Anda di halaman 1dari 10

Fiat Justitia Jurnal Ilmu Hukum Volume 6 No.

1 Januari-April 2012, ISSN 1978-5186

Kedudukan Hak Menguasai Negara Atas Tanah

Andi Bustamin Daeng Kunu


Dosen Fakultas Hukum Universitas Tadulako, Palu
abstract
The existence of mastering rights of the state for land is the constitutional base
for state to arranging the exploitation of land in Indonesia for the maximum of
people prosperity. The Competention as expressed in Section 33 sentence ( 3)
UUD 45 and get furthermore coherent in Section 2 sentence ( 1) UUPA, so that
state in conducting arrangement have to pursuant to law which populis for the
maximum of people prosperity. State as a personification of all people was given
the mastering rights. Its target is to give the service in arranging exploiting of the
natural resource of the nation to reach the target of land exploiting to give the
competent life for as much as possible people.
Kata kunci : hak menguasai negara, perspektif UUPA
I. Pendahuluan atas tanah diperoleh karena
permasalahan pertanahan tidak
Tanah merupakan kekayaan semua dapat diselesaikan sendiri
alam yang dikuasai negara dan oleh masyarakat, sehingga hak
dipergunakan sebesar-besarnya kekuasaan negara atas tanah
kesejahteraan rakyat, hal ini merupakan pelengkap terhadap hak-
dinyatakan Pasal 33 ayat (3) UUD hak atas tanah yang dikuasai oleh
45, yang dipertegas kembali dalam masyarakat. Hal ini sebagaimana
Pasal 2 ayat (1) Undang-undang ditegaskan Frans Magnis Soeseno
Nomor 5 Tahun 1960 tentang Dasar- dalam Ida Nurlinda bahwa:
Dasar Pokok Agraria dinyatakan; Fungsi Negara dalam
Atas dasar ketentuan dalam Pasal 33 penyelenggaraan sebagian
ayat 3 Undang-undang Dasar dan kepentingan masyarakat itu
hal-hal sebagaimana yang dimaksud hanyalah bersifat melengkapi. Dalam
dalam Pasal 1, bumi, air dan ruang hal masyarakat dapat menyelesaikan
angkasa, termasuk kekayaan alam kepentingan/masalahnya sendiri, dan
yang terkandung didalamnya itu selama hal itu tidak bertentangan
pada tingkatan tertinggi dikuasai dengan kepentingan/hak pihak lain,
oleh negara, sebagai organisasi maka campur tangan Negara tidak
kekuasaan. diperlukan1.
Memaknai rumusan pasal Pendapat diatas memberikan
tersebut memberikan kewenangan pemaknaan hak penguasaan Negara
kepada negara untuk mengatur atas tanah sebagai kewenangan
pemanfaatan hak-hak atas tanah untuk mengatur hubungan hukum
diwilayah Indonesia. Artinya negara pemanfaatan hak atas tanah oleh
mempunyai kewenangan untuk
mengatur, merencanakan serta
1
mengendalikan penguasaan dan . Frans Magnis Soeseno dalam Ida
pemilikan hak atas tanah. Nurlinda, 2009, Prinsip-Prinsip
Pembaharuan Agraria Perspektif Hukum,
Kewenangan negara menguasai hak Rajawali Pers, Jakarta, hal. 61.
Fiat Justitia Jurnal Ilmu Hukum Volume 6 No. 1 Januari-April 2012, ISSN 1978-5186

