menghasilkan efek negative kepada seseorang baik kelompok, lembaga atau pun kepada
lapisan social lainnya. Perilaku diskontruktif ini banyak dilakukan dalam perspektif politik,
banyak sekali wakil rakyat yang melakukan hal itu, misalnya menyalahi janji kampanye
dan korupsi, yang merugikan rakyat, otomatis rakyat akan menjadi sengsara karena ulah
wakil rakyat nya sendiri.
Apabila saya diberi otoritas politik oleh Negara untuk menggunakan teknologi tersebut,
perilaku yang ingin saya perbaiki dalam perspektif politik adalah pola pikir, sebenarnya
sasaran saya dalam pola pikir ini bukan lah wakil rakyat yang sekarang melainkan anak-
anak dan remaja yang akan menjadi penerus bangsa. Mengapa demikian karena
kepribadian seorang anak terbentuk sejak anak tersebut dilahirkan. Lingkungan keluarga
adalah yang pertama kali dikenal, maka dari situ lah pola pikir dibentuk pada anak.
Bagaimana cara membentuknya ???
Membentuk pola pikir positif pada anak bisa diawali dengan mengurangi kebiasaan
mengeluh. Meskipun merasa kesal, ajarkan anak bahwa selalu ada cara untuk
menghadapi situasi terburuk sekalipun.
Salah satu cara untuk membentuk pola pikir positif pada anak adalah mengajarkannya
untuk memandang sesuatu dari berbagai sisi saat mengalami suatu kondisi yang buruk.
Dengan memintanya untuk melihat sisi positif dan negatif, maka akan membentuk pola
pikir bahwa sesuatu yang baik pun masih memiliki kekurangan.
Suatu masalah tidak akan dapat diselesaikan dengan emosi. Oleh karena itu, ajarkan
mereka untuk mengendalikan emosinya dan tenang dalam bertindak. Sebagai alternatif,
Anda bisa mengajak anak untuk merenungi permasalahan yang dihadapinya dan
berusaha untuk menemukan solusi untuk memecahkannya.
Mintalah anak untuk membuat jurnal rasa syukur atas sesuatu dan momen yang
dimilikinya. Dengan demikian, dia akan mampu mengingat hal-hal positif yang dialami di
dalam hidup.
Saat anak menghadapi masalah dan dihadapkan dengan kondisi yang membuatnya
frustrasi, Anda bisa membimbingnya. Minta dirinya untuk mengubah sudut pandang
situasi dengan mengambil pelajaran yang didapatkan dari permasalahan tersebut.
Rasa frustrasi biasanya muncul karena tidak ada sesuatu yang bisa dibanggakan. Peran
Anda sebagai orang tua di sini adalah mendampingi anak dan terus memberikan
dorongan agar dia tetap bersemangat. Nasihati anak Anda untuk melakukan sesuatu
dengan bersabar dan bersungguh-sungguh agar mendapatkan hasil yang maksimal.
Sebab, tidak ada suatu keberhasilan yang dapat dicapai tanpa kegagalan.
Anda bisa menasihati anak untuk selalu berada di lingkungan yang dipenuhi oleh orang-
orang yang memiliki pola pikir positif. Berinteraksi dengan mereka yang memiliki pikiran
positif akan menciptakan energi dan aura yang baik pada anak.
Rutinitas yang sehat akan membentuk pola pikir positif pada anak. Oleh karena itu,
penting bagi Anda untuk memperhatikan pola hidup sang buah hati. Caranya cukup
sederhana, seperti memastikannya tidur dengan cukup, mengonsumsi asupan nutrisi
yang seimbang, hingga olahraga secara rutin. Seseorang yang memiliki kondisi fisik
sehat akan memiliki aura yang positif.
9. Menghargai Waktu
Ajarkan anak Anda untuk selalu menghargai dan memanfaatkan waktu sebaik mungkin.
Hal ini akan membantu mereka berpikir ulang saat akan menyia-nyiakan waktu untuk
melakukan hal-hal yang negatif.
Sering kali anak-anak merasa pesimis saat dihadapkan dengan situasi negatif. Sebagai
orang tua, penting bagi Anda mengajarkan anak untuk selalu berpikir panjang dalam
melakukan sesuatu. Cara ini akan membentuk pola pikir positif pada anak sehingga
mereka tidak akan ceroboh dalam bertindak.
Apabila 10 hal tersebut dilaksanakan maka kebengisan perilaku politik pada masa yang
akan datang akan teratasi dan sila ke 5 akan dapat terwujud yaitu keadilan social bagi
seluruh rakyat indonesia