Anda di halaman 1dari 14

Farmasetika Analisis Inkompatibilitas

1. R/ Menthol 0,200

Ephedrin 0,200

Paraff. Liq. ad 30

Inkompatibilitas:

Dalam resep ini terjadi inkompatibilitas yang dimana menthol dan

epherin meleleh tetapi terjadi pemisahan pada waktu penambahan paraffin

liquid. Menthol larut, ephedrin tidak larut dan akan memisah lagi.

2. R/ Phenol 1

Camphor 6

Vaselin ad 50

Inkompatibilitas:

Dalam resep ini terjadi inkompatibilitas yang dimana tidak didapat

larutan pada percampuran fenol dan camphor (14% fenol) dan yang didapat

adalah serbuk yang keruh.

Solusi:

Solusi yang diberikan untuk mengatasi hal ini gunakan sekurang-

kurangnya 24% fenol.

3. R/ Cocain Hydrchl.

Menthol

Phenol aa 10

Inkompatibiltas :
Dalam resep ini terjadi inkompatibilitas yang dimana larutan anestetik ()

dibuat dengan cara pelelehan, akan tetapi apabila didiamkan beberapa saat akan

terjadi penghabluran. Hal ini terjadi dari persenyawaan 1 mol cocain Hydrchl

dengan 2 mol phenolum.

Solusi :

Solusi yang diberikan untuk mengatasi hal ini dapat mengganti sekurang-

kurangnya 2/3 bagian dari garam cocain Hydrchl dengan basanya.

4. R/ Borax 0,5

Hydrargyr. Chloride 0,050

Vaselin alb. ad 20

Inkompatibilitas:

Dalam resep ini terjadi inkompatibiltas yang dimana terjadi reaksi antara

borax dan hydrargyr. Borax membentuk raksa oksida yang berwarna kuning dari

HgCl2.

Solusi :

Dapat diatasi dengan reaksi diperlambat yaitu menggerus kedua garam

masing-masing dalam sebagian vaselin alb kemudian dicampurkan.

5. R/ Iodi 0,6

Calomel 2,5

Vaselin 6

Inkompatibilitas:

Dalam resep ini terjadi inkompatibiltas yang dimana terjadi reaksi antara

HgCl2 + I2  HgI2 + HgCl2

Solusi:
Dapat diatasi dengan menghindari kombinasi persenyawaan raksa dan

persenyawaan halogen yang dapat larut.

6. R/ Phenol 0,300

Hydrarg. Oxyd. Flav. (Yellow Mercuric Oxide) 0,150

Vaselin alb. 30

Inkompatibilitas:

Dalam resep ini terjadi inkompatibilitas ketika fenol dan raksa

dicampurkan bersama-sama dengan vaselin album maka raksaoksida direduksi

oleh fenol sehingga salep berwarna tua.

Solusi:

Dapat diatasi dengan mencampurkan sebagian vaselin dengan raksa dan

fenol terlebih dahulu.

7. R/ Hydrarg. Oxyd 0,100

Cocaini Hydrochl 0,050

Vaselin ad 10

Inkompatibilitas:

Dalam resep salep mata ini terjadi inkompatibilitas dimana terbentuk

HgCl2 sehingga efek obat menurun dan obat memiliki efek merangsang

(stimulasi).

Solusi:

Solusi yang diberikan yaitu hindari kombinasi persenyawaan halogenida

dengan persenyawaan raksa yang dapat larut.

8. R/ Ung. Merc. Praec.flav. 3% 10


Sol. Adrenal. Hydrochl. gtt X

Cocain. Hydrochl. 0,100

Inkompatibilitas:

Dalam resep salep mata ini terjadi reaksi inkompatibilitas yang dimana

larutan aderenalin bereaksi dengan asam.

9. R/ Anaesthesin 0,4

Natrii Bicarb. 0,4

Acid salicyl. 0,2

Vaselin ad 50

Inkompatibilitas:

Terjadi inkompatibilitas pada resep ini dimana dengan mencampurkan

ketiga zat padat tersebut secara terpisah dengan sebagian vaselin kemudian

didiamkan selama 1 hari, tutup wadah salep akan terlepas. Hal ini disebabkan

karena terbentuknya CO2.

10. R/ Mild silver protein 5%

Pet. Alba 15

M ungt.

Inkompatibilitas:

Salep pada resep ini secara organoleptis kurang baik karena percampuran

mild silver protein yang tidak larut dalam petrolatum sehingga salep menjadi

kasar dan kotor.

Solusi:
Solusi yang dapat diberikan mild silver protein dilarutkan sedikit dengan

gliserin atau air.

11. R/ Sulfathiazole 10%

Calamine 5%

Phenol 1%

Ung. Aqua rosae qs ad 30

M ungt.

Inkompatibilitas:

Cold cream salep ini akan dirusak oleh calamine, garam logam berat dan

asam.

