OLEH : KELOMPOK II
I Kadek Ariyoga Putra NIM 1914201137
I Kadek Wiradana NIM 1914201138
I Kadek Yogiswara NIM 1914201139
I Komang Cakra Wibawa Yuti NIM 1914201140
I Made Suarjana NIM 1914201141
I Wayan Sumaryana NIM 1914201142
Patient Safety | i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
Meminimalkan Risiko dan Hazard pada Palliative Care dan Long Term Care sesuai
dengan waktu yang telah ditentukan, makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas
mata kuliah Patient Safety pada Semester I Tahun Ajaran 2019/2020.
Kami berharap makalah ini dapat menjadi salah referensi pembelajaran
sehingga bermanfaat untuk menambah wawasan dan pengetahuan pembaca
khususnya rekan-rekan mahasiswa keperawatan terkait Patient Safety khususnya
terkait upaya meminimalkan risiko dan hazard dalam pelaksanaan asuhan
keperawatan.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih memiliki banyak kekurangan yang
membutuhkan perbaikan, sehingga kami sangat mengharapkan masukan serta
kritikan dari para pembaca.
Penyusun
Patient Safety | ii
DAFTAR ISI
A Pengertian ………………………………………………………………. 9
A. Latar Belakang
Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) merupakan suatu upaya untuk
menciptakan suasana bekerja yang aman, nyaman, dan tujuan akhirnya adalah
mencapai produktivitas setinggi-tingginya. K3 mutlak untuk dilaksanakan pada setiap
jenis bidang pekerjaan tanpa kecuali termasuk keperawatan. Upaya K3 diharapkan
dapat mencegah dan mengurangi risiko terjadinya kecelakaan maupun penyakit atau
hazard akibat pelaksanaan asuhan keperawatan. Hazard merupakan semua sumber,
situasi ataupun aktivitas yang berpotensi menimbulkan cedera (kecelakaan kerja) atau
penyakit akibat kerja. Risiko dapat didefinisikan sebagai suatu kombinasi dari
kemungkinan terjadinya peristiwa yang berhubungan dengan cidera parah atau sakit
akibat kerja dan terpaparnya seseorang atau alat pada suatu bahaya (OHSAS
18001:2007).
Perawatan paliatif merupakan pendekatan yang bertujuan memperbaiki
kualitas hidup pasien dan keluarga yang menghadapi masalah yang berhubungan
dengan penyakit yang dapat mengancam jiwa, melalui pencegahan dan peniadaan
melalui identifikasi dini dan penilaian yang tertib serta penanganan nyeri dan
masalah-masalah lain, fisik, psikososial dan spiritual. Long Term Care adalah suatu
sistem dari kegiatan-kegiatan terpadu yang dilakukan oleh tenaga profesional dan
atau tenaga informal (keluarga, tetangga, pengasuh, relawan, atau kader-kader
lainnya) bagi para lanjut usia yang tidak mampu atau kurang mampu dalam merawat
diri sendiri dalam rangka menjaga kualitas hidupnya setinggi mungkin.
Pelaksanaan asuhan keperawatan paliatif maupun long term care tidak terlepas
dari risiko terjadinya hazard. Diperlukan upaya pencegahan atau patien safety dalam
pelaksanaan asuhan pada palliative maupun long term care. Pengetahuan dasar
terkait upaya-upaya tersebut perlu diberikan agar pelaksanaannya dapat berjalan baik
sehingga tujuan dapat tercapai.
Patient Safety | 4
B. Tujuan
Penyusunan makalah ini bertujuan untuk mengetahui upaya mencegah dan
meminimalkan risiko dan hazard pada :
1. Palliative Care
2. Long Term Care
Patient Safety | 5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
MEMINIMALKAN RISIKO DAN HAZARD PADA PALLIATIVE CARE
A. Pengertian
Palliative care atau asuhan keperawatan paliatif adalah pendekatan yang
bertujuan memperbaiki kualitas hidup pasien dan keluarga yang menghadapi masalah
yang berhubungan dengan penyakit yang dapat mengancam jiwa, melalui pencegahan
dan peniadaan melalui identifikasi dini dan penilaian yang tertib serta penanganan
nyeri dan masalah-masalah lain, fisik, psikososial dan spiritual (Keputusan Menteri
Kesehatan RI No. 812 Tahun 2007).
Menurut Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 812 Tahun 2007, kualitas hidup
pasien adalah keadaan pasien yang dipersepsikan terhadap keadaan pasien sesuai
konteks budaya dan sistem nilai yang dianutnya, termasuk tujuan hidup, harapan, dan
niatnya. Jenis kegiatan perawatan paliatif meliputi penatalaksanaan nyeri,
penatalaksanaan keluhan fisik lain, asuhan keperawatan, dukungan psikologis,
dukungan social, dukungan kultural dan spiritual, dukungan persiapan dan selama
masa dukacita (bereavement). Perawatan paliatif dilakukan melalui rawat inap, rawat
jalan, dan kunjungan /rawat rumah.
Patient Safety | 6
2. Kurangnya informasi atau data yang diberikan keluarga pasien/ pasien
tersebut (menyembunyikan sesuatu hal) sehingga dalam proses pengkajian
kurang lengkap.
3. Mendapatkan cacian atau pelecehan verbal saat melakukan pengkajian
ataupun pada proses wawancara.
4. Mendapatkan kekerasan fisik dari pasien ataupun dari keluarga pasien pada
saat melakukan pengkajian/pemeriksaan.
5. Tertularnya penyakit saat melakukan pengkajian dalam hal ini seperti kontak
fisik maupun udara.
6. Adanya miskomunikasi saat pelaporan kondisi pasien maupun saat serah
terima pasien.
