Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM

FISIOLOGI POHON

ACARA VIII

KARBOHIDRAT

Disusun Oleh:

Nama : Aqilla Khaizuran Putra

NIM : 22/505941/SV/22004

CoAss : Septi Purwaningsih

LABORATORIUM BUDIDAYA HUTAN

PROGRAM STUDI PENGELOLAAN HUTAN

DEPARTEMEN TEKNOLOGI HAYATI DAN VETERINER

SEKOLAH VOKASI UGM

2023
ACARA VIII

KARBOHIDRAT

I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Karbohidrat merupakan salah satu kelompok senyawa organik
yang penting dalam daun tanaman. Mereka berperan dalam proses
fotosintesis, yaitu konversi energi matahari menjadi energi kimia yang
digunakan oleh tanaman.Daun tanaman adalah organ utama yang
terlibat dalam fotosintesis. Di dalam daun, terdapat struktur yang
disebut kloroplas yang mengandung pigmen hijau yang disebut klorofil.
Klorofil menyerap energi cahaya matahari dan menggunakan energi
tersebut untuk mengubah karbon dioksida (CO2) dan air (H2O) menjadi
glukosa dan oksigen.Proses fotosintesis menghasilkan dua bentuk
karbohidrat utama dalam daun, yaitu glukosa dan sukrosa. Glukosa
adalah bentuk karbohidrat yang sederhana, sedangkan sukrosa adalah
bentuk karbohidrat yang lebih kompleks. Glukosa merupakan sumber
energi utama bagi tanaman dan digunakan dalam berbagai proses
metabolik.
Selain berperan dalam penyediaan energi, karbohidrat juga
berfungsi sebagai bahan penyimpanan. Tanaman dapat menyimpan
karbohidrat dalam bentuk pati. Pati merupakan polimer glukosa yang
disimpan dalam kloroplas dan amilum dalam bentuk butiran di dalam
sel tanaman. Karbohidrat ini dapat digunakan kembali saat tanaman
membutuhkan energi tambahan, misalnya saat kondisi cahaya matahari
kurang atau selama masa dormansi.Karbohidrat dalam daun juga
berperan dalam transportasi energi dan nutrisi. Sukrosa, salah satu
bentuk karbohidrat yang dihasilkan melalui fotosintesis, dapat diangkut
melalui pembuluh floem ke bagian-bagian tanaman lainnya, seperti
akar, batang, dan buah. Ini memungkinkan distribusi energi dan nutrisi
yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman
secara keseluruhan. Dalam beberapa kondisi, tanaman juga dapat
mengubah karbohidrat menjadi senyawa lain, seperti lemak atau
protein, yang digunakan untuk berbagai keperluan, termasuk
pertumbuhan dan reproduksi. Secara keseluruhan, karbohidrat memiliki
peran krusial dalam daun tanaman. Mereka berfungsi sebagai sumber
energi, bahan penyimpanan, dan dalam transportasi energi dan nutrisi
ke seluruh tanaman. Tanpa karbohidrat, tanaman akan kesulitan untuk
melakukan fotosintesis dan memenuhi kebutuhan metaboliknya. Oleh
sebab itu, maka pembuktian produk hasil fotosintesis khususnya
karbohidrat menjadi penting dilakukan untuk meningkatkan
pemahaman terkait proses anabolisme pada tanaman serta pengaruhnya
terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
B. Tujuan
Tujuan praktikum acara ini adalah untuk:
1. Mengetahui definisi dan konsep karbohidrat dalam tanaman
2. Membuktikan fotosintesis menghasilkan karbohidrat
C. Manfaat
Setelah mengikuti praktikum ini mahasiswa dapat membuktikan
bahwa salah satu produk yang dihasilkan dalam proses fotosintesis
adalah karbohidrat.

