Anda di halaman 1dari 6

KERANGKA BERPIKIR PENGEMBANGAN

PERANGKAT PEMBELAJARAN

PENINGKATAN KETERAMPILAN 4CS DI


SEKOLAH DASAR

MASALAH FAKTUAL TUNTUTAN FILOSOFIS DAN TEORITIS


 Pembelajaran di kelas masih terlalu teoritis dan Dengan semakin majunya perkembangan
otoriter.BARREIR
Peserta didik tidak diberi banyak zaman, pembelajaran di kelas tidak lagi berpusat
kesempatan untuk mengeksplor pengetahuannya pada guru, tetapi berpusat pada peserta didik.
dan keingintahuannya di berbagai bidang yang Selain itu, dengan semakin majunya teknologi di
dipelajarinya di sekolah. era 4.0 dan semakin meleknya generasi di abad 21
(https://nowjakarta.co.id/magazine-issue/kids- tentang teknologi, maka pembelajaran di kelas
family-and-education/education-in-indonesia- hendaknya diintegrasikan dengan penggunaan-
challenges-and-opportunities) penggunaan teknologi informasi. Agar penggunaan
 Masih banyak pembelajaran yang dilakukan internet ini tidak hanya digunakan sebagai sarana
dengan monoton dan terpusat pada guru. hiburan, akan tetapi juga sarana edukasi.
 Pendidikan dasar dan menengah di Indonesia, Menurut National Education Association
berdasarkan riset PISA, belum mampu (NEA), lembaga pendidikan Amerika Serikat,
menyiapkan murid dengan kemampuan berpikir dalam bukunya yang berjudul Preparing 21st
kritis dan analitis sebagaimana seorang ilmuwan Century Students for Global Society (2002),
perlukan serta belum mampu menginspirasi kehidupan saat ini lebih kompleks daripada 50
murid untuk bercita-cita menjadi peneliti dalam tahun lalu, sehingga belajar di sekolah tidak cukup
bidang apapun. hanya mencakup “Three Rs”, atau sering kita sebut
(https://www.youthcorpsindonesia.org/l/peringk dengan reading, writing and arithmetic, akan tetapi
at-pendidikan-indonesia-di-dunia/) juga pengembangan keterampilan peserta didik
 Masih banyak pendidik yang menggunakan dalam berkomunikasi (communicators), berkreasi
sistem era abad 20-an untuk mengajar dan (creators), berpikir kritis (critical thinkers) dan
belum memahami teknologi informasi, namun berkolaborasi (collaborators) atau sering disebut
harus mengajar murid yang lahir di era abad 21 dengan the Four Cs (4Cs). Apalagi dengan adanya
yang memiliki karakteristik unik dan lebih MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN), maka
familiar dengan teknologi. peserta didik sudah sebaiknya dibekali softskill-
(https://ublik.id/pendidikan-di-indonesia- softskill yang akan bermanfaat untuk kehidupannya
ranking-terbawah/) kelak.
SOLUSI / KEBUTUHAN PENGEMBANGAN PERANGKAT

Berdasarkan pemaparan permasalahan dan kajian teoritis serta filosofis tersebut,


salah satu cara yang dapat digunakan untuk mengatasi permasalahan tersebut
adalah pengembangan LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik) berbasis Internet
dengan model LKPD PEDE (Predict, Exploration, Discuss, Expose). Penggunaan
LKPD berbasis internet dapat meningkatkan pemahaman peserta didik bahwa
internet selain sebagai sarana hiburan juga dapat membantu peserta didik dalam
memahami pembelajaran. Sehingga, nantinya peserta didik dapat terbiasa untuk
menggunakan internet sebagai salah satu sumber belajarnya juga. Selain itu
LKPD dengan model PEDE yang memiliki 4 komponen utama yaitu Predict,
Exploration, Discuss dan Expose, diharapkan mampu untuk meningkat
keterampilan 4Cs yang dimiliki peserta didik di kelas V.

SPESIFIKASI/ PROTOTYPE

LKPD merupakan salah satu perangkat pembelajaran yang diharapkan


mampu membantu peserta didik untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Pengembangan e-LKPD dengan model PEDE ini dirancang untuk pembelajaran
pada kelas V pada Tema 2 dengan topik Udara Bersih Bagi Kesehatan.

E-LKPD PEDE ini terdiri dari halaman pertama yang berisi identitas
kelompok dan petunjuk pengerjaan e-LKPD. Selanjutnya, terdapat butir-butir
pertanyaan-pertanyaan dan tautan-tautan yang berhubungan dengan tema yang
menjadi isi dari e-LKPD. Terdapat 4 poin utama dalam e-LKPD ini, yang pertama
yaitu poin dimana peserta didik harus berpikir kritis dengan membuat prediksi-
prediksi yang berhubungan dengan tema yang akan dibahas. Yang kedua, yaitu
peserta didik melakukan eksplorasi diberbagai sumber, utamanya dengan
menggunakan internet mengenai tema yang dibahas. Dalam mengeksplorasi
informasi dari internet, peserta didik harus kreatif dalam memilih kata kunci pada
search enginge, sehingga mereka dapat menemukan apa yang mereka cari.
Kemudian, peserta didik berkolaborasi dengan teman dalam kelompoknya untuk
berdiskusi mencari solusi dari permasalahan-permasalahan terkait dengan tema,
dan yang terakhir, peserta didik mengkomunikasikan hasil diskusi kelompoknya
sertamenjelaskan mengapa peserta didik memilih solusi tersebut.
PROSEDUR PENGEMBANGAN

