Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH UAS

PURA TAMAN MAYURA

DISUSUN OLEH :

AHMAD KHAIRUL FAREZA 1901030034

FAKULTAS TEKNIK DAN KESEHATAN


PROGRAM STUDI
DESIGN KOMUNIKASI VISUAL
UNIVERSITAS BUMIGORA
MATARAM
2019
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami ucapkan atas ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun Makalah tentang Taman
Mayura. Selanjutnya, makalah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas dalam perkuliahan pasca
sarjana Design Komunikasi Visual Universitas Bumigora Mataram.

Penulis menyadari banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini, baik dari segi isi, bahasa,
analisis dan sebagainya. Oleh karena itu, kami ingin meminta maaf atas segala kekurangan
tersebut, hal ini disebabkan karena masih terbatasnya pengetahuan, wawasan dan keterampilan
kami. Selain itu, kritik dan saran dari pembaca sangat kami harapkan guna untuk kesempurnaan
makalah selanjutnya dan perbaikan untuk kita semua.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan dapat memberikan wawasan berupa ilmu pengetahuan
untuk kita semua.

Mataram, Januari 2020

Penulis
Daftar Isi

KATA PENGANTAR........................................................................................................................... 2
Daftar Isi .......................................................................................................................................... 3
BAB I ................................................................................................................................................ 4
PENDAHULUAN ............................................................................................................................... 4
A. Latar Belakang...................................................................................................................... 4
B. Tujuan Makalah ................................................................................................................... 4
C. Manfaat Makalah ................................................................................................................. 4
D. Lokasi Pembahasan .............................................................................................................. 4
BAB II ............................................................................................................................................... 5
PEMBAHASAN ................................................................................................................................. 5
A. Sejarah Taman ..................................................................................................................... 5
Lokasi Taman Mayura ............................................................................................................. 7
Struktur Taman Mayura .......................................................................................................... 9
B. Data Arkeologi Dan Arsitektur ........................................................................................... 10
1. Situs Cagar Budaya ......................................................................................................... 11
2. Bangunan Cagar Budaya ................................................................................................ 12
3. Struktur Cagar Budaya ................................................................................................... 12
4. Benda Cagar Budaya ...................................................................................................... 13
BAB III ............................................................................................................................................ 15
PENUTUP ....................................................................................................................................... 15
Kesimpulan................................................................................................................................ 15
Lampiran ................................................................................................................................... 16
Daftar Pustaka........................................................................................................................... 21
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Nusantara Adalah salah satu bagian di Indonesia yang terkenal karna memiliki
beragam budaya dan agama salah satunya yang ada di Lombok adalah islam dan hindu
oleh karna itu banyak sekali di temukan cagar alam dan artefak artefak yang berhubungan
dengan dua agama tersebut.

Keunikan tersebut dapat kita lihat di penjuru pulau Lombok dan salah satu cagar
alam yang terkenal di Lombok adalah Pura Taman Mayura yang berada di pusat pulau
Lombok tepatnya Daerah Cakranegara.

Bukan hanya sebgai tempat ibadah biasa namun Taman Mayura memiliki sejarah
dan keunikan yang patut untuk kita pelajari.

B. Tujuan Makalah

Selain sebagai Tugas Ujian Akhir Semester juga untuk Memperkenalkan salah satu
cagar alam budaya di Lombok yang patut di ketahui dan di lestarikan keberadaannya.

C. Manfaat Makalah

Dengan adanya makalah ini penulis mengharapkan dapat menambah


pengetahuan siapapun yang membaca makalah ini tentang keberadaan taman mayura di
Lombok ini.

D. Lokasi Pembahasan

Taman Mayura berada di jl. l. Purbasari No.29, Mayura, Kec. Mataram, Kota
Mataram, Lombok, Nusa Tenggara Barat.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sejarah Taman

Sejarah keberadaan Taman Mayura berhubungan erat dengan sejarah


keberadaan masyarakat/komunitas Bali di Lombok. Taman ini sudah ada sejak Kerajaan
Singasari atau Karangasem Sasak di Lombok pada awal abad ke-19. Ketika itu di Lombok
masih terdapat kerajaan-kerajaan kecil seperti Mataram, Pegesangan, Pagutan, Sengkono
dan sebagainya.

