Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam era modern seperti sekarang ini tuntutan profesionlisme
semakin menguat. Perawat sebagai garda terdepan dari pelayanan kesehatan
dan sebagai mitra dokter (bukan sebagai pembantu dokter) sudah seharusnya
mampu untuk memberikan pelayanan kesehatan secara maksimal dengan
didukung oleh ilmu pengetahuan kesehatan, terutama ilmu keperawatan.
Perawat sebagai seorang anggota tim kesehatan, dalam memberikan
askep (asuhan keperawatan) terhadap klien haruslah dapat memberikan
informasi tentang klien yang dirawatnya secara akurat dan komplit dan dalam
dan cara yang memungkinkan. Seorang klien tergantung pada pemberi
perawatan untuk mengkomunikasikan kepada yang lainnya untuk memastikan
mutu terbaik dari perawatan, sesuai dengan ilmu keperawatan yang
dimilikinya.
Pada perkembangannya, ilmu keperawatan selalu mengikuti
perkembangan ilmu lain mengingat ilmu ini merupakan ilmu terapan yang
selalu berubah menurut tuntutan zaman. Sebagai ilmu yang mulai
berkembang, ilmu ini banyak mendapatkan tekanan dari luar dan dalam.
Untuk mencapai tingkat perkembangan yang diinginkan oleh
komunitas professional, maka upaya yang dapat dilakukan adalah dengan
menghasilkan masalah baru dalam keperawatan melalui proses berkelanjutan.
Dalam proses berkembangnya, ilmu keperawatan dituntut adanya riset dan
pengembangan sehingga diharapkan perawat dapat melakukan penelitian,
selain itu dilihat juga adanya pusat penelitian dan pengembangan ilmu
pengetahuan keperawatan, adanya pusat penapis dan adaptasi teknologi
keperawatan serta adanya pengembangan model pemberian asuhan
keperawatan.

1
B. Rumusan masalah
Jelaskan jenis-jenis riset dalam bidang terapan dan non terapan ?

C. Tujuan penulisan
Mahasiswa/i dapat mengetahui jenis-jenis riset dalam bidang terapan dan non
terapan

D. Sistematika Penulisan
1. Metode Media Informatika
Metode media informatika adalah metode dengan mencari data melalui situs-
situs di internet.
2. Metode kepustakaan
Metode kepustakan adalah metode pengumpulan data yang digunakan penulis
dengan mempergunakan buku atau referensi yang berkaitan dengan masalah
yang sedang dibahas.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian

2
Secara bahasa, kata “riset” berasal dari bahasa inggris, yaitu researcb.
Menurut the advanced learner’s dictionary of current English (1961), research
adalah penyelidikan atau pencarian yang saksama untuk memperoleh fakta
baru dalam cabang ilmu pengetahuan. Menurut fellin, tripod, dan dan meyer
(1969), riset adalah suatu cara sistematik untuk maksud meningkat,
memodifikasi, dan mengembangkan pengetahuan yang dapat diasampaikan
(dikomunikasikan) serta diuji (verifikasi) oeleh penelitian lain.
Dalam bahsa Indonesia, padanan kata riset sering digunakan istilah
“penelitian”. Penelitian didefinisikan sebagai suatu usaha menemukan,
mengembangkan, dan menguji kebenaran suatu pengetahuan, dan usaha usaha
itu dilakuakan dengan metode ilmiah. Dengan demikian, berdasarkan
beberapa definisi riset tersebut, dapat ditarik suatu benang merah bahwa yang
dimaksud riset adalah suatu upaya penyelidikan, pencarian, dan/atau
pembuktian dengan tujuan menciptakan atau memperoleh pengetahuan baru.
Penelitian (research) merupakan suatu rangkaian kegiatan guna
memperoleh suatu pemecahan masalah. Penelitian sendiri berfungsi untuk
mencari penjelasan dan jawaban terhadap permasalahan serta memberikan
alternatif bagi kemungkinan untuk pemecahan suatu masalah. Penjelasan dan
jawaban terhadap permasalahan tersebut dapat bersifat abstrak dan umum
serta dapat pula bersifat konkrit dan spesifik.
Ilmu dan penelitian adalah sama-sama suatu proses, sedangkan hasil
dari proses tersebut adalah “kebenaran” (truth). Pendapat tersebut beralasan
karena memang ilmu itu tidak statis, tetapi berkembang dan dalam
perkembangan ilmu itu selalu melalui suatu proses, dan proses itu adalah
penelitian. Pada prinsipnya penelitian adalah metode yang digunakan oleh
ilmu untuk memperoleh kebenaran empiris. Oleh sebab itu penelitian pada
prinsipnya adalah metode ilmu pengetahuan (scientific method)
(Notoatmodjo, 2010).
Meningkatnya kebutuhan penelitian pada beberapa dasawarsa terakhir
sejalan dengan kemajuan teknologi dan ditemukannya berbagai teknik analisis

