Anda di halaman 1dari 10

Bed Site Teaching

* Kepaniteraan Klinik Senior/G1A219031/Desember 2019

** Pembimbing : dr. Dewi Lastya Sari, M.Ked (DV), Sp. DV

SCABIES

Oleh:

Saza Perdana Putri, S. Ked*

G1A219031

Pembimbing:

dr. Dewi Lastya Sari, M.Ked (DV), Sp. DV**

KEPANITERAAN KLINIK SENIOR

BAGIAN ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH RADEN MATTAHER

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS JAMBI

2019
LEMBAR PENGESAHAN

SCABIES

Oleh:

Saza Perdana Putri, S. Ked

G1A219031

KEPANITERAAN KLINIK SENIOR

BAGIAN ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH RADEN MATTAHER

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS JAMBI

2019

Jambi, Desember 2019

Pembimbing

dr. Dewi Lastya Sari, M.Ked (DV), Sp. DV

ii
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
sebab karena rahmatnya, tugas Bed Site Teaching (BST) yang berjudul
“SCABIES” ini dapat terselesaikan. Tugas ini dibuat agar penulis dan teman –
teman sesama koas periode ini dapat memahami tentang kasus ini. Selain itu juga
sebagai tugas dalam menjalankan Kepaniteraan Klinik Senior di Bagian Ilmu
penyakit Kulit dan Kelamin RSUD Raden Mattaher Jambi.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada dr. Dewi Lastya Sari, M.Ked
(DV), Sp. DV selaku pembimbing dalam kepaniteraan klinik senior ini dan
khususnya pembimbing dalam tugas baca jurnal ini. Penulis menyadari bahwa
laporan ini jauh dari sempurna, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran
agar lebih baik kedepannya. Akhir kata, semoga tugas baca jurnal ini bermanfaat
bagi kita semua dan dapat menambah informasi serta pengetahuan kita.

Jambi, Desember 2019

Penulis

iii
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS JAMBI
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH RADEN MATTAHER
Jl. Letjen Soeprapto Samping RSUD Raden Mattaher Telanaipura
Jambi telp/fax (0741) 60246

STATUS PASIEN

IDENTITAS PASIEN

Nama : An. V
Umur : 4 tahun 6 bulan
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : RT 02 Suka Karya
Pekerjaan :-
Status Pernikahan :-
Suku Bangsa : Melayu
Hobi : Menulis

I. ANAMNESIS
A. Keluhan Utama :
Pasien datang dengan keluhan borok disertai gatal pada kaki kanan dan
kiri yang menyebar hingga bokong, punggung tangan kanan dan kiri sejak
± 1 minggu.
B. Keluhan Tambahan :
-
C. Riwayat Perjalanan Penyakit :
Pasien datang dengan keluhan borok disertai gatal pada kaki kanan dan
kiri yang menyebar hingga bokong, punggung tangan kanan dan kiri sejak
± 1 minggu. Ibu pasien mengatakan awalnya borok berasal dari bintil
berisi air, yang pertama timbul di kaki kanan dan kiri disertai rasa gatal
dan meluas hingga ke bokong, punggung tangan kanan dan kiri. Karena

1
gatal, bintil menjadi pecah dan luka akibat digaruk. Gatal dirasa
memberat ketika malam hari. Dan ibu pasien mengatakan pasien belum
berobat untuk keluhan ini sebelumya.
D. Riwayat Penyakit Dahulu :
- Riwayat alergi (-)
E. Riwayat Penyakit Keluarga :
- Kakak pasien memiliki keluhan penyakit kulit yang sama, yaitu
berupa bintil berisi air di sela jari tangannya disertai gatal sejak ± 2
bulan dan sudah berobat, namun lupa nama obatnya.
- Ibu pasien juga baru merasakan keluhan yang sama seperti pasien,
berupa bintil berisi air disertai gatal ditangannya.
F. Riwayat Sosial Ekonomi :
- Kakak pasien bekerja di pabrik kaos.
- Ibu pasien mengatakan bahwa pakaian keluarganya di laundry oleh
tetangganya. Dan tetangganya memiliki keluhan yang serupa dengan
pasien.
- Penggunaan air dengan air PAM.
- Ibu pasien mengaku sudah menjemur kasur dan alat tidur.

II. PEMERIKSAAN FISIK


A. Status Generalis
1. Keadaan Umum : Tampak sakit ringan
2. Tanda Vital :
Kesadaran : Compos Mentis RR :20x/menit
TD : Tidak diperiksa Nadi :109x/menit
Suhu : 36,7oC BB : 23,6 kg
3. Kepala :
a. Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), refleks
cahaya (+/+), pupil isokor
b. THT : Nyeri tekan tragus (-), deviasi septum (-),Sekret (-)
c. Leher : Pembesaran KGB (-)

2
4. Thoraks :
a. Jantung: BJ I dan II reguler, murmur (-), gallop (-)
b. Paru : Vesikular (+/+), rhonki (-), whezing (-)
5. Genitalia : Tidak dilakukan pemeriksaan
6. Ekstremitas
a. Superior: Kekuatan 5/5, Deformitas (-), Akral hangat, Edem (-),
CRT <2 detik
b. Inferior: Kekuatan 5/5, Deformitas (-), Akral hangat, Edem (-),
CRT <2 detik

B. Status Dermatologi
1. Inspeksi
Regio : Femoral Dekstra et Sinistra, Patella Dekstra et
Sinistra, Crural Dekstra Et Sinistra, Gluteal Dekstra et Sinistra,
Metacarpal Dekstra et Sinistra.
Plak, ireguler, Ø 0,5 - 2 cm, multiple, sirkumskrip, warna eritema, tepi
tidak aktif, diskret, permukaan dilapisi skuama, konsistensi padat.
Makula, ireguler, Ø 0,5 - 1 cm, multiple, sirkumskrip,
hiperpigmentasi, tepi tidak aktif, diskret, permukaan rata.
Papul, bentuk bulat, lentikular, soliter, sirkumskrip, hiperpigmentasi,
tepi tidak aktif, permukaan tidak rata, konsistensi padat.

3
Regio Metatarsal Sinistra
pustul, bentuk bulat, lentikular, soliter, sirkumskrip, warna kuning,
tepi aktif, permukaan tidak rata, konsistensi kenyal.

2. Palpasi : nyeri tekan (-), teraba kasar (+)


3. Auskultasi : (-)
4. Lain-lain

4
Regio Femoral
Dekstra et
Sinistra, Patella
Dekstra et
Sinistra, Crural Regio manus
Dekstra Et Sinistra dekstra et sinistra

Regio gluteal
Regio metatarsal sinistra
dekstra et sinistra

C. Status Venerelogi
1. Inspeksi : Tidak dilakukan pemeriksaan
o Inspekulo : Tidak dilakukan pemeriksaan
2. Palpasi : Tidak dilakukan pemeriksaan

III. PEMERIKSAAN PENUNJANG


Pada pasien ini tidak dilakukan pemeriksaan penunjang

IV. DIAGNOSIS BANDING


- Scabies Impetigenisata
- Prurigo Simpleks
- Pedikulosis Korporis

V. DIAGNOSIS KERJA
Scabies Impetigenisata

VI. TERAPI
Non Medikamentosa
- Edukasi hygiene sanitasi
- Menerangkan kepada ibu pasien tentang penyakit dan prinsip pengobatan,
meliputi setiap anggota keluarga mendapatkan pengobatan yang sama dan
obat oles sebaiknya dilakukan pada malam hari sebelum tidur.

5
- Menjelaskan kepada ibu pasien untuk selalu menghindari faktor risiko
seperti menjaga kebersihan diri dengan mandi 2 kali sehari menggunakan
sabun dan air bersih, mengganti pakaian dan pakaian dalam setiap habis
kencing dan terasa lembab ataupun basah, cuci handuk, sprei kamr, sofa
yang sudah digunakan, lalu rendam air panas, dan disetrika
- Menghindari kontak langsung dengan orang terkena dengan pengunaan
handuk dan pakaian bersama-sama.
- Ibu Pasien diedukasi untuk anaknya tidak menggaruk lesinya
- Menjalankan pengobatan dengan teratur.

Medikametosa
- Sistemik :
- Chlor – trimeton tab 3x1 2 mg, dengan dosis maksimal 6 mg/hari
selama 1 minggu.
- Eritromisin Sirup 200 mg, 4x/sehari selama 5-7 hari.

- Topikal :
- Salep phermetrin 5% dioleskan tipis pada seluruh tubuh dari leher,
hingga ujung jari kuku selama 8-12 jam dan setelah itu dicuci bersih.
Digunakan selama 1 minggu sekali, apabila belum sembuh bisa
dianjurkan dengan pemberian kedua setelah 1 minggu, dan
pemberian ketiga seminggu setelah pemberian kedua.

VII.PROGNOSIS
Quo ad vitam : ad bonam
Quo ad functionam : ad bonam
Quo ad sanationam : ad bonam

VIII. PEMERIKSAAN ANJURAN


a. Burrow ink test
Identifikasi terowongan bias dibantu dengan cara mewarnai daerah lesi
dengan tinta cina. Papul skabies dilapisi dengan tinta cina, dibiarkan
selama 20-30 menit. Setelah tinta dibersihkan dengan kapas alkohol,

6
tcrowongan tersebut akan kelihatan lebih gelap dibandingkan kulit di
sekitarnya karena akumulasi tinta didalam terowongan. Tes dinyatakan
positif bila terbetuk gambaran kanalikuli yang khas berupa garis
menyerupai bentuk zigzag.

b. Mengambil tungau dengan jarum


Bila menemukan terowongan, jarum suntik yang runcing ditusukkan
kedalam
terowongan yang utuh dan digerakkan seeara tangensial ke ujung
lainnya kemudian dikeluarkan. Bila positif, Tungau terlihat pada ujung
jarum sebagai parasit yang sangat kecil dan transparan. Cara ini mudah
dilakukan tetapi memerlukan keahlian tinggi.

c. Membuat biopsi irisan (epidermal shave biopsy)


Diagnosis pasti dapat melalui identifikasi tungau, telur atau skibala
secara mikroskopik dilakukan dengan cara menjepit lesi dengan ibu jari
dan telunjuk kemudian dibuat insan tipis, dan dilakukan irisan
superficial secara menggunakan pisau dan berhati-hati dalam
melakukannya agar tidak berdaräh. Kerokan lersebut diletakkan di atas
kaca objek dan ditetesi dengan minyak mineral yang kemudian
diperiksa dibawah mikroskop.

d. Uji tetrasiklin
Pada lesi dioleskan salep tetrasiklin yang akan masuk ke dalam
kanalikuli. Setelah dibersihkan, selanjutnya dilakukan pemeriksan
dengan menggunakan sinar ultraviolet dari lampu Wood, tetrasiklin
akan memberikan fluoresensi kuning keemasan pada kanalikuli.

Anda mungkin juga menyukai