Anda di halaman 1dari 50

BUKU AJAR

FISIOLOGI TUMBUHAN:
RESPIRASI

OLEH:
TIM DOSEN PENGAMPU MATA KULIAH
FISIOLOGI TUMBUHAN

JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
INDRALAYA
2019

1
RESPIRASI

TUJUAN UMUM: mahasiswa memahami bagaimana sel memanen energi kimiawi yang
tersimpan dalam molekul organik dan menggunakannya untuk meregenerasi ATP; molekul
yang menggerakkan sebagian besar kerja seluler

TUJUAN KHUSUS:

Hidup itu kerja. Sel mengorganisasikan molekul organik kecil menjadi polimer,
seperti protein dan DNA. Sel pindah atau mengubah bentuknya. Sel tumbuh dan dan
bereproduksi. Sel harus bekerja hanya untuk mempertahankan strukturnya yang rumit, karena
susunannya secara instrinsik tidak stabil. Untuk melaksanakan tugasnya yang banyak, sel
membutuhkan masukan energi dari sumber luar. Energi memasuksi sebagian besar ekosistem
dalam bentuk cahaya matahari, sumber energi bagi tumbuhan dan organisme fotosintetik
lainnya (Gambar 1) di bawah ini.

2
Gambar 1. Aliran energi dan pendaurulangan kimiawi dalam ekosistem. Mitokondria eukariota (termasuk
tumbuhan) menggunakan produk organik dari fotosintesis sebagai bahan bakar untuk respirasi seluler yang juga
mengkonsumsi oksigen yang dihasilkan oleh fotosintesis. Respirasi memberikan energi yang tersimpan dalam
molekul organik untuk menghasilkan ATP, yang menggerakkan sebagian besar kerja seluler. Produk limbah
respirasi, karbondiksida dan air, merupakan bahan yang digunakan kloroplas sebagai bahan mentah untuk
fotosintesis. dengan demikian, unsur kimiawi yang penting bagi kehidupan bisa didaur-ulang. Akan tetapi,
energi tidak bisa didaur-ulang. Energi ini mengalir ke dalam ekosistem sebagai cahaya matahari dan
meninggalkan ekosistem sebagai panas.

Hewan seperti orang utan seperti Gambar 2 di bawah ini memperoleh bahan
bakarnya dengan memakan tumbuhan, atau dengan memakan organisme lain yang memakan
tumbuhan.

3
Gambar 2.

PRINSIP PEMANENAN ENERGI

Dalam memanen energi, sel biasanya menggunakan jalur metabolisme dengan banyak
langkah.

Respirasi seluler dan fermentasi merupakan jalur katabolik (penghasil energi)

Senyawa organik menyimpan energi dalam susunan atomnya. Dengan bantuan enzim,
sel secara sistematik merombak molekul organik kompleks yang kaya akan energi potensial
menjadi produk limbah yang berenergi lebih rendah. Sebagian energi yang diambil dari
simpanan kimiawi dapat digunakan untuk melakukan kerja; sisanya dilepas sebagai panas.
Jalur metabolisme yang melepaskan energi simpanan dengan cara memecah molekul
kompleks disebut jalur katabolik. Suatu proses katabolik, fermentasi, merupakan perombakan
parsial gula yang terjadi tanpa bantuan oksigen. Akan tetapi, jalur katabolik, yang paling
umum dan paling efisien adalah respirasi seluler, dimana oksigen dikonsumsi sebagai
reaktan bersama-sama dengan bahan bakar organik. Dalam sel eukariotik, mitokondria
mewadahi sebagian besar perlengkapan metabolik yang digunakan untuk respirasi seluler.

Makanan merupakan bahan bakar untuk respirasi, dan buangannya adalah karbon
dioksida dan air. Proses keseluruhan dapat dirangkum sebagai berikut:

Senyawa organik + Oksigen  karbon dioksida + air + energi

C6H12O6 + 6O2 -------- 6 CO2 + 6 H2O + 675 kal

4
Walaupun karbohidrat, lemak dan protein semuanya dapat diproses dan dikonsumsi
sebagai bahan bakar, kita terbiasa untuk mempelajari langkah-langkah respirasi seluler
dengan menelusuri perombakan glukosa (C6H12O6):

C6H12O6 + 6 O2  6 CO2 + 6 H2O + Energi (ATP + panas)

Sel mendaur ulang ATP yang digunakan untuk melakukan kerja

Molekul yang dikenal sebagai ATP, singkatan untuk adenosine trifosfat, merupakan
karakter sentral dalam bioenergitika. Ekor trifosfat ATP merupakan ekuivalensi kimiawi
untuk pegas berbeban; pemadatan ketiga gugus fosfat bermuatan negatif merupakan susunan
penyimpan-energi yang tidak stabil (karena seperti muatan yang saling tolak-menolak).
“Pegas” kimiawi ini cenderung untuk “bebas” dengan cara menghilangkan fosfat
terminalnya. Sel memanfaatkan sumber energi ini dengan cara menggunakan enzim untuk
mentransfer gugus fosfat dari ATP ke senyawa lain, yang kemudian dikatakan terfosforilasi.
Fosforilasi memancing molekul untuk mengalami sejenis perubahan yang melakukan kerja,
dan molekul tersebut kehilangan gugus fosfatnya dalam proses ini. Dengan demikian, biaya
untuk sebagian besar kerja seluler adalah perubahan ATP menjadi ADP dan fosfat anorganik
(disingkat Pi, produk yang menyimpan energi lebih sedikit daripada ATP. Agar tetap bisa
bekerja, sel harus meregenerasi pasokan ATP-nya dari ADP dan fosfat anorganik.

Reaksi redoks melepas energi ketika elektron bergerak lebih dekat ke atom
elektronegatif

Apakah yang akan terjadi jika respirasi seluler menguraikan glukosa dan bahan bakar
organik lainnya? Mengapa jalur metabolisme ini menghasilkan energi? Jawabannya
didasarkan pada perpindahan elektron selama reaksi kimiawi. Relokasi elektron melepaskan
energi yang tersimpan dalam molekul makanan dan energi ini digunakan untuk mensintesis
ATP.

Pada banyak reaksi kimiawi, terjadi transfer satu atau lebih elektron (e-) dari satu
reaktan ke reaktan yang lain. Transfer elektron ini disebut reaksi reduksi-oksidasi, atau
disingkat redoks. Pada suatu reaksi redoks, kehilangan elektron dari satu bahan disebut
oksidasi dan penambahan elektron ke bahan lain dikenal sebagai reduksi (istilah ini
menyalahi intuisi: penambahan elektron disebut reduksi. Istilah ini dijabarkan dari pengaruh
listrik dari penambahan elektron: elektron bermuatan negatif yang ditambahkan ke suatu
kation mereduksi/mengurangi jumlah muatan positif kation tersebut). Misalnya, perhatikan
reaksi antara natrium dan klorin untuk menghasilkan garam dapur:

5
Karena transfer elektron membutuhkan donor maupun akseptor, oksidasi dan reduksi
selalu terjadi bersamaan.

Tidak semua reaksi redoks melibatkan transfer elektron dari satu substansi ke
substansi lain secara sempurna; sebgaian reaksi mengubah banyaknya elektron yang dipakai
bersama dalam ikatan kovalen. Reaksi antara metana dan oksigen untuk membentuk karbon
dioksida dan air, yang ditunjukkan pada Gambar 3 merupakan contohnya.

Gambar 3. Pembakaran metana merupakan reaksi redoks penghasil energi. Selama reaksi, elektron yang
digunakan bersama dalam ikatan kovalen berpindah menjauhi atom karbon dan hidrogen dan lebih dekat ke
oksigen, yang sangat elektronegatif. Reaksi ini melepas energi ke sekelilingnya, karena elektron kehilangan
energi potensial begitu elektron itu berpindah lebih dekat ke atom elektronegatif.

