Anda di halaman 1dari 33

Psikosis TIPE PSIKOSIS

Delusi (Adanya delusi non bizarre) Acute/transient Psicotic dis


Selama 3 Bulan <48 jam & onset <2 mgg
etilogy Ketulian, migrasi, cocain (plg sering) Stress
klasifikasi Tipe somatic Tipe Tipe Tipe jealous Tipe Acute Polimorphic Acute Polimorphic Acute schizo Other Acute
(monosimptomatik Persecutory grandiose Erotomanic Psychotic Dis W/o Psychotic Dis With like psychotic predominantlydelusi
monochonrical) (paling (Clearambalt schizo schizo onal psychotic
sering) Synd)
Delusi terhadap Delusi yang Merasa Dekusi krn Mrs orang Gambaran Sama dengan Tidak Delusi persecution,
tubuh sendiri merasa diri hebat cemburu pada lain jatuh polimorphic Onset tanpa schizo polimorhic, delusi yang stabil,
Ex : mrs kaki dirinya Ex : mrs pasangan. cinta pada yg akut (2mgg), namun ada tanda Psichotik Criteria schizo tak
hilang akan dia Tuhan Dipengaruhi dirinya. Beberapa tipe schizo. yang stabil, terpenuhi
dicelakai oleh delusi/halusinasi, Jika tanda schizo tanda schizo <
oleh orang pasanggannya emosional turmoil ( >1 bln → Schizo 1 bulan
lain biasa senang ,
biasa sedih)

Gejala SIstematis, non bizarre (tidak aneh), terjadi pd situasi yang normal pada -
manusia, dan tidak mempengaruhi life spheres lain pasien (encapsulated),
Halusinasi (-),

Penanganan Anti psikotik + Anti depresent. DOC : Pimozide Antidepresant (SSRI) : Anti psikotik + Anti depresent
Fluoxetine
Electroconvulsive jika ingin bunuh diri

Waham/ Delusi : misreaity benda yang nyata, ex : Kucing bicara, mobil bicara
Halusinasi : Misreality tidak ada objek, Ex : ada bisikan dari setan, ada lihat hantu

13 4 P 3 12
GANGGUAN GANGGUAN CEMAS
CEMAS GANGGUAN STRESS AKUT GANGGUAN PENYESUAIAN GANG. OBESIF KOMPULSIF PTSD
Penderitaan yang bersifat subyektif Gangguan kecemasan yang
Ditandai: gejala kecemasan yang kelompok gejala mencakup pikiran-
dan gangguan emosional tersebut terjadi setelah
berat, disosiatif, dan gejala lain pikiran yang mengganggu, ritual,
DEFINISI timbul selama beradaptasi dengan
preokupasi, dan perilaku kompulsif.
mengalami/menyaksikan
stressor. peristiwa traumatik bagi
Segera setelah stressor
hampir semua orang.

3 bulan sejak onset Dalam kurun 6 bulan


3 hari -1 bulan setelah terpapar
ONSET stressor
Hilang dalam 6 bulan setelah - setelah stressor, namun
stressor dihilangkan durasi gangguan >1 bulan

• disregulasi sistem serotonergik


• Brain-Imaging: gangguan fungsi
neurosirkuit korteks
ETIOLOGY Stressor Stressor Stressor
orbitofrontal, putamen
caudatus, dan talamus.
• Genetik.
• ego-distonik (perilaku yang tidak • Gejala re-experience 
diinginkan). ingatan kembali (kilas
• Kontaminasi: paling sering terjadi; balik = flashback) 
• Psikologis: depresi, cemas,
hindari obyek yang dicurigai lewat mimpi, pikiran
khawatir, ↓ konsentrasi, iritabilitas. terkontaminasi. yang membangunkan
- ↓ respon emosional • Fisik: palpitasi, pernapasan cepat, (waking thought)
• Sikap ragu-ragu yang patologik:
- Sulit/tak mungkin alami diare, tremor perilaku kompulsi contoh • Gejala avoidance 
kesenangan dari hobi yang • Gangguan prilaku terdiri dari:
GEJALA memeriksa/mengecek penghindaran (tempat,
digermari sebelumnya perilaku agresif, membahayakan orang-orang), minat
• Pikiran intrusive: pikiran
- Sering rasa bersalah diri sendiri, penyalahgunaan yang rendah terhadap
berulang yang tidak disertai
- Sulit konsentrasi alcohol dan obat, masalah sosial kehidupan sehari-hari
kompulsi
dan pekerjaan • Gejala hyperarousal 
 Simetri: obsesi yang temanya
kebutuhan untuk ketepatan Kesadaran/kewaspada
sehingga bertindak lamban,. an yang berlebihan 
anxietas yang persisten,
• .Adanya pikiran, keinginan, insomnia, masalah dalam
• Hendaya yang bermakna pada yang berulang-ulang konsentrasi, iritabiltas.
fungsi sosial, pekerjaan dan area sebagai sesuatu yang intrusive
KRITERIA Disfungsi social serta kemampuan Flashback dan menghindari
penting lainnya. dan tidak diinginkan
DIAGNOSIS melakukan tugas sehari-hari hilang penyebab trauma
• Penderitaan nyata • Perilaku berulang atau tindakan
mental yang mana individu
merasa didorong untuk

13 4 P 3 12
dilakukan

• Depresi : SSRI ,
• Anxietas : benzodiazepin
buspiron
• Gang tidur : antidepresan
yang sedatif
- SSRI:
• SSRI: fluoxetine, fluvoxamine, • Pikiran intrusif :
Sertraline dan Paroxetine  1st line
paroxetine, sertraline, citalopram. karbamazepin, lithium,
- Serotonergik: buspiron
• Benzodiazepin fluvoxamin
- Trisiklik: imipramin dan amitriptilin • Clomipramine,Jika clomipramine /
TERAPI FARMAKO • SSRI • Keterjagaan berlebihan :
 tak dapat dipakai untuk SSRI gagal → valproate, lithium,
jangka panjang, cukup efektif SSRI, propanolol/klonidin,
atau carbamazepine.
pada jangka pendek lithium, valproat
• Lain: venlafaxine, monoamine
• Hostilitas/impulsivitas :
oxidase inhibitors (MAOI,
karbamazepin, valproat
terutama phenelzine. Other)
• Pasien tak responsif: buspirone, 5- • Gejala psikotik atau
hydroxytryptamine (5-HT), L- agitasi yang hebat :
tryptophan, dan clonazepam. antipsikotik
• Antipsychotic atipikal
• Psikoterapi psikodinamik
Psikoterapi Psikodinamik • Anxiety Management
• Kognitif
TREAPI NON EMDR • Cognitive Therapy
• Perilaku
FARMAKO Terapi kelompok • Exposure Therapy
• Suportif
• Konseling

13 4 P 3 12
GANGGUAN FOBIA
FOBIA Adanya ketakutan pada objek yang jelas
AGOROFOBIA FOBIA SPESIFIK FOBIA SOSIAL
Kondisi dimana seseorang merasa Ketakutan berlebihan terhadap suatu objek tertentu atau Ketakutan terhadap situasi sosial
DEFINISI takut/cemas terhadap tempat /keadaan situasi tertentu. Akibat displacement suatu peritiwa ke
dimana ia sulit melarikan diri darinya. sesuatu
- Menghindari situasi dimana ia akan sulit • ketidakseimbangan reseptor
untuk meminta pertolongan. adrenergik
- Cenderung meminta ditemani • Faktor genetik
GEJALA

• Farmakoterapi : SSRI, benzodiazepin,


• Benzodiazepin (alprazolam, lorazepam,
• Terapi perilaku (desensitisasi pada sumber fobik) venlafaxin, dan buspirone.
clonazepam)
PENAGANAN • SSRI
• Insight-oriented psycotherapy • Dianjurkan pemberian antagonis -
• Terapi virtual adrenergik (atenolol 50-100 mg,
• Trisiklik dan tetrasiklik (clomipramine,
atau propranolol 20-40 mg) 1 jam
imipramine)
sebelumnya.
GANG. GANGGUAN MENTAL ORGANIK
MENTAL
ORGANIC DELIRIUM TIC

keadaan akut ditandai dengan gangguan kesadaran, suatu gerakan motorik yang tidak di bawah pengendalian, berlangsung cepat, dan berulang-
DEFINISI perubahan dlm kognisi dan perhatian, serta gang persepsi ulang, tidak berirama, adapun suatu hasil vokal yang timbul mendadak dan tidak ada
yg berkembang secara akut dan fluktuatif tujuannya yang nyata
 Faktor genetik
 fMRI : area sensoris dan paralimbic
ETIOLOGI Otak dan Kondisi Umum  Autoimmune process
 PET dan SPECT : frontal dan orbital cortex, striatum, dan putamen
 Post infection : A beta-hemolytic streptococcal
- Asetilkolin ↓ Dopamin ↑
- Serotonin ↓ Glutamat ↑ – Gerakan yang mendadak, cepat, sekejab dan terbatasnya gerakan,
- – tidak adanya bukti gangguan neurologis yang mendasari;
GEJALA • Gangguan kesadaran – sifatnya yang berulang-ulang;
• Gangguan fungsi kognitif secara global – (biasanya) terhenti saat tidur;
• Berkurangnya kemampuan untuk memusatkan, – dan mudahnya gejala itu ditimbulkan kembali atau ditekan dengan kemauan.
mempertahankan dan mengalihkan perhatian
13 4 P 3 12
• Gangguan mood
• Kekacauan arus dan isi pikir
• Gangguan psikomotor
• Gangguan persepsi
• Haloperidol
PENAGANAN Haloperidol 0,5 mg
• Olanzapin
Klasifikasi TIC
Gang. Tic sementara Gang. tik motorik atau vokal kronik Sindrom de la Tourette
tic` motorik atau vokal (namun bukan kedua-
biasanya berupa kedipan mata, muka menyeringai,
duanya) Campuran TIC motoric dan Vokal
atau kedutan kepala. <12 bulan
>12 bulan

13 4 P 3 12
GANG. TIPE PSIKOSIS
DEPRESI DEPRESI
DEFINISI Kumpulan gejala, yaitu perasaan sedih terus menerus paling sedikit 2 minggu disertai beberapa gejala lain, yang menimbulkan distress dan hendaya
sistem serotonin, norepinefrin dan dopamin↓
korteks prefrontal ↓dan sistem limbik ↑
lobus parietal dan temporal ↓
ETIOLOGY
Disfungsi keyakinan :
• Saya kurang adekuat
• Semua pengalaman saya menghasilkan kegagalan
• Masa depan tidak ada harapan
Afek : Kognitif: Fisik:
- Sedih - Rendah diri - Gangguan tidur Gangguan nafsu makan
- Apatis - Konsentrasi  - Gangguan seksual
GEJALA - Anhedonia - Ragu-ragu - Aktivitas 
- Tak bertenaga - Iritabilitas - Perubahan BB
- Tak bersemangat - Rasa bersalah - Ide bunuh diri
1. Mood depresi
2. Anhedonia
3. Anenergia
4. Kehilangan atau peningkatan berat badan yang nyata
atau pe↑ & pe↓ nafsu makan Depresi Berat +
5. Sulit tidur atau tidur berlebih hampir setiap hari Depresi Ringan : Depresi Sedang : Depresi Berat : psikotik :
DIAGNOSIS 6. Agitasi atau retardasi psikomotor hampir setiap hari 2/3 utama 2/3 utama 3/3 utama 3/3 utama
7. Kelelahan atau kehilangan energi hampir setiap hari 2/7 tambahan 3/7 tambahan 4/7 tambahan 4/7 tambahan +
8. Perasaan tidak berguna atau rasa bersalah Gejala psikotik
9. Pe↓ Konsentrasi
10. Pikiran berulang tentang kematian atau ide bunuh diri
>= 5 gejala, tanpa gejala maniak
SSRI
Tricyclic Antidepressants (TCAs) Tetracyclic Sertraline
Amitriptyline Maprotiline MAOI- Reversible) Paroxetine
PENANGANAN
Imipramine Mianserin Moclobemide Fluoxetine
Clomipramine Amoxapine Duloxetine
Citalopram

13 4 P 3 12
GANGGUAN SOMATOFORM
BODY DISMORPHIC GANGGUAN GANGGUAN NYERI
KLASIFIKASI GANGGUAN SOMATISASI GANGGUAN KONVERSI
DISORDER HYPOCHONDRIASIS SOMATOFORM

Ada ≥1 gejala neurologik yg Interpretasikan gejala somatik


Gejala nyeri yang berhubungan
Merasa kekurangan dalam tak dpt dijelaskan. Harus ada atau sensasi somatik secara tdk
Banyak keluhan fisik yang dengan psikologis atau
PENGERTIAN mengenai banyak sistem organ
penampilan dari seluruh/sebagian faktor2 psikologik yg dikaitkan realistik / tdk akurat → pre-
dieksaserbasi oleh factor
dari tubuhnya dgn mulainya atau eksaserbasi okupasi & ketakutan menderita
psikologis
daripada gejala. penyakit serius

Depresi berat, Gangguan cemas,


KOMORBIDITAS Bipolar 1, penyalahgunaan zat
Gangguan psikotik
Penyalahgunaan zat dan alcohol

- Selalu mencakup sistem organ


- Pseudoneurologik : buta, lumpuh,
tuli, double vision, sukar menelan,
1.Mengekuh ada cacat dan
suara hilang, blur vision, kejang,
abnormalitas tubuh
pingsan, sukarjalan, paralisis,
(misalnya: kulit keriput) Paling sering paralysis, kebutaan,
retensi urin
2. Sering kunjungi dokter krn dan mutisme
- GI: nyeri perut, mual, muntah, 1. Nyeri bisa di ≥ 1 lokasi
keluhan tsb 1. Yakin jika mengidap penyakit
rasa prut bengkak,diare, 2. Berlangsung lama
1.Sensibel-sensoris; anesthesia, serius yang tak terdeteksi
intoleransi 3. Biasanya dengan Hx. Bedah
MANIFESTASI LAB/TEST KHUSUS: DRAW-A- parasthesia, terutama extremitas. 2. Tak bisa dibujuk melawan
- Psikoseksual: tak acuh terhadap atau pengobatan
KLINIS PERSON 2.Motorik : geraka keyakinan meskipun peme. (-)
sex, rasa panas, dispareunia, 4. Menyangkal emosi
abnormal,sikap tubuh, kelemahan 3. “Doctor’s shopping”
imopoten, banjir saat haid , disfoiknya dan senang
Psikodinamika: mekanisme & paralisis (plg srg); kejang,
vomitu saat hamil, haid tak keluhkan nyerinya
pertahanan yang digunakan represi 3.visceral : muntah psikogenik,
teratur
(unconsious), distorsi dan simbolisasi pseudocyesis, retensi urin, syncope
- CV-Pulmo: pusing, nafas pendek,
(bag. tubuh), proyeksi (yakin orang
palpitasi, nyeri dada
lain melihat kelainan tubuh)
- Nyeri: nyeri punggung,
ekstremitas, miksi, sendi
- Reproduksi : nyeri haid

13 4 P 3 12
- sifat kronik-berfluktuasi 1.Kronis, kunjungan berulang ke ahli 1. Ep. Berlangsung bbrp bulan-
PERJALANAN - episode memberat dan bedah plastik & ahli kulit 1.90-100% → hilang beberapa tahun & diantarai masa tenang Mulai secara tiba-tiba &
PENYAKIT DAN timbulnya gejala baru 6-9 bulan 2. Bisa depresi sekunder hari atau <1 bln 2.⅓ - ½ penderita improve bertambah intensitasnya dlm
PROGNOSIS - gejala mereda 9-12 bulan 3. Bisa jadi waham 2. 25% dpt trjd ep. lain secara bermakna. beberapa minggu/ bln (kronik).
- jarang berlangsung >1tahun

TATALAKSANA Biasa sembuh spontan, Biasanya tolak psikoterapi


Empati, diskusikan faktor
Psikoterapi → menemukan konflik dimudahkan dengan terapi Dukungan sosial, psikoterapi
NON Psikoterapi individual & kelompok
berhub dgn gejala suportif berorientasi tilikan atau berorientasi tilikan , psikoterapi
psikososial,
FARMAKOLOGI terapi perilaku kognitif, hipnosis

a. Anti anxietas/anxiolitik Obat : anti cemas atau anti Amitriptilin, imipiramin, golongan
a.Hipnosis phenobarbital
TATALAKSANA b. Anti depresi : SSRI (fluoxetine), depresan bila ada gangguan SSRI
Psikotropik b.Anti anxietas/anxiolitik
FARMAKOLOGI trisiklik (clomipramine) cemas atau gangguan depresif. Amfetamin bila perlu (monitor
lorazepam
c.kombinasi MAO-I dan Pimozide ketat)

13 4 P 3 12
GANGGUAN TIDUR
GANG. NON-ORGANIK
TIDUR DYSSOMNIA PARASOMNIA
GANG. JADWAL TIDUR
INSOMNIA HYPERSOMNIA JAGA SOMNABULISME TERROR TIDUR MIMPI BURUK
gangguan tidur, menyebabkan Proses terjaga dari tidur secara
Gangguan tidur pada 1/3 awal
serangan tidur di siang hari yang perasaan teror atau ketakutan, berulang karena mimpi yang
dimana seseorang mengalami Tidur yang terjadi secara tidak malam selama tidur fase NREM
berlebih, yang terjadi secara biasanya terjadi jam pertama
kesulitan mulai tidur, atau sinkron dengan “penanda waktu” Tahap 3 dan 4, biasanya tanpa menakutkan (mimpi buruk).
teratur/rekuren untuk waktu tahap 3-4 NREM
DEFINISI mempertahankan tidur maupun
singkat dan menyebabkan
lingkungan dan sosial. kesadaran penuh atau tak ingat
kualitas tidur buruk dan disertai mengenai episode tersebut - Stress dalam kehidupan
gangguan fungsi sosial atau Aktivitas tidur delta lebih lebih
keadaan penyulit. = gangguan irama Sirkadian anak dapat menjadi
pekerjaan. rentan terhadap teror malam.
= sleepwalking/tidur berjalan penyebab

Sistem ARAS aktifasi Gangguan pada regulasi


neurotransmiter aktivitas reseptor serotonin 5-
 Serotonin --- kondisi HT(5-hydroxytryptamine) ↑
PATO tidak tidur eksitasi neuron serotonergik,
FISOLOGI  Epinefrin----REM terjadi pergerakan motorik
hilang, NREM baik. abnormal, peningkatan tonus
Cat : nukleus raphe---serotonin otot, dan pola bernafas yang
Locus coeruleus ---- epinephrin abnormal pada saat tidur.

Penyebab:
 Insomnia primer: taka da hub
dengan medis, psikis
lingkungan
 Insomnia sekunder: ada
penyakit dasar

Durasi & Perjalannanya:


- Transient: 2-3 hari
- Short-term: 2-3 minggu
- Chronic: 3 minggu-tahunan
KLASIFIKASI Pola:
 Insomnia awal (initial/difficulty
initating sleep (DIS): sulit masuk
tidur/latensi tidur panjang
 Insonia pemeliharaan (sleep
maintenance insomnia/difficulty
maintenance sleep (DMS): selalu
terbangun → kualitas tidur ↓
 Insomnia akhir (terminal
insomnia/early morning
awakening (EMA): terbangun
dini hari & sulit tidur kembali

13 4 P 3 12
- Utama: mulai dengan berteriak
karena panik, disertai cemas
hebat, seluruh tubuh bergetar,
dan hiperaktivitas otonomik
- Rasa kantuk siang hari - Episode ini dapat berulang,
 Sulit masuk tidur berlebihan atau adanya - Episode bangun dari tempat setiap episode lamanya berkisar
 Sering terbangun serangan tidur/sleep attacks tidur, biasanya pada 1/3 awal 1 – 10 menit dan biasanya
 bangun tidur terlalu awal (bukan karna tidur kurang) malam, dan terus berjalan-jalan terjadi pada sepertiga awal tidur
malam - Terbangun dari tidur
 kelelahan/mengantuk pada - Terjadi setiap hari selama > 1 (kesadaran berubah)
siang hari, iritabilitas, - Wajah bengong (Blank, Staring - Beberapa menit sudah bangun malam/siang karenan mimpi yang
GAMBARAN bulan atau berulang dengan
Face) → disorientasi dan gerakan menakutkan
KLINIS  depresi atau cemas, kurun waktu yang lebih pendek.
berulang - Dapat terjadi kapan saja
 konsentrasi dan perhatian ↓ - Saat sadar/bangun → tak
- Ingatan terhadap kejadian, selama periode tidur.
 ketegangan dan sakit Bedakan dengan narkolepsi ingat yang terjadi
kepala (serangan kantuk tiba-tiba yang - aktivitas mental taka da kalaupun ada, sangat minimal
 Gejala GI didahului oleh halusinasi, lumpul, - tak ada gang. Mental organic (biasanya terbatas pada satu
kataflexi) atau dua bayangan-bayangan
yang terpilah-pilah.
- Tidak ada bukti adanya
gangguan mental organik.

 Tidur –jaga dari individu tidak


 Min 3x/minggu selama min 1 - kantuk berlebihan meskipun seirama orang normal.
bulan
tidur utama berlangsung ±7jam  Insomnia malam dan
 Nilai: pola tidur, pemakaian - Terjadi setidaknya 3x/minggu. hipersomnia pada siang, yang
obat, alcohol, stress, riw. Medis, Minimal 3 bulan dialami hampir setiap hari
KRITERIA
aktiv. Fisik, kebutuhan tidur - disertai dgn tekanan signifikan untuk sedikitnya 1 bulan atau
DIAGNOSIS
individu berualng dengan kurun waktu
atau ↓ kognitif, sosal, yang lebih pendek
perkerjaan atau bidang lain  Ketidak puasan waktu tidur,
- tak dsisebabkan efek zat
mempengaruhi fungsi sosial
dan pekerjaan.
- Hilangkan factor lingkungan
atau factor predisposisi
• Dibantu dengan rutinitas & - Hindari stimulus pendengaran,
Stimulus Control penanda modalitas sensorik sentuhan, visual saat awal siklus
tidur Psikoterapi atau konseling dapat
NON Restriction - Konseling • Sindrom fase tidur tertunda membantu
FARMAKOLOGI Sleep Hygiene -sleep hygiene – majukan waktu tidur - Kunci jedela dan pintu,
Therapy setiap 24 jam hilangkan hambatan dan benda
• Efektif jika ada motivasi tajam dalam ruangan
- anticipatory awakenings
- Terapi apnea tidur obstruktif

Psikofarmakoterapi
- Anti Depresan Trisiklik :
 Benzodiazepine (5-10
mg/malam) Amitriptyline, Nortriptyline Jika tidak membaik dengan non-
- Benzodiazepine : Clonazepam farmakologi, berikan
 Benzodiazepine Reseptor  Modafinil - Stimulansia Modafinil, natrium benzodiazepin (seperti
Agonis
 Dextroamfetamn oxybate, amphetamine, diazepam) atau antidepresan
FARMAKOLOGI  Melatonin Reseptor Agonis
 Methylphenidate methamphetamine, trisiklik dapat digunakan
 Antidepresan / Antipsikotik dextroamphetamine,
 sodium oxybate
methylphenidate, dan selegiline Namun, obat hanya
suplemen dianggap membantu pengobatan yang efektif untuk direkomendasikan dalam kasus
juga kantuk yang berlebihan terkait yang ekstrim
dengan narkolepsi dan
hypersomnias utama.

13 4 P 3 12
 Teror tidur harus dibedakan dari mimpi buruk (F51.5) yang biasanya terjadi setiap saat dalam tidur, mudah dibangunkan, dan teringat dengan jelas kejadiannya.
 Teror tidur dan somnambulisme sangat berhubungan erat, keduanya mempunyai karakteristik klinis dan patofisiologis yang sama

CARA KERJA OBAT FARMAKO INSOMNIA

 Benzodiazepin
 Meningkatkan waktu tidur, tetapi tidak biasanya tidur latency (sering salah satu efek yang lebih diinginkan)
 Mengganggu siklus tidur normal
 Cenderung menyebabkan buruk "mabuk" efek : Sangat mengantuk keesokan harinya dan Sesekali gangguan kognisi
 potensi yang sangat tinggi karena melanggar dengan penggunaan jangka panjang serta toleransi
 Obat dalam kelas ini adalahEstazolam, Flurazepam, Quazepam, Temazepam, and Triazolam
 Reseptor Benzodiazepine Agonis
 Lebih sedikit gejala hangover dari benzodiazepin
 Klaim amore tidur nyenyak malam
 Lebih sedikit masalah dengan ketergantungan, meskipun masih menjadi masalah
 Jangan menunjukkan efek merusak siklus tidur
 Lagi paruh dari benzodiazepine sangat membantu dengan pemeliharaan tidur
 Beberapa obat tergantung dosis (eszopiclone)
 Sedikit yang disetujui untuk penggunaan jangka panjang: eszopiclone
 Obat di kelas termasuk :
 Zolpidem, Zaleplon, and Eszopiclone
 Reseptor Melatonin Agonis
 Obat baru
 Jauh lebih sedikit potensi penyalahgunaan dan ketergantungan dan merupakan satu-satunya hipnotis yang tidak diklasifikasikan sebagai zat yang dikendalikan
 Disetujui untuk penggunaan jangka panjang lebih mudah daripada obat lain
 Ada mengeluh mengantuk, pusing, dan kelelahan di hari-hari berikutnya setelah digunakan
 Hanya obat dalam kelas ini sejauh ini Ramelteon
 Antidepresan / Antipsikotik
 Beberapa dokter lebih memilih mode ini pengobatan lebih benzodiazepin karena potensi jauh lebih sedikit untuk ketergantungan
 Dapat menghasilkan efek antikolinergik jika digunakan terlalu lama :Sembelit dan berat badan
 Hal ini sebagian besar digunakan pada pasien yang menderita insomnia komorbiditas sebagai akibat dari depresi
 Suplemen non-resep
 Ada suplemen non-resep tertentu yang berbeda yang juga menggunakan pikiran untuk menjadi efektif
 Ini termasuk :antihistamin, melatonin dan valerian

13 4 P 3 12
BIPOLAR MANIAK HIPOMANIA
DEFINISI
bersifat episodic dan ditandai dengan gejala manik, depresi, dan
campuran . Biasanya kronis rekuren serta dpt brlngsung seumur hidup
Sebelumnya bisa: Periode yg jelas dan perisisten dari Mirip mania, derajat gejala lebih
mood yang naik,meluap luap/ ringan, masih mampu beraktivitas
- Manik
JIKA SAAT INI Sebelumnya tdk bisa: irritable. Minimal 1 mgg . dalam (bisa terjadi hendaya sosia maupun
EPISODE DEPRESI - Hipomanik - Depresi priode ini ada 3/> gejala pekerjaan tapi lebih ringan)
- Campuran

BIPOLAR I BIPOLAR II - Afek dan mood meningkat Derajat gejala tdk beat , tdk ada
- Meningkatnya keprcayaan gejala psikotik, tdk mmrlukan
perawatan dan hendaya tdk berat
diri atau ide kebesaran
- Kebutuhan tidur kurang -peningktan mood ringan
- Banyak bicar -pikiran lbih tajam
Depresi mayor dan mania tanpa - Flight of idea ( pikirirannya -peningktan aktivitas dan energy
GEJALA Depresi dan Hipomanik
atau dengan gejala psikotik yg berlomba2)
Durasi minimal 4 hari
- Distraktibilitas Biasa diinduksi pnggunaan Antidep
- Peningkatan energy &
aktivitas

DSM V EPISODE CAMPURAN ELASI


- Satu kali episode manik & tdk
ada R. episode depresi
sebelumnya
- Episode manik bkn krn
skizoafektif & tdg brtmpang - Susana hati & prasaan yg
tindig dng Skizofrenia, ggn meningkat
Ditandai dengan episode Minimal 1 minggu trpenuhi kriteria
waham, / psikotik - Masih dapat beraktifitas
DIAGNOSIS berulang sindrom depresi mayor baik utk episode manik, maupun
dan episode manik depresi hampir setiap hari ggn ini seperti biasa
PPDGJ III
sangat berat - Bentuk peningkatan mood yg
- Harus ada 2 episode yy
paling ringan
salah satunya adl episode
manik dng/tanpa psikotik
- Slalu ad episode campuran
- Bbrp episode depresi dpt
mncl sblumnya
13 4 P 3 12
Sebelumnya bisa: manik , depresi
JIKA SAAT INI
EPISODE MANIK campuran , taka da gangguan
mood
Sebelumnya bisa:
- Manik ,
JIKA SAAT EPISODE Depresi
CAMPURAN - Campuran
- Tdk ad ggn
mood
Sebelumnya bisa: Sebelumny
JIKA SAAT INI Manik ,campuran tdk bisa:
EPISODE HIPOMANIK Hipomanik,
depresi

PENATALAKSANAAN
GANGGUAN GANGGUAN BIPOLAR GANGGUAN BIPOLAR I GANGGUAN BIPOLAR II AGITASI MANIAK AKUT
AFFERKTIF GANGGUAN BIPOLAR I
SAAT INI EPISODE RUMATAN ( BEBAS FASE
SAAT INI EPISODE DEPRESI SAAT INI EPISODE MANIAK AKUT RUMATAN ( BEBAS FASE Harus dihospitalisasikan
DEPRESI AKUT AKUT )
AKUT )

- Lithium, Divalproat,
Olansapin, Risperidon ,
quetiapin, Aripiprazol
- Lithium,
- Lithium, Lamotrigin - Lithium/ Dirvarproat+ Injeksi IM Aripiprazol
Quetiapin Rispiridon - Divalproat,
Injeksi IM Olanzapin
- Olansapin - Lithium
1ST LINE - Lithium+SSRI - Lithium/ Dirvarproat+ - Quetiapin
Quetiapin
- Lamotrigin
Injeksi IM Lorazepam
- Olansapin + SSRI quetiapin - Lithium/ Dirvarproat+ quetiapin
- Lithium/ Dirvarproat+ - Risperidon Injeksi jangka pnjng
Olansapin
- Lithium/ Dirvarproat+
Aripiprazol

- Lithium
- Lamotrigin - Divalproat.
Karbamasepin
- Divalproat + Lamotrigin - Karbamasepin - Divalproat -
- Lithium/ Dirvarproat+ Injeksi IM Haloperidol
2ND LINE - Quetiapin + SSRI - Lithium + Divalproat Olansapin
- Lithium/ Dirvarproat+ Lithium/Dirvarproat/Antipsi
Injeksi IM Diazepam
ntidepresan kotik Atipikal +
- Lithium + Respirodon
- Antipsikotik Atipik + Antidepresan
Antidepresan
- Haloperidol -
- Karbamasepin
- Lithium/Divalproatt + Penamabahan asam lemak
3RD LINE - Olansapin haloperidol omega 3
- Clozapin -Olansapin +Fluoksetin
TAK - Gabapentin Monoterapi - Gabapentin -Gabapentin
13 4 P 3 12
DIREKOMENDASI - Aripirasol Monoterapi - Lamotrigin -Antidepressan
- Risperidon + Karbamasepin
- Olanzapin + Karbamasepin

13 4 P 3 12
DEPRESI MAYOR DISTIMIA SIKLOTIMIA
bentuk ringan dari bipolar ditandai
Gang. mood yg lebih ringan dari depresi
episode hipomania & depresi ringan
Gang. mood dengan tanpa diserta ansietas selama minimal ringan berlangsung KRONIK selama
DEFINISI 2 minggu sekurangnya 2 tahun
juga berlangsung KRONIK slm 2 thn,
tdk boleh ada periode mmbaik (jika
*** (1 thn untuk anaka dan remaja)
ada tdk boleh >2 bln )

Fisik:
Afek : Kognitif: - Gejala menetap, serupa depresi namun
Ggn tidur ringan
Sedih Rendah diri
Ggn nafsu makan Perubahan emosi
Apatis Konsentrasi trun - tdk ada periode terpisah
GEJALA Anhedonia Ragu-Ragu
Ggn seks
- ditandai persaan muram, murung,
Kadang naik (gejala hipomanik) dan
Aktivitas trun kadang turun (depresi Ringan)
Tdk bertenaga Iritabilitas kesedihan/ berkurangnya & tdk
Prubahan BB
Tdk brsemngat Rasa bersalah adanya minat pda aktivitas biasa
Ide bunuh diri

Gejala Tambahan :
-Konsentrasi & prhatian DSMV
berku-
Gejala Utama : -Harga diri & kprcayaan diri - Selama priode 2 thn (1 thn untuk
- Mood dan afek Depresi bekur anaka dan remaja
-Kehilangan minat/kesenangan -Merasa brslh & tdk brguna - Tdk prnah ad episode depresi
brat 2 thn prtama DSMV
-Ananergi (mudah lelah) -Pesimis Selama 2 thun :
-Ada ide bunuh diri - Tdk prnah ad epsode manik,
campuran,/ hipomanik dn tdk - -ada bnyk gejala hipomani
-Tdur trganggu dan depresi ringan
-Nafsu makan trganggu mmnuhi kriteria siklotima
DIAGNOSIS - Gjal bk krn efek suatu zat - -tdk boleh ada depresi berat
, manik, atau -campuran
Depresi Ringan Depresi sedang - bisa ada priode mmbaik tpi
2 gejala utama 2 gejala utama DSMV
- nafsu makann naik /turun tdk lbih dri 2 bln
2 gejala tambahan 3 gejala tmbahan - gejala bkn krn Zat
- insomnia/hypersomnia
- energi lemah atau lelah
Depresi Berat dgn psikotik - haraga diri rendah
Depresi berat
Mmnuhi depresi berat +
3 gejala utama - konsentrasi buruk /sulit ambil
waham ,halusinasi, depresi ,
4 gejala tmbahan keputusan
stupor depresi
- merasa putus asa

13 4 P 3 12
Trisiklik : Tetrasiklik: SSRI: Lini pertam : antimania = Litium,
Atipical: Farmako : SSRI
Amytripylin Marprotolin Setalin Carbamasepin , valproate
TERAPI Imipromi Miaserin Flu etin
Trazodon Non : T. Kognitif , T.Interpersonal ,
Mirtazapiin T.keluarga &kelompok
Clomiprami Amocapin Paroetin Terapi psikososial

13 4 P 3 12
13 4 P 3 12
GANGGUAN BAHASA
DEFINISI Rangkaian bahasa yang diperoleh tidak sistematik atau dicontohkan

Aphasia
Bahasa Reseptif Bahasa Ekspresif
KLASIFIKASI (Gang. pemahaman bahasa, perumusan, & penggunaan
(sulit pahami kata org lain) (sulit rumuskan & gunakan bahasa)
bahasa)

 Kosakata terbatas
Pencarian kata yg tepat
 Sulit memahami presentasi lisan  Miskin terampil
informasi bahasa sosial
GEJALA KLINIS  Tidak mengerti humor, bahasa  Ragu-ragu bertanya
kiasan, pemikiran abstrak.  Melompat dari satu topik ke topik
 Topik yang dipilih konkrit daripada
abstrak, temporal, atau spasial
 Berulang-ulang dan tidak spesifik

 Gangguan bahasa spesifik


 Kelambatan bahasa
PERJALANAN KLINIS  Afasia
 Gangg. Proses pendengaran sentral

13 4 P 3 12
GANGGUAN BICARA
Perilaku menyimpang dari normal yg menarik perhatian berupa Interupsi berulang, keragu-raguan, atau pengulangan yang serius
DEFINISI mengganggu aliran komunikasi.

Stuttering Cluttering Gangguan Artikulasi


(terganggu oleh pengulangan, (bicara yang terlalu cepat, tidak (bicara anak-anak berada dibawah usia mental
KLASIFIKASI menghalangi, atau prolongations suara, teratur, dengan kata-kata yang tidak yang sesuai, tapi kemampuan berbahasanya
suku kata, kata-kata, atau frase.) perlu) dalam tingkatan normal)
• gangguan kecepatan dan irama  Terlambat/ tdk mampu memproduksi artikulasi
Gangguan pola dan ketidaklancaran bicara merusak kejelasan. /bunyi kata-kata yang sesuai dengan usia,
bicara di usia seharusnya, tanda: • Bicara tidak menentu & tidak intelejensi, dan dialek.
• Pengulangan bunyi & suku kata berirama serta terdiri dari cepat,  Bunyinya sering terdengar bersifat substitusi
• Perpanjangan bunyi kata menyembur, dan menyentak yg (mis: penggunaan huruf t menjadi huruf k)
• Interjeksi/ penyisipan kalimat tidak sesuai dengan pola kalimat dan bersifat omission-(huruf konsonan
• Kata-kata yang rusak normal. terakhir tak disebutkan)
• Menahan suara/diam (berjeda)  Bisa dikatakan alami gangguan apabila
• Memakai kata yang banyak *** terjadi pada anak-anak antara ada perbedaan signifikan dengan anak
GEJALA KLINIS 2- 8 tahun; dalam 2/3 pasien pulih lain yang memiliki level usia, intelegensia
• Mengatakan sesuatu dengan
Dan DIAGNOSIS penekanan fisik yg berlebihan secara spontan oleh remaja awal. dan pendidikan yang sama.
• Mengulang kata atau suku kata
keseluruhan
• Mengganggu prestasi akademik/
kerja, dan komunikasi social
• neurologis untuk berbicara tidak
berfungsi normal → gangguan medis
pada axis III ditegakkan.

 Multifaktoral Ketidakseimbangan ≥1 fungsi problem perinatal, faktor genetic, masalah


 Utama → kritikan sejak diterima sejak bersamaan (mis: berbicara terlalu pada pendengaran, adanya “ Soft
ETIOLOGI masa kecil cepat lebih dari daya terima orang Neurogenical Sign” misalnya gang. bahasa
 ↑ rangsangan emosi krn ling (-) lain sehingga ucapan tak dimengerti) dan gang. membaca.
Tahap I: Identifikasi
Tahap II: ↓ kecepatan berbicara:
1. Terapi wicara  Phonological approach
TATALAKSANA 2. Terapi sensori integraasI pelatihan tapping suku kata
 Traditional approach
dan umpan balik audio-
visual.

13 4 P 3 12
Tahap III: Pemantauan
Tahap IV: Keterampilan narasi

KET : Gangguan Suara


 Kualitas akustik yang tidak biasa atau abnormal dalam bicara seseorang.
-Subjektivitas dalam menentukan suara normal.
-Masalah gigi bila tidak diobati.
 Suara hidung, suara serak, atau hembusan nafas.

Gangguan artikulasi
• Kelainan proses produksi bicara-suara mengakibatkan eksekusi akurat atau tidak wajar dari perilaku berbicara.
– Kelalaian.
– Substitusi.
– Penambahan.
– Distorsi suara tertentu.
• Penyebabnya :
– malformasi fisik, cedera saraf, atau kerusakan otak.
• Sumbing . (Cleft palate)
• Oklusi / maloklusi.(Occlusion/malocclusion)
– belajar rusak perilaku berbicara.

13 4 P 3 12
GANGGUAN IDENTITAS JENIS

Khas: hasrat/keinginan kuat menjadi lawan jenisnya & perasaan tdk senang/ tdk sesuai thd alat kelaminnya, disertai perilaku menetap yg mirip dgn perilaku lawan jenisnya

GANGGUAN PEDOMAN DIAGNOSIS ONSET


1. Hasrat hiduo & diterima kelp lawan jenis – biasa disertai perasaan risih thd
anatomi seksnya
Mulai sejak masa anak & hanya diketahui oleh
2. Keinginan untuk mirip lawan jenis
TRANSEKSUALISME mereka sendiri
3. Remaja/dewasa: ≥2 tahun
4. Bukan ggn jiwa lain, genetic, kromosom
5. Bisa: heterosexual, homosexual, biseksual, aseksual
1. Mengenakan pakaian lawan jenis
TRANSVESTIME PERAN GANDA 2. Tak ada hasrat untuk ubah jenis kelamin
3. Tak ada perangsangan sexual (beda dgn transvetisme fetishistic)
1. Hasrat mendalam & menetap mjd lawan jenis, serta penolakan atribut/pakaian
yg sesuai jenis kelaminnya
2. Tak ada perangsangan sexual pakaian lawan jenisnya
GANGGUAN IDENTITAS PADA ANAK 3. Khas: muncul usia prasekolah & sebelum pubertas (sering menyangkal jika diri
terganggu)
4. Ada ide jika jenis kelaminnya dapat berubah nanti

GANGGUAN PREFERENSI SEKSUAL

 Fantasi tak lazim/dorongan seksual/perilaku yang berulang dan membangkitkan dorongan seksual
 Faktor resiko : Pengalaman emosional yang buruk, Penyiksaan fisik, Pelecehan seksual, Ibu yang disiksa sang ayah, Anggota keluarga terlibat NAPZA, Anggota keluarga sakit
jiwa,Anggota keluarga terlibat tindakan kriminal

GANGGUAN PEDOMAN DIAGNOSIS


1. benda mati sbg rangsangan unt bangkitkan keinginan sexual (mis: pakaian dalam)
2. Objek fetish: sumber utama perangsangan sesksual u/ respons seksual yg memuaskan
FETISHISME
3. Fantasi fetishistik lazim  st ritual  ggn hub seksual  penderitaan
4. Minimal 6 bulan, >>> Pria
1. memakai pakaian lawan jenis unt bangkitkan keinginan sexual
TRANSVESTIME FETISHISTIK 2. ada hasrat untuk lepaskan pakaian/benda lain lawan jenis jika orgasme tercapai
3. lama: 6 bulan
1. cenderung berulang memamerkain alat kelaminnya, tanpa niat hub. Lebih lanjut
2. rangsang/gairah ↑ jika ada yang terkejut, terpesona, takut
EKSHIBISIONISME 3. merupakan satu-satunya bentuk cara penyaluran sexuak
4. “ego alien”/”distonik”
***Biasanya pada laki laki heteroseksual
1.Preferensi aktivitas seksual: pengikatan, rasa sakit atau penghinaan
SADOMASOKISME - Resipiens  masochism
- Pelaku  sadism
13 4 P 3 12
2. Aktivitas sadistic untuk memuaskan hasat sexual
1. cenderung melihat/mengintip orang sedang hub. Sexual/tanggalkan pakaian
VOYEURISME
2. Sumber utama perangsangan seksual  pemuasan seksual dgn masturbasi tanpa diketahui org yg diintip
1. cenderung menyentuhkan/menggosokkan diri pada org lain
FROTTEURISME
2. untuk bangkitkan gairah sexualnya
PEDOFILIA Preferensi sexual yang tertarik pada anak pra atau awal pubertas. Kelainan berulang/menetap, >>> pd pria
NEKROFILIA Preferensi sexual pada mayat → Kamar mayat, gali kubur, membunuh
PYGMALIONISME Preferensi seks pada patung, manekin, benda mati menyerupai manusia
ZOOFILIA Preferensi seks pada hewan
SCALTOLOFIA TELEPON DAN KOMPUTER Preferensi seks dengan cara cybersex/phone sex dengan masturbasi
COPROFILIA DAN UROFILIA Kepuasan dicapai dengan cara mengencingi atau BAB terhadap pasangannya atau sebaliknya

Penyebab: fiksasi pada ibu, kurang perhatian ayah, hambatan perkembangan maskulin oleh orang tua, narcissisme,
kalah kompetisi dengan saudara, androgen yang lebih kurang
HOMOSEKSUALITAS
Bahaya: HIV
Gangguan jiwa: Ego-distonia

13 4 P 3 12
DISFUNGSI SEKSUAL
Berbagai ggn dimana individu tdk/kurang mampu berperan dlm hub seksual seperti yg diharapkan
Siklus respons seksual:
1. Nafsu (minat/keinginan): fantasi/keinginan
2. Gairah (excitement, terangsang):
1) Senang/ suka yg subyktif
2) Perubahan fisiologis: ereksi pd pria, vasokongesti pelvis/genitalia externa & pelumasan vagina pd wanita
3. Orgasme: ejakulasi pd pria, kontraksi dinding 1/3 bag luar vagina
4. Resolusi: relaksasi otot, perasaan senang/puas

GANGGUAN PEDOMAN DIAGNOSTIK

 ↓/hilangnya nafsu seksual


1. Gamb. utama: tdk ada fantasi/keinginan aktivitas seksual
2. Motivasi kurang, frustasi kalau keharusan aktivitas seksual
GANGGUAN NAFSU ATAU 3.Kenikmatan ada, hanya kurang aktivitas awal
MINAT SEKSUAL  Penolakan atau Aversi Seksual
1. Penolakan/penghindaran aktif kontak genital, timbul kejijikan, kecemasan aktivitas seksual
2. Kasus berat  menghindar disentuh
3. Kadang disertai kurangnya kenikmatan meskipun terjadi orgasme

 Kelainan di fase gairah  tdk ada rangsang seksual


 Pria: Gangguan ereksi (Male Erectile Disorder) atau impotensi psikogenik
KEGAGALAN DARI RESPON
 Kesulitan terjadi/mempertahankan ereksi  senggama
GENITAL
 Psikogenik: ereksi normal pd wkt masturbasi, tidur, pasangan lain
 Wanita: Ggn rangsang seksual (Female sexual arousal disorder)  kekeringan vagina atau kegagalan pelicinan

Wanita: keterlambatan/ tdk terjadi orgasme setelah fase gairah/aktivitas seksual yg normal baik dlm intensitas & lamanya
GANGGUAN ORGASME
Pria: Keterlambatan/ tdk terjadi orgasme/ejakulasi dan ejakulasi dini atau prematur

 tergantung fase resolusi  pendek/panjang


DORONGAN SEKSUAL YANG  pria: tak mempunyai minat/hilang nafsu seksual & kurang/tidak berespons thd stimulus seksual
BERLEBIHAN  Dorongan seksual yg berlebihan/ hiperseksualitas pada pria disebut “Satyriasis” & pd wanita disebut “Nimfomania”
 Biasanya dijumpai pd akhir masa remaja atau dewasa muda

VAGINISMUS NON ORGANIC  Spasme involunter dari otot 1/3 bagian luar vagina  menghalangi senggama
ATAU FUNGSIONAL  Bukan karena nyeri lokal/ ggn jiwa lain

DISPAREUNIA NON ORGANIC  Nyeri pd alat kelamin sewaktu senggama (pria/wanita) – factor psikologis
ATAU FUNGSIONAL  Bukan oleh kelainan patologis lokal/vaginismus/keringnya vagina

13 4 P 3 12
GANGGUAN GANG. CEMAS
CEMAS GANGGUAN PANIK GANGGUAN CEMAS MENYELURUH GANG. CAMPURAN ANSIETAS & DEPRESI

serangan kecemasan akut yang sangat berta Kecemasan & kekhawatiran berlebihan ttg beberapa
kondisi pasien mengalami gejala-gejala anxietas dan
disertai ketakutan akan adanya peristiwa yang peristiwa yang berlangsung dalam hampir setiap hari
DEFINISI mengerikan bahkan kematian akan terjadi.. Tidak selama min.6 bulan.
depresi yang tidak memenuhi kriteria untuk gangguan cemas
atau gangguan mood
ada stressor jelas sulit dikontrol dan gejala somatik

umumnya berlangsung 20-30 mnt


ONSET JARANG > 1 jam
hampir setiap hari, min.6 bulan -
• Serangan pertama kali sering spontan
meskipun pemicu serangan panic dapat
berupa kegembiraan yang berlebihan,
• kecemasan/kekhwatiran berlebihan
ketegangan, latihan fisik, aktivitas
disertai gejala-gejala somatic
seksual, atau trauma emosional ringan- • Gabungan gejala anxietas dan gejala-gejala
sedang. • trias: ketegangan motoric, free-floating depresi
anxiety, hiperaktivitas otonom
GAMBARAN • Serangan biasanya dimulai ↑ hebat • Gejala hiperaktivitas sistem saraf otonomik
dari gejala dalam 10 mnt, berupa rasa • taka da alasan jelas pasien merasa cemas seperti keluhan gastrointestinal complaints,
KLINIS takut yg ekstrim dan perasaan akan thp beberapa hal
adalah gejala-gejala yg sering dijumpai &
adanya ancaman kematian, pasiesn berkontribusi terhadap frekuensi tinggi
biasanya tidak dapat menyebutkan ** ex: khawatir jika anak pergi sekolah jika akan
kunjungan pasien di klinik rawat jalan.
penyebab ketakutannya, meninggalkan diculik, diperkosa, dll
suatu apapun dan mencari pertolongan Khawatir ketika suami pergi bekerja jika ia
kecelakaan, diculik, dll
• Diantara 2 serangan ada anti-sipatorik
anxiety
• Suatu pola perilaku yg diwarnai
kekhawatiran & kecemasan persisten yang
tidak proporsional dengan peristiwa atau
situasi yg mrnjadi focus kekuatiran Kriteria diagnostic gang.campuran anxietas & depresi
memerlukan kondisi subsindrom dari gejala-gejala
• menimbulkan penderitaan dan hendaya
KRITERIA anxietas dan depresi serta adanya gejala-gejala
• Timbulnya 3 dari 6 gejala somatic yaitu :
DIAGNOSIS kegelisahan seperti diujung tanduk, mudah
otonomik, seperti tremor, palpitasi, mulut kering, dan
sensasi perut kembung.
lelah, kesulitan berkonsentrasi, atau pikiran
kosong, ketegangan otot, iritabilitas, dan
gangguan tidur.
• tak disebabkan gangguan kecemasan lain
• SSRI : Fluoxetine, Paroxetine CR, Paroxetine, • 3 kelompok obat utama yg digunakan : Anti-anxietas
Sertraline, Flufoxamine, Citaprolant, Escitaploram
Gol.Benzodiazepin, SSRI, dan buspiron • Gol. Triazolobenzodiazepine (mis: alprazolam
• Tricyclic Antidepresant :
TERAPI FARMAKO Clomiramine, Imipramine, Desipramine (BuSpar) atau venlafaxine (Effexor) [xanaxl], selain itu dapat pula digunakan buspiron
• Benzodiazepine : Alprazolam, Clonazepam, • Obat lainnya adalah gol. Trisiklik (mis : (BuSpar)
Diazepam, Lorazepam imipramine[Tofranil], antihistamin, dan Anti-depresan
• MAOIs : Phenelzine, Tranylcypromine
13 4 P 3 12
• RIMAs : Moclobemide, Brofanomine antagonis B-adrenergic 9mis.propanolol • Gol.Serotonergik
• Atypical Antidepresant : Venlafaxine, Venlafaxine [Inderal])
XR
• Perpaduan keduanya
• Other Agents : Valproic Acid, Inositol
• Jika terjadi kegagalan respon terhadap terapi
dengan salah satu kelompok obat, dapat dicoba
golongan lainnya atau kombinasi obat (SSRI +
litium/trisiklik + Benzodiazepin, atau
SSRI+litium/trisiklik)
• Jika terapi efektif, penanganan farmakologi
dilanjutkan selama 8-12bln
Psikoterapi (seperti trapi kognitif, atau terapi perilaku,
TREAPI NON CBT ( Cognitive Behavior Therapy) Psikoterapi : CBT, psikoterapi suportif, dan
pendekatan psikoterapi yg tidak terstruktur seperti
FARMAKO Cognitive Therapy psikoterapi insight oriented.
psikoterapi insight-oriented)

PHOBIA AGROFOBIA FOBIA SPESIFIK FOBIA SOSIAL


seseorang merasa takut atau cemas terhadap
Ketakutan berlebihan terhadap suatu objek tertentu
DEFINISI tempat/keadaan dimana ia sulit melarikan diri
atau situasi tertentu
Ketakutan terhadap situasi social
darinya
ONSET Menetap min 6 bulan

• Diduga disebabkan gang. panic


Sebagian besar dimulai dari masa kanak-kanak dan • Memiliki awitan pada akhir masa kanak-kanak atau
PERJALANAN • Ggn panic dapat diobati → akan
berlanjut hingga dewasa akan terus berlanjut dalam awal masa remaja
membaik endirinya
PENYAKIT jangka panjang • Pd umumnya kronis tp apabila pasien mengalami
• Ggn depresi dan ketergantungan remisi akan terus dalam keadaan baik
alcohol sering menjadi komplikasinya

 Menghindari situasi dimana ia akan sulit  Ada ketakutan irrasional dan ego distonik thd
mencari pertolongan situasi, aktivitas, atau objek spesifik. pasien
GAMBARAN dapat menceritakan cara mereka hindari
 Cenderung minta ditemani
KLINIS kontak dengan pencetus fobia
 Sering menolak meninggalkan rumah sama
sekali  Sering ditemukan gejala depresi
Ketakutan atau kecemasan bermakna min 1 dari DSM V: PPDGJ III
2/>: • Tipe binatang • Gejala perilaku, atau otonomik, yang timbul harus
• Saat menggunakan transportasi public • Tipe peristiwa alam merupakan manifestasi primer atau anzietasnya
(bus,kereta, mobil,pesawat) • Tipe cedera-injeksi-darah dan bukan sekunder dari gejala-gejala lain seperti
• Saat berada di tempat terbka (taman, misalnya waham, atau pikiran obsesif
KRITERIA lapangan, pusat perbelanjaan, tempat parker)
• Tipe situasional (mis.mobil,pesawat, lift)
• Tipe lainnya (yg tidak termasuk keempat • Anxietas harus mendominasi, atau terbatas pada
DIAGNOSIS • Saat berada ditempat tertutup (lift, took,
siruasi social tertentu
teater) tipe sebelumnya)
• Saat berada ditengan keramaian atau • Menghindari situasi fobik harus menjadi gejala yg
ditengah antri menonjol
• Saat berada sendirian dirumah • Bila sulit dibedakan dengan agrofobia maka
diutamakan diagnosis agrofobia

