0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
895 tayangan1 halaman
KH Mas Mansyur adalah seorang ulama besar asal Surabaya yang lahir pada tahun 1896. Ayahnya bernama KH Mas Ahmad Marzuqi, seorang ulama terkenal di Jawa Timur pada masanya. Mas Mansyur sering mengikuti pengajian yang diselenggarakan oleh KH Ahmad Dahlan dan tertarik dengan ajarannya. Ia kemudian menjadi tamu KH Ahmad Dahlan saat melakukan dakwah di Surabaya.
KH Mas Mansyur adalah seorang ulama besar asal Surabaya yang lahir pada tahun 1896. Ayahnya bernama KH Mas Ahmad Marzuqi, seorang ulama terkenal di Jawa Timur pada masanya. Mas Mansyur sering mengikuti pengajian yang diselenggarakan oleh KH Ahmad Dahlan dan tertarik dengan ajarannya. Ia kemudian menjadi tamu KH Ahmad Dahlan saat melakukan dakwah di Surabaya.
KH Mas Mansyur adalah seorang ulama besar asal Surabaya yang lahir pada tahun 1896. Ayahnya bernama KH Mas Ahmad Marzuqi, seorang ulama terkenal di Jawa Timur pada masanya. Mas Mansyur sering mengikuti pengajian yang diselenggarakan oleh KH Ahmad Dahlan dan tertarik dengan ajarannya. Ia kemudian menjadi tamu KH Ahmad Dahlan saat melakukan dakwah di Surabaya.
Mas Mansur lahir pada hari Kamis tanggal 25 Juni 1896 di
Surabaya. Ibunya bernama Raudhah, seorang wanita kaya yang berasal dari keluarga Pesantren Sidoresmo, Wonokromo, Surabaya. Ayahnya bernama K.H. Mas Ahmad Marzuqi, seorang pioneer Islam, ahli agama yang BIOGRAFI terkenal di Jawa Timur pada masanya. Dia berasal dari keturunan bangsawan Astatinggi Sumenep, Madura. Dia dikenal sebagai imam tetap dan khatib di Masjid Agung Ampel Surabaya, suatu jabatan terhormat pada saat itu.
Sebelum Muhammadiyah Cabang Surabaya didirikan, K.H.
Ahmad Dahlan sudah sering melakukan tabligh ke daerah ini. Tabligh-tabligh itu dilaksanakan berupa pengajian yang diseleng-garakan di Peneleh, Surabaya. Dalam pengajian-pengajian itulah Bung Karno muda dan Roeslan Abdul Gani muda, untuk pertama kalinya mende-ngarkan penjelasan tentang ajaran Islam dari K.H. Ahmad Dahlan.
Setiap melaksanakan tabligh di Surabaya, K.H. Ahmad
Dahlan biasanya bermalam di penginapan. Namun, suatu malam ia didatangi seorang tamu yang memintanya agar setiap K.H. Ahmad Dahlan ke Surabaya bersedia untuk menginap di rumahnya. Tamu itu ialah Kiai Haji Mas Mansur. Mas Mansur selalu mengikuti pengajian yang diberikan oleh K.H. Ahmad Dahlan, dan ia sangat tertarik oleh isi kajian yang diberikannya, serta tertarik juga akan kesederhanaannya.
Sebutan “Mas” yang disandang oleh Kyai Mas Mansur dan
ayahnya yakni Kyai Mas Ahmad Marzuki merupakan sebutan dan identitas dari keturunan ulama besar ditempat kelahirannya saat itu.
Kemudian selama 2 tahun ia belajar di Universitas Al Azhar
Kota Mesir. Ia menikah pada tahun 1916 dengan Hajjah Siti Zakiyah putri dari Haji Arif yang masih tetangganya.