OLEH :
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2018
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Tujuan
1.2 Manfaat
Dengan mempelajari Isolasi Alkaloid Dari Buah Merica ( Piper nigrum) kita
dapat memperoleh manfaat :
1. Mengetahui macam senyawa yang terkandung di dalam Piper nigrum
2. Mengetahui manfaat senyawa yang terkandung di dalam Piper nigrum
3.Dapat mengisolasi dan mengidentifikasi senyawa alkaloid yang
terkandung di dalam Piper nigrum
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Gambar 2.1 Piper Nigrum
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Super divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Sub Kelas : Magnoliidae
Ordo : Piperales
Famili : Piperaceae
Genus : piper
Spesies : Piper ningrum L (Sarjani,2017).
2.1.2 Morfologi
Piperin
Lada atau sering disebut merica (Piper nigrum L.) merupakan tanaman
rempah yang sangat disukai oleh para pedagang kuliner yang biasanya
dicampurkan pada masakan. Selain itu, lada dapat digunakan sebagai obat
tradisional dalam menyembuhkan berbagai macam penyakit. Terutama dalam
masyarakat yang masih serba terbatas dalam menjangkau pengobatan medis yang
begitu mahal dan canggih seperti saat ini. Lada mengandung serat dan vitamin.
Selain itu, lada juga mengandung senyawa metabolit sekunder yaitu senyawa
alkaloid berupa piperin (Anonymous,2016).
Piper nigrum digunakan dalam pengobatan penghilang rasa sakit,
menggigil, rematik, flu, nyeri otot, pilek, kelelahan, demam, sebagai tonik saraf,
untuk meningkatkan sirkulasi darah, meningkatkan aliran air liur, merangsang
nafsu makan, dan mendorong peristaltik. Baik lada hitam dan lada panjang (P.
longum), bersama dengan jahe, adalah bumbu 'Trikatu', formula Ayurvedic kuno
yang penting digunakan untuk tujuan pengobatan pencernaan. Efek dari lada
hitam karena adanya piperin adaah karminatif, diuretik, anti-asma, sialagogue dan
stimulan. Ia juga memiliki aktivitas antimikroba spektrum luas. Secara eksternal,
minyak lada hitam digunakan sebagai rubefacient dan anti-rematik, dan sebagai
agen berkumur untuk sakit tenggorokan. Beberapa dari penggunaan ini telah
didukung oleh hasil eksperimen, tetapi penelitian modern sekarang lebih banyak
difokuskan pada penggunaan lada dan piperin sebagai kemopereventif dan
antioksidan untuk pencegahan gangguan degeneratif dan penambah
bioavailabilitas untuk obat lain, termasuk obat herbal (Meghwal and
Goswami,2013).
Spesies Piper telah digunakan dalam pengobatan tradisional untuk demam
intermiten dan untuk mempromosikan sekresi empedu.Piper nigrum juga
direkomendasikan untuk neurologis, gangguan broncho-paru dan gastrointestinal,
(termasuk dispepsia, perut kembung, sembelit dan wasir. Pada tahun 1983
simposium di Bombay, India berjudul "Pendekatan Terapi untuk Malaria" yang
disponsori oleh Ciba Geigy, Ltd., lada hitam dibahas sebagai pengobatan yang
mungkin untuk malaria kronis. Telah dilaporkan bahwa lada panjang digunakan
untuk pasien dengan malaria kronis splenomegali (pembesaran limpa). Buah lada
hitam diberikan dalam jumlah yang meningkat dosis 3-30, dimulai dengan 3 dan
meningkat setiap hari oleh 3 buah. Kemudian Dosis berkurang dari 30 menjadi 3
buah, dengan mengurangi 3 buah setiap hari. Merica direbus dalam susu dan air
dan diminum sekali sehari di pagi hari. Minum ramuan ini dilaporkan
menyebabkan berhentinya parasit malaria perkalian dan regresi splenomegali.
Dalam pengobatan tradisional Cina, lada hitam telah digunakan untuk pengobatan
epilepsi. Berdasarkan aplikasi tradisional ini, obat antiepilepsi baru
disebutAntiepilepserine baru-baru ini telah disintesis oleh para peneliti
Cina.Antiepilepserine adalah relatif kimia piperine, alkaloid utama fitokimia yang
ditemukan pada tanaman famili Piperaceae. Pada pengobatan tradisional daerah
Timur, lada hitam telah digunakan sebagai tonik saraf. Lada hitam, dan trikatu
yang lebih rendah, telah digunakan dalam pengobatan asma dan bronkitis kronis
dalam pengobatan Ayurveda dan Unani. trikatu secara tradisional terkenal di
Indonesia pengobatan berbagai gangguan gastrointestinal, dan ketiganya bertindak
memperbaiki pencernaan ( Majeed and Prakash,2000).
METODE KERJA
Alat : Seperangkat alat sokletasi, rotary evaporator, pipet tetes, chamber, penotol,
via, corong, spatel
Bahan :Buah lada hitam (Piper ningrum) 10 g, metanol, kalium hidroksida, etil
asetat, kapa, kertas, saring, plat KLT, larutan penampak noda alkaloid
(Dragendorf)
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 HASIL
Organoleptis
Warna : Kuning
Bau : Berbau Khas
Bentuk : Kristal
Rasa :-
Jumlah Isolat
Massa botol + sampel = g
Massa botol = g -
Massa sampel =g
Rendemen
Massa Buah lada hitam (Piper nigrum L) yang ditimbang adalah 25 g
Jadi :
% Randemen = Jumlah senyawa isolat / jumlah sampel x 100 %
% Randemen =
=
4.2. Pembahasan
Lada (Piper ningrum L.) merupakan salah satu jenis rempah yang
memiliki bau yang khas. Piperin merupakan salah satu senyawa yang terkandung
dalam lada putih. Piperin dapat diperoleh dengan isolasi yang berarti mengambil
senyawa piperin dalam lada dengan memisahkannya dari senyawa yang lain yang
terdapat dalam lada. Pada paktikum dilakukan isolasi senyawa alkaloid dari buah
lada hitam kering (Piper nigrum L.). Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui
cara isolasi dan identifikasi senyawa alkaloid, yaitu piperin dari buah lada hitam.
Isolasi dapat dilakukan dengan cara maserasi, perkolasi, digestasi, infusi, dekokta,
dan sokletasi. Pada praktikum dilakukan isolasi menggunakan sokletasi karena
proses kerja lebih mudah dan hasil yang didapatkan lebih murni. Sokletasi
menggunakan pelarut methanol bertujuan untuk menarik senyawa polar dari
sampel. Alasan piperin direndam menggunakan metanol karena piperin sedikit
larut dalam air dan mudah larut dalam alkohol. Keuntungan metoda sokletasi
yaitu kerja lebih efisien karena alatnya tidak rumit, waktu yang dibutuhkan
sebentar, dan pelarut yang digunakan sedikit..
Sampel dihaluskan terlebih dahulu agar memudahkan dalam isolasi,
karena semakin kecil ukuran partikel, maka luas permukaan dari sampel akan
semakin luas, sehingga bagian sampel yang berkontak dengan pelarut semakin
banyak. Hasil sokletasi diuapkan dengan rotary evaporator bertujuan untuk
mendapatkan ekstrak kental. Rotary merupakan proses pemisahan senyawa dari
pelarutnya dengan penurunan tekanan uap sehingga titik didih pelarut lebih
rendah dari yang sebenarnya dan zat lebih mudah di uapkan.
Penambahkan KOH 10% bertujuan untuk mengikat basa yang ada pada
alkaloida yaitu dengan berikatan pada gugus nitrogen dari alkaloid tersebut
sehingga mempercepat terbentuknya kristal. Penambahan KOH 10%
menyebabkan piperin yang ada di dalam ekstrak akan bereaksi menjadi garam
asam piperat dan mengeleminasi senyawa pengotor yang ada di ekstrak tersebut .
Rekristalisasi dilakukan dengan dua pelarut yang berbeda kepolarannya.
Pemilihan sistem pelarut yang dipakai didasarkan atas prinsip like dissolves like
berarti untuk memisahkan sampel yang bersifat nonpolar digunakan sistem pelarut
yang bersifat non polar juga.
Pada praktikum ini, digunakan etil asetat untuk melarutkannya karena
sampel larut dalam etil asetat dan juga dibantu dengan pemanasan untuk
memudahkan larutnya kristal. Setelah itu dilakukan pendesakan dengan
menggunakan pelarut n-heksan yang bersifat non polar sedangkan etil asetat
bersifat semi polar. Perbandingan n-heksan dan etil asetat yang digunakan adalah
2:3. Rekristalisasi yang dilakukan hendaknya dilakukan secara berulang-ulang
agar di dapat hasil yang murni dan bebas dari pengotor.
BAB V
KESIMPULAN dan SARAN
5.1 Kesimpulan
Buah lada hitam (Piper nigrum) mengandung senyawa alkaloid
utama (marker) piperin.
5.2 Saran
Lakukan praktikum sesuai dengan prosedur kerja, teliti, hati-hati,
serta melengkapi alat dan bahan yang dibutuhkan.
Bekerjasama dalam kelompok dan bersabar dalam menunggu hasil.
Membaca literatur sehingga mengerti maksud dan tujuan dari proses
pengerjaan yang dilakukan.
Dalam melakukan rekristalisasi, sebaiknya dilakukan berulang-
ulang agar diperoleh hasil atau kristal yang murni.
DAFTAR PUSTAKA
1. Damanhouri,A.Z., Ahmad,A. A Review on Therapeutic Potential of Piper
nigrum L. (Black Pepper): The King of Spices. Medicinal & Aromatic
Plants 2010; 3: 1-6