Anda di halaman 1dari 9

Design By :

Eka Nafri
AKASIA MANGIUM
( Acacia Mangium Wild )

DINAS PERTANIAN
KOTA
BOOKLET INI

HANYA UNTUK DIPAKAI SENDIRI

TIDAK DIPERJUAL-BELIKAN

DINAS PERTANIAN

KOTA
KATA PENGANTAR

Dengan puji syukur kepadaMu ya Allah penulis


ucapkan, karena berkat ridho dan rahmatMu, booklet ini
dapat disusun.
Boklet ini kami susun sebagai bahan materi dalam
rangka kegiatan Bimbingan Teknis GN-RHL GERHAN
2008 di wilayah Kota Palembang.
Ucapan terimakasih yang tak terhingga kami
berikan kepada seluruh kawan handai taulan yang telah
membantu tersusunnya booklet ini.
Dalam penyususunan booklet ini masih banyak
kekurangan-kekurangan yang perlu diperbaiki untuk itu
kami harapkan kritik dan saran guna perbaikan untuk
masa yang akan datang.
Akhirnya harapan kepada semua pihak semoga
booklet ini dapat digunakannya sebagai acuan di
lapangan.

Palembang, Juli 2008


-9
Pendangiran.
Kegiatan ini dilaksanakan bersama dengan penyiangan di
mana tanah di sekitar tanaman akan digemburkan lebih
kurang seluas lubang tanam
Pemupukan.
Pemupukan diberikan setelah dilakukan penyiangan dan
pendangiran, pupuk ditaburkan di sekeliling tanaman
Akasia mengikuti alur lubang tanaman dan ditimbun
tanah. Pupuk yang digunakan dapat merupakan campuran
yang membentuk kandungan NPK dapat pula digunakan
urea; TSP; KCL dengan perbandingan 1 : 2 : 1. Pemberian
pupuk disesuaikan dengan pengalaman dalam pemberian
pupuk.

5. Hama dan penyakit.


Adanya semut (Componotus sp) dan rayap (Coptotermes sp)
yang membuat sarang pada bagian dalam kayu A. mangium,
mengakibatkan menurunnya kualitas kayu. Dari hasil
pengamatan didapatkan A. mangium daun.
Ulat pelipat daun, menyerang terserang oleh Xystrocera sp.
famili Cerambicidae yang biasa menggerek kayu
Paraserianthes falcataria, selain itu sejenis ulat belum
diketahui jenisnya telah menyebabkan gugurnya daun A.
mangium.Beberapa jenis serangga A. mangium :
Ropica grisepsparsa, menyerang bagian batang
Platypus sp, menyerang bagian batang
Xylosandrus semipacus, menyerang bagian batang
Pterotama plagiopheles, menyerang daun.
Pengguguran daun pada anakan A. mangium disebabkan oleh
Hyponeces squamosus tetapi pohon dapat tumbuh kembali.
Seperti pada Acacia yang lain, A. mangium juga muda
terserang oleh hama terutama pada masa sapihan dan anakan.
8- -1
3. Teknik penanaman.
AKASIA MANGIUM
( Acacia Mangium Wild )
Bibit ditanam tegak sedalam leher akar. Apabila terdapat
akar cabang yang menerobos keluar dari tanah dalam
kantong plastik, dipotong aga tidak tertanam terlipat dalam
lubang tanaman. Sebelum ditanam, tanah dalam kantong
plastik dipadatkan lalu kantong plastik dibuka perlahan-
lahan, tanah serta bibit di keluarkan baru ditanam. Bibit
Nama umum
ditanam berdiri tegak pada lubang yang telah dibuat pada
Indonesia: Akasia mangium
setiap ajir, kemudian diisi dengan tanah gembur sampai leher
akar. Tanah yang ada di sekelilingnya ditekan agar menjadi Klasifikasi
padat. Kingdom : Plantae (tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (berpembuluh)
4. Pemeliharaan. Superdivisio : Spermatophyta (menghasilkan biji)
Divisio : Magnoliophyta (berbunga)
Meliputi kegiatan penyiangan, penyulaman, pendangiran dan
: Magnoliopsida (berkeping dua /
pemupukan, kegiatan pemeliharaan dilakukan tiga bulan Kelas
dikotil)
sekali selama 2 tahun stelah penanaman di lapangan. Sub-kelas : Rosidae
Penyiangan.
Ordo : Fabales
Kegiatan ini bertujuan untuk membebaskan tanaman Familia : Fabaceae (suku polong-polongan)
pokok dan belukar dan tumbuhan pengganggu lainnya. Genus : Acacia
Oleh karena itu penyiangan dilakukan terutama pada Spesies : Acacia mangium Willd.
tahun pertama dan kedua. Penyiangan dikerjakan Kerabat dekat :
sepanjang kiri-kanan larikan tanaman selebar 50 cm. Gom arab, Srikonta, Akasia, Wartel,
Penyulaman. Kengkeng, Pilang, Akasia mutiara, Akar
kupak
Penyulaman dilakukan pada tahun pertama selama
musim hujan. Tanaman yang mati atau merana disulam Asal & Habitat
dengan bibit dari persemaian dan diulang selama hujan Akasia (Acacia auriculiformis) merupakan tumbuhan yang
masih cukup. Apabila lahan di sekitar tanaman sangat diduga berasal dari Australia.
terbuka maka dapat diberi mulsa.
2- -7
E. Penanaman dan pemeliharaan.
BUDIDAYA ACACIA MANGIUM

