Anda di halaman 1dari 3

JAWAB SOAL HUKUM ISLAM

19. Bagaimana cara-cara orang yang beriman mentaati Allah, dan Rasul? Karena
orang-orang kini tidak pernah “bertemu” dengan Allah dan Rasul tersebut?
Jawab:
Cara yang dilakukan adalah dengan menjalankan perintah Allah dan menjauhi segala
larangannya. Biarpun kita tidak bisa bertemu dengan Allah secara langsung, tapi
sebagai orang Islam kita wajib memepercayainya karena Allah itu ada. Seorang
muslim adalah orang yang menerima petunjuk Allah dan menyerahkan diri untuk
mengikuti kemauan Allah. Sedangkan mengenai Rasul kita bisa mengikuti segala
sesuatu yang dilakukan Rasul semasa hidupnya.

24. Apa arti harfiah sunah? Dan apa arti istilah ? Sebutkan jenis-jenis sunah!
Jawab:
Perkataan sunah secara harfiah bisa diartikan syariat/ hukum/ ketetapan.
Sunnah ialah sumber hukum Islam kedua setelah Al-Qur’an berupa perkataan,
perbuatan, dan sikap diam Rasulullah yang tercatat (sekarang) dalam kitab-kitab
hadits. Jenis-jenis Sunah:
a. Sunnah Qaulliyah (perkataan), yaitu segala hadits-hadits yang diucapkan oleh Nabi
Muhammad s.a.w. Ia merupakan hadits yang paling banyak di antara jenis-jenis
sunnah yang lain. Contohnya sabda Nabi Muhammad s.a.w. :
“Sesungguhnya segala amalan itu bermula dengan niat dan setiap perkara itu
berpandukan kepada apa yang diniatkan”.(Riwayat Bukhari dan Muslim).
b. Sunnah Fi’liyyah (perbuatan) ialah segala perbuatan Rasulullah s.a.w. Terkandung
padanya syariat yang wajib dipatuhi seperti sembahyang, puasa Ramadhan, haji dan
cara melakukannya. Atau perbuatan Rasul yang menunjukkan kepada suatu ketentuan
yang khusus kepada Nabi Muhammad s.a.w. sahaja seperti menikah lebih daripada
empat, berpuasa siang dan malam secara berterusan dan sebagainya. Atau perbuatan
yang lahir dari Rasulullah sebagai seorang manusia biasa seperti makan, minum, tidur
dan sebagainya.
c. Sunnah Taqririyyah (persetujuan), yaitu Nabi Muhammad s.a.w. mendiamkan diri
dari mengingkari perkataan atau perbuatan yang berlaku sewaktu Rasulullah masih
lagi hidup dan mengetahui tentang perkara tersebut. Ini menunjukkan bahawa
perbuatan atau perkataan tersebut adalah harus karena Rasulullah s.a.w. tidak sekali-
kali akan mendiamkan diri dari perkara yang salah dan mungkar.

29. Apa arti harfiah dan istilah IJtihad? Sebutkan bentuk-bentuk Ijtihad?
Jawab:
Ijtihad menurut arti harfiahnya adalah kerja keras. Sedangkan arti istilahnya adalah
kerja keras menggali hukum islam dari sumber-sumbernya yaitu Al-Qur’an dan
Hadits.
Berdasarkan definisi di atas, kita bisa menyimpulkan, bahwa iijtihad adalah proses
menggali hukum syariat dari dalil-dalil yang bersifat zhanni dengan mencurahkan
segenap tenaga dan kemampuan hingga tidak mungkin lagi melakukan usaha lebih
dari itu.
Bentuk-bentuk Ijtihad yaitu:
• Ijtihad Muthlaq/Mustaqil, yaitu Ijtihad yang dilakukan dengan cara menciptakan
sendiri norma-norma dan kaidah istinbath yang dipergunakan sebagai sistem/metode
bagi seorang mujtahid dalam menggali hukum. Norma-norma dan kaidah itu dapat
diubahnya sendiri manakala dipandang perlu. Mujtahid dari tingkatan ini contohnya
seperti Imam Hanafi, Imam Malik, Imam Syafi'i dan Imam Ahmad yang terkenal
dengan sebutan Mazhab Empat.
• Ijtihad Muntasib, yaitu Ijtihad yang dilakukan seorang mujtahid dengan
mempergunakan norma-norma dan kaidah-kaidah istinbath imamnya (mujtahid
muthlaq/Mustaqil). Jadi untuk menggali hukum dari sumbernya, mereka memakai
sistem atau metode yang telah dirumuskan imamnya, tidak menciptakan sendiri.
Mereka hanya berhak menafsirkan apa yang dimaksud dari norma-norma dan kaidah-
kaidah tersebut. Contohnya, dari mazhab Syafi'i seperti Muzany dan Buwaithy. Dari
madzhab Hanafi seperti Muhammad bin Hasan dan Abu Yusuf. Sebagian ulama
menilai bahwa Abu Yusuf termasuk kelompok pertama/mujtahid muthalaq/mustaqil.
• Ijtihad mazhab atau fatwa yang pelakunya disebut mujtahid mazhab/fatwa, yaitu
Ijtihad yang dilakukan seorang mujtahid dalam lingkungan madzhab tertentu. Pada
prinsipnya mereka mengikuti norma-norma/kaidah-kaidah istinbath imamnya,
demikian juga mengenai hukum furu'/fiqih yang telah dihasilkan imamnya. Ijtihad
mereka hanya berkisar pada masalah-masalah yang memang belum diijtihadi
imamnya, men-takhrij-kan pendapat imamnya dan menyeleksi beberapa pendapat
yang dinukil dari imamnya, mana yang shahih dan mana yang lemah. Contohnya
seperti Imam Ghazali dan Juwaini dari madzhab Syafi'i.
• Ijtihad di bidang tarjih, yaitu Ijtihad yang dilakukan dengan cara mentarjih dari
beberapa pendapat yang ada baik dalam satu lingkungan madzhab tertentu maupun
dari berbagai mazhab yang ada dengan memilih mana diantara pendapat itu yang
paling kuat dalilnya atau mana yang paling sesuai dengan kemaslahatan sesuai
dengan tuntunan zaman. Dalam mazhab Syafi'i, hal itu bisa kita lihat pada Imam
Nawawi dan Imam Rafi'i. Sebagian ulama mengatakan bahwa antara kelompok
ketiga dan keempat ini sedikit sekali perbedaannya; sehingga sangat sulit untuk
dibedakan. Oleh karena itu mereka menjadikannya satu tingkatan.

34. Jelaskan 3 tingkat pemahaman terhadap hukum mujtahid, muttabik. Muqallid?


Jawab:

Untuk mengakses dan mendownload tugas kuliah ini selengkapnya


anda harus berstatus Paid Member

Anda mungkin juga menyukai