Dosen Pengampu :
Penulis :
Fakultas Psikologi
Universitas Jenderal Achmad Yani
Jl. Terusan Jenderal Sudirman PO BOX 148 Cimahi Tlp : 022 6631653
2017
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan kesehatan jasmani dan rohani sehingga kita masih tetap bisa menikmati
indahnya alam cipataan-Nya, Sholawat dan salam tetaplah kita curahkan kepada
baginda Habibillah Muhammad Saw yang telah menunjukkan kepada kita jalan yang
lurus berupa ajaran agama yang sempurna.
Penulis memahami jika makalah ini tentu jauh dari kesempurnaan maka kritik
dan saran sangat kami butuhkan guna memperbaiki karya- karya saya dilain waktu.
Akhir kata , semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penyusun khususnya,
serta bagi pembaca dan diharapkan makalah ini dapat dikembangkan lebih baik lagi
di kemudian hari
1
Ucapan Terima Kasih
pertama kami merasa bersyukur kepada Allah SWT yang telah memberikan
kesehatan, kesabaran dan kelancara dalam menyelesaikan studi kasus ini.
Kedua kami mengucapkan banyak terima kasih kepada dosen pengampu Ibu
Puspita Nauri S.Hum selaku Dosen mata kuliah Bahasa Indonesia serta pemberi tugas
yang memberikan dasar dasar pemikiran serta dukungan penuh kepada penulis untuk
dapat menyelesaikan studi kasus ini.
2
Daftar Isi
BAB I
PENDAHULUAN
3
BAB I
PENDAHULUAN
Kesetaraan antara negeri dan swasta mungkin akan tera sa sempurna bila
dilakukan normalisasi yang kedua. Kinerja penelitiannya kurang lebih sama, besaran
SPP mahasiswa juga sama, namun perbedaannya terletak pada besaran subsidi dari
negara. Ordo ratusan adalah nisbah subsidi kedua nama berdasarkan perkiraan saya.
Seandainya ada yang berkenan melakukan normalisasi data produktifitas dosen
sebagai peneliti terhadap besaran subsidi dari negara, maka peringkat papan atas
boleh jadi akan diduduki oleh perguruant inggi yang berbeda. Tentu penulis juga
tidak akan melakukan normalisasi kedua untuk tujuan membangun dikotomi.
4
Ekstrapolasi normalisasi di atashanya sekedar menyentil agar yang menyandang
nama negeri lebih menyadari telah menerima banyak subsidi. Sudah sepatutnya jika
kinerja publikasi perguruan tinggi ini dituntut meningkat ratusan kali. Oleh karena itu
untuk dapat menganilis tentang persepsi mahsiswa dalam memberikan pendapat
mengenai PTS dengan PTN kami akan membuat karya tulis ilmiah yang berjudul
‘Persepsi Mahasiswa kelas 1-B mengenai perguruan Tinggi Swasta’
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Apa tujuan siswa untuk melanjutkan pendidikannya ke Perguruan Tinggi ?
2. Mengapa masyarakat cenderung memilih Perguruan Tinggi Negeri daripada
Perguruan Tinggi Swasta ?
3. Apakah akdritasi semua PTN fakultas Psikologi lebih baik daripada PTS ?
4. Bagaimana cara mencetak lulusan PTS Fakultas Psikologi yang mempunyai
daya saing ?
5. Bagaimanacara agar PTS Fakultas Psikologi dapat ikut berdaya saing dengan
PTN Fakultas Psikologi lainnya ?
1.3 TUJUAN PENELITIAN
1. Untuk dapat menganalis tujuan siswa dalam melanjutkan kePerguruan tinggi.
2. Untuk dapat menganilis masyarakat yang cenderung memilih perguruan tinggi
Negeri daripada Perguruan Tinggi Swasta.
3. Untuk dapat menganalisis akdritasi PTN fakultas Psikologi antara PTN
dengan PTS.
4. Untuk dapat menganalisis cara agar mencetak lulusan PTS Fakultas Psikologi
yang mempunyai daya saing.
5. Untuk dapat menganalisi cara agar PTS Fakultas Psikologi dapat ikut berdaya
saing dengan PTN Fakultas Psikologi lainnya.
