Dispepsia
Pembimbing :
dr. Tanggo Meriza, Sp. PD-KR
Disusun Oleh :
Syarifah Alawiyah
2018730142
Keluhan Tambahan
Mual, muntah, nyeri dan rasa terbakar di
ulu hati sejak 3 hari sebelum masuk rumah
sakit, lalu muncul sesak nafas yang hilang
timbul sejak 1 hari sebelum masuk rumah
sakit
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke IGD RSIJ Pondok Kopi dengan keluhan terdapat
adanya nyeri ulu hati sejak 3 hari sebelum masuk rumah sakit.
Keluhan sebelumnya diawali dengan mual, muntah, nyeri dan rasa
terbakar di ulu hati yang dirasakan 3 hari SMRS, muntah ±5-10x
dalam sehari sebanyak ± ½ gelas yang berisi makanan, darah (-),
lalu muncul sesak nafas yang hilang timbul sejak 1 hari sebelum
masuk rumah sakit. Keluhan lainnya seperti demam, batuk,
berdebar, pusing, lemas, nyeri/tidak dapat menelan, penurunan
berat badan, riwayat keluarga kanker lambung disangkal. BAB BAK
dalam batas normal.
Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien memiliki riwayat DM (+), HT
(+), dan riwayat sakit lambung (+)
Riwayat Alergi
Tidak terdapat adanya riwayat
alergi pada pasien
Pemeriksaan Umum
Keadaan Umum : Tampak Sakit Sedang
Kesadaran : CM
Tanda-tanda Vital
TD : 144/90 mmHg
Nadi : 102 x/menit
RR : 22 x/menit
Suhu : 36.9 oC
SpO2: 99% on room air
Status Antropometri
BB : 56 kg
TB : 155 cm
IMT : 23.3 kg/m2 (overweight)
Status Generalisata
Kepala : Normocephal (+)
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), refleks cahaya (+/+)
Hidung : Sekret (-/-), epistaksis (-/-)
Telinga : Normotia, sekret (-/-)
Mulut : Mukosa bibir basah, sianosis (-), lidah kotor (-)
Leher : Pembesaran KGB (-), pembesaran tiroid (-)
Status Thorax
Paru-paru
● Inspeksi : Normochest (+), pergerakan dinding dada kanan dan kiri simetris
(+), retraksi dinding dada (-/-)
● Palpasi : Nyeri tekan (-/-), massa (-/-), krepitasi (-/-), vocal fremitus sama
kedua lapang paru (-/-)
● Perkusi : Sonor (+/+)
● Auskultasi : Vesikuler (+/+), wheezing (-/-), ronchi (-/-)
Jantung
● Inspeksi : Ictus cordis terlihat (-)
● Palpasi : Ictus cordis teraba (-)
● Perkusi : Batas atas : ICS III linea parasternalis dextra. Batas kanan : ICS IV
linea parasternalis dextra. Batas kiri : ICS IV linea
midclavicularis sinistra
● Auskultasi : BJ I-II reguler (+), murmur (-), gallop (-)
Status Abdomen
Inspeksi : Tampak cembung, distensi (-), jaringan parut (-)
Auskultasi : Bising usus (+) normal
Palpasi : Supel (+), Nyeri tekan epigastrium (+), turgor kulit baik, CVA (-)
Perkusi : Timpani pada seluruh kuadran abdomen (+)
Status Ekstremitas
Superior Inferior
Pada pemeriksaan fisik KU tampak sakit sedang dengan kesadaran CM, TTV TD 144/90 mmHg, HR
102 x/menit, RR 22 x/menit, Suhu 36.9 oC, SpO2 99% on RA, IMT 23.3 kg/m2 (overweight), NTE
(+). Pada pemeriksaan laboratorium dalam batas normal dengan HbA1C 6.2%.