3
yang makin canggih dan sempurna yang memungkinkan para klinisi untuk
melakukan berbagai macam penelitian. Salah satu rancangan dan pendekatan
penelitian yaitu metodelogi dan riset penelitian dalam lingkup keperawatan.

B. Jenis Riset
Penelitian atau riset dapat digolongkan atau dibagi kedalam beberapa
jenis berdasarkan kriteria kriteria tertentu. Di antaranya adalah sebagai
berikut:
1. Riset Berdasarkan Tujuan
Menurut tujuannya,riset dibagi menjadi dua,yaitu riset murni dan riset
terapan. Berikut penjelasan masing-masing.
a. Riset Murni
Adapun yang dimaksut dengan riset murni adalah riset yang dilakukan
atau diarahkan sekedar untuk memahami masalah organisasi secara
mendalam dan hasilnya untuk pengembangan ilmu administrasi atau
manajemen.
b. Riset Terapan
Sedangkan yang dimaksud dengan riset terapan adalah riset yang
diarahkan untuk mendapatkan informasi yang dapat digunakan untuk
memecahkan masalah. Tujuannya untuk meningkatkan pengetahuan
ilmiah atau untuk menemukan bidang penelitian baru tanpa suatu
tujuan praktis tertentu.
2. Riset Berdasarkan Pendekatan
Berdasarkan pendekatan yang digunakan,riset terbagi menjadi
beberapa jenis. Diantaranya adalah sebagai berikut
a. Riset survey
Riset survey adalah riset yang dilakukan pada populasi besar
maupun kecil, namun data yang dipelajari adalah data daari
sampel yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan
kejadian-kejadian relative,distribusi,dan hubungan-hubungan
antarvariabel. Conyoh riset untuk mengungkapkan kecenderungan

4
masyarakat untuk memilih pemimpin nasional dan daerah, kualitas
SDM masyarakat Indonrsia
b. Riset Ex post facto
Riset ex post facto adalah suatu penelitian yang dilakukan untuk
meneliti peristiwa yang terjadi, kemudian merunut kebelakang
untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat menyebabkan
timbulnya kejadian tersebut. Contoh, penelitian untuk
mengungkapkaan sebab-sebab terjadinya kerusuhan di suatu
daerah.
c. Riset eksperimen
Riset eksperimen, yaitu suaatu penelitian yang berusaha mencari
pengaruh variabel tertentu terhadap variabel yang lain dalam
kondisi yang terkontrol secara ketat. Terdapat empat bentuk
metode eksperimen, yaitu pre experimental. Contoh, penelitian
penerapan metode kerja baru terhadap produktivitas kerja,
penelitian pengaruh mobil berpenumpang tiga terhadap kemacetan
lalu lintas.
d. Riset naturalistic
Riset ini sering juga disebut metode kualitatif, yaitu metode
penelitian yang digunakan untuk meneliti kondisi objek alamiah.
Contoh, penelitian untuk mengungkapkan makna upacara ritual
dari kelompok masyarakat tertentu, penelitian untuk menemukan
factor-factor yang menyebabkan terjadinya korupsi.
e. Policy research
Policy research (penelitian kebijaksanaan) yaitu suatu proses
penelitian yang dilakukan terhadap masalah-masalah social yang
mendasa, sehingga temuannya dapat direkomendasikan kepada
pembuat keputusan untuk bertindak dalam menyelesaikan
masalah. Contoh, penelitian untuk membuat undaang-undang atau
peraturan tertentu, penelitian untuk pengembangan struktur
organisasi.
f. Action research

5
Action research, yaitu penelitian yang bertujuan mengembangkan
metode kerja yang efisien,sehingga biaya produksi dapat ditekan
dan produktivitas lembaga dapat meningkat. Contoh, penelitian
untuk memperbaiki prosedur dan metode kerja dalam pelayanan
masyarakat, penelitian mencari metode mengajar yang baik.

