ABSTRAK
Tanaman kakao berfotosintesis pada suhu daun yang rendah karena secara
fisiologis merupakan tanaman C3 sehingga naungan dibutuhkan untuk
mengurangi pencahayaan. Naungan akan mempengaruhi pembentukan klorofil.
Identifikasi klorofil telah diterapkan, seperti kromatografi. Namun metode
tersebut membutuhkan biaya mahal, waktu lama, serta keahlian khusus. Metode
RGB adalah salah satu alternatif yang mungkin digunakan untuk mengidentifikasi
klorofil dengan lebih praktis. Narrative review ini dibuat dengan mengumpulkan
berbagai literatur di berbagai database seperti EBSCO, Proquest, PubMed,
Scopus, Portal Garuda, dan Google Scholar. Hasil yang diperoleh yaitu tanaman
yang berada dibawah naungan memiliki jumlah korofil lebih tinggi. Dalam
identifikasi klorofil penggunaan metode kromatografi tepat untuk uji kualitas
sedangkan metode RGB lebih digunakan untuk mengidentifikasi kuantitas.
Kata Kunci: Kakao, Klorofil, Kromatografi, Naungan, RGB
ABSTRACT
Cocoa plants photosynthesize at low leaf temperatures because
physiologically they are C3 plants so shade is needed to reduce lighting. Shade
will affect chlorophyll order. Chlorophyll identification has been applied, such as
chromatography. However, this method requires high cost, time, and special
skills. The RGB method is an alternative that may be used to identify chlorophyll
more practically. This narrative review was made by collecting various literatures
in various databases such as EBSCO, Proquest, PubMed, Scopus, Portal Garuda,
and Google Scholar. The results obtained were that the plants under the shade
had a higher number of chorophiles. In the application of chlorophyll, the use of
the chromatography method is appropriate for quality testing, while the RGB
method is more used for quantity.
Keyword: Chlorophyll, chromatography, Cocoa, Shade, RGB
2
1. Pendahuluan
Kakao merupakan salah satu komoditi ekspor hasil perkebunan Indonesia
yang cukup potensial. Pada periode 2014-2019 Indonesia menempati urutan
kelima sebagai negara penghasil kakao terbesar di dunia setelah negara Pantai
Gading, Ghana, Ekuador, dan Nigeria dengan memproduksi 13,64% kakao dunia.
Produksi kakao Indonesia cenderung menurun dan dengan rata-rata pertumbuhan
sebesar 2,60% (Foresight, 2020). Di Indonesia, Sulawesi Selatan menjadi salah
satu sentra pertanaman kakao dengan luas areal mencapai 217.020 Ha dan
produksi mencapai 118.775 ton/tahun (Direktorat Jenderal Perkebunan, 2019).
Tanaman kakao membutuhkan iklim yang tidak terlalu panas sehingga
untuk budidaya tanaman kakao perlu adanya penerapan naungan. Naungan akan
berfungsi untuk mengurangi pencahayaan pada tanaman kakao yang secara
fisiologis merupakan tanaman C3 yang berfotosintesis pada suhu rendah.
Hardwick, et al (2015), menyatakan bahwa iklim mikro sangat mempengaruhi
proses ekologi seperti perumbuhan tanaman maupun siklus nutrisi. Pemberian
naungan adalah salah satu bentuk rekayasa iklim mikro di lahan budidaya.
Penelitian terkait pengaruh naungan terhadap tanaman kakao telah dilakukan
sebelumnya oleh Jaimez et al (2018).
Fotosintesis merupakan fungsi utama dari daun. Pemahaman terkait
aktivitas fisiologi di daun dapat membantu untuk mengarahkan model budidaya
untuk menghadapi iklim global yang terus berubah (Fauzet, et al., 2019). Pada
daun terdapat Klorofil yaitu pigmen dengan ciri warna hijau yang berperan
sebagai pemerangkap cahaya dalam kegiatan fotosintesis. Ketika kondisi
lingkungan kritis serta terjadi penurunan nutrisi maka akan berdampak pada
menurunnya kadar klorofil. Oleh karena itu, penentuan kadar klorofil daun sangat
penting untuk memahami kesehatan tanaman dan pengelolaan tanaman. Selain itu,
kandungan klorofil juga erat kaitannnya dengan salah satu hara esensial yaitu
nitrogen. Nitrogen merupakan komponen utama pembentuk klorofil, sehingga
gejala defisiensi hara nitrogen dapat diamati berdasarkan klorofilnya
(Özreçberoğlu and Kahramanoğlu, 2020)
Beberapa metode identifikasi klorofil telah digunakan, salah satunya yaitu
metode kromatografi. Kromatografi adalah proses pemisahan campuran dalam
jumlah yang kecil. Metode ini didasarkan pada perbedaan distribusi komponen
yang terdapat dalam fasa gerak dan fasa diam (Rizalina, 2018). Penelitian terkait
identifikasi klorofil menggunakan metode kromatografi telah oleh Arifah et al
(2019). Beberapa metode yang digunakan untuk menguji klorofil cenderung
membutuhkan biaya mahal dan waktu yang lama (Yuliantika et al., 2016). Hal
tersebut mendorong penggunaan metode baru yang lebih praktis. Metode berbasis
komputer dapat diterapkan sebagai alternatif, seperti pengolahan citra (Palgunadi
and Almandatya, 2014).