Rumusan
Masalah
1. Dispepsia dipikirkan Fungsional tipe
SNE dengan Alarm Sign
2. DM Tipe 2 Terkontrol saat ini
dikendalikan oleh obat
3. Hipertensi Esensial dengan Kategori
Derajat 1 (PERHI 2021)
Dispepsia dipikirkan Fungsional tipe SNE dengan Alarm
Atas Dasar Sign
Rencana Terapi
● Anamnesis: Mual, muntah ±5-10x/hari, ● Non Farmakologi
nyeri dan rasa terbakar di ulu hati sejak 3 ○ Edukasi untuk makan secara perlahan
hari SMRS (+), sesak nafas yang hilang dengan porsi kecil namun sering
timbul sejak 1 hari SMRS (+), riwayat sakit ○ Menghindari makanan pedas, asam,
lambung sebelumnya (+), telah berlemak, kopi, alkohol
mengkonsumsi obat lambung ○ Mengedukasi untuk tidak makan
lansoprazole 2x1 belum ada perbaikan, terlalu malam dan tidak langsung
pasien berusia 51 tahun berbaring setelah makan
● Pemeriksaan Fisis : Nyeri tekan ○ Menganjurkan berbaring ke kanan
epigastrium (+) saat tidur
○ Menurunkan BB → overweight
Assessment ○ Mengurangi stress
Dispepsia dipikirkan Fungsional tipe SNE dengan
Alarm Sign ● Farmakologi
○ IVFD Assering 500cc/12 jam
Rencana Diagnosis ○ Injeksi Pantoprazole 1x1 ampul
● Monitor TTV ○ Injeksi Domperidone 1x1 ampul
● Endoskopi → terdapat alarm sign ○ Sucralfat 3x1 p.o sebelum makan
● Urease Breath Test (UBT) → gold standard ○ Terapi diet
Dispepsia dipikirkan Fungsional tipe SNE dengan Alarm
Sign
Rencana Diet (kebutuhan kalori total, kebutuhan kalori koreksi)
BB 56 kg, TB 155 cm
● Basal Perempuan : 25 kkal/kgBB (BBI)/hari
● BBI : (TB-100)-(TB-100)x10%
: (155-100)-(155-100)x10%
: (55)-(55)x 10%
: (55)-(5.5)
: 49.5 kg
● Basal Perempuan: 25 kkal/kgBB (BBI)/hari
: 25 x 49.5
: 1237.5 kkal
● Kebutuhan Kalori Koreksi
○ Usia : >50 tahun = -5%
○ Status Gizi : Baik
○ Stress Metabolik : +20%
○ Aktivitas Fisik : +10%
○ Hamil/menyusui : -
○ Pada Pasien : 20+10-5 = 25%
: 25% x 1237.5 = 309.4
: 1237.5 + 309.4 = 1547 kkal ≈ 1500 kkal
DMT2 Terkontrol saat ini dikendalikan oleh obat
Atas Dasar Rencana Terapi
● Anamnesis: Riwayat DM sebelumnya ● Non Farmakologi
(+), telah rutin mengkonsumsi ○ Edukasi gaya hidup sehat dengan
Metformin 500mg 3x1 makan porsi cukup, menghindari
● Pemeriksaan Penunjang : HbA1C 6.2 pemakaian gula berlebihan dan
% rutin berolahraga
○ Memakai alas kaki di luar
Assessment maupun di dalam rumah
DM Tipe 2 Terkontrol saat ini dikendalikan ○ Mengurangi BB → overweight
oleh obat ○ Edukasi kepatuhan
mengkonsumsi obat
Rencana Diagnosis ○ Edukasi komplikasi DM
● Monitor Pemeriksaan Laboratorium
GDKH, GD2PP ● Farmakologi
● Cek fungsi ginjal → Ur, Cr ○ Metformin 500mg 3x1 p.o
● Cek urinalisis → protein, albumin
Hipertensi Esensial dengan kategori Derajat 1
Atas Dasar Rencana Terapi
● Anamnesis: Riwayat HT sebelumnya (+), ● Non Farmakologi
telah rutin mengkonsumsi obat darah ○ Edukasi pembatasan konsumsi
tinggi (amlodipine 5mg 1x1) garam dan alkohol
● Pemeriksaan Fisis : TD 144/90 mmHg ○ Peningkatan konsumsi sayuran
dan buah
Assessment ○ Aktivitas fisik teratur
Hipertensi Esensial dengan Kategori Derajat 1 ○ Mengurangi BB → overweight
○ Menghindari rokok
Rencana Diagnosis ○ Edukasi kepatuhan minum obat
● EKG
● Cek fungsi ginjal : ur, cr ● Farmakologi
● Foto thorax : dapat terjadi edema paru ○ Amlodipine 5mg 1x1
biasanya didapatkan gambaran cranialisasi
● Ct Scan : bila ada gejala deficit neurologis,
karena bisa terdapat adanya stroke
Prognosis
Quo ad Vitam : ad Bonam
Quo ad Functionam : ad Bonam
Quo ad Sanationam : ad Bonam
Terima
Kasih