Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH GEOGRAFI

KARAKTERISTIK LAPISAN BUMI

OLEH :

KELOMPOK 3

1. Ahmad Fikri
2. Fitria
3. Jaka Ria
4. Putri Ria Agustin
5. Salamah
6. Triya Febriani

GURU PEMBIMBING : ARTIKA SARI S.Pd

SMA AL-IKHSAN. TANJUNG LAGO


TAHUN AJARAN 2019 / 2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena hanya dengan rahmat dan
ridho-Nyalah makalah yang berjudul “Karakteristik Lapisan Bumi” dapat terselesaikan
dengan baik. Tidak lupa pula kita panjatkan salam dan salawat kepada junjungan kita
Rasulullah Muhammad SAW yang telah membimbing kita ke dunia yang penuh kebahagiaan
ini.

Makalah ini merupakan tugas yang disusun sebagai bahan pembelajaran dalam mata
pelajaran “Geografi”. Kami ucapkan banyak terima kasih kepada rekan-rekan yang sudah
membantu dalam penyusunan makalah ini.

Pada makalah ini penulis menyadari masih terdapat beberapa kekurangan, oleh karena
itu kami menerima segala bentuk masukan dan saran demi perbaikan pada makalah kali ini.

Tanjung Lago, 11 November 2019

Kelompok 3

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ................................................................................................. i


Daftar Isi .......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1
A. Latar Belakang ..................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................... 1
C. Tujuan .................................................................................................. 1

BAB II ISI .......................................................................................................... 2


A. Planet Bumi ............................................................................................. 2
B. Ukuran Bumi ……………...................................................................... 3
C. Karakteristik Lapisan Bumi……………………………............................ 4

BAB III PENUTUP ......................................................................................... 14


A. Kesimpulan ........................................................................................... 14
B. Saran …………………………………………………………………. 14
Daftar Pustaka ................................................................................................. 15

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Ilmu Pengetahuan Bumi adalah ilmu yang mempelajari bumi dalam tata surya dan
lapisan-lapisannya dari pusat bumi sampai puncak atmosfer atau rumbai-rumbai bumi (fring
of the earth). Sains ini terkait dengan disiplin ilmu geologi, geofisika, geodesi, geografi,
oseanografi, metereologi, klimatologi, sains atmosfer, aeronomi dan astronomi. Di dalam
ilmu pengetahuan bumi dipelajari lapisan-lapisan bumi seperti litosfer, atmosfer, dan
hidrosfer.
Bentuk bumi sebagai mana yang telah kita tahu selama ini adalah bulat tetapi seberapa
besar ukuran bumi itu sendiri akan dibahas dalam makalah ini. Kerak Bumi (crust), Selimut
atau Selubung (mantle), Inti Bumi (barisfer atau core) merupakan bagian dalam bumi yang
terdiri dari beberapa lapisan, sedangkan susunan atas permukaan bumi dapat dibagi menjadi
empat bagian, yakni bagian padat (litosfer) yang terdiri dari tanah dan batuan, bagian cair
(hidrosfer) yang terdiri dari berbagai bentuk ekosistem perairan seperti laut, danau dan
sungai, bagian udara (atmosfer) yang menyelimuti seluruh permukaan bumi serta bagian
yang ditempati oleh berbagai jenis organisme (biosfer).. Dalam hal ini penulis akan
membahas struktur bumi meliputi bumi dan ukuran bumi, karakteristik lapisan bumi, litosfer,
atmosfer dan hidrosfer.

B. Rumusan Masalah
Beberapa rumusan masalah dalam makalah ini diantaranya:

1) Apa itu bumi dan berapa ukurannya?


2) Apa saja lapisan-lapisan yang menyelimuti bumi?
3) Apa pengertian litosfer, atmosfer, hidrosfer dan bagaimana strukturnya?

C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dalam penyusunan makalah diantaranya:

1) Penulis dapat menjelaskan tentang bentuk dan ukuran bumi.


2) Penulis dapat menjelaskan tentang lapisan-lapisan bumi.
3) Penulis dapat menjelaskan tentang litosfer, atmosfer, hidrosfer dan strukturnya.

1
BAB II
ISI

A. Planet Bumi

Sebagaimana kita ketahui bumi adalah planet pada urutan ketiga setelah planet
Merkurius dan Venus yang berdekatan dengan matahari. Jarak bumi dengan matahari
sekitar 149,6 juta km atau 1 AU (ing : astronomical unit) dan berbentuk bulat
dengan radius ± 6.370 km. Eksentresitas orbit bumi adalah 0,017 artinya garis edar
bumi mendekati lingkaran. Periode revolusi bumi adalah 365,3 hari disebut satu
tahun siderik dan periode rotasinya adalah 23 jam 56 menit disebut hari siderik.
Densitas (massa jenis) bumi adalah 5,52 gram/cm3, merupakan benda yang paling
padat dalam tata surya. Bumi mempunyai satu satelit yaitu bulan.
Bumi mempunyai lapisan udara (atmosfer) dan medan magnet (magnetosfer)
yang melindung permukaan Bumi dari angin matahari, sinar ultraungu, dan radiasi
dari luar angkasa. Bumi terdiri dari bermacam-macam struktur dan lapisan. Bumi
merupakan satu-satunya planet yang dapat dihuni oleh berbagai jenis mahluk hidup.
Permukaan bumi terdiri dari daratan dan lautan.
Bentuk planet bumi adalah bulat pepat (oblate spheroid). Hal ini karena tertekan
ceper pada orientasi kutub-kutub yang menyebabkan buncitan pada bagian
khatulistiwa. Buncitan ini terjadi karena rotasi bumi yang menyebabkan ukuran
diameter khatulistiwa 43 km lebih besar dibandingkan diameter dari kutub ke
kutub. Diameter rata-rata dari bulatan bumi adalah 12.742 km atau kira-kira
40.000/π km. Karena satuan meter pada awalnya didefinisikan sebagai 1/10.000.000
jarak antara khatulistiwa ke kutub utara melalui kota Paris, Perancis.
Gravitasi bumi sebesar 10 N/kg dan menjadi patokan untuk mengukur gravitasi
planet lain. Bumi mempunyai satu satelit alami yaitu Bulan. 70,8% permukaan
bumi terdiri atas air. Udara di bumi terdiri atas nitrogen (78%), oksigen (21%), dan
uap air (1%), karbondioksida, dan gas lain. Titik tertinggi di permukaan bumi adalah
gunung Everest setinggi 8.848 meter, dan titik terdalam adalah palung Mariana di
samudra Pasifik dengan kedalaman 10.924 meter. Danau terdalam adalah Danau
Baikal dengan kedalaman 1.637 meter, sedangkan danau terbesar adalah Laut
Kaspia dengan luas 394.299 km 2. Bagian bumi yang terletak paling jauh dari
titik tengah bumi sebenarnya adalah gunung Chimborazo di Ekuador.

2
B. Ukuran Bumi
Berikut kami rangkum ukuran bumi dalam bentuk tabel ciri Fisik Bumi :
Ciri Fisik Bumi
Jari-jari Rata-rata 6,371.0 km
Jari-Jari Khatulistiwa 6.378,1 km
Jari-Jari Kutub 6.356,8 km
Kepepatan 0,0033528

40.075,02 km (khatulistiwa)
Keliling 40.007,86 km (meridian)
40.041,47 km (rata-rata)

510.072.000 km²
Luas permukaan 148.940.000 km² daratan (29,2 %)
361.132.000 km² perairan (70,8 %)

Volume
1,0832073×1012 km3

Massa
5,9736×1024 kg

Massa jenis rata-rata


5,5153 g/cm3

Gravitasi permukaan di khatulistiwa 9,780327 m/s²


0,99732 g

Kecepatan lepas 11,186 km/s


Kecepatan rotasi
1674,4 km/jam

Kemiringan sumbu
23,439281o

3
C. Karakteristik Lapisan Bumi

Menurut komposisi (jenis dari materialnya), bumi dapat dibagi menjadi


lapisan-lapisan sebagai berikut :
1. Kerak Bumi (crust), merupakan kulit bumi bagian luar (permukaan bumi) dengan
massa 0,3% dari massa keseluruhan bumi. Tebal lapisan kerak bumi mencapai 70 km
dan merupakan lapisan batuan yang terdiri dari batu-batuan basa dan masam. Lapisan
ini menjadi tempat tinggal bagi seluruh mahluk hidup. Suhu di bagian bawah kerak
bumi mencapai 1.100°C. Lapisan kerak bumi yang paling atas disebut litosfer.
Kerak bumi ini terbagi menjadi dua bagian yaitu :

