Anda di halaman 1dari 4

TUGAS BAHASA INDONESIA

ANALISIS PUISI
SAMUDRA

OLEH KELAS VIII.C:

I PUTU ARYA DEVA YASA (10)

DINAS PENDIDIKAN KEPEMUDAAN DAN OLAHRAGA

SMP NEGERI 2 MELAYA

TAHUN 2019

2
Samudera
Diri manusia adalah samudra
dalam dan luas
malaekat dan setan membunyikan
genderang perang
berkejaran di atas ombak-ombak
terpental kepantai lantas
menggapai langit
dengan jemari dan kuku-kukunya
satu kalah
satu menang

A. Tema
Tema yang terkandung dalam puisi yang berjudul Samudra ini adalah
tema kemanusiaan. Penulis berpendapat bahwa yang diceritakan penyair
dalam puisi tersebut adalah tentang luasnya jiwa manusia yang
disimbolkan oleh samudra, “diri manusia adalah samudra dalam dan luas”
tetapi walau demikian jiwa manusia yang luas tersebut tidak luput dari
godaan setan “malaikat dan setan membunyikan gendering perang”, hal
ini adalah sebuah kode aksian tentang bagai mana gejolak yang terjadi
dalam jiwa manusia, konflik batin yang ditimbulkan oleh bisikan setan dan
malakat. Terkadang jiwa manusia menang sebab bisikan malaikat lebih
kuat jika dibandingkan dengan bisikan setan tetapi terkadang sebaliknya.
berkejaran di atas ombak-ombak
terpental kepantai lantas
menggapai langit
dengan jemari dan kuku-kukunya
satu kalah
3
satu menang

B. Perasaan (feeling)
Puisi ini menggambarkan pemahaman penyair terhadap situasi jiwa
manusia, pandangan penyair terhadap bisikan-bisikan hati manusia yang
mempengaruhi prilaku manusia. Penyair memahami bagaimana setan
dan malaikat mempengaruhi jiwa manusia. Malaikat mempengaruhi
manusia agar selalu ada di jalan-Nya, sedangkan setan menjerumuskan
manusia agar ingkar terhadap firman-Nya. Kadang jiwa manusia mampu
mengusir segala bisikan setan yang dapat menjerumuskannya tetapi
terkadang manusia malah mengikuti hawa nafsunya, ketika itulah setan
merasa menang.

C. Nada dan Suasana


Nada yang terlihat dalam puisi di atas adalah bahwa penyair berlaku
sebagai seorang teman pembaca yang bercerita tentang keadaan
jiwanya atau jiwa pembaca, bahkan seluruh jiwa umat manusia. Penyair
tidak berlaku sebagai seorang guru, bahkan penyair seolah tidak leluasa
dalam membagi pengalamannya. Hal terlihat dalam: “satu kalah…satu
menang”, penulis berpendapat bahwa penyair sebenarnya ingin
menyampaikan bahwa sesungguhnya manusia lebih sering menuruti
kehendak setan dari pada kehendak malaikat.
Suasana yang ditimbulkan setelah membaca puisi tersebut adalah bahwa
kita harus mengetahui bahwa dalam menjalani kehidupan tidaklah
semudah yang sering kita bayangkan. Pembaca seharusnya menyadari
bahwa dalam mengarungi kehidupan

4
D. Pesan (Amanat)
Pesan yang ingin disampaikan penyair dalam puisi tersebut adalah bahwa
dalam diri manusia terdapat jiwa yang teramat luas sehingga diperlukan
kontrol. Sejak jaman Adam sampai saat ini setan selalu datang
membisikan ke dalam dada manusia agar ingkar dari jalan-Nya, oleh
sebab itu, manusia memerlukan kendali untuk melawan bisikan tersebut.
satu kalah
satu menang
Potongan bait ini menjelaskan keadaan jiwa manusia, kadangkala
manusia mampu melawan bisikan setan tersebut, dan terkadang pula
sebaliknya, manusia terjerumus oleh bisikan setan. Sekali lagi manusia
memerlukan sebuah benteng untuk melawan bisikan setan tersebut.
Satu-satunya jalan untuk melawan bisikan setan adalah dengan
memegang erat ajaran agama.
Inggit Putria Marga

Anda mungkin juga menyukai