warga masyarakat. Mengingat tanah menguasai negara itu ditafsirkan


sebagai sumber daya alam yang atas berbagai pemahaman,
menjadi sumber komplik tergantung dari sudut padang dan
dimasyarakat. Tanah sebagai sumber kepentingan yang menafsirkan.
daya ekonomis terbatas dibutuhkan
semua orang, sehingga Hal senada dikemukakan pula
membutuhkan regulasi dari Negara oleh Abrar Saleng bahwa:
agar kepemilikan dan HPN sebagai konsep sampai
pemanfaatannya membawa sebesar- saat ini belum mempunyai konsep
besarnya kemakmuran. Berdasarkan serta makna yang jelas dan tegas
latar belakang yang diuraikan secara yang dapat diterima oleh semua
singkat dan sederhana, maka menjadi pihak dalam hubungannya dengan
pokok permasalahan dalam tulisan pengelolaan dan pemanfaatan
ini adalah Bagimanakah hak sumber daya alam nasional, sehingga
menguasai Negara atas tanah dalam mengundang banyak penafsiran yang
UUPA ditinjau dari aspek filosofis ?. berimplikasi kepada
implementasinya. Perbedaan
implementasi ini baik dalam
II. Pembahasan peraturan perundang-undangan
maupun dalam pelaksanaannya oleh
Agar dapat memahami secara departemen/instansi pemerintah
filosofi, hak menguasai Negara atas terkait. Akibatnya sering terjadi
tanah sebagimana diatur dan benturan atau komplik kepentingan
dilegalisasi oleh konstitusi, maka dan kewenangan dalam pengelolaan
akan dibahas terlebih dahulu dan pemanfaatan sumber daya alam
pengertian hak menguasi Negara nasional2.
sebagaimana diatur dalam UUPA. Sedangkan pengertian
menurut Kamus Besar Bahasa
a. Pengertian Hak Menguasai Indonesia kata ”menguasai” berarti
Negara kedudukan berkuasa atas sesuatu
atau memegang kekuasaan atas
Sampai saat ini pengertian
sesuatu3. Dengan demikian hak
konsep hak menguasai negara tidak
menguasai negara jika dimaknai
mempunyai pengertian yang jelas
menurut pengertian kamus adalah
dan tegas sehingga mepunyai
kekuasaan negara atas sumber daya
penafsiran sesuai dengan
alam Indonesia. Sehingga bila
kepentingan yang berpetensi
dihubungkan dengan penjelasan
menimbulkan komplik dalam
Pasal 2 ayat (1) UUPA yang secara
implementasinya. Hal ini
khusus memberikan pengertian hak
sebagimana dinyatakan oleh Ida
menguasai atas tanah adalah
Nurlinda bahwa:
dinyatakan : sesuai dengan pangkal
Pengertian ”dikuasai” negara pendirian tersebut diatas perkataan
sebagaimana dinyatakan dalam
Pasal 33 ayat (3) UUD 1945, tidak 2
dijelaskan lebih rinci dalam . Abrar Saleng, 2007, Hukum
Pertambangan, UII Press, Jakarta, hal. 2.
penjelasan, baik penjelasan umum 3
Kamus Besar Bahasa Indonesia,
maupun penjelasan pasal demi pasal Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan
. Hal ini memungkinkan hak Republik Indonesia, Jakarta, 1988, hal.
467.
Fiat Justitia Jurnal Ilmu Hukum Volume 6 No. 1 Januari-April 2012, ISSN 1978-5186