Energi harus ditambahkan untuk menarik elektron menjauhi suatu atom, persis seperti
energi harus ditambahkan untuk mendorong sebuah bola besar menaiki bukit. Semakin
elektronegatif atomnya (semakin kuat tarikannya pada elektron), semakin banyak energi yang
dibutuhkan untuk menjaga agar elektron tersebut jauh darinya, persis seperti dibutuhkan
energi yang lebih banyak untuk mendorong bola menaiki tanjakan yang lebih curam.
Elektron kehilangan energi potensialnya ketika bergeser dari atom yang kurang elektronegatif
(atom dengan tartikan ke elektron yang lebih lemah) ke arah atom yang lebih elektronegatif,
persis seperti sebuah bola yang kehilangan energi potensial jika bola tersebut menggelinding
menuruni tanjakan. Reaksi redoks yang merelokasi elektron lebih dekat ke oksigen, seperti
pembakaran metana, melepaskan energi kimiawi yang dapat dikapai untuk melakukan suatu
kerja.

6
Elektron “jatuh” dari molekul organik ke oksigen selama respirasi seluler

Perhatikan kembali persamaan rangkuman respirasi seluler, tetapi kali ini pikirkan ini sebagai
proses redoks. Bahan bakar (gula) dioksidasi dan oksigen direduksi, dan elektron kehilangan
energi potensial bersama proses tersebut.

Umumnya, molekul organik yang memiliki hidrogen yang melimpah merupakan


bahan bakar yang sangat baik karena ikatannya merupakan sumber elektron “puncak bukit”
yang mempunyai potensi untuk “jatuh” lebih dekat ke oksigen. Persamaan rangkuman untuk
respirasi mengindikasikan bahwa hidrogen ditransfer dari glukosa ke oksigen. Tetapi hal
yang penting, yang tidak terlihat dalam persamaan rangkuman tersebut, ialah bahwa
perubahan pada status kovalen dari elektron begitu hidrogen ditansfer ke oksigen adalah
perubahan yang melepas energi. Dengan mengoksidasi glukosa, respirasi mengeluarkan
energi dari penyimpanan dan mebuatnya siap digunakan untuk sintesis ATP.

Makanan penghasil energi utama, karbohidrat dan lemak, merupakan wadah elektron
yang berikatan dengan hidrogen. Hanya rintangan dari energi aktivasi yang menahan banjir
elektron untuk menuju keadaan energi yang lebih rendah. Tanpa rintangan ini, bahan
makanan seperti glukosa akan bergabung secara spontan dengan O2.

“Jatuhnya” elektron selama respirasi berlangsung secara bertahap, melalui NADP+


dan rantai transport elektron

Keseluruhan energi yang dilepaskan dari suatu bahan bakar sulit ditangkap secara
efisien untuk melakukan kerja konstruktif. Glukosa dan bahan bakar lainnya dipecah secara
perlahan-lahan dalam beberapa langkah, setiap langkah dikatalisis oleh suatu enzim. Pada
langkah utamanya, atom-atom hidrogen dilepaskan dari glukosa, tetapi tidak ditransfer secara
langsung ke oksigen. Atom hidrogen tersebut biasanya dilewatkan dahulu ke suatu koenzim
yang disebut NAD+ (nikotinamaida adenine dinukleotida). Dengan demikian, NAD+
berfungsi sebagai agen pengoksidasi selama respirasi.

Bagaimana NAD+ menangkap elektron dari glukosa dan molekul bahan bakar lannya?
Enzim yang disebut dehidrogenase mengeluarkan sepasang atom hidrogen dari substratnya,
gula atau bahan bakar lain. Dapat dibayangkan, ini sebagai pengeluaran dua elektron dan dua
proton (dua nukleus atom hidrogen). Enzim ini membawa dua elektron bersama dengan satu
proton ke koenzimnya, NAD+ (Gambar 4). Proton lain dilepas sebagai ion hydrogen (H+) ke
dalam larutan sekelilingnya:

7
Walaupun merupakan bentuk teroksidasi, NAD+ bermuatan positif, sedangkan bentuk
tereduksinya, NADH, secara listrik netral. Dengan menerima dua elektron bermuatan negatif
tetapi hanya satu proton bermuatan positif, muatan NAD+ menjadi ternetralkan. Nama
NADH untuk bentuk tereduksi menunjukkan hidrogen yang telah diterima dalam reaksi
tersebut. Karena NAD+ memperoleh elektron, NAD+ merupakan suatu akseptor elektron
(sinonim untuk agen pengoksidasi). Akseptor elektron yang paling serbaguna dalam respirasi
seluler, yaitu NAD+, berfungsi dalam banyak langkah redoks selama pemecahan gula.

Gambar 4. NAD+ sebagai kendaraan bolak-balik elektron. Nama lengkap NAD+, nikotinamida adenine
dinukleotida, menjelaskan strukturnya: molekul ini terdiri atas dua nukleotida yang bergabung bersama.
(Nikotinamida merupakan basa nitrogen, walaupun bukan basa yang ada dalam DNA atau RNA) Transfer
enzimatik dua elektron dan satu proton dari beberapa substrat organik ke NAD+ mereduksi NAD+ menjadi
NADH. Sebagian besar elektron yang dikeluarkan dari makanan mula-mula ditransfer ke NAD+.

Elektron kehilangan sangat sedikit energi potensialnya ketika ditransfer dari makanan
ke NAD+. Setiap molekul NADH yang terbentuk selama respirasi mewakili energi simpanan
yang dapat diambil untuk membuat ATP jika elektron-elektron telah menyelesaikan seluruh
“kejatuhannya” dari NADH ke oksigen.

Bagaimana elektron yang diekstraksi dari makanan dan disimpan oleh NADH
akhirnya mencapai oksigen? Hal ini akan lebih mudah dipahami jika membandingkan
kimia redoks yang kompleks dari respirasi seluler ini dengan reaksi yang jauh lebih
sederhana: reaksi antara hidrogen dan oksigen untuk membentuk air (Gambar 5a).
Campuran H2 dan O2, memberikan percikan untuk energi aktivasi, dan gas-gas ini bergabung
dan menimbulkan ledakan. Ledakan menggambarkan pelepasan energi begitu elektron dari
hidrogen jatuh lebih dekat ke oksigen yang elektronegatif. Respirasi seluler juga
menyebabkan hidrogen dan oksigen bergabung untuk membentuk air, tetapi terdapat dua
perbedaan penting. Pertama, pada respirasi seluler, hidrogen yang bereaksi dengan oksigen
berasal dari molekul organik. Kedua, respirasi menggunakan rantai transport elektron,
untuk memecah-mecah kejatuhan elektron ke oksigen menjadi beberapa lengkah pelepas-

8
energi dan bukan barupa satu reaksi yang meledak (Gambar 5b) rantai transport itu terdiri
atas sejumlah molekul, sebagian besar berupa protein, yang ada di dalam membran-dalam
mitokondria. Elektron-elektron yang dikeluarkan dari makanan digerakkan secara bolak-balik
oleh NADH ke ujung “atas” rantai tersebut. Pada ujung “bawah”-nya, oksigen menangkap
elektron-elektron ini bersama dengan nukleus hidrogen (H+), untuk membentuk air.

Oleh karena itu, selama respirasi, sebagian besar elektron menempuh rute “turun
bukit” ini: makanan  NADH  rantai transport elektron  oksigen.

Gambar 5. Pengenalan tentang rantai transport elektron. (a) reaksi eksetgonik hidrogen dengan oksigen
untuk membentuk air melepaskan sejumlah besar energi dalam bentuk panas dan cahaya: suatu ledakan. (b)
pada respirasi seluler, suat rantai transport elektron memecah-mecah “jatuhnya” elektron dalam reaksi ini
menjadi beberapa langkah yang lebih kecil dan menyimpan sebagian energi yang dilepas dalam bentuk yang
dapat digunakan untuk membuat ATP (sisa energi itu dilepas sebagai panas).

9
PROSES RESPIRASI SELULER

Respirasi melibatkan glikolisis, siklus Krebs, dan transport elektron: gambaran umum

Respirasi merupakan fungsi kumulatif dari 3 tahapan metabolik, yang diperlihatkan


pada Gambar 6:

1. Glikolisis (berwarna biru kehijauan dalam seluruh bab ini).


2. Siklus Krebs (berwarna salmon).
3. Rantai transport elektron dan fosforilasi oksidatif (berwarna ungu).

Gambar 6. Gambaran umum respirasi seluler. Pada sel eukariotik, respirasi terjadi di luar mitokondria dalam
sitosol. Siklus Krebs dan rantai transport elektron ditempatkan di dalam mitokondria. Selama glikolisis, setiap
molekul glukosa dipecah menjadi dua molekul senyawa piruvat. Piruvat melintasi membran ganda mitokondria
untuk memasuki matriksnya, dimana siklus Krebs memecahnya menjadi karbon dioksida. NADH mentransfer
elektron dari glikolisis dan siklus Krebs ke rantai transport elektron, yang ada di membran krista. Rantai
transpor elektron ini mengubah energi kimiawi menjadi bentuk yang dapat digunakan untuk menggerakkan
fosforilasi oksidatif, yang bertanggung jawab atas sebagian besar ATP yang dihasilkan oleh respirasi seluler.
Sejumlah kecil ATP dibentuk langsung selama glikolisis dan siklus Krebs oleh fosforilasi tingkat-substrat.

