Cara Kerja Pelet yang tersisa dicuci dengan 500 µL ethanol 70%
dan disentrifugasi selama 10 menit pada 12.000 rpm
Tahapan pertama dari keseluruhan rangkaian dan kemudian dibuang supernatannya.
praktikum ini adalah isolasi DNA genom tanaman
yang digunakan. Pertama, sampel daun sebanyak 1 Pelet hasil sentrifugasi kemudian dikeringkan dengan
gram dicuci hingga bersih, disemprot dengan alkohol dibalik pada tisu selama 10-15 menit. Kemudian
lalu dikeringkan. Lalu sampel dimasukkan dalam ditambahkan 20-30 µL TE-RNAse (jika perlu DNA
mortar steril (telah diautoklaf). Kemudian dituangkan dengan konsentrasi tinggi kurangi volume elusi) dan
N2O cair dan digerus hingga halus, tetapi jangan disimpan pada suhu -20 °C. Jadi, isolat DNA telah
sampai menjadi pasta. terbentuk.
Setelah itu serbuk halus yang terbentuk dimasukkan Tahapan kedua adalah elektroforesis isolat DNA.
ke dalam microtube kosong dan ditimbang terlebih Sebanyak 1% (w/v) bubuk agarosa dicampurkan
dahulu massa awalnya. Lalu tabung ditimbang untuk dalam TAE 1X pada Erlenmeyer 250 mL (contoh: 0,4
menentukan massa serbuk yang ditambahkan. gram / 40 mL TAE, umumnya 60 mL agarosa). Lalu
Disiapkan CTAB buffer dan ditambahkan PVP hingga dimasukkan ke dalam microwave (~1 menit) hingga
mencapai 0,02 g/mL buffer ekstraksi CTAB dan diberi tidak teramati adanya residu agarosa di larutan atau
100 μL β-mercaptoethanol 1 % setiap 1 mL buffer dipanaskan dan diaduk pada hotplate stirrer.
ekstraksi CTAB, pada microtube sampel. Setelah itu Erlenmeyer didinginkan hingga hangat (jangan
dimasukkan ke dalam buffer CTAB yang (0,1-0,2 sampai gel mengeras kembali). Kemudian dituang
gram/500 μL) dan divorteks. Lalu Diinkubasi selama pada cetakan gel agarosa yang telah dipasang dengan
15 menit pada waterbath dengan suhu 60°C. sisir dan tempat gel (jika ada). Lalu didiamkan 20-30
Microtube dibiarkan dingin pada suhu kamar. Lalu menit pada suhu ruang. Setelah itu gel diangkat dari
ditambahkan 500 μL C:I (1:1) dan divorteks. Setelah cetakannya
itu microtube disentrifugasi selama 10 menit pada
12.000 rpm, 4°C. Saat sentrifugasi selesai, diambil Lalu alat elektroforesis dihubungkan dengan power
supernatannya. supply. Kemudian diletakkan gel agarosa pada alat
elektroforesis. Kemudian dituangkan TAE 1x pada alat
Setelah supernatan yang pertama diambil, isi elektroforesis hingga gel terendam (~600 mL TAE 1x)
microtube dipindahkan ke microtube baru (di- dan diisi sampel DNA ke well agarosa. Kemudian
aliquot). Lalu ditambahkan 500 μL C:I (1:1) ke dalam diteteskan loading dye 6x pada parafilm/selotip
microtube yang baru dan disentrifugasi selama 10 sebanyak 1 µL dan dicampurkan DNA sebanyak 5 µL
dengan loading dye dan diresuspensi. Setelah itu,
diload 6 μL campuran ke dalam gel agarosa. Lalu alat
elektroforesis dijalankan pada 100 V, 26 menit diatur program PCR-nya meliputi suhu dan durasi
(pastikan loading dye bergerak 2/3 dari gel agarosa, denaturasi awal, denaturasi, annealing, ekstensi,
jika belum dapat ditambahkan waktu elektroforesis). ekstensi akhir beserta jumlah siklus yang digunakan.
Setelah itu alat elektroforesis diamatikan dam alat Lalu mesin PCR diatur volume total reaksi yang
elektrooresis selesai digunakan. digunakan (35 µL).
Kemudian gel agarosa direndam dalam EtBr selama 3 Tahapan kedua adalah dilakukan elektroforesis isolat
menit dan dicuci pada air selama 5 menit. Setelah itu DNA. Sebanyak 1% (w/v) bubuk agarosa dicampurkan
gel diamati di bawah UV Transilluminator dan dalam TAE 1X pada Erlenmeyer 250 mL (contoh: 0,4
didokumentasikan. Lalu gel dibuang ke tempat gram/40 mL TAE, umumnya 60 mL agarosa). Lalu
pembuangan khusus gel. Gel agarosa telah dimasukkan ke dalam microwave (~1 menit) hingga
divisualisasi. tidak teramati adanya residu agarosa di larutan atau
dipanaskan dan diaduk pada hotplate stirrer.
Tahapan ketiga adalah pengukuran konsentrasi dan Erlenmeyer didinginkan hingga hangat, tetapi jangan
kemurnian DNA dengan alat nanodrop sampai gel mengeras kembali. Kemudian dituang
spectrophotometer. Pertama, nanodrop dihubungkan pada cetakan gel agarosa yang telah dipasang dengan
dengan power supply dan diatur konfigurasinya untuk sisir dan tempat gel. Lalu didiamkan 20-30 menit pada
mengukur konsentrasi DNA. Lalu Diteteskan 1,5 µL suhu ruang. Setelah itu gel diangkat dari cetakannya
blanko pada pedestalnya dan ditekan tombol blank. dan dikeringkan.
Setelah itu diteteskan 1,5 µL blanko pada pedestalnya
dan diusap dengan kertas lensa. Kemudian ditekan Lalu alat elektroforesis dihubungkan dengan power
tombol blank untuk mengkonfirmasi blanko dan supply. Kemudian diletakkan gel agarosa pada alat
diusap dengan kertas lensa. Lalu diteteskan 1,5 µL elektroforesis. Kemudian dituangkan TAE 1x pada alat
sampel pada pedestalnya. Dibaca hasil pengukuran elektroforesis hingga gel terendam (~600 mL TAE 1x)
konsentrasi DNA dan nilai A260/280 nya. Kemudian dan di-load sampel DNA ke well agarosa. Kemudian
diusap dengan kertas lensa dan alat NanoDrop diteteskan loading dye 6x pada parafilm/selotip
dimatikan. sebanyak 1 µL dan dicampurkan DNA sebanyak 5 µL
dengan loading dye dan diresuspensi. Setelah itu,
diload 6 μL campuran ke dalam gel agarosa. Lalu alat
2. Amplifikasi Daerah ITS 2 dari DNA genom
elektroforesis dijalankan pada 100 V, 26 menit
tumbuhan
(pastikan loading dye bergerak 2/3 dari gel agarosa,
jika belum dapat ditambahkan waktu elektroforesis).
Alat dan Bahan
Setelah itu alat elektroforesis diamatikan dam alat
elektroforesis selesai digunakan.
Dalam eksperimen kali ini digunakan alat dan bahan:
PCR, ice box, mikropipet Eppendorf putih dan kuning, Kemudian gel agarosa direndam dalam EtBr selama 3
Set elektroforesis agarosa, spindown centrifuge, Go menit dan dicuci pada air selama 5 menit. Setelah itu
Taq Green Master Mix 2X, primer forward (S2F :5’- gel diamati di bawah UV Transilluminator dan
ATG CGA TAC TTG GTG TGA AT - 3’), primer reverse didokumentasikan. Lalu gel dibuang ke tempat
(S3R : 5’ GAC GCT TCT CCA GAC TAC AAT 3’), pembuangan khusus gel. Gel agarosa telah
nuclease free water, DNA template, tips putih dan tips divisualisasi.
kuning, PCR tube 0,2 mL, TAE 1X, agarosa, dan EtBr.
Setelah itu dilakukan sentrifugasi dan diambil pelet R. 2008. Campbell Biology. 8th ed. California:
III. Pada tahap terakhir, pelet III dikeringkan Pearson Education, Inc.
kemudian ditambahkan reagen TE-RNAse guna [3] Falk, R., 2009. Genetic Analysis. U.S: Benjamin
Cummings.
melarutkan pelet DNA dan mengkatalis RNA jika
[4] Pierce, B. A. 2006. Genetics: A Conceptual
masih ada sehingga diperoleh murni hanya DNA.
Approach. London: University Book Press.
Isolat DNA disimpan dengan suhu -20°C supaya DNA [5] MacDonald, D., 2005. “Analysis of Genes and
tetap stabil dan DNAse dihambat aktivitasnya. Genomes”. Bioscience Education. 1(5): 27 – 30.
[6] Ödeen, A. and Moray, C.M., 2008. “Drosophila
melanogaster virgins are more likely to mate with
Ucapan Terima Kasih strangers than familiar flies”. Naturwissenschaften.
[7] Berg, L. 2015. “An Introduction to Fruit Flies”.
Penulis mengucapkan puji syukur dan terima kasih http://depts.washington.edu/cberglab/wordpress/
kepada Tuhan yang Maha Esa, atas berkat-Nya outreach/an-introduction-to-fruit-flies/. Diakses 24
laporan ini dapat selesai tepat waktu dengan baik dan Oktober 2019.
[8] Markow, T. 2011. “’Cost’ of virginity in wild
lancar. Terima kasih juga kepada asisten atas
Drosophila melanogaster females”. Ecol Evol, 1(4):
bimbingannya dan rekan-rekan untuk bantuannya. 596-600.
[9] Hartwell, L., Goldberg, M. C & Hood, L.E. 2018.
Genetics from Genes to Genomes. New York:
Daftar Pustaka McGraw-Hill Education..
[10] Dahmann, C. 2008. Drosophila: Methods and
[1] Snustad, D. P. & Simmons, M. I. 2012. Principles of Protocols. Totowa: Humana Press.
Genetics. 6th ed. Boston: John Wiley & Sons, Inc.
[2] Campbell, N., Reece, J., Urry, L., Cain, M.,
Wasserman, S., Minorsky, P. and Jackson,