telah dikenal masyarakat Indonesia sebagai tanaman obat
tradisional untuk luka luar. Menurut Hariana(2006) bahwa Jarak Cina pada daunnya
mengandung saponin,flavonoid,tannin,dan senyawa-senyawa polifenol. Getahnya
mengandung tannin,flavonoid dan saponin. Bijinya mengandung berbagai senyawa
alkaloid,saponin,dan sejenis protein beracunyang disebut curcin.
Tanaman Mahkota Dewa merupakan tanaman obat tradisional yang memiliki banyak
khasiat. Kandungan kimia mahkota dewa adalah alkaloid,saponin,flavonoid,dan
polifenol, terutama dibagian daunnya . namun kandungan antara daun dan buah
tanaman ini berbeda, pada tanaman ini bijinya bersifat toksik tetapi buahnya tidak. Buah
mahkota dewa terdiri dari golongan saponin,alkaloid,tannin,flavonoid.
Di Indonesia musim penghujan perlu diwaspadai, karena pada musim hujan, daerah
lembab dan tergenang adalah tempat dimana nyamuk dewasa menetaskan telurnya
menjadi jentik-jentik. Jentik-jentik ini akan berkembangbiak hingga menjadi nyamuk
dewasa, yang nantinya dapat mengakibatkan wabah demam berdarah pada masyarakat
terutama bagi mereka yang tidak memperhatikan genangan- genangan air atau tidak
membersihkan bak- bak air di lingkungan sekitar mereka.
Penelitian-penelitian yang dilakukan untuk mempelajari pengaruh ekstrak suatu
tumbuhan terhadap larva nyamuk Aedes aegypti sudah banyak dilakukan. Bisa
menggunakan
Jentik nyamuk adalah larva nyamuk yang pada umumnya apabila berkembang
menjadi nyamuk dewasa akan menimbulkan masalah kesehatan seperti demam berdarah
yang sampai saat ini masih menjadi ancaman bagi masyarakat khususnya di perkotaan
yang padat penduduk.

Jentik nyamuk yang nantinya berkembang menjadi nyamuk dapat mengganggu


kesehatan yang dapat menimbulkan penyakit demam berdarah pada penderita yang
digigitnya. Jika penyakit demam berdarah tidak diatasi dengan benar dan tidak diatasi
segera akan berujung pada kematian.
Pencegahan demam berdarah dapat dilakukan dengan beberapa cara seperti
melakukan fogging, menerapkan 3M dan melakukan abatisasi. Pencegahan yang baik
dapat dilakukan dari pembasmian jentik nyamuk yang nantinya dapat berkembang
menjadi nyamuk dan dapat membawa virus aides aegypti.
Keberadaan jentik nyamuk dapat banyak dilihat di perumahan padat penduduk dan
digenangan- genangan air. Jentik akan tumbuh dalam jumlah yang banyak terutama
pada musim penghujan. nyamuk yang ramah lingkungan, mudah didapat dan memiliki
nilai ekonomis.
Adapun bahan alami yang dapat digunakan adalah daun sirih yang dalam penelitian
ini penulis ubah menjadi ekstrak cair. Daun sirih merupakan daun yang mudah didapat,
dan jika masyarakat mau menanam di pekarangan rumah akan dapat dengan mudah
memanfaatkan daun sirih untuk membasmi jentik nyamuk. Selama ini daun sirih
digunakan masyarakat untuk keperluan upacara adat, membersihkan gigi dan dapat
digunakan sebagai obat herbal.

B. RUMUSAN MASALAH

Adapun rumusan masalah dalam penulisan ini, yaitu:


1. Bagaimanakah pengaruh ekstrak daun sirih dalam membasmi jentik nyamuk ?
2. Bagaimana mencegah jentik nyamuk agar tidak ada penyakit DBD ?
3. Ternyata bukan hanya daun sirih yang bias mencegah jentik nyamuk ?

C. TUJUAN PENELITIAN

Adapun tujuan dalam penelitian ini, yaitu:


1. Untuk mengetahui pengaruh ekstrak daun sirih dalam membasmi jentik nyamuk.
2. Untuk mengetahui cara mencegah jentik nyamuk agar tidak terkena penyakit DBD.
3. Ternyata bukan hanya daun sirih yang bias mencegah jentik nyamuk.

D. MANFAAT PENELITIAN

Adapun manfaat dalam penelitian ini, yaitu:

1. Memberikan wawasan kepada masyarakat akan kegunaan daun sirih sebagai bahan
alternatif untuk membasmi jentik-jentik nyamuk.
2. untuk mempermudah membasmi nyamuk menggunakan bahan yang mudah didapatkan.
3. Untuk mengetahui agar terhindar dari penyakit DBD yang disebabkan oleh jentik
nyamuk.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teori
Daun sirih adalah tanaman asli Indonesia yang
tumbuh merambat atau bersandar pada batang pohon
lain.
Manfaat nya adalah Minyak atsiri dari daun sirih
mengandung minyak terbang
(betlephenol),seskuiterpen,pati,diatase,gula dan zat
samak dan kavikol yang memiliki daya mematikan
kuman, antioksidasi dan fungisida,anti jamur.
Sirih berkhasiat menghilangkan bau badan yang
ditimbulkan bakteri dan cendawan. Daun sirih juga
bersifat menahan perdaharan,menyembuhkan luka pada
kulit,dan gangguan saluran pencernaan.
Jentik Nyamuk adalah tahap larva dari nyamuk.
Jentik hidup di air dan memiliki perilaku mendekat
atau menggantung pada permukaan air untuk
bernapas.Nama “jentik” berasal dari gerakannya ketika
bergerak di air. Ia dikenal dalam Bahasa lokal sebagai
encuk atau uget-uget.
Jentik menjadi sasaran dalam pengendalian populasi
nyamuk yang berperan sebagai vector penyakit menular
melalui nyamuk,seperti malaria dan demam berdarah
dengue.

Proses terjadinya nyamuk:


Berawal dari telur, Nyamuk akan meletakkan
telurnya di tempat yang berair. Air dalam hal ini
merupakan faktor utama, karna tanpa air telur tidak
akan tumbuh dan berkembang. Dalam keadaan
kering telur akan cepat kering dan mati, meskipun
ada beberapa nyamuk yang telurnya dapat bertahan
dalam waktu lama dalam lingkungan tanpa air.
Lalu terjadilah Jentik Nyamuk, untuk perkembangan
stdium jentik memerlukan tingkatan-tingkatan pula,
antara tingkatan yang satu dengan tingkatan lainnya
bentuk dasarnya sama. selama stadium jentik dikenal
empat tingkatan yang masing-masing tingkatan
dinamakan instar.untuk jentik nyamuk instar
pertama, kedua, ketiga dan keempat bulu-bulu sudah
lengkap, sehingga untuk identifikasi jentik diambil
jentik instar keempat.
Stadium jentik memerlukan waktu kurang lebih satu
minggu. Pertumbuhan dan perkembagan jentik
dipengaruhi beberapa faktor, diantaranya adalah
temperature, cukup tidaknya bahan makanan, ada
tidaknya predator dalam air.
Cara pencegahan jentik nyamuk:
1. Kosongkan, kuras, atau tutup wadah yang
dapat menampung air.
2. Ganti penampungan air di pot bunga setiap
minggu.
3. Bersihkan tempat mandi burung setiap
minggu, jika anda memilikinya.
4. Perbaiki atau cegah kebocoran luar rumah.
5. Rawat kolam renang dengan seksama, jika
punya.
6. Jagalah kebersihan talang air hujan.
7. Cegah terjadinya genangan air, misal: buang
pot yang tidak terpakai, tutup tong sampah
dan tempat daur ulang.
8. Letakkan saringan kawat pada penampungan
air hujan atau tangka air.
9. Bersihkan taman setiap minggu.
10. Potong rumput dan semak-semak yang
meninggi.
11. Tanamlah bunga atau tanaman yang dapat
mengusi nyamuk, terutama di dekat genangan
air.
12. Gunakan larvasida untuk membunuh larva
nyamuk.
Bab III
METODE PENELITIAN

A .Metode penelitian

Penelitian ini dilaksanakan menggunakan metode


kualitatif. Metode kualitatif adalah penelitian yang
bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis.
Menurut Sugiyono (2009 : 15) metode penelitian
kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan
pada filsafat postivisme, digunakan untuk meneliti pada
kondisi objek yang alamiah, (sebagai lawannya
eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai intrumen
kunci, pengambilan sempel sumber data, dilakukan
secara purposive dan snowball, teknik pengumpulan
dengan tri-anggulasi (gabungan), analisis data bersifat
induktif atau kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif
lebih menekankan makna dari pada generalisasi.

B. Tempat dan waktu penelitian


Di wilayah kampus UHAMKA pada tanggal 10-12
desember.

C. Data dan sumber data


Data merupakan keterangan-keterangan tentang suatu
hal,dapat berupa sesuatu hal yang dianggap atau
anggapan, atau suatu fakta yang digunakan lewat angka,
symbol, kode, dan lainnya.

D. Teknik Analisis Data


Menurut Milles and Huberman, analisis data tertata
dalam situs ditegaskan bahwa kolom pada sebuah
matriks tata waktu disusun dengan jangka waktu, dalam
susunan tahapan, sehingga dapat dilihat kapan gejala
tertentu terjadi. Prinsip dasarnya adalah kronologi.
Berikut tahapan dalam analisis data tertata, Pertama,
Membangun sajian, pada tahap ini cara yang mudah
bergerak maju adalah memecah-mecah inovasi ke dalam
komponen komponen atau aspek-aspek khusus, dengan
menggunakan ini sebagai baris matriks. Kolom matriks
adalah jangka-jangka waktu, dari penggunaan awal
sampai penggunaan nanti. Jika terjadi perubahan dalam
komponen selama jangka waktu itu, kita dapat
memasukkan deskripsi singkat dari perubahan itu (Miles
dan Huberman, 2007: 173-174).
Kedua, Memasukkan data. Pada tahap ini,
penganalisis sedang mencari perubahan-perubahan
dalam inovasi itu, komponen demi komponen.
Perubahan-perubahan itu dapat ditempatkan dalam
catatan-catatan lapangan wawancara dengan para
pengguna inovasi yang sudah terkode, yang ditanyai
secara khusus apakah mereka telah membuat suatu yang
sudah terkode dalam format buku inovasi. Kelanjutan
penyelidikan menurut adanya bagian-bagian yang telah
ditambah, didrop, diperbaiki, digabungkan, atau diseleksi
untuk 46 digunakan. Dalam beberpa hal dapat mengacu
pada bukti-bukti dokumenter (Miles dan Huberman,
2007: 174).
Ketiga, Menganalisis data. Pada tahap ini,
penganalisis dapat memahami lebih dalam mengenai apa
yang terjadi dengan mengacu kembali pada aspek-aspek
lain dari catatan lapangan, khususnya apa lagi yang
dikatakan orang mengenai perubahan itu atau alasan-
alasannya (Miles dan Huberman, 2007: 177).
Untuk menyajikan data agar mudah dipahami,
maka langkah-langkah anlisis data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah Analysis Interactive Model
dari Miles dan Huberman, yang membagi langkah-
langkah dalam kegiatan analisis data dengan beberapa
bagian yaitu pengumpulan data (data collection), reduksi
data (data reduction), penyajian data (data display), dan
penarikan kesimpulan atau verifikasi (conclutions).
1. Pengumpulan Data
Pada analisis model pertama dilakukan
pengumpulan data hasil wawancara, hasil observasi,
dan berbagai dokumen berdasarkan kategorisasi yang
sesuai dengan masalah penelitian yang kemudian
dikembangkan penajaman data melalui pencarian
data selanjutnya.
2. Reduksi Data
Reduksi data adalah suatu bentuk analisis yang
menajamkan, menggolongan, mengarahkan,
membuang data yang tidak perlu dan mengorganisasi
data dengan cara sedemikian rupa sehingga simpulan
final dapat ditarik dan diverifikasi (Miles dan
Huberman, 2007: 16). 48 Menurut Mantja (dalam
Harsono, 2008: 169), reduksi data berlangsung
secara terus menrus sepanjang penelitian belum
diakhiri. Produk dari reduksi data adalah berupa
ringkasan dari catatan lapangan, baik dari catatan
awal, perluasan, maupun penambahan.
3. Penyajian Data
Sajian data adalah suatu rangkaian organisasi
informasi yang memungkinkan kesimpulan riset
dapat dilakukan. Penyajian data dimaksudkan intuk
menemukan pola-pola yang bermakna serta
memberikan kemungkinan adanya penarikan
simpulan serta memberikan tindakan (Miles dan
Huberman, 2007: 84). Menurut Sutopo (dalam
Harsono, 2008: 169) menyatakan bahwa sajian data
berupa narasi kalimat, gambar/skema, jaringan kerja
dan tabel sebagai narasinya.
4. Penarikan Kesimpulan
Penarikan kesimpulan merupakan bagian dari
sutu kegiatan konfigurasi yang utuh (Miles dan
Huberman, 2007: 18). Kesimpulankesimpulan juga
diverifikasi selama penelitian berlangsung.
Kesimpulan ditarik semenjak peneliti menyususn
pencatatan, polapola, pernyataan-pernyataan,
konfigurasi, arahan sebab akibat, dan berbagai
proposisi (Harsono, 2008: 169).
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data
Adapun tempat dan waktu penelitian yang telah dilaksanakan
yaitu di area kampus UHAMKA limau penelitian ini
berlangsung selama 3 hari, dimulai pada tanggal 9 – 11
Desember 2019. Jumlah responden 28 orang yang terdiri atas
9 responden laki – laki dan 19 responden perempuan dapat
dilihat pada table berikut.

No Nama Pekerjaan/Prodi Univ/Tempat


Kerja
1 Erisa Mahasiswi/Farmasi Stikes Masda
2 Laily Mahasiswi/Manajemen STEISEBI
Bisnis Syariah
3 Talenta Mahasiswi/Gizi UHAMKA
4 Arif Manager Kantor
Indomaret
5 Vicky Mahasiswa/Komunikasi UHAMKA
6 Dyda Mahasiswi/Kesehatan UHAMKA
Masyarakat
7 Farah Mahasiswi/Kimia Murni IPB
8 Aleya Mahasiswi/Gizi UHAMKA
9 Salsa Mahasiswi/Gizi UHAMKA
10 Ibnu Mahasiswa/Tekhnik Darma
Mesin Persada
11 Haikal Mahasiswa/Tekhnik UHAMKA
12 Firda Karyawan Klinik
Sangrila
Ciledug Raya
13 Rendi Mahasiswa/Akutansi Tri Sakti
14 Januar Mahasiswa/Hukum Tri Sakti
15 Fajrul Mahasiswa/Sastra Jepang Darma
Persada
16 Evi Mahasiswi/Perkembangan UIN Serang
Masyarakat Islam
17 Fatimah Mahasiswi/PBSI UHAMKA
18 Amalia Mahasiswi/Akutansi UHAMKA
19 Alia Mahasiswi/Gizi UHAMKA
20 Novi Mahasiswi/PGSD UMJ
21 Shopia Mahasiswi/Gizi UHAMKA
22 Alfin Masiswa/Akutansi UHAMKA
23 Ayyub Mahasiswa/PBSI UHAMKA
24 Fitri Mahasiswi/Farmasi ISTN
25 Sarya Mahasiswi/Gizi UHAMKA
26 Desty Mahasiswi/Gizi UHAMKA
27 Dinda Mahasiswi/Gizi UHAMKA
28 Dina Mahasiswi/Gizi UHAMKA
29 Feby Mahasiswi/Biologi UIN Jakarta
30 Fikry Mahasiswa/Sastra Arab Al-Azhar
Cairo Mesir
31 Meilany Mahasiswi/PGSD UHAMKA
32 Desya Mahasiswi/Gizi UHAMKA
B. Hasil Penelitian

Tabel Tabulasi
no Pernyataan setuju Tidak Sangat
setuju tidak
setuju
1 Apakah saya mengetahui bahwa ekstrak 21 11 0
daun sirih dapat mencegah jentik
nyamuk
2 Apakah saya menguras bak mandi 26 5 1
seminggu dua kali

3 Apakah benar penyakit DBD disebabkan 28 3 1


oleh jentik nyamuk
4 Apakah benar penyakit kaki gajah 18 13 1
disebabkan oleh jentik nyamuk
5 Apakah benar program 3m 31 0 1
(menutup,menguras,mengubur) bisa
mencegah jentik nyamuk
6 Apakah benar jentik nyamuk 11 20 1
disebabkan oleh pot bunga yang tidak
diganti
7 Apakah benar ikan cupang bisa 23 9 0
memakan jentik nyamuk
8 Apakah benar kolam ikan yang tidak 29 2 1
dikuras menyebabkan jentik nyamuk
9 Apakah benar fogging menghilangkan 22 10 0
jentik nyamuk
10 Apakah saya membasmi jentik nyamuk 14 18 0
menggunakan produk antiseptic
modern
11 Apakah keberadaan nyamuk Aedes 32 0 0
Aegypti perlu ditekan semaksimal
mungkin mengingat jumlah korban
yang terus mengalami peningkatan dari
tahun ke tahun
12 Apakah menggunakan obat kimiawi 25 7 0
untuk memberantas nyamuk dapat
menganggu kesehatan serta tidak
ramah lingkungan
13 apakah saya memakai bahan alami 18 14 0
untuk membasmi jentik nyamuk
14 Departemen kesehatan republic 32 0 0
Indonesia mengadakan pemberantasan
nyamuk Aedes Aegypti dengan kegiatan
3m
(menutup,menguras,mengubur),fogging
untuk membasmi larva dan nyamuk
15 Apakah penyakit demam kuning 10 21 1
disebabkan oleh jentik nyamuk
16 Apakah air ac yang tidak dibersihkan 29 3 0
bisa menyebabkan datangnya jentik
nyamuk
17 Apakah air gallon yang tumpah dan 29 3 0
tidak dibersihkan bisa menyebabkan
datangnya jentik nyamuk
18 Apakah anda mengetahui bahwa 21 11 0
penyakit chikungunya disebabkan oleh
jentik nyamuk
19 Apakah penyakit zika disebabkan oleh 11 21 0
jentik nyamuk
20 Menurut saya penting rutin kerja 30 1 1
bakti 1 bulan sekali

Tabel Diagram

apakah saya mengetahui bahwa daun sirih dapat


mencegah jentik nyamuk

32 responses

Apakah keberadaan nyamuk Aedes Aegypti


perlu ditekan semaksimal mungkin mengingat
jumlah korban yang terus mengalami
peningkatan dari tahun ke tahun.
32 responses
Apakah menggunakan obat kimiawi untuk
memberantas nyamuk dapat menganggu
kesehatan serta tidak ramah lingkungan
32 responses

apakah saya memakai bahan alami untuk


membasmi jentik nyamuk.
32 responses
Departemen kesehatan republic Indonesia
mengadakan pemberantasan nyamuk Aedes
Aegypti dengan kegiatan 3m
(menutup,menguras,mengubur),fogging untuk
membasmi larva dan nyamuk.
32 responses

Apakah penyakit demam kuning disebabkan oleh


jentik nyamuk.
32 responses
Apakah air ac yang tidak dibersihkan bisa
menyebabkan datangnya jentik nyamuk.
32 responses

Apakah air gallon yang tumpah dan tidak


dibersihkan bisa menyebabkan datangnya jentik
nyamuk.
32 responses

Apakah anda mengetahui bahwa penyakit


chikungunya disebabkan oleh jentik nyamuk.
32 responses

Apakah penyakit zika disebabkan oleh jentik


nyamuk.
32 responses

Menurut saya penting rutin kerja bakti 1 bulan


sekali.
32 responses
C. Pembahasan (menjawab rumusan masalah)
1. Bagaimanakah pengaruh ekstrak daun sirih dalam
membasmi jentik nyamuk
Berdasarkan penelitian dan tinjauan pustaka yang
telah penulis lakukan dapat dipaparkan sebagai
berikut bahwa pengaruh ekstrak daun sirih secara
berkala mampu membasmi jentik nyamuk dengan
menggunakan alternatif.
2. Bagaimana mencegah jentik nyamuk agar tidak ada
penyakit DBD
Berdasarkan penelitian dan tinjauan pustaka yang
telah penulis lakukan dapat dipaparkan sebagai
berikut bahwa mencegah jentik nyamuk secara
berkala mampu menghilangkan penyakit DBD.
3. Ternyata bukan hanya daun sirih yang bisa mencegah
jentik nyamuk
Berdasarkan penelitian dan tinjauan pustaka
yang telah penulis lakukan dapat dipaparkan
sebagai berikut bahwa bukan hanya daun sirih
secara berkala mampu mencegah jentik
nyamuk.

Anda mungkin juga menyukai