Anda di halaman 1dari 21

Misnawati

Lucky intan nadila


Mudrikatul ripawani
Lara nopiana
Indi rahayu

MAKALAH Pentingnya
Pengelolaan Dokumen
dalam Suatu Desa
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan

kemudahan, sehingga kami dapat menyelesaian Makalah dengan judul

“Pentingnya Pengelolaan Dokumen dalam Suatu Desa” dengan lancar.

Makalah ini telah disusun dengan semaksimal mungkin dan mendapatkan

bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah

ini. Untuk itu kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah

berkontribusi dalam pembuatan makalah ini. Kami berharap semoga makalah ini

dapat menambah pengetahuan dan bermanfaat bagi para pembaca.


Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman yang kami miliki,

kekurangan pasti masih ada dalam makalah ini. Oleh karena itu kami sangat

mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi

kesempurnaan makalah ini.

Banjarsari, Oktober 2016

Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................... i

DAFTAR ISI ...................................................................................................... ii


BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1

1.1. Latar Belakang ........................................................................................ 1

1.2. Rumusan Masalah .................................................................................... 1

1.3. Tujuan Penulisan ...................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................... 3

2.1. Pengertian Dokumen................................................................................ 3

2.2. Penggolongan Surat atau Dokumen Desa ............................................ 3

2.3. Jenis dan Pengertian Sistem Pengelolaan/Pentaan Dokumen dalam

Suatu Desa ........................................................................................... 4

2.4. Tata Cara Pengelolaan Dokumen/Surat ................................................... 5

2.5. Pentingnya Pengelolaan Dokumen/aarsip dalam Suatu Desa .............. 10

BAB III PENUTUP ........................................................................................... 13

3.1. Kesimpulan .............................................................................................. 13

3.2. Saran ....................................................................................................... 13


DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 14

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Pertumbuhan dokumen yang dihasilkan dari proses administrasi akan

menyebabkan terjadinya penumpukan dan menimbulkan masalah yang serius,

seperti meningkatnya kebutuhan akan ruang penyimpanan dokumen, peralatan,

SDM serta kesulitan untuk penemuan kembali dokumen apabila dibutuhkan. Oleh

karena itu, usaha-usaha untuk mengantisipasi permasalahan tersebut sudah

waktunya untuk dipersiapkan, antara lain penataan fisik dokumen secara baik dan

benar serta sesuai dengan prinsip-prinsip kearsipan.

Penyelenggaraan penataan dokumen perusahaan sebagai bagian integrasi

pelaksanaan tugas dan fungsi organisasi masih harus terus ditingkatkan. Upaya-

upaya penyelenggaraan pembinaan kearsipan yang dilaksanakan secara terencana,

sistematik dan terpadu serta berkesinambungan merupakan suatu kebutuhan bagi

perusahaan. Dokumen merupakan informasi terekam yang berperan sebagai

sumber informasi bagi pengambilan keputusan pimpinan secara akurat, cepat,


tepat dan sesuai dengan jenjang tingkatannya. Disamping itu dokumen sebagai

bukti tertulis merupakan alat bukti kuat dan mempunyai kedudukan di dalam

hukum acara di Indonesia. Pada saatnya nanti dokumen juga berfungsi sebagai

bahan bukti sejarah perjuangan bangsa dan bahan pertanggungjawaban nasional

kepada generasi yang akan datang.

1.2.Rumusan Masalah

Dari latar belakang di atas dapat diambil rumusan masalah sebagai berikut :

1. Apa pengertian dari Dokumen?

2. Apa saja penggolongan surat/dokumen Desa?

3. Apa saja jenis dan pengertian sistem pengelolaan/penataan dokumen dalam suatu

Desa?

4. Bagaimana tata cara pengelolaan dokumen/surat?

5. Apakah penting pengelolaan dokumen/arsip dalam suatu Desa?

1.3.Tujuan Penulisan

Seperti halnya rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penulisan makalah

ini adalah :

1. Untuk mengetahui pengertian dari Dokumen?

2. Untuk mengetahui penggolongan surat/dokumen Desa?

3. Untuk mengetahui jenis dan pengertian sistem pengelolaan/penataan dokumen

dalam suatu Desa?