13 4 P 3 12
• SSRI - • SSRI
• Tricyclic dan tetrasiklik • Benzodiazepin
(clomipramine,imipramine) • Venlavaxin dan buspirone
TERAPI FARMAKO
• Benzodiazepine : Alprazolam, • Dianjurkan pemberian antagonis-adrenergik
Clonazepam, , Lorazepam (atenolol 50-100mg, atau propranolol 20-40mg) 1
jam sebelum paaran stimulasi fobik
Psikoterapi suportif • Terapi perilaku(desensitiasi pada sumber fobia) • Psikoterapi CBT
Insight oriented • Insight oriented psikoterapi
TREAPI NON Terapi perilaku • Terapi virtual
FARMAKO Terapi kognitif • Terapi lain seperti hypnosis, terapi suportif, dan
Terapi virtual terapi keluarga

POST PARTUM
PSYCHIATRIC POSTPARTUM PSIKOSIS BABY BLUE SYNDROME DEPRESI POSTPARTUM
DISORDER
Kumpulan dari gejala psikolois berupa sedih, cemas
DEFINISI dan emosi labil yg dialami seorang ibu setelah
melahirkan
Muncul dalam minggu pertama pasca melahirkan,
Dapat terjadi paling cepat dalam 24 jam dan paling
ONSET gejala memuncak pada 3-5hari pasca melahirkan dan
lambat beberapa bulan setelah melahirkan
menghilang setelah 2 minggu
- 1. Faktor Biologik
Perubahan Hormonal : estrogen, progesterone,
• Perubahan fisik prolactin,triptofan
• Perubahan hormonal
ETIOLOGI 2. Faktor Psikososial :
• Perubahan psikis
-konflik dalam pernikahan
• Perubahan sosial
-kesulitan dalam pengasuhan anak
-riwayat keluarga depresi
- Gejala emosional:
• Menarik diri • Menangis lebih mudah dari biasanya • Irritable
• Terdapat hausinasi terutama auditorik • Mengaalami kesulitan tidur • Putus asa
• Mood labil • Mood labil • Kesepian
• Sedih
• Kepercayaan aneh berkitan dengan • Emosi tak tentu, kerap tersinggung dan
• Mood berubah tak terkontrol
anak kerap kehilangan kesadaran
• Perasaan kewalahan
GAMBARAN KLINIS • Waham • Cepat lelah dan mengalami pusing kepala • Sering menangis
• Perubahan mood • Cemas berlebihan - Gejala fisik
• Proses piker kacau dan disorganized • Perasaan takut menyakiti bayi • Exhaustion,fatigue
• Lamban
• Sleeping roblem
• Appetite changes
• Headeache
• Chest pain

13 4 P 3 12
• Heart palpitations
- Gejala Perilaku
• Kurang interest terhadap bayinya (khas!!)
• Poor self-care
- (DSM-5): Brief psychotic disorder with
postpartum onset - DSM V : MDD spesifik dengan onset postpartum
KRITERIA
- PPDGJ III: (F 53.1) Ggn mental dan - PPDGJ III : Gangguan mental dan perilaku
DIAGNOSIS
perilaku berat yg berhubungan dengan ringan yang berhubungan dengan masa YTK
masa nifas YTK
• SSRI : Fluoxetine (prozac) 10-60 md/d, sertraline
(Zoloft) 50-200 mg/d, citalopram (celexa) 20-60
mg/d
TERAPI FARMAKO Antipsikotik atipikal Tidak memerluan terapi farmako
• SNRIs : venlafaxine (Effexor) 75-300mg0d atau
duloxetine (Cymbalta) 40-60mg/d
• ECT (Electroconvulsive Therapy)
• Edukasi ibu & keluarga
TREAPI NON Edukasi pasien dan keluarga pasien mengenai
Psikoedukasi dan Psikoterapi • Terapi supportif : reassurance (yakinkan ibu)
FARMAKO diagnosis yg telah ditegakkan

13 4 P 3 12
GANGGUAN
ADHD/GPPH RETARDASI MENTAL
PERKEMBANGAN PERVASIF

Sulit pusatkan perhatian dan atau  Sering menunjukkan ketertarikan berlebihan pada
 Perilaku hiperaktif dan impulsive yang berlebih aktifitas tertentu. Cth: sblm masuk kelas dia harus raba raba
seluruh sisi pintu baru mau masuk di kelas  Keterbatasan iQ
 Sehingga timbul penderitaan dan hendaya  Kaku terhadap perubahan
DEFINISI  Masalah perilaku adaptasi
 PPDGJ III: timbul sebelum usia 7 thn  Berespon tidak sesuai dengan lingkungan sosial  Terjadi sebelum usia 18 tahun
 DSM V: 12 thn. Melebihi dari itu, kurang tepat sbg  Adanya masalah interaksi
ADHD  Menyebabkan disfungsi persisten

 Genetik  Genetik
 Genetik  Biologik: o Sindrom fragil x
 Struktur anatomi otak o MRI: Hipoplasia lobus vermal VI dan VII cerebellum, o Trisomy 21
o Prefrontal cortex lebih besar abnormalitas korteks (polimicrogyria) o Delesi kromosom 15 (prader wili
o Corpus callosum lebih kecil o PET: ↑ metabolism diffuse sindrom)
o Cerebellum(?) lebih kecil o Berkaitan dengan infeksi rubella kongenital, PKU, o Delesi kromosom 5 ( Cri du chat
 Abnormalitas fungsi otak tuberous sclerosis sindrom)
o SPECT: hipoperfusi korteks prefrontal, frontal,  Perinatal o Inborn error metabolism (PKU)
striatum, cerebellum o perdarahan trimester 1  Perkembangan (terjadi saat masa
o fMRI: ↓ aliran darah ke frontal, prefrontal, ganglia o GA lebih lama, BBL lebih berat kehamilan)
ETIOLOGI
basalis o Ada meconium dalam amnion o Komplikasi
o Neonates yg mengalami sindrom distress pernafasan o Infeksi virus
o PET: ↓metabolism glukosa korteks
dan anemia o Terekspos opioid dan alcohol
o PMRS: ↑ glutamate
 Neuroanatomi o Kondisi fisik, psikologis
o SPECT&PET: ↑ ikatan DAT pada striatum o Perdarahan subtantia alba dan nigra cerebral  Didapat
 Lingkungan o ↑ uk lobus occipital, parietal, temporal o Asfiksia, kejang
(cth: terdapat pola asuh tipe permisif yang membiarkan gejala o Ensefalitis, meningitis, trauma
pada anak berkembang ada juga pola terkontrol sehingga o ↓ sel purkinye
gejala yg muncul pd anak tdk berkembang hingga menjadi  Biokimia o Tumor kepala, pembedahan,
ADHD) kemo
o Konsentrasi hemovalinic acid tinggi di LCS ~ perilaku
menarik diri & stereotipik
DSM V telah disatukan menjadi AUTISM SPECTRUM  Manifestasi Klinis
DISORDER:  Wawancara Psikiatri
a. Autism Masa Kanak
 RIwayat ggn mental
a) Ggn Interaksi social
 Pemeriksaan intelektual
b) Ggn kualitatif dlm berkomunikasi
 Penuh F90 PPDGJ III tapi tidak diserta kriteria F91  Pemeriksaan lab
b. Pola perilaku, minat yg terbatas, berulang & stereotipik
DIAGNOSIS  Bedakan dengan GGN Perilaku menentang. dimana Diklasifikasikan menjadi: (PPDGJ III)
c. Sindrom Asperger
ggn ini berujung pada perilaku antisosial  RM Ringan (Mampu didik)
a) Autism tpi IQ tinggi
b) Pikiran abstrak tidak berkembang o Feeble-Mindedness
d. Mentalisasi tidak berkembang o Moron
e. Sindrom Rett o IQ 50-69
a) Normal 5 bulan (>: berubah autism)  RM sedang (Imbesil): Q 35-49
13 4 P 3 12
b) Terjadi pd anak perempuan  RM berat (oligofrenia berat)
f. Gangguan disintegratif o Ada hendaya motoric
a) Normal slm 2 tahun (>: autism) mencolok
o IQ 20-34
 RM sangat berat (idiot)
o tak sekolah formal,
ajarkan mengenai cara
bertahan hidup sdh
cukup(makan, mandi, dll)
Pencegahan:
o Screening bayi terhadap PKU. Beri
diet rendah phenylalanine
o Berikan edukasi bahaya alcohol
selama hamil
o Edukasi pernikahan keluarga ≈
masalah genetik bs muncul

Intervensi
 Ada perilaku maladaptive (kasi obat anti
o Latihan Kompetensi social (Cth:
 Farmako: Metil-Fenidate psikotik&FDA Approval)
makan sendiri,
TATALAKSANA  Terapi psikososial  Intervensi terhadap deficit tertentu berpakaian, dll)
 Psikoedukasi  Program terapi untuk meningkatkan o Farmako:
fungsi&kemampuan  Perilaku agresif: risperidone
 Gpph: metil fenidate
 Depresi/ocd: fluoxetine.
sertraline
 Gerakan stereotipik:
haloperidol,
 Perilaku eksplosif&kasar:
haloperidol,
risperidone

13 4 P 3 12
ANTI
NAMA OBAT MEKANISME KERJA INDIKASI EFEK SAMPING
PSIKOTIK
• Timbul efek sedasi.
• Aktivitas motorik terganggu.
Memblokade Dopamine pada
• Tidak dapat mencegah konvulsi.
reseptor pascasinaps neuron di • Skizofrenia.
• Mempengaruhi ganglia basal  gejala
GOL. ANTI Chlorpromazin otak, khususnya disistem Limbik • Hiccup.
parkisonisme.
PSIKOSIS TIPIKAL ( Tablet/inj 25 mg.) dan Sistem extrapiramidal • Antagonis dopamin : untuk mual &
(Dopamine D2 receptor • Mengurangi / mencegah muntah.
muntah
antagonist) • Menurunkan ambang bangkitan (epilepsy)
• Hipotensi ortostatik.