Dua tahapan yang pertama, glikolisis dan siklus Krebs, merupakan jalur katabolik
yang menguraikan glukosa dan bahan bakar organik lainnya. Glikolisis, yang terjadi dalam
sitosol mengawali perombakan dengan pemecahan glukosa menjadi dua molekul senyawa
yang disebut piruvat. Siklus Krebs, yang terjadi dalam matriks mitokondria
menyempurnakan pekerjaan ini dengan menguraikan turunan piruvat menjadi karbon
dioksida (CO2).

10
Proses Lokasi Aktivitas

GLIKOLISIS Sitosol perombakan dengan pemecahan glukosa menjadi


dua molekul senyawa yang disebut piruvat
SIKLUS KREBS Matriks mitokondria menguraikan turunan piruvat menjadi karbon
dioksida (CO2)

Dengan demikian, karbon dioksida yang dihasilkan oleh respirasi merupakan fragmen
molekul organik yang teroksidasi. Sebagian tahap glikolisis dan siklus Krebs ini merupakan
reaksi redoks dimana enzim dehidrogenase mentransfer elektron dari substrat ke NAD+, dan
membentuk NADH. Pada langkah ketiga respirasi, rantai transport elektron menerima
elektron dari produk hasil perombakan kedua langkah yang pertama tersebut (biasanya
melalui NADH) dan melewatkan elektron ini dari satu melekul ke molekul yang lain. Pada
akhir rantai ini, elektron digabungkan dengan ion hidrogen dan oksigen molekuler untuk
membentuk air (lihat Gambar 5b). Energi yang dilepas pada setiap langkah tersebut
disimpan dalam suatu bentuk yang digunakan oleh mitokondria untuk membuat ATP. Modus
sintesis ATP ini disebut…. karena sintesis ini digerakkan oleh reaksi redoks yang
mentransfer elektron dari makanan ke oksigen.

Tempat transport elektron dan fosforilasi oksidatif adalah di membran-dalam


mitokondria. Fosforilasi oksidatif bertanggung jawab atas hampir 90% ATP yang dihasilkan
oleh respirasi. Sejumlah kecil ATP dibentuk langsung pada beberapa glikolisis dan siklus
Krebs oleh mekanisme yang disebut fosforilasi tingkat substrat (Gambar 7). Modus
sintesis ATP ini terjadi jika enzim mentransfer gugus fosfat dari substrat ke ADP.
(“Substrat” yang dimaksud disini adalah molekul organik yang dihasilkan selama
metabolisme glukosa yang berurutan).

Respirasi menukar satuan energi yang besar yang ditumpuk dalam glukosa dengan
suatu perubahan kecil ATP, yang lebih praktis untuk digunakan sel dalam melakukan
kerjanya. Untuk setiap moleklul glukosa yang dirombak menjadi karbon dioksida dan air
oleh respirasi, sel ini menghasilkan kira-kira 38 molekul ATP. Gambaran umum ini telah
memperkenalkan bagaimana glikolisis, siklus Krebs dan transport elektron tersebut sesuai
dengan proses keseluruhan respirasi seluler.

11
Gambar 7. … Beberapa ATP terbentuk oleh transfer enzimatik gugus fosfat secara langsung dari substrat ke
ADP. Donor fosfat dalam hal ini adalah fosfoenolpiruvat (PEP), yang dibentuk dari pemecahan gula selama
glikolisis.

Glikolisis memanen energi kimiawi dengan mengoksidasi glukosa menjadi piruvat:


pendalaman
Kata glikolisis berarti “menguraikan gula” dan itulah yang tepatnya terjadi selama
jalur ini. Glukosa, gula berkarbon-enam, diuraikan menjadi dua gula berkarbon-tiga. Gula
yang lebih kecil ini kemudian dioksidasi, dan atom sisanya disusun ulang, untuk membentuk
dua molekul piruvat. (Piruvat merupakan bentuk terionisasi asam berkarbon-tiga, yaitu asam
piruvat).
Jalur katabolik glikolisis terdiri atas 10 langkah yang masing-masing dikalalisis oleh
enzim yang spesifik. Kesepuluh langkah ini dapat dibagi menjadi dua fase. Fase investasi-
energi mencakup lima langkah pertama, dan fase pembayaran-energi mencakup lima
langkah berikutnya. Selama fase investasi-energi, sel sebenarnya menggunakan ATP untuk
memfosforilasi molekul bahan bakar (Gambar 8). Investasi ini terbayar (dikembalikan)
dengan devidennya selama fase pembayaran-energi, ketika ATP dihasilkan oleh fosforilasi
tingkat-substrat dan NAD+ direduksi menjadi NADH melalui oksidasi. Diagram glikolisis
yang lebih terperinci sebagaimana terlihat pada Gambar 9. Glikolisis merupakan sumber
ATP dan NADH dan juga mempersiapkan molekul organik untuk oksidasi berikutnya dalam
siklus Krebs.

12
Gambar 8.

13
Fase investasi-energi:
1. Glukosa memasuki sel dan difosforilasi oleh enzim
heksokinase, yang mentransfer gugus fosfat dari
ATP ke gula. Muatan listrik gugus fosfta menjebak
gula tadi dalam sel karena ketidakpermeabelan
membrane plasma terhadap ion. Fosforilasi glukosa
juga membuat molekulnya secara kimiawi lebih
reaktif. Dalam diagram ini, transfer gugus fosfta
atau pasangan elektron dari satu reaktan ke reaktan
yang lain ditandaia dengan tanda panah gabungan.
2. Glukosa 6-fosfta disusun ulang untuk mengubahnay
menjadi isomernya, fruktosa 6-fosfta.
3. Dalam langkah ini, molekul ATP lain masih
diinvestasikan dalam glikolisis. Enzim mentransfer
gugus fosfat dari ATP ke gula. Sampai sejauh ini,
neraca ATP menunjukkan hasil 2 ATP. Dengan
gugus fosfta pada ujung-ujung yang berlawanan,
gula ini sekarang siap diuraikan menjadi
setengahnya.
4. Dari reaksi inilah muncul nama glikolisis. Enzim
menguraikan molekul gula menjadi dua gula
berkarbon-tiga yang berbeda: gliseraldehida fosfat
dan dihidroksiaseton fosfat. Kedua gula ini
merupakan isomer satu sama lain.
5. Enzim lain mengkatalisis perubahan bolak-balik
(reversible) antara kedua gula berkarbon-tiga
tersebut, dan jika dibiarkan dalam tabung reaksi,
akan mencapai keseimbangan. Akan tetapi, ini tidak
akan terjadi dalam sel karena enzim berikutnya
dalam glikolisis menggunakan hanya gliseraldehida
fosfat sebagai substratnya dan tidak menerima
dihidroksiaseton fosfta. Hal ini akan mendorong
keseimbangan di antara kedua gula berkarbon-tiga
tersebut kea rah gliseraldehida fosfat, dimana
senyawa ini dikeluarkan secepat laju terbentuknya.
Jadi, selisih langkah 4 dan 5 adalah penguraian gula
berakrbon-enam menjadi dua molekul
gliseraldehida fosfat; masing-masing akan berlanjut
melalui langkah glikolisis berikutnya.

