Oleh :
Preseptor :
dr. Izzatul
Azmi
1
ILUSTRASI KASUS
3.2 Anamnesis
Keluhan Utama :
Pasien datang ke IGD RS Islam Siti Rahmah dengan keluhan mual dan muntah memberat sejak 1
hari SMRS.
- Mual dan muntah sejak 4 hari SMRS yang memberat 1 hari SMRS. Muntah terjadi lebih
10x dalam sehari. Muntah berisi air (+) ampas (-), banyaknya ±1/4 gelas. Mual dan
muntah dirasakan setiap habis makan dan minum. Muntah tidak dipengaruhi oleh posisi
tubuh dan tidak menyemprot.
- Nafsu makan berkurang. Minum masih mau.
- Badan terasa lemas.
- Nyeri Tenggorokan (+)
- Demam (-) Batuk (-) Flu (-)
- Nyeri ulu hati (+) terasa menusuk.
- BAB (+) tidak ada keluhan
- BAK (+) tidak ada keluhan
- Kehamilan yang ke 1 dengan HPHT 23 Juni 2023
2
Riwayat Penyakit Dahulu.
Tidak diketahui
3
Jantung : S1S2 reguler, bising (-)
Paru : SN Vesikuler +/+, rh-/-, wh -/-
Perut : Supel, BU (+), NTE (+)
Hepar : Tidak teraba
Lien : Tidak teraba
Ginjal : Dalam batas normal
Kemaluan : Tidak dinilai
Ektremitas : Akral hangat (+/+) CRT< 2” (+/+) edema (-)
Hb : 14,7 gr/dL
Leukosit : 10.000/mm3
Trombosit : 206.000/mm3
Hematokrit : 42 %
3.2 Diagnosis
G1P0A0H0 gravid 9-10 minggu + HEG
4
Follow Up :
5
DISKUSI
Seorang perempuan berusia 22 tahun, masuk ke IGD RS Islam Siti Rahmah Padang
dengan keluhan mual dan muntah memberat sejak 1 hari SMRS. Mual dan muntah sudah
dirasakan sejak 4 hari SMRS. Muntah terjadi lebih 10x dalam sehari. Muntah berisi air (+)
ampas (-), banyaknya ±1/4 gelas. Mual dan muntah dirasakan setiap habis makan dan minum.
Muntah tidak dipengaruhi oleh posisi tubuh dan tidak menyemprot. Nafsu makan berkurang.
Minum masih mau. Badan terasa lemas. Saat ini pasien sedang hamil anak ke 1 dengan usia
kehamilan sekitar 9-10 minggu. Pasien mengeluhkan nyeri ulu hati dan badannya terasa lemas
hingga mengganggu pekerjaan sehari-hari. Hal ini dapat disebut sebagai gejala Hiperemesis
gravidarum yang manifestasi klinisnya adalah muntah yang terjadi pada awal kehamilan yaitu
kurang dari 20 minggu dan mempengaruhi keadaan umum dan mengganggu pekerjaan sehari-
haripasien. Mual biasanya terjadi pada pagi hari, tapi dapat pula timbul setiap saat dan malam
hari. Mual dan muntah ini terjadi pada 60-80% primigravida dan 40-60% multigravida. Mual dan
muntah mempengaruhi hingga > 50% kehamilan. Penyebab terjadinya Hiperemesis Gravidarum
secara pasti pada pasien ini belum diketahui, namun kemungkinan karena tingginya kadar
hormon HCG yang terjadi awal trimester awal kehamilan. Pasien juga merasakan nyeri
tenggorokan (+). Hal ini bisa disebabkan oleh iritasi asam lambung pada mukosa tenggorokan
saat terjadi muntah.
Dari pemeriksaaan fisik didapatkan tekanan darah 118/84 mmHg, nadi 90 x/menit, nafas
20x/menit, dan suhu 36,7oC. Pada pasien tidak ditemukan tanda- tanda dehidrasi yang dapat
dinilai dari tanda-tanda vital yang masih baik, nadi kuat angkat, dan buang air kecil masih dalam
batas normal. Pada pasien ini dapat dikategorikan sebagai Hiperemesis Gravidarum tingkat 1
dimana telah ditemukan tanda-tanda seperti muntah yang terus menerus, timbul intoleransi
terhadap makanan dan minuman, nyeri epigastrium, muntah pertama keluar makanan, lendir dan
sedikit cairan empedu, dan yang terakhir keluar darah.
Pada kasus ini, dalam menegakan diagnosis harus dilakukan beberapa pemeriksaan
penunjang lainnya yaitu berupa pemeriksaan kadar Hormon B-HCG, pemeriksaan elektrolit
darah dan juga pemeriksaan urinalisa untuk melihat apakah terdapat ketonuria dan proteinuria.
6
Pada pemeriksaan urinalisa pasien ini ditemukan adanya benda keton positif satu. Hal ini
menunjukkan terjadi proses ketosis sehingga pasien ini dapat dikategorikan sebagai Hiperemesis
Gravidarum tingkat 2.
Berdasarkan keluhan pasien, pasien dapat di diagnosis banding dengan Gastritis karena
memiliki keluhan yang sama yaitu mual, muntah, nyeri epigastrium dan juga menurut pasien,
pasien memiliki riwayat maag sebelumnya.
Pengobatan yang diberikan pada pasien ini berupa perbaikan keadaan umum dengan
mengedukasi untuk istirahat yang cukup kemudian pemberian loading NaCl 0,9% 1 kolf pada
awal kedatangan untuk rehidrasi. Untuk maintenance, diberikan NaCl 0,9% : D5% 1: 1 6 jam/
kolf. Saat pasien sudah mau makan, pasien diberikan edukasi tentang nutrisi seperti asupan
makanan dan minuman dalam porsi kecil tapi sering (sepanjang hari). Makanan harus tinggi
karbohidrat dan rendah lemak dan asam. Merekomendasi sering memakan snack, kacang dan
biskuit. Ditambah dengan minuman pengganti elektrolit dan suplemen nutrisi dianjurkan untuk
menjaga keseimbangan elektrolit dan kecukupan asupan kalori. Jika bau pada makanan yang
baru dimasak (panas) dapat memicu muntah, maka dianjurkan untuk menyediakan selalu
makanan dingin. Edukasi tentang gaya hidup juga dapat membantu mencegah stres dan istirahat
dapat mengurangi muntah. Dukungan emosional juga penting untuk mencegah hyperemesis
gravidarum menjadi lebih parah.