Makalah Penyelenggaraan Makanan Darurat
Makalah Penyelenggaraan Makanan Darurat
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Manajemen system penyelenggaraan makanan menurut Depkes (2003
menjelaskan bahwa penyelenggaraan makanan adalah rangkaian kegiatan
mulai dari perencanaan menu sampai dengan pendistribusian makanan kepada
konsumen dalam rangka pencapaian status yang optimal melalui pemberian
makanan yang tepat dan termasuk kegiatan pencatatan, pelaporan, dan
evaluasi bertujuan untuk mencapai status kesehatan yang optimal melalui
pemberian makan yang tepat (Rahmawati, 2011). Oleh karena itu,
penyelenggaran makana perlu menerapkan unsur ilmu manajemen agar hasil
yang dicapai sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.
1.3.Tujuan
Tujuan penulisan dalam makalah ini adalah
(1) mengetahui pengertian penyelenggaraan makanan darurat;
(2) mengetahui sistem penyelenggaraan makanan darurat;
(3) mengetahui proses penyelenggaraan makanan darurat.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.Pengertian
Penyelenggaraan makanan darurat merupakan peyelenggaraan makanan
yang dipersiapkan pada waktu terjadi keadaan darurat yang ditetapkan oleh
Kepala Wilayah setempat. Sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan, pada
dasarnya penyediaan makanan darurat sifatnya sementara dan dalam waktu yang
relatif singkat (1 – 3 hari). Macam makanan mula – mula makanan matang,
selanjutnya makanan mentah sampai dinyatakan keadaan membaik.
Prinsip dasar penyediaan makanan matang apa bila bencana terjadi
memusnahkan sebagian besar perlindungan dan peralatan penduduk, sehingga
massyarakat tidak mungkin untuk menyelenggarakan makanannya sendiri. Tugas
penyediaan makanan dilakukan oleh team yang dibentuk oleh Kepala Wilayah
atau Camat/Bupati yang bertindak sebagai koordinator pelaksanaan
penanggulangan bencana alam, yang dipusatkan pada pos komando yang
ditetapkan.
Prosedur penanggulangan bencana alam ini dilaksanakan sesuai dengan
ketetapan yang telah diputuskan pemerintah tentang Penanggulangan Bencana
Alam.
3
penyelenggaraan darurat di lakukan sama dengan penyelenggaraan yang
dilakukan di militer.
4
(3) Frekuensi makan berkisar antara 2- 3 kali sehari, atau tanpa makanan
selingan.
(4) Waktu penyelenggaraan bervariasi satu minggu hingga 3 bulan
(5) Jumlah klien yang dilayani sering berubah karena pendekatanya dan
mekanismenya belum lancar
(6) Perlu tenaga kerja yang cakap dan berpengalaman dalam mengelola
makanan banyak
(7) Sistem tiket untuk perdistribusian makanan matang
Menu yang disusun direncanakan terlebih dahulu oleh Bintara Makanan yang
bertanggungjawab dalam pelaksanaannya. Setiap 1 minggu sekali selalu dilakukan
evaluasi menu oleh Bintara makanan, Komandan Peleton Kesehatan, dan Perwira
Seksi Logistik. Siklus menu yang digunakan adalah siklus menu 7 hari, tetapi hal
itu disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang ada.
5
makanan dan macam menu yang akan diolah. Dalam hal pengadaan bahan
makanan dilaksanakan oleh petugas sendiri, baik untuk bahan makanan kering
maupun bahan makanan segar tanpa menggunakan rekanan. Hal ini dikarenakan
oleh jumlah konsumen yang dilayani hanya sedikit.
Perencanaan kebutuhan bahan makanan segar dilakukan setiap hari oleh kepala
dapur. sedangkan untuk bahan makanan kering dilakukan 2 minggu sekali dan 1
bulan sekali tergantung jenis bahan makanan dan persediaan bahan makanan yang
ada. Terkadang ada juga kiriman bahan makanan dari donatur berupa bahan
makanan kering dan snack.
Pembelian bahan makanan dilakukan melalui rekanan yang telah ditunjuk oleh
koperasi militer menggunakan bon pemesanan bahan makanan. Bon pemesanan
bahan makanan berisi nama bahan makanan, jumlah bahan makanan, satuan berat
dan jumlah bahan makanan yang dipesan.
6
nakanan yang diterima sesuai dengan pemesanan serta spesifikasi yang telah di
tetapkan (Depkes, RI, 2003)
Persiapan bahan makanan adalah suatu proses kegiatan yang spesifik dalam
rangka menyiapkan bahan makanan dan bumbu sebelum dilakukan pemasakan
(Mukrie,1990). Persiapan bahan makanan diselenggarakan untuk menyiapkan
bahan makanan sesuai macam hidangan, persiapan, standart resep yang tepat,
mempersiapkan macam dan jumlah jumlah bahan makanan menurut prosedur
yang telah ditetapkan.
7
(8) Distribusi Makanan
2.5.Menu
Pola menu untuk makan siang merupakan pola menu lengkap yang terdiri
dari makanan pokok, lauk hewani, lauk nabati, sayuran dan buah. Sedangkan pola
menu makan pagi dan makan malam terdiri dari makanan pokok, lauk hewani,
8
lauk nabati dan sayur. Setiap kali makan ditambahkan pelengkap seperti kerupuk
dan sambal. Untuk balita atau anak-anak disediakan susu.
9
BAB III
SIMPULAN
10
DAFTAR PUSTAKA
11