”dikuasai”, dalam pasal ini akan saja. Dengan demikian akan


tetapi adalah pengertian, yang bertentangan dengan asas hukum
memberi wewenang kepada negara adat sebagai dasar berlakunya hukum
sebagai organisasi kekuasaan dari agraria (ingat pasal 5 UUPA).
bangsa Indonesia. Sehingga tepat apa yang ditegaskan
Dengan berpedoman pada oleh Boedi Harsono;
penjelasan hak menguasai negara Mencarikan sumber dan
atas tanah yang ditegaskan dalam landasan tugas bagi kewenangan
pasal 2 ayat (1) UUPA negara negara dalam melaksanakan tugas
sebagai organisasi kekuasaan kenegaraannya pada hak kepemilikan
tertinggi seluruh rakyat Indonesia negara atas tanah bukanlah
diberikan wewenang untuk : konsepsinya hukum tata negara
a. Mengatur dan modern. Melainkan kerupakan
menyelenggarakan, konsepsi hukum tata negara feodal,
peruntukan, penggunaan, yang sudah lama ditinggalkan, baik
persedian dan pemeliharaan; dalam praktik maupun dalam teori
b. Menentukan dan mengatur hukum4.
hak-hak yang dapat dipunyai Berdasarkan pendapat
atas (bagian dari) bumi, air tersebut, maka negara Indoesia
dan ruang angkasa itu; sebagai sebuah negara hukum
c. Menentukan dan mengatur modern mengakui adanya hak
hubungan-hubungan hukum penguasaan negara dalam rangka
antara orang-orang dan melaksanakan hubungan hukum
perbuatan-perbuatan hukum langsung antara negara dengan bumi,
yang mengenai bumi, air, dan air dan ruang angkasa sebagaimana
ruang angkasa. dimaknai oleh Notonegoro yang
Maka secara filosofi dari menetapkan adanya tiga macam
makna hak menguasai negara atas bentuk hubungan sebagai berikut:
sumber daya agraria (tanah), a. Negara sebagai subjek, diberi
memberikan kewenangan kepada kedudukan tidak sebagai
negara untuk mengatur pemanfaatan perorangan tetapi sebagai negara.
hak-hak atas tanah termasuk yang Dengan demikian, negara sebagai
dikuasai oleh masyarakat. Artinya badan kenegaraan, badan yang
kedudukan negara dalam mengurus publiekrechtelijk. Dalam bentuk
dan mengatur hak-hak atas tanah ini negara tidak mempunyai
masyarakat terkait dengan kedudukan yang sama dengan
kedudukan sebagai penguasa bukan perorangan.
sebagai pemilik. Sebab pengertian b. Negara sebagai obyek, yang
antara dikuasai dengan ”dimiliki” dipersamakan dengan perorangan
mempunyai konsekwensi yuridis sehingga hubungan antara negara
sebagai pernah terjadi sebelum dengan bumi dan lain sebagainya
berlakunya UUPA. Makna dimiliki itu ”sama” dengan hak
mempunyai konsekwensi sama perorangan atas tanah.
dengan pemaknaan asas domein pada
jaman penjajahan Belanda. Sehingga 4
. Boedi Harsono, 2005, Hukum Agraria
masyarakat dalam konsep ini tidak Indonesia Sejarah Pembentukan Undang-
ada yang dapat mempunyai hak undang Pokok Agraria, Isi Dan
milik, melainkan hanya hak pakai pelaksanaannya, Jembatan, Jakarta, hal.
268.
Fiat Justitia Jurnal Ilmu Hukum Volume 6 No. 1 Januari-April 2012, ISSN 1978-5186

c. Hubungan antara negara Iman Soetiknjo bahwa Negara


”langsung” dengan bumi dan mempunyai kewenangan baik
sebagainya tidak sebagai subjek kedalam maupun keluar yaitu ;
perorangan dan tidak dalam a. Membuat suatu rencana umum
kedudukannya sebagai negara mengenai persediaan,
yang memiliki, tetapi sebagai peruntukan, dan penggunaan
negara yang menjadi bumi, air, dan ruang angkasa
personifikasi dari seluruh rakyat serta kekayaan alam yang
sehingga dalam konsep ini negara terkandung di dalamnya untuk
tidak lepas dari rakyat. Negara keperluan yang bersifat politis,
hanya menjadi pendiri dan ekonomis, dan sosial (Pasal 14
pendukung kesatuan-kesatuan ayat (1) UUPA), sedangkan
5
rakyat . pemerintah daerah juga harus
Berdasarkan penjelasan membuat perencanaannya sesuai
tersebut, maka sudah jelas bahwa dengan rencana pemerintah pusat
makna dikuasai oleh negara (Pasal 14 ayat (2) UUPA).
pengertiannya berbeda dengan b. Menentukan adanya macam-
dimiliki serta tidak serupa dengan macam hak atas permukaan bumi
asas domein sebagamana era yang dapat diberikan dan
penjajahan Belanda. Hak mengauasai dipunyai oleh perorangan (baik
negara atas sumber daya agraria sendiri maupun bersama-
sebagaiman dinyatakan dalam UUPA sama)/badan hukum (Pasal 4
merupakan pemberian wewenang UUPA). Hal ini berarti bahwa
kepada negara sebagai personifikasi bagi perorangan/ badan hukum
dari seluruh rakyat Indonesia, tertentu dimungkinkan
berkuasa untuk mengatur mempunyai hak milik atas tanah.
pemanfaatan hak-hak atas tanah c. Berusaha agar sebanyak mungkin
untuk memberikan sebesar-besarnya orang mempunyai hubungan
kesejahteraan rakyat. dengan tanah, dengan
menentukan luas maksimum
b. Makna Substansi Hak tanah yang boleh
Menguasai Tanah Oleh dimiliki/dikuasai perorangan
Negara (Pasal 7 dan 17 UUPA),
mengingat tiap-tiap WNI
Makna hakikat menguasai
mempunyai kesempatan yang
Negara atas tanah sebagaimana
sama untuk memperoleh suatu
dijelaskan dalam Pasal 2 ayat (1)
hak atas tanah serta mendapat
UUPA, telah memberikan
manfaat dan hasilnya, baik bagi
kewenangan pengaturan
diri sendiri maupun keluarganya
pemanfaatan hak-hak atas tanah baik
(Pasal 9 ayat (2) UUPA).
secara luas maupun secara terbatas
d. Menentukan bahwa setiap
pada hak-hak tertentu (hak milik).
orang/badan hukum yang
Artinya dalam hal-hal khusus Negara
mempunyai suatu hak atas tanah,
berperan aktif sebagai penguasa
mengusahakan tanah itu sendiri,
mengatur dan mengurus penggunaan
dengan beberapa perkecualian
tanah sesuai dengan wewenangnya.
(Pasal 10 UUPA). Hal ini untuk
Hal ini sebagaimana dinyatakan oleh
menjaga jangan sampai ada tanah
5
absente.
. Dalam Ida Nurlinda, Op Cit, hal. 55-56.
Fiat Justitia Jurnal Ilmu Hukum Volume 6 No. 1 Januari-April 2012, ISSN 1978-5186