Pengembang perangkat pembelajaran menggunakan model pengembangan


ADDIE untuk mengembangkan e-LKPD dengan model PEDE tersebut. ADDIE
merupakan singkatan dari Analysis, Design, Development or Production,
Implementation or Delivery and Evaluations. Menurut langkah-langkah
pengembangan produk, model penelitian dan pengembangan ini lebih rasional dan
lebih lengkap daripada model 4D. Model ini dapat digunakan untuk berbagai
macam bentuk pengembangan produk seperti model, strategi pembelajaran,
metode pembelajaran, media dan bahan ajar (Endang Mulyatiningsih, 2012:183).

Model ADDIE dikembangkan oleh Dick and Carry (1996) untuk


merancang sistem pembelajaran. Berikut ini diberikan contoh kegiatan pada setiap
tahap pengembangan model atau metode pembelajaran, yaitu:

1. Analysis
Pada tahap ini, kegiatan utama adalah menganalisis perlunya pengembangan
perangkat pembelajaran baru dan menganalisis kelayakan dan syarat-syarat
pengembangan perangkat pembelajaran baru. Pengembangan perangkat
pembelajaran baru diawali oleh adanya masalah dalam penerapan perangkat
pembelajaran. Masalah dapat terjadi karena perangkat pembelajaran yang ada
sekarang sudah tidak relevan dengan kebutuhan sasaran, lingkungan belajar,
teknologi, karakteristik peserta didik, dsb. Setelah analisis masalah perlunya
pengembangan perangkat pembelajaran baru, peneliti juga perlu menganalisis
kelayakan dan syarat-syarat pengembangan model/metode pembelajaran baru
tersebut. Proses analisis misalnya dilakukan dengan menjawab beberapa
pertanyaan berikut ini: (1) apakah pengembangan e-LKPD dengan model
PEDE mampu mengatasi masalah pembelajaran yang dihadapi? (2) apakah e-
LKPD dengan model PEDE mendapat dukungan fasilitas untuk diterapkan;
(3) apakah guru mampu menerapkan e-LKPD dengan model PEDE tersebut.

2. Design
Dalam perancangan perangkat pembelajaran, tahap desain memiliki
kemiripan dengan merancang kegiatan belajar mengajar. Kegiatan ini
merupakan proses sistematik yang dimulai dari menetapkan tujuan belajar,
merancang skenario atau kegiatan belajar mengajar, merancang perangkat
pembelajaran, merancang materi pembelajaran dan alat evaluasi hasil belajar.
Rancangan perangkat pembelajaran ini masih bersifat konseptual dan akan
mendasari proses pengembangan berikutnya. Pada tahap ini pengembangan
menyusun rancangan e-LKPD dengan model PEDE secara konseptual.

3. Development
Development dalam model ADDIE berisi kegiatan realisasi rancangan
produk. Dalam tahap desain, telah disusun kerangka konseptual penerapan
perangkat pembelajaran baru. Dalam tahap pengembangan, kerangka yang
masih konseptual tersebut direalisasikan menjadi produk yang siap
diimplementasikan. Pada tahap ini, pengembang mengembangkan konsep e-
LKPD dengan model PEDE yang telah dirancangnya menjadi rancangan yang
sudah siap untuk diimplementasikan di kelas.

4. Implementation
Pada tahap ini diimplementasikan perangkat pembelajaran yang telah
dikembangkan pada situasi yang nyata yaitu di kelas. Selama implementasi,
rancangan e-LKPD dengan model PEDE yang telah dikembangkan
diterapkan pada kondisi yang sebenarnya. Setelah penerapan perangkat
pembelajaran, kemudian dilakukan evaluasi awal untuk memberi umpan balik
pada penerapan perangkat pembelajaran berikutnya.

5. Evaluation
Evaluasi dilakukan dalam dua bentuk yaitu evaluasi untuk menilai
ketercapaian tujuan penelitian dan evaluasi untuk menilai kekurangan-
kekurangan dalam penerapan e-LKPD dengan model PEDE.
PENGEMBANGAN E-LKPD DENGAN MODEL PEDE
UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN 4CS
SISWA KELAS V SD

KERANGKA PENELITIAN PENGEMBANGAN


UNTUK MEMENUHI TUGAS UTS
Pengembangan Kurikulum Pendidikan Dasar
yang dibina oleh Prof. Dr. Sa’dun Akbar, M.Pd.

Oleh:

Maya Dyah Rindang Emilia 192103752864

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


PASCASARJANA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DASAR

OKTOBER 2019
KERANGKA PENELITIAN PENGEMBANGAN

UNTUK MEMENUHI TUGAS UTS


Pengembangan Kurikulum Pendidikan Dasar
yang dibina oleh Prof. Dr. Sa’dun Akbar, M.Pd.

Oleh:

PRODI PENDIDIKAN DASAR 2019


OFF A

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


PASCASARJANA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DASAR

OKTOBER 2019

Anda mungkin juga menyukai