II. METODE
A. Waktu dan Tempat
Praktikum ini dilaksanakan dua hari yaitu pada hari Sabtu 4
Mei 2023 sampai Minggu tanggal 8 Mei 2023 di Depan Sekolah
Vokasi, UGM.
B. Alat dan Bahan
Adapun alat dan bahan yang digunakan pada praktikum kali ini
adalah sebagai berikut:
1. Gelas beker
2. Pipet
3. Pengaduk
4. Kaki tiga
5. Cawan petri
6. Lampu bunsen
7. Daun
8. Alkohol 70%
9. Alumunium foil
10. Larutan lugol
11. Air
C. Cara Kerja
Untuk cara kerjanya sebagai berikut:
1.Memilih daun yang akan diamati
2. Menutup daun tersebut (permukaan atas dan bawah) dengan
alumunium foil (bagian yang mengkilat menghadap sinar
matahari). Melakukan kegiatan ini sepagi mungkin.
3. Memetik daun tersebut pada sore hari
4. Sebagai kontrol, memetik juga daun lain yang tidak diberi
perlakuan
5. Mendidihkan air kemudian memasukkan daun ke dalam air
mendidih
6. Memberi alkohol 70% dan membiarkan daun dalam air mendidih
sampai klorofil larut (berwarna pucat)
7. Meniriskan daun kemudian meletakkan di dalam cawan petri
8. Menetesi daun dengan lugol
9. Mengamati perubahan warna yang terjadi

III. TINJAUAN PUSTAKA


Tumbuhan merupakan organisme yang dapat memproduksi makanan
sendiri dengan memanfaatkan cahaya matahari dan karbondioksida yang
disebut dengan fotosintesis. Fotosintesis dapat berupa proses sintesis
karbohidrat dari bahan anorganik seperti karbon dioksida dan air dengan
bantuan cahaya matahari (Ai, 2012). Karbon dioksida dan air merupakan
substrat dalam reaksi fotosintesis. Substrat tersebut dengan bantuan cahaya
matahari dan pigmen fotosintesis seperti klorofil akan menghasilkan
karbohidrat dan melepaskan oksigen ke udara. Dalam karbohidrat terdapat
atom O yang berasal dari karbon dioksidan dan atom H yang berasal dari
air (Sasmitamihardja et al., 1996 dalam Ai, 2012). Klorofil relatif
berkorelasi positif dengan laju fotosintesis (Li et al., 2006 dalam Ai,
2012). Klorofil yang disintesis pada daun berfungsi untuk menyerap
cahaya matahari dengan jumlah berbeda di setiap spesies. Sintesis pada
klorofil dipengaruhi oleh faktor cahaya, gula atau karbohidrat, air, suhu,
faktor genetik, dan unsur hara (Hendriyani et al., 2009 dalam Ai, 2012).
Tumbuhan menghasilkan karbohidrat dari suklus fotosintesis dengan
bantuan cahaya matahari dan klorofil. Karbohidrat digunakan sebagai
cadangan makanan seperti pati pada tumbuhan, sebagai bahan bakar
seperti glukosa, dan sebagai materi pembangun seperti selulosa pada
tumbuhan (Prasetyo et al., 2016). Karbohidrat yang dihasilkan dapat
berupa polihidroksilaldehida atau polihidroksil keton dan senyawa lain
ketika di hidrolis (Purnawati, 2011 dalam Prasetyo et al., 2016). Apabila
fotosintesis terganggu maka kandungan karbohidrat pun ikut terganggu.
Proses fotosintesis pada tumbuhan akan dihasilkan karbohidrat berupa pati
yang pada saat gelap akan ditranslokasikan ke organ lain baik secara
anabolisme maupun katabolisme (Prasetyo et al., 2016). Setelah proses
ditranslokasikannya karbohidrat pada saat gelap, ketika pagi pati pada
daun telah habis sehingga dengan proses ini membuktikan bahwa
lingkungan mempengaruhi kandungan fisiologi tumbuhan (Pranata, 2012
dalam Prasetyo et al., 2016). Karbohidrat adalah senyawa yang dapat
dihidrolisis menjadi polisakarida aldehid dan keton. Karbohidrat yang
dihasilkan oleh tanaman dapat berupa amilum atau pati. Amilum
merupakan homopolimer dari glukosa yang digabung dengan maltosa.
Amilum terdiri atas amilosa dan amilopektin (Nurcahyani et al., 2019).
Jika dilarutkan dengan iodine, amilosa akan memberikan warna biru dan
amilopektin menghasilkan warna merah ungu (Fressenden, 1997 dalam
Nurcahyani et al., 2019). Selain itu, karbohidrat penting yang dapat
dibentuk tumbuhan dari glukosa yang dihasilkannya adalah selulosa,
sukrosa, dan pati atau amilum. Umumnya, amilum tersimpan di akar,
umbi, dan biji. Karbohidrat yang dihasilkan berperan untuk mengatur
tekanan osmotik pada tanaman ketika kekeringan. Hal ini dapat diamati
pada bagian batang karena merupakan bagian yang paling banyak
mengandung gula (Kerepesi et al., 2000 dalam Nurcahyani et al., 2019).

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN


A. Hasil Pengamatan
Tabel 1. Hasil Pengamatan Fotosintesis
Warna Daun
No Waktu Pengamatan
Ditutup alumunium foil Kontrol (dibuka)
1 Setelah dipetik Hijau Hijau
2 Saat direbus air panas Pucat Pucat
3 Saat direbus air panas + alkohol Pucat menguning Pucat menguning
4 Setelah ditetesi lugol Cokelat muda Cokelat tua
B. Pembahasan
Tumbuhan menghasilkan karbohidrat dari suklus fotosintesis
dengan bantuan cahaya matahari dan klorofil. Karbohidrat digunakan
sebagai cadangan makanan seperti pati pada tumbuhan, sebagai bahan
bakar seperti glukosa, dan sebagai materi pembangun seperti selulosa
pada tumbuhan (Prasetyo et al., 2016). Karbohidrat yang dihasilkan
dapat berupa polihidroksilaldehida atau polihidroksil keton dan senyawa
lain ketika di hidrolis (Purnawati, 2011 dalam Prasetyo et al., 2016).
Apabila fotosintesis terganggu maka kandungan karbohidrat pun ikut
terganggu. Proses fotosintesis pada tumbuhan akan dihasilkan
karbohidrat berupa pati yang pada saat gelap akan ditranslokasikan ke
organ lain baik secara anabolisme maupun katabolisme (Prasetyo et al.,
2016).
Pada praktikum acara kali ini, membahas mengenai karbohidrat
yang dihasilkan oleh tumbuhan. Karbohidrat berperan untuk mengatur
teknan osmotik pada tanman ketika kekeringan. Karbohidrat dihasilkan
melalui fotosintesis dengan adanya reaksi antara substrat berupa karbon
dioksida dan air yang dibantu cahaya dan klorofil. Atom O pada
karbohidrat berasal dari karbon dioksida dan atom H berasal dari air.
Karbohidrat yang dihasilkan oleh tanaman umumnya selulosa, sukrosa,
dan pati atau amilum. Fungsi karbohidrat antara lain glukosanya sebagai
bahan bakar, pati atau amilum sebagai cadangan makanan, dan selulosa
sebagai materi pembangun tanaman.
Berdasarkan hasil pengamatan, diperoleh data mengenai
kandungan karbohidrat pada suatu daun. Pada 1 daun diberikan 2
perlakuan, yaitu ditutup dengan alumunium foil dan tetap dibiarkan
terbuka. Pengujian kandungan karbohidrat pada daun dilakukan melalui
beberapa tahapan. Ketika pagi hari, daun diberi perlakuan dengan
menutup sebagian daun menggunakan alumunium foil. Hal ini bertujuan
untuk menghambat fotosintesis. Ketika sore hari, daun yang telah diberi
perlakuan kemudian dipetik. Pada daun yang telah dipetik tidak
memiliki perbedaan yang signifikan ketika dilihat secara kasat mata.
Pada bagian yang ditutup dengan alumunium foil memiliki warna yang
sama dengan daun yang tidak ditutup, yakni hijau tua. Perlakuan
selanjutnya adalah dengan merebus daun di air mendidih. Pada
perlakuan ini juga tidak terjadi perubahan mengenai warna daun atau
karakteristik daun. Selanjutnya adalah penambahan alkohol pada air
mendidih. Daun yang dicelupkan pada campuran larutan alkohol dengan
air mendidih akan berubah warna menjadi pucat. Hal ini dikarenakan
alkohol melarutkan zat hijau pada daun atau klorofil pada daun. Tahapan
selanjutnya adalah dengan menetesi daun dengan lugol. Penetesan ini
bertujuan untuk mengetahui kandungan karbohidrat yang ada pada daun.
Pada daun yang telah ditetesi lugol, ditemukan bahwa bagian yang
ditutup dengan alumunium foil tetap berwarna pucat. Sementara itu,
pada bagian yang dibiarkan terbuka mengalami perubahan warna
menjadi biru kehitaman. Warna ini menunjukkan bahwa pada daun yang
tidak ditutup dengan alumunium foil mengandung karbohidrat.
Karbohidrat ini dihasilkan dari proses fotosintesis yang berlangsung dari
pagi hingga sore dengan bantuan klorofil dan cahaya matahari.

V. KESIMPULAN
Dari pembahasan yang telah diuraikan di atas maka praktikum kali
ini dapat di simpulkan bahwasanya :
1. Karbohidrat merupakan salah satu kelompok senyawa organik
yang penting dalam daun tanaman. Mereka berperan dalam proses
fotosintesis, yaitu konversi energi matahari menjadi energi kimia
yang digunakan oleh tanaman. Daun tanaman adalah organ utama
yang terlibat dalam fotosintesis. Di dalam daun, terdapat struktur
yang disebut kloroplas yang mengandung pigmen hijau yang
disebut klorofil. Klorofil menyerap energi cahaya matahari dan
menggunakan energi tersebut untuk mengubah karbon dioksida
(CO2) dan air (H2O) menjadi glukosa dan oksigen.
2. Pengujian daun yang memiliki kandungan karbohidrat akan
menghasilkan warna biru kehitaman ketika ditetesi lugol.
Sehingga, hal ini dapat dikatakan bahwa daun tersebut memang
mengalami proses fotosintesis. Karbohidrat yang dihasilkan
berperan sebagai pengatur dalam tekanan osmotik, cadangan
makanan seperti pati, dan digunakan sebagai materi pembangun
seperti selulosa.
VI. DAFTAR PUSTAKA
Ai, N. S. (2012). Evolusi Fotosintesis pada Tumbuhan. Jurnal Ilmiah Sains,
12(1), 28. https://doi.org/10.35799/jis.12.1.2012.398
Fressenden R. J. (1997). Plant and Introduction to Modern Botany,
Macmillan Publishing Co., Inc, New York.
Hendriyani, I.S. and N. Setiari. (2009). Kandungan Klorofil dan
Pertumbuhan Kacang Panjang (Vigna Sinensis) pada Tingkat
Penyediaan Air yang Berbeda. J. Sains & Mat, 17(3).145-150.
Kerepesi, I., & Galiba. (2000). Osmotic and Salt Stress-Induced Alteration
in Soluble Carbohydrate Content in Wheat Seedlings. Crop Science
40, 482-487
Li, R., P. Guo, M. Baum, S. Grando and S. Ceccarelli. (2006). Evaluation of
Chlorophyll Content and Fluorescence Parameters as Indicators of
Drought Tolerance in Barley. Agric. Sci., 5(10). 751-757
Nurcahyani, E., Aniqotun Mutmainah, N., Farisi, S., & Agustrina, R.
(2019). Analisis Kandungan Karbohidrat Terlarut Total Planlet Buncis
(Phaseolus Vulgaris L.) Menggunakan Metode Fenol-Sulfur Secara in
Vitro. Analit: Analytical and Environmental Chemistry, 4(01), 73–80.
https://doi.org/10.23960/aec.v4.i1.2019.p73-80
Pranata, A. (2012). Laporan Praktikum Fisiologi Tumbuhan Karbohidrat
Dalam Tanaman. Fisiologi Tumbuhan.
Prasetyo, W. J., Nugraheni, P., & Koentjoro, Y. (2016). Perubahan
Kandungan Karbohidrat Tanaman Lanskap Sebagai Bioindikator
Pencemaran Udara di Kota Surabaya. Plumula, 5(1), 50–57.
Purnawati, R.T. (2012). Analisis Karbohidrat Mata Kuliah Analisis Mutu.
Fakultas Teknologi Pertanian. Universitas Brawijaya. Malang.
Sasmitamihardja, D. and A.H. Siregar. (1996). Proyek Fisiologi Tumbuhan.
Pendidikan Akademik Dirjen Dikti. Depdikbud. Bandung. 253-281.
VII. LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai