Anda di halaman 1dari 25

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

ANALISIS KLOROFIL TANAMAN KAKAO PADA KONDISI NAUNGAN


BERBEDA MENGGUNAKAN METODE KROMATOGRAFI DAN RGB
COLOR MODE.

BIDANG KEGIATAN
PKM PENELITIAN

Diusulkan oleh:
Julianti Halik; G011181321; 2018
Exalt Rivaldo Lewi; G011171331; 2017
Fitya Anggraeni Rusicha; G011181353 ; 2018

UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2019
PENGESAHAN PROPOSAL PKM PENELITIAN (EKSAKTA)

1. Judul Kegiatan : Implementasi Metode Kromatografi


dan RGB Color Mode untuk
menentukan Kandungan Pigmen
Klorofil Tanaman Kakao Pada
Berbagai Kondisi Naungan.
2. Bidang Kegiatan : PKM-PE
3. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap : Julianti Halik
b. NIM : G011181321
c. Programs Studi : S1 Agroteknologi
d. Universitas/Institut/Politeknik : Universitas Hasanuddin
e. Alamat Rumah dan No. Tel./HP : Jln. Perintis Kemerdekaan Km. 10
085342038062
f. Email : juliantihalik@gmail.com
4. Anggota Pelaksana Kegiatan /Penulis : Dua orang
5. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar : Abdul Mollah Jaya, SP. M. Si
b. NIDN : 0015067404
c. Alamat Rumah dan No. Tel/HP : Jl. Manunggal 31 No. 27 Maccini
Sombala, Makassar/ 085216030338
6. Biaya Kegiatan Total
a. Kemristekdikti : Rp. 8.018.000
b. Sumber lain : -
7. Jangka Waktu Pelaksanaan : 3 Bulan

Makassar, 16-12-2019
Menyetujui
Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan, Ketua Pelaksana Kegiatan,
Alumni dan Kemitraan,

(Dr. Ir. Novaty Eny Dungga, MP) (Julianti Halik)


NIP. 19591105 198702 7 001 NIM. G011181321

Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan Dosen Pendamping,


dan Alumni,

(Prof. Dr. drg. A. Arsunan Arsin., M.Kes) (Abdul Mollah Jaya, SP. M.Si)

ii
NIP. 19621231 199103 1 178 NIDN.0015067404

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPULi
HALAM PENGESAHAN PROPOSAL PKM-Pii
DAFTAR ISIiii
BAB 1. PENDAHULUAN1
1.1 Latar Belakang1
1.2 Rumusan Masalah2
1.3Tujuan Penelitian2
1.4 Urgensi Penelitian2
1.5 Luaran yang diharapkan2
1.6 Manfaat Penelitian2
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA3
2.1 Tanaman Kakao3
2.2 Klorofil3
2.3 Kromatografi4
2.4 RGB Color Mode5
2.5State of The Art5
BAB 3. METODE PENELITIAN6
3.1 Waktu dan Tempat6
3.2 Alat dan Bahan6
3.3. Prosedur Penelitian6
3.4 Analisa Korelasi Dua Variabel7
3.5 Diagram Alir8
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN9
4.1 Anggaran Biaya9
4.2 Jadwal Kegiatan9
DAFTAR PUSTAKA10
LAMPIRAN-LAMPIRAN12
Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota dan Dosen Pendamping12
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan18
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas20
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Peneliti21

iii
1

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Tanaman kakao tergolong pada lintasan fotosintesis C3. Tanaman C3
umumnya mencapai jenuh pada intensitas cahaya sekitar 1/4 sampai ½ cahaya
matahari penuh. Pertumbuhan tanaman kakao sangat erat kaitannya dengan
intensitas cahaya matahari yang rendah sehingga diperlukan naungan. Naungan
adalah salah satu alternatif yang digunakan untuk mengurangi cahaya matahari
paa tanaman. Hasil penelitian Prawoto (2012), menunjukkan bahwa penggunaan
paranet sebagai naungan dengan intensitas 50% dan 70% memberikan pengaruh
yang lebih baik terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman kakao.
Intensitas cahaya juga sangat mempengaruhi aktifitas fotosintesis tanaman
C3. Fotosintesis merupakan proses pembuatan makanan pada tumbuhan. Proses
ini menggunakan bahan utama karbondioksida dan air dan akan menghasilkan
glukosa serta oksigen. Kebutuhan air diperoleh dari penyerapan akar dan
karbondioksida diambil dari reaksi fiksasi dari udara, sedangkan energi sinar
matahari di ikat oleh klorofil. Klorofil merupakan pigmen utama yang terdapat
dalam kloroplas. Klorofil akan menyerap energi matahari untuk memfasilitasi
berlangsungnya proses fotosintesis pada tumbuhan. Fungsi utama klorofil dalam
fotosintesis adalah memanfaatkan energi matahari, memicu fiksasi karbondioksida
dan menyediakan energi bagi ekosistem. Kandungan total klorofil memiliki
perbedaan pada suatu tanaman yang diakibatkan karena perbedaan metabolisme
yang berlangsung. Selain itu juga dipengaruhi oleh umur, morfologi, dan kuantitas
genetik pada tanaman. Hal tersebut menyebabkan sangat pentingnya dilakukan
penelitian identifikasi pigmen klorofil pada suatu tanaman.
Pengujian klorofil telah banyak dilakukan dengan berbagai metode yang
sangat beragam. Beberapa di antaranya yaitu metode spektrofotometer dan
biasanya menggunakan alat spektrofotometri UV-V15 yang menggunakan
ekstraksi klorofil untuk di uji kandungan klorofil a dan b dengan panjang
gelombang yang digunakan 645 dan 665 mm (Prastyo, 2014). Metode lainnya
yaitu kromatografi. Prinsip kerja dari metode kromatografi yaitu dengan
menggunakan hasil ekstraksi pada daun disebut fasa padat yang diletakkan diatas
media kertas serta cairan eluen disebut sebagai fasa cair. Fasa padat tersebut akan
dicelupkan ke cairan eluen dan akan mengalami pergerakan (Wulandari, 2013).
Pada penelitian yang akan kami lakukan yaitu menggunakan metode
kromatografi. Metode ini telah lama digunakan dalam pengujian kadar klorofil.
Seperti yang dilakukan Christie Rosang dan Bill Th. Warsey dengan penelitian
yang berjudul "Kandungan Pigmen Klorofil Pada Lamun Jenis Halophilla Ovales
Di Perairan Malayang" pada tahun 2016. Namun pada penelitian kami, selain
menggunakan metode kromatografi kami juga menggunakan perbandingan
dengan metode RGB color mode. Kami manfaatkan teknologi digital yang berupa
pemisahan warna berdasarkan intensitas cahaya pada ketiga warna dasar merah,
2

hijau, dan biru. Ketiga intensitas tersebut bernilai antara 0 hingga 255. RGB color
mode dapat di temukan di software komputer Adobe Photoshop, dan aplikasi
pengolah gambar lainnya.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana hasil analisis klorofil tanaman kakao pada perbedaan
naungan?
2. Bagaimana perbandingan hasil analisis klorofil pada kedua metode?
3. Apa kekurangan dan kelebihan pada masing-masing metode?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Mengetahui hasil analisis klorofil tanaman kakao pada perbedaan
naungan.
2. Mengetahui hasil perbandingan analisis klorofil pada kedua metode.
3. Mengetahui kekurangan dan kelebihan pada masing-masing metode.
1.4 Urgensi Penelitian
Penelitian ini sangat penting dilakukan mengingat klorofil merupakan objek
yang sangat vital bagi tanaman. Keberlangsungan proses metabolisme tanaman
ditentukan dengan keberadaan klorofil. Selain itu, penelitian ini juga memiliki
sasaran membandingkan metode uji klorofil yang efisien untuk digunakan.
1.5 Luaran Yang Diharapkan
Luaran yang diharapkan pada penelitian ini adalah:
1. Laporan kemajuan
2. Laporan akhir
3. Artikel ilmiah yang akan dipublikasikan pada jurnal ilmiah.
1.6 Manfaat Penelitian
Manfaat dari pelaksanaan penelitian ini adalah:
1. Bagi penulis
Penulis dapat mengetahui hasil analisis klorofil pada kondisi naungan
tertentu dengan metode kromatografi dan RGB color mode,
membandingkan efisiensi kedua metode, dan mampu membuat artikel
ilmiah sebagai realisasi hasil penelitian.
2. Bagi pembaca
Penulis berharap dari hasil penelitian ini, pembaca mendapatkan
pengetahuan dan informasi tentang analisis klorofil pada tanaman kakao
dengan kondisi naungan berbeda pada metode kromatografi maupun
metedo RGB color mode.
3

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Kakao
Tanaman kakao memiliki suarat tumbuh berupa curah hujan pertanaman
kakao berkisar 1800-3000 mm pertahun dan merata sepanjang tahun. Tanaman
kakao masih bisa hidup pada musim kering yang berlangsung 2 bulan.
Kelembaban adalah 80-90 %. Pembungaan tanaman kakao diatur dengan
intensitas cahaya matahari yang diterima. Suhu yang dikehendaki berkisar antara
24°C dan 28°C tiap harinya. Media tanaman yang sifatnya mudah menyerap air
dengan derajat kemiringan 0-40% serta pH tanah 5-7 dan mengandung banyak
humus. Kedalaman efektif minimal 90 cm dengan ketinggian tempat tanaman
yang baik pada ketinggian 0-500 m dari permukaan laut (Hariyadi, 2017).
Morfologi tanaman kakao yaitu pada batang yaitu tumbuh tegak, tinggi
tanaman dikebun pada umur 3 tahun dengan kisaran 1,8-3 m dan pada umur 12
tahun mencapai 4,5-7 m, sedangkan kakao yang tumbuh liar ketinggiannya 20 m.
Daun muda berwarna kuning, kuning cerah, cokelat, merah kecokelatan, hijau
kecoklatan, hijau kemerahan dan hijau, panjang daun 10-48 cm dan lebar antara 4-
20 cm. Permukaan atas daun tua hijau dan bergelombang, sedangkan permukaan
bawah daun tua berwarna hijau muda, kasar dan bergelombang. Daun kakao
termasuk daun tunggal, bulat memanjang ujung daun dan pangkal meruncing.
Pada akar kakao merupakan akar tunggang yang disertai dengan akar serabut yang
berkembang kurang lebih 30 cm. Pertumbuhan mencapai 8 m kesamping dan 15m
kebawah. Bunga kakao terdapat hanya sampai cabang sekunder, bunga kecil dan
berwarna putih. Buah kakao berupa buah buni dengan daging bijinya sangat
lunak. bentuk, ukuran, dan warna buah kakao bervariasi(Martono, 2014).
Tanaman kakao tergolong pada lintasan fotosintesis C3. Tanaman C3 dalah
tanaman yang mempunyai lintasan atau siklus PCR (Photosynthetic Carbon
Reduction) atau sering disebut siklus kelvin yang dapat menghasilkan asam
organik yang mengandung 3 atom C dan jaringan yang terlibat dalam proses
fotosintesis adalah jaringan mesofil. Tanaman-tanaman C3 mampu berfotosintesis
pada suhu udara yang rendah sehingga membutuhkan naungan (Siniwi, 2017).
2.2 Klorofil
Klorofil terdapat dalam kloroplas yang mengandung pigmen hijau berwarna
hijau sebagai pigmen utama dalam penyerapan cahaya dan karatenoid sebagai
pelengkap. Pigmen ini berperan dalam proses fotosintesis tumbuhan dengan
menyerap dan mengubah energi cahaya menjadi energi kimia (Ai, 2011). Klorofil
banyak dipengaruhi oleh cahaya matahari serta umur dari daun tersebut pada awal
pertumbuhan daun jaringan meristem akan aktif sehingga pada ujung daun akan
lebih muda dibandingkan dengan pangkal daun sehingga perpengaruh pada
jumlah klorofil yang dikandung (Pratama, 2015).
4