 Kerak benua, merupakan benda padat yang terdiri dari batuan granit di
bagian atasnya dan batuan beku basalt di bagian bawahnya. Kerak ini yang
merupakan benua. Kerak benua memiliki kedalaman 40-200 km
 Kerak samudera, merupakan benda padat yang terdiri dari endapan di laut
pada bagian atas, kemudian di bawahnya batuan batuan vulkanik dan yang
paling bawah tersusun dari batuan beku gabro dan peridolit. Kerak ini
menempati dasar samudra. Kerak samudra memiliki ketebalan 50-100 km
2. Selimut atau Selubung (mantle), merupakan lapisan yang terletak di bawah lapisan
kerak bumi atau lapisan yang terdapat di atas lapisan nife. Selimut/selubung (mantle)
disebut juga lapisan pengantara atau astenosfer dan merupakan bahan cair bersuhu
tinggi dan berpijar. Tebal selimut bumi mencapai 2.900 km dan berat jenisnya
rata-rata 5 gr/cm3. Suhu di bagian bawah selimut bumi mencapai 3.000°C.

4
3. Inti Bumi (barisfer atau core), merupakan bahan padat yang tersusun dari lapisan nife
(niccolum = nikel dan ferrum = besi). Disebut barisfer karena inti bumi mempunyai
massa jenis yang besar yaitu 10,7 gram/cc dibandingkan dengan kulit bumi (litosfer).
Jari-jari ± 3.470 km dan batas luarnya ± 2.900 km di bawah permukaan bumi.
Temperatur di inti bumi diperkirakan tidak lebih dari 30000C. Adanya bahan
nikel dan besi ini yang menyebabkan bumi mempunyai sifat kemagnetan yang
luar biasa.
Lapisan inti dibedakan menjadi inti luar dan inti dalam. Inti luar tebalnya
sekitar 2.000 km dan terdiri atas besi cair yang suhunya mencapai 2.200°C. Inti
dalam merupakan pusat bumi berbentuk bola dengan diameter sekitar 2.700 km. Inti
dalam ini terdiri dari nikel dan besi yang suhunya mencapai 4.500°C.
Sedangkan menurut sifat mekanik (sifat dari materialnya), bumi dapat dibagi
menjadi lapisan-lapisan sebagai berikut :

a. Litosfer
Lapisan ini pada kedalaman 50-200 km, tebalnya sekitar 50-100 km,
dengan masa jenis rata-rata 2,9 gram/cc. Lapisan ini merupakan lapisan bebatuan
yang mengapung diatas astenosfer.
b. Astenosfer
Astenosfer merupakan lapisan di bawah lempeng tektonik, yang menjadi
tempat bergeraknya lempeng benua. Lapisan ini di kedalaman 700 km, wujudnya
agak kental tebalnya 100-400 km.
c. Mesosfer
Lapisan ini di kedalaman sekitar 2900 km, wujudnya padat, terletak di bawah
astenosfer dengan ketebalan 2400-2750 km.

5
Berdasarkan susunan kimianya, bumi dapat dibagi menjadi empat bagian,
yakni bagian padat (litosfer) yang terdiri dari tanah dan batuan, bagian cair (hidrosfer)
yang terdiri dari berbagai bentuk ekosistem perairan seperti laut, danau dan sungai,
bagian udara (atmosfer) yang menyelimuti seluruh permukaan bumi serta bagian
yang ditempati oleh berbagai jenis organisme (biosfer).