Metode RGB adalah salah satu bentuk pengolahan citra. Prinsip kerjanya
yaitu mendeteksi intensitas cahaya yang terdiri dari tiga warna utama yaitu merah,
3
hijau, dan biru pada gambar yang telah di masukkan kedalam sistem. Metode ini
sangat berguna untuk penelitian tanpa mengamati secara langsung suatu objek
(Ardhianto, 2016).
Hal tersebut menjadi fokus inovasi dalam penelitian ini yaitu, memperoleh
metode yang lebih praktis dalam mengidentifikasi klorofil tanaman kakao. Maka
dalam hal ini akan dibuat narrative review yang berisi analisis prediksi hasil
pigmen klorofil pada tanaman kakao dengan pengaruh naungan menggunakan
metode kromatografi dan RGB Color Mode yang selanjutnya akan dibandingkan
keefektifannya sehingga dapat diperoleh metode uji klorofil yang lebih praktis.
2. Metode
Selama pembuatan narrative review ini, kami mengeksplorasi beberapa
database seperti EBSCO, Proquest, DOAj, PubMed, Scimago Journal, Scopus,
Jurnal Garuda, dan Google Scholar untuk memperoleh literatur yang terkait
dengan topik. Kata kunci yang digunakan selama pencarian informasi adalah:
tanaman kakao, pengaruh naungan, klorofil, metode kromatografi, dan metode
RGB. Pada tahap awal pengumpulan artikel jurnal diperoleh sekitar 100 artikel
dari 2014-2020. Dari jumlah tersebut diseleksi berdasarkan tingkat relevansinya
dengan topik bahasan sehingga diperoleh 20 artikel yang paling relevan. Beberapa
artikel yang digunakan telah mengalami perankingan yaitu, Q1, Q2, dan Sinta.
EBSCO, Proquest, PubMed, Scopus, Scimago Journal, Jurnal
Garuda, dan Google Scholar.
± 100 Jurnal
Seleksi Tingkat
Relevansi
20 Jurnal
Gambar 2. Data sekunder hasil analisis dari ekstrak pigmen total lamun H. Ovalis
Dari gambar 2. Dapat diketahui beberapa warna pigmen yang teridentifikasi
yaitu kuning mencirikan karatenoid, hijau mencirikan klorofil a, dan abu-abu
feofitin (Rosang dan Wagey, 2016). Selain itu, dalam penelitian Aisoi et al (2019)
lebih spesifik menyebutkan bahwa hijau biru mencirikan klorofil a dan hijau
7
kuning mencirikan klorofill b yang dapat dilihat di gambar 3. Selain itu pada
gambar 4, terdapat pigmen feotitin yang merupakan pigmen klorofil yang unsur
Magnesiumnya telah terdegradasi saat proses penggerusan (Doli, et al., 2020).
DAFTAR PUSTAKA
Abdulai1, I., Jassogne, L., Graefe, S., Asare4, R., Asten, P. V., LaÈderach, P., &
Vaast, P. 2018. Characterization of cocoa production, income diversification
and shade tree management along a climate gradient in Ghana. PLoS ONE
13(4): e0195777.
Aisoi, L. E. 2019. Analisis Kandungan Klorofil Daun Jilat (Villebruna rubescens,
Bl.) Pada Tingkat Perkembangan Yang Berbeda. Jurnal Simbiosa. Vol 8.
No. 1:50-58
Amelia, N. K., & Hariyono, D. 2018. Respon pertumbuhan bibit kakao
(Theobroma cacao l.) terhadap pemberian atonik pada beberapa tingkat
naungan. Jurnal Produksi Tanaman. Vol. 6. No. 7: 1481-1487.
Ardhianto, E. Wiwien, H & Sudi, B. 2016. Implementasi Metode Image
Subtracting dan Metode Regionprops untuk Mendeteksi Jumlah Objek
Berwarna RGB pada File Video. Jurnal Teknologi Informasi Dinamik. Vol
18. No. 2: 91-100.
Arifah, R. U. Sedjati, S. Supriyantini, E. & Ridho, A. 2019. Kandungan Klorofil
Dan Fukosatin Serta Pertumbuhan Skeletonema costatum Pada Pemberian
Spektrum Cahaya Yang Berbeda. Jurnal Buletin Oseanografi Marina. Vol
8. No. 1: 25-32
Denkyirah, E. K., Okoffo, E. D., Adu, D. T., & Bosompem, O. A. 2017. What Are
The Drivers Of Cocoa Farmers’ Choice Of Climate Change Adaptation
Strategies In Ghana?. Cogent Food & Agriculture. 3: 1334296
Direktorat Jenderal Perkebunan. 2019. Data Luas Lahan dan Produksi Kakao
Sulawesi Selatan 2010-2019.
Doli, R., Desy M. H. Mantiri., Darus Saadah Paransa., Kurniati Kemer., Rosita
A.J., Lintang., & Sipriana S. 2020. Analisis Pigmen Klorofil Pada Alga
Kappaphycus Alvarezii Yang Dibudidayakan Di Teluk Totok Kabupaten
Minahasa Tenggara. Jurnal Pesisir dan Laut Tropis. Vol 8. No. 1
Fauset, S., Oliveira, B., Buckeridge, M.S., Foyer, Foyer, C.H., Galbraith, D.,
Tiwari, R., & Gloor, M. 2019. Contrasting responses of stomatal
conductance and photosynthetic capacity to warming and elevated CO2 in
the tropical tree species Alchornea glandulosa under heatwave conditions.
Environmental and Experimental Botany. Vol. 158. 28-39.
Foresight Commodity Services. 2020. Cocoa. USA: Suite 300, Lisle, Illinois.
10
Hardiane, K., Maryan, Y., & Kusdiarti, L. 2019. Pengaruh Intensitas Cahaya Dan
Dosis Pupuk Kascing Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Bayam
Merah (Amaranthus Tricolor L.). Vol 1. No. 2.
Hardwick, S. R., Toumi, R., Pfeifer, M., Turner, E.C., Nilus, R., & Ewers, R. M.
2015.
Hidayati, N., Juhaeti, T., & Syarif, F. 2015. Respon Fisiologis dan Pertumbuhan
Kakao (Thcobroma cacao), Kopi (Coffea arabica), Karet (Hevca
brasiliensis) dan Cengkih (Syzygium aromaticum ) Fase Bibit Terhadap
Naungan dan Pemupukan. Jurnal Biologi Indonesia. Vol. 11. No. 1: 31-40.
Jaimez, R.E., Amores Puyutaxi, F., Vasco, A., Loor, R.G., Tarqui, O., Quijano,
G., Jimenez, J.C., & Tezara, W., 2018. Photosynthetic response to low and
high light of cacao growing without shade in an area of low evaporative
demand. Acta biol. Colomb. 23, 95–103.
Özreçberoğlu, N., & Kahramanoğlu, İ., 2020. Mathematical models for the
estimation of leaf chlorophyll content based on RGB colours of contact
imaging with smartphones: A pomegranate example. Folia Horticulturae
32, 57–67.
Palgunadi, S., & Almandatya, Y., 2014. Klasifikasi Kualitas Kesehatan Daun
Mangga Berdasarkan Warna Citra Daun. Prosiding SNST ke-5 Tahun
2014
Palgunadi, S., & Pratiwi, N., 2015. Prediksi Umur Dan Kandungan Klorofil Daun
Teh Berdasarkan Image Daun Dengan Menggunakan Vektor Ciri Warna
Hijau. Prosiding SNST ke-6 Tahun 2015.
Rizalina, H., Cahyono, E., Mursiti, S., Nurcahyo, B., & Supartono. 2018.
Optimasi Penentuan Kadar Metanol dalam Darah Menggunakan Gas
Chromatography. Indonesian Journal of Chemical Science. Vol. 7. no. 3
Rosang, C.I., & Wagey, B.Th., 2016. Penentuan Kandungan Pigmen Klorofil
Pada Lamun Jenis Halophila ovalis Di Perairan Malalayang. JPLT 4, 15.
Siregar, E. B., & Nurbaiti. 2018. Pengaruh Naungan dan Pupuk NPK terhadap
Pertumbuhan Bibit Kakao (Theobroma cacao L.). JOM Faperta
Universitas Riau. Vol. 5
Yuliantika, G., Suprayogi, A., Sukmono, A., 2016. Analisis Penggunaan Saluran
Visibel Untuk Estimasi Kandungan Klorofil Daun Padi Dengan Citra
Hymap. Jurnal Geodesi Undip. Vol 5. No.2: 200-207