4. Untuk mengetahui tata cara pengelolaan dokumen/surat?

5. Untuk mengetahui pentingnya pengelolaan dokumen/arsip dalam suatu Desa?

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Dokumen

‘Dokumen’ menurut bahasa Inggris dan bahasa Belanda berasal dari kata

document. Bila diartikan dalam bahasa Indonesia, sesuai kamus umum bahasa

Indonesia, dokumen merupakan sesuatu yang tertulis atau tercetak yang dapat

dipergunakan sebagai bukti atau keterangan.

Dokumen mencakup surat – surat atau benda – benda berharga termasuk

rekaman yang dapat dijadikan sebagai alat bukti untuk mendukung keterangan

supaya lebih meyakinkan.

Jumlah dokumen yang begitu banyak tentu memerlukan pengaturan atau

pengelolaan yang tepat pada penyimpanannya agar lebih mudah untuk

menemukannya kembali di kemudian hari. Penyimpanan dokumen yang tidak

tertata dengan baik dapat menyulitkan ketika kita ingin menemukan kembali

dokumen tersebut jika sewaktu – waktu membutuhkannya.


2.2.Penggolongan Surat atau Dokumen Desa

Dalam suatu Desa, baik intansi pemerintah maupun swasta, dalam kegiatan

sehari-harinya terjadi arus penerimaan dan pengeluaran surat. Ada surat yang

datang ada pula surat yang keluar. Semua surat yang datang dan keluar itu terdiri

dari berbagai macam jenis, ada jenis surat pribadi, surat dinas, dan ada pula surat

rahasia.

Dengan banyaknya surat yang datang maupun keluar, maka perlu pengelolaan

yang baik, sehingga tidak menghambat penyampaiaan informasi. Untuk

menangani hal semacam ini, diperlukan teknik dan metode yang baik dalam

pengelolaanya.

Sebelum membahas pengelolaan dokumen/surat, kita harus tahu dahulu surat

atau documen apa saja yang dikelola dalam suatu Desa. Pada dasarnya ada

beberapa macam documen Desa, yaitu sebagai berikut :

1. Warkat biasa, adalah sebuah documen yang semula mempunyai nilai atau

kegunaan penting, tetapi akhirnya menjadi tidak berguna, misalnya surat lamaran.

2. Dokumen yang tidak penting (non esensial), yaitu documen yang nilai

kegunaannya bersifat sementara, documen ini dapat diganti dan scara berkala

dapat dimusnahkan.

3. Dokumen penting (improtant), adalah dokumen yang ad hubungannya dengan

masa lalu dan masa datang, dan mempunyai nilai guna yang sangat besar.
Dokumen ini sangat membantu dalam kelancaran kegiaan organisasi. Dalam

documen ini harus disimpan dalam jangka waktu yang lama.

4. Dokumen atau warkaat sangat penting(vital), yaitu documen yang

mempunyainilai sejarah dan ilmiah, yang dapat dijadikan sebagai alat pengingat

selama-lamanya.

Macam- macam documen Desa tersebut, dapat dikelola dengan sistem yang

baik sesuai dengan kebutuhan Desa tersebut. Dalam pengelolaannya dapat

dilakukan dengan dua sistem yaitu buku agenda dan sistem kartu kendali.

2.3. Jenis dan Pengertian Sistem Pengelolaan/Penataan Dokumen dalam Suatu

Desa

1. Penataan Dokumen dengan Sistem Nomor

Dalam penataan dokumen Desa dengan sistem nomor, arsip – arsip yang dimiliki

disimpan berdasarkan pada urut-urutan nomor dari warkat yang terkait. Penataan

dokumen dengan sistem nomor terbagi dalam beberapa bentuk lagi, yaitu sistem

nomor urut, terminal digit filling, middle digit filling, dan duplex numerical

filling.

2. Penataan Dokumen dengan Sistem Subjek / Pokok Soal / Pokok Masalah

Dalam penataan dokumen Desa menggunakan sistem subjek / pokok soal / pokok

masalah, arsipnya disusun dengan berdasarkan kesamaan subjek atau pokok

permasalahan yang dimuat dalam tiap - tiap warkat.


3. Penataan Dokumen dengan Sistem Abjad

Cara penyimpanan arsip dengan sistem abjad merupakan sistem penyusunan yang

menggunakan urut-urutan abjad dari nama orang, badan / perusahaan /organisasi,

sesuai yang tertera pada warkat.

