OLEH
OLEH
KATA PENGANTAR
Puji serta syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang
magang ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat mengikuti ujian praktek
orang tua penulis, Bapak Dr. Ir Efriyeldi M.Si selaku dosen pembimbing yang
penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
penulisan maupun pemilihan kata. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
DAFTAR ISI
Isi Halaman
LEMBARAN PENGESAHAN............................................................... i
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ................................................................................. 1
1.2. Tujuan Praktek ................................................................................. 3
1.3. Manfaat Praktek ............................................................................... 3
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
v
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
I. PENDAHULUAN
mangrove yang paling tinggi di dunia, sekitar 3,2 juta hektar atau mencapai 22,6%
dari luas mangrove dunia (Giri et al., 2011). Hal ini menunjukkan potensi
serta dalam pemanfaatan secara langsung maupun tidak langsung bagi masyarakat
pesisir.
khusus karena lantai hutannya secara teratur digenangi oleh air yang dipengaruhi
oleh salinitas serta fluktuasi ketinggian permukaan air karena adanya pasang surut
air laut. Hutan mangrove dikenal juga dengan istilah tidal forest coastal
dari badai dan tsunami. Mangrove juga berperan sebagai habitat yang baik bagi
fauna darat dan biota laut sebagai sumber keanekaragaman spesies kawasan serta
bahan konstruksi, perahu dan kayu bakar (FAO, 2007). Ekosistem mangrove juga
termasuk ekosistem lamun dan terumbu karang. Saat ini, berbagai penelitian
2
memiliki luas 1.346,32 km2 merupakan salah satu lokasi hutan mangrove di
kabupaten Siak. Sejak Agustus 2015, ekosistem mangrove desa Mengkapan ini
dapat dinilai berdasarkan kerapatan tutupan kanopi mangrove, salah satu teknik
metode fotografi adalah hasil penelitian yang diperoleh bersifat lebih akurat,
memiliki bukti yang lebih kuat dan bisa dilakukan analisis untuk penelitian
lainnya.
keahlian di bidang tersebut. Hal ini yang membuat penulis tertarik untuk
3
Manfaat dari kegiatan praktek magang ini yaitu sebagai referensi dan
2.1. Mangrove
diantara laut dan daratan yang dipengaruhi oleh pasang surut. Habitat msngrove
seringkali ditemukan ditempat pertemuan antara muara sungai dan air laut yang
kemudian menjadi pelindung daratan dan gelombang laut yang besar. Sungai
mengalirkan air tawar untuk mangrove dan pada saat pasang, pohon mangrove
akan mampu untuk hidup di lingkungan berkadar garam tinggi seperti lingkungan
laut. Sedangkan hutan mangrove adalah komunitas vegetasi pantai tropis dan
subtropis yang didominasi beberapa jenis pohon mangrove yang mampu tunbuh
dan berkembang pada daerah pasang surut pantai berlumpur (Nontji, 1993).
di daerah pasang surut pantai. Menurut Nybakken (1992), hutan mangrove adalah
pantai tropik yang didominasi oleh beberapa spesies pohon-pohon yang khas atau
yang tinggi, dengan jumlah jenis tercatat sebanyak 202 jenis yang terdiri dari 89
jenis pohon, 5 jenis palem, 19 jenis liana, 44 jenis epifit dan 1 jenis sikas. Hanya
terdapat kurang lebih 47 jenis tumbuhan yang spesifik hutan mangrove. Di dalam
hutan mangrove, paling tidak terdapat salah satu jenis tumbuhan sejati
1999), yaitu:
1. Mangrove Terbuka
Daerah yang paling dekat dengan laut, dengan substrat agak berpasir,
sering ditumbuhi oleh Avicennia spp. Pada zonasi ini, biasanya berasosiasi dengan
Sonneratia spp. yang dominan tumbuh pada lumpur dalam yang kaya bahan
2. Mangrove Tengah
ini umumnya didominasi oleh Rhizophora spp. Selain itu sering juga dijumpai
3. Mangrove Payau
Zona ini berada di sepanjang sungai berair payau sampai tawar. Zona ini
biasanya didominasi oleh komunitas Nypa dan Sonneratia (Noor et al, 1999).
6
4. Mangrove Daratan
jalur hijau mangrove yang sebenarnya. Jenis-jenis yang utama ditemukan pada
kekayaan jenis yang tinggi dari pada zona lainnya (Noor et al, 1999).
memiliki bentuk perakaran yang khas : (1) bertipe cakar ayam yang mempunyai
untuk mengambil oksigen dari udara; dan (2) bertipe penyangga/tongkat yang
garam.
b. Berdaun kuat dan tebal yang banyak mengandung air untuk mengatur
keseimbangan garam.
3. Adaptasi terhadap tanah yang kurang stabil dan adanya pasang surut, dengan
cara mengembangkan struktur akar yang sangat ekstensif dan membentuk jaringan
horisontal yang lebar. Di samping untuk memperkokoh pohon, akar tersebut juga
tempat bertelur dan memijah (spawning ground) dan tempat berlindung bagi
organisme kecil dari predator. Beberapa fungsi dan manfaat hutan mangrove dapat
udang.
c. Tempat berlindung, bersarang dan berkembang biak dari burung dan satwa
lain.
b. Penghasil bahan baku industri : pulp, tanin, kertas, tekstil, makanan, obat-
c. Penghasil bibit ikan, nener, kerang, kepiting, bandeng melalui pola tambak
silvo-fishery.
pengambilan foto (Korhonen et al., 2006). Teknik ini masih cukup baru
antara jumlah pixel vegetasi dengan seluruh pixel kemudian dikali 100%
Praktek magang ini akan dilaksanakan pada bulan Januari - Februari 2019
Pekanbaru.
Alat yang digunakan ialah berupa kamera dengan lensa fish-eye, kamera
saku, tali transek, dan laptop yang berisi software yang diperlukan. Sedangkan
Metode yang digunakan dalam praktek magang ini adalah metode praktek
langsung yaitu terlibat langsung di dalam segala kegiatan yang berlangsung dan
dianalisis secara deskriptif, dimana dalam metode ini peneliti memperoleh fakta-
fakta dari gejala yang ada dengan mencari data secara faktual. Metode ini
sepanjang garis transek dimana untuk setiap stratifikasi/zona dibuat tiga plot
10
sebagai ulangan.
2. Setiap plot 10x10 m2 dibagi lagi menjadi empat plot kecil yang berukuran 5x5
m2 .
6. Dicatat nomor foto pada form data sheet untuk mempermudah dan
pixel langit dan tutupan vegetasi, sehingga persentase jumlah pixel tutupan
vegetasi mangrove dapat dihitung dalam analisis gambar biner (Chianucci dan
setiap foto :
penyimpanan foto hasil pemotretan di lapangan. File >> Open… >> [pilih foto]
11
3. Pisahkan langit dan tutupan mangrove Image >> Adjust >> Threshold.
4. Pisahkan nilai digital pixel langit dan tutupan vegetasi secara signifikan dan
sesuaikan komposisi cahaya untuk memperoleh akurasi rasio dua tipe digital
pixel tersebut yang lebih tepat. Pada kotak Threshold, sesuaikan scroll kedua
(ke kiri atau kanan) sampai memperoleh komposisi yang tepat, kemudian
Histogram.
Catatan: Tidak semua kamera memiliki jumlah pixel yang sama tergantung dari
tipe, merek dan pengaturan awal kamera. Kamera yang memiliki spesifikasi
kualitas foto 12 MP, maka pada kondisi pengaturan normal ∑P = 12 juta pixel.
Namun apabila diatur ulang kualitas, fotonya menjadi 3 MP, maka ∑P = 3 juta
pixel.
Analisis data yang digunakan selama praktek magang yaitu data yang
diperoleh diolah dan disajikan sebagai informasi yang kemudian akan dianalisis
DAFTAR PUSTAKA
Bengen, D. G. 2001. Sinopsis Ekosistem dan Sumberdaya Alam Pesisir dan Laut.
Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan. Institut Pertanian Bogor.
Bogor.
Food and Agriculture Organization of the United Nations (FAO). 2007. Cultured
Aquatic Species Information Programme Lates calcarifer (Block , 1790).
Fisheries and Aquaculture Department.
LAMPIRAN
15
1. Peneliti
NIM : 1604115675
2. Dosen Pembimbing
pada bulan Januari s/d Februari 2019. Dengan jadwal kegiatan sebagai berikut:
OUTLINE SEMENTARA
LEMBAR PENGESAHAN
RINGKASAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Tujuan Praktek
1.3. Manfaat Praktek
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
18
ANGGARAN BIAYA
1. Persiapan Magang
2. Pelaksanaan Magang
Terbilang : “Dua Juta Tiga Ratus Enam Puluh Lima Ribu Rupiah”