14
FASE PEMBAYARAN-ENERGI:
6. Suatu enzimmengkatalisis dua reaksi berurutan ketika enzim
itu mengikat gliseraldehida fosfat dalam tempat aktifnya.
Pertama, gula dioksidasi oleh transfer elektron dan H+ ke
NAD+, yang membentuk NADH. Dapat dilihat disini, dalam
konteks metabolic, jenis rekasi redoks yg diuraikan sebelum
ini.reaksi ini sangat eksergonik dan enzim tersebut
menggunakan energi yg dilepas untuk mengikat gugus fosfat
ke substrat teroksidasi, menghasilkan produk dg energi
potensial yg sangat tinggi. Sumber fosfat adalah fosfat
anorganik, yg selalu ada dalam sitosol. Perhatikan bahwa
koevisien 2 terdapat pada semua molekul dalam fase ini:
langkah-langkah ini terjadi setelah glukosa di[each menjadi
dua gula berkarbon-tiga.
7. Akhirnya, glikolisis menghasilkan sejumlah ATP. Gugus fosfat
yg ditambahkan dalam langkah sebelumnya ditransfer ke ADP
dalam suatu reaksi eksergonik. Untuk setiap molekul glukosa
yg memulai glikolisis, langkah 7 menghasilkan 2 molekul
ATP, karena setiap produk setelah langkah penguraian-gula
(langkah 4) digandakan. Tentu saja, dua ATP telah
diinvestasikan sebelumnya untuk membuat gula ini siap
diuraikan. Neraca ATP sekarang menjadi nol. Pada akhir
langkah 7 ini, glukosa telah diubah menjadi 2 molekul 3-
fosfoglirerat. Senyawa ini bukanlah gula. Gugus karbonil yg
menandakangula telah dioksidasi menjadi gugus karboksil,
merupakan cirri asam organik. Gula telah dioksidasi dalam
langkah 6, dan sekarang energi yg disediakan oleh oksidasi itu
telah digunakan untuk membuat ATP.
8. Selanjutnya, suatuenzim yg merelokasi gugus fosfat yg tersisa.
Hal ini mempersiapkan substrat untuk reaksi berikutnya.
9. Suatu enzim membentuk ikatan ganda dalam substrat dg cara
mengekstraksi suatu molekul air untuk membentuk PEP. Ini
menyebabkan elektron substrat disusun-iulang sedemikian
rupa sehingga ikatan fosfatnya yg tersisa menjadi sangat tidak
stabil, yaitu mempersiapkan subtract untuk reaksi berikutnya.
10. Reaksi terakhir glikolisis ini menghasilkan lagi ATP dg
mentrasfer gugus fosfat dari PEP ke ADP. Karena langkah ini
terjadi dua kali untuk setiap molekul glukosa, neraa ATP
sekarang menunjukkan selisih perolehan 2 ATP. Langkah 7
dan 10 masing-msing menghasilkan 2 ATP telah dilakukan
pada langlkah 1 dan 3. Glikolisis telah membayar kembali
inventasi ATP dengan bunga 100%. Energi tambahan dismpan
oleh langkah 6 dalam NADH, yg dapat digunakan untuk
membuat ATP melaluifosforilasi oksidatif jika oksigen ada.
Sementara itu, glukosa telah dipecah dan dioksidasi menjadi
dua molekul piruvat, produk-akhir jalur glikolitik ini.

Gambar 9. Pendalaman atas glikolisis. Diagram orientasi di sebelah kanan (Gambar 9a) mengaitkan glikolisis
dengan proses keseluruhan respirasi. Jangan biarkan rincian kimiawi dalama diagram ini menghalangi
pandangan atas glikolisis sebagai sumber ATP dan NADH.

15
Siklus Krebs menyempurnakan oksidasi molekul organik penghasil-energi: pendalaman

Gambar 10.

16
Gambar 11.

17
Gambar 12.

18
Gambar 13.

19
Gambar 14.

20
Gambar 15.

21
Gambar 16.

22
Gambar 17.

23
Gambar 18.

24
Gambar 19.

25
Gambar 20.

26
Membran-dalam mitokondria mengkopel transport elektron dengan sintesis ATP:
pendalaman

Respirasi seluler menghasilkan banyak molekul ATP untuk setiap molekul gula yang
dioksidasinya: tinjauan

PROSES-PROSES METABOLIASME YANG TERKAIT

Fermentasi memungkinkan sebagian sel dapat menghasilkan ATP tanpa bantuan oksigen

Glikolisis dan siklus Krebs menghubungkan banyak jalur metabolisme lain

Mekanisme umpan-balik mengontrol respirasi seluler

27
KUIS RESPIRASI

Pilihlah jawaban dari soal-soal berikut ini, apakah a, b, c, d, atau e.

1. Sumber energi segera yang menggerakkan sintesisi ATP selama fosforilasi


oksidatif adalah
a. Oksidasi glukosa dan senyawa organik lainnya
b. Aliran elektron menuruni rantai transpor elektron
c. Afinitas oksigen terhadap elektron
d. Perbedaan konsentrasi H+ pada sisi-sisi yang berlawanan dari membran-dalam
mitokondria
e. Transfer fosfat dari intermediet siklus Krebs ke ADP
2. Apakah agen pereduksi dalam reaksi berikut
Piruvat + ADP + H+  laktat + NAD+
a. Oksigen b. NADH c. NAD+ d. Laktat e. Piruvat
3. Yang mana dari jalur metabolisme ini yang sama-sama dimiliki oleh fermentasi
dan respirasi seluler?
a. Siklus Krebs b. Rantai transpor elektron c. Glikolisis
d. Sintesis asetil CoA dari piruvat e. Reduksi piruvatmenjadi laktat
4. Pada mitokondria, reaksi redoks eksergonik
a. Merupakan sumber energi yang menggerakkan sintesis ATP prokariotik
b. Langsung berhubungan dengan fosforilasi tingkat-substrat
c. Menyediakan energi untuk membangkitkan gradien proton
d. Mereduksi atom karbon menjadi karbon dioksida
e. Dikopel melalui intermediet terfosforilasi ke proses endergonik
5. Akseptor elektron akhir rantai transpor elektron yang berfungsi dalam oksidatif
ialah
a. Oksigen b. Air c. NAD+ d. Piruvat e. ADP
6. Apabila elektron mengalir melalui rantai transpor elektron mitokondria, yang
mana dari perubahan berikut yang terjadi? (Jelaskan jawaban Anda)
a. pH matriks meningkat b. ATP sintase memompa proton melalui transpor aktif
c. Elektron memperoleh ebnergi bebas d. Sitokrom rantai
tersebutmemfosforilasi ADP untuk membentuk ATP e. NAD+
dioksidasi
7. Adanya racun metabolik secara khusus dan menyeluruh menghalangi fungsi
ATP sintase mitokondria, yang mana dari pernyataan berikut yang Anda
harapkan? (Jelaskan jawaban Anda)
a. Penurunan perbedaan pH melintasi membran-dalam mitokondria b.
Kenaikan perbedaan pH melintasi membran-dalam mitokondria c. Sintesis
ATP yang meningkat d. Konsumsi oksigen terhenti e. Pemompaan proton
oleh rantai transpor elektron terhenti
8. Sel tidak mengkatabolisme karbon dioksida karena
a. Ikatan gandanya terlalu stabil untuk dipecah

28
b. CO2 memiliki pengikatan elektron yang lebih sedikit daripada senyawa organik
lainnya
c. Atom karbon telah direduksi sempurna
d. Sebagian energi elektron yang tersedia dilepas pada saat CO2 terbentuk
e. Molekulnya memiliki atom yang terlalu sedikit
9. Yang mana dari pernyataan berikut yang merupakan perbedaan nyata antara
fermentasi dan respirasi seluler?
a. Hanya respirasi yang mengoksidasi glukosa
b. NADH dioksidasi oleh rantai transpor elektron hanya dalam respirasi
c. Fermentasi, dan bukannya respirasi, merupakan suatu contoh jalur katabolik
d. Fosforilasi tingkat-substrat bersifat unik untuk fermentasi
e. NAD+ berfungsi sebagai agen pengoksidasi hanya dalam respirasi
10. Sebagian besar CO2 dari katabolisme dilepas selama
a. Glikolisis b. Siklus Krebs c. Fermentasi laktat d. Transpor elektron e.
Fosforilasi oksidatif

29
KUNCI KUIS RESPIRASI

1. D. Perbedaan konsentrasi H+ pada sisi-sisi yang berlawanan dari membran-dalam


mitokondria
2. B. NADH
3. C. Glikolisis
4. C. Menyediakan energi untuk membangkitkan gradien proton
5. A. Oksigen
6. A. pH matriks meningkat
7. B. Kenaikan perbedaan pH melintasi membran-dalam mitokondria
8. D. Sebagian energi elektron yang tersedia dilepas pada saat CO2 terbentuk
9. B. NADH dioksidasi oleh rantai transpor elektron hanya dalam respirasi
10. B. Siklus Krebs

Tabel 1. Hasil kuis soal Respirasi (pretest) mahasiswa pada tanggal 11 Januari 2018

No. Nama/NIM Nilai Keterangan


1. Eka Amelia 6
2. Sylvia Joana Chalim 5
3. Okta A. Zuhdi 5
4. Arum Semi Utami 3
5. Putri Rahayu Imani sari 3
6. Ramadoni 3
7. Jessy Zhara 3
8. Nahdatun Nashiha 4
9. Niken Irfa Nastiti 4
10. Dwi Putri Apriliani 2
11. Septi Nur Delima 1
12. Muhammad Ghifari 4
13. Sahira Wirda 5
14. Henny Eva Risa 5
15. Riska Wulandari 5
16. Dwi Riski Yanti 4
17. Muhammad Andrianto 5
18. Winda Oktari 5
19. Heri Setiawan 4
20. Fadlan Kurniawan 4
21. Eka Sri Kandi Putri 2
22. Wahyuli Darma Pertiwi 2
23. Yopi Mainand 3
24. Bambang Pancawala 5
25. Laras Tuti Alawiyah 7
26. Sugesti Ajeng Pratiwi 7
27. Siti Alharzsa 7
28. Lili Arista Repi 6
29. Leolita Gustania 6

30
DAFTAR PUSTAKA

31
GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN
(GBPP)

Nama Mata Kuliah : Fisiologi Tumbuhan II


Nomor Kode / SKS : MBI 206 / 2 SKS
Semester : VI
Alokasi Waktu : 16 x 100 menit

Deskripsi Singkat : Mata Kuliah Fisiologi Tumbuhan II ini menjelaskan tentang :


Respirasi, Pola Pertumbuhan dan Perkembangan tanaman, Reproduksi Tanaman,
gerak, jam biologi, dormansi, senesen, dan ekofisiologi tumbuhan.

Standar Kompetensi :Mahasiswa dapat menjelaskan dan memahami


konsep-konsep proses Fisiologi yang terjadi di dalam tubuh tumbuhan
serta menerapkannya dalam aspek penelitian dan aspek praktis.

No Kompetens Indikator Materi Pembelajaran Metode Media dan Evaluasi


i Dasar Pembelajaran Sumber
Pembelajaran

1 Setelah  Memberikan Respirasi Ceramah dan LCD dan Papan Pertanyaan


mengikuti alasan perlunya 1. Glikolisis dan diskusi tulis dan Tugas
kuliah ini respirasi fermentasi Teks Book :
mahasisawa  Membedakan 2. Dekarboksilas 1.Salisbury &
mampu tahapan- i oksidatif Ross
menjelaska tahapan yang asam piruvat 2. Hopkins &
n tentang terjadi dalam 3. Oksidasi Norman
respirasi respirasi terminal rantai
 Menjelaskan respirasi
hasil dari 4. Jalur pentosa
tahapan pospat (PPP)
respirasi 5. Faktor yang
 Menjelaskan berpengaruh
factor yang pada respirasi
mempengaruhi
respirasi

2 Setelah  Memberikan Pertumbuhan dan Ceramah dan LCD dan Papan Pertanyaan
mengikuti alas an perkembangan diskusi tulis dan Tugas
kuliah ini pentingnya tumbuhan Teks Book :
mahasiswa pertumbuhan 1. Parameter dan 1.Salisbury &
mampu dan kinetika Ross
menjelaska perkembangan pertumbuhan 2. Hopkins &
n tentang  Membedakan 2. Pola Norman
pertumbuha pertumbuhan pertumbuhan
n dan dan 3. Pengontrolan
perkemban perkembangan pertumbuhan
gan  Menggambarka dan
tumbuhan n pola perkembangan
pertumbuhan tumbuhan
dan
pengontrolan

3 Setelah  Menjelaskan Reproduksi pada Ceramah dan LCD dan Papan Pertanyaan
mengikuti cara reproduksi tumbuhan diskusi tulis dan Tugas

32
kuliah ini tumbuhan 1. Proses
mahasiswa  Menggambarka embriogenesis
mampu n proses 2. Pembentukan
menjelaska embriogenesis, buah dan bij
n tentang pembentukan 3. Perkecambaha
reproduksi buah dan biji, n
pada serta proses 4. Reproduksi
tumbuhan perkecambahan aseksual
5.
4 Setelah  Menjelaskan Hormon dan zat Ceramah dan LCD dan Papan Pertanyaan
mengikuti perbedan pengatur tumbuh (ZPT) diskusi tulis dan Tugas
kuliah ini hormone dan 1. Macam- Teks Book :
mahasiswa ZPT macam 1.Salisbury &
mampu  Menjelaaskan kelompok Ross
menjelaska macam hormone dan 2. Hopkins &
n tentang hoermon dan ZPT Norman
hormone ZPT dan 2. Fungsi
dan zat fungsinya pada hormone dan
pengatur pertumbuhan ZPT dalam
tumbuh dan pertumbuhan
perkembangan dan
tumbuhan perkembangan

UJIAN TENGAH
SMESTER
5 Setelah  Menjelaskan Jam biologi, osilasi dan Ceramah dan LCD dan Papan Pertanyaan
mengikuti makna jam sirkadian diskusi tulis dan tugas
kuliah ini biologi, osilasi 1. Jam biologi Teks Book :
mahasiswa dan sirkadian 2. Fotoperiodism 1.Salisbury &
mampu  Menjelaskan e Ross
menjelaska proses 3. Vernalisasi 2. Hopkins &
n tentang fotoperiodisme Norman
jam biologi, dan vernalisasi
osilasi dan
sirkadian
6 Setelah  Menjelaskan Gerak pada tumbuhan Ceramah dan LCD dan Papan Pertanyaan
mengikuti arti gerak pada 1. Gerak dan diskusi tulis dan Tugas
kuliah ini tumbuhan dan mekanismeny Teks Book :
mahasiswa mekanismenya a 1.Salisbury &
mampu  Membedakan 2. Tropisme Ross
menjelaska tropisme dan 3. Nasti 2. Hopkins &
n tentang nasti Norman
gerak pada
tumbuhan

7 Setelah  Membedakan Dormansi dan senessen Ceramah dan LCD dan Papan Pertanyaan
mengikuti dormansi dan 1. Dormansi diskusi tulis dan Tugas
kuliah ini senessen 2. Senessen Teks Book
mahasiswa  Menjelaskan 1.Salisbury &
mampu kepentingan Ross
menjelaska dormansi dan 2. Hopkins &
n tentang senessen Norman
dormansi  Menjelaskan
dan tipe-tipe
senessen dormansi dan
cara
pemecahannya
8 Setelah Ekofisiologi tumbuhan Ceramah dan LCD dan Papan Tugas
mengikuti 1. Hubungan diskusi tulis Jurnal hasil
kuliah ini lingkungan Teks Book: penelitian

33
mahasiswa dengan proses 1.Salisbury & tentang
mampu fisiologi Ross ekofisiologi
menjelaska 2. Adaptasi 2. Hopkins & tumbuhan
n tentang fisiologi Norman
ekofisiologi 3. Adaptasi
tumbuhan fisiologi
terhadap
lingkungan

UJIAN AKHIR
SEMESTER

Sumber Pembelajaran/Referensi:
Salisbury, F.B. & C.W.Ross. 1992. Plant Physiology 4th edition. Wadsworth Publishing
Company. Belmont. California.
Hopkins, W.G. & Norman P.A.H. 2004. Plant Physiology 3rd ed.
John Wiley & Sons, Inc. New York

34
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN
(SAP)

A. Identitas Mata Kuliah


Nama Mata Kuliah : Fisiologi Tumbuhan II
Nomor Kode/SKS : MBI 302 / 2 SKS
Waktu Pertemuan : 4 x 50 menit
Pertemuan ke : 1 dan 2
Jurusan/Prodi : Biologi

B. Standar Kompetensi :. Mahasiswa dapat menjelaskan dan memahami konsep-konsep proses Fisiologi yang
terjadi di dalam tubuh tumbuhan serta menerapkannya dalam aspek penelitian dan aspek praktis.

C. Kompetensi Dasar : Setelah mengikuti kuliah ini mahasisawa mampu menjelaskan tentang respirasi

D. Indikator : - Memberikan alasan perlunya respirasi


- Membedakan tahapan-tahapan yang terjadi dalam respirasi
- Menjelaskan hasil dari masing-masing tahapan respirasi
- Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi respirasi

E. Materi Pembelajaran : Respirasi


1.Glikolisis dan fermentasi
2. Dekarboksilasi oksidatif asam piruvat
3. Oksidasi terminal rantai respirasi
4. Jalur pentosa pospat (PPP)
5. Faktor yang berpengaruh pada respirasi

F. Metode Pembelajaran : Ceramah dan Diskusi

G. Langkah-langkah Pembelajaran :

No. Tahap Kegiatan Dosen Kegiatan Media


kegiatan Mahasiswa Pembelajaran
1. Pendahuluan 1. Mereview materi kuliah Fistum I Memperhatikan LCD dan
(10 menit) 2. Menjelaskan materi kuliah yang dibahas Bertanya Papan tulis
2. Penyajian 1. Glikolisis dan fermentasi Memperhatikan LCD dan Papan
( 80 menit) - Menjelaskan tentang proses glikolisis Bertanya Tulis
- Menjelaskan tentang proses fermentasi
2. Dekarboksilasi oksidatif asam piruvat
- Menjelaskan reaksi dekarboksilasi oksidatif
sebagai reaksi perantara
- Menjelaskan siklus asam sitrat (Daur krebs)
3. Transfer Elektron
- Menjelaskan Transfer electron pada proses
respires
4. Lintasan pentosa pospat (PPP)
-Menjelaskan tentang lintasan pospat
-Menjelaskan tentang energi yang diperoleh dari
respirasi
5. Faktor-faktor yang mempengaruhi respirasi
- Menjelaskan factor dalam tumbuhan
- Menjelaskan tentang factor luar

3. Penutup ( 10 1.Merangkum bahan kuliah yang sudah Memperhatikan LCD dan Papan
menit) dijelaskan dan memberi kesempatan kepada Bertanya tulis
mahasiswa untuk bertanya.
2. Menyampaikan topik materi perkuliahan yang
akan datang.

35
H. Evaluasi
Beberapa pertanyaan untuk mengetahui daya serap mahasiswa.

I. Sumber Pembelajaran/Referensi :
1. Salisbury, F.B. & C.W.Ross. 1992. Plant Physiology 4 th edition. Wadsworth Publishing Company.
Belmont. California.
2. Hopkins, W.G. & Norman P.A.H. 2004. Plant Physiology 3 rd ed. John Wiley & Sons, Inc. New York

36
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN
(SAP)

A. Identitas Mata Kuliah


Nama Mata Kuliah : Fisiologi Tumbuhan II
Nomor Kode/SKS : MBI 302 / 2 SKS
Waktu Pertemuan : 4 x 50 menit
Pertemuan ke : 3 dan 4
Jurusan/Prodi : Biologi

B. Standar Kompetensi :. Mahasiswa dapat menjelaskan dan memahami konsep-konsep proses Fisiologi yang
terjadi di dalam tubuh tumbuhan serta menerapkannya dalam aspek penelitian dan aspek praktis.

C. Kompetensi Dasar : Setelah mengikuti kuliah ini mahasisawa mampu menjelaskan tentang
pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan
D. Indikator : - Memberikan alasan perlunya pertumbuhan dan perkembangan pada
tumbuhan
- Membedakan pertumbuhan dan perkembangan
- Menjelaskan parameter dan kinetika pertumbuhan
- Menjelaskan pola pertumbuhan dan pengontrolan pertumbuhan dan
perkembangan tumbuhan

E. Materi Pembelajaran : Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan


1.Parameter dan kinetika pertumbuhan
2. Pola pertumbuhan
3. Pengontrolan pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan

F. Metode Pembelajaran : Ceramah dan Diskusi

G. Langkah-langkah Pembelajaran :

No. Tahap kegiatan Kegiatan Dosen Kegiatan Media


Mahasiswa Pembelajaran
1. Pendahuluan 1. Mereview bahan kuliah sebelumnya Memperhatikan LCD dan
(10 menit) 2. Menjelaskan materi kuliah yang Bertanya Papan tulis
dibahas
2. Penyajian 1. Parameter dan kinetika pertumbuhan Memperhatikan LCD dan Papan
( 80 menit) - Menjelaskan tentang pengertian Bertanya Tulis
pertumbuhan dan perkembangan
tumbuhan
- Menjelaskan proses pertumbuhan dan
perkembangan tumbuhan
- Menjelaskan tentang kinetika
pertumbuhan dan cara pengukurannya
2. Pola pertumbuhan
- Menjelaskan tentang pola
pertumbuhan tumbuhan beserta
contohnya
3. Pengontrolan pertumbuhan dan
perkembangan tumbuhan
-Menjelaskan tentang cara –cara
pengontrolan pertumbuhan dan
perkembangan tumbuhan
-Menjelaskan tentang faktor-faktor
yang mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan tumbuhan baik factor
internal maupun factor eksternal,
beserta contohnya

37
3. Penutup 1.Merangkum bahan kuliah yang sudah Memperhatikan LCD dan Papan
( 10 menit) dijelaskan dan memberi Bertanya tulis
kesempatan kepada mahasiswa
untuk bertanya.
2. Menyampaikan topik materi
perkuliahan yang akan datang.

H. Evaluasi
Beerapa pertanyaan untuk mengetahui daya serap mahasiswa.

I. Sumber Pembelajaran/Referensi :

Salisbury, F.B. & C.W.Ross. 1992. Plant Physiology 4 th edition. Wadsworth Publishing Company. Belmont.
California.
Hopkins, W.G. & Norman P.A.H. 2004. Plant Physiology 3rd ed. John Wiley & Sons, Inc. New York

38
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN
(SAP)

B. Identitas Mata Kuliah


Nama Mata Kuliah : Fisiologi Tumbuhan II
Nomor Kode/SKS : MBI 302 / 2 SKS
Waktu Pertemuan : 2 x 50 menit
Pertemuan ke :5
Jurusan/Prodi : Biologi

B. Standar Kompetensi : Mahasiswa dapat menjelaskan dan memahami konsep-konsep proses Fisiologi yang
terjadi di dalam tubuh tumbuhan serta menerapkannya dalam aspek penelitian dan
aspek praktis.

C. Kompetensi Dasar : Setelah mengikuti kuliah ini mahasisawa mampu menjelaskan tentang
reproduksi pada tumbuhan

D. Indikator : - Memberikan alasan perlunya reproduksi pada tumbuhan


- Membedakan reproduksi secara seksual dan aseksual
- Menjelaskan proses embriogenesis pada tumbuhan
- Menjelaskan proses pembentukan buah dan biji
- Menjelaskan proses perkecambahan dan factor yang mempengaruhinya

E. Materi Pembelajaran : Reproduksi pada tumbuhan


1.Proses embriogenesis
2. Pembentukan buah dan biji
3. Perkecambahan
4. Reproduksi aseksual

F. Metode Pembelajaran : Ceramah dan Diskusi

G. Langkah-langkah Pembelajaran :

No. Tahap kegiatan Kegiatan Dosen Kegiatan Media


Mahasiswa Pembelajaran
1. Pendahuluan 1. Memberi penjelasan secara umum tentang Memperhatikan LCD dan
(10 menit) reproduksi Bertanya Papan tulis
2. Menjelaskan materi kuliah yang dibahas
2. Penyajian 1. Proses embriogenesis Memperhatikan LCD dan
( 80 menit) - Menjelaskan tentang proses reproduksi Bertanya Papan Tulis
tumbuhan secara vegetatif dan generatif
- menjelaskan proses pembentukan
makrosporogenesis dan mikrosporogenesis
- Menjelaskan pengertian embriogenesis
- Menjelaskan proses terjadinya embrio pada
tumbuhan
2. pembentukan buah dan biji
- Menjelaskan penegertian buah dan biji
-Menjelasakan tentang proses pembentukan
buah dan biji
3. Perkecambahan
- Menjelaskan tentang pengertian
perkecambahan
- menjelaskan proses terjadinya
perkecambahan dan factor-faktor yang
mempengaruhinya
4. Reproduksi aseksual
- Menjelaskan proses reproduksi secara
aseksual pada tumbuhan beserta contoh-
contohnya

39
3. Penutup ( 10 1.Merangkum bahan kuliah yang sudah Memperhatikan LCD dan
menit) dijelaskan dan memberi kesempatan Bertanya Papan tulis
kepada mahasiswa untuk bertanya.
2. Menyampaikan topik materi perkuliahan
yang akan datang.

H. Evaluasi
Beerapa pertanyaan untuk mengetahui daya serap mahasiswa.

I. Sumber Pembelajaran/Referensi :

Salisbury, F.B. & C.W.Ross. 1992. Plant Physiology 4th edition. Wadsworth Publishing Company. Belmont.
California.
Hopkins, W.G. & Norman P.A.H. 2004. Plant Physiology 3 rd ed. John Wiley & Sons, Inc. New York

40
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN
(SAP)

J. Identitas Mata Kuliah


Nama Mata Kuliah : Fisiologi Tumbuhan II
Nomor Kode/SKS : MBI 302 / 2 SKS
Waktu Pertemuan : 4 x 50 menit
Pertemuan ke : 6dan 7
Jurusan/Prodi : Biologi

B. Standar Kompetensi :. Mahasiswa dapat menjelaskan dan memahami konsep-konsep proses Fisiologi yang
terjadi di dalam tubuh tumbuhan serta menerapkannya dalam aspek penelitian dan aspek praktis.

C. Kompetensi Dasar : Setelah mengikuti kuliah ini mahasisawa mampu menjelaskan tentang
hormone dan zat pengatur tumbuh

D. Indikator : - Memberikan alasan perlunya hormone dan Zat Pengatur Tumbuh bagi
tumbuhan
- Membedakan pengertian hormone dan ZPT
- Menjelaskan macam-macam hormone dan ZPT
- Menjelaskan fungsi masing-masing hormone dan ZPT dalam
pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan

E. Materi Pembelajaran : Hormon dan zat pengatur tumbuh


1.Macam-macam kelompok hormone dan zat pengatur tumbuh
2. Fungsi hormone dan ZPT dalam pertumbuhan dan
perkembangan tumbuhan
F. Metode Pembelajaran : Ceramah dan Diskusi
G. Langkah-langkah Pembelajaran :

No. Tahap kegiatan Kegiatan Dosen Kegiatan Media


Mahasiswa Pembelajaran
1. Pendahuluan 1. Memberikan contoh peran hormone dan Memperhatikan LCD dan
(10 menit) ZPT dalam pertumbuhan Bertanya Papan tulis
2.Menjelaskan materi kuliah yang dibahas
2. Penyajian 1. Macam-macam kelompok hormone dan Memperhatikan LCD dan
( 80 menit) zat pengatur tumbuh Bertanya Papan Tulis
- Menjelaskan macam-macam kelompok
hormone dan ZPT pada tumbuhan
- Menjelasakan pengertian Zat Penghambat
Tumbuhan (Inhibitor)
- Menjelaskan peran inhibitor pada
pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan
2. Fungsi hormone dan ZPT dalam
pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan
- Menjelaskan Fungsi hormone dan ZPT
dalam pertumbuhan dan perkembangan
tumbuhan
3. Penutup ( 10 1.Merangkum bahan kuliah yang sudah Memperhatikan LCD dan
menit) dijelaskan dan memberi kesempatan Bertanya Papan tulis
kepada mahasiswa untuk bertanya.
2. Menyampaikan topik materi perkuliahan
yang akan datang.

H. Evaluasi
Beerapa pertanyaan untuk mengetahui daya serap mahasiswa.

I..Sumber Pembelajaran/Referensi :

41
Salisbury, F.B. & C.W.Ross. 1992. Plant Physiology 4th edition. Wadsworth Publishing Company. Belmont.
California.

Hopkins, W.G. & Norman P.A.H. 2004. Plant Physiology 3 rd ed. John Wiley & Sons, Inc. New York

42
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN
(SAP)

K. Identitas Mata Kuliah


Nama Mata Kuliah : Fisiologi Tumbuhan II
Nomor Kode/SKS : MBI 302 / 2 SKS
Waktu Pertemuan : 4 x 50 menit
Pertemuan ke : 8 dan 9
Jurusan/Prodi : Biologi

B. Standar Kompetensi :. Mahasiswa dapat menjelaskan dan memahami konsep-konsep proses Fisiologi yang
terjadi di dalam tubuh tumbuhan serta menerapkannya dalam aspek penelitian dan aspek praktis.

C. Kompetensi Dasar : Setelah mengikuti kuliah ini mahasisawa mampu menjelaskan tentang Jam biologi,
Osilasi dan Sirkadian
D. Indikator : - Memberikan alasan pentingnya jam biologi, osilasi dan sirkadian
- Menjelaskan jam biologi pada tumbuhan
- Menjelaskan fotoperiodisme pada tumbuhan
- Menjelaskan vernalisasi
E. Materi Pembelajaran : Jam Biologi, Osilasi dan Sirkadian
1. Jam biologi
2. Fotoperiodisme
3. Vernalisasi
F. Metode Pembelajaran : Ceramah dan Diskusi
G. Langkah-langkah Pembelajaran :

No. Tahap kegiatan Kegiatan Dosen Kegiatan Media


Mahasiswa Pembelajaran
1. Pendahuluan 1. Memberikan contoh kasus yang Memperhatikan LCD dan
(10 menit) mencakup materi kuliah yang akan dibahas Bertanya Papan tulis
2. Menjelaskan materi kuliah yang dibahas
2. Penyajian 1. Jam biologi Memperhatikan LCD dan
( 80 menit) - Menjelaskan tentang pengertian jam Bertanya Papan Tulis
biologi
- Menjelaskan peran jam biologi pada
tumbuhan
2. Fotoperiodisme
- Menjelaskan pengertian pfotoperiodisme
pada tumbuhan
- Memberikan contoh pengaruhnya terhadap
proses fisiologi dalam tumbuhan
3. Vernalisasi
-Menjelaskan tentang vernalisasi
-Menjelaskan tentang proses-proses yang
terjadi pada vernalisasi
-Menjelaskan factor yang mempengaruhi
vernalisasi

3. Penutup ( 10 1.Merangkum bahan kuliah yang sudah Memperhatikan LCD dan


menit) dijelaskan dan memberi kesempatan Bertanya Papan tulis
kepada mahasiswa untuk bertanya.
2. Menyampaikan topik materi perkuliahan
yang akan datang.

H. Evaluasi
Beerapa pertanyaan untuk mengetahui daya serap mahasiswa.
I. Sumber Pembelajaran/Referensi :

43
Salisbury, F.B. & C.W.Ross. 1992. Plant Physiology 4 th edition. Wadsworth Publishing Company. Belmont.
California.
Hopkins, W.G. & Norman P.A.H. 2004. Plant Physiology 3 rd ed. John Wiley & Sons, Inc. New York

44
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN
(SAP)

J. Identitas Mata Kuliah


Nama Mata Kuliah : Fisiologi Tumbuhan II
Nomor Kode/SKS : MBI 302 / 2 SKS
Waktu Pertemuan : 2 x 50 menit
Pertemuan ke : 10
Jurusan/Prodi : Biologi

B. Standar Kompetensi :. Mahasiswa dapat menjelaskan dan memahami konsep-konsep proses Fisiologi yang
terjadi di dalam tubuh tumbuhan serta menerapkannya dalam aspek penelitian dan aspek praktis.
C. Kompetensi Dasar : Setelah mengikuti kuliah ini mahasisawa mampu menjelaskan tentang
Gerak pada tumbuhan
D. Indikator : - Memberikan alasan perlunya gerak pada tumbuhan
- Membedakan macam macam gerak pada tumbuhan

E. Materi Pembelajaran : Gerak Pada Tumbuhan


1.Gerak dan Mekanismenya
2. Tropisme
3. Nasti

F. Metode Pembelajaran : Ceramah dan Diskusi

G. Langkah-langkah Pembelajaran :

No. Tahap kegiatan Kegiatan Dosen Kegiatan Media


Mahasiswa Pembelajaran
1. Pendahuluan 1. Memberikan contoh-contoh kasus tentang Memperhatikan LCD dan
(10 menit) materi yang akan dibahas Bertanya Papan tulis
2.Menjelaskan materi kuliah yang dibahas
2. Penyajian 1. Gerak pada Tumbuhan Memperhatikan LCD dan
( 80 menit) - Menjelaskan tentang pengertian gerak Bertanya Papan Tulis
pada tumbuhan
- Menjelaskan tentang perbedaan gerak pada
tumbuhan dengan organisme lainnya
2. Gerak dan mekanismenya
- Menjelaskan macam gerak yang terjadi
pada tumbuhan dan mekanisme masing-
masingnya
3. Tropisme
- Menjelaskan pengertian tropisme pada
tumbuhan
- Memberikan contoh macam tropisme pada
tumbuhan
4. Nasti
-Menjelaskan tentang pengertian nasti dan
meknismenya
-Menjelaskan tentang tipe-tipe nasti pada
tumbuhan beserta contoh

3. Penutup ( 10 1.Merangkum bahan kuliah yang sudah Memperhatikan LCD dan


menit) dijelaskan dan memberi kesempatan Bertanya Papan tulis
kepada mahasiswa untuk bertanya.
2. Menyampaikan topik materi perkuliahan
yang akan datang.

H. Evaluasi
Beberapa pertanyaan untuk mengetahui daya serap mahasiswa.

45
I.Sumber Pembelajaran/Referensi :

Salisbury, F.B. & C.W.Ross. 1992. Plant Physiology 4th edition. Wadsworth Publishing Company. Belmont.
California.
Hopkins, W.G. & Norman P.A.H. 2004. Plant Physiology 3 rd ed. John Wiley & Sons, Inc. New York

46
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN
(SAP)

A. Identitas Mata Kuliah


Nama Mata Kuliah : Fisiologi Tumbuhan II
Nomor Kode/SKS : MBI 302 / 2 SKS
Waktu Pertemuan : 2 x 50 menit
Pertemuan ke : 11 dan 12
Jurusan/Prodi : Biologi

B. Standar Kompetensi : Mahasiswa dapat menjelaskan dan memahami konsep-konsep proses Fisiologi yang
terjadi di dalam tubuh tumbuhan serta menerapkannya dalam aspek penelitian dan
aspek praktis.

C. Kompetensi Dasar : Setelah mengikuti kuliah ini mahasisawa mampu menjelaskan tentang
Dormansi dan Senescens
D. Indikator : - Memberikan alasan perlunya dormansi dan senessen pada tumbuhan
- Membedakan tipe-tipe dormansi pada tumbuhan
- Menjelaskan cara pemecahan dormansi
- Menjelaskan senessens pada tumbuhan dan factor yang
mempengaruhinya

E. Materi Pembelajaran : Dormansi dan Snescens


1.Dormansi
2. Senescens

F. Metode Pembelajaran : Ceramah dan Diskusi

G. Langkah-langkah Pembelajaran :

No. Tahap kegiatan Kegiatan Dosen Kegiatan Media


Mahasiswa Pembelajaran
1. Pendahuluan 1. Mereview materi kuliah tentang Memperhatikan LCD dan
(10 menit) pertumbuhan I Bertanya Papan tulis
2.Menjelaskan materi kuliah yang dibahas
2. Penyajian 1. Dormansi Memperhatikan LCD dan
( 80 menit) Menjelaskan tentang pengertian dormansi Bertanya Papan Tulis
dan tipe-tipenya
- Menjelaskan penyebab terjadinya
dormansi pada tumbuhan
-Menjelaskan factor-faktor yang
mempengaruhi dormansi
- Menjelaskan cara-cara untuk memecahkan
dormansi

2. Senescens
- Menjelaskan pengertian senessen
- Menjelaskan proses terjadinya senescens
- menjelaskan factor-faktor yang
mempengaruhi senesens
3. Penutup ( 10 1.Merangkum bahan kuliah yang sudah Memperhatikan LCD dan
menit) dijelaskan dan memberi kesempatan Bertanya Papan tulis
kepada mahasiswa untuk bertanya.
2. Menyampaikan topik materi perkuliahan
yang akan datang.

H. Evaluasi
Beerapa pertanyaan untuk mengetahui daya serap mahasiswa.

47
I. Sumber Pembelajaran/Referensi :

Salisbury, F.B. & C.W.Ross. 1992. Plant Physiology 4 th edition. Wadsworth Publishing Company. Belmont.
California.
Hopkins, W.G. & Norman P.A.H. 2004. Plant Physiology 3 rd ed. John Wiley & Sons, Inc. New York

48
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN
(SAP)

A. Identitas Mata Kuliah


Nama Mata Kuliah : Fisiologi Tumbuhan II
Nomor Kode/SKS : MBI 302 / 2 SKS
Waktu Pertemuan : 8 x 50 menit
Pertemuan ke : 13, 14, 15 dan 16
Jurusan/Prodi : Biologi

B. Standar Kompetensi :. Mahasiswa dapat menjelaskan dan memahami konsep-konsep proses Fisiologi yang
terjadi di dalam tubuh tumbuhan serta menerapkannya dalam aspek penelitian dan aspek praktis.

C. Kompetensi Dasar : Setelah mengikuti kuliah ini mahasisawa mampu menjelaskan tentang Ekofisiologi
tumbuhan
D. Indikator : - Memberikan penjelasan tentang ekofisiologi tumbuhan
- Membedakan faktor-faktor yang mempengaruhi fisiologi dalam
tumbuhan
- Menjelaskan peran dari faktor ekologi terhadap proses fisiologi
tumbuhan
- Menjelaskan bagaimana adaptasi tumbuhan terhadap faktor lingkungan

E. Materi Pembelajaran : Ekofisiologi Tumbuhan


1.Hubungan lingkungan dengan proses fisiologi
2. Adaptasi fisiologi
3. Adaptasi fisiologi terhadap lingkungan

F. Metode Pembelajaran : Ceramah dan Diskusi

G. Langkah-langkah Pembelajaran :

No. Tahap kegiatan Kegiatan Dosen Kegiatan Media


Mahasiswa Pembelajaran
1. Pendahuluan 1. Mereview materi kuliah tentang factor Memperhatikan LCD dan
(10 menit) eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan Bertanya Papan tulis
2. Menjelaskan materi kuliah yang dibahas
2. Penyajian 1. Hubungan lingkungan dan proses Memperhatikan LCD dan
( 80 menit) fisiologi Bertanya Papan Tulis
- Menjelaskan tentang faktor lingkungan
- Menjelaskan tentang pengaruh lingkungan
terhadap proses fisiologi tumbuhan
2. Adaptasi fisiologi
- Menjelaskan pengertian adaptasi fisiologi,
beserta contohnya
- Menjelaskan beberapa contoh kasus
pengaruh lingkungan pada adaptasi
tumbuhan
3. Adaptasi fisiologi terhadap lingkungan
- Menjelaskan contoh-contoh adaptasi
fisiologi tumbuhan terhadap berbagai
kondisi lingkungan yang kurang /tidak
mendukung bagi pertumbuhan tumbuhan
atau kondisi cekaman
- Menjelaskan mekanisme adaptasi
tumbuhan terhadap kondisi yang kurang
sesuai tersebut, misalnya terhadap :
- Cekaman salinitas
-Cekaman terhadap kekeringan
- Cekaman lahan tergenang

49
- Cekaman logam berat
- Cekaman lahan masam dan Al
- Allelopati

3. Penutup ( 10 1.Merangkum bahan kuliah yang sudah Memperhatikan LCD dan


menit) dijelaskan dan memberi kesempatan Bertanya Papan tulis
kepada mahasiswa untuk bertanya.
2. Menyampaikan topik materi perkuliahan
yang akan datang.

H. Evaluasi
Beerapa pertanyaan untuk mengetahui daya serap mahasiswa.

I. Sumber Pembelajaran/Referensi :
Salisbury, F.B. & C.W.Ross. 1992. Plant Physiology 4th edition. Wadsworth Publishing Company. Belmont.
California.
Hopkins, W.G. & Norman P.A.H. 2004. Plant Physiology 3 rd ed. John Wiley & Sons, Inc. New York

50

Anda mungkin juga menyukai