4. Penataan Dokumen dengan Sistem Tanggal / Kronologis

Penataan dokumen dengan sistem tanggal / kronologis merupakan cara

menyimpan arsip yang penataannya didasarkan pada urut - urutan tanggal yang

tertera di dalam warkat.

5. Penataan Dokumen dengan Sistem Wilayah

Sistem penataan dokumen Desa dengan menggunakan sistem wilayah, arsip yang

dimiliki disimpan dengan didasarkan pada pembagian wilayah yang tertera pada

asal surat.

2.4. Tata Cara Pengelolaan Dokumen/Surat

1. Prosedur penanganan surat masuk

Langkah-langkah pengurusan surat masuk pada umumnya dilakukan sebagai

berikut:

a. Penerimaan

Tugas penerimaan surat dilakukan dengan cara:

1) Mengumpulkan dan menghitung jumlah surat yang masuk

2) Meneliti ketepatan alamat si pengirim

3) Mengolong-golongkan surat sesuai dengan jenisnya


4) Menandatangani bukti pengiriman sebagai tanda bahwa surat telah diterima

b. Penyortiran

Penyortiran surat masuk adalah kegiatan memisahkan surat-surat yang

diterima dari Desa/instansi lain kedalam kelompok atau golongan-golongan yang

telah ditentukan. Pekerjaan penyortiran meliputi tugas-tugas:

Memisahkan surat-surat untuk pimpinan, sekretaris, untuk karyawan lainnya,

dan surat-surat dinas lainnya.

Mengolong-golongkan surat dinas ke dalam: surat dinas rutin, surat dinas

penting, dan surat dinas rahasia.

Memisahkan surat-surat yang memerlukan penanganan khusus, seperti surat

tercatat/terdaftar, kilat, rahasia, pribadi, wesel pos, dan sebagainya.

c. Pembukaan Surat

Setelah disortir surat-surat tersebut dibuka satu persatu sambil diteliti tentang

kelengkapan-kelengkapan yang ada. Disini tidak semua surat boleh dibuka, tetapi

ada beberapa jenis surat yang tidak boleh dibuka oleh petugas, hanya orang yang

dituju sajalah yang mempunyai hak untuk membuka surat-surat tersebut. Surat-

surat tersebut adalah yang berjenis rahasia dan surat pribadi atau private atau

prive.

Untuk membedakan surat-surat tersebut dengan surat yang lain dapat dilihat

dari amplop dan alamatnya. Untuk surat rahasia pada amplopnya akan dibubuhi

tulisan RAHASIA atau RHS. Sedangkan untuk surat pribadi dapat dilihat dari
cara penulisan alamatnya. Surat-surat pribadi alamatnya biasanya tanpa

menggunakan jabatan, tetapi hanya namanya saja. Seperti misalnya:


Kepada
Yth. Bapak Ir. Sudirman
Desa Depdiknas Malang
Jalan Veteran 7
Malang 63245

Atau biasanya pada sampulnya ditulis PRIVATE atau PRIVE atau yang

lainnya yang menunjukkan bahwa surat tersebut surat pribadi. Sedangkan untuk

yang surat dinas atau bisnis, biasanya hanya disebutkan jabatannya saja seperti

misalnya:
Kepada
Yth. Direktur PT. SEMBADA
Jalan Arjuna 505
Purwokerto 53181

Setelah surat dibuka isinya dikeluarkan, jangan lupa untuk tetap menyertakan

amplopnya. Jadi isi suratnya tetap menyatu dengan amplopnya, misalnya saja

dengan distaples. Tujuan menyertakan amplopnya adalah untuk:

 Mengetahui alamat si pengirim, apabila pada suratnya tidak ada alamat

pengirimannya

 Menghindari hilangnya sesuatu, apabila misalnya ada lampiran yang teringgal

didalam amplop.

 Mengetahui tanggal pembuatan surat, apabila pada surat tidak tercantum tanggal

pembuatan surat.
 Mengetahui tanggal pengiriman surat, khususnya apabila dikirim melalui pos, ini

dapat dijadikan bukti apabila ada protes tentang keterlambatan datangnya surat.

d. Pencatatan, tugasnya:

Membuka amplop, membaca, dan meneliti isi surat, agar pimpinan dapat cepat

menangkap inti maksud dari surat dengan cara menggarisbawahi kata-

kata/kalimat yang dianggap penting.

Pemeriksaan lampiran-lampirannya

Membubuhkan cap yang merupakan stempel agenda pada ruang yang kosong

di bagian atas/bawah halaman pertama surat.

Mengagendakan surat masuk, yaitu mencatat surat tersebut dalam buku

penerimaan untuk surat masuk. Buku ini disebut buku agenda masuk, petugasnya

dinamakan agendaris. Setiap surat masuk dicatat dan diberi nomor agenda surat

masuk.

Catatan:

Ada tiga macam buku agenda, yaitu:

1) Buku agenda tunggal, yaitu buku agenda yang dipergunakan untuk mencatat surat

masuk dan surat keluar sekaligus dengan nomor yang berurutan (campuran) dalam

satu halaman.

2) Buku agenda kembar, yaitu buku agenda untuk mencatat surat masuk dan surat

keluar secara terpisah/sendiri-sendiri


3) Buku agenda berpasangan, yaitu buku agenda yang dipergunakan untuk mencatat

surat masuk dan surat keluar dalam satu buku dimana halaman sebelah kiri untuk

mencatat surat masuk dan sebelah kanan untuk mencatat surat keluar.

e. Pengarahan dan penerusan

Surat-surat yang perlu diproses lebih lanjut, harus diarahkan dan diteruskan

kepada pejabat yang berhak mengolahnya.

Surat masuk harus disertai/dilampiri lembar disposisi oleh sekretaris/kepala tata

usaha.

Surat masuk yang telah dilengkapi dengan lembar disposisi diteruskan

kepada pimpinan/kepala bagian untuk memperoleh tanggapan atas isi surat

dengan menegaskan pada lembaran disposisi tersebut berupa instruksi atau

informasi.

Surat yang telah memperoleh disposisi disampaikan kembali kepada

sekretaris/kepala tata usaha. Selanjutnya diteruskan kepada unit pengolah untuk

diproses sesuai dengan disposisi.

f. Penyampaian surat

Tugas ini dilakukan oleh petugas pengarahan/ekspedisi. Tugasnya yaitu:

Surat yang berdisposisi terlebih dahulu dicatat dalam buu ekspedisi Intern

Menyampaikan surat tersebut melalui buku ekspedisi kepada pejabat yang

bersangkutan. Buku ekspedisi diparaf sebagai tanda surat telah diterima.


Petugas pengarahan/ekspedisi mengembalikannya kepada urusan agenda

untuk dicatat dalam buku pengarahan

g. Penyimpanan berkas/arsip surat masuk

Penyimpanan berkas/arsip surat dari pimpinan dilakukan oleh sekretaris

dengan mempergunakan metode kearsipan yang berlaku untuk Desa tersebut.

Berkas-berkas yang penyimpanannya masih ditangani oleh sekretaris ini,

merupakan berkas/arsip yang bersifat dinamis, artinya sewaktu-waktu masih

dipergunakan oleh pimpinan untuk bahan pertimbangan.

Prosedur kearsipan dinamis dalam menata arsip mengikuti langkah-langkah

sebagai berikut: Meneliti tanda-tanda, apakah berkas tersebut sudah dapat

disimpan (release mark). Tanda-tanda tersebut diberikan pada lembar disposisi

dengan kata-kata file atau dep (deponeren = disimpan) atau dengan

menggarisbawahi kata-kata yang memberikan petunjuk bahwa masalahnya perlu

dilakukan penyimpanan.

 Mengindeks

 Memberi kode dan menyortir

 Menyimpan ke dalam folder (map) tertentu

 Menata arsip

2. Prosedur penanganan Surat Keluar

a. Pembuatan konsep surat


Pembuatan konsep adalah kegiatan membuat rencana dan penyusunan

penulisan surat-surat keluar.

Kondisi pembuatan konsep surat oleh pimpinan:

 Pimpinan membuat dan mengetik sendiri untuk surat-surat yang sifatnya rahasia

 Pimpinan membuat sendiri konsep surat secara lengkap, kemudian menyerahkan

kepada juru ketik untuk mengetiknya, karena sekretaris dianggap kurang

menguasai teknik/cara mengonsep surat

 Pimpinan membuat konsep surat secara garis besarnya dan untuk melengkapi

biasanya dilakukan oleh sekretaris atau bawahan yang dipercaya.apabila konsep

surat dianggap sudah selesai/sudah dilengkapi, diserahkan kembali kepada

pimpinan untuk diperiksa.

 Pimpinan dalam membuat konsep surat dengan cara mendiktekan kepada

sekretarisnya.

 Konsep surat dibuat oleh orang yang ditunjuk (konseptor), untuk surat-surat yang

bersifat rutin, biasanya pimpinan menyerahkan pembuatan konsep kepada

bawahan/orang yang ditunjuk. Orang yang khusus membuat konsep surat tersebut

disebut konseptor.

b. Persetujuan konsep surat

Konsep surat yang telah dibuat oleh konseptor dimintakan persetujuan

pada pimpinan. Hal ini dilakukan karena adanya kemungkinan koreksi dari

pimpinan. Setelah konsep surat tersebut dibetulkan oleh pimpinan, maka


pimpinan memberi paraf persetujuan (acc) pada konsep tersebut, yang selanjutnya

konsep surat dapat diketik.

c. Mengagendakan surat

Sama halnya dengan surat masuk, surat keluar harus diagendakan/dicatat ke

dalam agenda keluar (buku verbal) Dan mengambil nomor urut agenda sebagai

nomor surat yang akan dikirim.

d. Pengetikan konsep surat

Setelah konsep surat mendapat persetujuan dari pimpinan dan telah diberi

nomor, maka konsep surat tersebut diserahkan kepada juru ketik untuk diketik.

e. Pemeriksaan konsep

Kepala unit pengetikan harus tekun dan teliti mentaklik hasil pengetikan

konsep surat hingga konsep surat itu menjadi bentuk surat jadi (net surat), setelah

melalui korekjsi kesalahan.

f. Penandatanganan surat dan pemberian cap stempel

Net surat kemudian disampaikan kepada pimpinan, atau pejabat yang

berwenang unuk ditandatanganinya.

g. Pengiriman surat

Pengiriman surat dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu:

 Dikirim langsung,a rtinya surat tersebut dikirim langsung/sendiri oleh kurir

perusahaan dengan menggunakan buku ekspedisi ekstern

 Dikirim melalui pos, pengiriman melalui Desa pos dan giro dapat dilakukan

dengan dua cara, yaitu:


 Surat langsung dimasukkan ke dalam kotak surat yang diletakkan pada tempat-

tempat tertentu, tidak menggunakan tanda terima.

 Surat diantar ke Desa pos dan diserahkan kepada pegawai pos dengan

menggunakan tanda terima/buku ekspedisi ekstern.

2.5.Pentingnya Pengelolaan Dokumen/arsip dalam Suatu Desa

Kegiatan penataan atau pengeloln dokumen yang sesuai dengan prinsip-

prinsip dan peraturan perundang-undangan di bidang kearsipan, dimaksudkan agar

penyelenggaraan pengelolaan dokumen sebagai sumber informasi dan alat bukti

hukum serta penemuan kembali dokumen dapat dilakukan dengan mudah, cepat,

tepat dan akurat serta lengkap untuk meningkatkan kinerja perusahaan-

perusahaan. Sedangkan tujuan penataan dokumen perusahaan adalah untuk

meningkatkan efisiensi dan efektifitas kerja perusahaan.

Menurut Widjaja (1990: 22-23), Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1971

tentang Ketentuan Pokok Kearsipan pada Bab I Pasal 1, yang dimaksud dengan

arsip/dokumen ialah:

 Naskah-naskah yang dibuat dan diterima oleh Lembaga-Lembaga Negara,

dan Badan-Badan Pemerintahan dalam bentuk corak apapun baik dalam keadaan

tunggal maupun dalam keadaan berkelompok dalam rangka pelaksanaan kegiatan

pemerintahan.

 Naskah-naskah yang dibuat dan diterima oleh Badan-Badan Swasta dan

atau perorangan, dalam bentuk apapun baik dalam keadaan tunggal maupun

berkelompok, dalam rangka pelaksanaan kehidupan kebangsaan.


Menurut Sedarmayanti (2003: 9), berdasarkan fungsinya, arsip dapat

dibedakan menjadi:

 Arsip Dinamis adalah arsip yang dipergunakan dalam perencanaan,

pelaksanaan, penyelenggaraan kehidupan kebangsaan pada umumnya atau

dipergunakan secara langsung dalam penyelenggaraan administrasi negara. Arsip

dinamis dapat dibedakan menjadi: Arsip

 Aktif adalah arsip yang masih dipergunakan terus- menerus, bagi

kelangsungan pekerjaan di lingkungan unit pengolahan dari suatu

organisasi/Desa.