A. Umum 1. Pengangkutan bibit.


Pengangkutan bibit dari persemaian ke lokasi penanaman
Acacia mangium termasuk jenis Legum yang tumbuh harus dilakukan dengan hati-hati agar bibit tidak mengalami
cepat, tidak memerlukan persyaratan tumbuh yang tinggi dan kerusakan selama dalam perjalanan. Bibit yang telah diseleksi
tidak begitu terpengaruh oleh jenis tanahnya. Kayunya bernilai dimasukan ke dalam peti atau keranjang dan disarankan agar
ekonomi karena merupakan bahan yang baik untuk finir serta bibit tidak ditumpuk. Bibit disusun rapat hingga tidak
perabot rumah yang menarik seperti: lemari, kusen pintu, dan bergerak jika dibawa. Jumlah bibit yang diangkut ke lapangan
jendela serta baik untuk bahan bakar. Tanaman A. mangium hendaknya disesuaikan dengan kemampuan menanam. Bibit
yang berumur tujuh dan delapan tahun menghasilkan kayu yang yang diangkut diusahakan bibit yang sehat dan segar.
dapat dibuat untuk papan partikel yang baik. Hindarkan bibit dari panas matahari dan supaya disimpan di
tempat teduh dan terlindung.
Faktor yang lain yang mendorong pengembangan jenis
ini adalah sifat pertumbuhan yang cepat. Pada lahan yang baik, 2. Waktu penanaman.
umur 9 tahun telah mencapai tinggi 23 meter dengan rata-rata Penanaman dilakukan setelah hujan lebat pada musim hujan,
kenaikan diameter 2 - 3 meter dengan hasil produksi 415 m3/ha yaitu dalam bulan Oktober sampai Januari. Pengamatan
atau rata-rata 46 m3/ha/tahun. Pada areal yang ditumbuhi alang- mulainya hujan lebat sangat perlu, karena bibit yang baru
alang umur 13 tahun mencapai tinggi 25 meter dengan diameter ditanam menghendaki banyak air dan udara lembab. Bibit
rata-rata 27 cm serta hasil produksi rata-rata 20 m3/ha/tahun. yang ditanam ke lapangan adalah bibit yang telah berumur 3-4
Kayu A. mangium termasuk dalam kelas kuat III-IV, berat 0,56 bulan di bedeng sapih dengan ukuran tinggi 25-30 cm.
- 0,60 dengan nilai kalori rata-rata antara 4800 - 4900 k.cal/kg
6- -3
3. Pengolahan tanah. B. Keterangan botani
Pengolahan tanah diperlukan pada tanah-tanah yang padat
dengan cara sebagai berikut : A. mangium termasuk dalam sub famili Mimosoideae,
Tanah dicangkul sedalam 20 - 25 cm kemudian dibalik famili Leguminosae dan ordo Rosales. Pada umumnya A.
Bungkalan-bungkalan tanah dihancurkan, akar-akar mangium mencapai tinggi lebih dari 15 meter, kecuali pada
dikumpulkan, dijemur dan dibakar tempat yang kurang menguntungkan akan tumbuh lebih kecil
Tanah pada jalur-jalur tanaman dihaluskan dan antara 7 - 10 meter.Pohon A. mangium yang tua biasanya
dibersihkan, kemudian dibuat lubang tanaman berkayu keras, kasar, beralur longitudinal dan warnanya
bervariasi mulai dari coklat gelap sampai terang. Dapat
dikemukakan pula bahwa bibit A. mangium yang baru
berkecambah memiliki daunmajemuk yang terdiri dari banyak
anak daun. Daun ini sama dengan sub famili Mimosoideae
misalnya Paraseanthes falcataria, Leucaena sp, setelah tumbuh
beberapa minggu A. mangium tidak menghasilkan lagi daun
sesungguhnya tetapi tangkai daun sumbu utama setiap daun
majemuk tumbuh melebar dan berubah menjadi phyllodae atau
pohyllocladus yang dikenal dengan daun semu, phyllocladus
kelihatan seperti daun tumbuh umumnya. Bentuknya sederhana
tulang daunnya paralel dan besarnya sekitar 25 cm x 10 cm.
4- -5
C. Tempat tumbuh D. Persiapan lapangan

