METODOLOGI PENELELITIAN
Manajemen Proyek: Dari Konseptual Sampai Operasional
| Yati Sumiharti dan Iman Soeharto|Edisi Kedua|1995|
Disusun Oleh:
Nora Sahari Pakpahan
NIM.5162111018
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga dapat diselesaikannya tugas Critical Book
Review yang Manajemen Proyek Dari Konseptual Sampai Operasional karya Iman
Soeharto dalam memenuhi mata kuliah Manajemen Proyek yang dibimbing oleh Ibu Dosen
Ir. Meuthia Fadila, M.Eng. Sc. Critical Book Review ini berisi tentang ringkasan buku,
keunggulan, kelemahan d dan lain-lain yang disajikan dalam bentuk makalah sederhana.
Critical Book Review ini ini masih banyak kekurangan dan kekeliruan dalam
penyusunan dan penulisan, harapannya pembaca memeberikan kritik dan saran yang dapat
membangun makalah ini. Sehingga makalah ini dapat membantu kedepannya untuk
membuat makalah yang lebih baik lagi. Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca.
Atas perhatian pembaca penyusun mengucapkan terima kasih.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................i
DAFTAR ISI ....................................................................................................................ii
BAB I PENGANTAR ......................................................................................................1
BAB II RINGKASAN ISI BUKU
A. Mutu dan pengelolaan mutu ................................................................................3
B. Penjaminan Mutu QA ..........................................................................................5
C. Organisasi QA/QC ...............................................................................................7
D. Kegunaan QA ......................................................................................................7
E. QC, Inspeksi dan Pengetesan ..............................................................................8
F. Pengendalian Mutu Desain Engineering..............................................................10
G. Pengendalian Mutu Pengadaan ............................................................................10
H. Pengendalian Mutu Konstruksi ............................................................................11
BAB III KEUNGGULAN BUKU
A. Keterkaitan antar bab ...........................................................................................12
B. Kemutakhiran isi buku .........................................................................................13
BAB IV KELEMAHAN BUKU
A. Keterkaitan antar bab ...........................................................................................14
B. Kemutakhiran isi buku .........................................................................................14
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ..........................................................................................................15
B. Saran ....................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENGANTAR
Menjadi insinyur sipil yang mampu menangani proyek besar bukanlah hal yang
mudah, diperlukan pengetahuan dan ilmu yang luas. Untuk mengelola sebuah proyek
sangat tergantung dari kita sendiri. Apakah kita ingin bekerja dengan kemampuan yang
setengah dalam mengelola proyek atau kita ingin bekerja dengan konsep manajemen
proyek sehingga dapat bekerja dengan lebih efisien.
Manajemen proyek sangat menentukan target dari proyek yang dikerjakan seperti
mutu, biaya, dan waktu. Konsep manajemen proyek juga akan membuat kita lebih mengerti
dalam membuat keputusan dan bertindak. Seorang insinyur sipil yang ahli biasanya akan
terus belajar untuk memahami manajemen proyek sehingga pekerjaan menjadi lebih efisien
dan dapat memuaskan pelanggan dan klien.
Hal-hal umum yang harus dipelajari dari manajemen proyek antara lain adalah
siklus proyek, indentifikasi masalah yang sering terjadi, biaya, ruang lingkup, sumber daya
manusia, sumber daya peralatan, manajemen risiko, dan lain-lain. Setiap perusahaan
umumnya memiliki tata cara dan prosedur kerja tersendiri, seorang engineer yang baik akan
mempelajari prosedur dan riwayat pengalaman kerja yang baik untuk dapat diterapkan pada
pekerjaan selanjutnya.
Mempelajari manajemen proyek juga akan menunjang pada peningkatan karir
seorang manajer proyek. Setiap proyek memiliki variasi terhadap pengelolaan dari proyek
itu sendiri, hal ini tergantung pada kemampuan dari manajer proyek dalam mengelola tim
kerja dan menjaga hubungan dengan dengan pihak yang terkait. Menggunakan pengetahuan
dan pengalaman yang kita miliki dan bertukar pikiran dengan tim kerja, dapat membantu
meningkatkan kinerja dari sitem kerja yang telah kita buat. Pemahaman terhadap metologi
yang akan kita kerjakan juga sangat diperlukan.
Dari sini penulis tertarik untuk mereview buku Manajemen Proyek: Dari
Konseptual Sampai Operasional karya Iman Soeharto untuk mendaptkan keunggulan
maupun kelemahan yang ada dalam buku ini. Ini bukan bertujuan untuk menjudge suatu
buku melainkan agara kita lebih tau apa saja yang masih kurang dan perlu di cari dari buku
sumber lain mengenai pembahasan yang kita inginkan.
Adapun identitas dari buku yang direview adalah sebagai berikut:
1
1. Judul buku : Manajemen Proyek: Dari Konseptual Sampai Operasional
2. Edisi : Ke-2
3. Pengarang : Yati Sumiharti dan Iman Soeharto
4. Penerbit : Erlangga
5. Kota terbit : Jakarta
6. Tahun terbit : 1995
7. ISBN : 979-411-724-2
8. Jumlah Halaman : 756 halaman
Cover:
2
BAB II
PENGENDALIAN MUTU
Telah disebutkan sebelumnya bahwa memenuhi persyaratan mutu merupakan
sasaran pengelolaan proyek di samping biaya dan jadwal. dalam hubungan ini suatu
peralatan material dan cara kerja dianggap memenuhi persyaratan mutu apabila dipenuhi
semua persyaratan yang ditentukan dalam kriteria dan spesifikasi. dengan demikian
instalasi yang dibangun atau produk yang dihasilkan yang terdiri dari komponen peralatan
dan material yang memenuhi persyaratan mutu dapat diharapkan berfungsi secara
memuaskan selama kurun waktu tertentu atau dengan kata lain siap untuk dipakai (fitness
for use).
A. Mutu dan pengelolaan mutu
Dalam buku ini dikatakan bahwa arti yang luas mutu atau kualitas bersifat
subjektif suatu barang yang amat bermutu bagi seseorang belum belum tentu
bermutu bagi orang lain.
Oleh karena itu dunia usaha dan industri mencoba memberikan batasan yang
dapat diterima oleh kalangan yang berkepentingan misalnya dari iso 8402 ( 1986).
Mutu adalah sifat dan karakteristik produk atau jasa yang membuatnya
memenuhi kebutuhan pelanggan atau pemakai ata mutu adalah sifat dan
karakteristik produk atau jasa yang membuatnya memenuhi kebutuhan pelanggan
atau pemakai (customer). Untuk mengetahui mutu suatu objek maka dapat
dilakukan yang pertama adalah mengidentifikasi objek, kemudian mengkaji sifat
mengkaji sifat objek tersebut agar memenuhi keinginan pelanggan. jadi setelah
diidentifikasi materi produknya selanjutnya dipertanyakan lebih jauh mengenai
bentuk, ukuran, warna, berat, ketahanan, kinerja dan lain-lain dari produk itu.
setelah Jawaban dari pertanyaan tersebut memenuhi keinginan pelanggan maka
produk yang dimaksud dianggap memenuhi mutu.
Definisi lain untuk mutu yang sering diasosiasikan dengan proyek adalah
fitness for use. Istilah ini di samping mempunyai arti seperti diuraikan tadi yaitu
3
untuk membuatnya memenuhi kebutuhan pelanggan atau pemakai (customer) juga
memperhatikan masalah tersedianya produk, keandalan, dan masalah pemeliharaan.
Pengelolaan Mutu
Setelah dimengerti arti mutu proyek maka langkah berikutnya adalah
mengelola aspek mutu tersebut dengan benar dan tepat, sehingga tercapai apa yang
disebut dengan fitness for use. yaitu pengelolaan yang bertujuan mencapai
persyaratan mutu proyek pada pekerjaan pertama tanpa adanya pengulangan (to do
the right things right the first time) dengan cara-cara yang efektif dan ekonomis.
Pngelolaan mutu proyek merupakan unsur dari pengelolaan proyek secara
keseluruhan yang antara lain adalah sebagai berikut:
4
proyek atau produk yang dipesannya telah memenuhi syarat yang
diinginkan
4. Implementasi program QA/QC, setelah program QA/QC selesai disusun,
implementasi program tersebut dilaksanakan sepanjang siklus proyek. Agar
diperoleh hasil yang efektif perlu diselesaikan terlebih dahulu langkah-
langkah persiapan seperti Melati personil menyusun organisasi serta
menyebarluaskan arti dan maksud program QA/QC kepada semua pihak
yang berkepentingan untuk proyek. implementasi ini dilaksanakan terutama
pada kegiatan-kegiatan desain Engineering, pembelian manufaktur dan
konstruksi pembelian, manufaktur dan konstruksi
B. Penjaminan Mutu QA
Telah disebutkan bahwa salah satu bagian pengelolaan mutu proyek yang
penting adalah menyusun serta menerapkan program penjaminan mutu. tujuan
utama kegiatan penjaminan mutu adalah mengadakan tindakan-tindakan yang yang
berkepentingan (pelanggan) bahwa semua tindakan yang diperlukan untuk
mencapai tingkatan mutu objek (produk) telah dilaksanakan dengan berhasil. ini
semua dapat ditunjukkan dengan catatan dan dokumen yang berkaitan dengan
QA/QC.
Munculnya kegiatan dapat ditelusuri dengan adanya hubungan aktif dari
pihak pemasok yang berbeda dari kebiasaan pihak pemasok masa lalu. pada masa
lalu hubungan pemasok Pelanggan dari segi motto mengikuti pola di mana pemasok
mempunyai peranan yang lebih aktif dibandingkan ketentuan atau keinginan khusus
pelanggan. pelanggan menyatakan garis besar keinginannya kemudian pemasok
membuat barang tersebut yang menurut anggapannya akan memenuhi kebutuhan
pelanggan. hal ini memungkinkan penolakan produk yang telah siap 100% atau
dalam keadaan pabrikasi sudah sampai tahap tertentu sehingga pekerjaan ulang
(rework) perlu dilakukan. faktor-faktor tersebut mendorong dicarinya cara yang
lebih efektif dan ekonomis. hal ini menekankan perlunya pendekatan QA dan
bukannya hanya dengan QC.
Program penjaminan mutu QA
5
Program ini merupakan dokumen yang memuat peristiwa jenis kegiatan
serta sumber daya yang diperlukan untuk mengimplementasi kualitas sistem yang
diinginkan oleh badan atau organisasi yang bersangkutan. pada program ini
ditekankan pengertian bahwa penjaminan mutu tidak terbatas pada kegiatan yang
telah terjadi atau After Effect pada program ini ditekankan pengertian bahwa
penjaminan mutu tidak terbatas pada kegiatan yang telah terjadi (after the fact),
misalnya pemeriksaan dan pengetesan bagian instalasi pada akhir konstruksi, tetapi
meliputi juga kegiatan yang terjadi jauh sebelumnya yaitu pada tahap desain
engineering pembelian material sampai selesainya kegiatan konstruksi. dengan
demikian penjaminan mutu ikut berperan serta memberikan masukan dari segi mutu
selagi pekerjaan masih dalam tahap awal sehingga bila diperlukan perbaikan atau
atau penyempurnaan, akibat yang ditimbulkan terhadap biaya dan jadwal relatif
kecil.
Adapun program penjaminan mutu proyek disusun sesuai dengan
kepentingan masing-masing proyek yang berada dalam lingkup dan intensitasnya.
Suatu program mutu yang tersusun dalam dokumen minimal meliputi hal-hal
berikut.
perencanaan sistematis yang merinci dan menjabarkan pada setiap tahap
proyek langkah-langkah yang akan ditempuh untuk mencapai sasaran mutu.
penyusunan batasan dan kriteria spesifikasi dan standar mutu yang akan
digunakan dalam desain engineering pembelian material dan konstruksi.
penyusunan organisasi dan pengisian personil untuk melaksanakan kegiatan
penjaminan mutu pengisian.
pembuatan prosedur pelaksanaan kegiatan pengendalian mutu yang meliputi
pemantauan pemeriksaan pengujian pengukuran dan pelaporan hasil
hasilnya.
identifikasi peralatan yang akan digunakan
identifikasi bagian kegiatan yang ingin memerlukan bantuan dari pihak
ketiga maupun peranan dan persetujuan dari pemerintah.
6
C. Organisasi QA/QC
D. Kegunaan QA
Penjaminan mutu memiliki kegunaan bagi pihak-pihak yang terlibat dalam
pembangunan proyek yang lebih lanjut penjaminan mutu memiliki kegunaan bagi
pihak-pihak yang terlibat dalam pembangunan proyek seperti pemerintah pemilik
proyek perancang instalasi dan Kontraktor. kegunaan bagi pemerintah adalah untuk
menjaga dan menyakinkan agar metode konstruksi, material, dan peralatan yang
digunakan dalam membangun proyek memenuhi standar dan peraturan yang telah
ditentukan. selain itu juga memberikan kesempatan pemeriksaan dan pengujian
terhadap instalasi atau hasil proyek dari waktu ke waktu yang potensial dapat
menyebabkan kerusakan dan kecelakaan. kegunaan bagi pemilik proyek adalah
memberikan Kepercayaan dan keyakinan bahwa instalasi yang dibangun akan
berfungsi sesuai dengan harapan dalam hal keselamatan (safety), operasi dan
7
produksi selama kurun waktu yang telah ditentukan. juga menyediakan dokumen
bagi pihak pemerintah maupun pihak lain yang berkepentingan dan menyediakan
data hasil hasil inspeksi, pengetesan dan perbaikan pada bagian yang spesifik dari
instalasi. kegunaan bagi perancang instalasi adalah menjadi umpan balik pekerjaan
design engineering di masa depan. kegunaan bagi kontraktor adalah bila mengikuti
prosedur dan spesifikasi dengan tepat dan cermat akan menghasilkan pekerjaan
sekali jadi, bila dilaksanakan dengan baik akan mencegah mutu yang melebihi
spesifikasi yang tercantum dalam kontrak EPK, berarti mengurangi atau
menghindari pengeluaran biaya yang tidak perlu.
Pada masalah mutu yang erat kaitannya dengan proyek dikenal dua macam
standar, yaitu standar umum (general standard) dan yang berhubungan dengan
industri (industriy realated standard).
8
b. mengukur dan menganalisis karakteristik objek.
c. membandingkan standar dan spesifikasi yang akan digunakan dengan
analisis karakteristik objek.
d. mengambil kesimpulan dan keputusan dari dari hasil membandingkan
spesifikasi yang akan digunakan dengan karakteristik objek yang
dianalisis.
e. membuat catatan proses dari langkah-langkah tersebut.
Jadi suatu inspeksi dapat menentukan keputusan perihal baik atau
tidaknya objek berdasarkan mutunya yaitu memenuhi atau tidak memenuhi
spesifikasi. Pada umumnya rencana inspeksi dan tes tersebut meliputi hal-hal
yaitu titik inspeksi dan test mandotary hold point dan standar yang akan
diperlukan. Analog dengan audit manajemen maka dilakukan pula audit pada
aspek mutu untuk mengetahui sejauh mana program QA/QC telah
dilaksanakan. hal-hal yang diaudit meliputi bagian-bagian berikut ini.
program menyeluruh untuk mencapai sasaran mutu
kriteria fit for use dan aman
mengikuti peraturan atau hukum dan prosedur
memenuhi spesifikasi dan kriteria
identifikasi dan koreksi kekurangan yang menyebabkan objek tidak
memenuhi mutu
dokumen yang mencatat hasil implementasi program
9
F. Pengendalian Mutu Desain Engineering
Acapkali perhatian aspek pengendalian mutu pada tahap desain engineering
tidak cukup mendapatkan perhatian dibanding dengan pada tahap pabrikasi atau
instalasi/konstruksi. padahal apa yang dikerjakan pada tahap pabrikasi dan instalasi
atau konstruksi adalah berdasarkan cetak biru yang dibuat pada tahap desain
Engineering. dengan demikian amat penting untuk pekerjaan desain engineering
dilakukan dengan benar Sehingga nantinya dapat menghasilkan produk yang sesuai
dengan harapan fitness for use. Oleh karena itu perencanaan dan pengendalian
mutu yang intensif harus pula mencangkup aspek desain Engineering.
Pengecekan Antardisiplin
Pengecekan ini bertujuan untuk memeriksa pemenuhan isi serta akurasi
produk kegiatan desain engineering yang diwujudkan dalam dokumen dokumen
seperti gambar, paket PO, lembaran perhitungan, penjelasan spesifikasi kriteria dan
lain-lain. dengan keikutsertaan berbagai disiplin dimaksudkan agar diperoleh
kesesuaian (compatibility) antardisiplin, sehingga sebelum pekerjaan pabrikasi atau
konstruksi dilakukan telah ada pembahasan dan keputusan mengenai produk
tersebut dilihat dari aspek engineering secara menyeluruh. hal ini akan amat
memperlancar kegiatan pabrikasi atau konstruksi.
10
H. Pengendalian Mutu Konstruksi
11
BAB III
KEUNGGULAN BUKU
Buku ini juga dilengkapi ringkasan setiap babnya, yang ini sangat bermanfaat untuk
seseorang yang ingin mengetahui isi bab tersebut secara cepat dengan hanya melihat
ringkasannya tanpa harus membacanya secara keseluruhan.
12
Buku ini juga dilengkapi soal-soal latihan yang dapat menguji sampai mana pengetahuan
pembaca terkait pembahasan yang telah dibacanya.
13
BAB IV
KELEMAHAN BUKU
14
BAB V
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Secara keseluruahan buku ini memiliki penjalasan setiap pembahasan yang jelas dan
sistematis. Terdapat keunggulan terkait kemutakhiran isi buku dan dan keterkaitan antar
bab. Namun tidak bisa dipungkiri bahwa dalam buku ini masih terdapat kelemahan yaitu
tentang beberapa penjelasan yang masih rancu dan kalimat yang ambigu.
B. Rekomendasi
Hendaknya penulisan dari pembahasan yang ada ditulis dengan kalimat yang baik
dan efektif agar tidak menimbulkan kesalahan persepsi saat orang lain membacanya.
Review buku ini tiak terlepas dari kesalahan dan kekurangan oleh karena itu
diharapkan masukan dan kritikan yang bersifat membangun dari pembaca.
15
DAFTAR FUSTAKA
Soeharto Iman. 1995. Manajemen Proyek: Dari Konseptual Sampai Operasional, Penerbit
Erlangga, Jakarta
16