3. Riset Berdasarkan Tempat

Berdasarkan tempat riset dibagi beberapa sebagai brikut:

a. Field research ( penelitan lapangan ) secara langsung .


b. Library research ( penelitian kepustakaan ) menggunakan literature
dari penelti sebelumnya .

c. laboratory ( penelitian laboratorium) dilaksanakan pada tempat


tertentu / lab .
4. Riset Menurut Hasil Yang Diperoleh

Penelitian dasar atau penelitian murni (pure research) tujuannya untuk


meningkatkan pengetahuan ilmiah atau untuk menemukan bidang
penelitian baru tanpa suatu tujuan praktis tertentu.

Penelitian terapan (applied research) Setiap penelitian yang bertujuan


untuk meningkatkan pengetahuan ilmiah dengan suatu tujuan praktis.
Misalnya penelitian untuk menunjang kegiatan pembangunan yang sedang
berjalan, penelitian untuk melandasi kebijakan pengambilan keputusan
atau administrator.

5. Riset Berdasarkan Bidang Ilmu Yang Diteliti .

a. Penelitian social , secara kusus meneliti bidang social : ekonomi ,


pendidikan , hukum, dll

6
b. Penelitian eksakta secara khusus meneliti bidang eksakta : kimia ,
fisika , teknik dll.

6. Riset Berdasarkan Keilmiahanya.

a. Riset ilmiah

Riset ilmiah adalah riset yang riset yang menggunakan kaidah –


kaidah ilmiah (mengemukakan pokok – pokok pikiran ,
menyimpulkan melalui prosedur yang sistematik menggunakan
pembuktian ilmiah / meyakinkan ).

b. Riset nonilmiah
Riset nonilmiah merupakan kebalikan dari riset ilmia , yaitu tidak
menggunakan metode atau kaidah – kaidah ilmiah .

7. Riset Berdasarkan Jenis Dan Analisa Datanya.

Berdasarkan jenis dan analisanya riset dibagi menjadi beberapa berikut


:

a. Riset kualitatif yaitu riset yang menggunakan data


kualitatif ( berbentuk data , kaimat, skema , dan gambar )
b. Riset kuantitatif yaitu riset yang menggunakan angka atau
diangkakan .
c. Riset kualitatif dan kuantitatif yaitu riset yang digabung
sekaligus .
8. Riset Deskriptif
Jenis riset ini dibuat untuk menjelaskan fenomena secara sistematik
dan untuk menyusunnya dalam sebuah struktur yang berguna. Survei yang
dilakukan selama National Census merupakan satu contoh jelas riset
deskriptif ini.
Disini, kerangka teoretis sangat berguna. Contoh, dengan
mendeskripsikan populasi pada tempat perawatan menggunakan aplikasi
teori perawatan-mandiri Orem, akan menbantu menciptakan struktur

7
untuk deskripsinya. Akan tetapi, seringkali struktur konseptual dalam riset
desktiptif tidak, sehingga interpretasi dan penjelasan menjadi agak
berubah-ubah. Salah satu karakteristik dari riset deskriptif yang baik
adalah pernyataan struktur yang eksplisit untuk melakukan riset.
Kepentingan suatu riset deskriptif jangan sampai diabaikan; riset
deskriptif yang baik dan ekstensif merupakan dasar untuk tindak-lanjut
langkah riset yang valid.

