Anda di halaman 1dari 5

BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil
1. Pengenalan Kemasan Gelas
Tabel 1. Pengamatan Visual
Jenis Gelas
No Pengujian Visual
Botol Jar Botol Kaca
1 Bentuk gelas Wide mouth Narrow neck
2 Tipe gelas Continuous thread Side seal
Berwarna putih, Berwarna kuning,
3 Tutup gelas
plastik logam
Jenis tutup gelas Continuous Screw on cup closures
Karat Tidak Ya
Halus Ya Tidak
4 Permukaan gelas
Halus Ya Ya
Penyok Tidak Tidak

Tabel 2. Dimensi Gelas


No Sifat Gelas Jar (cm) Botol Gelas (cm)
1 Diameter luar atas 5,3 3
2 Diameter dalam atas 4,5 2,3
3 Tinggi tutup 1 1.8
4 Tinggi ​body 7 20
5 Finish bottom 0,5 0,3
2. Membandingkan Kemasan Botol Gelas dengan Kemasan Botol
Plastik PET

Tabel 3.PerbandinganKemasanBotolGelasdenganBotolKemasan PET


Total Total volume
Total
Volume (ml) setelah Persentase
TipeBotol Volume Keterangan
Awal dimasukkan air Perubahan
Kemasan
(ml) mendidih
BotolGela Tidak terjadi
340 - - 0%
s apa-apa.
Volume tidak
berkurang
Botol Air
600 400 400 0% tetapi kemasan
Mineral
botol
mengkerut
Volume tidak
PET Teh berkurang
450 400 400 0%
Botol tetapi kemasan
botol memuai
Volume tidak
berkurang
PET Juice 500 400 400 0%
tetapi, kemasan
botol penyok
Volume
berkurang,
PET Soda 425 400 350 95%
karena kemasan
mengkerut