Solusi:

Solusi yang dapat diberikan dengan mengganti basis cold cream dengan

white petrolatum dan ditambahkan 1 tetes rose oil sebagai parfum.

12. R/ Betanaphthol 4

Sulfur 2

Balsam peruv 15

Pet. Alba qs ad 90

M ungt.

Inkompatibilitas:

Terjadi inkompatibilitas pada resep ini dimana saat percampuran

keempat bahan ini terjadi permisahaan resin dari balsam peruvian sehingga saat

penyimpanan salep menggumpal dan kotor.

Solusi:
Dapat diatasi dengan melarutkan balsam dengan castor oil sama banyak

kemudian diganti white petrolatum dengan white unguetum agar salep yang

dihasilkan lebih keras.

13. R/ Methyl salicylate 20

Belladona extract 5

Aquaphor 15

Lanolin q s ad 60

M ung.

Inkompatibilitas:

Pencampuran bahan-bahan dalam resep ini membuat sediaan ini terlalu

cair itu dijadikan sediaan salep.

Solusi:

Dapat diatasi dengan mencampurkan metil salisilat dengan amilum atau

menambahan 15% malam putih sehingga didapat salep yang lebih kental.

14. R/ Precipitated sulfur 2%

Salicylic acid 5%

I.O.D 2%

Vanishing cream qs ad 30

M ung.

Inkompatibilitas:

Dalam sediaan ini terjadi inkompatibilitas yang dimana terpecahnya

emulsi vanishing cream diakibatkan karena ada asam salisilat dalam resep.

Solusi:
Dapat dicegah dengan 2 cara yaitu penambahan stabilisator gliserin atau

dengan cara kedua dengan mengganti basis vanishing cream dengan washable

ointment base yang mengandung emulsifer non inonik.

15. R/ Camphor 2%

Menthol 5%

Plastibase qs ad 30

M ung.

Inkompatibilitas:

Terjadi inkompatibilitas yaitu mencairnya basis salep yang disebabkan

adanya menthol dan campahor dalam resep ini.

Solusi:

Solusi yang dapat dilakukan adalah membuat campuran eutetik antara

camphor dan menthol kemudian absorpsikan dengan amilum, lalu campurkan

dengan plastibase.

16. R/ Coal tar 5%

Zinc oxide 10%

Starch 10%

Petrolatum qs ad 30

Inkompatibilitas:

Perlu diperhatikan pada resep ini karena banyak inkompatibilitas yang

terjadi.

 Salep pada resep ini secara organoleptis kurang baik karena terbentuk

salep yang berwarna hitam apabila semua bahan dicampurkan secara

bersama.
 Apabila zinc oxide dicampur dengan petrolatum terlebih dahulu lalu

ditambahkan coal tar dan strach maka terbentuk salep berwarna abu-abu.

Salep ini secara organoleptis juga kurang baik.

 Salep akan berwarna hijau apabila coal tar dicampur terlebih dulu dengan

petrolatum, lalu ditambahkan zinc oxide dan starch. Salep ini secara

organoleptis juga kurang baik

Solusi:

Solusi yang dapat diberikan yaitu menambahkan coloring agent agar

dapat menutupi atau menyamarkan warna sediaan salep tersebut.

17. R/ Resorcinol 20

Hydrarg. Chloride. Mit. 15

Ung. Aq.rosae qs ad 100

Inkompatibilitas:

Percampuran semua bahan secara bersama membuat semua bahan

berwarna gelap. Hal ini disebabkan karena adanya sodium borat dalam ung.

Aq.rosae.

Solusi:

Dapat diberikan solusi dengan mengganti basis dengan white petrolatum

dan tambahan satu tetes rose oil sebagai parfum.

18. R/ Bacitracin 500 u/gm

Sod.sulfathiazole 10%

Washable base qs ad 30

M. ung.

Inkompatibilitas:
Terjadi inkompatibilitas pada resep ini dimana bacitracin terurai. Hal ini

terjadi karena sifat alkalis dari sod. Sulfathiazole sehingga bacitracin terurai.

Solusi:

Solusi yang dapat diberikan yaitu mengganti sod. Sulfathiazole dengan

sulfathiazole sehingga bacitracin tidak terurai.

19. R/ Allantoin 5

Urea 1

Sulfur 2

Ung.aq.rosae qs ad 30

m.ung.

Inkompatibilitas:

Pada resep ini terjadi perubahan warna yang disebabkan allantoin diurai

oleh sifat basa dari ung.aq.rosae.

Solusi:

Solusi yang dapat diberikan yaitu dengan mengganti basis dengan white

petrolatum dan ditambahkan satu tetes rose oil sebagai parfum.

20. R/ Hydrocortisone tab xxx

Water to levigate qs

Aquaphor qs ad 30

Inkompatibilitas:
Dalam resep ini terdapat zat aktif dalam bentuk tablet yaitu

hydrocortisone tab. Hal ini tidak dibenarkan karena bahan-bahan lain dari tablet

mungkin tidak ikut diresepkan.