e. Berusaha agar tidak ada tanah Hanya WNI yang dapat


telantar dengan menegaskan mempunyai hubungan yang
bahwa semua hak atas tanah sepenuhnya dan terkuat di
berfungsi sosial, dan mencegah seluruh wilayah Indonesia (Pasal
kerusakannya merupakan 21 UUPA)6.
kewajiban siapa saja yang Sedangkan menurut SW.
mempunyai hak atas tanah (Pasal Soemardjono bahwa :
6 dan Pasal 15 UUPA). “...di Indonesia, dalam konsep
f. Mengatur hubungan-hubungan negara menguasai, negara yang
hukum antara orang-orang dan memperoleh kewenangan dari
perbuatan-perbuatan hukum seluruh rakyat (bangsa)
mengenai bumi, air, dan ruang Indonesia, diberi kedudukan
angkasa. Misalnya hak guna sebagai badan penguasa yang
usaha, hak guna bangunan, sewa- pada tingkatan tertinggi
menyewa, sebagaimana tersebut berwenang untuk mengatur
dalam Pasal 16 UUPA. pemanfaatan tanah dalam arti
g. Mengatur pembukaan tanah, luas serta menentukan dan
pemungutan hasil hutan (Pasal 46 mengatur hubungan
UUPA) dan penggunaan air dan pemenfaatan dan perbuatan
ruang angkasa (Pasal 47,48 hukum berkenaan dengan
UUPA). tanah. Sebagai penerima kuasa,
h. Mengatur pengambilan kekayaan maka segala tindakan negara
alam yang terkandung dalam yang berkaitan dengan
bumi, air, dan ruang angkasa pembuatan kebijakan dan
(Pasal 8 UUPA). pengawasan atas terlaksananya
i. Mengadakan pendaftaran tanah segala peraturan dan
di seluruh wilayah Republik kebijaksanan itu harus
Indonesia, untuk menjamin dipertanggungjawabkan
kepastian hukum (Pasal 19 kepada masyarakat7.
UUPA) Melihat pendapat kedua pakar
Selanjutnya kewenangan hukum tersebut, maka dapat
negara keluar dapat melakukan dimaknai bahwa hak menguasai oleh
sebagai berikut : negara atas tanah, merupakan
a. Menegaskan bahwa hubungan pendelegasian kewenangan oleh
bangsa Indonesia dengan bumi, seluruh rakyat kepada negara sebagai
air, dan ruang angkasa dalam organisasi kekuasaan tertinggi untuk
wilayah Indonesia sebagai mendapatkan pengaturan dan
kaeunia Tuhan Yang Maha Esa, pelayanan. Pendelegasian wewenang
dan karenanya bersifat abadi
(Pasal 1 ayat (3) UUPA). Hal ini 6
. Iman Soetiknjo, 1994, Politik Agraria
berarti hubungan tersebut tidak Nasional (Hubungan Manusia Dengan
dapat diputus oleh siapa pun. Tanah Yang Berdasarkan Pancasila, Gadjah
b. Menegaskan bahwa orang asing Mada University Press, Yogyakarta, hal. 51-
(bukan WNI) tidak dapat 52.
7
. Maria SW. Soemardjono, 1998,
mempunyai hubungan penuh dan Kewenangan Negara Untuk Mengatur
kuat dengan bumi, air, ruang Dalam Konsep Penguasaan Tanah Oleh
angkasa dan kekayaan alam yang Negara, Pidato Pengukuhan Jabatan Guru
terkandung di wilayah Indonesia. Besar Pada Fajultas Hukum Universitas
Gadjah Mada, Yogyakarta, hal. 5.
Fiat Justitia Jurnal Ilmu Hukum Volume 6 No. 1 Januari-April 2012, ISSN 1978-5186

