DISUSUN OLEH :
PEMBIMBING:
Diketahui Oleh :
Diketahui Oleh :
Ka. Prodi Profesi Ners
STIKes DELI HUSADA Delitua
Puji dan syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, oleh
karena rahmat dan karunianya yang selalu menyertai penulis sehingga penulis
dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “Asuhan Keperawatan Tn.I
Dengan Masalah Perilaku Kekerasan Di Ruangan Pusuk Buhit Rumah Sakit
Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Medan Tahun 2014”.
1. Dr. Chandra Syafei, SPOG, selaku direktur rumah sakit jiwa daerah
provinsi sumatera utara
2. Ibu Ns. Herri Novita Tarigan, M.Kep, selaku ketua jurusan program studi
profesi ners
3. Bapak Ns. M. Dasril Samura, S.Kep, M.Kes, dan Ibu Friska Ginting,
S.Kep, Ns selaku dosen pembimbing departemen keperawatan jiwa
4. Ibu Lince Herawaty, S. Pd, S. Kep selaku ketua pendidikan keperawatan
rumah sakit jiwa Pemprovsu / pembimbing yang telah memberikan waktu,
ilmu dan saran kepada penuli
Akhir kata penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya atas kesalahan yang
disengaja maupun tidak disengaja selama ini dan semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi para pembaca dalam bidang keperawatan.
Penulis
i
DAFTAR ISI
Hal:
KATA PENGANTAR...................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 1
1.1. Latar Belakang................................................................................. 1
1.2. Tujuan Penulisan.............................................................................. 2
1.3. Ruang Lingkup................................................................................. 3
1.4. Manfaat Penulisan............................................................................ 3
1.5. Metode Penulisan............................................................................. 3
1.6. Sistematika Penulisan....................................................................... 4
BAB II TINJAUAN TEORITIS.................................................................... 5
2.1. Definisi Perilaku............................................................................... 5
2.2. Etiologi............................................................................................. 6
2.3. Tanda dan Gejala.............................................................................. 7
2.4. Rentang Respon................................................................................ 7
2.5. Penatalaksanaan............................................................................... 8
2.6. Tindakan Keperawatan Untuk Pasien.............................................. 9
2.7. Tindakan Keperawatan Untuk Keluarga.......................................... 11
2.8. Evaluasi............................................................................................ 13
BAB III TINJAUAN KASUS......................................................................... 13
3.1. Pengkajian Keperawatan Jiwa.......................................................... 13
3.2. Rencana Keperawatan...................................................................... 22
3.3. Implementasi Keperawatan.............................................................. 32
BAB IV PEMBAHASAN............................................................................... 50
4.1. Pengkajian........................................................................................ 50
4.2. Diagnosa Keperawatan..................................................................... 50
4.3. Intervensi.......................................................................................... 50
ii
3
4.4. Implementasi.................................................................................... 51
4.5. Evaluasi............................................................................................ 52
BAB V PENUTUP........................................................................................... 53
5.1. Kesimpulan ...................................................................................... 53
5.2. Saran................................................................................................. 53
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
1.2. Tujuan
1.2.1. Tujuan Umum
Untuk megetahui gambaran secara nyata dan lebih mendalam tentang
pemberian asuhan keperawatan pada klien dengan masalah utama perilaku
kekerasan.
1.2.2. Tujuan Khusus
a. Mampu melakukan pengkajian pada klien dengan perilaku kekerasan
b. Mampu menentukan masalah keperawatan pada klien dengan perilaku
kekerasan
c. Mampu membuat diagnosa keperawatan pada klien dengan perilaku
kekerasan
d. Mampu membuat rencana keperawatan pada klien dengan perilaku
kekerasan
e. Mampu membuat implementasi keperawat pada klien dengan perilaku
kekerasan
f. Mampu mengevaluasi asuhan keperawatan pada klien dengan perilaku
kekerasan
5
5
marah, agresif verbal maupun nonverbal, serta perasaan benci yang dapat
menimbulkan bahaya pada diri sendiri, orang lain maupun lingkungan.