9. Exploratory Research
Objektif riset ini adalah pengembangan satu teori umum dan
perumusan serta pemilihan hipotesis. Disini, peniliti memulai dengan
kerangka teoretis yang belum lengkap. Kerangka seperti itu mungkin
berasal dari riset deskriptif tentang sebuah masalah keperawatan. Melalui
exploratory research ini, dilakukan upaya untuk menemukan hubungan
anatara kumpulan-kumpulan hasil yang berlainan. Kecenderungan empiris
dan pola empiris dapar dicari dan dipastikan. Hubungan-hubungan dan
pola ini kemudian digunakan untuk merumuskan teori dan memverifikasi
berbagai hipotesis. Exploratory reseach yang baik harus dapat
menguraikan materi yang sarat informasi. Pengkajian terhadap materi ini
memberikan tuntutan kepada banyak peniliti; teori dan hipotesis dari
berbagai pendapat dan sudut pandang harus dibentuk setiap saat, tanpa
benar-benar menguji dan mensahkan prinsip-prinsip teoritis pokoknya.

10. Verifying Reseach


Verifying Reseach adalah, atau lebih tampak sebagai, fase berakhir di
dalam proses; di dalamnya terdapat pengembangan teori yang telah di uji.
Verifying Reseach tidak mengandung langkah terakhir dari siklus empiris,
yang mungkin baik dianggap sebagai sebuah spiral, sehingga jawaban
sebuah pertanyaan akan mengarah pada munculnya pertanyaan lain.
Lingkup riset ini bukan merupakan realitas tetapi pada teori. Ini berarti
bahwa kita tidak perlu berusaha mengumpulkan data riset yang sangat
banyak dan kaya, seperti yang dilakukan dalam riset deskriptif dan

8
exploratory reseach tetapi lebih pada temuan-temuan yang pasti, yang
memungkinkan munculnya teori-teori untuk dikembangkan. Dalam
verifying reseach dilakukan upaya untuk menjelaskan efek salah satu atau
sebab-akibat antarfenomena dapat diperlibatkan. Hipotesis kemudian
dikembangkan untuk membuat perkiraan yang konkret mengenai apa yang
akan terjadi dalam suatu situasi. Hipotesis ini dapat disingkirkan atau
diperjelas.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Ilmu dan penelitian adalah sama-sama suatu proses, sedangkan hasil


dari proses tersebut adalah “kebenaran” (truth). Pendapat tersebut beralasan
karena memang ilmu itu tidak statis, tetapi berkembang dan dalam
perkembangan ilmu itu selalu melalui suatu proses, dan proses itu adalah
penelitian. Pada prinsipnya penelitian adalah metode yang digunakan oleh
ilmu untuk memperoleh kebenaran empiris. Oleh sebab itu penelitian pada
prinsipnya adalah metode ilmu pengetahuan (scientific method)
(Notoatmodjo, 2010).

9
Penelitian atau riset dapat digolongkan atau dibagi kedalam beberapa
jenis berdasarkan kriteria kriteria tertentu. Di antaranya adalah :

1. Riset Berdasarkan Tujuan

2. Riset Berdasarkan Pendekatan

3. Riset Berdasarkan Tempat

4. Riset menurut hasil yang diperoleh

5. Riset berdasarkan bidang ilmu yang diteliti

6. Riset berdasarkan keilmiahanya

7. Riset berdasarkan jenis dan analisa datanya

8. Riset Deskriptif

9. Exploratory Research

10. Verifying Reseach

B. Saran

Perawat sebagai profesi profesional diharapkan selain


mengembangkan ilmu di lapangan dan memberi pelayanan kepada klien juga
harus mengembangkan pengetahuan melalui penelitian-penelitian di bidang
keperawatan.

10
DAFTAR PUSTAKA

Steyens,Paul., Schade, Annette. 2006. Pengantar Riset Pendekatan Ilmiah


untuk Profesi Kesehatan. Jakarta. Penerbit Buku Kedokteran EGC

Rizema Putra, Sitiatava. 2012. Panduan Riset Keperawatan dan Penulisan


Ilmiah. Yogyakarta. D-MEDIKA

Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : PT


Rineka Cipta.

Ocw.stikom.edu/course/download/2010/09/jenis-jenis penelitian.ppt diakses


17 september 2013

11
Suryana. (2010). Buku Ajar Perkuliahan Metodelogi Penelitian (Modul
Praktis Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif.

12

Anda mungkin juga menyukai