Anda di halaman 1dari 10

PROPOSAL

STUDI KASUS TENTANG PENGARUH KONSELING GIZI TERHADAP


PERUBAHAN SIKAP DAN PEMILIHAN MAKANAN PADA REMAJA PUTRI
OVERWEIGHT DI KOTA YOGYAKARTA

Ditujukan untuk memenuhi

tugas akhir mata kuliah Metodelogi Penelitian Kualitatif

Peminatan Epidemiologi

Ditujukan Oleh

Desi Tri Wulandari

NIM 1600029081

PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN

YOGYAKARTA

2018
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.............................................................................................................................. i
BAB I PENDAHULUAN ....................................................... Error! Bookmark not defined.
A. Latar Bealakang ............................................................................................................ 1
B. Perumusan Masalah ..................................................................................................... 3
C. Tujuan Penelitian .......................................................................................................... 3
D. Manfaat Penelitian ........................................................................................................ 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................... Error! Bookmark not defined.
A. Telaah Pustaka .............................................................................................................. 4
B. Landasan Teori ............................................................................................................. 5
C. Kerangka Konsep.......................................................................................................... 5
BAB III METODE PENELITIAN ......................................................................................... 6
A. Jenis Penelitian .............................................................................................................. 6
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ....................................................................................... 6
C. Subjek Penelitian .......................................................................................................... 6
D. Instrumen dan Alat penelitian ..................................................................................... 6
E. Teknik Pengumpulan Data .......................................................................................... 6
1. Jenis Data ................................................................................................................... 6
2. Cara Pengumpulan Data .......................................................................................... 7
F. Variabel dan Batasan Istilah........................................................................................ 7
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................... 8

i
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Bealakang
Masa remaja merupakan suatu fase transisi atau peralihan dari masa kanak-
kanak menuju masa dewasa. Perubahan fase ini biasanya ditandai dengan adanya
perubahan fisik, mental, emosional, dan sosial. Periode ini dianggap sebagai masa
yang amat penting dalam kehidupan seseorang, khususnya dalam pembentukan
kepribadian individu. Perubahan yang terjadi juga ikut mempengaruhi kebutuhan gizi
dan makan mereka (Sarwono SW,2010). Perilaku makan remaja yang salah dapat
menyebabkan munculnya beberapa masalah gizi. Salah satu masalah gizi yang dapat
muncul akibat perilaku makan remaja yang salah adalah terjadinya masalah gizi
kurang ataupun masalah gizi lebih. Gizi lebih dikenal dengan istilah overweight dan
obesitas. Prevalensi overweight dan obesitas dikalangan remaja meningkat secara
derastis di seluruh dunia baik di Negara maju ataupun Negara berkembang, salah satu
contohnya terjadi di Negara Indonesia (Sulistyoningsih H, 2011).
Angka kejadian obesitas pada remaja umur 12-19 tahun mengalami
peningkatan dari 11% menjadi 20% pada 30 tahun terakhir ini (Gruhl E & Karen A,
2014). Berdasarkan data Riskesdas Nasional Tahun 2018 diketahui bahwa prevalensi
gemuk pada remaja umur ≥ 18 tahun sebanyak 21,8% yang terdiri dari 13,6%
overweight dan 21,8% obesitas. Sedangkan data pada remaja umur ≥15 tahun
sebanyak 31,0 % termasuk dalam kategori obesitas. Berdasarkan data Riskesdas
Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2018 remaja umur ≥ 18 tahun sebanyak 21,5%
termasuk dalam kategori Obesitas. Sedangkan pada remaja umur ≥15 tahun sebanyak
32,0% termasuk dalam kategori obesitas (Riskesdas, 2018).
Kelebihan berat badan terdiri dari overweight dan obesitas yang merupakan
akibat dari kelebihan asupan energy (energy intake) di bandingkan dengan energy
yang digunakan (energy expenditure). Remaja yang mengalami obesitas, 80%
berpeluang untuk mengalami obesitas pada saat dewasa. Remaja obesitas beresiko
lebih tinggi untuk mengalami masalah kesehatan yang serius seperti penyakit jantung,
stroke, diabetes mellitus tipe 2, asma dan beberapa jenis kanker. Overweight dan
obesitas yang dialami remaja dapat mempengaruhi kondisi psikologis dan sosial,
seperti risiko peningkatan depresi karena lebih sering ditolak, digoda, dan dikucilkan