2.2. Etiologi
1. Faktor Predisposisi
Faktor predisposisi yang dialami tiap orang merupakan factor
predisposisi, artinya mungkin terjadi / mungkin tidak terjadi perilaku
kekerasan jika factor berrikut dialami oleh individu :
a. Psikologis, kegagalan yang dialami dapat menimbulkan frustasi yang
kemudian dapat timbul agresif atau amuk. Masa kanak-kanak yang
tidak menyenangkan yaitu perasaan ditolak, dihina, dianiaya atau
sanksi penganiayaan.
b. Perilaku, reinforcement yang diterima pada saat melakukan kekerasan,
sering mengobservasi kekerasan di rumah atau diluar rumah, semua
aspek ini menstimulasi individu mengadopsi perilaku kekerasan.
c. Sosial budaya, budaya tertutup dan membalas secara diam (pasif
agresif) dan control sosial yang tidal pasti terhadap pelaku kekerasan
akan menciptakan seolah-olah perilaku kekerasan yang diterima
(permissive).
2. Faktor Prespitasi
1. Data Obyektif
a. Muka merah
b. Pandangan tajam
c. Otot tegang
d. Nada suara tinggi
e. Berdebat
f. Sering pula tampak klien memaksakan kehendak
g. Merampas makanan, memukul jika tidak senang
2. Data Subyektif
a. Mengeluh perasaan terancam
b. Mengungkapkan perasaan tidak berguna
c. Mengungkapkan perasaan jengkel
d. Mengungkapkan adanya keluhan fisik, berdear-debar, merasa tercekik,
dada sesak, bingung.
Adaptif Maladaptif
1. Asertif
Klien mampu mengungkapkan marah tanpa menyalahkan orang lain dan
memberikan kelegaan.
2. Frustasi
Klien gagal mencapai tujuan dan kepuasan / saat marah dan tidak dapat
menemukan alternative.
3. Pasif
Klien merasa tidak dapat mengungkapkan perasaannya, tidak berbahaya
dan menyerah.
4. Agresif
7
2.5. Penatalaksaan
1. Farmakoterapi
a. Obat anti psikotis, phenotizin (CPZ / HLP)
b. Obat anti depresi, amitriptyline
c. Obat anti ansietas, diazepam, bromozepam, clobozam
d. Obat anti insomnia, phenobarbital.
2. Terapi modalitas
a. Terapi keluarga
Berfokus pada keluarga dimana keluarga membantu mengatasi
masalah klien dengan memberikan perhatian :
1) Jangan memncing emosi klien
2) Libatkan klien dalam kegiatan yang berhubungan dengan keluarga
3) Memberikan kesempatan pada klien dalam mengemukakan
pendapat
4) Anjurkan pada klien untuk mengemukakan masalah yang di alami
5) Mendengarkan keluhan klien
6) Membantu memecahkan masalah yang dialami oleh klien
7) Hindari penggunaan kata-kata yang menyinggung perasaan klien
8) Jika klien melakukan kesalahan jangan langsung memfonis
9) Jika terjadi PK yang dilakukan adalah :
a) Bawa klien ketempat yang tenang dan aman
b) Hindari benda tajam
c) Lakukan fiksasi sementara
d) Rujuk kepelayanan kesehatan
b. Terapi kelompok
Berfokus pada dukungan dan perkembangan, ketrampilan social dan
aktivitas lain dengan berdiskusi dan bermain untuk mengembalikan
kes
Adaran klien karena masalah sebagian orang merupakan perasaan dan
tingkah laku pada orang lain.
c. Terapi music
Dengan music klien terhibur, rileks dan bermain untuk
mengembalikan kesadaran klien.
1. Tujuan
8
2. Tindakan
a. Bina hubungan saling percaya
Dalam membina hubungan saling percaya perlu dipertimbangkan
agar pasien merasa aman dan nyaman saat berinteraksi dengan
perawat. Tindakan yang harus perawat lakukan dalam rangka
membina hubungan saling percaya adalah :
1) Mengucapkan salam teraupetik
2) Berjabat tangan
3) Menjelaskan tujuan interaksi
4) Membuat kontrak topik, waktu dan tempat setiap kali bertemu
dengan klien
b. Diskusikan bersama pasien penyebab perilaku kekerasan saat ini dan
yang lalu
c. Diskusikan perasaan pasien jika terjadi penyebab perilaku kekerasan.
1) Diskusikan tanda dan gejala perilaku kekerasan secara fisik
2) Diskusikan tanda dan gejala perilaku kekerasan secara psikologis
3) Diskusikan tanda dan gejala perilaku kekereasan secara sisial
4) Diskusikan tanda dan gejala perilaku kekereasan secara spiritual
5) Diskusikan tanda dan gejala perilaku kekereasan secara
intelektual
d. Diskusikan bersama pasien perilaku kekerasan yang biasa dilakukan
pada saat marah secara :
1) Social / verbal
2) Terhadap orang lain
3) Terhadap diri sendiri
4) Terhadap lingkungan
e. Diskusikan bersama pasien akibat perilakunya
f. Diskusikan bersama pasien cara mngontrol perilaku kekerasan
secara :
1) Fisik : pukul kasur dan bantal, tarik nafas dalam
9
2) Obat
3) Social / verbal : menyatakan secara asertif rasa marahnya
4) Spiritual : sholat / berdoa sesuai keyakinan pasien
g. Latihan control perilaku kekerasan secara fisik :
1) Latihan napas dalam dan pukul kasur / bantal
2) Susun jadwal latihan napas dalam dan pukul kasur / bantal
h. Latihan mengontrol perilaku kekerasan secara social / verbal :
1) Diskusikan hasil latihan mengontrol perilaku kekerasan secara
fisik
2) Latihan mengungkapkan rasa marah secara verbal : menolak
dengan baik, meminta dengan baik, mengungkapkan perasaan
dengan baik
3) Susun jadwal latihan mengungkapkan marah secara verb al/
i. Latihan mengontrol perilaku kekerasan secara spiritual :
1) Diskusikan hasil latihan perilaku kekerasan secara fisik dan sosia;
atau verbal
2) Minum Latihan sholat atau berdoa
3) Buat jadwal latihan sholat / berdoa
j. Latihan mengontrol perilaku kekerasan dengan patuh minum obat
1) Latih pasien minum obat secara teratur dengan prinsip 5 benar
2) Susun jadwal minum obat secara teratur
1. Tujuan
Keluarga dapat merawat pasien dirumah
2. Tindakan
a. Diskusikan bersama keluarga tentang perilaku kekerasan (penyebab,
tanda dan gejala, perilaku yang muncul dan akibat dari perilaku yang
muncul dan akibat perilaku tersebut
b. Latih keluarga merawat pasien dengan perilaku kekerasan
1) Anjurkan keluarga untuk memotifasi pasien melakukan tindakan
yang telah diajarkan oleh perawat
2) Ajarkan keluarga untuk memberikan pujian kepada pasien bila
pasien dapat melakukan pekerjaan tersebut secara tepat
3) Diskusikan bersama keluarga tindakan yang harus dilakukan bila
pasien menunjukkan gejala-gejala perilaku kekesama keluarga
tindakan yang harus dilakukan bila pasien menunjukkan gejala-
gejala perilaku kekerasan.
c. Diskusikan bersama keluarga kondisi-kondisi pasien yang perlu
segera dilaporkan kepada keluarga, seperti melempar atau memukul
benda / orang lain.
10
2.8. Evaluasi
1. Pada pasien :
a. Pasien mampu menyebutkan penyebab, tanda dan gejala perilaku,
perilaku kekerasan yang biasa dilakukan, dan akibat dari perilaku
kekerasan yang dilakukan
b. Pasien mampu menggunakan cara mengontrol perilakku kekerasan
secara teratur sesuai jadwal :
1) Secara fisik
2) Secara social/verbal
3) Secara spiritual
4) Dengan terapi psikofarmaka
2. Pada keluarga :
a. Keluarga mampu mencegah terjadinya perilaku kekerasan
b. Keluarga mampu menunjukkan sikap yang mendukung dan
menghargai pasien
c. Keluarga mampu memotivasi pasien dalam melakukan cara
mengontrol perilaku kekerasan
d. Keluarga mampu mengidentifikasi perilaku pasien yang harus
dilaporkan pada perawat
BAB III
TINJAUAN KASUS
A. Identitas Klien
Nama : Ny. I
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 48 Tahun
RM : 02-34-61
Informent : Status klien dan komunikasi dengan klien
B. Alasan Masuk
Marah-marah, memukul orang lain, menghancurkan barang-barang,
memecahkan kaca.
C. Factor Predisposisi
1. Klien pernah mengalami gangguan jiwa dimasa lalu
2. Klien sebelumnya pernah menjalani pengobatan dan berhasil
3. Klien merasa kecewa karena keluarga tidak memenuhi permintaannya
4. Klien marah-marah, memukul orang lain serta menghancurkan barang-
barang di rumah
5. Klien pernah melakukan aniaya fisik dengan memukul orang lain
6. Klien tidak pernah mengalami aniaya seksual, kekerasan dalam rumah
tangga dan tindakan criminal
Penjelasan 1,2,3,4,5 : Klien pernah mengalami gangguan jiwa ± 10 tahun
yang lalu tepatnya pada tahun 2004 dan pulang
dalam keadaan tenang. Di rumah klien tidak rutin
minum obat, tidak mau control ke RSJ sehingga
timbul gejala-gejala seperti diatas. Kemudian klien
kambuh lagi pada saat klien meminta uang kepada
ibunya dan ibunya tidak memberikan uang, klien
marah-marah dan memecahkan kaca yang beresiko
mencederai dirinya dan orang lain hingga akhirnya
keluarga membawa klien kembali ke RSJ pada
tanggal 14 Mei 2014 di opname.
13
12
D. Fsik
1. Tanda Vital :TD : 120/70 mmHg
N : 80 x/menit
S : 37 ºC
P : 20 x/menit
2. Ukur : TB : 158 cm
BB : 50 Kg
3. Tidak terdapat keluhan fisik
4. Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
E. Psikososial
1. Genogram
Keterangan :
12
13
: Laki-laki
: Perempuan
: Klien
2. Konsep diri
a. Gambaran diri : Klien merasa dirinya biasa saja dan tidak ada
Istimewanya
b. Identitas : Klien tamat SM, belum menikah
c. Peran diri : klien tamat SMP dan masih tinggal bersama
keluarga dan belum bekerja
d. Ideal diri : Klien ingin cepat pulang dan bertemu dengan
keluarga
e. Harga diri : Klien merasa tidak berarti lagi baik di dalam
keluarga maupun masyarakat setelah mengalami gangguan jiwa
Masalah Keperawatan : Gangguan Konsep diri
Harga diri rendah
3. Hubungan Sosial
a. Orang yang berarti bagi klien adalah ibunya karena ibunya yang
sering datang untuk menjenguk
b. Selama di rumah sakit klien tidak pernah aktif dalam mengikuti
kegiatan yang dilaksanakan di rumah sakit
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain : klien tidak mau
berkomunikasi dan bekerja sama dengan teman-temannya sehingga
klien suka menyendiri.
Masalah Keperawatan : Isolasi sosial : Menarik diri
4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan : Klien beragama islam dan klien yakin
dengan agamanya
b. Kegiatan ibadah : Klien jarang melakukan ibadah selama di
rawat
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
F. Status Mental
1. Penampilan
13
14
14
15
H. Pohon Masalah
Intoleransi
aktivitas
Perilaku kekerasan
Defisit
15
Menarik Diri Perawatan Diri
Regiment Teraupetik
Koping Keluarga
Infektif Inefektik Harga Diri Rendah
16
I. Diagnosa Keperawatan
ANALISA DATA
NO DATA MASALAH
1 DS : Regimen teraupetik
Klien mengatakan sudah pernah inefektif
di rawat sebelumnya
Keluarga klien mengatakan klien
pernah dirawat di RSJU
Do : -
2 DS : Koping individu
Klien mengatakan apabila ada inefektif
masalah klien memecahkan
masalah tersebut dengan cara
memecahkan barang-barang
DO : -
3 DS : Gangguan interaksi
Klien mengatakan tidak mau sosial : Menarik diri
bergaul dan lebid suka
menyendiri karena penyakitnya
16
17
DO :
Klien tampak sedih karena
penyakitnya
Klien tidak aktif dalam kegiatan
yang dilaksanakan di rumah sakit
4 DS : Gangguan konsep
Klien mengatakan klien malu diri : Harga diri
karena tidak melanjut sekolah rendah
Klien mengatakan dia tidak
berguna
DO :
Klien tampak sedih
5 DS : Perilaku Kekerasan
Klien mengatakan suka memukul
orang lain tanpa sebab
Keluarga klien mengatakan klien
suka marah marah dan
menghancurkan barang-barang
DO :
Klien tampak biasa-biasa saja
ketika memukul orang lain
6 DS : - Resiko mencederai
DO : diri dan orang lain
klien labil, mudah emosi,
pandangan tajam, muka merah
dan mudah marah jika di tanya.
7 DS : Defisit perawatan
Klien tidak mau mandi, dan tidak diri
mau sikat gigi
DO :
Klien berpenampilan tidak rapi,
kurang bersih , badan tampak
17
18
18
RENCANA KEPERAWATAN
22
1. Pasien dapat mengontrol perilaku perilaku kekerasan dengan
mengontrol perilaku kekerasan dengan latihan cara verbal
3. Beri kesempatan kepada
kekerasan dengan fik 2 II : memukul bantal
pasien untuk mempraktekkan
cara sosial/verbal
cara kedua untuk mengontrol
perilaku kekerasan
4. Menganjurkan pasien
memasukkan dalam jadwal
kegiatan harian
23
1. Pasien dapat tarik nafas dalam dan 1. Melakukan aktivitas
mengontrol perilaku memukul bantal terjadwal
2. Minum obat secara teratur
kekerasan dengan
cara minum obat
24
berkenalan dengan satu orang atau berbincang-bincang dengan
orang lain lebih orang lain kedalam jadwal
kegiatan harian pasien
SP 3 :
Pasien mampu
1. Mengevaluasi jadwal
berkenalan dengan
kegiatan harian pasien
SP 3 :
satu orang atau 2. Bantu pasien berinteraksi
1. Pasien mampu
lebih dengan satu atau lebih
berkenalan dengan 3. Memberikan kesempatan
orang atau lebih kepada klien untuk
berinteraksi/berkenalan
dengan orang lain
4. Memberikan pujian setiap
kemajuan yang dimiliki oleh
klien dalam berinteraksi
dengan orang lain
5. Menganjurkan pasien
memasukkan dalam jadwal
kegiatan harian
25
3 Gangguan SP 1 : Setelah satu kali SP 1 :
Konsep Diri : 1. Pasien dapat interaksi pasien 1. Diskusikan dengan pasien
Harga Diri mengindentifikasi dapat tentang kemampuan dan
Rendah (HDR) kemampuan dan menyebutkan aspek positif yang
aspek positif yang kemampuan dan dimilikinya
2. Beri pujian yang
dimilikinya aspek positif yang
2. Pasien dapat memilih, realistik/nyata atas
dimilikinya
melatih dan menyusn kemampuan dan aspek positif
kegiatan harian yang dimiliki pasien
3. Hindarkan setiap kali
pasien yang sesuai
Setelah dua kali
bertemu pasien penilaian
kemampuan yang
interaksi, pasien dapat :
negative
dimiliki pasien
Menetapkan dan 4. Diskusikan dengan pasien
memilih kegiatan aktivitas harian yang
yang sesuai biasanya dilakukannya sesuai
kemampuan pasien kemampuan pasien
Menyusun rencana 5. Perhatikan respon kondusif
kegiatan yang dan menjadi penddengar
sesuai dengan yang aktif
kemampuan pasien
26
1. Bantu pasien memilih
aktifitas yang dapat
dilatihnya
2. Beri contoh aktivitas
pelaksanaan yang dapat
dilakukan pasien
3. Susun bersama pasien dan
buat daftar aktivitas atau
kegiatan sehari hari pasien
4. Beri kesempatan kepada
pasien mengungkapkan
perasaannya
5. Yakinkan dan motivasi
pasien bahwa keluarga
sangat mendukung aktivitas
SP 2 :
yang dilakukan pasien
1. Pasien dapat melatih
SP 2 :
kemampuan kedua
1. Diskusikan dengan pasien
yang dimilikinya dan
kemampuan kedua yang
memasukkan dalam Setelah dua kali
27
jadwal kegiatan interaksi pasien mampu : dimilikinya
2. Beri kesemptan kepada
harian pasien Melatih
pasien untuk memperagakan
kemampuan kedua
dan mempraktekkkan
yang dimilikinya
Memasukkan kegiatan uang telah
dalam jadwal dilatihnya
3. Beri pujian atas keberhasilan
kegiatan harian
pasien dalam mempraktekkan
pasien
kegiatan yang telah
dilatihnya
4. Menganjurkan pasien
memasukkan dalam jadwal
kegiatan harian pasien
28
mempraktekkan cara 4. Latih pasien mempraktekkan
menjaga kebersihan cara menjaga kebersihan diri
diri
SP 2 :
SP 2 : 1. Jelaskan cara mempersiapkan
1. Menjelaskan kepada Pasien mampu makanan
2. Jelaskan cara makan yang
pasien cara makan melakukan makan yang
tertib
yang baik baik
3. Jelaskan cara merapikan
2. Membantu pasien
peralatan makan setelah
mempraktekkan cara
makan
makan yang baik
SP 3 : SP 3 :
1. Menjelaskan kepada 1. Jelaskan tempat BAB/BAK
2. Jelaskan cara membersihkan
pasien cara eliminasi
Pasien mampu diri setelan BAB dan BAK
yang baik
3. Jelaskan cara membersihkan
2. Membantu pasien melakukan eliminsi
tempat BAB/BAK
mempraktekkan cara BAB/BAK yang baik
eliminasi yang baik secara mandiri
29
5 Resiko SP 1 : 1. Pasien mampu SP 1 :
mencederai 1. Pasien mampu mengkontruksi 1. Tanyakan kepada klien apa
orang lain mengidentifikasi cara respon terhadap dia ingin mempelajari cara
kontruktif dalam kemarahan baru yang sehat
2. Pasien mampu 2. Beri pujian jika klien
merespon terhadap
mengontrol mengetahui cara lain yang
kemarahan
2. Membantu pasien perilaku kekerasan sehat
3. Diskusikan dengan pasien
mendemonstrasikan
cara lain yang sehat
cara mengontrol
4. Ajarkan pasien cara
perilaku kekerasan
mengontrol perilaku
3.
30
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
31
mengenai hal yang dirasakan memperlihatkan
selam ini. penjelasan
perawat dan
pasien bersifat
terbuka
A:
- Masalah
teratasi/hubunga
n saling percaya
sudah terbina
setelah dua kali
pertemuan
P:
- Intervensi
dilanjutkan.
1. mengidentifikasi perasaan
SP 1 : pasien hari ini.“Pagi ini kita S :
32
Mengenali Resiko Tinggi Perilaku akan berbincang bincang - Pasien
Kekerasan yang dialaminya tentang resiko perilaku mengatakan
kekerasan yang bapak alami mendengar
ya pak?” suara-suara yang
2. Membantu pasien untuk menyuruhnya
mengidentifikasi perilaku memukul orang
kekerasan yang dilakukan, lain
penyebab, tanda dan gejala O :
dan akibat dari perilaku - Pasien menjawab
kekerasan dengan suara
3. Memberikan kesempatan pelan, kontak
kepada pasien untuk mata lama dan
mengungkapkan perasaannya ekspresi tenang
(beri pujian jika pasien dapat A:
mengungkapkan perilaku - Pasien
kekerasannya) mengungkapkan
mengapa dirinya
mau memukul
orang lain
33
P:
- Intervensi
dilanjuikan
1. Mendiskusikan cara
SP 2 : mengontrol perilaku S :
- Pasien dapat mengontrol kekerasan dengan cara fisik 1 - Pasien
perilaku kekerasan dengan : tarik nafas dalam, caranya mengatakan
verbal yaitu cara latihan sebagai berikut jika bapak mampu
fisik I dengan cara tarik sudah mulai emosi dan mempraktekkan
nafas dalam mendengar suara-suara yang latihan tarik
menyuruh bapak untuk nafas dalam
memukul orang lain maka O :
bapak harus pelan-pelan - Pasien menjawab
menarik nafas dalam, dengan lancar,
dilakukan secara berulang- ekspresi tenang
ulang sampai rasa emosi dan sekali kali
bapak itu mulai stabil mengamuk
2. Memberikan kesempatan A:
kepada pasien untuk - Pasien mampu
34
memperagakan (Beri pujian mengontrol
jika pasien berhasil perilaku
melakukannya) kekerasan
dengan cara tarik
nafas yang
terlatih oleh
perawat
P:
- Intervensi
dilanjutkan dan
dipertahankan