1. Litosfer
Litosfer berasal dari bahasa Yunani yaitu lithos artinya batuan, dan sphere
artinya lapisan. Secara harfiah litosfer adalah lapisan bumi yang paling luar atau
biasa disebut dengan kulit bumi. Pada lapisan litosfer pada umumnya terjadi dari
senyawa kimia yang kaya akan SiO2, itulah sebabnya lapisan litosfer sering
dinamakan lapisan silikat dan memiliki ketebalan rata-rata 30 km yang terdiri atas dua
bagian, yaitu litosfer atas (merupakan daratan dengan kira-kira 35% atau 1/3 bagian)
dan litosfer bawah (merupakan lautan dengan kira-kira 65% atau 2/3 bagian).
Litosfer bumi meliputi kerak dan bagian teratas dari mantel bumi yang
mengakibatkan kerasnya lapisan terluar dari planet bumi. Litosfer ditopang oleh
astenosfer, yang merupakan bagian yang lebih lemah, lebih panas, dan lebih
dalam dari mantel. Batas antara litosfer dan astenosfer dibedakan dalam hal
responnya terhadap tegangan yaitu litosfer tetap padat dalam jangka waktu geologis
yang relatif lama dan berubah secara elastis karena retakan-retakan, sedangkan
astenosfer berubah seperti cairan kental. Litosfer terpecah menjadi beberapa lempeng
tektonik yang mengakibatkan terjadinya gerak benua akibat konveksi yang terjadi
dalam astenosfer.
Konsep litosfer sebagai lapisan terkuat dari lapisan terluar Bumi
dikembangkan oleh Barrel pada tahun 1914, yang menulis serangkaian paper
untuk mendukung konsep itu. Konsep yang berdasarkan pada keberadaan anomali
gravitasi yang signifikan di atas kerak benua, kemudian beliau memperkirakan
keberadaan lapisan kuat (yang disebut litosfer) di atas lapisan lemah yang dapat
mengalir secara konveksi (yang disebut astenosfer). Ide ini lalu dikembangkan
oleh Daly pada tahun 1940, dan telah diterima secara luas oleh ahli geologi dan
geofisika. Meski teori tentang litosfer dan astenosfer berkembang sebelum teori
lempeng tektonik yang dikembangkan pada tahun 1960, konsep mengenai keberadaan
lapisan kuat (litosfer) dan lapisan lemah (astenosfer) tetap menjadi bagian penting.

6
Lapisan litosfer terdiri dari dua bagian utama, yaitu :
a. Lapisan sial yaitu lapisan kulit bumi yang tersusun atas logam silisium dan
alumunium, senyawanya dalam bentuk SiO2 dan Al2O3. Pada lapisan sial
(silisium dan alumunium) ini antara lain terdapat batuan sedimen, granit
andesit jenis-jenis batuan metamor, dan batuan lain yang terdapat di daratan
benua. Lapisan sial dinamakan juga lapisan kerak, bersifat padat dan batu
bertebaran rata-rata 35 km.
b. Lapisan sima (silisium dan magnesium) yaitu lapisan kulit bumi yang tersusun
oleh logam silisium dan magnesium dalam bentuk senyawa SiO2 dan MgO.
Lapisan ini mempunyai berat jenis yang lebih besar dari pada lapisan sial
karena mengandung besi dan magnesium yaitu mineral ferro magnesium dan
batuan basalt. Lapisan merupakan bahan yang bersipat elastis dan mepunyai
ketebalan rata rata 65 km .
Penyusun utama lapisan litosfer adalah batuan yang terdiri dari campuran
antar mineral sejenis atau tidak sejenis yang saling terikat secara gembur atau padat.
Induk batuan pembentuk litosfer adalah magma, yaitu batuan cair pijar yang
bersuhu sangat tinggi dan terdapat di bawah kerak bumi. Magma akan
mengalami beberapa proses perubahan sampai menjadi batuan beku, batuan
sedimen dan batuan metamorf.
Litosfer memegang peranan penting dalam kehidupan tumbuhan. Tanah
terbentuk apabila batu-batuan di permukaan litosfer mengalami degradasi, erosi
maupun proses fisika lainnya menjadi batuan kecil sampai pasir. Selanjutnya bagian
ini bercampur dengan hasil pemasukan komponen organis mahluk hidup yang
kemudian membentuk tanah yang dapat digunakan sebagai tempat hidup organisme.

2. Atmosfer
Atmosfer adalah lapisan uap/udara yang terdiri atas beberapa gas yang
menyelimuti bumi dengan ketebalan lebih dari 650 km. Pengertian atmosfer berasal
dari bahasa Yunani, atmos artinya uap dan sphere artinya lapisan.
Gerakan udara dalam atmosfer terjadi terutama karena adanya pengaruh
pemanasan sinar matahari serta perputaran bumi. Perputaran bumi ini akan
mengakibatkan bergeraknya massa udara, sehingga terjadilah perbedaan tekanan
udara di berbagai tempat di dalam atmosfer yang dapat menimbulkan arus angin.

7
Pada lapisan atmosfer terkandung berbagai macam gas. Berdasarkan volume
dan massa gas yang paling banyak terkandung berturut-turut, seperti tabel berikut :

Macam Gas Volume (%) Massa (%)


Nitrogen (N2) 78,088 75,527
Oksigen (O2) 20,949 23,143
Argon (Ar) 0,930 1,282
Karbondioksida (CO2) 0,030 0,045
Total 99,997 99,997

Keberadaan atmosfer yang menyelimuti seluruh permukaan bumi memiliki


arti yang sangat penting bagi kelangsungan hidup berbagai organisme di muka
bumi. Fungsi atmosfer, antara lain :
1. Mengurangi radiasi matahari yang sampai ke permukaan bumi pada siang
hari dan hilangnya panas yang berlebihan pada malam hari.
2. Mendistribusikan air ke berbagai wilayah permukaan bumi
3. Menyediakan okisgen dan karbon dioksida.
4. Sebagai penahan meteor yang akan jatuh ke bumi.
Peran atmosfer dalam mengurangi radiasi matahari sangat penting. Apabila
tidak ada lapian atmosfer, suhu permukaan bumi bila 100% radiasi matahari diterima
oleh permukaan bumi akan sangat tinggi dan dikhawatirkan tidak ada organisme yang
mampu bertaham hidup, termasuk manusia.Dalam mendistribusikan air antar wilayah
di permukaan bumi, peran atmosfer ini terlihat dalam siklus hidrologi. Tanpa adanya
atmosfer yang mampu menampung uap air, maka seluruh air di permukaan bumi
hanya akan mengumpul pada tempat yang paling rendah. Selain itu, atmosfer dapat
menyediakan oksigen bagi mahluk hidup. Kebutuhan tumbuhan akan CO2 juga dapat
diperoleh dari atmosfer.

8
Berdasarkan perbedaan suhu vertikal, atmosfer bumi dapat dibagi menjadi lima
lapisan, yaitu :

a) Troposfer
Lapisan ini merupakan lapisan yang paling bawah, dan terletak pada
ketinggian antara 20-55 km di atas permukaan bumi .Pada lapisan ini suhu udara akan
menurun dengan bertambahnya ketinggian. Setiap kenaikan 100 meter temperaturnya
turun turun 0,5°C. Lapisan ini dianggap sebagai bagian atmosfer yang paling penting,
karena berhubungan langsung dengan permukaan bumi yang merupakan habitat dari
berbagai jenis mahluk hidup termasuk manusia, serta sebagian besar dinamika iklim
berlangsung pada lapisan troposfer. Susunan kimia udara troposfer terdiri dari
nitrogen (78,03%), oksigen (20,99 %), argón (0,93%), asam arang (0,03%), neon
(0,0015%), helium (0,00015%), kripton (0,0001%) , hidrogen (0,00005%), serta
xenón (0,000005%).
Di dalam lapisan ini berlangsung semua hal yang berhubungan dengan iklim.
Walaupun troposfer hanya menempati sebagian kecil saja dari atmosfer dalam, tetapi
90% dari semua massa atmosfer berkumpul pada lapisan ini. Di lapisan inilah
terbentuknya awan, jatuhnya hujan, salju, hujan es, dan lain-lain.
Di dalam troposfer terdapat tiga jenis awan, yaitu awan rendah (cumulus),
yang tingginya antara 0-2 km, awan pertengahan (alto cumulus lenticularis),
tingginya antara 2-6 km, serta awan tinggi (cirrus) yang tingginya antara 6-12 km.
Troposfer terbagi lagi ke dalam empat lapisan, yaitu :
 Lapisan Udara Dasar
Tebal lapisan udara ini adalah 1-2 meter di atas permukaan bumi. Keadaan di

9
dalam lapisan udara ini tergantung dari keadaan fisik muka bumi, dari jenis
tanaman, ketinggian dari permukaan laut dan lainnya. Keadaan udara dalam
lapisan inilah yang disebut sebagai iklim mikro, yang memperngaruhi
kehidupan tanaman dan juga jasad hidup di dalam tanah.
 Lapisan Udara Bawah
Lapisan udara ini dinamakan juga lapisan batasan planiter. Tebal lapisan ini 1-2
km. Di sini berlangsung berbagai perubahan suhu udara dan juga menentukan
iklim.
 Lapisan Udara Adveksi (Gerakan Mendatar)
Lapisan ini disebut juga lapisan udara konveksi atau lapisan awan, yang tebalnya
2-8 km. Di dalam lapisan udara ini gerakan mendatar lebih besar daripada
gerakan tegak. Hawa panas dan dingin yang beradu di sini mengakibatkan
kondisi suhu yang berubah-ubah.
 Lapisan Udara Tropopouse
Merupakan lapisan transisi antara lapisan troposfer dan stratosfer terletak antara
8-12 km di atas permukaan laut (dpl). Pada lapisan ini terdapat derajat panas
yang paling rendah, yakni antara -46°C sampai -80°C pada musim panas
dan antara -57°C sampai 83°C pada musim dingin. Suhu yang sangat rendah
pada tropopouse inilah yang menyebabkan uap air tidak dapat menembus ke
lapisan atmosfer yang lebih tinggi, karena uap air segera mengalami kondensasi
sebelum mancapai tropopouse dan kemudian jatuh kembali ke bumi dalam bentuk
cair (hujan) dan padat (salju, hujan es).
b) Stratosfer
Merupakan bagian atmosfer yang berada di atas lapisan troposfer sampai
pada ketinggian 50-60 km, atau lebih tepatnya lapisan ini terletak di antara lapisan
troposfer dan ionosfer. Pada lapisan stratosfer, suhu akan semakin meningkat dengan
meningkatnya ketinggian. Suhu pada bagian atas stratosfer hampir sama dengan suhu
pada permukaan bumi. Dengan demikian, suhu pada lapisan stratosfer ini
merupakan kebalikan dari lapisan troposfer.
Ciri penting dari lapisan stratosfer adalah keberadaan lapisan ozon yang
berguna untuk menyerap radiasi ultraviolet, sehingga sebagian besar tidak akan
mencapai permukaan bumi. Serapan radiasi matahari oleh ozon dan beberapa gas
atmosfer lainnya menyebabkan suhu udara pada lapisan stratosfer meningkat. Lapisan

10
stratosfer tidak mengandung uap air, sehingga lapisan ini hanya mengandung udara
kering. Batas lapisan stratosfer disebut stratopouse.
Lapisan stratosfer dibagi dalam tiga bagian yaitu :
 Lapisan udara isoterm; terletak antara 12-35 km dpl, dengan suhu udara -50°C
sampai -55°C.
 Lapisan udara panas; terletak antara 35-50 km dpl, dengan suhu -50°C sampai
50°C.
 Lapisan udara campuran teratas; terletak antara 50-80 km dpl, dengan suhu
antara 50°C sampai -70°C. Karena pengaruh sinar ultraviolet, pada ketinggian 30

km oksigen diubah menjadi ozon, hingga kadarnya akan meningkat dari 5 x 10-2

cc menjadi 9 x 10-2 cc di dalam 1 m3.


c) Mesosfer
Mesosfer terletak di atas stratosfer pada ketinggian 50-70 km. Lapisan
mesosfer terletak di antara lapisan stratopause dan mesopause. Lapisan ini melindungi
bumi dari meteor yang jatuh. Suhu di lapisan ini akan menurun seiring dengan
meningkatnya ketinggian. Suhunya mula-mula naik, tetapi kemudian turun dan
mencapai -72°C di ketinggian 75 km. Suhu terendah terukur pada ketinggian antara
80-100 km yang merupakan batas dengan lapisan atmosfer berikutnya, yakni lapisan
mesosfer. Daerah transisi antara lapisan mesosfer dan termosfer disebut mesopouse
dengan suhu terendah - 110°C .
d) Termosfer
Berada di atas mesopouse dengan ketinggian sekitar 75-650 km. Pada lapisan
ini, gas-gas akan terionisasi. Lapisan ini sering juga disebut lapisan ionosfer. Molekul
oksigen akan terpecah menjadi oksigen atomik. Proses pemecahan molekul oksigen
dan gas-gas atmosfer lainnya akan menghasilkan panas, yang akan menyebabkan
meningkatnya suhu pada lapisan ini. Suhu pada lapisan ini akan meningkat dengan
meningkatnya ketinggian. Ionosfer dibagi menjadi tiga lapisan, yaitu :
 Lapisan U dara E
Terletak antara 80-150 km dengan rata-rata 100 km dpl. Lapisan ini tempat
terjadinya proses ionisasi tertinggi. Lapisan ini dinamakan juga lapisan udara
KENNELY dan HEAVISIDE dan mempunyai sifat memantulkan gelombang
radio. Suhu udara di sini berkisar -70°C sampai 50°C .

11
 Lapisan udara F
Terletak antara 150-400 km. Lapisan ini dinamakan juga lapisan udara
APPLETON.
 Lapisan udara atom
Pada lapisan ini, benda-benda berada dalam bentuk atom. Letaknya lapisan ini
antara 400-800 km. Lapisan ini menerima panas langsung dari matahari, dan
diduga suhunya mencapai 1200°C .
e) Eksosfer atau atmosfer luar
Merupakan lapisan atmosfer yang paling tinggi. Pada lapisan ini, kandungan gas-gas
atmosfer sangat rendah. Daerah yang masih termasuk eksosfer adalah daerah yang
masih dapat dipengaruhi gaya gravitasi bumi. Garis imajiner yang membatasi eksosfer
dengan angkasa luar disebut magnetopause.

3. Hidrosfer
Hidrosfer adalah lapisan air yang ada di permukaan bumi. Kata hidrosfer
berasal dari kata hidros yang berarti air dan sphere yang berarti lapisan. Hidrosfer di
permukaan bumi meliputi danau, sungai, laut, lautan, salju atau gletser, air tanah, dan
uap air yang terdapat di lapisan udara. Hampir tiga per empat bumi ditutupi oleh air
dengan jumlah yang tetap dan hanya mengalami perubahan bentuk. Hal ini terjadi
karena air mengalami siklus yang disebut daur hidrologi atau water cycle.
Bentangan air yang terdapat di daratan dipelajari dalam ilmu hidrologi.
Bentangan air yang terdapat di lautan dipelajari dalam ilmu oceanografi. Bentangan
air yang terdapat di atmosfer, yang mempengaruhi iklim dan cuaca, dipelajari dalam
ilmu meteorologi dan klimatologi.
 Siklus Hidrologi
Siklus hidrologi adalah suatu proses peredaran atau daur ulang air dengan
berurutan secara terus-menerus. Pemanasan sinar matahari menjadi pengaruh pada
siklus hidrologi. Air di seluruh permukaan bumi akan menguap bila terkena sinar
matahari. Pada ketinggian tertentu ketika temperatur semakin turun uap air akan
mengalami kondensasi dan berubah menjadi titik-titik air dan jatuh sebagai hujan.

12
Siklus hidrologi dibedakan menjadi tiga, yaitu
a. Siklus pendek
yaitu air laut menguap menjadi gas, mengkondensasi menjadi awan dan hujan, lalu
jatuh ke laut.
b. Siklus sedang
Pada siklus sedang, uap air yang berasal dari lautan ditiup oleh angin menuju ke
daratan. Di daratan uap air membentuk awan yang akhirnya jatuh sebagai hujan di
atas daratan. Air hujan tersebut akan mengalir melalui sungai-sungai, selokan
dan sebagainya hingga kembali lagi ke laut.
c. Siklus panjang
Pada siklus panjang, uap air yang berasal dari lautan ditiup oleh angin ke atas daratan.
Adanya pendinginan yang mencapai titik beku pada ketinggian tertentu, membuat
terbentuknya awan yang mengandung kristal es. Awan tersebut menurunkan hujan es
atau salju di pegunungan. Di permukaan bumi es mengalir dalam bentuk gletser,
masuk ke sungai dan selanjutnya kembali ke lautan.
 Hidrosfer dikelompokkan menjadi dua, yaitu perairan darat dan perairan laut.
1) Perairan Darat
Perairan di daratan tergolong sebagai perairan tawar, yaitu semua perairan yang
melintasi daratan. Air di daratan meliputi air tanah dan air permukaan.
a. Air tanah
Air tanah adalah air yang terdapat di dalam tanah. Air tanah berasal dari salju,
hujan atau bentuk curahan lain yang meresap ke dalam tanah dan tertampung
pada lapisan kedap air.
b. Air permukaan
Air permukaan adalah wadah air yang terdapat di permukaan bumi.
Bentuk air permukaan meliputi sungai, danau, rawa, dan gletser.
2) Perairan Laut
Perairan laut menempati sekitar 70 % luas permukaan bumi. Berdasarkan bentuk
daratan yang membatasinya, maka perairan laut dibedakan atas berapa jenis, yaitu
selat, teluk, laut dan samudera .

13
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Bumi mempunyai lapisan udara (atmosfer) dan medan magnet (magnetosfer)
yang melindung permukaan Bumi dari angin matahari, sinar ultraungu, dan radiasi
dari luar angkasa. Bumi terdiri dari bermacam-macam struktur dan lapisan. Bumi
merupakan satu-satunya planet yang dapat dihuni oleh berbagai jenis mahluk hidup.
Permukaan bumi terdiri dari daratan dan lautan.
Bentuk Bumi sangat mirip dengan bulat pepat (oblate spheroid), sebuah
bulatan yang tertekan ceper pada orientasi kutub-kutub yang menyebabkan buncitan
pada bagian khatulistiwa. Diameter rata-rata dari bulatan Bumi adalah 12.742 km.
Menurut komposisi (jenis dari materialnya), bumi dapat dibagi menjadi
lapisan-lapisan yaitu Kerak Bumi (crust), Selimut atau Selubung (mantle), Inti Bumi
(barisfer atau core). Sedangkan menurut sifat mekanik (sifat dari materialnya), bumi
dapat dibagi menjadi lapisan-lapisan yaitu Litosfer, Astenosfer, Mesosfer.
Berdasarkan susunan kimianya, bumi dapat dibagi menjadi empat bagian, yakni
bagian padat (litosfer) yang terdiri dari tanah dan batuan, bagian cair (hidrosfer) yang
terdiri dari berbagai bentuk ekosistem perairan seperti laut, danau dan sungai, bagian
udara (atmosfer) yang menyelimuti seluruh permukaan bumi serta bagian yang
ditempati oleh berbagai jenis organisme (biosfer).

B. Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, mempelajari karakteristik lapisan bumi banyak
memberikan manfaat bagi kita, misalnya kita dapat mengetahui lapisan apa saja yang
menyusun bumi, dari lapisan teratas hingga terdalam yang ada pada bumi. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat khususnya untuk penulis dan umunya untuk pembaca.
Pada makalah ini penulis menyadari masih terdapat beberapa kekurangan, oleh karena
itu kami menerima segala bentuk masukan dan saran demi perbaikan pada makalah
kali ini.

14
DAFTAR PUSTAKA

Ashadi. 2008. KIMIA ( Tentang Bumi dan Ruang Angkasa). Surakarta : Sebelas
Maret University Press
Moh. Ma’mur Tanudidjaja. 1996. Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa. Jakarta :
Depdikbud
Moch.Munir. 2003. Geologi Lingkungan. Malang : Bayumedia Publishing
Prof.Dr.H.Bayong Tjasyono HK.,DEA. 2008. Ilmu Kebumian dan
Antariksa. Bandung : PT Remaja Rosdakarya
http://cafebelajar.com/planet-bumi-komposisi-struktur-lapisan-bumi.html
http://geospasial.blogspot.com/2010/11/struktur-lapisan-litosfer.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Litosfer
http://kidsgen.blogspot.com/2011/05/struktur-bumi.html
http://klikbelajar.com/pelajaran-sekolah/pelajaran-biologi/atmosfer-dan-hidrosfer/
http://jurnal-geologi.blogspot.com/2009/07/geo-struktur-dan-komposisi-bumi.html
http://mediangeoblog.wordpress.com/2011/07/28/geologi-umum/
http://novhentia.multiply.com/journal/item/1/Struktur_Lapisan_Bumi_Kita
http://theo766hi.wordpress.com/2009/11/02/mengenal-bagian-dan-lapisan-bumi/
http://www.scribd.com/doc/30434509/Struktur-Permukaan-Bumi
http://www.sisilain.net/2011/03/struktur-dan-lapisan-bumi.html

15

Anda mungkin juga menyukai