1
2

oleh teman-teman mereka karena berat badan mereka. Obesitas terjadi karena
berbagai faktor penyebab yang kompleks antara lain genetik, sikap, pola makan,
aktivitas fisik dan faktor-faktor sosial budaya (Imam A, 2013).
Overweight dan obesitas pada masa remaja dapat menetap hingga dewasa dan
beresiko terjadinya penyakit, sehingga diperlukan upaya penanganan remaja
overweight sedini mungkin. Berdasarkan pertimbangan tersebut, remaja overweight
dipilih sebagai sampel penelitian dengan tujuan untuk mencegah berkembangnya
overweight menjadi obesitas dan menggurangi resiko terjadinya penyakit tidak
menula di masa mendatangr. Penanggulangan kelebihan berat badan dilakukan secara
komperhensif, yang meliputi perubahan sikap, perilaku makan, pemilihan makanan,
serta peningkatan aktivitas tubuh dengan pendekatan yang bersifat pendidikan.
Pendidikan gizi dilaksanakan melalui konseling gizi sebagai upaya untuk
menanamkan pengertian gizi, pengenalan masalah makan, perencanaan makanan dan
perencanaan diet yang disepakati (Imam A, 2013).
Konseling gizi adalah suatu bentuk pendekatan yang digunakan dalam asuhan
gizi untuk menolong individu dan keluarga memperoleh pengertian yang lebih baik
tentang dirinya serta permasalahan yang dihadapi. Setelah dilakukan proses konseling
gizi, diharapkan individu dan keluarga mampu mengambil langkah yang tepat untuk
mengatasi masalah gizi yang dialami termasuk perubahan pola makan serta
memecahkan masalah terkait gizi ke arah yang sehat (Mastellos N, dkk,2014).
Konseling gizi dapat meningkatkan pengetahuan, sikap, dan praktik gizi. Konseling
yang dilakukan diharapkan dapat merubah sikap dan pemilihan makan pada remaja
overweight.
Salah satu model konseling yang sering digunakan dalam intervensi untuk
merubah perilaku dalam bidang kesehatan dan diet adalah dengan menggunakan
transtheoritical model (TTM). TTM adalah model konseling gizi yang menjelaskan
perubahan perilaku individu secara berurutan mulai dari perilaku yang tidak sehat
menjadi perilaku yang sehat. TTM ini terdapat beberapa tahapan yaitu
precontemplation, contemplation, preparation, action, maintenance, dan relaps
(Noviati dkk, 2006). Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti tertarik untuk
mengetahui pengaruh pemberian konseling gizi terhadap perubahan sikap dan
pemilihan makanan pada remaja putri overweight.
3

B. Perumusan Masalah
Rumusan masalah berdasarkan latar belakang diatas yaitu “Apakah ada
pengaruh konseling gizi terhadap perubahan sikap dan pemilihan makanan pada
remaja putri overweight dan obesitas di kota Yogyakarta?”
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Peneliti ingin mengetahui apakah ada pengaruh konseling gizi terhadap perubahan
sikap dan pemilihan makanan pada remaja putri overweight dan obesitas di Kota
Yogyakarta ?
2. Tujuan Khusus
1. Mengetahui perbedaan sikap dan pemilihan makanan pada remaja putri
overweight dan obesitas, sebelum dan sesudah dilakukan konseling gizi.
2. Menganalisis perubahan sikap dan pemilihan makanan pada remaja putri
overweight dan obesitas, sebelum dan sesudah dilakukan konseling gizi.
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian yang diperoleh diharapkan dapat memberikan informasi dan
dapat membantu petugas kesehatan dalam melakukan program penyuluhan dan
konseling gizi untuk pemecahan masalah remaja putri yang mengalami overweight
dan obesitas.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Telaah Pustaka
Remaja atau adolescent merupakan masa transisi dari anak-anak menuju ke
masa dewasa. Pada periode ini terjadi berbagai perubahan baik perubahan hormonal,
fisik, psikologis maupun sosial. Perubahan terjadi dengan sangat cepat dan terkadang
tidak kita sadari. Perubahan fisik yang menonjol adalah perkembangan tanda-tanda
seks sekunder terjadinya pacu tumbuh, serta perubahan perilaku dan hubungan sosial
dengan lingkungannya. Masa remaja dimulai saat anak perempuan mengalami
menstruasi yang pertama atau menarche, sedangkan anak laki-laki ditandai dengan
keluarnya cairan semen. Periode remaja dimulai sejak umur 11-21 tahun (Brwon SW,
dkk., 2011). Kebutuhan gizi remaja relatif besar, karena masih mengalami
pertumbuhan. Selain itu, remaja umumnya melakukan aktivitas fisik lebih tinggi
dibanding usia lainnya, sehingga diperlukan zat gizi yang lebih banyak (Depkes,
Poltekes, 2010). Kebutuhan asupan gizi yang penting pada remaja yaitu enrgi, protein,
kalsium, zat besi, seng (zink), mineral dan vitamin (Proverawati, A, 2010).
Pemilihan makanan yang salah dapat menyebabkan masalah gizi pada remaja
yaitu overweight dan obesitas. Overweight merupakan suatu kondisi yang diakibatkan
dari kelebihan asupan energi dibandingkan dengan energi yang digunakan. Faktor
penyebab overweight antara lain perilaku makan, genetik, dan aktivitas fisik (Iriantika
dan Margawati, 2017). Pengetahuan yang dimiliki seseorang tentang gizi dapat
menuntun dalam pemilihan makanan yang akan dikonsumsi, baik dari segi kualitas,
variasi, maupun cara penyajian makan yang baik dan benar. Semakin baik
pengetahuan gizi seseorang maka akan semakin memperhatikan kualitas dan kuantitas
pangan yang dikonsumsinya. Orang yang semakin baik pengetahuan gizinya akan
lebih banyak mempergunakan pertimbangan rasional dan pengetahuannya
dibandingkan panca inderanya sebelum mengonsumsi makanan (Azrimaidaliza,
2013).
Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah berkembangnya
overweight menjadi obesitas pada remaja salah satunya dapat dilakukan dengan
melakukan konseling gizi (Iriantika dan Margawati, 2017). Konseling gizi merupakan
serangkaian kegiatan sebagai proses komunikasi dua arah untuk menanamkan dan