1. bagaimana keadaannya hari
SP 3 : ini? Apakah emosi bapak S :
- Pasien mengontrol perilaku mulai stabil? Evaluasi jadwal - Pasien
kekerasan dengan spiritual kegiatan harian pasien mengatakan mau
2. Melatih dan mengajarkan berdoa dan akan
pasien untuk berdoa sesuai lebih sering lagi
kepercayaan pasien dalam berdoa setiap
mengontrol perilaku harinya
35
kekerasan O :
3. Memberi kesempatan kepada - Pasien tampak
pasien untuk memeperagakan sedang berdoa
(beri pujian jika pasien dengan mata
berhasil melakukannya) tertutup
4. Menanyakan perasaan pasien A:
setelah melakukan - Pasien dapat
kesempatan cara mengontrol, melakukan cara
anjurkan pasien memasukkan ke 4 mengontrol
dalam jadwal kegiatan harian perilaku
kekerasan
- Pasien dapat
menyebutkan dan
mempraktekkan
ke 4 cara
mengontrol
perilaku
kekerasan
P:
36
- Intervensi
dipertahankan
37
dalam jadwal kegiatan harian - Pasien dapat
menyebutkan dan
mempraktekkan
ke 4 cara
mengontrol
perilaku
kekerasan
P:
- Intervensi
dipertahankan
38
sebelum-sebelumnya? sedih dan
2. Menanyakan kepada pasien
menyendiri
tentang keberhasilan
A:
berinteraksi dengan orang
- Pasien dapat
lain sebelum pasien dirawat
mengungkapkan
di rumah sakit atau selam
perasaan menarik
pasien sehat. Apakah aktif
diri tampak
dalam kegiatan/ kelompok
dibantu orang
yang ada disekitarnya?
lain
3. Menanyakan kepada pasien
P:
hal-hal yang mengakibatkan - Intervensi
pasien tidak mau berinteraksi dilanjutkan
2. Pasien mengetahui
dengan orang lain? Atau
keuntungan dan kerugian
lebih sering menyendiri
berinteraksi dengan orang
daripada bergabung dengan
lain
orang lain? S :
- Pasien mampu
1. Diskusikan tentang penyebab mengatakan
bapak tidak mau bergaul keuntungan dan
dengan orang lain kerugian
39
2. Memberikan kesempatan O :
kepada pasien untuk - Pasien tampak
mempraktekkan cara lebih memahami
berkenalan dengan orang lain cara bergaul
( beri pujian jika pasien dengan orang
berhasil melakukannya) lain
3. Tanyakkan kepada pasien
A:
bagaimana perasaannya
- Pasien mau
setelah berkenalan dengan
berinteraksi
perawat?
dengan orang
lain
P:
3. Mengajarkan pasien - Intervensi
berkenalan dengan orang dilanjutkan
lain
S :
- Pasien
1. Memberikan kesempatan
mengatakan
kepada pasien untuk
sudah bisa
40
mempraktekkan cara berkenalan
berkenalan dengan orang lain dengan orang
( beri pujian jika pasien lain
berhasil melakukannya) O :
2. Memotivasi pasien untuk
- Pasien tampak
tetap melakukan cara
berkenalan
tersebut dan memasukkan
dengan orang
dalam jadwal kegiatan
lain
hariannya
A:
- Pasien mau
berkenalan
dengan orang
lain yang belum
pasien kenal
P:
- Intervensi
dipertahankan
dan dilanjutkan
kamis pagi di
41
tempat yang
sama pada pukul
10.00 WIB
42
kemampuan dan aspek positif O :
yang dimilikinya - Pasien sedang
4. Memberikan pujian atas
menyapu lantai
kemampuan dan aspek positif
A:
yang dimiliki oleh pasien
- Pasien
melakukan aspek
positifnya
sebagai salah
satu aktivitas
rutin
P:
- Intervensi
dipertahankan
- Motivasi terus
pasien untuk
tetap melakukan
aspek positifnya
1. Membantu pasien memilih
aktivitas yang dapat S :
2. Pasien dapat memilih,
43
melatih dan menyusun dilatihnya - Pasien
2. Memberi contoh aktivitas
kegiatan harian pasien yang mengatakan
pelaksanaan yang dapat
sesuai kemampuan yang mampu
dilakukan pasien
dimiliki pasien melakukan
3. Menyusun bersama pasien
kegiatan
dan buat daftar aktivitas atau
kebersihan
kegiatan sehari-hari pasien
4. Memberi kesempatan kepada ruangan dan
pasien mengungkapkan merapikan
perasaannya tempat tidur
5. Meyakinkan dan motivasi
O :
pasien bahwa keluarga sangat
- Pasien sedang
mendukung aktivitas yang
menyapu lantai
dilakukan pasien
A:
- Pasien
melakukan aspek
positifnya
sebagai salah
satu aktivitas
rutin
44
P:
- Intervensi
dipertahankan
- Motivasi terus
pasien untuk
tetap melakukan
aspek positifnya
45
mempraktekkan
cara
membersihkan
diri
A:
- Masalah terasi
-
P:
- Intervensi
dipertahankan
SP 2 :
SP 2 : 1. Menjelaskan cara
S :
1. Menjelaskan kepada pasien mempersiapkan makanan
2. Menjelaskan cara makan - Pasien mampu
cara makan yang baik
yang tertib menjelaskan cara
3. Menjelaskan cara merapikan
makan yang baik
peralatan makan setelah
O :
makan
- Pasien tampak
dapat
mempraktekkan
46
cara makan yang
baik
A:
- Masalah teratasi
P:
- Intervensi
dipertahankan
SP 3 : SP 3 :
1. Menjelaskan kepada pasien 1. Menjelaskan tempat
S :
cara eliminasi yang baik BAB/BAK
2. Menjelaskan cara - Pasien mampu
membersihkan diri setelan menjelaskan cara
BAB dan BAK eliminasi yang
3. Menjelaskan cara
baik
membersihkan tempat
O :
BAB/BAK
- Pasien tampak
dapat
mempraktekkan
cara eliminasi
47
yang baik
A:
- Masalah teratasi
P:
Intervensi
dipertahankan
48
BAB IV
PEMBAHASAN
.1 Pengkajian
Dalam tahap pengkajian penulis menemukan kesenjangan pada saat
melakukan pengkajian setelah dirawat di Rumah Sakit Jiwa Medan yang
mana pada tahap ini penulis sedikit kendala dalam memperoleh data dan
riwayat keluarga karena selama penulis melakukan pengkajian pada klien,
keluarga tidak pernah datang untuk berkunjung ke RSJ Medan. Maka upaya
yang dilakukan penulis adalah :
1. Melakukan pendekatan dan membina hubungan saling percaya pada klien
agar lebih dekat dan lebih percaya dengna menggunakan perasaannya.
2. Mengadakan pengkajian kepada klien dengan wawancara.
3. Mengadakan pengkajian dengan cara membaca status klien, melihat buku
rawatan dan bertanya dengan pegawai ruangan Pusuk Buhit tentang
keadaan klien
1. Perilaku kekerasan
2. Menarik diri : isolasi sosial
3. Harga diri rendah
Diagnosa keperawatan pada kasus adalah :
1. Gangguan konsep diri: Harga diri rendah
2. Gangguan hubungan sosial: Menarik diri
3. Defisit perawatan diri
4. Resiko Mencederai Orang Lain
5. Perilaku kekerasan
Dalam bagian diagnosa ini, penulis menemukan kesenjangan diagnosa
antara teorotis dengan kasus yaitu tidak adanya defisit perawatan diri dan
50
51
resiko mencederai orang lain pada teoritis sedangkan penulis menekan hal
tersebut pada saat pengkajian.
4.3. Intervensi
4.4. Implementasi
4.5 Evaluasi
Hasil dari evaluasi yang dilakukan penulis berdasarkan antar teori dan
praktek dilapangan adalah:
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
53
54
Direktorat Jenderal Kes. Wa, 1998, Standar Asuhan Keperawatan Kesehatan Jiwa,
Edisi I, Direktorat Kesehatan Jiwa RSJP, Bandung
EGC. Jakarta.
55