Anda di halaman 1dari 4

Epidemiologi

Epidemiologi Cracked Nipple


Data masalah menyusui pada bulan April hingga Juni 2012 di Indonesia menunjukkan 22,5%
mengalami puting susu lecet, 42% ibu mengalami bendungan ASI, 18% ibu mengalami air susu
tersumbat, 11% mengalami mastitis, dan 6,5% ibu mengalami abses payudara yang disebabkan oleh
kesalahan ibu dalam menyusui bayinya (Hasanah, 2017).
Berdasarkan Hasil penelitian lain yang dilakukan oleh Coca et al (2008) didapatkan masalah
yang paling sering dialami oleh bu menyusui adalah puting susu lecet. Sekitar 57,4% ibu yang
menyusui mengalami puting susu lecet/nyeri 2 dan paling banyak dialami oleh ibu primipara sebanyak
54,9%. Masalah puting susu lecet ini 95% terjadi pada wanita yang menyusui bayinya dengan posisi
menyusui yang tidak sampai areola dan hanya menyusui pada puting susu saja. Kesalahan lain dapat
disebabkan pada saat ibu menghentikan proses menyusui kurang hati-hati (Maryunani, 2009).
Epidemiologi Inverted Nipple
Inverted nipple dapat terjadi secara unilateral atau bilateral, dengan berbagai derajat keparahan. Pada
beberapa kasus, puting dapat muncul kembali bila distimulasi. Namun, pada kasus-kasus lainnya,
retraksi ini bersifat menetap. Inverted nipple akan berkurang sekitar 3% seiring peningkatan usia
kehamilan (Kemnkes)
Epidemiologi Mastitis
Organisasi Kesehatan Dunia WHO (World Health Organitation) memperkirakan insiden mastitis pada
ibu menyusui sekitar 2,6% - 33% dan prevalensi global adalah sekitar 10% (WHO, 2013). Persentase
ibu post partum yang menyusui melaporkan dirinya mengalami tanda gejala mastitis di Amerika
Serikat adalah 9,5% dari 1000 wanita (Lawrence, 2012).
Etiologi
Etiologi Cracked Nipple
Cracked nipple dapat disebabkan oleh berbagai faktor dalam proses menyusui. Proses menyusui yang
normal tidak akan menyebabkan rasa sakit. Abnormalitas proses menyusui yang dapat
menyebabkan cracked nipple dapat berupa kesalahan posisi menyusui, perlekatan yang tidak adekuat,
atau kelainan pada bayi seperti short tongue, ankyloglossia, dan palatum letak tinggi (Niazi, 2016).
Penyebab lain yang lebih jarang adalah gesekan. Pada pelari disebut dengan “jogger’s nipple”, pada
peselancar disebut “surfer’s nipple”, dan pada penyelam disebut “wetsuit rub”. Setiap aktivitas, baik
olahraga ataupun aktivitas seksual, yang melibatkan gesekan secara konstan pada puting susu dapat
menyebabkan lecet pada putting (Finkelstein, 2018)

Etiologi Inverted Nipple


Etiologi inverted nipple dapat bersifat kongenital atau acquired (didapat). [9] Inverted nipple yang
bersifat bawaan disebabkan oleh kegagalan duktus laktiferus untuk berkembang dan tumbuh saat
maturasi jaringan payudara. Sedangkan tipe acquireddisebabkan karena fibrosis disekitar duktus
laktiferus akibat inflamasi (seperti mastitis, kanker, dan operasi payudara sebelumnya) (Gould, 2015).

Etiologi Mastitis
Etiologi mastitis infeksius dan abses payudara biasanya adalah bakteri yang mengkolonisasi kulit.
Bakteri yang paling umum ditemukan adalah Staphylococcus aureus dan Coagulase negative
staphylococcus (CNS). Methicillin-resistant S. aureus (MRSA) juga semakin sering dilaporkan dan
merupakan penyebab umum terapi antibiotik yang gagal (Tristanti,2019). Etiologi Mastitis adalah
sebagai berikut
- Praktik menyusui yang buruk
Pengetahuan ibu tentang proses menyusui yang kurang dapat menyebabkan terjadinya
kesalahan dalam posisi menyusui yang berakibat terjadinya lecet pada putting susu ibu. Lecet
pada putting susu menyebabkan bakteri mudah masuk ke putting susu sehingga payudara
mudah mengalami infeksi yang ditandai seperti pembengkakan payudara, kemerahan, dan
demam. Selain itu, kesalahan dalam proses menyusui juga menyebabkan proses pelepasan dan
pengeluaran ASI yang kurang maksimal sehingga menyebabkan bendungan payudara atau
stasis ASI dapat menyebabkan infeksi bakteri pada payudara (Pilar Mediano,2014).
- Stasis ASI atau bendungan payudara
Kebiasaan proses pengosongan payudara yang tidak tuntas juga menyebabkan stasis atau
bendungan payudara yang nantinya menjadi media berkembangnya mikroorganisme.
- Cracked nipple
Jika ibu mengalami putting susu lecet (Cracked nipple) maka hal itu akan menjadi jalan masuk
bagi mikroorganisme untuk menginfeksi payudara
- sistem kekebalan tubuh ibu yang terganggu
Sistem imun ibu yang turun dapat menyebabkan mastitis melalui mekanisme sistemik yang
meningkatkan kerentanan terhadap infeksi
- Kelelahan ibu
Kelelahan ibu menyebabkan terjadinya penurunan daya tahan tubuh ibu sehingga memudahkan
terjadinya infeksi oleh mikroorganisme

Daftar Pustaka
WHO. 2013. Mastitis: penyebab dan penatalaksanaan. Jakarta: Widya Medika
Lawrence RA. 2002. Invited commentary: mastitis while breastfeeding: old theories and new evidence.
American Journal of Epidemiology. 155(2)
Hasanah AI, Hardiani RS, Susumaningrum LA. 2017. Hubungan Teknik Mnyusu dengan Risiko
Terjadinya Mastitis pada Ibu menyusui di Desa Kemuning Kecamatan Arjasa Kabuaten Jember. E-
Jurnal Pustaka Kesehatan. 5(20):260-67
Maryunani, Anik. 2009. Asuhan pada ibu dalam masa nifas (Postpartum). Jakarta : Tim
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. 2015. Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas
Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama.
Kolker AR1, Torina PJ. 2009. Minimally invasive correction of inverted nipples: a safe and simple
technique for reliable, sustainable projection. Ann Plast Surg. (62):549-53.
lexander JM, Campbell CJ. 1997. Prevalence of inverted and non-protractile nipples in antenatal
women who intend to breast-feed. The Breast. (67):72-78.
Pilar Mediano, Leónides Fernández, Juan M Rodríguez and María Marín. 2014. Case– control study of
risk factors for infectious mastitis in Spanish breastfeeding women. BMC Pregnancy and
Childbirth. 14:195.
Trisanti I, Nasriyah. 2019. Mastitis. Jurnal Ilmu Kperawatan dan Kebidanan. 10(2):330-337
Ahmed EMS, Mohamed HAE, Abu-Talib YM. 2015. Evidence Based Guideline Using to Alleviate
Traumatic Nipple among Nursing Mothers. World Journal of Nursing Sciences, 2015. 1 (3): 35-44
Lazaraviciute G, Chaturvedi S. 2017. Breast Pain, Nipple Pain and Nipple Discharge – An Overview.
Ann Breast Cancer Res. 2(1): 1009
Niazi A, Rahimi VB, Soheili-Far S, et al. 2018. A Systematic Review on Prevention and Treatment of
Nipple Pain and Fissure: Are They Curable?. J Pharmacopuncture. 21(3):139–150.
Finkelstein E, Meerkin DY, Weissman G. 2018. Nipples: A Sensitive Topic. Gender and Dermatology.
139–170.
Gould DJ, Nadeau MH, Macias LH, Stevens WG. 2015. Inverted nipple repair revisited: a 7-year
experience. Aesthet Surg J. (35)156-64.

Anda mungkin juga menyukai