PROPOSAL PENELITIAN
Oleh
Segala puji dan syukur saya ucapkan kehadirat allah SWT, yang telah
melimpahkan rahmat dan karunianya sehingga saya dapat menyelesaikan proposal
yang berjudul “penerapan model pembelajaran tipe aktif Quantum Learning untuk
meningkatkan aktivitas belajar siswa kelas X AK-1 SMK BM Taman siswa
Medan Tahun Ajaran 2019/2020”
Tidak lupa juga shalawat beriring salam saya hadiahkan kepada baginda
nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita kealam terang benderang yang
diridhoi Allah SWT dan selalu kita harapkan syafaatnya diyaumil akhir kelak.
Pada kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih atas segalah bantuan
yang diberikan baik moril maupun materi secara langsung maupun tidak langsung
sehingga penulisan proposal ini bisa diselesaikan.
Namira olivia
i
DAFTAR ISI
ii
G. Teknik Analisis Data ............................................................................ 23
a.Uji Normalitas ............................................................................... 23
b.Uji Homogenitas ............................................................................ 23
c.Uji Hipotesis ................................................................................... 24
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 25
Silabus............................................................................................................. 26
Lampiran 02 Angket.......................................................................................... 29
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
Aktivitas Belajar pada Sekolah SMK BM Taman Siswa dengan mata pelajaran
Siklus Akuntansi kelas X AK-1 sangat tidak efektif dan tidak aktif. Hal ini dapat
dilihat saat peneliti melakukan riset lapangan secara langsung dilokasi sekolah
tersebut yang menunjukkan bahwa aktivitas belajar siswa yang tidak efektif dan
tidak aktif. Siswa yang kurang efektif dan kurang aktif belajar tidak sepenuhnya
menjadi faktor utama kegagalan dalam suatu proses belajar. Hal ini dapat
diartikan bahwa seorang guru juga dapat menjadi penyebab ketidak efektifan
siswa dalam belajar, dikarenakan guru yang kurang memperhatikan aktivitas lain
siswa selama jam pelajaran berlangsung seperti, bermain HP ,mengobrol bahkan
tertidur dikelas.
Berdasarkan hasil observasi peneliti yang riset secara langsung ke lokasi sekolah
dengan guru mata pelajaran akuntansi di SMK BM Taman siswa medan yaitu
Bapak Jimmy,SE ,Bahwa Perhatian siswa selama pelajaran Siklus Akuntansi
Perusahaan jasa sangatlah kurang. Hal ini dapat dilihat dari banyak nya siswa
yang tidak memperhatikan guru selama jam pelajaran berlangsung. Selain itu,
peneliti juga melihat beberapa siswa kelas X AK-1 SMK BM Taman Siswa
menunjukkan bahwa mata pelajaran Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa dianggap
sulit dimengerti sehingga setiap terjadinya evaluasi penilaian atau latihan soal
yang diberikan oleh guru ,siswa selalu mengalami kesulitan dalam menjawab
pertanyaan pertanyaan karena siswa yang masih kurang paham saat pembelajaran
berlangsung. Hal ini juga berdampak bahwa aktivitas pada pelajaran Siklus
Akuntansi pada siswa kelas X AK-1 yang sangat tidak efektif dan tidak aktif.
Salah satu yang menjadi faktor ketidak aktifan siswa dalam belajar pada Kelas X
AK-1 ialah Guru yang masih menggunakan model konvesional di kelas dan masih
belum mampu meningkatkan aktivitas belajar siklus akuntansi dikarenakan siswa
hanya sebagai penerima dan pendengar saja, tanpa adanya konteks pengetahuan
3
B.Identifikasi Masalah
C.Pembatasan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah yang telah diuraikan
di atas, maka penelitian ini hanya berfokus pada penerapan model pembelajaran
aktif tipe quantum learning untuk meningkatkan aktivitas belajar siklus akuntansi
dan dengan pembatasan pada Kompetensi dasar Memahami tahapan siklus
akuntansi. Hal ini bertujuan untuk memperjelas penelitian yang dilakukan agar
mendapatkan hasil penelitian yang jelas, serta penafsiran terhadap hasil penelitian
tidak berbeda, maka perlu dilakukan pembatasan masalah.
D.Rumusan Masalah
E.Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Bagaimana Penerapan Model
Pembelajaran Aktif Tipe Quantum Learning dapat meningkatkan Aktivitas
Belajar Siklus Akuntansi Siswa Kelas X Akuntansi SMK BM Taman siswa Tahun
Ajaran 2019/2020.
F.Manfaat Penelitian
LANDASAN TEORITIS
A.Kerangka Toeritis
Model pembelajaran adalah seluruh rangkaian penyajian materi ajar yang meliputi
segala aspek sebelum sedang dan sesudah pembelajaran yang dilakukan guru serta
segala fasilitas yang terkait yang digunakan secara langsung atau tidak langsung
dalam proses belajar mengajar. Model mengajar dapat diartikan sebagai suatu
rencana atau pola yang digunakan dalam menyusun kurikulum, mengatur materi
peserta didik, dan memberi petunjuk kepada pengajar di kelas dalam setting
pengajaran atau setting lainnya. Fungsi Model Pembelajaran adalah sebagai
pedoman bagi pengajar dan para guru dalam melaksanakan pembelajaran. Hal ini
menunjukkan bahwa setiap model yang akan digunakan dalam pembelajaran
menentukan perangkat yang dipakai dalam pembelajaran tersebut Selain itu,
model pembelajaran juga berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang
pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan dan melaksanakan aktivitas
belajar mengajar sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.
6
7
Model pengajaran mempunyai empat ciri khusus yang tidak dimiliki strategi,
metode atau prosedur.Ciri-ciri tersebut ialah:
merupakan konsep penataan situasi lingkungan belajar yang optimal, baik secara
fisik maupun mental dengan strategi dan proses belajar yang dapat mempertajam
pemahaman dan daya ingat, serta membuat belajar sebagai suatu proses yang
menyenangkan dan bermanfaat dengan cara mengubah bermacam-macam
interaksi, hubungan dan inspirasi yang ada di dalam dan di sekitar lingkungan
belajar.
Model ini dapat digunakan untuk semua matapelajaran pada semua jenjang dan
jenis pendidikan, hanya saja diantaranya disesuaikan dengan siapa yang menjadi
peserta didik dan apa mata pelajarannya. Model ini merupakan proses
pembelajaran yang akrab dan menyenangkan baik bagi peserta didik maupun
pendidik dalam proses pembelajaran . Oleh Karena itu, proses pembelajaran ini
sangat membutuhkan guru yang menguasai materi ajar dan mempunyai sifat
peramah bukan pemarah.
8
Semakin banyak indera yang terlibat dalam interaksi belajar, maka materi
pelajaran akan semakin bermakna. Selain itu dalam proses pembelajaran perlu
diperdengarkan musik untuk mencegah kebosanan dalam belajarnya. Pemilihan
jenis musik pun harus diperhatikan, agar jangan musik yang diperdengarkan
malah mengganggu konsentrasi belajar siswa.
1. Dapat membimbing peserta didik kearah berfikir yang sama dalam satu
saluran pikiran yang sama.
2. Karena Quantum Teaching lebih melibatkan siswa, maka saat proses
pembelajaran perhatian murid dapat dipusatkan kepada hal-hal yang
dianggap penting oleh guru, sehingga hal yang penting itu dapat diamati
secara teliti.
3. Karena gerakan dan proses dipertunjukan maka tidak memerlukan
keterangan-keterangan yang banyak.
4. Proses pembelajaran menjadi lebih nyaman dan menyenangkan.
5. Siswa dirangsang untuk aktif mengamati, menyesuaikan antara teori
dengan kenyataan, dan dapat mencoba melakukannya sendiri.
10
a.Lingkungan belajar
Lingkungan mikro ialah tempat peserta didik melakukan proses belajar (bekerja
dan berkreasi). Kelas merupakan lingkungan mikro bagi para pelajar. Kelas yang
dengan kondisi yang baik, pencahayaan cukup, sirkulasi udara yang terjaga,
adanya poster-poster ikon dan afirmasi, pengaturan bangku, iringan music akan
membantu siswa dalam menerima pelajaran yang terjaga akan membantu. (De
Porter dan Hernacki 2000: 82).
b.Gaya belajar
Gaya belajar adalah kombinasi dari bagaimana menyerap, dan kemudian
mengatur serta mengolah informasi. Gaya belajar merupakan kunci untuk
mengembangkan kinerja dalam pekerjaan, di sekolah, dan di dalam situasi-situasi
antar pribadi. Ketika menyadari bagaimana menyerap dan mengolah informasi,
maka belajar dan berkomunikasi lebih mudah dengan gaya sendiri. Hanya dengan
menyampaikan informasi dengan gaya yang berbeda seorang pelajar akan
mengalami kesulitan dalam menyerap informasi.
c.Sikap positif
Sikap positif berarti cara pandang yang baik seorang guru terhadap siswa,
menganggap semua siswa memiliki kemampuan dan motivasi yang sama.
Menurut Caine dan Caine bahwa keyakinan guru akan kemampuan siswa untuk
belajar dan berprestasi merupakan suatu hal yang penting untuk diperhatikan.
Aspek-aspek teladan guru berdampak besar terhadap proses pembelajaran dan
pola pikir siswa. Guru harus memahami bahwa perasaan dan sikap siswa akan
terlibat dan berpengaruh terhadap proses pembelajaran.
d.Konsep TANDUR
Tahap persiapan.
