oleh:
2
BAB I
PENDAHULUAN
adalah salah satu cita-cita yang diinginkan oleh para pendiri negara Indonesia. Setiap
masyarakat tentunya ingin mempunyai hak untuk menerima perlakuan yang baik
guna mencapai kesejahteraan, salah satunya adalah sejahtera dalam bidang kesehatan.
setiap warganegara perlu aktif ikut serta dalam usaha-usaha kesehatan.1 Selanjutnya,
dalam UU RI No. 36 Tahun 2009 juga disebutkan pada poin (a) bahwa kesehatan
merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan umum yang harus
peraturan dan ketentuan hukum dalam bidang kesehatan agar pelayanan dan
pemeliharaan kesehatan dapat berjalan dengan baik, karena rakyat yang sehat
merupakan aset dan tujuan utama dalam mencapai masyarakat adil dan makmur.
Peraturan dan ketentuan hukum ini tidak saja di bidang kedokteran, tetapi mencakup
1
Herkutanto, Hukum Kesehatan Indonesia: Himpunan Peraturan Perundang-Undangan
Tentang Pelayanan Kesehatan Perorangan Di Indonesia, Cetakan Pertama, PERHUKI, Jakarta, 1987,
h. 67.
3
seluruh bidang kesehatan seperti farmasi, obat-obatan, rumah sakit, kesehatan jiwa,
Dari penjelasan di atas, dapat di lihat jelas bahwa Negara memiliki kewajiban
sosial dan ekonomi bagi penduduk melalui sarana pensiun, tunjangan jaminan
Oleh karena Indonesia bercita-cita ingin menjadi negara welfare state, penulis
bidang kesehatan dan wujud kesejahteraan umum yang saat ini sudah berjalan di
Indonesia.
2
Encyclopedia Britannica, Welfare State, www.britannica.com/print/topic/639266, Diakses
28 September 2019, Jam 22.06 WIB.
3
Ed Iain McLean and Alistair McMillan. MC “welfare state” The Concise Oxford
Dictionary of Politics. Oxford University 2009. Oxford Reference Online. Oxford University Press.
UniversityofWashington, www.oxfordreference.com.offcampus.lib.washington.edu/views/ENTRY.
html?subview=Main&entry=t86.e1462, Diakses 28 September 2019, Jam 22.15 WIB.
4
1.2 Rumusan Masalah
Kesehatan di Indonesia ?
Indonesia.
5
BAB II
PEMBAHASAN
bersama, maupun kesejahteran umum) mengacu pada apa yang diberikan dan
merupakan sesuatu yang ingin dicapai pada Negara yang memimpikan kesejahteraan
bagi rakyatnya.4
Istilah common good telah digunakan dalam berbagai bidang keilmuan dan
memiliki banyak definisi. Kebanyakan para filosofis membagi istilah common good
ini menjadi dua pendekatan, yaitu substantif dan prosedural.5 Menurut pendekatan
substantif, common good merupakan apa yang dibagikan dan bermanfaat bagi semua
orang atau sebagian besar anggota kelompok tertentu: pandangan substantif tertentu
akan menentukan secara tepat faktor atau nilai apa yang menguntungkan dan
merupakan hasil dari sesuatu yang ingin dicapai melalui partisipasi kolektif dalam
4
Wikipedia, Common Good, https://en.wikipedia.org/wiki/Common_good. Diakses 26
September 2019. Jam 15.45.
5
Apollo (Daito), Kompasiana, Episteme "Common Good", atau Kebaikan Bersama [1],
https://www.kompasiana.com/balawadayu/5ce6e0cb95760e055466eec4/episteme-common-
good-atau-kebaikan-bersama-1?page=all. Diakses 24 September 2019. Jam 18.30 WIB.
6
Menurut Prof. Dr. Apollo (Daito), common good atau bonum commune
merupakan hal yang menjadi tujuan bersama suatu kelompok masyarakat. Tujuan
bersama inilah yang mengikat anggota kelompok atau masyarakat untuk bersatu atau
bergabung, dan mempunyai kekuatan. Tema ini semacam gagasan sila ke 3 dan sila
Common good adalah bekerja bersama dengan orang lain untuk kepentingan
yang lebih besar, warga negara secara perorangan membawa komitmen dan motivasi
mereka sendiri.7 Kebaikan bersama merupakan inti dari situasi apa pun di mana dua
orang atau lebih membentuk kemitraan, kelompok, atau negara. Banyak organisasi
publik, kesehatan masyarakat dan banyak fungsi lainnya. Tanpa kebaikan bersama,
tidak akan ada alasan lain untuk membentuk asosiasi termasuk Negara Indonesia.
(Kesejahteraan Umum)
6
Ibid.
7
Ibid.
7
suatu negara di mana pemerintahan negara dianggap bertanggung jawab dalam
dan pendidikan adalah wilayah garapan utama dari kebijakan pemerintah yang
juga dianggap sebagai aspek dari welfare state. Alasan dimasukkannya perpajakan
ke dalam kategori sifat welfare state adalah jika penarikan pajak bersifat progresif
dan dananya digunakan untuk mencapai distribusi pendapatan yang lebih besar
itu, dana pajak tersebut juga digunakan untuk membiayai pembayaran asuransi
sosial dan manfaat-manfaat lainnya yang belum dicakup oleh pembayaran premi
pekerjaan dan administrasi harga barang dan jasa pada level konsumen (consumer
prices). Oleh karena itu, konsep welfare state biasanya didasarkan pada prinsip
8
Encyclopedia Britannica, Welfare State, www.britannica.com/print/topic/639266, Diakses
28 September 2019, Jam 22.06 WIB.
9
Neville Harris, “welfare state”, The New Oxford Companion to Law. Peter Cane and
Joanne Conaghan (eds). Oxford University Press Inc. Oxford Reference Online.
http://www.oxfordreference.com.offcampus.lib.washington.edu/views/ENTRY.html?subview=Main&
entry=t287.e2323, Diakses 28 September 2019, Jam 22.23.
8
terhadap mereka yang tidak mampu untuk menyediakan sendiri kebutuhan
minimum untuk bisa hidup layak.10 Ciri dasar dari welfare state adalah adanya
industri maju seperti National Insurance di Inggris dan Social Security di Amerika
Serikat. Asuransi sosial biasanya didanai dengan sumbangan wajib dan dimaksudkan
Welfare state biasanya juga menyediakan layanan dasar publik berupa pendidikan
dasar, layanan kesehatan, dan perumahan (pada beberapa kasus dengan biaya
ringan atau gratis sama sekali).11 Program ini lazim disebut dengan social welfare
yang kemudian juga menjadi ciri dasar lain dari welfare state disamping social
insurance tadi.
atau social welfare tadi, melahirkan dua kategori besar model welfare state, yaitu
antara kedua model adalah: institutional welfare state, negara memposisikan diri
bertanggung jawab untuk menjamin standar hidup yang layak bagi semua warga
diletakkan oleh negara agar warganya bisa mengakses hak-hak universal tadi dan
10
Encyclopedia Britannica, Loc. Cit.
11
Alfitri., Ideologi Welfare State dalam dasar Negara Indonesia: Analisis Putusan
Mahkamah Konstitusi Terkait Sistem Jaminan Sosial Nasional, Jurnal Konstitusi, No. 3 Vol. 9.,
(2012), h. 454.
12
Ibid., h. 455
9
semakin lemah dan kurang dampak pemerataan dari program perlindungan tadi,
berarti semakin jauh negara tersebut dari model institutional welfare state. Adapun
ketika sumber daya yang lain, termasuk disini layanan yang disediakan swasta
dengan cara membeli asuransi, keluarga dan masyarakat, tidak memadai. Jadi
kesejahteraan dan menempatkan tanggung jawab yang lebih besar pada individu
Para pendiri negara Indonesia telah menyepakati bahwa salah satu tujuan
dalam dasar negara Indonesia (Pancasila dan UUD 1945) pada saat persiapan rapat
UUD 1945 yang memuat rumusan tujuan negara Indonesia dan juga Pancasila
bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan
13
Ibid.
10
umum” dan sila kelima Pancasila “keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”)14
jawab untuk memelihara fakir miskin dan anak-anak terlantar. Pasca amandemen
pemanfaatan sektor produksi vital untuk kemakmuran rakyat belum bisa dijadikan
institutional welfare state. Sejak berdirinya negara Indonesia, belum ada pendekatan
yang jelas terhadap model kesejahteraan/keadilan sosial apa yang akan dianut. Dalam
antara lain melalui pendirian Departemen Kemakmuran yang salah satunya bertugas
untuk mengurusi makanan dan keperluan rakyat, dan Departemen Sosial untuk
14
Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, Alinea ke-IV.
15
Undang-Undang Dasar 1945, pasal 34(1-3)
11
mengurusi fakir miskin.16 Dalam perjalanannya kemudian, negara ternyata tidak
memainkan peran lebih besar dari masyarakat atau organisasi masyarakat sipil dalam
panti asuhan, rumah sakit, kredit mikro dan bantuan tunai bagi orangorang miskin.