tersebut merupakan asas dalam didalam peraturan perundang-


hukum adat yang diangkat pada undangan.
tingkatan tertinggi dalam hukum Kedua, pembatasan yang
positif, khususnya hukum tanah bersifat substantib. Dalam kaitan ini
nasional dengan mengingat asas pertanyaan yang harus dijawab
hukum tanah berdasarkan pada asas adalah, apakah peraturan yang dibuat
hukum adat. Dalam hukum adat itu relevan dengan tujuannya?.
penguasaan hak atas tanah Sesuai dengan Pasal 2 ayat (3)
diserahkan kepada ketua adat untuk UUPA, maka semua peraturan
memelihara dan mengatur pertanahan harus ditujukan untuk
pemanfaatan dan penggunaan tanah terwujudnya sebesar-besar
dalam wilayah ulayatnya. kemakmuran rakyat, sedangkan
Perwujudan hak menguasai ruang lingkup pengaturan pertanahan
negara atas tanah, maka negara dibatasi oleh Pasal 2 ayat (2) UUPA.
(pemerintah) dalam melakukan Samping relevansi, maka
kewenangannya harus berdasarkan kewenangan pembuatan kebijakan
peraturan perundang-undangan yang tidak dapat didelegasikan kepada
berlaku. Karena tindakan yang organisasi swasta. Mengapa
dilakukan negara yang tidak demikian ?. Karena yang diatur itu
berdasarkan pada peraturan berkaitan dengan kesejahteraan
perundang-undangan yang berlaku, umum yang syarat dengan misi
maka dianggap sebagai pemilik atas pelayanan. Pihak swasta merupakan
tanah bukan lagi sebagai memegang bagian dari masyarakat yang ikut
mandat hak menguasai negara. diwakili kepentingannya dan oleh
Sehingga sangat tepat apa yang karena itu tidak dimungkinkan untuk
dinyatakan oleh Maria SW mengatur karena hal itu akan
Soemardjono bahwa; menimbulkan komplik kepentingan8.
Kewenangan negara mengatur Pandangan diatas telah
itu dibatasi oleh dua hal: memberikan pemaknaan yang jelas
Pertama, pembatasannya oleh mengenai hak menguasai negara atas
Undang-undang dasar. Pada tanah sebagaimana diatur dalam
prinsipnya hal-hal yang diatur oleh UUPA adalah untuk memberikan
negara tidak boleh berakibat pelayanan kepada seluruh
terhadap pelanggaran hak-hak dasar masyarakat yang membuthkan akses
manusia yang dijamin oleh undang- terhadap tanah. Tanah sebagai
undang dasar. Misalnya, suatu sumber daya alam langkah jika tidak
peraturan tidak boleh bias terhadap diatur oleh negara dalam hal
kepentingan suatu pihak, terlebih jika pemanfaatan dan pengelolaannya
hal tersebut menimbulkan kerugian akan banyak menimbulkan
kepada pihak lain. Bahwa apabila persoalan-persoala dalam
karena sesuatu hal seseorang harus masyarakat. Mengingat tanah
melepaskan hak atas tanahnya, maka dibutuhkan oleh semua orang yang
ia berhak memperoleh perlindungan keberadaannya sangat-sangat
hukum yang adil atas terbatas akan menjadi sumber
pengorbanannya itu. Prinsip komplik jika tidak ada kewenangan
pengakuan terhadap hak orang lan itu untuk mengatur yang dimiliki
harus dirumuskan secara tegas
8
. Maria SW. Soemardjono, Ibid hal. 6-7.
Fiat Justitia Jurnal Ilmu Hukum Volume 6 No. 1 Januari-April 2012, ISSN 1978-5186