Tahap Pelaksanaan.
1) Presentasi materi.
2) Menggunakan kehidupan sehari-hari sebagai bahan pengantar.
3) Adanya interaksi dan umpan balik antara siswa dan guru.
13
Tahap Evaluasi.
“aktivitas yang bersifat fisik maupun mental yang terjadi dalam proses
pembelajaran, kedua aktivitas tersebut harus selalu terkait. Seorang siswa
akan berfikir selama ia berbuat, tanpa berbuat maka siswa tidak berfikir. Oleh
karena itu agar siswa aktif berfikir maka harus diberikan untuk berbuat.
Dengan demikian Aktivitas belajar adalah serangkaian kegiatan siswa baik
fisik maupun mental yang saling berkaitan selama proses pembelajaran
sehingga tercipta belajar yang optimal.”
Aktivitas belajar merupakan kegiatan yang membawa perubahan tingkah laku,
aktual maupun potensial yang terjadi karena usaha dari siswa dengan sengaja.
(Sumadi Suryabrata, 2011: 232).
14
B.Kerangka Konseptual
Model pembelajaran yang berbasis aktif salah satunya ialah Model pembelajaran
Quantum Learning. Model Quantum learning merupakan model yang berfokus
pada psikologi anak (kognitif) sehingga guru dapat menyesuaikan pembelajaran
pada masing masing anak yang memiliki kemampuan yang berbeda beda. Model
ini juga banyak melibatkan lingkungan yang dapat memudahkan siswa dalam
memahami pembelajaran dan menumbuhkan keaktifan siswa.
Salah satu model pembelajaran yang mampu menciptakan aktivitas belajar peserta
didik meningkat adalah dengan menerapkan Model Pembelajaran Aktif Tipe
Quantum Learning. Model Pembelajaran Aktif Tipe Quantum learning ini juga
dapat memberikan sugesti bagi peserta didik. Prinsip suggestology adalah bahwa
15
sugesti dapat dan pasti mempengaruhi hasil situasi belajar, dan setiap detil apa
saja memberikan sugesti positif atau negatif. Untuk mendapatkan sugesti positif,
beberapa teknik digunakan. Para murid di dalam kelas dibuat menjadi nyaman,
musik dipasang, partisipasi mereka didorong lebih jauh, poster-poster besar yang
menonjolkan informasi ditempel di dinding kelas.
(x) (y)
16
Keterangan :
C.Hipotesis Tindakan
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
1. Lokasi Penelitian
2. Waktu Penelitian
Tabel 01.
Pelaksanaan Rencana Penelitian
1. Populasi
Populasi adalah totalitas dari semua objek atau individu yang memiliki
karakteristik tertentu, jelas, dan lengkap yang akan diteliti. Dengan kata lain
populasi adalah kumpulan dari keseluruhan pengukuran, objek, atau individu yang
sedang dikaji. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Siswa kelas X AK-1
SMK BM Taman Siswa Medan.
18
tabel 02.
populasi siswa kelas X AK-1 pada sekolah SMK BM Taman siswa medan
2.Sampel
merupakan bagian dari populasi yang dipelajari dalam suatu penelitian dan
hasilnya akan dianggap menjadi gambaran bagi populasi asalnya, tetapi bukan
populasi itu sendiri. Sampel dianggap sebagai perwakilan dari populasi yang
hasilnya mewakili keseluruhan gejala yang diamati. Ukuran dan keragaman
sampel menjadi penentu baik tidaknya sampel yang diambil.
Maka berdasarkan populasi yang sebelumnya sudah disebutkan ,dan dari hasil
dari penelitian ini bahwa siswa kelas X akuntansi SMK BM TAMAN SISWA
tersebut dijadikan sampel karena kurang dari 100. Maka, teknik yang digunakan
menggunakan teknik total sampling yang berarti dengan sejumlah sampel untuk
penelitian ini adalah 26 orang.
C. Variabel Penelitian
Berdasarkan judul penelitian yang telah peneliti lakukan maka ,terdapat dua
variabel dalam dalam penelitian ini ,yaitu :
E.Instrumen Penelitian
1.Observasi
pelajaran yang akan diajarkan. Observasi merupakan aktivitas dari suatu proses
atau objek dengan maksud merasakan kemudian memahami pengetahuan dari
sebuah fenomena.
tabel 03.
2.Angket
Lembar angket merupakan alat pengumpulan data yang memuat sejumlah
pertanyaan atau pernyataan yang harus djawab oleh subjek penelitian. Instrument
ini diisi oleh siswa sesuai dengan kondisi sebenarnya pada saat
pembelajaran.tujuan angket ini adalah untuk mengetahui sejauh mana pengaruh
suatu penelitian tersebut.