5
1.4 METODOLOGI PENELITIAN
Penulisan laporan penelitian ini terbagi menjadi empat bab, yaitu pendahuluan,
tinjauan pustaka, analisis mengenai persepsi mahasiswa kelas 1-B mengenai
perguruan tinggi swasta, serta simpulan dan saran. Pada bab satu akan dibahas
mengenai latar belakang pengangkatan aspek laporan penelitian ini, rumusan
masalah, tujuan penelitian, metode dan teknik penelitian, manfaat penelitian, serta
sistematika penelitian. Pada bab dua akan disajikan apa tujuan siswa untuk
melanjutkan pendidikannya ke Perguruan Tinggi, alas an masyarakat cenderung
memilih Perguruan Tinggi Negeri daripada Perguruan Tinggi Swasta, Apakah dari itu
semua PTN fakultas Psikologi lebih baik daripada PTS, cara mencetak lulusan PTS
Fakultas Psikologi yang mempunyai daya saing dan cara agar PTS Fakultas Psikologi
dapat ikut berdaya saing dengan PTN Fakultas Psikologi lainnya. Bab tiga akan
menjabarkan dan menganalisis masalah masalah yang telah dirumuskan secara
lengkap mengenai persepsi mahasiswa kelas 1-B mengenai perguruan tinggi swasta.
6
Bab empat berisi tentang simpulan dan saran dari kami mengenai permasalahan yang
kami angkat terkait dengan persepsi mahasiswa mengenai perguruan tinggi swasta,
khususnya yang ada di kelas 1-B universitas jendral achmad yani( UNJANI ).
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
8
1. Adanya usaha sadar
9
2.1.2 Persepsi tentang Pendidikan
1) Stimulus
Stimulus merupakan sesuatu yang hadir. Mula terjadinya persepsi diawali ketika
seseorang dihadapkan dengan suatu situasi atau stimulus.
2) Registrasi
Dalam masa registrasi suatu gejala yang nampak ialah mekanisme fisik yang berupa
penginderaan dan syaraf seseorang terpengaruh, kemampuan fisik untuk mendengar
10
dan melihat akan mempengaruhi persepsi. Dalam hal ini seseorang mendengar atau
melihat informasi terkirim kepadanya. Mulailah ia mendaftar semua informasi yang
terdengar dan terlihat padanya.
3) Interpretasi
Interpretasi merupakan suatu aspek kognitif dari persepsi yang amat penting. Proses
interpretasi ini tergantung pada cara pendalaman, motivasi, dan kepribadian
seseorang. Pendalaman, motivasi dan kepribadian seseorang akan berbeda dengan
orang lain. Oleh karena itu, interpretasi terhadap sesuatu informasi yang sama, akan
berbeda antara satu orang dengan orang lain.
Feedback (umpan balik) dapat mempengaruhi persepsi seseorang. Apa yang kita
lakukan terhadap seseorang akan diterima berbeda oleh seseorang.
11
Berdasarkan beberapa pendapat ahli di atas persepsi tentang pendidikan
merupakan anggapan sesesorang mengenai pendidikan yang timbul melalui interaksi
seseorang dengan lingkungan sekitar. Anggapan seseorang tentang pendidikan berupa
pentingnya pendidikan yang dirasakan siswa, manfaat apa yang akan siswa dapat dari
proses pendidikan, dan informasi segala macam yang berhubungan dengan
pendidikan yang akan membuat seseorang lebih tertarik pada pendidikan.
Menurut Raillon dalam Syarbaini (2009), perguruan tinggi adalah sebuah alat
kontrol masyarakat dengan tetap terpeliharanya kebebasan akademis terutama dari
campur tangan penguasa. Perguruan tinggi juga merupakan agen utama pembaharuan
dalam kehidupan bernegara, seperti dalam proses pembentukan pemerintah orde baru
tahun 1970-an dimana peran nyata yang telah dimainkan kalangan dosen dengan
mahasiswa dengan cara-caranya sendiri telah memberikan sumbangan besar bagi
pemerintah orde baru.
Menurut Barnet (1992), ada empat pengertian atau konsep tentang hakikat
perguruan tinggi :
12
Perguruan tinggi sebagai penghasil tenaga kerja yang bermutu (qualified
manpower). Dalam pengertian ini pendidikan tinggi merupakan suatu proses dan
mahasiswa dianggap sebagai keluaran (output) yang mempunyai nilai atau harga
(value) dalam pasaran kerja, dan keberhasilan itu di ukur dengan tingkat penyerapan
lulusan dalam masyarakat (employment rate) dan kadang-kadang di ukur juga dengan
tingkat penghasilan yang mereka peroleh dalam karirnya.
Pendidikan tinggi terdiri dari (1) pendidikan akademik yang memiliki fokus
dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan (2) pendidikan vokasi yang menitikberatkan
pada persiapan lulusan untuk mengaplikasikan keahliannya. Institusi Pendidikan
Tinggi yang menawarkan pendidikan akademik dan vokasi dapat dibedakan
berdasarkan jenjang dan program studi yang ditawarkan seperti akademi, politeknik,
13
sekolah tinggi, institut dan universitas. Akademi adalah perguruan tinggi yang
menyelenggarakan program pendidikan vokasi dalam satu cabang atau sebagian
cabang ilmu pengetahuan, teknologi atau kesenian tertentu. Sedangkan Politeknik
adalah perguruan tinggi yang menyelenggarakan program pendidikan profesional
dalam sejumlah bidang pengetahuan khusus. Kedua bentuk pendidikan tinggi ini
menyediakan pendidikan pada level diploma.
2.3 Persepsi
14
bersifat pribadi. Karena manusia merupakan entitas yang unik, dengan pengalaman,
keinginan, kebutuhan, hasrat dan pengharapan yang unik, akibatnya persepsi juga
unik.
Persepsi merupakan proses akhir dari pengamatan yang diawali oleh proses
penginderaan, yaitu proses diterimanya stimulus oleh alat indera, kemudian individu
ada perhatian, lalu diteruskan ke otak dan baru kemudian individu menyadari tentang
sesuatu yang dinamakan persepsi. Dengan persepsi individu menyadari dapat
mengerti tentang keadaan lingkungan yang ada disekitarnya maupun tentang hal yang
ada dalam diri individu yang bersangkutan (Sunaryo, 2004: 93). Sedangkan menurut
Walgito (2002: 271), persepsi merupakan proses psikologis dan hasil dari
penginderaan serta proses terakhir dari kesadaran, sehingga membentuk proses
berpikir.
Menurut Simamora (2002: 102) persepsi adalah “bagaimana kita melihat dunia
sekitar kita”. Jika dimisalkan ada sebuah objek , toko matahari. Objek tersebut kita
atau dalam bahasa canggihnya kita mendapat stimuli tentang objek tersebut.
Berdasarkan stimuli itu, kita memberikan gambaran tentang toko matahari: “menurut
saya, toko matahari itu…….. dan seterusnya.
Secara formal, persepsi dapat didefinisikan sebagai suatu proses, dengan mana
seseorang menyeleksi, mengorganisasikan, dan menginterpretasi stimuli ke dalam
suatu gambaran dunia yang berarti dan menyeluruh (Simamora, 2002: 102). Stimuli
15
adalah setiap input yang dapat ditangkap oleh indera, seperti produk, kemasan,
merek, iklan, harga, dan lain-lain. Stimuli tersebut diterima oleh panca indera, seperti
mata, telinga, mulut,hidung dan kulit.
Istilah persepsi adalah suatu proses aktivitas seseorang dalam memberikan kesan,
penilaian, pendapat, merasakan dan menginterpretasikan sesuatu berdasarkan
informasi yang ditampilkan dari sumber lain (yang dipersepsi). Melalui persepsi kita
dapat mengenali dunia sekitar kita, yaitu seluruh dunia yang terdiri dari benda serta
manusia dengan segala kejadian-kejadiannya. (Mateson, 2005: 116). Dengan persepsi
kita dapat berinteraksi dengan dunia sekeliling kita, khususnya antar manusia. Dalam
kehidupan sosial di kelas tidak lepas dari interaksi antara mahasiswa dengan
mahasiswa, antara mahasiswa dengan dosen. Adanya interaksi antar komponen yang
ada di dalam kelas menjadikan masing-masing komponen (mahasiswa dan dosen)
akan saling memberikan tanggapan, penilaian dan persepsinya. Adanya persepsi ini
adalah penting agar dapat menumbuhkan komunikasi aktif, sehingga dapat
meningkatkan kapasitas belajar di kelas. Persepsi adalah suatu proses yang kompleks
dimana kita menerima dan menyadap informasi dari lingkungan, persepsi juga
merupakan proses psikologis sebagai hasil penginderaan serta proses terakhir dari
kesadaran, sehingga membentuk proses berpikir. Persepsi seseorang akan
mempengaruhi proses belajar (minat) dan mendorong mahasiswa untuk
melaksanakan sesuatu (motivasi) belajar. Oleh karena itu, menurut Semiun (2006:
279), persepsi merupakan kesan yang pertama untuk mencapai suatu keberhasilan.
16
mana persepsi tersebut dibuat.Asumsi Yang Didasarkan Pada Pengalaman Masa Lalu
dan Persepsi Persepsi yang dipengaruhi oleh asumsi – asumsi yang didasarkan pada
pengalaman masa lalu dikemukakan oleh Robert (1993:19). Robert mengemukakan
konsep yang disebut dengan pandangan transaksional (transactional view). Konsep
ini pada dasarnya menjelaskan bahwa pengamat dan dunia sekitar merupakan
partisipan aktif dalam tindakan persepsi. Gunarsa (2002: 104) berpendapat bahwa
persepsi merupakan pengalaman tentang objek, peristiwa, hubungan-hubungan yang
diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan.
17
2.4Pengambilan Keputusan
18
pengambilan langkah-langkah atau kejadian kritis tentang pengambilan keputusan
yang baik., pengambilan keputusan merupakan pendekatan terhadap metoda
penyelesaian masalah dalam upaya pencapaian tujuan.
Dalam penelitian ini informasi sangat penting dalam membuat keputusan, yaitu
informasi yang berasal dari faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal ini
faktor yang ada dalam diri setiap siswa, persepsi siswa tentang pendidikan
memberikan dorongan yang besar bagi siswa terhadap minat untuk melanjutkan ke
perguruan tinggi.
19
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 JenisPenelitian
3.2 TempatdanWaktuPelaksanaan
3.3 PopulasidanSampel
3.3.1 Populasi
3.3.2 Sampel
Sampel yaitu sebagian atau wakil dari populasi yang di teliti. Dalam
penelitian ini kami menggunakan sampel followers instagram mahasiswi dari
20
Fakultas Psikologi UNJANI angkatan 2017 dan juga para pengikut di
Instagram lainnya.
21
PETUNJUK PENGISIAN KUISIONER MELALUI POLLING
INSTAGRAM
1. Hal apa yang membuat kalian masih suka tidak percaya diri dengan PTS ?
Jawaban :
22
BAB IV
5.1 Kesimpulan
Persepsi mahasiswa kelas 1 B lebih memilih PTN daripada PTS karena mereka
menaruh harapan bahwa peluang untuk mendapatkan pekerjaan di masa depan lebih
besar dibandingkan dengan PTS. Padahal banyak perusahaan yang lebih memilih
lulusan universitas swasta yang unggul dari segi kapabilitas dan kompetensi
dibandingkan lulusan universitas negeri. Mereka juga menganggap bahwa lulusan
universitas negeri lebih bergengsi dan akan dipandang lebih baik daripada swasta.
biaya PTN yang relatif lebih murah. Biaya pendidikan di PTS yang sulit dijangkau
membuat masyarakat berbondong-bondong untuk lebih memilih PTN ketimbang
PTS. Hal ini tentu menjadi pertimbangan yang besar karena banyak pemuda
Indonesia yang tidak mampu mengenyam dunia perkuliahan. Biaya yang mahal
tersebut sebenarnya dialokasikan untuk terus meningkatkan kualitas perguruan tinggi
di Indonesia di tengah kompetisi yang kian ketat. Namun tidak hanya di PTN saja,
PTS pun juga menyediakan beasiswa bagi para mahasiswa baru dan beasiswa-
beasiswa lain bagi yang berprestasi untuk memudahkan setiap anak mendapatkan
pendidikan. Murahnya biaya pendidikan di PTN tentu akan mempengaruhi
penyediaan fasilitas kampus untuk mahasiswa. Bahkan tidak jarang mahasiswa PTN
yang pindah ke PTS dengan alasan PTS menyuguhkan fasilitas-fasilitas untuk
menunjang proses belajar dengan lebih baik.
23
akreditasi antara PTN dengan PTS
Mahasiswa juga menganggap bahwa akdritasi PTN itu lebih unggul daripada PTS
padahal Tidak semua PTN terakreditasi lebih unggul dari PTS, hal ini dapat kita lihat
dari program studi apa yang dipilih di perguruan tinggi tersebut. Belum tentu jurusan
tertentu di PTN A lebih baik dibandingkan PTS B. Penilaian tersebut dapat kita lihat
dari akreditasi perguruan tinggi tersebut.
5.2 Saran
Saran penulis terhadap persepsi mahasiswa kelas 1-B terhadap PTN dengan
PTS bahwa PTN ataupun PTS tidak menjadi masalah selama nanti setelah lulus
kualitas individu dapat diperhitungkan di dunia pasar tenaga kerja. Jadi, jika tujuan
utama kita dalam dunia perkuliahan adalah untuk mendapatkan pekerjaan yang
sesuai, baik itu universitas negeri ataupun swasta tidak sepenuhnya membantu kita
dalam berkarir, namun kita harus terlebih dahulu mempersiapkan hard skilldan soft
skill kita.,
24
DAFTAR PUSTAKA
Tata Tulis Karya Ilmiah ITB, Tim Dosen, 2017. Metode Penulisan Ilteks, Bandung:
Kelompok Keahlian Ilmu Kemanusiaan Institut Teknologi Bandung
DAFTAR WEB
25