4
5

meningkatkan pengertian, sikap, serta perilaku sehingga membantu klien mengenali


dan mengatasi masalah gizi melalui pengaturan makanan dan minuman. Hal ini
didasarkan pada peneltian sebelumnya, yaitu penelitian oleh Khory Afifah Iriantika
dan Ani Margawati yang menunjukkan hasil bahwa konseling gizi yang intensif dapat
merubah perilaku makan atau diet serta aktivitas fisik pada remaja overweight dan
obesitas dengan menggunakan transtheoritical model pada proses konseling.
Sehingga pada penelitian ini dilakukan konseling gizi untuk membantu subjek
merubah sikap dan perilaku subjek dalam hal pemilihan makan.
B. Landasan Teori
Overweight adalah keadaan dengan kelebihan berat badan melebihi dari rata-
rata, sedangkan obesitas merupakan kelebihan berat badan akibat terdapatnya
penimbunan lemak yang berlebihan dari pada yang diperlukan tubuh. Faktor utama
penyebab overweight dan obesitas adalah aktivitas fisik yang kurang, perubahan gaya
hidup, serta pola makan yang salah diantaranya pola makan tinggi lemak dan rendah
serat (Emelia E, 2009).
. Konseling gizi adalah serangkaian kegiatan sebagai proses komunikasi dua
arah untuk menanamkan dan meningkatkan pengertian, sikap, serta perilaku sehingga
membantu klien atau pasien mengenali dan mengatasi masalah gizi melalui
pengaturan makanan dan minuman. Konseling gizi dilaksanakan oleh ahli
gizi/nutrisionis/dietisien. Konseling sebaiknya diberikan secara individual bersamaan
dengan terapi diit. Tujuan dari konseling yaitu membantu klien dalam upaya merubah
perilaku yang berkaitan dengan gizi, sehingga meningkatkan status gizi dan kesehatan
klien (Cornelia dkk, 2010).
C. Kerangka Konsep

Aktivitas Genetik
Pengaruh:

Lingkungan,
keluarga, teman Overweight /
sebaya Obesitas
Sikap

Konseling Pemilihan
makanan
Pengetahuan
gizi
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini menggunakan metode kualitatif case study yaitu penentuan
responden atau informan sudah lebih spesifik yang ditentukan oleh peneliti
berdasarkan tujuan dari penelitian.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMK Muhammadiyah 3 Jl. Pramuka no.62
Giwangan, Kota Yogyakarta. Waktu penelitian dilakukan pada tanggal 12-19
November 2018.
C. Subjek Penelitian
1. Pada penelitian Jumlah subjek penelitian yang diambil sebanyak 11 orang siswa
putri dari kelas X dan XII di SMK Muhammadiyah Yogyakarta.
2. Penentuan partisipan/subjek penelitian dengan cara consecutive sampling yaitu
pemilihan kelompok subjek berdasarkan karakteristik yang sesuai dengan tujuan
dari penelitian.
D. Instrumen dan Alat penelitian
Instrumen dan Alat penelitian yang digunakan yaitu, formulir data diri,
formulir Informed Consent untuk persetujuan subjek menjadi subjek penelitian,
timbangan berat badan, microtoice, formulir Food Frequency Question (FFQ),
kuesioner yang berisikan tentang sikap dan pemilihan makanan (food choice) yang
berkaitan dengan masalah gizi overweight dan obesitas, SK Standar Antropometri
Penilaian Status Gizi yang berasal dari Kemenkes dan Software untuk analisis FFQ.
E. Teknik Pengumpulan Data
1. Jenis Data
a. Data Primer
Data primer didapatkan oleh peneliti secara langsung dari subjek penelitian
melalui wawancara secara langsung, meliputi data identitas pribadi subjek,
hasil pengukuran antropometri, data asupan makanan dan data pemilihan
makanan.

6
7

b. Data Sekunder
Data sekunder didapatkan dari gambaran umum siswa dan fasilitas yang ada di
SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta.
2. Cara Pengumpulan Data
Pengumpulan data penelitian dilakukan dengan cara observasi dan wawancara
secara langsung kepada responden dengan menggunakan kuesioner .
F. Variabel dan Batasan Istilah
Variabel Penelitian ini yaitu perubahan sikap dan pemilihan makanan pada
remaja putri overweight sesuai dengan hasil pengukuran antropometri berdasarkan SK
Standar Antropometri Penilaian Status Gizi yang berasal dari Kemenkes. Usia subjek
penelitian relatif homogen yaitu berkisar antara 15-17 tahun yang termasuk dalam
kategori remaja tengah.
DAFTAR PUSTAKA

Azrimaidaliza, I., P., 2011, Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Makanan Pada
Remaja di Kota Padang Sumatra Barat Tahun 2008, Jurnal Kesehatan Mayarakat, Vol
06. No 01.

Brwon JE, Isaacs JS, Krinke UB, Lechtenberg E, Murtaugh MA, Sharbaugh C,et al, 2011,
Nutrition Through The Life Cycle. USA: Wadsworth.

Depkes, Poltekes., 2010, Kesehatan Remaja Problem Dan Solusinya, PT Salemba Medik,
Jakarta.

Emilia, Esi., 2009, Pengetahuan, Sikap Dan Praktek Gizi Pada Remaja Dan Implikasinya
Pada Sosialisasi Perilaku Hidup Sehat, Media Pendidikan Gizi Kuliner.Vol 01, NO. 1.

Gruhl E, Karen A., 2014, Motivational Interviewing for Adolescents: Behavior Counseling
for Diet and Exercise, Jurnal for Nurse Practioners, Hal 493-496.

Imam AA., 2013, Manfaat Isoflavon dalam Produk Kedelai Menanggulangi Diabetes serta
Mencegah Obesitas dan Osteoporosis [Skripsi], Universitas Hasanuddin, Makasar.

Iriantika, K, A., dan Margawati, A., 2017, Studi Kualitatif Pengaruh Pemberian Konseling
Gizi Terhadap Perubahan Sikap dan Pemilihan Makanan Pada Remaja Putri
Overweight, Jurnal of Nutrition College Vol 06. No 01, Hal 19-27.

Noviati, Susanto JC, Selina H, Mexitalia M., 2006, The influence of intensive nutritional
counseling in Posyandu toward the growth 4-18 month old children, Paediatrica
Indonesian 46, Hal 57-63.

Proverawati, A., 2010, Ilmu Gizi Untuk Keperawatan & Gizi Kesehatan, PT Muha Medika,
Yogyakarta.

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan., 2018, Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas)
http://www.depkes.go.id/resources/download/infoterkini/materi_rakorpop_2018/Hasil
%20Riskesdas%202018.pdf, diambil pada tanggal 2 Desember 2018, Yogyakarta.

Sarwono, S,W., 2010, Psikologi Remaja, PT. Raja Grafindo, Jakarta, Hal: 11-12.

Sulistyoningsih H., 2011, Gizi Untuk Kesehatan Ibu dan Anak, Graha Ilmu, Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai