Anda di halaman 1dari 13

Bed Site Teaching/BST

* Kepaniteraan Klinik Senior/G1A219057/Januari 2021


** Pembimbing :dr. Rini Chrisna, M.Ked(DV), Sp.DV

Prurigo Nodularis

Oleh:
Khalil Khusairi MN, S.Ked*
G1A219057

Pembimbing:
dr. Rini Chrisna, M.Ked(DV), Sp.DV**

KEPANITERAAN KLINIK SENIOR


BAGIAN ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH RADEN MATTAHER PROVINSI JAMBI
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS JAMBI
2021
LEMBAR PENGESAHAN

Prurigo Nodularis

Oleh:
Pramaisella Wulandari, S.Ked
G1A219071

KEPANITERAAN KLINIK SENIOR


BAGIAN ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH RADEN MATTAHER PROVINSI JAMBI
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS JAMBI
2021

Jambi, Januari 2021


Pembimbing

dr. Rini Chrisna, M.Ked(DV), Sp.DV


KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Bed Side Teaching yang
berjudul “PRURIGO NODULARIS” sebagai kelengkapan persyaratan dalam mengikuti
Pendidikan Profesi Dokter Bagian Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin Fakultas Kedokteran dan
Ilmu Kesehatan Universitas Jambi.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada dr. Rini Chrisna, M.Ked(DV), Sp.DV, yang
telah meluangkan waktunya sebagai pembimbing sehingga penulis dapat menyelesaikan
laporan ini.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu penulis
mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak. Penulis berharap laporan ini dapat
bermanfaat dan menambah ilmu bagi para pembaca.

Jambi, Januari 2021

Penulis
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS JAMBI
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH RADEN MATTAHER
JJl. Letjen Soeprapto Samping RSUD Raden Mattaher Telanaipura Jambi telp/fax (0741) 60246

STATUS PASIEN

Identitas Pasien
Nama : Ny. M
Umur : 43 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Kenali Asam Bawah
Pekerjaan : IRT
Status Pernikahan : Sudah Menikah
Suku Bangsa : Melayu
Hobi :

Anamnesis
Dilakukan secara Autoanamnesis di Poliklinik Kulit dan Kelamin RSUD H Abdul Manap
Jambi pada tanggal 28 Januari 2021

A. Keluhan Utama :
Timbul bentol-bentol kemerahan disertai gatal dan perih saat digaruk pada daerah
tungkai kiri dan kanan dan juga di daerah lengan kiri dan kanan sejak ± 1,5 bulan
yang lalu.

B. Keluhan Tambahan :
Tidak ada keluhan

C. Riwayat Perjalanan Penyakit :


Pasien datang ke Poliklinik Kulit dan Kelamin RSUD H Abdul Manap dengan
keluhan muncul bentol-bentol merah pada daerah tungkai dan lengan sejak ± 1,5
bulan yang lalu. Bentol merah pertama kali muncul pada daerah dada kiri yang
menjalar ke lengan dan tungkai disertai dengan rasa gatal dan rasa nyeri saat digaruk.
Dikarenakan pasien sering menggaruk sehingga muncul bentol-bentol hitam pada
kulit.
Sebelumnya pasien sudah pernah berobat ke dokter dan diberikan obat racikan
namun gatal tetap dirasakan.

D. Riwayat Penyakit Dahulu :


- Keluhan serupa sebelumnya (-)
- Riwayat Diabetes Melitus (-)
- Riwayat alergi obat (-)
- Riwayat alergi makanan (-)

E. Riwayat Penyakit Keluarga :


Riwayat keluhan serupa (+) : pasien tinggal bersama anak perempuannya yang juga
mengalami keluhan yang sama.

F. Riwayat Sosial Ekonomi :


Pasien merupakan ibu rumah tangga dan merupakan pengguna jasa BPJS.

Pemeriksaan Fisik
A. Status Generalis
1. Keadaan Umum : Pasien tampak sakit ringan
2. Tanda Vital :
Kesadaran : Compos Mentis RR : 18x/menit
TD : 110/80 mmHg Nadi : 90x/menit
Suhu : 36,5 oC
3. Kepala :
a. Bentuk : normochepal
b. Mata : konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), reflek cahaya (+/+),
pupil isokor
c. THT : lesi kulit (-), deviasi septum hidung (-/-)
d. Leher : tonsil T1-T1, pembesaran KGB (-), lesi kulit (-)
4. Thoraks :
a. Jantung : Bunyi jantung I/II reguler, murmur (-), gallop (-)
b. Paru : Vesikuler (+/+), ronkhi (-/-), wheezing (-/-)
5. Abdomen : normal
6. Genitalia : tidak diperiksa
7. Ekstremitas
a. Superior : edem (-/-), lesi kulit (-)
b. Inferior : edem (-/-), lesi kulit (-)

B. Status Dermatologi
Efloresensi Gambar

Regio: Ekstremitas Inferior


Dextra ad Sinistra

Bentuk: Nodul
Ukuran : Miliar-Lentikuler
Jumlah : Multipel
Batas : Sirkumkrip
Warna : Eritematosa
Tepi: Tidak aktif
Distribusi : Generalisata
Permukaan : Rata
Konsistensi : Padat
Sekitar : -
Regio:

Bentuk: Papul

Ukuran : Miliar - Lentikuler

Jumlah : Satu (1)