 Arsip Inaktif adalah arsip yang tidak lagi dipergunakan secara terus

menerus atau frekuensi penggunaannya sudah jarang, atau hanya dipergunakan

sebagai referensi saja.

 Arsip Statis adalah arsip yang tidak dipergunakan secara langsung untuk

perencanaan, penyelenggaraan kehidupan kebangsaan pada umumnya maupun

untuk penyelenggaraan sehari-hari administrasi negara. Arsip statis ini

merupakan pertanggungjawaban Nasional bagi kegiata Pemerintah dan nilai

gunanya penting untuk generasi yang akan datang.

Bagi suatu instansi atau perusahaan, menata atau mengelola dokumen Desa

secara baik dan benar adalah hal yang sangat penting demi kelancaran kegiatan

instansi atau perusahaan tersebut. Untuk itu, sudah hal yang wajib bagi suatu

instansi untuk memiliki sistem pengelolaan penataan dokumen Desa yang baik

dan benar.
Dokumen sangat berperan penting dalam perjalanan kehidupan suatu Desa

oleh karena itu untuk menjaga daur hidup arsip dari mulai tahap penciptaan,

penggunaan, pemeliharaan dan pemindahan serta pemusnahannya, diperlukan

sistem yang baik dan proses benar benar. Disini arsip merupakan suatu rekaman

dari suatu kegiatan dan catatan suatu informasi tentang suatu hal. Arsip yang ada

pada suatu Desa ataupun badan swasta merupakan bahan resmi dari suatu

perencanaan, pelaksanaan, penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan bernegara,

juga berfungsi menyediakan bahan bukti untuk pertanggung jawaban kegiatan

organiasi yang bersangkutan. Dengan demikian arsip diperlukan untuk keperluan

pengambilan keputusan atau kebijaksanaan baru oleh pimpinan instansi atau

perusahaan yang memerlukan data kearsipan (Boedi Martono, 1992 : 21).

BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Penataan atau pengelolaan dokumen dan penyelenggaraan kearsipan suatu Desa

tidak akan berjalan dengan baik apabila tidak didukung oleh sarana yang

memadai. Sarana penataan arsip adalah peralatan/perlengkapan yang

dipergunakan dalam menata/meyimpan dokumen. Dalam pengadaan sarana


penataan dokumen, hendaklah diperhatikan benar bahwa peralatan yang dipilih

dapat memenuhi kebutuhan yang diinginkan.

Bagi suatu instansi atau perusahaan, mengelola dokumen Desa secara baik dan

benar adalah hal yang sangat penting demi kelancaran kegiatan instansi atau

perusahaan tersebut. Untuk itu, sudah hal yang wajib bagi suatu instansi untuk

memiliki sistem pengelolaan penataan dokumen Desa yang baik dan benar.

Dengan menerapkan sistem penataan dokumen yang baik dan benar, maka

berbagai pekerjaan pun dapat dikelola dengan lebih baik, lebih efektif juga efisien.

Untuk memahami sistem penataan dokumen Desa, perlu diketahui beberapa jenis

dan pengertian dari sistem – sistem yang ada dan sering digunakan.

3.2. Saran

Disetiap Desa tentu saja perlengkapan dan peralatan yang digunakan

bermacam-macam sehingga semakin besar Desa dan dokumen yang dikelola,

maka semakin banyak dan beragam pula peralatan yang digunakan.

Dalam memilih bahan dan penataan dokumen harus memenuhi kriteria

sebagai berikut :

1. Sesuai dengan ruang lingkup organisasi

2. Sesuai dengan luas ruangan yang tersedia

3. Sesuai dengan bentuk dan ukuran arsip

4. Dapat menjamin keselamatan fisik arsip


DAFTAR PUSTAKA

http://www.kejuruan.click/2015/06/pengertian-serta-ruang-lingkup-dokumen.html
http://www.landasanteori.com/2015/07/pengorganisasian-arsip-pengelolaan.html
http://www.porosilmu.com/2015/06/memahami-sistem-penataan-dokumen-
Desa.html

Anda mungkin juga menyukai