• Menyebabkan bluring of vision.


• Menghambat sistim dopamin.
• Menghambat muntah
• Psikosis. • Hipotensi.
Haloperidol Memblock 5HT dan Dopamin D2 • DOC sindrom de la Tourette. • Menyebabkan galaktore.
• leukopenia, agranulositosis.
• Sebaiknya tidak diberikan pada wanita hamil.
• Depresi, reaksi extrapiramidal

• Agranulositosis, R/ tidak boleh > 6 minggu.


GOL. ANTI
PSIKOSIS • Hipertermia.
ATIPIKAL • Takikardia.
• Psikosis & skizofrenia (gejala negatif ) • Sedasi.
• Penderita yang refrakter & terganggu • Hipersalivasi.
Clozapin
berat selama R/. • Koma.
• Disorientasi, delirium.
• Takikardia, aritmia.
• Depresi napas.

Risperidone • Skizofrenia baik gejala negatif maupun


(2 mg, long acting 50 positif • BB↑
mg//ml)

Ciri penting antipsikosis:


1. Berefek anti psikosis.
2. Dosis besar   koma dalam
3. Gejala ekstrapiramidal timbul  reversibel
4.  timbul ketergantungan psikik & fisik.

13 4 P 3 12
OBAT ANTIMANIA
NAMA OBAT MEKANISME KERJA SEDIAAN + DOSIS DOSIS MAKS EFEK SAMPING
Tab 200 mg
Megurangi reseptor dopamine 900-2400 Tremor,ggn GI, kenaikan berat badan , DM ,
LITHIUM Tab 250 mg
Menghambat Adenosin monophospate m/hg/hr leukosistosi , dema
Tab 400 mg
Kaplet selaput200 mg Ataksia, pandngan kabur , Sindrom steven jonson
Tab 200 mg Hiponatremi
KARBAMASEPIN Inhibisi kanal NA dan inhibisi Ca 200-1800mg
Tab kunyah 100 mg Nausea ,kelelahan , ggn GI, komplikasi
Sirup 100 mg/5 mL kardiovaskuler
Memperkuat efek GABA Sirup 250 mg/5mL Ggn GI, sedasi, Tremor,perubahan berat badan
VALPROAT
Mnghambat kerja aspartate dan glutamate Tab 500 mg/hr ,penekanan sumsum tulang , dermatitis

OBAT INSOMNIA
NAMA OBAT MEKANISME KERJA SEDIAAN + DOSIS DOSIS MAKS EFEK SAMPING
Kesulita berjalan,agitasi,
Berinteraksi dengan reseptor GABA untuk mengikat Dewasa 0,5
kegelisahan,kebingungan,takikardi,sulit bernapas
pada membran pasca sinaptik dan menginduksi 0,25 mg mg/hr
TRIAZOLAM , hilang nafsu makan, kehilangan
permeabilitas klorida untuk menghambat eksitasi Anak 0,25
keseimbangan,masalah penglihatnsakit perut,
mg/hr
perubahan mood yg ekstrem
Tab 15-100 mg Deawas 60-180
mg/hr
PHENO- Ruam kulit, penyakit kuning, demam tinggi ,
Memperkuat efek GABA Injeksi 200mg/ml
BARBITAL pembengkakan kelenjar
Anak : 5-8
Cairan oral 15 mg mg/hr
ZOLPIDEM Bekerja selektif α-1 GABA 10 mg 10-20 mg Efek rebound dan ketergantungan

13 4 P 3 12
ANTI Nama
Mekanisme kerja Sediaan + Dosis Dosis Max Efek samping
DEPRESSANT obat
 tab 10 mg, 25 mg 200-500  Sedasi : Mengantuk
Imipramin
 inj. 25 mg/2ml mg/day  Simpatomimetik : Gemetar, insomnia
 Antimuskarinik : Penglihatan kabur,
konstipasi, susah BAB
menghambat ambilan kembali
GOL. TRISIKLIK  CV : Hipotensi ortostatik, aritmia
neurotransmitter  tab 10 mg, 25 mg 150-300
Amitriptilin
 inj. 100 mg/10ml mg/day  Psikiatri : Psikosis memburuk,
withdrawal syndrome
 Neurologi : Kejang
 Endokrin : BB ↑, ggn seksual
 dewasa : 75-100mg/hr
Amoksapin  ↑konsentrasi norepinefrin 100 mg/day  sama dengan trisiklik
 lansia : 25-50 mg/hr ↑
post-sinaps dlm SSP
GOL. TETRASIKLIK  cegah re-uptake norepinefrin Oral dewasa :
 atur reseptor serotonin & β-  100-150 mg/day (rwt
Maprotilin 225 mg/day  Mengantuk, kejang (tergantung dosis)
adrenergik inap)
 75 mg/day (rwt jalan)
Fluoxetine
 20 mg/day &  Insomnia, tremor, ruam, penurunan
 menghambat re-uptake
GOL. SSRI ditingkatkan  libido, disfungsi seksual, ggn GI,
≠ MAOi & serotonin
80mg/day cemas, nausea, agitasi
TCA

 Awal : 75mg/day  Mual, somnolen, berkeringat, pusing,


 Penguatan aktivitas 150-375
GOL. SNRI Venlafaksin  ↑ 150-225 mg/day ggn seksual, hipertensi,
neurotransmitter di SSP mg/day
 ↑150-375 mg/day  Aritmia jantung

ATYPICAL ANTI- Trazodone, awal : 100mg (2x1)/day  migraine, mual, mulut kering,
bekerja pada efek dopaminergic
DEPRESAN Mirtazapin  300 mg/day konstipasi, tremor

13 4 P 3 12
ANTI
NAMA OBAT MEKANISME KERJA SEDIAAN + DOSIS DOSIS MAX EFEK SAMPING
ANXIETAS
 Tablet 2 dan 5 mg  2 – 20 mg/hari
Diazepam
 Injeksi 5 mg/ml (IV)  30 tab/kasus  Depresi SSP: kantuk dan ataxia
GOL.  Oral, IM, IV  Gang. Psikomotor (kadar 300-400
BENZODIAZEPIN
Chlordiazepoksid  Tab 10 mg (Tak ada 150-300 mg/day ng/ml)
(Diazepam, dipuskesmas)  Intoksikasi SSP (kadar >900-100
Alprazolam, Chlorazepat Potensiasi inhibisi neuron 30 mg/hari ng/ml)
Chlordiazepoksid, dengan GABA sebagai  0,25 – 3 mg/hari  ↑hospitalisasi, iritabilitas, mimpi-
Klonazepam, mediator  Tab 0.25, 0.5, dan 1  Maksimal 2 mimpi hidup
Klorazepat, mg (tidak ada minggu/ kasus  Reaksi toxic: rash, mual, gang.
Lorazepam, dipuskesmas)  30 tab/bulan
Alprazolam Seksual, vertigo
Clobazam) Catatan: hanya untuk
panick attack dan panic
 Jangan diberi bersama alcohol,
disorder barbiturate, fenotiazin

 Sakit kepala, mual, pusing dan


Buspiron  Cap 10 mg (Tak ada
2-3 kali x 10 mg/hari insomnia
dipuskesmas)
Untuk golongan non-  Tak disertai oleh sedasi
GOL. NON
benzodiazepin efek diperoleh
BENZODIAZEPIN  Depresi SSP, Stimulasi SSP paradox,
dengan berbagai macam
(Buspiron,  Cap 25 mg (Tak mulut kering, sekresi pernapasan
Hydroxisine mekanisme, contohnya 3 x 25 mg
Zolpidem, ada dipuskesmas) menebal, sembelit, takikardi, sakit
buspiron bekerja melalui
Hydroxizin) kepala, hipotensi, tinitus
intervensi terhadap dopamin
dan serotonin di otak
 Cap 50 mg (Tak 2-3 kali
Sulpride
ada dipuskesmas) 50-100 mg/hari

13 4 P 3 12

Anda mungkin juga menyukai