Sifat fisik dari klorofil adalah menyerap dan memantulkan cahaya dengan
gelombang yang berbeda. Klorofil menyerap sinar dengan panjang gelombang
antara 400-700 nm terutama sinar warna merah dan biru. Sifat kimia klorofil yaitu
tidak larut dalam air tetapi pada pelarut organik yang lebih polar, seperti etanol
dan kloroform. Klorofil sangat dipengaruhi pada kekurangannya unsur hara
tanaman dapat dilihat pada tanaman yang kekurangan unsur N akan membuat
klorosis pada daun hal tersebut dipengaruhi oleh kurangnya kandungan N yang
menjadi faktor utama dalam pembentukan klorofil (Rahmi, 2017).
Pada tanaman tingkat tinggi, klorofil a dan klorofil b digunakan sebagai
pigmen utama fotosintetik berfungsi dalam menyerap cahaya violet, biru merah
dan memantulkan cahaya hijau sintesis klorofil terjadi melalui fotoreduksi
protoklorofilid menjadi klorofilid a dan diikuti dengan esterifikasi fitol untuk
membentuk klorofil a yang dikatalisis enzim klorofilase. Perubahan
protoklorofilid menjadi klorofilid a pada tumbuhan angiospermae mutlak
membutuhkan cahaya. Selanjutnya klorofil jenis yang lain disintesis dari klorofil a
sehingga bisa digunakan oleh klorofil lain untuk fotosintesis (Pratama, 2015).
Faktor yang mempengaruhi dalam proses pembentukan klorofil antara lain
gen, cahaya dan unsur N, Mg, Fe sebagai pembentukan katalis dalam sintesis
klorofil. Semua tanaman yang ada dilingkungan ini yang berwarna hijau semua
mengandung klorofil a dan klorofil b. Klorofil a merupakan penyusun total
klorofil sebanyak 75% dan kandungan klorofil pada tanaman dengan berat kering
adalah sekitar 1% (Ai, 2011).
2.3 Kromatografi
Kromatografi kertas pertama kali diperkenalkan oleh Consden, Gordon dan
Martin pada tahun 1941 yang merupakan suatu proses pemisahan warna dengan
cara yang sederhana yang dilakukan secara luas untuk analisa kualitatif atau
pemisahan campuran dalam jumlah yang kecil. Analisis ini bekerja berdasarkan
pada distribusi fasa padat-cair. Fasa padat berupa lapisan tipis hasil dari ekstraksi
dan fasa cairnya adalah eluen yang digunakan untuk membawa zat yang bergerak
melalui fasa padat yang disebut dengan fase gerak (Bele, 2011)
Prinsip kerja dari kromatografi yaitu dengan menggunakan hasil ekstraksi
pada daun disebut fasa padat yang diletakkan diatas media kertas serta cairan
eluen disebut sebagai fasa cair seperti alkohol, fasa padat tersebut akan dicelupkan
ke cairan eluan dan akan mengalami pergerakan selama fase padat. Sejumlah kecil
senyawa campuran diterapkan pada titik awat tepat diatas bagian bawah kertas.
Nilai Rf : perilaku senyawa individu yang dapat dihitung yang menyatakan
bilangan desimal. Rf dihitung dengan membagi jarak tempuh senyawa dari posisi
awal dengan jarak pelarut perjalanan dari posisi awal (Wulandari, 2013)
Dapat ditulis dengan rumus :
jarak sampel dari titik Awal
𝑅𝑓 =
jarak suspensi
5

2.4 RGB Photoshop


RGB Photoshop merupakan metode yang menggunakan computer vision
system (CVS) sederhana untuk menentukan atau mendeteksi warna dari gambar
berdasarkan parameter warna yaitu Red (merah), Green (hijau) dan Blue (Biru).
Dengan meletakkan objek atau hasil gambar pada photoshop.Dari kemampuannya
untuk mendeteksi warna metode ini dapat digunakan untuk menentukan
persentase klorofil dari daun dan mendeteksi banyak atau tidaknya kandungan
klorofil pada bagian daun yang berbeda (Yogi, 2016).
Prinsip kerja dari metode ini dengan cara mendeteksi intensitas cahaya
yang terdiri dari tiga warna utama yaitu Red, Green, dan Blue pada gambar yang
telah di insert masuk kedalam sistem, mendeteksi bagian tanaman yang berbeda
dengan menggunakan pixel yang berukuran sangat kecil sehingga membutuhkan
beberapa kali pengulangan dan cakupan luas pixel agar diperoleh hasil yang
akurat. Metode ini digunakan agar memudahkan dalam melakukan proses
pengamatan tanpa mengamati secara langsung suatu objek yang juga masih
kurang efisien sertametode ini menggunakan kemajuan teknologi digital yang
sekarang sudah banyak dikembangkan pada masyarakat (Ardhianto, 2016).
2.5 State of The Art.
Penelitian ini bersifat kajian fisiologis pada tanaman kakao. Beberapa
penelitian terkait telah pernah dilakukan, di antaranya “Pengaruh Naungan dan
Pupuk NPK Terhadap Pertumbuhan Bibit Kakao (Theobroma cacao L.)” yang
dilakukan oleh Ernawati Br Siregar dan Nurbaiti pada tahun 2018. Selain itu, pada
tahun 2010 penelitian terkait klorofil kakao juga pernah dilakukan oleh Erma
Prihastanti dengan judul penelitian “Kandungan Klorofil dan Pertumbuhan Semai
Kakao (Theobroma cacao L.) Pada Perlakuan Cekaman Kekeringan yang
Berbeda”. Namun pada program ini kajian yang akan dilakukan dari penelitian ini
berbeda dengan yang telah pernah dilakukan, yakni kebaruannya adalah terletak
pada kombinasi penggabungan dua metode yakni metode Kromatografi dan
metode RGB color Mode pada software komputer untuk mengetahui
perbandingan nilai kandungan pigmen klorofil pada tanaman kakao yang diberi
perlakuan naungan dan tidak diberi.
6

BAB 3. METODE PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu


Penelitian ini akan terbagi dua tahapan,tahapan pengambilan sampel
dilakukan di Desa Tombolo, Kecamatan Gatarangkeke, Kabupaten Bantaeng,
Sulawesi Selatan dan tahapan pengujian sampel dilakukan di Laboratorium
Fisiologi dan Nutrisi Tanaman, Fakultas Pertanian, Universitas Hasanuddin,
Makassar dalam waktu 3 bulan.
3.2 Alat dan Bahan
Alat yang digunakan yaitu bambu sebagai kerangka naungan, paranet,
benang, tabung reaksi sebagai perangkat metode kromatografi, pisau untuk
mencacah sampel daun, lumpang porselen untuk menggerus cacahan daun, kertas
saring, saringan untuk memisahkan ekstrak dan ampas daun, gunting, kertas
kromatografi, penggaris untuk mengukur panjang fase pada kertas kromatografi,
kamera DSLR untuk mengambil gambar daun sampel dengan resolusi lebih
tinggi, dan Software Photosop untuk mengolah data pada metode RGB color.
Sedangkan bahan yang digunakan yaitu daun tanaman kakao, alkohol 70 % dan
aseton sebagai eluen pads metode kromatografi.
3.3 Prosedur Penelitian
Pada penelitian ini disusun dalam Rancangan Acak Kelompok. Rancangan
Acak Kelompok atau RAK digunakan dalam penelitian percobaan dalam
lingkungan yang heterogen. Pengacakan dalam RAK dilakukan dalam kelompok,
sehingga diperoleh sumber keragaman yaitu kelompok atau blok (Sudarwati dkk,
2019). Faktor tunggal dengan 5 blok pengulangan. Perlakuan yang pertama adalah
tanpa naungan dan perlakuan yang kedua adalah naungan paranet ± 50 %.
Pengambilan sampel daun kakao dengan perlakuan tanpa naungan dan perlakuan
yang kedua adalah naungan paranet ± 50 % dilakukan sebanyak tiga kali, yaitu
hari ke- 0 (sebelum perlakuan), 14 dan 28 hari setelah perlakuan. Daun yang
diambil merupakan daun dewasa yang berada pada bagian tengah tanaman dan
berwarna hijau cerah. Tahapan penelitian meliputi, pemberian perlakuan serta
pengambilan sampel daun untuk diukur konsentrasi klorofil total dengan metode
kromatografi kertas dan RGB color mode. Data kemudian di analisis dengan
analisis korelasi untuk menetukan hubungan pengaruh perlakuan naungan
terhadap nilai klorofil.
3.3.1 Prosedur Metode Kromatografi
Menyiapkan alat dan bahan, merajang halus daun tanaman, menggerus
dengan mortar, setelah halus tetesi dengan larutan aseton, peras hasil gerusan dan
saring hingga tidak ada kotoran, menyiapkan larutan eluen (campuran alkohol
70% dan aseton), mengambil kertas karton yang telah dipotong persegi panjang,
menetesi sari klorofil dengan pipet tetes di titik tertentu pada kertas karton,
mencelupkan kertas karton pada larutan eluan usahakan larutan tidak menyentuh
7

tetesan klorofil, menunggu selama 15 menit dan catat perubahan yang terjadi.
Mengukur persentase dengan rumus: , mencatat hasil pada tabel.
3.3.2 Prosedur Metode RGB Color Mode
Menyiapkan daun tanaman yang akan digunakan, mengambil gambar
dengan kamera, menjalankan aplikasi Photoshop dan selanjutnya buka gambar
yang akan diidentifikasi, menekan tools panel yang terletak disebelah kiri desktop,
pilih Eyedropper Tool, mengklik area gambar yang terbuka dengan Eyedropper
Tool, mengklik kotak persegi yang berisi warna yang telah diseleksi pada color
panel, pada kotak dialog Color Picker akan muncul persentase RGB, melakukan
sebanyak tiga kali pada titik yang berbeda untuk setiap daun tanaman.
3.4 Analisa Hubungan Dua Variabel
3.4.1 Analisis Regresi
Analisis regresi bertujuan untuk memprediksi seberapa jauh pengaruh
hubungan dua atau lebih variabel (Santoso, 2010). Analisa ini dilakukan untuk
mengetahui korelasi atau bubungan antar variabel dengan asumsi sebagai
persamaan linear sebagai berikut:
Y = a + bx
Dimana :
Y = persamaan linear kondisi naungan terhadap nilai klorofil.
x = Koefisien persamaan linear.
a = (Σy)( Σx2) – (Σx) (Σxy)
. n(Σx²) – (Σx)²
b = (Σy)( Σx2) – (Σx) (Σxy)
. n(Σx²) – (Σx)²

3.4.2 Analisis Korelasi


Menurut Santoso (2010), Analisis korelasi bertujuan untuk mempelajari
hubungan antara dua variabel atau lebih. Koefisien mempunyai nilai antara -1< r
< 1 dan nilai r dapat dihitung dengan menggunakan rumus :
r =______nΣxy – (Σx) (Σy)_______
√{nΣx² – (Σx)²} {nΣy2 – (Σy)2}

Dimana :
n = Banyaknya Pasangan data X dan Y
Σx = Total Jumlah dari Variabel X
Σy = Total Jumlah dari Variabel Y
Σx2= Kuadrat dari Total Jumlah Variabel X
Σy2= Kuadrat dari Total Jumlah Variabel Y
Σxy= Hasil Perkalian dari Total Jumlah Variabel X dan Variabel Y
8

3.5 Diagram Alir

Studi Pustaka

Persiapan Alat dan Bahan

Pemberian Perlakuan

Analisa Kandungan
Metode Kromatografi Klorofil RGB color mode

Pengolahan Data dan Pembahasana

Kesimpulan
9

BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN


4.1 Anggaran Biaya
Tabel 1. Anggaran Biaya
No Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)
1. Perlengkapan Yang Diperlukan 4.482.000
2. Bahan Habis Pakai 676.000
3. Perjalanan 2.010.000
4. Lain-lain 800.000
Jumlah 8.018.000

4.2 Jadwal Kegiatan


Tabel 2. Jadwal Kegiatan
Bulan

No Jenis Kegiatan 1 2 3
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Mengumpulkan alat
1.
dan bahan
Memberikan
2.
perlakuan
Mengambil sampel
3.
daun
Melakukan uji
4. kromatografi dan
RGB
Analisis Korelasi 2
5.
variabel
10

DAFTAR PUSTAKA

Ai, N. S. & Yunia, B. 2011. Konsentrasi Klorofil Daun Sebagai Indikator


Kekurangan Air pada Tanaman.Jurnal Ilmiah Sains. Vol 11. No. 2: 166-
173.
Ali, M. Hosir, A. & Nurlina. 2017. Perbedaan Jumlah Bibit Perlubang Tanam
Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Padi (Oryza sativa L.) dengan
Menggunakan Metode SRI. Gontor. AGROTECH Science Journal. Vol 3.
No. 1: 1-22.
Ardhianto, E. Wiwien, H & Sudi, B. 2016. Implementasi Metode Image
Subtracting dan Metode Regionprops untuk Mendeteksi Jumlah Objek
Berwarna RGB pada File Video. Jurnal Teknologi Informasi Dinamik. Vol
18. No. 2: 91-100.
Bele & Arcana. 2011. An EverviewOn Thin Layer Cromatography.International
Journal of Pharmaceutical Scinence and Risearch. Vol 22 No. 2: 256-267.
Hariyadi, B. W. Ali, M. & Nurlina. Damage Status Assessment of Agricultural
Land As A Result Of Biomass Production In Probolinggo Regency East
Java. Journal International Of Agriculture.Vol 1. No. 1.
Martono, B. 2014. Karakteristik Morfologi, dan Kegiatan Plasma Nutfa Tanaman
Kakao. Jurnal Penelitian. Vol 1. No. 1.
Pratama, A. J& Ainun, N. L. 2015. Analisis Kandungan Klorofil Gandasuli.
Jurnal Penelitian. Vol 1. No. 1.
Prawoto, A. 2012. Sifat-Sifat Fisika Kimia Kakao dan Faktor-Faktor yang
Berpengaruh. Jurnal Pusat Penelitian Perkebunan Jember. Vol 5. No.1: 38-
40.
Prihastanti, E. 2010. Kandungan Klorofil dan Pertumbuhan Semai Kakao
(Theobroma Cacao L.) Pada Perlakuan Cekaman Kekeringan Yang
Berbeda. Jurnal Bioma. Vol 12. No.2:35-39.
Rahmi, N. 2017.Kandungan Klorofil pada Beberapa Jenis Tanaman Sayuran
Sebagai Pengembangan Praktikum Fisisologi Tumbuhan. Universitas Islam
Negeri Ar-Raniry.
Rosang, C. & Billy W. 2016. Penentuan Kandungan Pigmen Klorofil pada Lamun
Jenis Halophila ovalis di perairan Malalayang. Jurnal Pesisir dan Laut
Tropis. Vol 1. No, 1 : 15-19.
Siniwi, R. A. Eka, T& Dyah, W. 2017. Pengaruh Konsentrasi Pyraclostrobin
terhadap Kandungan Protein, Lemak dan Fenolik Total Biji Kakao
(Theobromal cacao L.) Klon ICCRI 04 dan Scavina 6. Jurnal Penelitian,
Vol 6. No. 2: 25-39.
11

Siregar, Br. E & Nurbaiti. 2018. Pengaruh Naungan dan Pupuk NPK terhadap
Pertumbuhan Bibit Kakao. Jurnal Fakultas Pertanian Universitas Riau. Vol
5. No.1: 1-12.
Sudarwati, H. dkk. 2019. Statistika dan Rancangan Percobaan (Penerapan dalam
Bidang Peternakan). Malang:UB Press.
Santoso, S. 2010. Statistik Parametrik. Jakarta: PT. Elex Media Kamputindo.
Wulandari, L. Yuni, R & Diyanul, M. 2013, Pengembangan Dan Validasi Metode
Kromatografi Lapis Tipis Densitometri Untuk Penetapan Kadar Teofilin dan
Efedrin Hidroklorida Secara Simultan Pada Sediaan Tablet.Jurnal Karya
Tulis Ilmiah, Vol 15. No. 1: 15-21.
Yogi Maldini, ‘Aplikasi Deteksi Kematangan Buah Semangka Berbasis Nilai
RGB Menggunakan Metode Thresholding’, Jurnal Riset Komputer, vol.3,
no. 6.
12
13
14
15
16
17
18

Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan

Harga
1. Jenis Perlengkapan Volume Nilai (Rp)
Satuan (Rp)
- Lumpang Porselen 1 50.000 50.000
- Kertas Saring (Pack) 1 17.000 17.000
- Kertas Kromatografi (Pack) 1 2.500.000 2.500.000
- Penggaris 1 5.000 5.000
- Benang 1 5.000 5.000
- Tabung Reaksi 12 5.000 60.000
- Saringan 10 10.000 100.000
- Pisau 1 20.000 20.000
- Gunting 1 10.000 10.000
- Kamera DSLR (Sewa
1 1.400.000 1.400.000
selama 7 hari)
- Software Photoshop 1 50.000 50.000
- Bambu 10 20.000 200.000
- Paranet 5 15.000 65.000
- Lainnya - 50.000 50.000
- SUB TOTAL (Rp) 4.532.000
Harga Satuan
2. Bahan Habis Pakai Volume Nilai (Rp)
(Rp)
- Alkohol 70% ( Liter) 2 67.000 134.000
- Aseton ( Liter) 2 46.000 92.000
- Bibit Tanaman kakao 30 10.000 300.000
- Kertas HVS A4 (rim) 2 50.000 100.000
- Alat Tulis 1 50.000 50.000
- Lainnya - 50.000 50.000
- SUB TOTAL (Rp) 676.000
Harga Satuan
3. Perjalanan Volume Nilai (Rp)
(Rp)
- Keperluan Pembelian
1 100.000 100.000
Bahan
- Keperluan ujicoba 3 20.000 60.000
- Bahan Perjalanan Luar
Kota
 Biaya Travel PP ( 4 kali
3 500.000 1.500.000
kunjungan)
 Akomodasi 3 100.000 300.000
- Lainnya - 50.000 50.000
19

- SUB TOTAL (Rp) 2.010.000


Harga Satuan
4. Lain-lain Volume Nilai (Rp)
(Rp)
- Penggandaan Laporan - 200.000 200.000
- Biaya berlangganan internet
3 100.000 300.000
(bulanan)
- Biaya pemakaian pulsa
3 100.000 300.000
(Bulanan)
- SUB TOTAL (Rp) 800.000
TOTAL 1+2+3+4 (Rp) 8.018.000
Terbilang Delapan Juta Delapan Belas Ribu
20

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas

Alokasi
Program Bidang Waktu
No Nama / NIM Uraian Tugas
Studi Ilmu (jam/
minggu)
1. Julianti Agroteknologi Pertanian 15 - Mengkoordinir
Khalik/ Pelaksaan
G011181321 Kegiatan
Penelitian.
- Melakukan uji
Kromatografi
2. Exalt Rivaldo Agroteknologi Pertanian 15 - Membuat
Lewi / Rangkain
G011171331 Paranet untuk
Perlakuan
Naungan.
- Melakukan
analisis
korelasi.
3. Fitya Agroteknologi Pertanian 15 - Menyiapkan
Anggraeni Perlengkapan
Rusicha/ Penelitian.
G011181353 - Melakukan uji
RGB Color
Mode
21

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS HASANUDDIN
FAKULTAS PERTANIAN
Jln. Perintis Kemerdekaan Km. 10 Tamalanrea Makassar 90245
Telp. (0411) 587050 Fax. (0411) 586014 Email
SURAT PERNYATAAN KETUA PELAKSANA
Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Julianti Halik


NIM : G011181321
Program Studi : Agroteknologi
Fakultas : Pertanian

Dengan ini menyatakan bahwa proposal PKM-PE penelitian saya dengan judul
“Analisis Klorofil Tanaman Kakao Pada Kondisi Naungan Berbeda
Menggunakan Metode Kromatografi dan RGB Color Mode.” yang diusulkan
untuk tahun anggaran 2020 adalah asli karya kami dan belum pernah dibiayai oleh
lembaga atau sumber dana lain.

Bilamana di kemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan ini,


maka saya bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku
dan mengembalikan seluruh biaya yang sudah diterima ke kas negara.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan sebenar-
benarnya.

Makassar, 12 Desember 2019


Dosen Pendamping, Yang menyatakan,

(Abdul Mollah Jaya, SP. M.Si) (Julianti Halik)


NIDN.0015067404 NIM. G011181321
Mengetahui,
Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan,
Alumni dan Kemitraan,

(Dr. Ir. Novaty Eny Dungga, MP)


NIP. 19591105 198702 7 001

Anda mungkin juga menyukai