Asrama adalah suatu tempat penginapan yang ditujukan untuk anggota suatu kelompok,
umumnya murid-murid sekolah. Asrama biasanya merupakan sebuah bangunan dengan kamar-
kamar yang dapat ditempati oleh beberapa penghuni di setiap kamarnya. Para penghuninya
menginap di asrama untuk jangka waktu yang lebih lama daripada di hotel atau losmen. Alasan
untuk memilih menghuni sebuah asrama bisa berupa tempat tinggal asal sang penghuni yang
terlalu jauh, maupun untuk biayanya yang terbilang lebih murah dibandingkan bentuk
penginapan lain, miaslnya apartemen. Selain untuk menampung murid-murid, asrama juga
sering ditempati peserta suatu pesta olahraga (http://id.wikipedia.org/wiki/Asrama).
(asrama sekolah merupakan lembaga pendidikan baik tingkat dasar ataupun tingkat menegah
yang menjadi tempat bagi para siswa untuk dapat bertempat tinggal selama mengikuti program
pengajaran).
Dengan demikian asrama sekolah dapat diartikan sebagai suatu tempat di mana para siswa
bertempat tinggal dalam jangka waktu yang relatif tetap bersama dengan guru sebagai
pengasuhnya yang memberikan bantuan kepada para siswa dalam proses pengembangan
pribadinya melalui proses penghayatan dan pengembangan nilai budaya. Pengembangan
pribadi disini disesuaikan dengan bidang atau profesi yang sedang ditempuh di sekolah yang
bersangkutan. Hakekat kehidupan asrama bukan sekedar pembentukan kebiasaan dan kesan-
kesan sensoris, namun juga suatu proses pembentukan nilai-nilai hidup.
B. Fungsi dan Tujuan Asrama
Penghuni asrama adalah individu-individu siswa yang berasal dari latar belakang yang
berbeda-beda, baik dari segi segi pendidikan orang tua, status sosial ekonomi, dan adat istiadat.
Oleh karena itu perlu disusun etos kehidupan asrama yang mempertimbangkan faktor-faktor
tersebut di atas. Sahertian (dalam Kusmintardjo, 1992) menguraikan tentang hakekat dan
fungsi asrama sekolah sebagai berikut:
Selaras dengan hakekat dan fungsi kehidupan asrama sekolah, maka secara umum
tujuan diselenggarakannya asrama sekolah adalah untuk menunjang keberhasilan pencapaian
tujuan pendidikan di sekolah. Sedangkan secara khusus tujuan penyelenggaraan asrama adalah
sebagai berikut:
1) Memberikan bimbingan kepada siswa (penghuni asrama sekolah) dan menanamkan rasa
disiplin pada diri siswa;
2) Membiasakan para siswa untuk mencintai belajar bersama-sama dengan teman
sebayanya;
3) Membantu para siswa agar dapat menyesuaikan diri pada kehidupan sosial dalam
lingkungan sebaya;
4) Membantu siswa dalam proses pengembangan pribadinya melalui penghayatan dan
pengembangan nilai-nilai kekecerdasan dan ketrampilan;
5) Membantu memberikan tempat penginapan bagi para siswa yang rumahnya jauh dari
sekolah.
Kehidupan dalam asrama biasanya selalu dibuat teratur serta selalu mengikuti
peraturan-peraturan yang dijunjung tinggi untuk dipatuhi dan dijalankan secara tepat dengan
penuh kesadaran oleh para penghuninya. Oleh karena itu, kegiatan pengelolaan dan
penyelenggaraan asrama sekolah perlu mendapat perhatian yang serius dari pihak yang terkait
dengan keberadaan asrama sekolah. Beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam
mengelola asrama sekolah adalah sebagai berikut:
1) Sesuai dengan tujuan menyelenggarakan asrama, maka perlu diingat bahwa asrama
bukanlah tempat pondokan atau indekost, namun merupakan suatu hunian sekolompok
individu yang relatif sama, baik dalam usia, jenis kelamin maupun profesi;
2) Ide-ide pengelolaan asrama sekolah tidak akan terlepas dari lokasi, lingkungan dan situasi
sekolah. Maksudnya, bahwa ketiga hal tersebut sangat mempengaruhi cara mengelola
asrama sekolah;
3) Dalam asrama sekolah hendaknya diciptakan suatu suasana “home”, yaitu suatu situasi di
mana para penghuni asrama merasa berada di rumahnya sendiri sehingga mereka selalu
bersikap wajar dan merasa turut memiliki asrama tersebut.
4) Asrama hendaknya memberikan pengaruh positif dalam pembentukan dan penanaman
sikap serta kebiasaan-kebiasaan yang baik pada diri siswa.
5) Asrama perlu menetapkan tata tertib dan disiplin yang disertai usaha pengawasan untuk
membantu pertumbuhan sikap yang baik bagi para penghuninya.
6) Pengawasan di asrama hendaknya dilakukan secara bersahabat dan kekeluargaan sehingga
para penghuni tidak merasa selalui diawasi.
Ada dua aspek yang perlu diperhatikan dalam pengelolaan asrama sekolah, yaitu: aspek
sarana (hard ware), dan aspek pengelola asrama (soft ware).
Adapun tugas dari pengelola asrama sekolah dapat dilakukan dengan membuat peraturan-
peraturan penyelenggaraan asrama, misalnya:
1) Menentukan beberapa syarat dalam penerimaan (atau pelepasan) para siswa untuk dapat
diterima sebagai penghuni asrama sekolah.
2) Menentukan biaya yang minimum (tidak komersial) dalam arti bahwa penentuan tarif
biaya disini adalah untuk mendidik para penghuni asrama agar dapat bertanggung
jawab, mandiri dan mengahargai diri.
3) Menentukan waktu pembayaran sewa, misalnya ditarik setiap satu semester sekali atau
setiap bulan.
4) Mengatur atau memberi sanksi kepada penghuni asrama yang melanggar peraturan.
5) Menyusun rencana anggaran belanja untuk pengelolaan pertahun, misalnya:
Menentukan besarnya biaya untuk pemeliharaan gedung, termasuk pengecatan dan
perbaikan kerusakan-kerusakan ringan.
Menentukan besarnya biaya untuk menjaga kebersihan gedung da halaman asrama
sekolah termasuk peralatannya;
6) Membuat peraturan yang berkaitan dengan keamanan asrama sekolah, misalnya:
Kunci kamar harus disimpan di kantor asrama, apabila penghuni hendak pergi ke
sekolah atau bepergian untuk suatu keperluan, dan sebaiknya di kantor asrama
disediakan tempat kunci tersendiri yang masing-masing kunci diberi kode monor
kunci.
Masing-masing para penghuni asrama sekolah harus memiliki gembok/kunci
almari sendiri dan anak kunci di bawa sndiri-sendiri oleh penghuni asrama;
Membuata jadwal piket jaga asrama sekolah secara bergiliran selama 24 jam,
dimana masing-masing 6 jam.
7) Menyusun peraturan yang berkaitan dengan hak dan kewajiban petugas pelaksana
termasuk pembantu-pembantunya.