Anda di halaman 1dari 17

34

BAB III

METODE PENELITIAN

A. JENIS DAN RANCANGAN PENELITIAN


Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Metode yang digunakan

dalam penelitian ini adalah metode  deskriptif, dengan jenis studi korelasional

yaitu suatu penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi

mengenai status yang berhubungan mengenai suatu gejala yang ada untuk

kemudian dilihat apakah terdapat hubungan diantara keduanya (Notoatmodjo,

2012). Penelitian ini menggunakan pendekatan waktu cross sectional, yaitu

suatu penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi antara faktor-faktor

risiko dengan efek, dengan cara pendekatan, observasi atau pengumpulan data

sekaligus pada suatu saat (Notoatmodjo, 2012). Penelitian ini peneliti

melakukan penelitian tentang analisis peran Pengawas Minum Obat (PMO)

dalam kepatuhan menjalani terapi OAT (Obat Anti Tuberkulosis) pada

penderita tuberkulosis dalam satu kali penelitian.

B. LOKASI DAN WAKTU PENELITIAN


1. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian akan dilaksanakan di Balai Kesehatan Paru Masyarakat

(BKPM) Purwokerto.
2. Waktu Penelitian
Waktu dalam penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan November 2019

sampai bulan Maret 2020.


3. Waktu Pengambilan Data

Adapun waktu pengambilan penelitian akan dilaksanakan pada bulan

Februari 2020.
35

C. POPULASI, SAMPEL DAN TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL


1. Populasi
Populasi merupakan seluruh subjek atau objek dengan karakteristik

tertentu yang akan diteliti. Bukan hanya objek atau subjek yang dipelajari

saja tetapi seluruh karakteristik atau sifat yang dimiliki subjek atau objek

tersebut (Hidayat, 2011). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh

pasien TB paru yang berkunjung ke Balai Kesehatan Paru Masyarakat

(BKPM) Purwokerto.
2. Sampel
Sampel penelitian adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan

objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi (Notoatmodjo,

2012). Sampel dalam penelitian ini adalah pasien TB paru Balai Kesehatan

Paru Masyarakat (BKPM) Purwokerto. Besarnya sampel dalam penelitian

ini dihitung menggunakan rumus slovin menurut Nursalam (2013), yaitu

sebagai berikut:

N
n =
1 + (N x e²)

Keterangan :

n = Jumlah sampel

N = Jumlah populasi

e = Standart eror (10%)

3. Teknik Pengambilan Sampel


Teknik pengambilan sampel adalah teknik yang dipergunakan untuk

mengambil sampel dari populasi (Arikunto, 2011). Teknik pengambilan

sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Accidental Sampling.

Pengambilan sampel secara accidental yaitu pengambilan sampel


36

berdasarkan kebetulan bertemu dengan peneliti pada saat peneliti

melakukan penelitian (Notoatmodjo, 2012). Sampel dalam penelitian ini

adalah pasien TB paru di Balai Kesehatan Paru Masyarakat (BKPM)

Purwokerto yang sesuai dengan kriteria sampel. Adapun kriteria sampel

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:


a. Kriteria Inklusi
Kriteria inklusi adalah kriteria atau ciri-ciri yang perlu dipenuhi

oleh setiap anggota populasi yang dapat diambil sebagai sampel

(Notoatmodjo, 2012). Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah pasien

TB berusia 18 tahun ke atas yang telah menjalani pengobatan selama 3

bulan terakhir dan bersedia menjadi responden.


b. Kriteria Eksklusi
Kriteria eksklusi adalah ciri - ciri anggota populasi yang tidak

dapat diambil sebagai sampel (Notoatmodjo, 2012). Kriteria eksklusi

dalam penelitian ini adalah pasien TB yang tidak tinggal bersama dengan

PMO nya.
D. VARIABEL PENELITIAN
Variabel merupakan gejala yang menjadi fokus peneliti untuk diamati.

Variabel adalah perilaku atau karakteristik yang memberikan nilai beda

terhadap sesuatu (Nursalam, 2013). Adapun variabel yang terlibat dalam

penelitian ini adalah variabel independent dan variabel dependent.


1. Variabel independent
Variabel ini sering disebut variabel stimulus, input, predictor, dan

antecedent. Variabel bebas merupakan variabel stimulus atau pengaruh

variabel yang bila suatu saat bersama variabel lain, variabel lain ini akan

berubah (Saryono, 2011). Variabel independent dalam penelitian ini adalah

peran PMO.
2. Variabel dependent
37

Variabel dependent sering disebut sebagai variabel tergantung, yaitu

variabel yang memberikan reaksi/ respon jika dihubungakan dengan

variabel bebas (Saryono, 2011). Variabel dependent dalam penelitian ini

adalah kepatuhan pasien menjalani terapi OAT.

E. DEFINISI OPERASIONAL
Definisi operasional dibuat untuk memudahkan pengumpulan data dan

menghindarkan perbedaan interpretasi serta membatasi ruang lingkup

variabel (Saryono, 2011). Definisi operasional dalam penelitian ini adalah

Tabel. 3.1. Definisi Operasional


No Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Hasil Ukur Skala
Data
1 Umur Lama hidup responden Data Angka dalam tahun Rasio
sejak dilahirkan sampai Karakteristik
dilakukan pengambilan PMO dan
data Penderita TB

2 Tingkat Pendidikan formal Data a. Pendidikan dasar Ordinal


Pendidikan terakhir yang ditempuh Karakteristik b. Pendidikan
oleh responden. PMO dan Menengah
Penderita TB c. Pendidkian tinggi

3 Jenis Status sex responden Data a. Laki-Laki Nominal


Kelamin sejak lahir Karakteristik b. Perempuan
PMO dan
Penderita TB
4 Pekerjaan Kegiatan sehari-hari Data a. Bekerja Nominal
dari responden yang Karakteristik b. Tidak Bekerja
dapat menghasilkan PMO dan
uang untuk memenuhi Penderita TB
kebutuhan sehari-hari

5 Hubungan Status hubungan Data a. Pasangan Ordinal


dengan keluarga antara PMO Karakteristik (suami/istri)
Pasien dengan pasien TB PMO b. Anak
c. Orang tua
d. Saudara
e. Kakek/ Nenek
f. Lainnya

6 Lama Lamanya waktu Data Angka dalam Bulan Rasio


Menderita responden mengalami/ Karakteristik
menderita TB Penderita TB

7 Peran PMO Peran yang dilakukan Kuesioner a. Baik Ordinal


38

No Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Hasil Ukur Skala


Data
oleh keluarga sebagai b. Cukup
PMO dalam c. Kurang
mengawasi pasien TB
mengkonsumsi obat

8 Kepatuhan Perilaku responden Kuesioner a. Patuh Ordinal


Minum dalam mengkonsumsi b. Tidak Patuh
Obat obat TB

F. INSTRUMEN PENELITIAN
Peneliti menggunakan alat pengumpulan data berupa kuesioner untuk

memperoleh informasi dari responden.Kuesioner dalam penelitian ini ada dua

yaitu kuesioner peran PMO dan kuesioner kepatuhan minum obat.


1. Kuesioner Peran PMO
Kuesioner peran PMO dalam penelitian ini diadopsi dari penelitian

Rudianto (2016) tentang “Peran Pengawas Menelan Obat (PMO) Pada

Pasien TB Paru di Puskesmas Badegan, Kabupaten Ponorogo”. Kuesioner

ini terdiri dari 14 soal dengan kriteria jawaban selalu, sering, jarang dan

tidak pernah.

Tabel 3.2 Kisi-Kisi Kueisoner Peran PMO


No Soal
No Parameter Total
Positif Negatif
1 Mengetahui tanda-tanda TB 1 12 2
Paru
2 Mengawasi penderita agar 8 2,9 3
minum obat setiap hari
3 Mengambil obat bagi penderita 4 1
seminggu sekali
4 Mengingatkan penderita untuk 11 1
periksa ulang dahak
5 Memberikan penyuluhan 10 1
6 Memberitahukan jika terjadi 14 1
suspek pada keluarga penderita
7 Merujuk kalau ada efek 6,7 3,5 4
samping dari penggunaan obat
8 Cara Mengatasi Efek Samping 13 1
Obat-Obatan TBC
Total 14
39

2. Kepatuhan
Skala kepatuhan minum obat mengadaptasi alat ukur dari Medication

Adherence Rating Scale (MARS). Skala ini terdiri atas 10 item dengan opsi

jawaban Ya/Tidak. Individu yang menjawab dengan respon “Tidak” pada

pertanyaan nomor 1-6 dan 9-10 dan “Ya” pada pertanyaan nomor 7-8

terindikasi sebagai pasien yang “patuh”. Sedangkan individu yang

menjawab dengan respon “Ya” pada pertanyaan nomor 1-6 dan 9-10 dan

“Tidak” pada pertanyaan nomor 7-8 terindikasi sebagai pasien yang “tidak

patuh. Individu dengan total skor ≤ 8 mengindikasikan rendahnya tingkat

kepatuhan, sedangkan individu dengan total skor > 8 mengindikasikan

tingkat kepatuhan yang tinggi. Item nomor 1-4 mengukur tentang “perilaku

kepatuhan minum obat”, kemudian item nomor 5-8 mengukur tentang

“sikap terhadap keputusan untuk minum obat” dan item nomor 9-10

mengukur tentang “persepsi atas efek samping dari penggunaan obat”.

(Thompson, 2000).

G. UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS


1. Uji Validitas
Validitas instrumen adalah keadaan yang mcnggambarkan instrument

tersebut benar-benar mengukur apa yang ingin diukur. Uji validitas dakan

dilakukan pada 20 orang pasien TB. Untuk menguji validitas dengan

menggunakan korelasi product moment (Notoatmodjo, 2010), yaitu :

N   xy     x  y 
R=
N  x 2
  x
2
N  y 2
  y
2

Keterangan :

R : angka korelasi
40

N : jumlah responden

X : nilai dari setiap point pernyataan

y : skor total

xy : nilai dari pernyataan dikali skor total

Kriteria pengujian validitas:

r hitung ≥ r tabel (0,444) dengan taraf signifikan 5% = Valid.

r hitung < r tabel (0,444) dengan taraf signifikan 5% = Tidak valid.

Selanjutnya untuk menentukan sah tidaknya suatu item pertanyaan

dilakukan dengan membandingkan antar korelasi atau sama dengan r.

Apabila rhitung kurang dari rtabel maka item tersebut dikatakan gugur

(Notoatmodjo, 2012).

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas menunjukan bahwa sesuatu instrumen cukup dapat

dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen

tersebut sudah baik. Instrumen yang reliabel dapat menghasilkan data yang

dipercaya. Jika datanya benar sesuai dengan kenyataan, maka berapa kali

pun diambil, hasilnya tetap sama (Notoatmodjo, 2012). Sedangkan formula

untuk menguji reliabilitas, digunakan rumus alfa cronbach yaitu :

r11 
k 1   St 2

k 1 St

Keterangan :

r : reliabilitas instumen

k : banyaknya butir pernyataan atau banyaknya soal

 St 2
: jumlah varian butir
41

St2 : varian total

Kriteria pengujian reliabititas :

r hitung ≥ r tabel dengan taraf signifikan 5% = Reliabel.

r hitung < r tabel dengan taraf signifikan 5% = Tidak reliabel

Selanjutnya untuk menentukan reliabel tidaknya suatu item

pertanyaan dilakukan dengan membandingkan antar korelasi atau sama

dengan r. Apabila rhitung kurang dari rtabel maka item tersebut dikatakan gugur

(Notoatmodjo, 2012).

Tabel 3.3 Tingkat Reliabilitas


Interval Kriteria
0,00-0,199 Sangat Rendah
0,20 – 0,399 Rendah
0,40 – 0,599 Agak Rendah
0,60 – 0,799 Cukup
0,80 – 1,000 Tinggi
Sumber: Arikunto (2011)

H. JENIS DAN TEKNIK PENGUMPULAN DATA


1. Jenis Data
Pengumpulan data merupakan suatu prosess pendekatan kepada

subyek dan proses pengumpulan karakteristik subyek yang diperlukan

dalam suatu penelitian. Langkah-langkah pengumpulan data bergantung

pada rancangan penelitian dan teknik instrumen yang digunakan (Nursalam,

2013) Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data

primer dan data sekunder.


a. Data primer
Data primer disebut juga data tangan pertama. Data primer

diperoleh langsung dari subyek penelitian dengan menggunakan alat

pengukuran atau alat pengambilan data, langsung pada subjek sebagai


42

sumber informasi yang dicari (Saryono, 2011). Data primer pada

penelitian ini adalah data karakteristik PMO, karakteristik penderita TB,

peran PMO dan kepatuhan minum obat yang diperoleh secara langsung

dari hasil kuesioner.


b. Data sekunder
Data sekunder merupakan data yang diperoleh lewat pihak lain,

tidak langsung diperoleh peneliti dari subjek penelitianya (Saryono,

2011). Data sekunder dari penelitian ini diperoleh dari dokumen pada

instansi terkait sesuai dengan kebutuhan peneliti. Data sekunder pada

penelitian ini yaitu data jumlah pasien TB dari Dinas Kesehatan

Kabupaten dan BKPM.


2. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan

kuesioner yaitu dengan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan

suatu pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab

(Sugiyono, 2017). Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara sebagai

berikut:

a. Mengurus ethical clearance

b. Mengurus surat pengantar dari Universitas Harapan Bangsa.

c. Mengurus izin dari Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik

d. Mengurus izin kepada Kepala BKPM.

e. Setelah mendapat izin dari bagian Kepala BKPM, peneliti melakukan

kordinasi dengan bagian diklat untuk mempersiapkan pelaksanaan

penelitian.
43

f. Peneliti menjelaskan latar belakang, tujuan dan manfaat penelitian

kepada responden

g. Memberikan informed consent sebagai bukti bahwa mau untuk dijadikan

responden, dibantu oleh asisten peneliti.

h. Responden yang bersedia menjadi responden diberikan lembar checklist

berupa kartu yang harus dibawa saat melakukan kunjungan ulang

i. Peneliti memberikan kuesioner kepada responden dibantu oleh asisiten

peneliti. Peneliti mendampingi responden dalam mengisi kuesioner agar

dapat menjelaskan jika ada pertanyaan yang kurang jelas. Kuesioner

yang telah terisi langsung dikembalikan kepada peneliti untuk dicek

kelengkapan dari jawaban

j. Dalam penelitian ini peneliti berkolaborasi dengan pihak BKPM untuk

mengecek lembar checklist saat responden melakukan kunjungan ulang.

Peneliti juga melihat studi dokumentasi untuk mengecek ada ketelatan

atau tidak responden dalam mengambil obat setiap bulannya

k. Setelah kuesioner diisi semua, dikembalikan ke peneliti untuk dilakukan

pengecekan.
44

3. Alur Penelitian
Alur penelitian dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Mulai
Survei Pendahuluan
Penyusunan Proposal

Mengurus Ethical
ClearanceData
Pengambilan
Data Primer: Data Sekunder:
a. Kuesioner Jumlah Pasien TB
Pengolahan Data

Gambar 3.1 Alur Penelitian


Analisa Data dan
Pembahasan

I. PENGOLAHAN DAN ANALISA DATA


1. Pengolahan Data Selesai
Pada penelitian ini, alur dalam proses pengolahan data yang

digunakan yaitu:

a. Editing
Editing adalah untuk memeriksa kembali kebenaran data yang

diperoleh atau dikumpulkan (Hidayat, 2011). Editing dilakukan dalam

penelitian ini yaitu dengan memeriksa kembali angket yang telah diisi

dan dikembalikan oleh responden. Setelah data terkumpul, hal ini untuk

menghindari pengambilan data berulang.


b. Scoring
Scoring dalam penelitian ini adalah kegiatan pemberian skor pada

kuesioner jawaban responden yang terdapat dalam kuesioner untuk dapat

melakukan kegiatan penilaian kategori terhadap hasil jawaban kuesioner


45

responden. Pada penelitian ini bentuk jawaban dengan memberikan skor

pada jawaban responden.


c. Coding
Coding merupakan kegiatan memberikan kode numerik (angka)

terhadap data yang terdiri dari berbagai macam kategori (Hidayat, 2011).

Adapun coding dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:


1) Kepatuhan Minum Obat
a) Patuh diberi kode 2
b) Tidak Patuh diberi kode 1
2) Peran PMO
a) Baik diberi kode 3
b) Cukup diberi kode 2
c) Kurang diberi kode 1
3) Pendidikan
a) Pendidikan Tinggi diberi kode 3
b) Pendidikan Menengah diberi kode 2
c) Pendidikan Dasar diberi kode 1
4) Jenis Kelamin
a) Laki-Laki diberi kode 2
b) Perempuan diberi kode 1
5) Pekerjaan
a) Bekerja diberi kode 2
b) Tidak Bekerja diberi kode 1

4) Hubungan dengan Pasien

a) Pasangan (Suami/Istri) diberi kode 6

b) Anak diberi kode 5

c) Orang Tua diberi kode 4

a) Saudara diberi kode 3

b) Kakek/Nenek diberi kode 2

c) Lainnya diberi kode 1

d. Entri data
46

Entri data adalah kegiatan memasukan data yang telah dikupulkan

ke dalam master tabel atau data base komputer kemudian membuat

distribusi frekuensi sederhana (Hidayat, 2011).

e. Cleaning
Cleaning merupakan pengecekan kembali data yang sudah di entry

apakah ada kesalahan atau tidak, mengecek data yang sudah jadi dan

sewaktu ada kekeliruan dan dapat diperbaiki segera (Hidayat, 2011).


f. Tabulating
Tabulating yaitu membuat tabel-tabel data, sesuai dengan tujuan

penelitian atau yang diinginkan oleh peneliti (Hidayat, 2011).


g. Processing
Processing atau data entry adalah kegiatan memasukan data yang

telah dikumpulkan ke dalam master tabel atau data base komputer.

Processing yang digunakan pada penelitian ini program software

komputer.
2. Analisis Data
Langkah terakhir dari suatu penelitian adalah melakukan analisa data.

Analisa data dilakukan secara bertahap dan dilakukan melalui proses

komputerisasi (Notoatmodjo, 2012). Analisa dalam penelitian ini meliputi

a. Analisa Univariat

Analisa Univariat adalah analisa dengan menggunakan distribusi

frekuensi. Dengan distribusi frekuensi kita dapat mengetahui prosentase

suatu kelompok terhadap seluruh pengamatan. Setelah data didapatkan

maka dilakukan perhitungan persentase dengan rumus:

F
P= x100%
N
47

Keterangan:

P = Persentase

F = Frekuensi

N = Jumlah sampel

b. Analisa Bivariat

Analisa bivariat adalah analisa yang dilakukan terhadap dua

variabel yang diduga memiliki hubungan atau berkorelasi (Notoatmodjo

2012). Untuk mengetahui adanya hubungan, dilakukan uji sperman-rank

Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut :

Di mana :

rs : Koefisien Korelasi Rank Spearman

di : Selisih rank data variabel X dengan rank variabel Y (Xi-Yi).

n : Jumlah Responden

Menurut Santjaka (2009), dalam pengambilan keputusan berdasarkan

kriteria penilaian sebagai berikut :

1) Ha diterima jika p-value ≤ α (0,05) untuk taraf signifikan 5% berarti

terdapat hubungan.

2) Ha ditolak jika p-value > α (0,05) untuk taraf signifikan 5% berarti

tidak terdapat hubungan.


48

Tabel 3.4 Kekuatan Hubungan


Koefisien Kekuatan Hubungan
0,00-0,199 Sangat Rendah
0,20 – 0,399 Rendah
0,40 – 0,599 Sedang
0,60 – 0,799 Kuat
0,80 – 1,000 Sangat Kuat
Sumber: Sugiyono (2017)

J. ETIKA PENELITIAN
Menurut Hidayat (2011), dalam melaksanakan penelitian harus

memperhatikan prinsip - prinsip etika penelitian dan masalah etika penelitian

sebagai berikut :
1. Prinsip - prinsip etika penelitian
a. Prinsip manfaat (Beneficience)
Dengan berprinsip pada aspek manfaat, maka segala bentuk

penelitian yang dilakukan memiliki harapan dapat dimanfaatkan untuk

kepentingan manusia. Prinsip ini dapat ditegakkan dengan

membebaskan, tidak memberikan atau menimbulkan kekerasan pada

manusia, tidak menjadikan manusia untuk dieksploitasi. Penelitian yang

dihasilkan dapat memberikan manfaat dan mempertimbangkan antar

aspek risiko dengan aspek manfaat, bila penelitian yang dilakukan dapat

mengalami dilema dalam etik.


b. Prinsip menghormati manusia (Respect for human dignitiy)
Manusia memiliki hak dan mahluk yang mulia yang harus

dihormati, karena manusia memiliki hak dalam menentukan pilihan

antara mau dan tidak mau untuk diikut sertakan menjadi subjek

penelitian
c. Prinsip keadilan (Right to justice)
Prinsip ini dilakukan untuk menjujung tinggi keadilan manusia

dengan menghargai hak atau memberikan pengobatan secara adil, hak


49

menjaga privasi manusia, dan tidak berpihak dalam perlakuan terhadap

manusia.
2. Masalah Etika Penelitian
a. Informed consent
Informed consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti

dengan responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan.

Informed consent tersebut diberikan sebelum penelitian dilakukan

dengan memberikan lembar persetujuan untuk menjadi responden.

Tujuan informed consent adalah agar subjek mengerti maksud dan tujuan

penelitian. Jika subjek bersedia, maka mereka harus menandatangani

lembar persetujuan. Jika responden tidak bersedia, maka peneliti harus

menghormati hak pasien. Beberapa informasi yang harus ada dalam

informed consent tersebut antara lain partisipasi pasien, tujuan

dilakukannya tindakan, jenis data yang dibutuhkan, komitmen, prosedur

pelaksanaan, potensial masalah yang akan terjadi, manfaat, kerahasiaan

dan informasi yang mudah dihubungi.

b. Anonimity (tanpa nama)


Masalah ini merupakan masalah etika yang memberikan jaminan

dalam penggunaan subjek penelitian dengan cara tidak memberikan atau

mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur dan hanya

menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitian

yang akan disajikan.


c. Confidentiality (kerahasiaan)
Masalah ini merupakan masalah etika dengan memberikan jaminan

kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun masalah-masalah

lainnya. Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaan


50

oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada

hasil penelitian.

Anda mungkin juga menyukai