Paska krisis ekonomi hebat pada tahun 1997, berbagai program kesejahteraan sosial
yang diberikan oleh pemerintah, seperti perawatan kesehatan gratis, beras dan subsidi
minyak atau bantuan tunai langsung, dianggap lebih sebagai tindakan reaktif semata
terhadap dampak krisis ekonomi yang menyebabkan jumlah orang yang hidup di
bawah garis kemiskinan di Indonesia meningkat. Adapun sistem jaminan sosial yang
mencakup seluruh warga Indonesia belum ada; hanya empat sistem yang didasarkan
sistem jaminan sosial. Sistem ini dijalankan oleh empat perusahaan milik negara
pekerja di sektor formal dan anggota keluarga langsung mereka. Ini berarti hanya dua
puluh empat juta penduduk Indonesia yang tercakup dalam sistem jaminan sosial, dan
sekitar tujuh puluh juta baru saja terdaftar sebagai penerima manfaat dari program
16
Alfitri., Ideologi Welfare State dalam dasar Negara Indonesia: Analisis Putusan
Mahkamah Konstitusi Terkait Sistem Jaminan Sosial Nasional, Jurnal Konstitusi, No. 3 Vol. 9.,
(2012), h. 456
17
Ibid., h. 460
12
Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas),18 sedangkan 164 juta penduduk
Indonesia lain belum mendapatkan perlindungan jaminan sosial apapun dari negara.19
arah bentuk welfare state. Pada tahun 2009, UU No 11/2009 tentang Kesejahteraan
miskin, yatim piatu dan manula yang terlantar, orang dengan penyakit kronis
bantuan langsung tunai (pasal 9 (1a) (2)). Premi untuk asuransi kesejahteraan
sosial akan dibayarkan oleh pemerintah (pasal 10 (1) (2)). Sebelumnya, DPR telah
kecelakaan kerja, pesangon kerja, pensiun, dan asuransi jiwa (pasal 18). Semua
program jaminan sosial tadi didasarkan pada pekerjaan dan sumbangan wajib
Sosial/BPJS).
18
Jamkesmas, Joint Learning Network for Universal Health Coverage,
http://www.jointlearningnetwork.org/content/jamkesmas, Diakses 21 September 2019, Jam 09.15
WIB.
19
Kompas, Langkah Linglung RUU BPJS,
http://nasional.kompas.com/read/2011/07/29/10212420/Langkah.Linglung.RUU.BPJS, Diakses 21
September 2019, Jam 10.00
13
Menurut Bappenas, dalam mewujudkan kesejahteraan umum dalam bidan
kesehatan, saat ini telah di jalankan antara lain: adanya program asuransi sosial
seluruh Indonesia.20
20
Bappenas, Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial,
https://www.bappenas.go.id/index.php/download_file/view/8504/1714/, Diakses 2 Oktober 2019, Jam
17.00 WIB.
14
BAB III
KESIMPULAN
semua / sebagian besar kelompok, dan merupakan sesuatu yang ingin dicapai
dari UUD 1945 dan Pancasila yang telah di buat dengan tujuan
Saat ini Indonesia tetap menuju cita-cita yang diharapkan para Pendiri Indonesia
15
Bentuk perwujudan keesehateraan umum di bidang kesehatan di Indonesia,
antara lain:
16
DAFTAR BACAAN
Peraturan Perundang-Undangan
Undang-Undang Dasar1945
Ed Iain McLean and Alistair McMillan. MC “welfare state” The Concise Oxford
Dictionary of Politics. Oxford University 2009. Oxford Reference Online.
Oxford University Press. UniversityofWashington, http://
www.oxfordreference.com.offcampus.lib.washington.edu/views/ENTRY.ht
ml?subview=Main&entry=t86.e1462, Diakses 28 September 2019, Jam
22.15 WIB.
Neville Harris, “welfare state”, The New Oxford Companion to Law. Peter Cane and
Joanne Conaghan (eds). Oxford University Press Inc. Oxford Reference
Online.
http://www.oxfordreference.com.offcampus.lib.washington.edu/views/ENT
RY.html?subview=Main&entry=t287.e2323, Diakses 28 September 2019,
Jam 22.23.
Alfitri, 2012, Ideologi Welfare State dalam dasar Negara Indonesia: Analisis Putusan
Mahkamah Konstitusi Terkait Sistem Jaminan Sosial Nasional, Jurnal
Konstitusi, No. 3 Vol. 9.
17
Jamkesmas, Joint Learning Network for Universal Health Coverage,
http://www.jointlearningnetwork.org/content/jamkesmas, Diakses 21
September 2019, Jam 09.15 WIB.
18