7. Terjadi kesalahan pemberian obat yang tidak sesuai dengan 6B
8. Risiko terpapar limbah infeksius, tajam, dan berbahaya
9. Perawat mengalami cedera saat melaksanakan proses asuhan
10. Pasien cedera karena terjatuh saat dilakukan pengkajian maupun saat
dilakukan implementasi keperawatan.
Patient Safety | 7
3. Lakukan protap pencegahan infeksi berupa cuci tangan dan penggunaan APD
mulai dari proses pengkajian terutama saat pemeriksaan fisik hingga evaluasi
pada pasien palliative care.
4. Lakukan tindakan keperawatan dengan menggunakan peralatan yang telah
dilakukan sterilisasi dan atau desinfeksi mulai dari pengkajian hingga evaluasi
pada pasien palliative care.
5. Lakukan pengkajian riwayat alergi pasien dan lakukan pemberian obat dengan
prinsip 6 benar. Kaji keluhan pasien secara berkala dan lakukan kolaborasi
terkait medikasi guna memaksimalkan kenyamanan pasien palliative care.
6. Lakukan pengkajian risiko jatuh pada setiap pasien palliative care, pantau
perubahan kondisi pasien, pastikan manajemen risiko jatuh pasien telah
dilaksanakan sesuai rencana intervensi. Pastikan bed pasien dalam posisi
rendah, terkunci, dan pengaman terpasang.
7. Sediakan penampung limbah dan buang limbah sesuai jenisnya guna terhindar
dari bahaya paparan dan perhatikan kemanannya.
8. Lakukan seluruh proses asuhan keperawatan paliatif dengan posisi yang
ergonomis untuk menghindari cedera pada perawat. Libatkan rekan sejawat
dan atau keluarga apabila dibutuhkan.
9. Pastikan keseluruhan tindakan keperawatan tidak membuat pasien palliative
care semakin nyeri mulai dari pengkajian hingga evaluasi.
10. Lakukan komunikasi yang efektif saat serah terima pasien, operan jaga,
maupun konsultasi atau pelaporan ke PPA lain agar informasi dapat
tersampaikan dengan benar dan terhindar dari risiko disinformasi. Apabila
melakukan komunikasi via telepon, lakukan protap readback dan gunakan
alfabet internasional saat pengejaan.
Patient Safety | 8
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
MEMINIMALKAN RISIKO DAN HAZARD PADA LONG TERM CARE
A. Pengertian
Long Term Care merujuk pada semua rumah dan pelayanan kesehatan untuk
individu dengan penyakit chronis atau disabilitas (Frazer DW, 2002). Long Term
Care adalah suatu sistem dari kegiatan-kegiatan terpadu yang dilakukan oleh tenaga
profesional dan atau tenaga informal (keluarga, tetangga, pengasuh, relawan, atau
kader-kader lainnya) bagi para lanjut usia yang tidak mampu atau kurang mampu
dalam merawat diri sendiri dalam rangka menjaga kualitas hidupnya setinggi
mungkin.
Sasaran dari long term care ini adalah para lanjut usia yang resiko tinggi yaitu
lanjut usia berumur 60 tahun atau lebih yang mempunyai disabilitas fisik dan atau
mental dan atau kognitif dan atau sosial.
Patient Safety | 9
4. Mendapatkan kekerasan fisik dari pasien ataupun dari keluarga pasien pada
saat melakukan pengkajian/pemeriksaan
5. Tertularnya penyakit saat melakukan pengkajian dalam hal ini seperti kontak
fisik maupun udara
6. Adanya miskomunikasi saat pelaporan kondisi pasien maupun saat serah
terima pasien
7. Terjadi kesalahan pemberian obat yang tidak sesuai dengan 6B
8. Risiko terpapar limbah infeksius, tajam, dan berbahaya
9. Perawat mengalami cedera saat melaksanakan proses asuhan
10. Pasien cedera karena terjatuh saat dilakukan pengkajian maupun saat
dilakukan implementasi keperawatan.
Patient Safety | 10
5. Lakukan pengkajian riwayat alergi pasien dan lakukan pemberian obat dengan
prinsip 6 benar. Kaji keluhan pasien secara berkala dan lakukan kolaborasi
terkait medikasi guna memaksimalkan kenyamanan pasien long term care.
6. Lakukan pengkajian risiko jatuh pada setiap pasien long term care, pantau
perubahan kondisi pasien, pastikan manajemen risiko jatuh pasien telah
dilaksanakan sesuai rencana intervensi. Pastikan bed pasien dalam posisi
rendah, terkunci, dan pengaman terpasang.
7. Sediakan penampung limbah dan buang limbah sesuai jenisnya guna terhindar
dari bahaya paparan dan perhatikan kemanannya.
8. Lakukan seluruh proses asuhan keperawatan pada pasien long term care
dengan posisi yang ergonomis untuk menghindari cedera pada perawat.
Libatkan rekan sejawat dan atau keluarga apabila dibutuhkan.
9. Lakukan komunikasi yang efektif saat serah terima pasien, operan jaga,
maupun konsultasi atau pelaporan ke PPA lain agar informasi dapat
tersampaikan dengan benar dan terhindar dari risiko disinformasi. Apabila
melakukan komunikasi via telepon, lakukan protap readback dan gunakan
alfabet internasional saat pengejaan.
Patient Safety | 11
BAB IV
SIMPULAN
Patient Safety | 12
DAFTAR PUSTAKA
Komite Akreditasi Rumah Sakit (2017) Standar Nasional Akreditasi Rumah Sakit.
Ed. 1. Jakarta: KARS
Menteri Kesehatan RI (2007) Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 812 Tahun 2007
tentang Kebijakan Perawatan Paliatif. Jakarta: Menkes RI
Patient Safety | 13