Anda di halaman 1dari 7

Laporan Kasus

Kejang Demam Simplek

Oleh :

dr. Lastri Daniati

Preseptor :

dr. Izzatul

Azmi

Program Internsip Dokter Indonesia


RS Islam Siti Rahmah Padang
2023

1
ILUSTRASI KASUS

3.1 Identitas Pasien


Tanggal Kasus : Selasa, 22 Agustus 2023
Nama : Ny. Anggi Kusuma
Wardani
Usia : 21 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
No. MR 251578

3.2 Anamnesis

Keluhan Utama :

Pasien datang ke IGD RS Islam Siti Rahmah dengan keluhan mual dan muntah memberat sejak 1
hari SMRS.

Riwayat Penyakit Sekarang

- Mual dan muntah sejak 4 hari SMRS yang memberat 1 hari SMRS. Muntah terjadi lebih
10x dalam sehari. Muntah berisi air (+) ampas (-), banyaknya ±1/4 gelas. Mual dan
muntah dirasakan setiap habis makan dan minum. Muntah tidak dipengaruhi oleh posisi
tubuh dan tidak menyemprot.
- Nafsu makan berkurang. Minum masih mau.
- Badan terasa lemas.
- Nyeri Tenggorokan (+)
- Demam (-) Batuk (-) Flu (-)
- Nyeri ulu hati (+) terasa menusuk.
- BAB (+) tidak ada keluhan
- BAK (+) tidak ada keluhan
- Kehamilan yang ke 1 dengan HPHT 23 Juni 2023

2
Riwayat Penyakit Dahulu.

- Riwayat keluhan yang sama pada kehamilan sebelumnya (-)


- Riwayat maag (+)
- Riwayat Hipertensi (-)
- Riwayat DM (-)
- Riwayat Asma (-)
- Riwayat alergi obat (-)
- Riwayat Penggunaan KB (-)

Riwayat Penyakit Keluarga

Tidak diketahui

3.3 Pemeriksaan Fisik


Pemeriksaan Fisik Umum
Keadaan umum : Sakit Sedang
Kesadaran : CMC (GCS 15 E4 M6 V5)
Nadi : 90 x/menit
Pernapasan : 20 x/menit
Tekanan darah : 118/84 mmHg
Suhu : 36,7oC
Kepala : Normochepal
Mata : Pupil isokor, Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-)
Mulut : Stomatitis (-) Mukosa bibir basah (+)
Gigi : dalam batas normal
Tenggorok : tonsil T1-T1, faring hiperemis (+)
Leher : Pembesaran KGB (-)
Telinga : otorae (-)
Hidung : rinorae (-)
Dada : Simetris

3
Jantung : S1S2 reguler, bising (-)
Paru : SN Vesikuler +/+, rh-/-, wh -/-
Perut : Supel, BU (+), NTE (+)
Hepar : Tidak teraba
Lien : Tidak teraba
Ginjal : Dalam batas normal
Kemaluan : Tidak dinilai
Ektremitas : Akral hangat (+/+) CRT< 2” (+/+) edema (-)

3.1 Pemeriksaan Penunjang


Pemeriksaan Laboratorium
Darah Rutin :

 Hb : 14,7 gr/dL

 Leukosit : 10.000/mm3

 Trombosit : 206.000/mm3

 Hematokrit : 42 %

 Keton Urine : (+) Positif

3.2 Diagnosis
G1P0A0H0 gravid 9-10 minggu + HEG

3.3 Rencana Penatalaksanaan

- Loading NaCl 0,9% 1 kolf

- IVFD NaCl 0,9% : D5% 1:1 6 jam /Kolf

- Injeksi Ranitidin 2x1 amp

- Injeksi Ondancentron 2x1 amp

- Asam Folat 2x1 (PO)

4
Follow Up :

Hari dan Perjalanan Penyakit


Tanggal
Rawatan Subjective Objective Assessment Planning
ke
23/8/2023 - Mual (+), KU : sedang G1P0A0H0 Terapi Lanjut
Muntah (+) Kes :CMC gravid 9-10
Hari 1
mulai TD: 118/80 minggu + HEG
berkurang Nd : 85x/menit
- Nyeri perut Nf : 20/menit
berkurang S : 36,5°C
- Nafsu
makan
turun
24/8/2023 -Mual (- KU : sedang G1P0A0H0 Rencana pulang
Hari 2 )Muntah (- Kes :CMC gravid 9-10
) TD: 120/83 minggu + HEG
- Nyeri perut Nd : 87x/menit
(-) Nf : 20/menit
Nafsu S : 36,7°C
makan
membaik

5
DISKUSI

Seorang perempuan berusia 22 tahun, masuk ke IGD RS Islam Siti Rahmah Padang
dengan keluhan mual dan muntah memberat sejak 1 hari SMRS. Mual dan muntah sudah
dirasakan sejak 4 hari SMRS. Muntah terjadi lebih 10x dalam sehari. Muntah berisi air (+)
ampas (-), banyaknya ±1/4 gelas. Mual dan muntah dirasakan setiap habis makan dan minum.
Muntah tidak dipengaruhi oleh posisi tubuh dan tidak menyemprot. Nafsu makan berkurang.
Minum masih mau. Badan terasa lemas. Saat ini pasien sedang hamil anak ke 1 dengan usia
kehamilan sekitar 9-10 minggu. Pasien mengeluhkan nyeri ulu hati dan badannya terasa lemas
hingga mengganggu pekerjaan sehari-hari. Hal ini dapat disebut sebagai gejala Hiperemesis
gravidarum yang manifestasi klinisnya adalah muntah yang terjadi pada awal kehamilan yaitu
kurang dari 20 minggu dan mempengaruhi keadaan umum dan mengganggu pekerjaan sehari-
haripasien. Mual biasanya terjadi pada pagi hari, tapi dapat pula timbul setiap saat dan malam
hari. Mual dan muntah ini terjadi pada 60-80% primigravida dan 40-60% multigravida. Mual dan
muntah mempengaruhi hingga > 50% kehamilan. Penyebab terjadinya Hiperemesis Gravidarum
secara pasti pada pasien ini belum diketahui, namun kemungkinan karena tingginya kadar
hormon HCG yang terjadi awal trimester awal kehamilan. Pasien juga merasakan nyeri
tenggorokan (+). Hal ini bisa disebabkan oleh iritasi asam lambung pada mukosa tenggorokan
saat terjadi muntah.

Dari pemeriksaaan fisik didapatkan tekanan darah 118/84 mmHg, nadi 90 x/menit, nafas
20x/menit, dan suhu 36,7oC. Pada pasien tidak ditemukan tanda- tanda dehidrasi yang dapat
dinilai dari tanda-tanda vital yang masih baik, nadi kuat angkat, dan buang air kecil masih dalam
batas normal. Pada pasien ini dapat dikategorikan sebagai Hiperemesis Gravidarum tingkat 1
dimana telah ditemukan tanda-tanda seperti muntah yang terus menerus, timbul intoleransi
terhadap makanan dan minuman, nyeri epigastrium, muntah pertama keluar makanan, lendir dan
sedikit cairan empedu, dan yang terakhir keluar darah.

Pada kasus ini, dalam menegakan diagnosis harus dilakukan beberapa pemeriksaan
penunjang lainnya yaitu berupa pemeriksaan kadar Hormon B-HCG, pemeriksaan elektrolit
darah dan juga pemeriksaan urinalisa untuk melihat apakah terdapat ketonuria dan proteinuria.

6
Pada pemeriksaan urinalisa pasien ini ditemukan adanya benda keton positif satu. Hal ini
menunjukkan terjadi proses ketosis sehingga pasien ini dapat dikategorikan sebagai Hiperemesis
Gravidarum tingkat 2.

Berdasarkan keluhan pasien, pasien dapat di diagnosis banding dengan Gastritis karena
memiliki keluhan yang sama yaitu mual, muntah, nyeri epigastrium dan juga menurut pasien,
pasien memiliki riwayat maag sebelumnya.

Pengobatan yang diberikan pada pasien ini berupa perbaikan keadaan umum dengan
mengedukasi untuk istirahat yang cukup kemudian pemberian loading NaCl 0,9% 1 kolf pada
awal kedatangan untuk rehidrasi. Untuk maintenance, diberikan NaCl 0,9% : D5% 1: 1 6 jam/
kolf. Saat pasien sudah mau makan, pasien diberikan edukasi tentang nutrisi seperti asupan
makanan dan minuman dalam porsi kecil tapi sering (sepanjang hari). Makanan harus tinggi
karbohidrat dan rendah lemak dan asam. Merekomendasi sering memakan snack, kacang dan
biskuit. Ditambah dengan minuman pengganti elektrolit dan suplemen nutrisi dianjurkan untuk
menjaga keseimbangan elektrolit dan kecukupan asupan kalori. Jika bau pada makanan yang
baru dimasak (panas) dapat memicu muntah, maka dianjurkan untuk menyediakan selalu
makanan dingin. Edukasi tentang gaya hidup juga dapat membantu mencegah stres dan istirahat
dapat mengurangi muntah. Dukungan emosional juga penting untuk mencegah hyperemesis
gravidarum menjadi lebih parah.

Tujuan terapi hiperemesis gravidarum adalah untuk mencegah komplikasi seperti


ketonuria, dehidrasi, hipokalemia dan penurunan berat badan lebih dari 3 kg atau 5% berat
badan. Penilaian keberhasilan terapi dilakukan secara klinis dan laboratoris. Secara klinis,
keberhasilan terapi dapat dinilai dari penurunan frekuensi mual dan muntah, frekuensi dan
intensitas mual, serta perbaikan tanda-tanda vital dan dehidrasi. Pada pasien ini, saat hari ke 2
rawatan, benda keton urin sudah negative dan klinis pasien juga baik sehingga pasien
diperbolehkan pulang oleh DPJP. Dengan penanganan yang baik prognosis hiperemesis
gravidarum sangat memuaskan.

Anda mungkin juga menyukai