3.2 Pembahasan

Pada praktikum pengenalan kemasan gelas, praktikan mengidentifikasi


berbagai keadaan pada gelas secara visual. Pada praktikum ini, dilakukan
beberapa pengujian untuk menentukan baik tidaknya suatu gelas. Praktikan
memakai gelas jar dan botol gelas sebagai bahan untuk mengenal beberapa sifat
dasar gelas dan mengetahui dimensi kemasan gelas serta dapat menentukan gelas
dalam pengemasan pangan.
Pada pengamatan pengujian secara visual kemasan yang digunakan
adalah gelas jar dan botol gelas. Gelas jar memiliki bentuk gelas mulut lebar
(​wide mouth)​ yang sering digunakan untuk produk makanan bayi, jam, jelly, acar
dan lain-lain. Pada pengamatan gelas jar secara visual, gelas jar ini memiliki
bentuk yang transparan, dengan tipe gelas ​continuous thread​, tutup gelas plastik
berwarna putih dengan jenis ​continuous. B ​ otol gelas adalah gelas yang bermulut
kecil (​narrow neck​) yang biasa digunakan untuk produk sirup, saus, sari buah,
cuka dan lain-lain. Tipe gelas dari botol ini adalah side seal dengan tutup botol
berbahan logam dan berwarna kuning. Jenis tutup gelasnya adalah ​screw oj cup
closures. S ​ elain itu, praktikan menemukan beberapa kerusakan dan kecatatan
yang terjadi pada botol gelas seperti goresan pada permukaan dan karat pada
tutup gelas hal ini dikarenakan botol gelas yang diamati sudah cukup lama
sehingga terjadi reaksi korosi pada tutup yang berbahan logam. Kerusakan dan
kecacatan keadaan gelas bias juga dipengaruhi oleh proses produksi.
Kemudian dilakukan pengujian keamanan gelas (pengujian ​security​).
Pada uji ​mold seal gelas yang bermulut kecil dilakukan percobaan dengan
mengisi air biasa pada botol sampai pada daerah head space dan diberi garis
searah dengan ​mold seal.​ ​Botol kemudian dipanaskan sekitar 15 menit hingga
mendidih lalu tutup rapat. Botol direndam pada air dingin hingga suhu air botol
turun dan dapat dipegang oleh tangan. Setelah itu saat tutup botol dibuka, terasa
seperti ada bunyi (tekanan) yang membuat botol terangkat ke atas. Hal ini terjadi
karena kondisi didalam botol vacum. Kondisi vacuum ini diperoleh dari head
space yang diberikan. ​Sifat gelas yang kedap gas serta tahan tekanan dari dalam
membuat uap air dan tekanannya terjebak di dalam gelas. Saat tutup di
buka,tekanan dan uap air yang terjebak di dalam (head space) keluar dan
menimbulkan bunyi serta dorongan dari dalam gelas. Head space adalah ruang
kosong antara permukaan produk dengan tutup yang berfungsi sebagai ruang
cadangan untuk pengembangan produk selama disterilisasi, agar tidak menekan
wadah menjadi menggelembung. Besarnya head space bervariasi tergantung
jenis produk dan jenis wadah. Umumnya untuk produk cair dalam kaleng,
tingginya head space adalah sekitar 0.25 inci, sedangkan bila wadah yang
digunakan adalah gelas jar, direkomendasikan head space yang lebih besar
(Muchtadi, 1994).
Pada pengamatan dimensi kemasan gelas, praktikan mengidentifikasi
ukuran dimensi gelas yang berbentuk botol dan jar. Gelas terdiri dari beberapa
bagian. Bagian ​finish m ​ erupakan tempat tempat tutup yang dicetak terakhir.
Bagian ​finish mempunyai terdiri dari ​sealing surface​, ​glass lug, continous
thread,​ ​transfer head, dan vertical neck ring seam​. Bagian ​body terdiri dari
shoulder, heel, side wall, ​dan mold seam.​ Sedangkan untuk bagian ​bottom terdiri
dari ​bottom plate parting line. ​Kemasan botol memiliki diameter yang lebih
kecil, tetapi mimiliki ukuran body yang lebih tinggi serta ukuran mulut yang
lebih sempit. Kemasan jar memiliki diameter yang lebih besar, tetapi memiliki
ukuran body yang lebih pendek serta ukuran mulut yang lebih lebar.
Percobaan selanjutnya adalah membandingkan kemasan botol gelas
dengan kemasan botol plastik PET. Botol plastik PET yang digunakan adalah
kemasan botol PET soda, juice, dan air mineral. Prosedur percobaannya adalah
masing-masing botol diisi oleh air panas dan hasilnya adalah gelas PET untuk teh
lebih tahan terhadap air panas dibandingkan dengan gelas PET untuk air mineral,
jus, dan soda. Gelas PET untuk soda mudah meleleh jika diberi air panas atau
dalam suhu tinggi. Hal ini dipengaruhi oeh proses produksi dari produk yang
berada dalam kemasan tersebut. Minuman soda yang dimasukkan ke dalam botol
tidak berada dalam kondisi panas, melainkan dimasukkan dalam kondisi dingin
sehingga botol memang dirancang untuk tidak tahan panas, dan juga kondisi
penyimpanan minuman soda yang memang dirancang untuk disimpan di tempat
dingin (refrigerator). Botol PET untuk air mineral juga ketika dimasukkan air
panas langsung mengkerut, dikarenakan air mineral yang dimasukkan ke dalam
botol tidak dimasukkan dalam kondisi panas. Sedangkan botol PET untuk juice
dan teh tidak mengalami perubahan volume karena botol PET untuk juice dan teh
memang dirancang untuk tahan panas. Pengisian produk minuman juice ke
dalam botol dilakukan dalam kondisi panas dan botol yang telah berisi produk
juga nantinya akan disterilisasi sehingga botol yang dipilih memang harus tahan
akan suhu panas. Sedangkan untuk minuman teh, produk yang berada dalam
kemasan juga dimasukkan dalam kondisi panas. Perubahan volume air yang
terjadi pada kemasan disebabkan karena botol yang mengkerut pada saat diisi air
panas. Ketahanan botol terhadap air panas, selain dipengaruhi oleh kondisi
proses produksi dari produk juga dipengaruhi oleh ketebalan botol plastik itu
sendiri.

DAFTAR PUSTAKA

http://blogs.unpad.ac.id/souvia/files/2010/02/kemasan-kacaku1.pdf

http://fateta.ipb.ac.id/index.php/View-document/67-RAHMA-UTAMI-F1407010
5.pdf

Anda mungkin juga menyukai