negara. Negara sebagai pemilik atau dinikmati langsung oleh


kewenangan akan mengatur rakyat;
pemilikan dan penguasaan hak-hak 3. Mencegah segala tindakan dari
atas tanah dalam masyarakat. Agar pihak mana punyang akan
hak-hak atas tanah yang di miliki menyebabkanrakyat tidak
maupun dikuasai oleh masyarakat mempunyai kesempatan atau akan
dalam pemenfaatannya tidak kehilangan akses terhadap bumi,
membawa atau berdampak air, ruang angkasa dan kekayaan
merugikan pihakatau masyarakat alam yang terkandung
9
lainnya, justru sebaliknya yang didalamnya .
dikehendaki pemilikan dan Sedangkan Bagir Manan
penguasaan tanah diharapkan menyatakan bahwa:
memberikan sebesar-besarnya
manfaat kepada sebanyak-banyaknya Ketiga aspek diatas harus
orang. selalu menjadi arahan atau acuan
Konsekwensi dari hak dalam menentukan dan mengatur
menguasai negara, sebagaimana segala sesuatu yang berkaitan dengan
diatur dalam Pasal 2 UUPA tidak bumi, air, ruang angkasa, dan
lain untuk mewujudkan sebesar- kekayaan alam yang etrkandung
besarnya kemakmuran rakyat demi didalamnya. Hal ini menyangkut
tercapainya kesejahteraan sosial segala kegiatan dari hulu sampai ke
sebagaimana cita-cita bangsa dalam hilir sebagai satu kesatuan, bukan
Pembukaan Undang-undang Dasar sesuatu yang dapat dipilah-pilah.
1945. Jika tidak untuk mencapai Tidak ada satu bagian yang terpisah
kesejahteraan rakyat, negara tidak dari pengertian “dikuasai negara”
mempunyai hak untuk menguasai dan “dipergunakan untuksebesar-
tanah sebagai hak bangsa besar kemakmuran rakyat” bahkan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal semakin kehilir kegiatan itu akan
1 UUPA. Sehingga tepat apa yang semakin menyentuh kepentingan
dinyatakan oleh Ida Nurlinda bahwa; rakyat banyak secara lebih nyata,
Keterkaitan kaidah ”hak yang memerlukan jaminan dan
menguasai negara” dengan ”sebesar- perlindungan yang nyata pula10.
besarnya kemakmuran rakyat” akan Dalam konteks pernyataan
menimbulkan kewajiban negara diatas, khusus yang berkaitan dengan
sebagai berikut: permasalahan pertanahan, maka sifat
1. Segala bentuk pemanfaatn bumi, dan hakikat hak menguasai Negara
air, ruang angkasa dan kekayaan atas tanah adalah berkaitan dengan
alam yang terkadung didalamnya, membangun, mengatur, memelihara
harus secara nyata dapat dan memanfaatkan tanah dalam
meningkatkan kemakmuran dan rangka memberikan manfaat sebesar-
kesejahteraan masyarakat; besarnya dan sebanyak-banyaknya
2. Melindungi dan menjamin segala untuk kepentingan rakyat. Mengingat
hak rakyat yang terdapat didalam keterbatasan tanah dan banyaknya
dan diatas bumi, air, ruang yang membutuhkan tanah, sehingga
angkasa, dan kekayaan alam yang Negara dengan hak menguasai dapat
terkandung di dalamnya, dapat memanfaatkan semaksimal dan se-
menghasilkan secara langsung
9
. Ida Nurlinda, Op Cit, hal. 63.
10
. Bagir Manan dalam ida Nurlinda, Ibid,
Fiat Justitia Jurnal Ilmu Hukum Volume 6 No. 1 Januari-April 2012, ISSN 1978-5186

efisien mungkin sesuai dengan berkaitan dengan hak penguasaan


tujuan dan ketentuan UUPA. Negara atas tanah berkaitan erat
Sebagai wujud hak menguasai dengan Negara kesatuan
Negara atas tanah, Negara dituntut Republik Indonesia, jika tanah
kewenangannya untuk mewujudkan tidak dalam penguasaan Negara,
kesejahteraan dan keadilan bagi maka masyarakat disuatu pulau
seluruh rakyat dalam penggunaan akan mengklain sebagai miliknya
dan pemanfaatan tanah. dan tidak dapat diganggu gugat
Kewenangan Negara dalam oleh masyarakat (rakyat) dari
memanfaatkan hak menguasai pulau lainnya.
Negara atas tanah, akan terlaksana 3. Negara yang berkedaulatan
apabila Negara tidak rakyat; dalam konteks ini Negara
menyalahgunakan kewenangan yang sebagai personifikasi dari seluruh
diberikan oleh rakyat. Sebagai rakyat berwenang mengatur
Negara hukum, dalam menjalankan penggunaan dan pemanfaatan
kekuasaan yang diemban dan tanah untuk sebesar-besarnya
dipercayakan rakyat selalu kemakmuran rakyat.
berlandaskan pada aturan hukum. Tujuan hak penguasaan Negara
Sehingga rakyat juga selalu akan taat sebagaimana dituangkan dalam Pasal
dan patuh pada aturan hukum yang 2 UUPA dalam rangka memberikan
berlaku atas segala aktivitas dalam sebesar-besarnya kemakmuran untuk
pemanfaatan hak-hak atas tanah yang sebanyak-banyak orang, dapat
dikuasinya. dimaknai bahwa kemakmuran dalam
Terhadap hak menguasai hal ini bukan hanya dalam artian
Negara atas tanah yang mendapat materil tetapi dimaknai bahwa
amanah berupa kewenangan pemilikan dan penguasaan tanah oleh
mengatur pemanfaatan tanah sebagai orang perorang tidak saling
hak bangsa, bahwa segala melanggar hak masing-masing.
tindakannya harus dapat Sehingga hak kekuasaan Negara
mempertanggung jawabkan secara merupakan kekuasaan yang dimiliki
hukum. Sebagai Negara hukum, hak oleh Negara atau kekuasaan yang
menguasai Negara atas tanah dijalankan oleh Negara, merupakan
kaitannya dengan tujuan Negara tugas khusus yang dimiliki Negara
memberikah hak dan kewenangan sebagai pemilik kewenangan.
kepada Negara menguasai tanah Kekuasaan atau tugas Negara
dalam rangka; sebagai pemilik kewenangan
1. “Negara” melindungi segenap mengatur sehubungan dengan hak
bangsa Indonesia dan tumpah tersebut oleh Ronald Z Titahelu
darah Indonesia, dengan berdasar disimpulkan sebagai berikut:
pada persatuan; ini artinya a. Hubungan antara Negara dengan
sumber daya tanah sebagai hak tanah adalah berupa:
bangsa terhadap tanah-tanah yang 1. Kekuasaan yang lahir
terdapat dalam suatu pulau bukan berdasarkan kedaulatan, yang
hanya hak dari rakyat atau terutama dilaksanakan
masyarakat dipulau tersebut. terhadap pihak luar Indonesia
2. Negara hendak mewujudkan baik pribadi maupun Negara;
keadilan social bagi seluruh 2. Kekuasan yang lahir
rakyat Indonesia; konsep ini berdasarkan kekuasaan dari
Fiat Justitia Jurnal Ilmu Hukum Volume 6 No. 1 Januari-April 2012, ISSN 1978-5186

rakyat, dimana Negara sebagi perwakilan berlandaskan


“terriroriaale publiekerechts- hikmakebijaksaan.
gemeenshcapvan everheid en d. Hubungan antara orang
onderdanen” memiliki perseorangan, keluarga dan
karakter sebagai suatu masyarakat dengan tanah
lembaga sehingga terhadapnya adalah berupa:
diberi wewenang atau 1. Hubungan kepunyaan
kekuasaan untuk mengatur (bukan milik), sebab
secara intern; tanah merupakan
3. Kekuasaan yang dijalankan karunia Tuhan;
oleh Negara adalah kekuasaan 2. Kekuasaan untuk
yang didasarkan pada menjalankan hubungan
keyakinan dan moral terhadap kepunyaan itu
Tuhan dan terhadap manusia, dilakukan dalam hak
khusus warganya, didalam dan kewajiban yang
keluhuran harkat dan berimbang; hak yang
martabatnya, secara hukum, diartikan sebagai
kekuasaan yang dijalankan kemampuan dan
oleh Negara melalui kecakapan untuk
pemerintah adalah kekuasaan melakukan apa yang
yang didasarkan pada asas- secara bebas boleh
asas hukum umum yakni dilakukannya, juga
keseimbangan hak dan diimbangi dengan
kewajiban; kewajiban yaitu
4. Kekuasaan yan dijalankan kemampuan dan
Negara member dasar bagi kecakapan untuk
tercapainya tujuan-tujuan melakukan apa yang
hukum yaitu: harus dilakukan.11
a. adil, dalam arti keadilan
social bagi seluruh rakyat Tanpa adanya pengaturan hak
Indonesia; menguasai Negara sebagaimana
b. bermanfaat memenuhi dalam Pasal 2 UUPA, maka hak dan
kebutuhan manusia secara penguasaan tanah akan terjadi
damai dan adil; monopoli dari sebagian orang saja
c. kepastian hukum, karena (tidak terkendali). Dimana Negara
kepentingan dan dengan kekuasaan yang diberikan
kamanfaatan secara formal oleh peraturan perundang-undangan
diwujudkan dalam dapat membuat regulasi-regulasi
hukum, sehingga menjadi yang mengatur pemilikan dan
hukum Negara, cara-cara penguasaan tanah oleh masyarakat
perwujudan secara formal baik perorangan maupun badan
mengartikan dua hal yitu hukum. Dengan demikian
pengakuan materiil penguasaan dan pemilikan hak atas
terhadap nilai tanah tidak terjadi penumpukan pada
keamanusian, dan masyarakat tertentu saja (masyarakat
perlakuan secara formal
melalui permusyawaratan
11
. Ronald Z. Titahelu, Op Cit, hal. 146-147.
Fiat Justitia Jurnal Ilmu Hukum Volume 6 No. 1 Januari-April 2012, ISSN 1978-5186

ekonomi kuat), sebab ada melanggar ketentuan dan tujuan


pembatasan oleh hukum berlaku. UUPA.
Daftar Pustaka
III. Penutup
Abrar Saleng,2007, Hukum
3.1. Simpulan Pertambangan, UII Press,
Filosofi dari hak menguasai Yogyakarta.
Negara atas tanah dalam UUPA, A.P Parlindungan, 1993, Komentar
adalah peran aktif pemerintah dalam Atas Undang-Undang Pokok
mengatur penguasaan dan Agraria, Mandar Maju.
penggunaan sumber daya tanah Bandung
sehingga pemanfaatannya terarah Boedi Harsono, 2005, Hukum
sesuai dengan tujuan pembangunan Agraria Indonesia Sejarah
nasional dalam rangka mencapai Pembentukan Undang-undang
sebesar-besarnya kemakmuran. Pokok Agraria, Isi Dan
Mengingat tanah sebagai sumber pelaksanaannya, Jembatan,
daya yang terbatas dan bernilai Jakarta.
ekonomis tinggi, sehingga akan Ida Nurlinda, 2009, Prinsip-Prinsip
menjadi rebutan dalam penguasaan Pembaharuan Agraria
masyarakat yang memerlukan Perspektif Hukum, Rajawali
regulasi pemerintah untuk mengatur Pers, Jakarta.
dan menata penguasaannya Iman Soetiknjo, 1994, Politik
sebagaimana dikehendaki oleh Agraria Nasional (Hubungan
UUPA. Sehingga secara filosofi hak Manusia Dengan Tanah Yang
menguasai Negara atas tanah adalah Berdasarkan Pancasila, Gadjah
hak untuk mengatur penguasaan dan Mada University Press,
penggunaan tanah dalam wilayah Yogyakarta.
kesatuan Negara Republik Indonesia. Kamus Besar Bahasa Indonesia,
1988, Departemen Pendidikan
3.2. Saran Dan Kebudayaan Republik
Hak penguasaan Negara atas Indonesia, Jakarta.
sumber daya tanah harus tetap Maria S.W Sumardjono, 1998,
dipertahankan dalam rangka Kewenangan Negara Untuk
pengaturan dan penataan sumber Mengatur Dalam Konsep
daya tanah dan agraria sebagai Penguasaan Tanah Oleh
kakayaan alam bangsa, sehingga Negara, Pidato Pengukuhan
tidak dikuasai secara berlebihan dan Jabatan Guru Besar Pada
dieksploitasi secara berlebihan pula Fakultas Hukum Universitas
oleh hak pihak tidak bertanggung Gadjah Mada, 12 April,
jawab. Tanpa hak penguasaan Yogyakarta, 1998.
Negara maka penguasaan sumber Undang Undang Dasar 1945.
daya tanah akan tertumpuk pada Undang Undang No. 5 Tahun 1960
sebagian kecil orang sehingga Tentang Peraturan Dasar
Pokok-pokok Agraria.

Anda mungkin juga menyukai