Anda di halaman 1dari 45

1.

20-03-2019

An. A; 6 tahun; 19 kg

Pasien datang ke Poli Puskesmas dengan keluhan panas sejak 1 hari yang lalu. Panas dirasakan terus
menerus. Selain itu, pasien juga mengeluh nyeri telan sejak 2 hari yang lalu terutama ketika makan.
Pasien muntah 1x waktu pagi hari sebelum datang ke Poli

Pasien belum pernah mengalami hal serupa sebelumnya

Keluarga pasien tidak ada yang mengalami keluhan serupa

Pasien belum berobat untuk keluhannya

Pasien tidak memiliki riwayat alergi

Pasien sering makan es krim dan kerupuk

Sakit kepala (-) Sesak (-) Batuk (-) Pilek (-) Penurunan nafsu makan (+) BAK (+) Normal

Pada pemeriksaan fisik didapatkan GCS 456 BB 19 kg Suhu 37,7 derajat C RR 20x/menit N 89x/menit

Didapatkan pembesaran tonsil sebesar T2/T2

Assessment: Tonsilitis Akut

Terapi:

Parasetamol sirup 4 x cth 1 ½

Amoxicilin sirup 3 x cth 1 ½

Dexamethasone 3 x 0,25 mg

Vit C 3 x 1 tab

KIE: Hindari makan es krim (atau yang dingin) dan kerupuk

Kontrol 3 hari lagi

2. 20-03-2019

An. P; 14 tahun; BB 37 kg

Pasien datang ke Poli Puskesmas dengan keluhan sakit kepala. Sakit kepala terasa seperti ada yg
menekan di bagian tengkuk leher. Sakit kepala dirasakan sejak 2 hari yang lalu. Selain itu, pasien juga
mengeluh diare sejak malam hari sebanyak 3x. Mual (+) Muntah (-)
Pasien belum pernah mengalami hal serupa sebelumnya. Riwayat maag (-)

Keluarga pasien tidak ada yang mengalami keluhan serupa

Pasien sudah minum bodrex namun keluhannya tidak membaik

Pasien tidak memiliki riwayat alergi

Pasien sering tidur larut malam karena sedang ada ujian

Demam (-) Sesak (-) Batuk (-) Pilek (-) Penurunan nafsu makan (+) BAK (+) Normal

Pada pemeriksaan fisik didapatkan GCS 456 BB 37 kg TD 90/70 N 100x/menit RR 18x/menit Suhu 36,7
derajat C

Pericranial tenderness (+)

Assessment: TTH dan diare akut

Terapi: Asam mefenamat 3 x 1 tab

Attlapulgit 2 tablet jika diare

Domperidone 3 x 1 tab

KIE: Banyak istirahat, banyak minum air putih

Kontrol 3 hari lagi

3. 21-03-2019

Tn. A; 43 tahun

Pasien datang ke Poli Puskesmas dengan keluhan pandangan mata kiri kabur. Keluhan dirasakan sejak 1
minggu terakhir.

Pasien belum pernah mengalami hal serupa sebelumnya. Pasien memiliki riwayat DM dan Hipertensi

Keluarga pasien tidak ada yang mengalami keluhan serupa

Pasien belum berobat untuk keluhannya. Pasien rutin control untuk DM dan Hipertensinya

Pasien tidak memiliki riwayat alergi

Sakit kepala (-) Sesak (-) BAB (+) Normal BAK (+) Normal

Pada pemeriksaan fisik didapatkan GCS 456 TD 150/80 N 80x/menit RR 20x/menit

Pada mata kiri pasien didapatkan daging tumbuh dari sudut mata luar sampai ke pupil
Assessment: Pterygium OS +DM tipe 2 on therapy + HT st I

Terapi: Rujuk ke Poli Mata

Metformin 2 x 1 tab

Glibenklamid 1 x 1 tab

Kontrol tiap 10 hari untuk DM dan Hipertensinya

4. 21-03-2019

Tn.P; 52 tahun

Pasien datang ke Poli Puskesmas dengan keluhan batuk sejak 2 hari yang lalu. Batuk disertai dahak
bewarna putih. Tenggorokan pasien terasa serik.

Pasien memiliki riwayat TB paru dan telah dinyatakan sembuh 1 tahun yang lalu. DM (-) HT (-)

Istri pasien juga mengeluh batuk sejak 2 hari yang lalu

Pasien belum berobat untuk keluhannya

Pasien tidak memiliki riwayat alergi

Pasien merokok 1 hari 3 batang rokok

Demam (-) Sakit kepala (-) Sesak (-) Pilek (-) Mual (-) Muntah (-) BAB (+) Normal BAK (+) Normal

Pada pemeriksaan fisik didapatkan GCS 456 TD 117/79 N 67x/menit RR 18x/menit

Hiperemia faring (+)

Assessment: Faringitis akut

Terapi: Dexamethasone 3 x 1

GG 3 x 1

Vit C 3 x 1

KIE: Kontrol 3 hari lagi

Hentikan kebiasaan merokok

5. 21-03-2019

Tn.M; 24 tahun
Pasien datang ke Poli Puskesmas dengan keluhan nyeri perut bagian kiri atas sejak 1 minggu yang lalu.
Selain itu, pasien juga mengeluh mual dan muntah sehabis makan. Pasien mengeluh BAB cair sejak 1
hari yang lalu. BAB cair sebanyak 3x.

Pasien memiliki riwayat maag

Keluarga pasien tidak ada yang mengalami keluhan serupa

Pasien telah minum Mylanta sejak 3 hari yang lalu dan mulai agak membaik

Pasien tidak memiliki riwayat alergi

Pasien suka makan makanan pedas

Demam (-) Sakit kepala (-) Sesak (-) Dada terasa terbakar (-) Batuk (-) Pilek (-) Penurunan nafsu makan (+)

Pada pemeriksaan fisik didapatkan GCS 456 TD 110/80 N 78x/menit RR 12x/menit

Pada palpasi abdomen didapatkan tenderness pada abdomen bagian tengah atas dan kiri atas

Assessment: Dyspepsia syndrome dt gastritis akut + Diare akut

Terapi: Antasida 3 x 1 tab

Omeprazole 2 x 1 tab

Attalpulgit 2 tab tiap diare

Domperidone 3 x 1 tab

KIE: Hindari makan pedas, kecut, terlalu manis, minum kopi, minum jamu

Kontrol 3 hari lagi

6. 21-03-2019

Tn. S; 19 tahun

Pasien datang ke Poli Puskesmas dengan keluhan gatal- gatal di jari kaki kanan. Gatal- gatal dirasakan
sejak 2 minggu yang lalu ketika pasien habis memakai sepatu safety tanpa kaos kaki untuk bekerja.

Pasien belum pernah mengalami hal serupa sebelumnya

Keluarga pasien tidak ada yang mengalami keluhan serupa

Pasien belum berobat untuk keluhannya

Pasien tidak memiliki riwayat alergi

Demam (-) Sakit kepala (-) Sesak (-) Mual (-) Muntah (-) BAB (+) Normal BAK (+) Normal
Pada pemeriksaan fisik didapatkan GCS 456 TD 114/69 N 78x/menit RR 20x/menit

Assessment: DKI pedis Dekstra

Terapi: Bevalex cream 2 x 1

Cetirizine 2 x 1 tab

Loratadine 2 x 1 tab

KIE: Pakai kaos kaki ketika memakai sepatu safety

Kontrol 3 hari lagi

7. 23-03-2019

Tn. M; 63 tahun

Pasien datang ke Poli Puskesmas dengan keluhan penurunan pendengaran. Keluhan ini telah dirasakan
sejak lebih dari 1 bulan yang lalu. Memberat 2 hari terakhir. Meskipun di tempat ramai tetap tidak bisa
mendengar dengan jelas. Telinga terasa grebeg- grebeg, namun tidak terasa mendenging

Pasien belum pernah mengalami hal serupa sebelumnya. Pasien memiliki riwayat Hipertensi. DM (-)

Keluarga pasien tidak ada yang mengalami keluhan serupa

Pasien telah diberi obat tetes telinga sebelumnya, namun tetap tidak membaik. Pasien rutin
mengonsumsi amlodipin

Pasien tidak memiliki riwayat alergi

Sakit kepala (-) Sesak (-) Batuk (-) Pilek (-) Mual (-) Muntah (-) Pusing berputar (-) BAK (+) Normal BAB (+)
Normal

Pada pemeriksaan fisik didapatkan GCS 456 TD 152/82 N 98x/menit RR 20x/menit

Assessment: Prebiskusis dd serumen obsturan

Terapi: Rujuk ke Poli THT

Amlodipin 1 x 1 tab

Kontrol tiap 10 hari untuk Hipertensinya

8. 23-03-2019

Ny. K; 70 tahun; BB 45 kg; TB 155 cm


Pasien datang ke Poli Puskesmas dengan keluhan lutut kiri nyeri dan tidak bisa ditekuk. Nyeri tidak
menjalar. Pasien telah merasakan keluhannya sejak 1 bulan yang lalu. Bengkak (-)

Pasien belum pernah mengalami hal serupa sebelumnya. HT (-), DM (-)

Keluarga pasien tidak ada yang mengalami keluhan serupa

Pasien telah diberi natrium diclofenac

Pasien tidak memiliki riwayat alergi

Sakit kepala (-) Sesak (-)Muntah (-) BAK (+) Normal BAB (+) Normal

Pada pemeriksaan fisik didapatkan GCS 456 TD 120/70 N 88x/menit RR 20x/menit

Hasil lab: Kolesterol total 168 mg/dL, GDP 99 mg/dL, Asam urat 3,9 mg/dL

Assessment: OA

Terapi: Meloxicam 2 x 7,5 mg

Vit BC 3 x 1 tab

KIE: Rujuk ke Poli Orthopedi

Melakukan olahraga ringan seperti naik sepeda statis atau berenang

9. 25-03-2019

An. A; 3 tahun; 12,5 kg

Pasien dibawa ke IGD Puskesmas dengan keluhan panas sejak 4 hari yang lalu. Panas dirasakan naik
turun, meningkat saat malam hari. Selain itu, pasien mengeluh mual dan muntah sejak 4 hari sebanyak
4x. Penurunan nafsu makan (+) Sariawan (+)

Pasien belum pernah mengalami hal serupa sebelumnya. Asma (-)

Keluarga pasien tidak ada yang mengalami keluhan serupa

Pasien telah diberi puyer dari klinik

Pasien tidak memiliki riwayat alergi

Sesak (-)Kejang (-) Batuk (-) Pilek (-) BAK (+) Normal BAB (+) Normal

Pada pemeriksaan fisik didapatkan GCS 456 N 80x/menit RR 22x/menit Suhu 38,6 derajat C BB 12,5 kg

Hasil lab: Hb 10,5 g/dL, Trombosit 223.000/mm3, HCT 33,5, Salmonella Typhi O positif 1/80

Assessment: Demam tifoid +Vomiting


Terapi: Inf D5 ½ 1200 cc/ 24 jam

Inj Antrain 3 x 12,5 mg jika perlu

Inj Ondansentron 3 x 1,25 mg

Inj Ranitidin 2 x 12,5 mg

P.O Parasetamol sirup 4 x cth 1

Tiamfenikol sirup 4 x cth 1

Vit C 3 x 1 tab

10. 25-03-2019

An. S; 1 tahun; BB 10 kg

Pasien dibawa ke IGD Puskesmas dalam keadaan kejang sejak 2-3 menit yang lalu. Kejang berlangsung
selama 5 menit. Pada saat kejang pasien tidak sadar. Sebelumnya pasien panas terus menerus sejak 1
hari yang lalu. Mual dan muntah 2x sejak kemarin. Batuk (+) Pilek (+) sejak 1 hari yang lalu

Pasien belum pernah mengalami kejang sebelumnya. Asma (-)

Keluarga pasien tidak ada yang mengalami keluhan serupa

Pasien belum berobat untuk keluhannya

Pasien tidak memiliki riwayat alergi

Sesak (-)Penurunan nafsu makan (+)BAK (+) Normal BAB (+) Normal

Pada pemeriksaan fisik didapatkan GCS 456 N 112x/menit RR 25x/menit Suhu 39,3 derajat C BB 10 kg

Assessment: Kejang demam simpleks

Terapi: Inj D51/4 1000cc/24 jam

Inj Ondansentron 3 x 1 mg

Inj Antrain 3 x 100 mg jika perlu

Inj Ranitidin 2 x 10 mg

P.O GG 2

Ctm 2 3 x 1 No X

PCT 2
Diazepam rektal 10 mg jika kejang

11. 26-03-2019

An. S; 11 tahun; BB 38 kg

Pasien datang ke Poli Puskesmas dengan keluhan gatal- gatal di seluruh tubuh sejak 1 hari yang lalu,
selain itu muncul biduran pada seluruh tubuh pasien. Bibir pasien juga dalam keadaan bengkak. Pasien
juga mengeluh batuk berdahak sejak 1 hari yang lalu. Pilek (-)

Pasien sering mengalami hal serupa sebelumnya. Asma (-)

Keluarga pasien tidak ada yang mengalami keluhan serupa

Pasien telah minum obat CTM ½ tab

Pasien memiliki riwayat alergi amoxicillin dan cuaca dingin

Demam sumer (+) Sesak (-)Kejang (-)BAK (+) Normal BAB (+) Normal

Pada pemeriksaan fisik didapatkan GCS 456 N 80x/menit RR 20x/menit Suhu 36,6 derajat C BB 38 kg

Didapatkan elevasi kulit berbatas tegas bewarna kemerahan tersebar di seluruh tubuh, ukuran tidak
tertentu

Assessment: Urtikaria akut dan angioedema

Terapi: CTM 3 x 1 tab

Cetirizine 2 x 1 tab

GG 3 x 1 tab

PCT 3 x ¾ tab jika demam

KIE: Hindari faktor pencetus alergi

Kontrol 3 hari lagi

12. 26-03-2019

Ny.M; 57 tahun

Pasien datang ke IGD Puskesmas dengan keluhan sesak sejak 1 hari yang lalu. Memberat dari pagi hari.
Sesak sering dirasakan pasien dari kecil dan sering kambuh tiap bulannya. Selain itu pasien juga
mengeluh batuk berdahak dan pilek sejak 1 hari yang lalu.

Pasien memiliki riwayat asma. HT(-) DM(-)


Anak pasien mengalami keluhan serupa

Pasien telah diberi puyer dari klinik

Pasien rutin kontrol tiap bulan ke spesialis paru untuk asmanya dan rutin mengonsumsi teosal

Pasien memiliki alergi debu dan cuaca dingin

BAK (+) Normal BAB (+) Normal

Pada pemeriksaan fisik didapatkan GCS 456 N 114x/menit RR 35x/menit Suhu 36,5 derajat C SatO2 92%

Assessment: Asma Bronkial Eksaserbasi Akut

Terapi: Nebul combivent : Pulmicort : PZ = 1 : 1 : 1

GG 3 x 1 tab

CTM 3 x 1 tab

Dexamethasone 2 x 1 tab

Salbutamol 3 x 1 tab

KIE: Hindari faktor pencetus alergi

Kontrol 3 hari lagi

13. 26-03-2019

An. M; 4 tahun; BB 15 kg

Pasien datang ke Poli Puskesmas dengan keluhan batuk pilek sejak 2 hari yang lalu. Batuk disertai dahak
bewarna putih. Selain itu pasien mengeluh nyeri tenggorokan terutama saat menelan. Penurunan nafsu
makan (+)

Pasien pernah mengalami batuk pilek. Asma (-)

Keluarga pasien tidak ada yang mengalami keluhan serupa

Pasien telah diberi sirup parasetamol

Pasien tidak memiliki riwayat alergi

Pasien sering minum minuman dingin

Sakit kepala (-) Sesak (-)Muntah (-) BAK (+) Normal BAB (+) Normal

Pada pemeriksaan fisik didapatkan GCS 456 Suhu 36,7 derajat C N 98x/menit RR 20x/menit BB 15 kg
Terdapat pembesaran tonsil sebesar T2/T2

Assessment: Tonsilitis akut dan Common cold

Terapi: Dexamethasone 3

GG 3 3x1

CTM 3

Amoxicilin sirup 3 x cth 1

KIE: Hindari minum minuman dingin

Kontrol 3 hari lagi

14. An. N; 10 tahun; BB 33 kg


26-03-2019

Pasien datang ke Poli Puskesmas dengan keluhan batuk pilek sejak 1 hari yang lalu. Batuk disertai dahak
bewarna putih. Selain itu pasien mengeluh sakit kepala sebelah kanan sejak 1 hari yang lalu. Penurunan
nafsu makan (+). Demam sumer (+)

Pasien pernah mengalami batuk pilek. Asma (-)

Keluarga pasien tidak ada yang mengalami keluhan serupa

Pasien telah diberi parasetamol ½ tablet

Pasien tidak memiliki riwayat alergi

Pasien sering minum minuman dingin

Sesak (-)Muntah (-) BAK (+) Normal BAB (+) Normal

Pada pemeriksaan fisik didapatkan GCS 456 Suhu 36,5 derajat C N 98x/menit RR 20x/menit BB 33 kg

Assessment: Common cold dan Common Migrain

Terapi: Parasetamol 3 x 350 mg

GG 3 x 1 tab

CTM 3 x 1 tab

KIE: Hindari minum minuman dingin

Kontrol bila tidak membaik

15. An. M; 15 tahun


29-03-2019

Pasien dibawa ke Poli Puskesmas dengan keluhan panas sejak 2 hari yang lalu. Panas dirasakan terus
menerus.

Pasien pernah terkena demam berdarah. Asma (-)

Keluarga pasien tidak ada yang mengalami keluhan serupa

Pasien belum berobat untuk keluhannya

Pasien tidak memiliki riwayat alergi

Sesak (-)Mual (-) Muntah (-) Gusi Berdarah (-) Mimisan (-) Batuk (-) Pilek (-) BAK (+) Normal BAB (+)
Normal

Pada pemeriksaan fisik didapatkan GCS 456 TD 100/70mmHg N 80x/menit RR 22x/menit Suhu 38,5
derajat C

Assessment: Acute Febrile Illness day 2

Terapi: Parasetamol 3 x 500 mg

Dexamethasone 3 x 1 tab

Vit C 3 x 1 tab

KIE: Kontrol untuk periksa lab bila 2 hari lagi masih demam

16. 29-03-2019

Ny. S; 42 tahun

Pasien datang ke IGD Puskesmas dengan keluhan sesak sejak 1 hari yang lalu. Memberat dari pagi hari.
Sesak dirasakan terus menerus. Awalnya sesak timbul ketika sedang renovasi rumah

Pasien memiliki riwayat asma sejak SMP. HT(-) DM(-)

Ibu pasien mengalami keluhan serupa

Pasien telah minum teosal dan ventolin semprot

Pasien memiliki alergi debu, makan seafood, cuaca dingin, obat penicillin dan metampiron

Mual (+) Sakit kepala (-) BAK (+) Normal BAB (+) Normal

Karena sedang renovasi rumah pasien sering merasa stress


Pada pemeriksaan fisik didapatkan GCS 456 TD 120/100 N 114x/menit RR 35x/menit Suhu 36,5 derajat C
SatO2 90% BB 56 kg TB 142 cm

Pada thorax didapatkan pernapasan bronkovesikular di kedua lapang paru dan wheezing di kedua
lapang paru. Rh (-)

Assessment: Asma Bronkial Eksaserbasi Akut

Terapi: Nebul ventolin : Pulmicort : PZ = 1 : 1 : 1

Dexamethasone 2 x 1 tab

Salbutamol 3 x 1 tab

KIE: Hindari faktor pencetus alergi dengan memakai masker dan relaksasi

Kontrol 3 hari lagi

17. 30-03-2019

Tn. A; 46 tahun

Pasien datang ke Poli Puskesmas dengan keluhan nyeri perut bagian ulu hati sejak 3 hari yang lalu. Selain
itu, pasien juga mengeluh BAB cair sejak 3 hari yang lalu. BAB cair sebanyak 2x/hari. Pasien juga
mengeluh sakit kepala bagian tengkuk sejak 3 hari yang lalu. Nyeri terasa berat seperti ditekan.

Pasien memiliki riwayat maag. DM (-) HT(-)

Keluarga pasien tidak ada yang mengalami keluhan serupa

Pasien telah minum Promag sejak 2 hari yang lalu, sehari 3x

Pasien tidak memiliki riwayat alergi

Pasien minum kopi tiap hari dan makan tape sebelum sakit serta minum jamu sewaktu sakit

Demam (-) Sesak (-) Dada terasa terbakar (-) Batuk (-) Pilek (-) Penurunan nafsu makan (+)

Pada pemeriksaan fisik didapatkan GCS 456 TD 130/80 N 78x/menit RR 12x/menit Suhu 36,5 derajat C

Pada palpasi abdomen didapatkan tenderness pada abdomen bagian tengah atas

Assessment: Dyspepsia syndrome dt gastritis akut + Diare akut + TTH

Terapi: Ranitidin 2 x 1 tab

Omeprazole 2 x 1 tab

Attalpulgit 3 x 1 tab, 2 tab tiap diare maks 10 tablet sehari


Natrium diclofenac 2 x 1 tab

KIE: Hindari makan pedas, kecut, terlalu manis, minum kopi, minum jamu

Kontrol 3 hari lagi

18. 30-03-2019

An. A; 14 tahun; BB 41 kg

Pasien datang ke Poli Puskesmas dengan keluhan terdapat benjolan di leher kanan. Benjolan ada sejak
dari bayi dan tambah lama makin besar. Benjolan tidak terasa nyeri.

Pasien tidak memiliki riwayat TB atau batuk lama

Di keluarga dan tetangga maupun lingkungan sekolah pasien tidak ada yang menderita TB atau batuk
lama

Pasien belum pernah berobat untuk keluhannya

Pasien tidak memiliki riwayat alergi

Demam(-) Mual (-) Muntah (-) Sakit kepala (-)BAB (+) Normal BAK (+) Normal

Pada pemeriksaan fisik didapatkan GCS 456 N 76x/menit RR 20x/menit Suhu 36,5 derajat C BB 41 kg

Pada pemeriksaan leher didapatkan benjolan berukuran 1 cm bulat, kenyal, mobile

Assessment: Limfadenopati pada sternocleidomastoideus atas kanan

KIE: Rujuk ke Poli Penyakit Dalam

19. 30-03-2019

Ny. S; 56 tahun

Pasien datang ke Poli Puskesmas dengan keluhan keluar cairan dari telinga sebelah kanan. Cairan
bewarna kuning dan bau. Selain itu, sebelumnya pasien mengeluh nyeri telinga dan terasa grebeg-
grebeg di telinga kanan. Pendengaran menurun (+) pada telinga kanan

Pasien memiliki riwayat Otitis Media Akut di telinga kanan pada 1 tahun yang lalu. HT (-) DM (-)

Keluarga pasien tidak pernah mengalami hal serupa

Pasien belum pernah berobat untuk keluhannya saat ini

Pasien tidak memiliki riwayat alergi

Demam (+)Batuk (-) Pilek (-) Mual (-) Muntah (-) Sakit kepala (-)BAB (+) Normal BAK (+) Normal
Pada pemeriksaan fisik didapatkan GCS 456 TD 138/91mmHg N 76x/menit RR 20x/menit Suhu 38,4
derajat C

Assessment: Otitis Media Suppuratif Akut Dekstra

Terapi: Parasetamol 3 x 500mg

KIE: Rujuk ke Poli THT

20. Nn. R; 21 tahun; 51 kg

30-03-2019

Pasien datang ke Poli Puskesmas dengan keluhan panas sejak 1 hari yang lalu. Panas dirasakan terus
menerus. Selain itu, pasien juga mengeluh nyeri telan sejak 3 hari yang lalu terutama ketika makan.
Pasien muntah 1x waktu pagi hari sebelum datang ke Poli. Batuk sejak 3 hari yang lalu. Pilek (-)

Pasien belum pernah mengalami hal serupa sebelumnya

Keluarga pasien tidak ada yang mengalami keluhan serupa

Pasien telah minum parasetamol, namun dada pasien terasa berdebar sehabis minum obat

Pasien tidak memiliki riwayat alergi

Pasien sering makan bakso goreng

Sakit kepala (-) Sesak (-) Penurunan nafsu makan (+) BAK (+) Normal

Pada pemeriksaan fisik didapatkan GCS 456 BB 51 kg Suhu 38,5 derajat C RR 20x/menit N 89x/menit

Didapatkan pembesaran tonsil sebesar T2/T2

Assessment: Tonsilitis Akut

Terapi:

Ibuprofen 3 x 1

Amoxicilin 3 x 1

Dexamethasone 3 x 0,5 mg

Vit C 3 x 1 tab

KIE: Hindari makan goreng- gorengan

Kontrol 3 hari lagi


21. 30-03-2019

Ny.T; 23 tahun

Pasien datang ke Poli Puskesmas dengan keluhan batuk pilek sejak 3 hari yang lalu. Batuk disertai dahak
bewarna putih. Selain itu pasien mengeluh terdapat benjolan di pergelangan tangan kiri sejak 3 bulan
yang lalu. Benjolan membesar ketika pasien stress. Benjolan tidak terasa nyeri. Mual (+) Muntah (-)

Pasien belum pernah mengalami hal serupa sebelumnya. HT (-) DM (-) Pasien sedang hamil 12 minggu
(G2P1001)

Keluarga pasien tidak ada yang mengalami keluhan serupa

Pasien telah minum vitamin nafsu makan dan vitamin B6

Pasien tidak memiliki riwayat alergi

Sakit kepala (-) Sesak (-)Muntah (-) BAK (+) Normal BAB (+) Normal

Pada pemeriksaan fisik didapatkan GCS 456 TD 115/ 73 Suhu 36,0 derajat C N 98x/menit RR 20x/menit
BB 15 kg

Pada pemeriksaan mata pasien terlihat anemis pada kedua mata

Terdapat benjolan di pergelangan tangan kiri mobile, kenyal, berukuran 1 cm

Assessment: Common cold + Kista ganglion pergelangan tangan kiri + G2P1001

Terapi: GG 3 x 1

CTM 3 x 1

Zink 3 x 1

Rujuk ke Poli Penyakit Dalam untuk kista ganglionnya

KIE: Hindari aktivitas yang menggunakan pergelangan tangan

Relaksasi

Kontrol jika batuk dan pileknya tidak membaik

22. 30-03-2019

Tn. D; 18 tahun

Pasien datang ke Poli Puskesmas dengan keluhan panas sejak 1 hari yang lalu. Panas dirasakan terus
menerus. Selain itu, pasien mengeluh batuk pilek sejak 1 hari yang lalu. Batuk disertai dahak bewarna
putih.
Pasien pernah mengalami batuk pilek sebelumnya. Asma (-)

Keluarga pasien tidak ada yang mengalami keluhan serupa

Pasien telah diberi parasetamol

Pasien tidak memiliki riwayat alergi

Pasien sering minum minuman dingin dan makan kerupuk

Sesak (-)Muntah (-) BAK (+) Normal BAB (+) Normal

Pada pemeriksaan fisik didapatkan GCS 456 TD 125/ 81 mmHg Suhu 39 derajat C N 114x/menit RR
20x/menit

Assessment: Common cold + AFI day 1

Terapi: Parasetamol 3 x 500 mg

GG 3 x 1 tab

CTM 3 x 1 tab

KIE: Hindari minum minuman dingin dan makan kerupuk

Kontrol 3 hari lagi

23. 30-03-2019

Tn. S; 47 tahun; BB 75 kg; TB 163 cm

Tn. D; 18 tahun

Pasien datang ke Poli Puskesmas dengan keluhan nyeri punggung bawah kanan sejak 6 bulan yang lalu.
Hilang timbul dalam waktu yang tidak tertentu. Ketika berkemih terkadang disertai darah. Disuria (-)

Pasien pernah mengalami batu ginjal sebelumnya. HT (+)

Keluarga pasien tidak ada yang mengalami keluhan serupa

Pasien rutin minum amlodipin 5 mg

Pasien tidak memiliki riwayat alergi

Pasien jarang minum sebelum didiagnosa dengan batu ginjal

Demam sumer (+) Sesak (-)Muntah (-) BAK (+) Normal BAB (+) Normal

Pada pemeriksaan fisik didapatkan GCS 456 TD 183/ 106 mmHg Suhu 37 derajat C N 114x/menit RR
20x/menit
Nyeri ketok costovertebral kanan (+)

Assessment: HT urgensi + Suspek Batu Ginjal Kanan

Terapi: Parasetamol 3 x 500 mg

Amlodipin 10mg-0 – 0

KIE: Hindari makan makanan asin dan banyak minum, jangan suka menahan BAK

Rujuk ke Poli Urologi

24. 04-04-2019

Ny. S; 52 tahun; BB 63 kg

Pasien datang ke IGD Puskesmas dengan keluhan nyeri perut bagian ulu hati sejak pagi hari. Nyeri
dirasakan hilang timbul dan muncul pada waktu yang tidak tertentu. Nyeri terasa seperti ditusuk. Selain
itu, pasien juga mengeluh mual dan muntah sehabis makan pada pagi hari. Pasien mengeluh BAB cair 5x
sejak pagi hari.

Pasien memiliki riwayat maag. HT (-) DM (-)

Keluarga pasien tidak ada yang mengalami keluhan serupa

Pasien telah minum Antasida 1 tablet namun keluhan tidak membaik

Pasien tidak memiliki riwayat alergi

Demam (-) Sakit kepala (-) Sesak (-) Dada terasa terbakar (-) Batuk (-) Pilek (-) Penurunan nafsu makan (+)

Pada pemeriksaan fisik didapatkan GCS 456 TD 142/82 N 111x/menit RR 12x/menit

Pada palpasi abdomen didapatkan tenderness pada abdomen bagian tengah atas dan kiri atas

Assessment: Dyspepsia syndrome dt gastritis akut + Diare akut

Terapi: Inf. RL 2000cc/24jam

Inj. Ranitidin 2 x 1

Inj. Ondansentron 3 x 1

P.O Antasida 3 x 1 tab

Omeprazole 2 x 1 tab

Attalpulgit 3 x 1, 2 tab tiap diare maks 10 tablet/ hari

KIE: Hindari makan pedas, kecut, terlalu manis, minum kopi, minum jamu
Diet Nasi Tim Rendah Serat

25. 04-04-2019

An. P; 1 tahun; BB 9 kg; PB 75,5 cm

Pasien dibawa ke IGD Puskesmas dengan keluhan panas sejak 4 hari yang lalu. Panas dirasakan terus
menerus. Selain itu, pasien mengeluh mual dan muntah sejak 1 hari yang lalu sebanyak 3x. Penurunan
nafsu makan (+)

Pasien pernah mengalami demam tifoid sebelumnya. Asma (-)

Keluarga pasien tidak ada yang mengalami keluhan serupa

Pasien telah diberi parasetamol sirup

Pasien tidak memiliki riwayat alergi

Sesak (-)Kejang (-) Batuk (-) Pilek (-) BAK (+) Normal BAB (+) Normal

Pada pemeriksaan fisik didapatkan GCS 456 N 120x/menit RR 25x/menit Suhu 38,6 derajat C BB 9 kg

Hasil lab: Hb 11,4 g/dL, Trombosit 277.000/mm3, HCT 33,8, Salmonella paratyphi A positif 1/160,
Salmonella paratyphi B positif 1/160, Salmonella Typhi O positif 1/160, Salmonella Typhi H positif 1/80

Assessment: Demam tifoid +Vomiting

Terapi: Inf D5 ¼ 900 cc/ 24 jam

Inj Antrain 3 x 100 mg jika suhu >38,5 derajat C

Inj Ondansentron 3 x 1 mg

Inj Ranitidin 2 x 10 mg

P.O Parasetamol sirup 4 x cth 1

Tiamfenikol sirup 4 x cth ¾

Diet Nasi Tim atau Bubur Halus Rendah Serat

26. 04-04-2019

Ny. J; 53 tahun; BB 50 kg; TB 140 cm

Pasien datang ke IGD Puskesmas dengan keluhan panas sejak 1 minggu yang lalu. Panas dirasakan terus
menerus terutama saat sore hari. Selain itu, pasien mengeluh mual dan muntah setiap makan. Pasien
juga mengeluh pusing berputar sejak 1 minggu yang lalu, terutama saat perubahan posisi. Penurunan
nafsu makan (+)
Pasien pernah mengalami demam tifoid sebelumnya waktu SD dan vertigo sejak SMP. Asma (-) Maag (+)
HT (-) DM (-)

Anak pasien sedang mengalami keluhan serupa

Pasien telah minum sanmol dan neuralgin

Pasien tidak memiliki riwayat alergi

Sesak (-) Gusi Berdarah (-) Mimisan (-) Batuk (-) Pilek (-) BAK (+) Normal BAB (-) selama seminggu

Pada pemeriksaan fisik didapatkan GCS 456 TD 97/64 mmHg N 100x/menit RR 20x/menit Suhu 38,5
derajat C BB 50 kg TB 140 cm

Hasil lab: Hb 10,8 g/dL, Leukosit 3900/mm3, Trombosit 96.000/mm3, HCT 33,2, Salmonella paratyphi A
negatif, Salmonella paratyphi B positif 1/160, Salmonella Typhi O negatif, Salmonella Typhi H positif 1/80

Assessment: Anemia + DHF + Demam tifoid + BPPV

Terapi: Inf RL 2000 cc/ 24 jam

Inj Antrain 3 x 1 jika suhu >38,5 derajat C

Inj Ondansentron 3 x 1

Inj Ranitidin 2 x 1

Inj. Dexamethasone 3 x 1

P.O Parasetamol 3 x 1 tab

Kotrimoksazol 2 x 2 tab

Betahistin 2 x 1 tab

Zink 3 x 1 tab

Diet Nasi Tim Tinggi Kalori Tinggi Protein

27. 08-04-2019

An. S; 4 tahun; BB 15 kg

Pasien dibawa ke IGD Puskesmas dengan keluhan panas sejak 1 bulan yang lalu. Panas dirasakan naik
turun, timbul terutama saat malam hari. Batuk (+) Pilek (+) sejak 1 bulan yang lalu. Penurunan nafsu
makan (+)

Pasien belum pernah mengalami hal serupa sebelumnya. Asma (-)


Keluarga pasien tidak ada yang mengalami keluhan serupa

Pasien telah diberi parasetamol dan puyer dari Poli

Pasien alergi bodrexin

Gusi berdarah (-) Mimisan (-) Mual (-) Muntah (-) BAK (+) Normal BAB (+) Normal

Pada pemeriksaan fisik didapatkan GCS 456 N 80x/menit RR 35x/menit Suhu 38,4 derajat C BB 15 kg

Pada pemeriksaan thorax didapatkan rhonki di seluruh lapangan paru, pernapasan bronkovesikuler di
seluruh lapangan paru

Hasil lab: Hb 12,4 g/dL, Leukosit 4300/mm3, Trombosit 235.000/mm3, HCT 40,2, Salmonella paratyphi A
negatif, Salmonella paratyphi B negatif, Salmonella Typhi O positif 1/160, Salmonella Typhi H negatif

Assessment: Demam Tifoid + Pneumonia

Terapi: Inf D5 ½ 1250 cc/ 24 jam

Inj Antrain 3 x 150 mg jika suhu >38,5 derajat C

Inj Ondansentron 3 x 1,5 mg

Inj Ranitidin 2 x 15 mg

P.O Parasetamol sirup 4 x cth 1 ½

Kotrimoksazol sirup 2 x cth 1 ½

CTM 2 mg

GG 100 mg

Dexamethasone 0,5 mg

Mfla pulv dtd No X

S 3 dd 1

Nebul combivent : PZ = 1,5 cc : 0,5 cc 2 kali/ hari

Diet Nasi Tim Rendah Serat

28. 08-04-2019

An. S; 4 tahun; BB 15 kg

29. 08-04-2019
Nn. T; 28 tahun; BB 55 kg; TB 161 cm

Pasien dibawa ke IGD Puskesmas dengan keluhan panas sejak 4 hari yang lalu. Panas dirasakan naik
turun, terutama malam hari. Pasien mengeluh pusing berputar, keluar keringat dingin, dan nyeri ulu hati
sejak 4 hari yang lalu. Selain itu, pasien mengeluh mual namun tidak sampai muntah. Penurunan nafsu
makan (+)

Pasien pernah mengalami demam tifoid sebelumnya. Asma (-) Vertigo (-)

Keluarga pasien tidak ada yang mengalami keluhan serupa

Pasien telah diberi parasetamol, antasida, dan amoksisilin namun tidak membaik

Pasien tidak memiliki riwayat alergi

Sesak (-) Batuk (-) Pilek (-) BAK (+) Normal BAB (+) Normal

Pada pemeriksaan fisik didapatkan GCS 456 TD 91/61 mmHg N 80x/menit RR 20x/menit Suhu 36,4
derajat C BB 55 kg

Pada pemeriksaan abdomen didapatkan tenderness pada bagian abdomen atas tengah

Hasil lab: Hb 12,2 g/dL, Trombosit 245.000/mm3, Leukosit 6450/ mm3, HCT 37, Salmonella paratyphi A
negatif, Salmonella paratyphi B negatif, Salmonella Typhi O positif 1/160, Salmonella Typhi H positif 1/80

Assessment: Demam tifoid + Vertigo

Terapi: Inf RL 2200 cc/ 24 jam

Inj Antrain 3 x 1 amp jika suhu >38,5 derajat C

Inj Ondansentron 3 x 1 amp

Inj Ranitidin 2 x 1 amp

P.O Parasetamol 3 x 1

Tiamfenikol 4 x 1

Antasida 3 x 1

Betahistin 2 x 1

Diet Nasi Tim Rendah Serat

30. 08-04-2019

An. A; 14 tahun; 39 kg; TB 150 cm; P


Pasien dibawa ke IGD Puskesmas dengan keluhan panas sejak 4 hari yang lalu. Panas dirasakan terus
menerus. Selain itu, pasien mengeluh mual dan muntah sejak 3 hari yang lalu sebanyak 10x terutama
sehabis makan. Penurunan nafsu makan (+)

Pasien belum pernah mengalami demam berdarah sebelumnya. Asma (-)

Keluarga pasien tidak ada yang mengalami keluhan serupa

Pasien telah diberi parasetamol tablet

Pasien tidak memiliki riwayat alergi

Keluarga pasien tidak pernah menerapkan 3 M

Sesak (-) Gusi Berdarah (-) Mimisan (-) Batuk (-) Pilek (-) BAK (+) Normal BAB (+) Normal

Pada pemeriksaan fisik didapatkan GCS 456 N 100x/menit RR 20x/menit Suhu 37,6 derajat C BB 39 kg TB
150 cm

Pada pemeriksaan abdomen didapatkan tenderness pada perut bagian kiri atas

Hasil lab: Hb 12,3 g/dL, Trombosit 121.000/mm3, Leukosit 2600/ mm3, HCT 35,8, Widal negatif

Assessment: DHF + Vomiting

Terapi: Inf RL 2000 cc/ 24 jam

Inj Antrain 3 x 1 amp jika suhu >38,5 derajat C

Inj Ondansentron 3 x 1 amp

Inj Ranitidin 2 x 1 amp

P.O Parasetamol 3 x 500 mg

Antasida 3 x 1 tab

Psidii Caps 3 x 1

Diet Tinggi Kalori Tinggi Protein

31. 08-04-2019

An. A; 1 tahun 7 bulan; BB 8,9 kg; P

Pasien dibawa ke IGD Puskesmas dengan keluhan panas sejak 6 hari yang lalu. Panas dirasakan naik
turun, meningkat saat malam hari. Batuk (+) Pilek (+) sejak 6 hari yang lalu. Penurunan nafsu makan (+)

Pasien belum pernah mengalami hal serupa sebelumnya. Asma (-)


Keluarga pasien tidak ada yang mengalami keluhan serupa. Asma (-)

Pasien telah diberi parasetamol dan puyer dari Poli

Pasien tidak memiliki riwayat alergi

Ayah pasien merokok dan keadaan rumah pasien lembab

Gusi berdarah (-) Mimisan (-) Mual (+) Muntah (-) Sesak (+) Kejang (-) BAK (+) Normal BAB (+) Normal

Pada pemeriksaan fisik didapatkan GCS 456 N 120x/menit RR 38x/menit Suhu 38,8 derajat C BB 8,9 kg

Pada pemeriksaan thorax didapatkan rhonki di seluruh lapangan paru, pernapasan bronkovesikuler di
seluruh lapangan paru

Hasil lab: Hb 10,5 g/dL, Leukosit 7700/mm3, Trombosit 132.000/mm3, HCT 31,2, Salmonella paratyphi A
negatif, Salmonella paratyphi B negatif, Salmonella Typhi O positif 1/80, Salmonella Typhi H negatif

Assessment: DHF + Demam Tifoid + Pneumonia + Anemia

Terapi: Inf D5 ¼ 900 cc/ 24 jam

Inj Antrain 3 x 100 mg jika suhu >38,5 derajat C

Inj Ranitidin 2 x 10 mg

P.O Parasetamol sirup 4 x cth 1

Kotrimoksazol sirup 2 x cth 1

CTM 1 mg

GG 50 mg

Dexamethasone 0,25 mg

Mfla pulv dtd No X

S 3 dd 1

Nebul combivent : PZ = 1 cc : 0,5 cc 2 kali/ hari

Diazepam rektal 5 mg jika kejang

32. 09-04-2019

Ny. F; 25 tahun

Pasien datang ke Poli Puskesmas dengan keluhan batuk pilek sejak 3 hari yang lalu. Batuk disertai dahak
bewarna putih. Selain itu pasien mengeluh demam sejak 2 hari yang lalu. Penurunan nafsu makan (+)
Pasien pernah mengalami batuk pilek. Asma (-) HT (-) DM (-)

Keluarga pasien tidak ada yang mengalami keluhan serupa

Pasien telah minum obat OBH

Pasien tidak memiliki riwayat alergi

Pasien sering minum minuman dingin

Sesak (-)Muntah (-) BAK (+) Normal BAB (+) Normal

Pada pemeriksaan fisik didapatkan GCS 456 TD 120/80 mmHg Suhu 38,5 derajat C N 80x/menit RR
20x/menit BB 65 kg

Assessment: Common cold dan Acute Febrile Illness day 2

Terapi: Parasetamol 3 x 500 mg

GG 3 x 1 tab

CTM 3 x 1 tab

KIE: Hindari minum minuman dingin

Kontrol bila tidak membaik dan masih demam setelah 2 hari

33. 10-04-2019

Tn. N; 39 tahun

Pasien datang ke Poli Puskesmas dengan keluhan batuk pilek sejak 2 hari yang lalu. Batuk tidak disertai
dahak. Pasien terutama batuk pada malam hari. Selain itu pasien mengeluh demam sumer sejak 2 hari
yang lalu. Penurunan nafsu makan (+)

Pasien pernah mengalami batuk pilek. Asma (-) HT (-) DM (-)

Keluarga pasien tidak ada yang mengalami keluhan serupa

Pasien telah minum obat komix

Pasien alergi penicilin

Pasien adalah perokok aktif

Sesak (-)Muntah (-) BAK (+) Normal BAB (+) Normal

Pada pemeriksaan fisik didapatkan GCS 456 TD 111/92 mmHg Suhu 36,5 derajat C N 80x/menit RR
20x/menit
Assessment: Common cold

Terapi: Parasetamol 3 x 500 mg

GG 3 x 1 tab

CTM 3 x 1 tab

KIE: Stop merokok

Kontrol bila tidak membaik

34. 10-04-2019

Ny. A; 54 tahun

Ny. F; 25 tahun

Pasien datang ke Poli Puskesmas dengan keluhan sakit kepala sejak 3 hari yang lalu. Sakit kepala
dirasakan di sebelah kanan dan terasa cekat cekot. Selain itu, pasien mengeluh batuk dan pilek sejak 3
hari yang lalu. Batuk disertai dahak bewarna kuning.

Pasien pernah mengalami keluhan serupa sebelumnya. Asma (-) HT (-) DM (-) Maag (-)

Keluarga pasien tidak ada yang mengalami keluhan serupa

Pasien telah minum obat komix

Pasien alergi makan ikan

Pasien sedang dalam keadaan banyak pekerjaan dan stress

Sesak (-)Muntah (-) BAK (+) Normal BAB (+) Normal

Pada pemeriksaan fisik didapatkan GCS 456 TD 120/60 mmHg Suhu 36,5 derajat C N 80x/menit RR
20x/menit

Assessment: Common cold dan Common Migrain

Terapi: Asam mefenamat 3 x 500 mg

GG 3 x 1 tab

CTM 3 x 1 tab

KIE: Banyak istirahat dan relaksasi

Kontrol bila tidak membaik

35. 10-04-2019
Ny. F; 36 tahun

Pasien datang ke Poli Puskesmas dengan keluhan terdapat benjolan di payudara kiri. Benjolan terasa
nyeri dan muncul sejak pasien menyusui (Puting susu pasien sempat luka) 2 minggu yang lalu.

Pasien belum pernah mengalami hal serupa sebelumnya. Asma (-) HT (-) DM (-)

Keluarga pasien tidak ada yang mengalami keluhan serupa

Pasien telah minum obat asam mefenamat dan amoksisilin dari mantri

Pasien tidak memiliki riwayat alergi

Sesak (-)Muntah (-) Demam sumer (+) BAK (+) Normal BAB (+) Normal

Pada pemeriksaan fisik didapatkan GCS 456 TD 140/90 mmHg Suhu 37,5 derajat C N 80x/menit RR
20x/menit

Pada payudara kiri didapatkan benjolan berukuran > 10 cm bewarna kemerahan batas tidak tegas

Assessment: Mastitis Sinistra

Terapi: Parasetamol 3 x 500 mg

Rujuk ke poli bedah

36. 10-04-2019

Ny.K; 51 tahun

Pasien datang ke Poli Puskesmas dengan keluhan kedua tangan terasa kesemutan sejak 3 hari yang lalu.
Kesemutan dirasakan terus menerus. Selain itu pasien mengeluh lutut nyeri terutama ketika ditekuk
sejak 2 hari yang lalu.

Pasien sering mengalami keluhan serupa. Asma (-) HT (-)Asam urat (-) DM (+) selama 15 tahun

Keluarga pasien tidak ada yang mengalami keluhan serupa

Pasien telah minum obat asam mefenamat namun keluhan tidak membaik, pasien rutin kontrol dan
minum obat untuk diabetesnya

Pasien tidak memiliki riwayat alergi

Sesak (-)Muntah (-) BAK (+) Normal BAB (+) Normal

Pada pemeriksaan fisik didapatkan GCS 456 TD 106/70 mmHg Suhu 35,5 derajat C N 80x/menit RR
20x/menit

GDP: 347 mg/dL


Assessment: Polineuropathy DM + DM tipe 2 on therapy + Osteoarthritis

Terapi: Metformin 2 x 500 mg

Glimepirid 1 x 1 tab

Vit BC 3 x 1 tab

Meloxicam 2 x 1 tab

KIE: Diet DM

Disarankan untuk dirujuk bila keluhan tidak membaik dan setelah 2 minggu GDP tidak turun.

37. An. A; 10 tahun; BB 22 kg

10-04-2019

Pasien dibawa ke Poli Puskesmas dengan keluhan diare sejak 1 hari yang lalu. Diare sebanyak 4- 5 kali.
Mual (+) Muntah (+) 1 x malam hari. Selain itu, pasien mengeluh batuk dan pilek sejak 3 hari yang lalu.
Batuk berdahak warna putih. Nyeri perut kiri atas (+)

Pasien belum pernah mengalami hal serupa sebelumnya. Asma (-) Riwayat maag (+)

Keluarga pasien tidak ada yang mengalami keluhan serupa

Pasien belum berobat untuk keluhannya

Pasien tidak memiliki riwayat alergi

Dua hari yang lalu, pasien makan mie langsung dari bungkusnya di warung

Demam (-) Sesak (-) Dada terasa terbakar (-) Penurunan nafsu makan (+) BAK (+) Normal

Pada pemeriksaan fisik didapatkan GCS 456 BB 22 kg N 100x/menit RR 20x/menit Suhu 36,7 derajat C

Pada palpasi abdomen didapatkan tenderness di kuadran kiri atas

Assessment: Dyspepsia syndrome dt Gastritis + Diare akut

Terapi: Antasida sirup 3 x 1 ½ cth

Attlapulgit 3 x 1, 1 tablet jika diare maks 6 tablet per hari

Domperidone sirup 3 x 1 cth

Oralit 3 x 1 sachet, 1 sachet tiap diare

Vit B6 3 x 1 tab
KIE: Banyak minum air putih, hindari makan buah dan sayur

Kontrol bila keluhan tidak membaik

38. 10-04-2019

Ny. S; 39 tahun

Pasien datang ke Poli Puskesmas dengan keluhan mata kanan tidak bisa menutup sempurna sejak 4 hari
yang lalu. Selain itu, wajah pasien juga merot di sebelah kanan. Nyeri (-)

Pasien belum pernah mengalami hal serupa sebelumnya. HT (-) DM (-) Asma (-)

Keluarga pasien tidak ada yang mengalami keluhan serupa

Pasien belum berobat untuk keluhannya

Pasien tidak memiliki riwayat alergi

Pasien sering terpapar angina ketika naik motor

Demam (-) Sesak (-) Batuk (-) Pilek (-) Sakit kepala (-) Kejang (-)Penurunan kesadaran (-) Lemah setengah
badan (-) BAK (+) Normal BAB (+) Normal

Pada pemeriksaan fisik didapatkan GCS 456 TD 118/74 mmHg N 70x/menit RR 18x/menit Suhu 36,7
derajat C

Lagoftalmus D (+)

Assessment: Bell’s Palsy

Terapi: Prednison 3 x 1 tab

Vit BC 3 x 1

KIE: Hindari paparan angin

Kontrol 3 hari lagi bila tidak membaik untuk dirujuk ke poli syaraf

39. 10-04-2019

Ny. P; 27 tahun

Pasien datang ke Poli Puskesmas dengan keluhan keluar darah dari jalan lahir. Darah yang keluar
bewarna merah segar. Nyeri perut (-). Pasien sedang hamil G2P1001 28 minggu. Selain itu, pasien
mengeluh batuk hilang timbul selama 1 bulan terakhir. Batuk kambuh pada waktu yang tidak tertentu.
Batuk disertai dahak bewarna putih kekuningan. Pilek (-)

Pasien pernah mengalami batuk pilek sebelumnya. Asma (-)


Keluarga pasien tidak ada yang mengalami keluhan serupa

Pasien belum pernah berobat sebelumnya

Pasien tidak memiliki riwayat alergi

Sesak (-)Muntah (-) Demam (-) BAK (+) Normal BAB (+) Normal

Pada pemeriksaan fisik didapatkan GCS 456 TD 102/ 65 mmHg Suhu 37 derajat C N 114x/menit RR
20x/menit

Assessment: Plasenta Previa + ISPA + G2P1001

Terapi: GG 3 x 1 tab

CTM 3 x 1 tab

Vit C 3 x 1 tab

Rujuk ke Poli Obgyn untuk Plasenta previa nya

40. Tn. R; 37 tahun

10-04-2019

Pasien datang ke Poli Puskesmas dengan keluhan batuk sejak 1 hari yang lalu. Batuk disertai dahak,
namun dahak sulit untuk keluar. Pasien mengeluh nyeri dada saat batuk dan tenggorokan terasa kering.

Pasien pernah mengalami batuk pilek sebelumnya. Asma (-) HT(-) DM (-)

Keluarga pasien tidak ada yang mengalami keluhan serupa

Pasien belum berobat untuk keluhannya

Pasien memiliki riwayat alergi udang

Pasien sering minum minuman dingin dan makan kerupuk

Sesak (-)Muntah (-) BAK (+) Normal BAB (+) Normal

Pada pemeriksaan fisik didapatkan GCS 456 TD 87/ 64 mmHg Suhu 39 derajat C N 84x/menit RR
12x/menit

Assessment: ISPA

Terapi: GG 3 x 1 tab

Vit C 3 x 1 tab

KIE: Hindari minum minuman dingin dan makan kerupuk


Kontrol bila tidak membaik

41. 10-04-2019

An. B; 8 tahun; BB 29 kg

Pasien datang ke Poli Puskesmas dengan keluhan gatal- gatal di seluruh tubuhnya selama 2 minggu.
Gatal dirasakan terus menerus, namun terasa terutama saat malam hari. Selain itu, pasien mengeluh
batuk dan pilek sejak 3 hari yang lalu.

Pasien pernah mengalami batuk pilek sebelumnya. Asma (-)

Keluarga pasien juga mengalami hal serupa ( Ayah, ibu, dan kakak)

Pasien belum berobat untuk keluhannya

Pasien tidak memiliki riwayat alergi

Kakak pasien yang juga mengeluh gatal adalah anak pondokan

Sesak (-)Muntah (-) Demam (-) BAK (+) Normal BAB (+) Normal

Pada pemeriksaan fisik didapatkan GCS 456 Suhu 37 derajat C N 94x/menit RR 18x/menit BB 29 kg

Pada pemeriksaan kulit didapatkan ruam bersisik bentuk tidak teratur, batas tidak tegas.

Assessment: Skabies + Common cold

Terapi: Scabimite cream 2 x 1

GG 3 x ½ tab

CTM 3 x ½ tab

KIE: 1. Menjemur ranjang dan sofa di bawah terik matahari

2. Merendam pakaian dalam air mendidih

3. Membungkus sepatu, jam tangan, kacamata, dll yang telah dipakai dalam plastic selama 3 hari

4. Mengoleskan obat scabimite di seluruh tubuh setelah mandi kecuali di wajah (jika salepnya
mencukupi)

5. Menyarankan keluarga dengan keluhan yang sama untuk berobat

Kontrol 3 hari lagi

42. 10-04-2019

Tn.T; 26 tahun
Pasien datang ke IGD Puskesmas dengan keluhan terdapat luka robek di kaki kiri bagian betis dan
punggung kaki karena terkena mesin grendel 15 menit yang lalu. Pendarahan aktif (+)

Pasien belum pernah mengalami hal serupa sebelumnya. DM (-) HT (-) Maag (-)

Keluarga pasien tidak ada yang mengalami keluhan serupa

Pasien hanya membebat lukanya dengan kain

Pasien tidak memiliki riwayat alergi

Sesak (-)Muntah (-) BAK (+) Normal BAB (+) Normal

Pada pemeriksaan fisik didapatkan GCS 456 TD 120/80 mmHg Suhu 37 derajat C N 114x/menit RR
20x/menit

Pada pemeriksaan eksterimitas bawah kiri didapatkan jejas memar dan luka robek di betis dan
punggung kaki

Assessment: Vulnus Laseratum ec Mesin Grendel

Terapi: Asam mefenamat 3 x 500 mg

Dexamethasone 3 x 0,5 mg

Amoxicilin 3 x 500 mg

Jahit Luka

Kontrol 3 hari lagi

43. 10-04-2019

Ny. S; 48 tahun

Pasien datang ke Poli Puskesmas dengan keluhan nyeri sehabis berkemih. Nyeri dirasakan sejak 2 hari
yang lalu. Warna kencing keruh, Darah (-). Nyeri pinggang (-). Selain itu, pasien mengeluh kesemutan
pada kedua kaki dan tangannya

Pasien pernah mengalami Infeksi Saluran Kencing 2 bulan yang lalu, sudah berobat dan dinyatakan
sembuh. Asma (-) HT (-) DM (+)

Keluarga pasien tidak ada yang mengalami keluhan serupa

Pasien telah diberi asam mefenamat. Pasien rutin control dan minum obat DM

Pasien tidak memiliki riwayat alergi

Pasien membasuh kelaminnya sehabis berkemih dari belakang ke depan


Sesak (-)Mual (-) Muntah (-) Demam sumer (+) BAK (+) Normal BAB (+) Normal

Pada pemeriksaan fisik didapatkan GCS 456 TD 113/ 80 mmHg Suhu 37,5 derajat C N 104x/menit RR
20x/menit

Assessment: ISK + Polineuropathy DM + DM tipe 2 on therapy

Terapi: Siprofloksasin 2 x 500 mg

Vit BC 3 x 1 tab

Dexamethasone 3 x 0,5 mg

Metformin 2 x 500 mg

KIE: Diet DM

Kontrol tiap 10 hari untuk DM nya

44. 13-04-2019

Tn. D; 33 tahun

Pasien datang ke Poli Puskesmas dengan keluhan panas sejak 2 hari yang lalu. Panas dirasakan naik
turun. Muncul terutama saat malam hari. Selain itu, pasien mengeluh batuk pilek sejak 2 hari yang lalu.
Batuk tidak disertai dahak.

Pasien pernah mengalami batuk pilek sebelumnya. Asma (-) HT (-) DM (-)

Keluarga pasien tidak ada yang mengalami keluhan serupa

Pasien telah minum obat batuk sirup

Pasien tidak memiliki riwayat alergi

Pasien sering makan gorengan

Sesak (-)Mual (-) Muntah (-) BAK (+) Normal BAB (+) Normal

Pada pemeriksaan fisik didapatkan GCS 456 TD 90/ 70 mmHg Suhu 36,3 derajat C N 93x/menit RR
20x/menit

Assessment: Common cold + AFI day 2

Terapi: Parasetamol 3 x 500 mg

GG 3 x 1 tab

CTM 3 x 1 tab
KIE: Hindari minum minuman dingin dan gorengan

Kontrol bila keluhan tidak membaik

45. 13-04-2019

An. A; 6 tahun; BB 14 kg; P

Pasien datang ke Poli Puskesmas dengan keluhan panas sejak 2 hari yang lalu. Panas dirasakan naik
turun, muncul pada waktu tidak tertentu. Selain itu, pasien mengeluh batuk pilek sejak 2 hari yang lalu.
Batuk disertai dahak bewarna putih.

Pasien pernah mengalami batuk pilek sebelumnya. Asma (-)

Keluarga pasien tidak ada yang mengalami keluhan serupa

Pasien telah diberi obat OBH sirup

Pasien tidak memiliki riwayat alergi

Sesak (-)Muntah (-) BAK (+) Normal BAB (+) Normal

Pada pemeriksaan fisik didapatkan GCS 456 Suhu 36,8 derajat C N 84x/menit RR 20x/menit BB 14 kg

Assessment: Common cold + AFI day 2

Terapi: Parasetamol sirup 4 x cth 1

GG 100 mg

CTM 2 mg

Mfla pulv dtd No X

S 3 dd 1

Kontrol bila keluhan tidak membaik

46. 13-04-2019

Ny. Uripah; 49 tahun

Pasien datang ke Poli Puskesmas dengan keluhan pusing berputar sejak 3 hari yang lalu. Pusing berputar
dirasakan ketika perubahan posisi yang tiba- tiba. Penurunan nafsu makan (+)

Pasien pernah mengalami vertigo sejak 7 tahun yang lalu. Asma (-) HT (-) DM (-)

Keluarga pasien tidak mengalami keluhan serupa

Pasien belum berobat untuk keluhannya


Pasien tidak memiliki riwayat alergi

Sesak (-) Mual (+) Muntah (-) Batuk (-) Pilek (-) BAK (+) Normal BAB (+) Normal

Pada pemeriksaan fisik didapatkan GCS 456 TD 127/64 mmHg N 100x/menit RR 20x/menit Suhu 36,5
derajat C

Assessment: BPPV

Terapi: Betahistin 2 x 1 tab

Vit BC 3 x 1

47. 13-04-2019

An. M; 10 tahun; BB 30 kg

Pasien datang ke Poli Puskesmas dengan keluhan panas sejak 1 hari yang lalu. Panas dirasakan terus
menerus. Selain itu, pasien mengeluh mual dan muntah setiap habis makan.

Pasien pernah mengalami keluhan serupa sebelumnya. Asma (-)

Keluarga pasien tidak ada yang mengalami keluhan serupa

Pasien telah diberi parasetamol tablet

Pasien tidak memiliki riwayat alergi

Sesak (-)Batuk (-) Pilek (-) Gusi berdarah (-) Mimisan (-) BAK (+) Normal BAB (+) Normal

Pada pemeriksaan fisik didapatkan GCS 456 Suhu 38,2 derajat C N 98x/menit RR 20x/menit

Assessment: AFI day 1

Terapi: Parasetamol 3 x 300 mg

Domperidone sirup 3 x 1 ½ cth

Vit C 3 x 1

KIE: Kontrol 3 hari lagi

48. 13-04-2019

Tn. U; 51 tahun

Pasien datang ke Poli Puskesmas dengan keluhan sakit kepala sejak 4 hari yang lalu pada bekas
jahitannya. Sakit kepala dirasakan terus menerus. Selain itu, pasien mengeluh batuk sejak 4 hari yang
lalu. Batuk tidak disertai dengan dahak.
Pasien memiliki riwayat Hipertensi. DM (-)

Keluarga pasien tidak ada yang mengalami keluhan serupa

Pasien rutin mengonsumsi amlodipin

Pasien tidak memiliki riwayat alergi

Sesak (-) Pilek (-) Mual (-) Muntah (-) Pusing berputar (-) BAK (+) Normal BAB (+) Normal

Pada pemeriksaan fisik didapatkan GCS 456 TD 150/100 N 76x/menit RR 20x/menit Suhu 35,5 derajat C

Assessment: HT st I + Vulnus Laseratum

Terapi: Rawat Luka

Amlodipin 1 x 1 tab

Asam mefenamat 3 x 1 tab

GG 3 x 1 tab

Kontrol tiap 10 hari untuk Hipertensinya

49. Ny. S; 41 tahun; TB 145 cm; BB 39 kg

13-04-2019

Pasien datang ke Poli Puskesmas dengan keluhan pusing berputar sejak 2 hari yang lalu. Pusing berputar
dirasakan ketika perubahan posisi yang tiba- tiba. Selain itu, pasien juga mengeluh batuk dan pilek sejak
3 hari yang lalu. Batuk disertai dengan dahak bewarna putih. Pasien mengeluh sakit perut bagian ulu
hati sejak 2 hari yang lalu. Penurunan nafsu makan (+)

Pasien pernah mengalami vertigo sejak 1 tahun yang lalu. Asma (+) HT (-) DM (-)

Keluarga pasien tidak mengalami keluhan serupa

Pasien belum berobat untuk keluhannya

Pasien tidak memiliki riwayat alergi

Sesak (-) Mual (+) Muntah (-) BAK (+) Normal BAB (+) Normal

Pada pemeriksaan fisik didapatkan GCS 456 TD 130/80 mmHg N 80x/menit RR 12x/menit Suhu 36,5
derajat C

Assessment: BPPV + Common Cold + Gastritis

Terapi: Betahistin 2 x 1 tab


GG 3 x 1 tab

CTM 3 x 1 tab

Antasida 3 x 1 tab

KIE: Kontrol bila keluhan tidak membaik

50. Tn. E; 40 tahun

13-04-2019

Pasien datang ke Poli Puskesmas untuk kontrol tekanan darahnya. Selain itu, pasien mengeluh batuk
sejak 3 hari yang lalu. Batuk disertai dahak bewarna putih.

Pasien memiliki riwayat Hipertensi sejak 1 tahun. DM (-)

Ayah pasien mengalami hipertensi

Pasien rutin mengonsumsi amlodipin

Pasien tidak memiliki riwayat alergi

Sesak (-) Pilek (-) Mual (-) Muntah (-) Pusing berputar (-) BAK (+) Normal BAB (+) Normal

Pada pemeriksaan fisik didapatkan GCS 456 TD 170/100 N 76x/menit RR 20x/menit Suhu 36,5 derajat C

Assessment: Hipertensi Urgensi + ISPA

Terapi:

Amlodipin 1 x 1 tab

HCT 1 x 1 tab

GG 3 x 1 tab

Kontrol tiap 10 hari untuk Hipertensinya

51. Ny. K; 36 tahun

13-04-2019

Pasien datang ke Poli Puskesmas dengan keluhan pusing berputar sejak 1 minggu yang lalu. Pusing
berputar dirasakan ketika perubahan posisi yang tiba- tiba. Selain itu pasien mengeluh nyeri ulu hati
yang tembus ke punggung sejak 3 hari yang lalu. Penurunan nafsu makan (+)

Pasien belum pernah mengalami keluhan serupa sebelumnya. Asma (-) HT (-) DM (-)

Keluarga pasien tidak mengalami keluhan serupa


Pasien belum berobat untuk keluhannya

Pasien tidak memiliki riwayat alergi

Sebelum nyeri ulu hati, pasien makan makanan pedas dan kecut

Sesak (-) Mual (+) Muntah (-) Batuk (-) Pilek (-) BAK (+) Normal BAB (+) Normal

Pada pemeriksaan fisik didapatkan GCS 456 TD 100/80 mmHg N 90x/menit RR 18x/menit Suhu 36,5
derajat C

Assessment: BPPV + Gastritis

Terapi: Betahistin 2 x 1 tab

Ranitidin 2 x 1 tab

Omeprazole 2 x 1 tab

Vit B6 3 x 1 tab

KIE: Kontrol bila keluhan tidak membaik

52. 15-04-2019

Tn. S; 49 tahun

Pasien datang ke Poli Puskesmas dengan keluhan tumit kaki kanan bengkak karena tertusuk jarum
sehari yang lalu. Nyeri (+)

Pasien belum pernah mengalami keluhan serupa sebelumnya. Asma (-) HT (-) DM (-) Maag (-)

Keluarga pasien tidak mengalami keluhan serupa

Pasien belum berobat untuk keluhannya

Pasien tidak memiliki riwayat alergi

Panas (-) Mual (-) Muntah (-) Batuk (-) Pilek (-) BAK (+) Normal BAB (+) Normal

Pada pemeriksaan fisik didapatkan GCS 456 TD 100/80 mmHg N 90x/menit RR 18x/menit Suhu 36,5
derajat C

Assessment: Vulnus Punctum ec Jarum

Terapi: Asam mefenamat 3 x 1 tab

Dexamethasone 2 x 1 tab

KIE: Kontrol bila keluhan tidak membaik


53. Ny. S; 56 tahun

15-04-2019

Pasien datang ke Poli Puskesmas dengan keluhan kedua tangan terutama bagian jari terasa kaku saat
pagi hari. Kedua jari tangan pasien sulit untuk ditekuk. Keluhan ini telah dirasakan sejak 1 bulan yang
lalu.

Pasien belum pernah mengalami keluhan serupa sebelumnya. Pasien memiliki riwayat hipertensi sejak 1
tahun yang lalu. Pasien memiliki riwayat DM sejak 2 tahun yang lalu. Asma (-) Maag (-)

Keluarga pasien tidak mengalami keluhan serupa

Pasien rutin minum obat untuk HT dan DM nya

Pasien tidak memiliki riwayat alergi

Panas (-) Mual (-) Muntah (-) Batuk (-) Pilek (-) BAK (+) Normal BAB (+) Normal

Pada pemeriksaan fisik didapatkan GCS 456 TD 151/80 mmHg N 90x/menit RR 18x/menit Suhu 36,5
derajat C

Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan GDP 147 mg/dL

Assessment: Rheumatoid Arthritis + DM tipe 2 on therapy + HT st I on therapy

Terapi: Nadic 2 x 1 tab

Amlodipin 10-0-0

Metformin 2 x 1

Dexamethasone 3 x 1

KIE: Kontrol 3 hari lagi bila keluhan tidak membaik untuk dirujuk

54. Ny. I; 37 tahun

15-04-2019

Pasien datang ke Poli Puskesmas dengan keluhan seluruh badan terasa nyeri. Nyeri dirasakan sejak pagi
hari.

Pasien belum pernah mengalami keluhan serupa sebelumnya. Asma (-) HT (-) DM (-) Maag (-)

Keluarga pasien tidak mengalami keluhan serupa

Pasien belum berobat untuk keluhannya


Pasien tidak memiliki riwayat alergi

Panas (-) Mual (-) Muntah (-) Batuk (-) Pilek (-) BAK (+) Normal BAB (+) Normal

Pada pemeriksaan fisik didapatkan GCS 456 TD 100/80 mmHg N 90x/menit RR 18x/menit Suhu 36,5
derajat C

Assessment: Myalgia

Terapi: Nadic 2 x 1 tab

Vit BC 3 x 1 tab

KIE: Kontrol bila keluhan tidak membaik

55. Ny. S; 60 tahun

15-04-2019

Pasien datang ke Poli Puskesmas dengan keluhan sakit kepala sejak 3 hari yang lalu. Sakit kepala
dirasakan di sebelah kanan dan terasa cekat cekot.

Pasien pernah mengalami keluhan serupa sebelumnya. Pasien memiliki riwayat hipertensi sejak 2 tahun
yang lalu. Asma (-) DM (-) Maag (-)

Keluarga pasien tidak ada yang mengalami keluhan serupa

Pasien rutin control dan minum obat untuk hipertensinya

Pasien tidak memiliki riwayat alergi

Sesak (-)Mual (-) Muntah (-) BAK (+) Normal BAB (+) Normal

Pada pemeriksaan fisik didapatkan GCS 456 TD 163/94 mmHg Suhu 36,5 derajat C N 84x/menit RR
20x/menit

Assessment: Common Migrain + HT st II on therapy

Terapi: Amlodipin 10mg-0-0

Antalgin 3 x 1 tab

KIE: Banyak istirahat dan relaksasi

Kontrol tiap 10 hari untuk hipertensinya

56. APN
Pasien datang ke Poned Puskesmas dengan keluhan keluar cairan dari jalan lahir sejak 30 menit yang
lalu. Cairan keluar bewarna bening. Sebelumnya pasien mengeluh kenceng- kenceng sejak 3 jam
yang lalu. Keluar darah dan lendir jarang. Pasien dalam usia kehamilan 36-37 minggu
Pasien pernah melahirkan normal sekali. G2P1001Ab0. HT (-)
Pasien tidak memiliki riwayat alergi
Sudah rutin kontrol ANC

Pada pemeriksaan fisik didapatkan GCS 456 TD 120/80 mmHg RR 20x/menit N 90x/menit Suhu 36,5
derajat C

TFU 29 cm DJJ 144x/menit

Pada pemeriksaan dalam VT pembukaan lengkap

Assessment: G2P1001 uk 36-37 minggu fase aktif

Asuhan Persalinan Normal


Inf RL 2000cc/24 jam

UKM

09-03-2019

Pengobatan Hipertensi di Panti Werdha

Latar belakang

Seiring dengan meningkatnya usia maka penyakit kronis juga semakin meningkat, sehingga usia lanjut
lebih banyak membutuhkan terapi dengan obat untuk penatalaksanaan berbagai penyakit yang diderita.
Hipertensi merupakan suatu penyakit yang prevalensinya meningkat dengan bertambahnya usia. Sekitar
90% usia dewasa dengan tekanan darah normal akan berkembang menjadi hipertensi pada usia lanjut.
Hipertensi pada usia lanjut mempunyai beberapa kekhususan, umumnya disertai dengan faktor resiko
yang lebih berat, sering disertai penyakit – penyakit lain yang mempengaruhi penanganan hipertensi
seperti dosis obat, pemilihan obat, efek samping atau komplikasi karena pengobatan lebih sering terjadi,
terdapat komplikasi organ target, kepatuhan berobat yang kurang sering tidak mencapai target
pengobatan dan lain – lain. Kesemua ini menjadikan hipertensi usia lanjut tergolong dalam risiko
kardiovaskular yang tinggi atau sangat tinggi. Oleh karena itu penanganan hipertensi pada usia lanjut
membutuhkan perhatian yang jauh lebih besar.

Permasalahan

1. Hipertensi adalah

Perencanaan dan pemilihan intervensi

Banyak dokter tidak mengobati hipertensi pada usia lanjut sampai optimal ( mencapai target kurang dari
150/90 mmHg ) mengingat kekuatiran terjadinya efek samping pengobatan yang lebih besar
dibandingkan manfaatnya.Selain itu ada juga beberapa faktor lain yang perlu diperhatikan, yaitu faktor
yang turut mempengaruhi respon pasien usia lanjut terhadap terapi anti hipertensi, seperti
aterosklerosis, perubahan kardiovaskular akibat proses degeneratif, penurunan respons baroreflex dan
lain- lain. Tekanan darah sistolik (TDS) akan terus meningkat seiring dengan pertambahan usia, akan
tetapi peningkatan Tekanan Darah Diastolik (TDD) seiring pertambahan usia hanya terjadi sampai sekitar
usia 55 tahun, yang kemudian menurun oleh karena terjadinya proses kekakuan arteri akibat
aterosklerosis. Pada kelompok usia 60 tahun, hanya 2/3 pasien hipertensi menderita hipertensi sistolik
terisolasi ( HST), sedangkan pada kelompok 75 tahun lebih dari ¾ pasien menderita HST. Pemberian obat
anti hipertensi pada usia lanjut dengan TDS atau TDD yang tinggi telah menunjukkan keberhasilan dalam
menurunkan angka morbiditas dan mortalitas.

Pelaksanaan

Konsensus penatalaksanaan hipertensi pada usia lanjut membagi pengobatan inisial menjadi hipertensi
tanpa komplikasi dan hipertensi dengan komplikasi. Berdasarkan hasil meta analisis terakhir,
rekomendasi terapi inisasi pada usia lanjut yang tanpa komplikasi adalah golongan diuretik thiazid,
Calcium Channel Blocker (CCB ), Angiotensin Converting Enzyme – Inhibitor (ACE-Inhibitor), Angiotensin
Reseptor Blocker (ARB), penyekat beta (β-blocker). Rekomendasi dari Kanada (Canadian Hypertension
Education Program ; CHEP) tidak menganjurkan pemakaian penghambat receptor beta (β-blocker)
mengingat banyaknya kasus penyakit paru obstruktif menahun (PPOM) pada usia lanjut. Kebanyakan
usia lanjut memerlukan dua obat anti hipertensi atau lebih untuk mencapai target tekanan darah yang
diinginkan. Rekomendasi JNC-7, European Society of Hypertension dan lain- lain, pengobatan dimulai
dengan menggunakan dua obat anti hipertensi apabila tekanan darah sudah melebihi 20/10 mmHg dari
target tekanan darah. Sebelum menambahkan obat antihipertensi yang baru, kemungkinan alasan tidak
adekuatnya pengobatan anti hipertensi sebelumnya harus di evaluasi, termasuk didalamnya kepatuhan,
kelebihan cairan, interaksi obat ( penggunaan OAINs, kafein, anti depresan, nasal dekongestan yang
mengandung simpatomimetik ) dan situasi yang berhubungan dengan kondisi seperti obesitas, merokok,
konsumsi alkohol yang berlebih, resistensi insulin, dan pseudoresistensi. Pseudoresistensi adalah suatu
respon yang inadekuat terhadap terapi antihipertensi yang disebabkan oleh pengukuran tekanan darah
di klinik adalah positif palsu atau tekanan darahnya lebih tinggi bila dibandingkan dengan pengukuran
tekanan darah diluar klinik seperti HBPM maupun ABPM.

Monitoring dan evaluasi

Prevalensi hipertensi pada usia lanjut lebih tinggi dibandingkan dengan penderita yang usianya lebih
muda. Sebagian besar hipertensi pada usia lanjut merupakan hipertensi primer dan hipertensi sistolik
terisolasi (HST). Diagnosis hipertensi sama dengan diagnosis hipertensi lainnya yaitu berdasarkan
pengukuran tekanan darah yang benar dan sesuai guideline / pedoman dari WHO dan JNC VII.
Mekanisme hipertensi pada usia lanjut belum sepenuhnya diketahui, meningkatnya kekakuan arteri,
disfungsi endotel, disregulasi sistem saraf otonom, kerusakan mikrovaskular pada ginjal, penurunan
sensitivitas baro reseptor dan retensi terhadap natrium dipercaya sebagai mekanisme terjadinya
hipertensi pada usia lanjut. Penatalaksanaan hipertensi pada usia lanjut pada prinsipnya tidak berbeda
dengan hipertensi pada umumnya, yaitu terdiri dari modifikasi gaya hidup dan bila diperlukan dapat
dilanjutkan dengan pemberian obatobatan antihipertensi. Obat yang umum digunakan adalah golongan
diuretik dan antagonis kalsium dengan prinsip start low and go slow. Pengobatan terhadap hipertensi
pada usia lanjut mulai dilakukan bila TDS ≥ 150 mmHg dan TDD ≥ 90 mmHg, dan target tekanan darah
yang diingin dicapai pada penatalaksanaan hipertensi pada usia lanjut sesuai dengan JNC 8 yaitu <
150/90 mmHg, dan bila disertai penyakit komorbid seperti diabetes mellitus dan hipertensi menjadi
lebih rendah yaitu < 140/90 mmHg.

2. Penyuluhan TB di SMKN 1 Mojokerto

Latar Belakang

Di Indonesia, TBC merupakan masalah utama kesehatan masyarakat. Jumlah pasien TBC di Indonesia
merupakan ke-3 terbanyak di dunia setelah India dan Cina. Diperkirakan pada tahun 2004, setiap tahun
ada 539.000 kasus baru dan kematian 101.000 orang. Di Indonesia dengan prevalensi TBC positif 0,22%
(laporan WHO 1998), penyakit ini merupakan salah satu penyakit yang setiap tahun mortalitasnya cukup
tinggi. Kawasan Indonesia timur banyak ditemukan terutama gizi makanannya tidak memadai dan hidup
dalam keadaan sosial ekonomi dan higiene dibawah normal. Hampir 10 tahun lamanya Indonesia
menempati urutan ke-3 sedunia dalam hal jumlah penderita tuberkulosis. Berdasarkan Data Badan
Kesehatan Dunia (WHO) pada tahun 2007 menyatakan jumlah penderita tuberkulosis di Indonesia
sekitar 528.000. Laporan WHO pada tahun 2009, mencatat peringkat Indonesia menurun ke posisi lima
dengan jumlah penderita TBC sebanyak 429.000 orang. Pada Global Report WHO 2010, didapat data
TBC Indonesia, total seluruh kasus TBC tahun 2009 sebanyak 294.731 kasus, dimana 169.213 adalah
kasus TBC baru BTA positif, 108.616 adalah kasus TBC BTA negatif, 11.215 adalah kasus TBC ekstra paru,
3.709 adalah kasus TBC kambuh, dan 1.978 adalah kasus pengobatan ulang diluar kasus kambuh.

Data Dinas Kesehatan Mojokerto, penderita TB positif sepanjang tahun 2018 mencapai 1436 orang, dari
jumlah itu 177 penderita dinyatakan sembuh dan 13 penderita meningkat menjadi kebal obat atau MDR,
serta 4 orang meninggal dunia.

Maka dari itu perlunya penyuluhan di kota Mojokerto agar masyarakat mengetahui tentang TB.

Permasalahan

Kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai penyakit TB

Perencanaan dan pemilihan intervensi

Melakukan penyuluhan dengan sasaran murid dan guru di SMKN 1 Kota Mojokerto agar mengetahui
mengenai penyakit TB

Pelaksanaan

Pelaksanaan penyuluhan TB dilakukan di SMKN 1 Kota Mojokerto pada hari Selasa, 9 April 2019 dengan
diikuti oleh murid dan guru SMKN 1 Kota Mojokerto.
Monitoring dan evaluasi

Diharapkan dengan adanya penyuluhan mengenai penyakit TB , murid dan guru di SMKN 1 Kota
Mojokerto dapat mengetahui mengenai definisi TB, gejala TB, pengobatan TB, dan pencegahan TB
sehingga presentase TB di Kota Mojokerto menurun.

3. Screening TB di SMKN 1 Kota Mojokerto 09-04-2019

Latar Belakang

Di Indonesia, TB merupakan masalah utama kesehatan masyarakat. Jumlah pasien TB di Indonesia


merupakan ke-3 terbanyak di dunia setelah India dan Cina. Diperkirakan pada tahun 2004, setiap tahun
ada 539.000 kasus baru dan kematian 101.000 orang. Di Indonesia dengan prevalensi TB positif 0,22%
(laporan WHO 1998), penyakit ini merupakan salah satu penyakit yang setiap tahun mortalitasnya cukup
tinggi. Kawasan Indonesia timur banyak ditemukan terutama gizi makanannya tidak memadai dan hidup
dalam keadaan sosial ekonomi dan higiene dibawah normal. Hampir 10 tahun lamanya Indonesia
menempati urutan ke-3 sedunia dalam hal jumlah penderita tuberkulosis. Berdasarkan Data Badan
Kesehatan Dunia (WHO) pada tahun 2007 menyatakan jumlah penderita tuberkulosis di Indonesia
sekitar 528.000. Laporan WHO pada tahun 2009, mencatat peringkat Indonesia menurun ke posisi lima
dengan jumlah penderita TB sebanyak 429.000 orang. Pada Global Report WHO 2010, didapat data TB
Indonesia, total seluruh kasus TB tahun 2009 sebanyak 294.731 kasus, dimana 169.213 adalah kasus TB
baru BTA positif, 108.616 adalah kasus TB BTA negatif, 11.215 adalah kasus TB ekstra paru, 3.709 adalah
kasus TB kambuh, dan 1.978 adalah kasus pengobatan ulang diluar kasus kambuh.

Data Dinas Kesehatan Mojokerto, penderita TB positif sepanjang tahun 2018 mencapai 1436 orang, dari
jumlah itu 177 penderita dinyatakan sembuh dan 13 penderita meningkat menjadi kebal obat atau MDR,
serta 4 orang meninggal dunia.

Maka dari itu perlunya screening TB di Kota Mojokerto agar dapat mendeteksi dini TB sehingga dapat
ditangani dengan baik

Permasalahan

Kurangnya pendeteksian dini TB sehingga tingkat penularan TB meningkat

Perencanaan dan pemilihan intervensi

Melakukan screening TB dengan sasaran murid dan guru di SMKN 1 Kota Mojokerto agar dapat
mendeteksi dini TB

Pelaksanaan

Pelaksanaan screening TB dilakukan di SMKN 1 Kota Mojokerto pada hari Selasa, 9 April 2019 dengan
diikuti oleh murid dan guru SMKN 1 Kota Mojokerto.
Monitoring dan evaluasi

Diharapkan dengan adanya screening TB , murid dan guru di SMKN 1 Kota Mojokerto dapat mendeteksi
dini penyakit TB sehingga presentase TB di Kota Mojokerto menurun.

4. Pertolongan Pertama Kecelakaan Kompetisi Cabang Olah Raga Sepak Bola (Gala Siswa
Indonesia) 22 April 2019
5. Pengobatan Dasar di Alun- Alun Kota Mojokerto 07-04-2019
6. Pengobatan Dasar di Pustu Gunung Gedangan 28 Maret 2019
7. Pengobatan Dasar di Pustu Gunung Gedangan 12 April 2019

dialokadita@yahoo.co.id

kasus bedah

1. Pasien datang ke IGD Hasanah dengan keluhan timbul benjolan pada selangkangan kiri sejak 2
bulan yang lalu. Benjolan dapat hilang timbul. Nyeri (-) Mual (-) Muntah (-)
Pasien belum pernah mengalami hal serupa sebelumnya
Pasien tidak memiliki riwayat DM dan HT
Pasien tidak memiliki riwayat alergi
Pada pemeriksaan fisik didapatkan KU cukup,TD 120/80, HR 82, RR 20, Tax 36,4
Status Lokalis
Didapatkan benjolan berukuran 2 cm x 4 cm di selangkangan kiri. Benjolan dapat keluar masuk.
Valsava test (+)
Assessment: Hernia Inguinalis Sinistra
Inf RL 20 tpm
Inj ceftriaxon 2x1 gr
Pro herniotomi
2. Appendisitis

Pasien datang ke IGD Puskesmas dengan keluhan nyeri perut kanan bawah yang sangat hebat. Nyeri
perut awalnya dirasakan sejak 1 bulan yang lalu, namun memberat sejak sore hari. Selain itu pasien
juga mengeluh mual, muntah dan diare sejak 3 hari terakhir.

Pasien belum pernah mengalami hal serupa sebelumnya, Riwayat HT (-) DM (-)

Keluarga pasien tidak pernah mengalami hal serupa

Pasien tidak memiliki riwayat alergi

Pasien belum pernah berobat untuk keluhannya

Pasien suka makan makanan pedas

Sakit kepala (-) Sesak (-) Demam (+) sumer BAK (+) Normal
Pada pemeriksaan fisik didapatkan GCS 456 TD 118/60 N 125x/menit RR 20x/menit Suhu 37,5
derajat C

Pada pemeriksaan abdomen: flat, soefl, meteorismus (-), BU (+) menurun, Mc Burney Sign (+),
Rebound Tenderness (+), Defense Muscular (-), Rovsing sign (+), Psoas sign (+), Obturator sign (+)

Assessment: Appendiksitis Akut

Anda mungkin juga menyukai