Dalam perkembangan selanjutnya, dari kerajaan-kerajaan kecil itu sampai dengan


tahun 1838 tinggal dua kerajaan saja, yaitu Singasari dan Mataram. Kedua kerajaan ini
terlibat dalam peperangan, dimana Kerajaan Singasari mengalami kekalahan. Raja dan
keluarganya melakukan puputan di Sweta. Hanya dua orang anak kecil keturunan
Kerajaan Singasari yang berhasil diselamatkan dan dibawa ke Karangasem (Bali). Kerajaan
Mataram walaupun berada dipihak yang menang, namun rajanya tewas dalam
peperangan itu. Sebagai pewaris tahta Kerajaan Mataram adalah Anak Agung Gde Ngurah
Karangasem (Putra Mahkota) dan adiknya yang bernama Anak Agung Ngurah Ketut
Karangasem. Pada tahun 1839 Kerajaan Singasari berhasil ditumpas habis oleh Kerajaan
Mataram (Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Bagian Proyek Pembinaan
Permuseuman Nusa Tenggara Barat, 1998 : 28).

Pada pertengahan abad ke-19, putra mahkota Kerajaan Mataram membangun


puri di atas bekas Puri Kerajaan Karangasem Singasari yang hancur. Pembangunannya
selesai pada tahun 1866. Puri itu diberi nama Singasari atau Karangasem, dan kemudian
diganti menjadi Cakranegara.
Ketika terjadi perang melawan Belanda (Ekspedisi Lombok) pada tahun 1894 yang
berakhir dengan kekalahan Kerajaan Mataram, puri kerajaan hancur. Peristiwa penting
yang terjadi pada waktu itu adalah ditemukannya keropak (naskah lontar)
Desawarnana atau yang kemudian terkenal dengan nama Negarakertagama. Brandes
mengungkapkan bahwa naskah ini sebagai satu-satunya naskah yang berisi gambaran
paling lengkap tentang Kerajaan Majapahit.

Kekalahan Kerajaan Mataram atas Belanda berarti berakhirnya masa


pemerintahan dengan sistem kerajaan di Lombok. Pristiwa itu juga menandai awal masa
pemerintahan Hindia Belanda di Lombok. Puri atau istana yang merupakan symbol atau
lambang keberadaan suatu kerajaan itu hancur musnah. Sumber-sumber yang layak
dipercaya hanya dapat diberikan memberikan informasi tentang bekas bekas lokasi puri
itu, yaitu di sekitar tempat yang sekarang berdiri perusahaan tenun Selamet Riyadi di
Cakranegara atau kompleks di belakang Kantor Bank Bumi Daya sekarang, tepatnya
berada pada satu garis lurus sejajar dengan sisi utara kolam Taman Mayura.

Berdasarkan pada kenyataan tersebut maka Taman Mayura dan juga Pura Meru
dapat dipandang sebagai satu-satunya bukti kehadiran Kerajaan Singasari atau
Karangasem di Lombok, atau Kerajaan Mataram yang kemudian mengganti nama menjadi
Cakranegara.

Tentang nama Taman Mayura, muncul pada masa pemerintahan Anak Agung Gde
Ngurah Karangasem. Pada mulanya taman ini dikenal dengan nama Taman Kelepug,
nama ini diambil dari bunyi kelepug-kelepug suara yang keluar akibat derasnya mata air
yang ada di kolam (telaga) taman itu. Semula kawasan Taman Mayura adalah kawasan
hutan yang banyak ularnya. Untuk itu diperlukan sejenis unggas pemangsa ular sebagai
predator, yakni burung merak. Pada masa pembangunan Taman Mayura, Taman Kelepug
digunakan sebagai tempat memelihara burung merak, maka jadilah taman itu menjadi
Taman Merak. Nama lain burung merak dalam bahasa Sansekerta adalah mayura dan
sejak itu Taman Kelepug berganti nama menjadi Taman Mayura (Departemen Pendidikan
dan Kebudayaan Bagian Proyek Pembinaan Permuseuman Nusa Tenggara Barat, 1998 :
29).
Lokasi Taman Mayura

