Anda di halaman 1dari 8

LEMBAR KERJA

PRAKTIKUM FORMULASI TEKNOLOGI SEDIAAN CAIR &


SEMIPADAT

JUDUL PRAKTIKUM

FORMULASI SIRUP PARASETAMOL

PERTEMUAN KE :1
HARI/TANGGAL : 1 MARET 2021
WAKTU : 15.00-17.00

KELOMPOK 3
NAMA (NIM) : NURUL ANGIZAH (24185591A)
NAMA (NIM) : FORDIANA EKA P. (24185595A)
NAMA (NIM) : FAUZIA RAHMANI (24185597A)
NAMA (NIM) : META KRISTIANA P(24185598A)
NAMA (NIM) : MELANINGSIH (24185600A)
NAMA (NIM) : ASTATIN A. (24185602A)
JUDUL PRAKTIKUM : (FORMULASI SIRUP PARASETAMOL)
STUDI PREFORMULASI
DATA FISIKO KIMIA ZAT AKTIF

1. Nama Zat Aktif / Sinonim : Asetaminofen, Paracetamolum


2. Rumus Molekul : C8H9NO2

3. Rumus kimia :

4. Berat Molekul : 151,16


5. Pemerian : Serbuk hablur putih, tidak berbau, rasa sedikit pahit
6. Kelarutan : Larut dalam air mendidih dan dalam natrium hidroksida 1 N,
mudah larut dalam etanol.
7. Titik Lebur : 169oC
8. Degradasi :Jalur utama degradasi yang menyebabkan paracetamol tidak
stabil adalah peristiwa hidrolisis yang memecah paracetamol menjadi paraaminofenol dan
asam asetat, dan hal ini dapat terjadi selama penyimpanan obat sehingga control kualitas
dan penetapan waktu kadaluwarsa sangat diperlukan, selain itu penting untuk
memformulasikan obat sedekat mungkin dengan pH optimumnya untuk memperoleh
sediaan yang lebih stabil selama penyimpanan (Connors, et.al.,1986)
9. Stabilitas : Paracetamol dalam bentuk padatan stabil terhadap cahaya dan
kelembapan, sedangkan terhadap pelarut paracetamol padatan sangat stabil dalam air.
Paracetamol dalam bentuk larutan relative stabil terhadap oksidasi kecuali bila
terhidrolisis mendai paraaminofenol sebagai kontaminan.
10. Inkompatibilitas : Paracetamol tidak terdekomposisi dengan kebanyakan bahan,
tetapi dengan adanya p-aminofenol dalam paracetamol akan bereaksi dengan serbuk besi.
Pada kadar rendah, menyebabkan warna merah muda
11. Lain-Lain : - Susut pengeringan tidak lebih dari 0,5 %,
- Sisa pemijaran tidak lebih dari 0,1 %
- Timbal tidak lebih dari 10 bpj
12. Potensi Permasalahan : paracetamol yang sukar larut dengan pelarut menimbulkan
efek buruk, penambahan komponen lain dapat mempengaruhi stabilitas pH zat aktif
karena parasetamol memiliki range pH sempit (3,8 – 6,1), sediaan sirup mengandung air
dan gula sehingga akan mudah ditumbuhi mikroorganisme maka diperlukan pengawet
13. Referensi : Farmakope Indonesia Ed VI 2020 dan Jurnal As-Syifaa
Vol.06(01) : hal 17-24, Juli 2014.

STUDI PREFORMULASI
DESAIN PRODUK JADI

1. Dosis Zat Aktif : Sirup 120 mg/5 ml

2. Kemasan : Botol kaca amber 60 ml

3. Pemerian Produk Jadi : Larutan jernih, berwarna merah, rasa manis, aroma
strawberry
4. pH : 3,8-6,1

5. Viskositas : 150 – 200 cps

6. Berat Jenis : 1,2 – 1,4 g/L

7. Kadar : 90,0 – 110,0 %

** Referensi : Handbook of Pharmaceutical Excipients


RANCANGAN FORMULA DAN CARA KERJA
1. FORMULA

Nama Bahan Fungsi Kelarutan Inkompatibilitas


Parasetamol Zat Aktif Larut dalam air mendidih dan Parasetamol tidak
dalam natrium hidroksida 1 N; terdekomposisi dengan
mudah larut dalam etanol kebanyakan bahan, tetapi
dengan adanya p-aminofenol
dalam parasetamol akan
bereaksi dengan serbuk besi
pada kadar rendah,
menyebabkan warna merah
muda
Propilen Glikol Kosolven Dapat larut dengan aseton, Propilen glikol tidak sesuai
kloroform, etanol (95%), dengan reagen pengoksidasi
gliserin, dan air; larut pada 1 seperti kalium permanganat
dalam 6 bagian eter; tidak
tercampur dengan minyak
mineral ringan atau minyak
tetap, tetapi akan melarutkan
sebagian minyak esensial.
Etanol Solvent Dapat larut dengan kloroform, Dalam kondisi asam, larutan
eter, gliserin, dan air (dengan etanol dapat bereaksi kuat
kenaikan suhu dan kontraksi dengan
volume). bahan pengoksidasi. Campuran
dengan alkali warnanya bisa
menjadi gelap, karena reaksi
dengan jumlah sisa aldehida
Na benzoat Pelumas Etanol 95% 1:75; etanol 90% Tidak cocok dengan senyawa
1:50; air 1:1,8 pada air 100˚C kuaterner, gelatin, garam besi,
1:1,4 garam kalsium, dan garam
logam berat, termasuk perak,
timbal, dan
air raksa. Aktivitas pengawet
dapat dikurangi dengan
interaksi dengan kaolin (2) atau
surfaktan nonionik
Gula (sukrosa) Pemanis Praktis tidak larut kloroform, Sukrosa bubuk mungkin
etanol 1:400; etanol 95% terkontaminasi dengan logam
1:170; propandiol 1:400; air berat, yang dapat menyebabkan
1:0,2 air mendidih 1:0,2 ketidakcocokan dengan bahan
aktif, misalnya asam askorbat.
Sukrosa juga dapat
terkontaminasi sulfit dari
proses pemurnian. Dengan
kandungan sulfit tinggi, warna
berubah dapat terjadi pada
tablet berlapis gula; untuk
warna tertentu yang digunakan
dalam pelapisan gula

Aquadest solvent Dapat bercampur dengan Dalam formulasi farmasi, air


sebagian besar pelarut polar dapat bereaksi dengan obat dan
eksipien lain yang rentan
terhadap hidrolisis.
Air dapat bereaksi hebat
dengan logam alkali dan cepat
dengan logam alkali dan
oksidanya, seperti kalsium
oksida dan
magnesium oksida. Air juga
bereaksi dengan garam
anhidrat untuk terbentuk
hidrat dari berbagai komposisi,
dan dengan organik tertentu,
bahan dan kalsium karbida
Pewarna merah Perasa Mudah larut dalam air -
Essence Pewarna Mudah larut dalam air -
strawberry

2. Penimbangan Bahan
A. Rancangan Formula Sirup Paracetamol (dengan alkohol)

Nama Konsentrasi Konsentrasi Jumlah (g)


Bahan yang pada
Disarankan(% Formula
)
Parasetamo - 120 mg/5 ml 24mg/ml x 100 ml = 2400mg=2,4 gram
l
Propilen 10-25% 15% 15/100 x 100 ml = 15 gram
Glikol
Na Benzoat 0.01-0.1% 0.1% 0.1/100 x 100 ml = 0.1 gram
Alkohol 5% 5% 5/100 x 100 ml = 5 gram
Gula 67% 50% 50/100 x 100 ml = 50 gram
(Sukrosa)
Essence qs 1% 1/100 x 100 ml = 1 gram
strawberry
Pewarna qs 0.05% 0.05/100 x 100 ml = 0.05 gram
merah
Aquadest Ad 100 % Ad 100 % Ad 100 ml
B. Rancangan Formula Sirup Paracetamol (tanpa alkohol)
Nama Konsentrasi Konsentrasi Jumlah (g)
Bahan yang pada Formula
Disarankan
(%)
Parasetamo - 120mg/5ml 24mg/ml x 100 ml = 2400mg=2,4 gram
l
Propilen 10-25% 22% 22/100 x 100 ml = 22 gram
Glikol
Na Benzoat 0.01-0.1% 0.1% 0.1/100 x 100 ml = 0.1 gram
Gula 67% 50% 50/100 x 100 ml = 50 gram
(Sukrosa)
Essence qs 1% 1/100 x 100 ml = 1 gram
strawberry
Pewarna qs 0.05% 0.05/100 x 100 ml = 0.05 gram
merah
Aquadest Ad 100% Ad 100 % Ad 100 ml
Perhitungan
I. Jika kelarutan paracetamol 1:7 ( 1 g paracetamol larut dalam 7 ml alkohol),
jika alkohol yang digunakan sebanyak 5 ml, maka berapa gram paracetamol
yang kemungkinan dapat larut?
Jawab : 5 ml/7 ml x 1 gram = 0,714 gram
II. Jika dalam 100 ml paracetamol yang harus dilarutkan 2,4 gram , sedangkan
yang bisa dilarutkan dalam alkohol hanya 0,7 gram artinya 2,4 gram-0,7 gram
= 1,7 gram yang belum larut dengan alkohol
Sisa paracetamol tersebut dilarutkan dalam propilen glikol. Kelarutan
paracetamol dalam propilen glikol 1:9 (1 gram larut dalam 9 ml PG), maka
berapa PG yang dibutuhkan untuk melarutkan 1,7 gram paracetamol sisa?
Jawab : 1,7 gram x 9 ml = 15,3 ml

3. CARA PEMBUATAN
A. Cara Pembuatan Sirup Paracetamol (dengan Alkohol)
1. Mencampur alcohol +Propilene glycol sampai homogen (dalam beaker
glass 200 ml)
2. Memasukkan Parasetamol serbuk ke dalam campuran pelarut no 1, aduk
sampai larut sempurna (ditandai dengan terbentuk larutan bening, tidak
ada sisa serbuk parasetamol yang belum larut)
3. Melarutkan asam benzoate dalam ± 5 ml akuadest, aduk sampai larut,
memasukkan ke larutan nomor 2, aduk ad homogen
4. Melarutkan gula dalam ± 50 ml akuadest, aduk sampai larut, memasukkan
ke larutan nomor 2, aduk ad homogen
5. Membilas wadah bekas no 3 dan no 4 dengan akuadest secukupnya hingga
bersih, masukkan akuades bilasan wadah ke larutan nomor 2
6. Menambahkan pewarna & essence , serta akuades sisa sampai 100 ml ke
dalam larutan no 2, aduk ad homogen

B. Cara Pembuatan Sirup Paracetamol (tanpa Alkohol)


1. Menyiapkan Propilene glycol dalam beaker glass 200 ml , masukkan
parasetamol kedalamnya, aduk sampai larut sempurna (ditandai dengan
terbentuk larutan bening, tidak ada sisa serbuk parasetamol yang belum
larut)
2. Melarutkan asam benzoate dalam ± 5 ml akuadest, aduk sampai larut,
masukkan ke larutan nomor 2, aduk ad homogen
3. Melarutkan gula dalam ± 50 ml akuadest, aduk sampai larut, masukkan ke
larutan nomor 2, aduk ad homogen
4. Membilas wadah bekas no 3 dan no 4 dengan akuadest secukupnya hingga
bersih, masukkan akuades bilasan wadah ke larutan nomor 2
5. Menambahkan pewarna & essence , serta akuades sisa sampai 100 ml ke
dalam larutan no 2, aduk ad homogen

4. JENIS PENGUJIAN SEDIAAN


a. Uji Organoleptik
Uji ini meliputi penilaian terhadap karakteristik sediaan sirup yang meliputi warna,
aroma dan rasa dari sirup
b. Uji pH
Pengukuran nilai pH bertujuan untuk mengetahui nilai sirup , pengukuran
menggunakan alat pH meter.
c. Uji Viskositas
Pengukuran sediaan dilakukan dengan menggunakan viskometer Brookfield dengan
kecepatan dan no spindel tertentu hingga mencapai torsi 100% pada suhu kamar.
d. Uji Bobot Jenis
- Penetapan bobot jenis dilakukan dengan menggunakan piknometer bersih dan
kering serta telah dikalibrasi dengan cara menetapkan bobotnya dan bobot air
yang baru dididihkan pada suhu 25°C.
- Diatur suhu zat yang diperiksa sampai lebih kurang 25°C, isi piknometer
dengan zat tersebut.
- Diatur suhu piknometer terisi tersebut sampai 25°C hilangkan kelebihan zat,
ditimbang.
- Kurangkan bobot tara piknometer dari bobot piknometer terisi.
5. LAMPIRAN (gambar sediaan, kemasan, dll)

Anda mungkin juga menyukai