Penyebaran. 1. Penataan lapangan.


A. mangium tumbuh secara alami di Maluku dengan jenis Penataan areal penanaman dimaksudkan untuk mengatur
Melaleuca leucadendron. Selain itu terdapat pula di pantai tempat dan waktu, pengawasan serta keperluan pengelolaan
Australia bagian utara, Papua bagian selatan (Fak-fak di hutan lebih lanjut. Areal dibagi menjadi blok-blok tata hutan
Aguada (Babo) dan Tomage (Rokas, Kepulauan Aru, Maluku dan blok dibagi menjadi peta-petak tata hutan. Unit-unit ini
dan Seram bagian barat). ditandai dengan patok dan digambar di atas peta dengan skala
1 : 10.000. Batas-batas blok dapat dipakai berupa batas alam
Persyaratan tempat tumbuh. seperti sungai, punggung bukit atau batas buatan seperti jalan,
A. mangium tidak memiliki persyaratan tumbuh yang tinggi, patok kayu atau beton.
dapat tumbuh pada lahan miskin dan tidak subur. A. mangium
dapat tumbuh baik pada lahan yang mengalami erosi, berbatu 2. Pembersihan lapangan.
dan tanah Alluvial serta tanah yang memiliki pH rendah (4,2). Beberapa kegiatan yang dilakukan sebelum penanaman
Tumbuh pada ketinggian antara 30 - 130 m dpl, dengan curah meliputi
hujan bervariasi antara 1.000 mm - 4.500 mm setiap tahun. Menebang pohon-pohon sisa dan meninggalkan pohon
Seperti jenis pionir yang cepat tumbuh dan berdaun lebar, jenis yang di larang ditebang
A. mangium sangat membutuhkan sinar matahari, apabila Mengumpulkan semak belukar, alang-alang dan rumput-
mendapatkan naungan akan tumbuh kurang sempurna dengan rumputan
bentuk tinggi dan kurus. Sampah-sampah yang telah terkumpul dibakar.

Anda mungkin juga menyukai