Batas : Sirkiumkrip

Warna : Kemerahan

Tepi: Tidak aktif

Distribusi : Regional

Permukaan : Rata

Konsistensi : Padat

Sekitar : tampak terlihat striae

Regio Axilla
Sinistra

Regio Thorax
Anterior

Pemeriksaan Penunjang
- Tidak dilakukan

Diagnosis Banding
1. Skabies
2. Insect bites
3. Dermatitis atopi
Diagnosa Kerja
Skabies
Pemeriksaan Anjuran
a. Kerokan Kulit
Papul atau terowongan yang baru dibentuk dan utuh ditetesi dengan dengan KOH
10%, kemudian dikerok dengan skalpel steril untuk mengangkat atap papul atau
terowongan. Hasil kerokan diletakkan pada gelas obyek dan ditutup dengan deck
glass, lalu diperiksa di bawah mikroskop dengan pembesaran 20X atau 100X. Hasil
positif jika tampak tungau, telur, larva, nimfa atau skibala.

b. Burow Ink Test


Papul skabies dilapisi tinta cina dengan menggunakan pena lalu dibiarkan selama 20-
30 menit, kemudian dihapus dengan alkohol. Tes dinyatakan positif bila tinta masuk
ke dalam terowongan akan terlihat sebagai garis gelap yang berbelok-belok, karena
akumulasi tinta di dalam terowongan.

c. Mengambil Tungau Dengan Jarum


Jarum ditusukkan pada terowongan di bagian yang gelap dan digerakkan tangensial.
Kemudian keluarkan jarum dan tungau akan memegang ujung jarum dan dapat
diangkat ke luar. Letakkan di objek glass dan tutup dengan deck glass dan periksa
dibawah mikroskop.
d. Tetrasiklin Topikal
Larutkan tetrasiklin, lalu dioleskan pada terowongan yang dicurigai, setelah lima
menit dikeringkan hapus larutan tersebut dengan isopropyl-alkohol. Lakukan
penyinaran dengan lampu wood. Terowongan tampak sebagai garis linier berwarna
kuning keemasan

e. Dermoscopy
Tanda tanda diagnosis scabies menggunakan dermoskopi :
- Terowongan berbentuk S klasik yang terlihat seperti melengkung
- Stuktur gelap , segitiga, atau bentuk V yang menunjukkan gambaran kepala dan
sepasang kaki tungau biasanya disebut “ deltaglider, delta wing jet”
- Tampak terowongan /lubang dengan gambaran tungau di ujungnya biasa disebut
jet with contrail.

- Telur tungau tampak seperti struktur ovoid berbaring di dalam terowongan “mini
triangle sign” menunjukkan gambaran telur scabies yang sudah matang.
f. Membuat Biopsi Irisan (Epidermal Shave Biopsy)
Menemukan terowongan atau papul yang dicurigai antara ibu jari dan jari telunjuk,
dengan menjepit lesi menggunakan ibu jari dan telunjuk, puncak lesi diiris dengan
scalpel steril nomor 15 dilakukan sejajar dengan permukaan kulit. Biopsi dilakukan
sangat superfisial sehingga tidak terjadi perdarahan dan tidak perlu anestesi.
Spesimen diletakkan pada gelas objek lalu ditetesi minyak mineral dan diperiksa
dengan mikroskop.Dapat pula diperiksa dilakukan pewarnaan HE pada sediaan.

TERAPI/TATALAKSANA

- NON MEDIKAMENTOSA
- Edukasi cara pemakaian krim permetrin 5%, yaitu dioleskan pada seluruh badan mulai
dari leher kecuali muka selama 8-12 jam setelah itu dicuci bersih, cukup satu minggu
sekali,. Jika masih terdapat lesi, dapat dioleskan pada minggu berikutnya dengan cara
yang sama.

- Promotif

1) Edukasi kepada pasien bahwa penyakit ini disebabkan oleh infeksi parasit di mana
penyakit ini berhubungan dengan higienitas yang rendah dan dijelaskan bahwa
penyakit ini sangat menular.

2) Ganti pakaian, handuk, sprei, yang telah pasien gunakan, bila perlu direndam
dengan air panas.

3) Memberikan informasi tentang gizi untuk meningkatkan imunitas tubuh dengan


makan makanan yang bergizi, olahraga, dan istirahat yang cukup.
4) Membiasakan membuka jendela dan pintu kamar untuk menjaga pencahayaan dan
sirkulasi udara yang cukup.

5) Ajarkan untuk selalu membiasakan diri cuci tangan setelah melakukan aktivitas
dan sebelum makan.

- Preventif
1) Edukasi kepada pasien dan keluarga untuk meningkatkan kebersihan perorangan
dan lingkungan, antara lain kebiasaan mandi 2 kali sehari dengan menggunakan
sabun dan menggosok anggota badan dengan baik serta keramas pada sore hari,
memotong kuku secara rutin 1 kali seminggu, membersihkan lantai rumah dengan
baik, tidak menggantung pakaian, dan membuka jendela rumah pada siang hari
sebagai pencahayaan dan ventilasi.

2) Hindari penggunaan pakaian, handuk, sprei bersama anggota keluarga serumah.

3) Setiap anggota keluarga serumah sebaiknya mendapatkan pengobatan yang sama


dan serentak selama 4 minggu dan ikut menjaga kebersihan.

4) Menghindari kontak dengan orang yang didiagnosis scabies untuk menurunkan


angka penularan.

- MEDIKAMENTOSA :
 Topikal

1. Permetrin krim 5% diaplikasikan selama 8-12 jam dioleskan ke seluruh tubuh pada
malam hari dan setelah itu dicuci bersih. pemberian kedua setelah 1 minggu (7-14
hari), dan follow up (kontrol ulang) 2 minggu setelah selesai pengobatan.

 Oral
1. Cetirizine tablet 10 mg 1x1 selama 7 hari.

Prognosis
- Quo ad vitam : ad bonam
- Quo ad functionam : ad bonam
- Quo ad sanationam : ad bonam

Anda mungkin juga menyukai