Secara administratif Taman Mayura terletak di Kelurahan Mayura, Kecamatan


Cakranegara. Kelurahan Mayura merupakan wilayah dataran dengan ketinggian berkisar
antara 16 sampai dengan 50 meter di atas permukaan laut dan luas wilayah mencapai
9,67 Km2. Kecamatan Cakranegara berada di wilayah dengan kemiringan lereng rata-rata
antara 0 sampai dengan 2%, dimana dari angka kemiringan rata-rata tersebut dapat
dibagi menjadi lahan datar 508 Ha dan bergelombang 459 Ha, sedangkan untuk lahan
curam dan sangat curam di wilayah Kecamatan Cakranegara hampir tidak ada. Kondisi
tanah di wilayah ini memiliki tekstur halus-sedang dengan warna coklat tua.
Batuan dasar di wilayah Kecamatan Cakranegara merupakan hasil aktivitas
piroklastik Gunung Rinjani yang terdiri dari lapisan lahar, breksi tuff dan tuff. Proses
geomorfologi yang terjadi di wilayah Kecamatan Cakranegara sebagian besar merupakan
proses pengendapan, transportasi dan sedikit erosi. Penggunaan lahan yang nampak di
Kecamatan Cakranegara sebagian besar adalah untuk pemukiman, persawahan, ladang
dan ruko-ruko untuk tempat usaha. Menurut Stasiun Klimatologi I Mataram, suhu udara
rata-rata di Kecamatan Cakranegara berkisar 23,910C sampai dengan 31,940C.
Kelembaban udara rata-rata bervariasi antara 79% sampai dengan 85%. Curah hujan
tertinggi tercatat pada bulan September sebesar 489 mm dan hari hujan terbanyak
tercatat pada bulan Mei sebanyak 24 hari (BPS Kota Mataram, 2014).

Gambaran tersebut di atas adalah kondisi secara umum lingkungan Kelurahan


Cakranegara yang dapat kita korelasikan dengan keadaan lingkungan Taman Mayura.
Taman Mayura terletak di Kelurahan Mayura, Kecamatan Cakranegara, Kota Mataram.
Lingkungan Taman Mayura adalah wilayah dataran yang merupakan wilayah perkotaan.
Letak taman tepat berada di pinggir jalan raya yang ramai dilalui kendaraan bermotor.
Secara astronomis Taman Mayura terletak pada koordinat 51 L 505382 UTM 8814795
dengan batas-batas lingkungan berupa pemukiman penduduk dan jalan raya. Melihat
kondisi Taman Mayura yang terletak di wilayah perkotaan yang ramai dilalui kendaraan,
disertai adanya kolam dengan ukuran yang cukup luas, maka antisipasi terhadap gejala
kerusakan dan pelapukan yang disebabkan oleh pengaruh getaran, kapilarisasi air kolam,
dan garam-garam terlarut yang terbawa angin sampai di permukaan gapura dan Balai
Kambang Taman Mayura perlu diantisipasi secara intensif, karena getaran yang terjadi
secara terus-menerus dan endapan-endapan garam merupakan faktor-faktor yang
menjadi penyebab timbulnya gejala kerusakan dan pelapukan pada struktur dan
bangunan cagar budaya.

Struktur Taman Mayura

Taman Mayura adalah taman yang dibangun oleh raja sebagai kelengkapan
bangunan puri (istana) raja. Dengan demikian taman ini berfungsi sebagai taman raja.
Sebagai taman raja, komplek Taman Mayura juga terdapat tempat tinggal raja dalam arti
ditempati oleh raja bila sedang beristirahat di taman, letaknya di tempat yang sekarang
berdiri bangunan Padmasana.
Struktur denah Taman Mayura berbentuk empat persegi panjang, dengan ukuran
panjang 244,60 meter, lebar 138,50 meter (33.877,10 meter persegi). Tepat di tengah-
tengah Taman Mayura terdapat sebuah kolam dengan ukuran 191,60 m x 81 m. Kolam ini
dilengkapi dengan sebuah bangunan yang disebut Balai Kambang, yang berada tepat di
tengah-tengah kolam. Balai Kambang Taman Mayura berukuran 15,30 m x 8,10 m. Di
sekitar kolam Taman Mayura terdapat empat buah bangunan terbuka dalam berbagai
ukuran dengan luas keseluruhan 128,52 m2. Pada halaman sebelah utara terdapat
sebuah bangunan (gedung) yang pernah digunakan sebagai kantor asisten residen, seluas
133,65 m2. Dengan demikian luas seluruh bangunan yang terdapat di Taman Mayura,
tidak termasuk Pura Kelepug dan Padmasana adalah 186,10 m2.

B. Data Arkeologi Dan Arsitektur

Data arkeologi adalah data tentang nilai penting bangunan cagar budaya terhadap
sejarah, ilmu pengetahuan, pendidikan serta kebudayaan dan memiliki tingkat keaslian
yang meliputi bahan, bentuk, tata letak dan tehnik pengerjaan, untuk menetapkan layak
dan tidaknya bangunan dipugar berdasarkan data yang ada, selain itu data arkeologi juga
meliputi data kontesktual yang berhubungan dengan benda cagar budaya yang memiliki
kaitan dengan situs cagar budaya. Berkaitan dengan hal tersebut, data arkeologi yang
terdapat di Situs Taman Mayura dapat dikelompokkan menjadi empat kelompok, yaitu
data arkeologi situs cagar budaya, bangunan cagar budaya, struktur benda cagar
budaya, dan benda cagar budaya.
1. Situs Cagar Budaya

Lokasi yang berada di darat dan/atau di air yang mengandung benda cagar
budaya, bangunan cagar budaya, dan/atau struktur cagar budaya sebagai hasil kegiatan
manusia atau bukti kejadian pada masa lalu. Taman Mayura adalah taman yang dibangun
oleh raja sebagai kelengkapan istana raja. Dengan demikian taman ini berfungsi sebagai
taman raja. Sebagai taman raja, di kompleks Taman Mayura ini juga terdapat rumah
tempat tinggal raja, dalam arti ditempati oleh raja dan keluarganya bila sedang
beristirahat di taman. Dari hal tersebut dapat diketahui bahwa di lokasi ini pernah terjadi
aktivitas dimasa lampau dan bukti-bukti tersebut dapat dilihat hingga saat ini.
2. Bangunan Cagar Budaya

Susunan binaan yang terbuat dari benda alam atau benda buatan manusia untuk
memenuhi kebutuhan ruang berdinding dan/atau tidak berdinding, dan beratap.
Berkenaan dengan pengertian tersebut di atas bangunan cagar budaya yang terdapat di
Situs Taman Mayura adalah sebuah Balai Kambang yang tepat berada di tengah-tengah
kolam Taman Mayura. Balai Kambang atau disebut juga Balai Kencana, yang pada saat
menjelang perang melawan Belanda tahun 1894 digunakan sebagai tempat untuk
menyimpan mesiu dan senjata, selain itu Balai Kambang pernah juga
dipergunakan sebagai ruang sidang pengadilan.

3. Struktur Cagar Budaya

Susunan binaan yang terbuat dari benda alam dan/atau benda buatan manusia
untuk memenuhi kebutuhan ruang kegiatan yang menyatu dengan alam, sarana, dan
prasarana untuk menampung kebutuhan manusia.
Struktur cagar budaya di Situs Taman Mayura adalah sebuah gapura yang menjadi akses
keluar masuk Balai Kambang. Gapura ini merupakan struktur yang terbuat dari bata, yang
secara vertikal terbagi menjadi struktur kaki, badan dan atap sedangkan dilihat dari sisi
horizontal terbagi menjadi struktur pengawak gede dan caping kiri-kanan. Berdirinya
gapura ini bersamaan dengan pembuatan Balai Kambang.

4. Benda Cagar Budaya

Benda alam dan/atau benda buatan manusia, baik bergerak maupun tidak
bergerak, berupa kesatuan atau kelompok, atau bagian-bagiannya, atau sisa-sisanya yang
memiliki hubungan erat dengan kebudayaan dan sejarah perkembangan manusia. Benda
cagar budaya yang terdapat di Situs Taman Mayura antara lain

a. Tiga Pasang Arca Muslim

Ketiga pasang arca masing-masing ditempatkan pada bagian halaman Balai


Kambang, yang difungsikan sebagai penghias halaman. Posisi arca saling berhadapan satu
sama lainnya. Masing-masing arca ditempatkan pada bagian timur, selatan dan barat
halaman Balai Kambang. Ciri-ciri ikonografi yang ditonjolkan arca ini memperlihatkan
seorang tokoh muslim memakai pakaian adat Banjar. Informasi masyarakat yang
diperoleh di lapangan menyebutkan bahwa arca ini dimaksudkan sebagai cermianan
adanya rasa persatuan dan kesatuan dua unsur agama yang berbeda di Nusa Tenggara
Barat sekitar abad ke-17.

b. Dua Pasang Meriam


Dua pasang meriam ini ditempatkan pada bagian halaman Taman Mayura yang
saat sekarang difungsikan sebagai penghias halaman. Adapun masing-masing meriam
ditempatkan 1 pasang pada halaman pintu masuk bagian tengah dan 1 pasang pada
bagian masuk menuju Balai Kambang. Bahan kedua pasang meriam ini memiliki
perbedaan, dimana 1 pasang meriam terbuat dari bahan perunggu dan 1 pasang lagi
terbuat dari bahan besi. Meriam yang ditempatkan pada bagian depan halaman pintu
masuk Balai Kambang berukuran panjang 120 cm, diameter badan 16,5 cm dan diameter
ujung laras 12 cm, sedangkan meriam yang ditempatkan pada bagian tengah taman
berukuran panjang 137 cm, diamater badan 26 cm dan diameter ujung laras 10 cm.
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan

Taman Mayura adalah Taman yang di ciptakan sewaktu jaman kerjaan oleh raja sebagai
kelengkapan PUTI (Istana) Raja. Sehingga dengan demikian taman ini berfungsi sebagai taman
raja, komplek taman mayura juga tempat tinggal raja dalam arti di tempati oleh raja bila
beristirahat di taman, letaknya yang sekarang berdiri bangunan padmasana.

Kini taman mayura menjadi salah satu destinasi wisata yang ada di Lombok yang
membentuk Struktur denah Taman Mayura berbentuk empat persegi panjang, dengan ukuran
panjang 244,60 meter, lebar 138,50 meter (33.877,10 meter persegi). Tepat di tengah-tengah
Taman Mayura terdapat sebuah kolam dengan ukuran 191,60 m x 81 m, memiliki arsitektur selain
dari hindu juga memiliki 3 arca muslim dan 2 meriam. Kini tempat wisata ini sering di datangi
pelancong pada sore hari dudul di tengah dan melihat ke kolam yang amat besar ini dengan hanya
membayar tiket seharga 10K rupiah untuk wisatawan Lombok.
Lampiran

Berikut Foto Foto yang saya ambil pada bulan November 2019 lalu
Daftar Pustaka

https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpcbbali/taman-mayura/

https://www.google.com/maps/place/Taman+Mayura/@-
8.5868791,116.131585,17z/data=!4m5!3m4!1s0x2dcdbf55ba2246e3:0xbac01b7b9fad8c65!8m
2!3d-8.5868261!4d116.1330549

Anda mungkin juga menyukai