Solusi:

Pilihlah sediaan dalam bentuk serbuk sehingga lebih mudah terdispersi

dan lebih efektif mengurangi iritasi. Pada kasus ini seharusnya zat aktif diganti

dalam bentuk micronized bulk powder.

21. R/ Ppt. sulfur 2%

Salicylic acid 5%

Peru balsam 3%

Cold cream qs ad 30

m.ung.

Inkompatibilitas:

Ketika disimpan salep ini menjadi menggumpal dan kotor karena terjadi

pemisahan resin dari peru balsam.

Solusi:

Solusi yang dapat dilakukan adalah balsam peru dilarutkan dengan castor

oil lalu gerus homogen seluruh bahan.

22. R/ Neocalamine 5%

Benzocaine 1%

Sulfathiazole 10%

Cold cream 60

m.ung.
Inkompatibilitas:

Cold cream suatu emulsi akan dirusak oleh neoclamine.

Solusi:

Solusi yang dilakukan adalah mengganti basis cold dengan white

petrolatum lalu tambahkan satu tetes rose oil sebagai parfum.

23. R/ Ac sal 1%

Resorcinol 1%

Alcohol 70% 10

Inkompatibilitas:

Dalam resep ini terjadi inkompatibilitas dimana terbentuk campuran

eutetik (penurunan titik lebur) antara resorsinol dengan alkohol.

Solusi:

Hindari campuran kedua bahan tersebut, alkohol dapat digunakan untuk

melarukan asam salisilat.

R/ As sal 1%

S. P (Sulfur precipitated) 1%

IOD 3,5%

Chloramfecort 20 → hidrocortisone acetat 25 mg &

chloramfenicol 20 mg

Inkompatibilitas:

Dalam resep ini chloramfenikol dalam chloramfecort akan OTT (Obat

Tidak Tercampurkan) dengan sulfur sehingga menyebabkan warna kuning yang

tidak merata.
Solusi:

Lakukan penggerusan bahan sulfur terlebih dahulu dengan basis baru

digerus dengan bahan lain.

R/ Kalcinol tb I (Fluocinolon acetonide 0,025% dan neomycin sulfat

0,5%) Vitacelin tb I

Inkompatibilitas:

Dalam resep ini terdapat zat aktif dalam bentuk tablet yaitu kalcinol tab

dan vitacelin tab. Hal ini tidak dibenarkan karena bahan-bahan lain dari tablet

mungkin tidak ikut diresepkan.

Solusi:

Pilihlah sediaan dalam bentuk serbuk sehingga lebih mudah terdispersi

dan lebih efektif mengurangi iritasi. Pada kasus ini seharusnya zat aktif diganti

dalam bentuk micronized bulk powder.

24. R/ As salisilat 0,4

Alcohol qs

Mycoral cr 10 (Ketoconazole)

Diprosone Mint 10 (Betamethasone)

Inkompatibilitas:

Dalam resep ini percampuran antara betamethasone dan alkohol

menyebabkan kerja akan merangsang.

Solusi:

Hindari percampuran kedua bahan tersebut dan alkohol pada resep ini

berfungsi untuk melarutkan asam salisilat sebelum digerus dengan bahan yang

lain.
25. R/ Wizol tab mg 200 XXV

S3ddI

R/ Lameson tab mg 4

Prednison tab mg 7,5

Loratadine tab I

Inkompatibilitas:

Lameson dan Prednison mempunyai khasiat yang sama yaitu

kortikosteroid.

Solusi:

Solusi yang dapat dilakukan adalah mengganti salah satu dari kedua obat

yang ada dalam resep.

R/ As salisilat 10%

Interzol Cr gr 10 (Ketokonazol)

Topcort Cr gr 10 (Desoximetasone)

Vas Alba ad 30

Inkompatibilitas:

Asam salisilat, interzol dan topcort tidak bisa dicampurkan secara

bersamaan karena akan menyebabkan tutup salep terbuka dengan sendirinya

yang disebabkan terbentuknya CO2

Solusi:

Solusi yang dapat diberikan yaitu masing-masing zat tersebut dilarutkan

dahulu dengan etanol kemudian digerus bersamaan dengan basis.

26. R/ Resorcinol 0,5

Glicerinum 1,0
Acid salicyl 1,5

Inkompatibilitas:

Dalam resep ini campuran glycerin dengan asam salisilat dapat

menimbulkan warna coklat

Solusi:

Tambahkan sedikit sodium citrate ketika kedua zat tersebut digerus

secara bersamaan.

27. R/ Resorsinol 0,25

Acid salicyl 1,25

Colesteranum 5

Treosole 5

Inkompatibilitas:

Dalam resep ini penggabungan antara dengan treosol akan menghasilkan

warna yang gelap.

Solusi:

Dalam proses penggerusan, ditambahkan sedikit cholesterol untuk

mencegah terjadinya perubahan warna.

Anda mungkin juga menyukai