21
Tabel 03.
Kisi-kisi Angket Pendapat Siswa tentang penggunaan model
pembelajaran Quantum Learning
Indikator Sub Indikator No Butir Jumlah
Butir
A. Atensi 1. Model quantum Learning menarik 1,2 2
(Perhatian) perhatian siswa
2. Model Quantum learning mengarahkan 3,4,5* 3
konsentrasi Siswa
B.Afektif 3. Siswa menikmati materi pelajaran 6,7 2
(Sikap) Dengan menggunakan model quantum
learning
4. Siwa menikmati dan menunjukkan sikap 8,9 2
positif terhadap pelajaran
C.Keinginan 5. Siswa memiliki keinginan berprestasi 10,11,12* 3
Berprestasi
6. model Quantum learning membantu 13*,14 2
pencapaian tujuan pembelajaran
D.Usaha 6. Siswa memiliki usaha untuk 15,16 2
Mendpat mendapatkan prestasi belajar
Prestasi 7. Model quantum learning membantu siswa 17,18* 2
memahami isi materi pelajaran
8. Isi media pembelajaran sesuai konsep 19,20,21* 3
materi yang dipelajari
9. Menggunakan model Quantum learning 22*,23*,24 3
membantu siswa mengingat materi
pelajaran
E.Penyelesaian 10. Siswa menunjukka sikap positif 25*,26,27 3
Tugas dalam mengerjakan tugas
F.Kedisiplinan 11. Siswa memiliki kedisiplinan dalam 28,29,30 3
dalam Belajar mengikuti pelajaran
Jumlah Total 30
*) Pernyataan Negatif
1. Uji Realibilitas
𝑁 𝑆 2 − ∑𝑝𝑞
𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = ( )( )
𝑁−1 𝑆2
(Arikunto, 2009:175)
Dimana:
N = Banyak Item
Varians)
2. 0,20-0,39 Rendah
3. 0,40-0,69 Sedang
4. 0,70-0,89 Tinggi
dikonsultasikan ke table harga kritis rtabel dengan α= 0,05 jika rhitung> rtabel, maka
Keterangan :
D : Devisi
2.Uji Homogenitas
Uji homogenitas bertujuan untuk menguji kesamaan varians populasi yang
berdistribusi normal. Uji homogenitas ini menggunakan uji F.
F = varian terbesar
varian terkecil
24
3.Uji Hipotesis
Untuk menguji hipotesis apakah diterima tidak, digunakan rumus uj student
dengan taraf signifikan a = 0,05 dengan derajat kebebasan (dk) = n-2 dimana :
𝑥̅ −𝜇𝑜
t= 𝑆
√𝑛
keterangan :
𝑥̅ : Nilai rata-rata
Setelah diperoleh nilai thitung, maka nilai tersebut dibandingkan dengan nilai ttabel
dapat dilihat pada tabel statistic, pada tingkat signifikan 0,05 dengan df 1 (jumlah
varabel bebas) = 1, dan df 2 (n-k-1), n adalah data dan k adalah jumlah variabel
independen.
Kriteria pengujan:
DAFTAR PUSTAKA
Bobbi DePorter dan Mike Hernacki. (2012). Quantum Learning. Bandung :Kaifa.
lampiran 01
SILABUS
Kelas/semester :X/I
lampiran 02
LEMBAR OBSERVASI
KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR
Tujuan :
Petunjuk :
Banyak
Kualitas
No. Aktivitas Belajar Siswa Siswa
Keaktifan
yang Aktif
Pengetahuan dialami, dipelajari, dan ditemukan oleh
A. --- ---
siswa
1. Melakukan pengamatan atau penyelidikan --- ---
Membaca dengan aktif (misal denganpen di tangan
2. untuk menggarisbawahi atau membuat catatan kecil --- ---
atau tanda-tanda tertentu pada teks)
Mendengarkan dengan aktif (menunjukkan respon,
misal tersenyum atau tertawa saat mendengar hal-hal
3. --- ---
lucu yang disampaikan, terkagum-kagum bila
mendengar sesuatu yang menakjubkan, dsb)
Siswa melakukan sesuatu untuk memahami materi
B. --- ---
pelajaran (membangun pemahaman)
Berlatih (misalnya mencobakan sendiri konsep-
1. --- ---
konsep misal berlatih dengan soal-soal)
28
Medan, ......................................
(Observer)
29
lampiran 03
ANGKET UJI COBA PENELITIAN
Kelas :
Tanggal :
Alternatif Jawaban
No. Pertanyaan
SS S KS TS
akuntansi
materi sebelumnya
Quantum Learning
dimiliki siswa.
lebih bersemangat
meningkat
Quantum Learning