Anda di halaman 1dari 2

1. Kewajiban timbal balik antara suami dan istri, yaitu sebagai berikut.

a. Saling menikmati hubungan fisik antara suami istri, termasuk hubungan seksual di antara mereka.

b. Timbulnya hubungan mahram di antara mereka berdua, sehingga istri diharamkan menikah dengan
ayah suami dan seterusnya hingga garis ke atas, juga dengan anak dari suami dan seterusnya hingga garis
ke bawah, walaupun setelah mereka bercerai. Demikian sebaliknya berlaku pula bagi suami.

c. Berlakunya hukum pewarisan antara keduanya.

d. Dihubungkannya nasab anak mereka dengan suami (dengan syarat kelahiran paling sedikit 6 bulan
sejak berlangsungnya akad nikah dan dukhul/berhubungan suami isteri).

e. Berlangsungnya hubungan baik antara keduanya dengan berusaha melakukan pergaulan secara
bijaksana, rukun, damai dan harmonis;

f. Menjaga penampilan lahiriah dalam rangka merawat keutuhan cinta dan kasih sayang di antara
keduanya.

2. Kewajiban suami terhadap istri

a. Mahar. Memberikan mahar adalah wajib hukumnya, maka mażhab Maliki memasukkan mahar ke
dalam rukun nikah, sementara para fuqaha lain memasukkan mahar ke dalam syarat sahnya nikah,
dengan alasan bahwa pembayaran mahar boleh ditangguhkan.

b. Nafkah, yaitu pemberian nafkah untuk istri demi memenuhi keperluan berupa makanan, pakaian,
perumahan (termasuk perabotnya), pembantu rumah tangga dan sebagainya, sesuai dengan kebutuhan
dan kebiasaan yang berlaku pada masyarakat sekitar pada umumnya.

c. Memimpin rumah tangga.

d. Membimbing dan mendidik.

3. Kewajiban Istri terhadap Suami

a. Taat kepada suami.Istri yang setia kepada suaminya berarti telah mengimbangi kewajiban suaminya
kepadanya. Ketaatan istri kepada suami hanya dalam hal kebaikan. Jika suami meminta istri untuk
melakukan sesuatu yang bertentangan dengan syariat Allah Swt., maka istri harus menolaknya. Tidak ada
ketaatan kepada manusia dalam kemaksiatan kepada Allah Swt..

b. Menjaga diri dan kehormatan keluarga.Menjaga kehormatan diri dan rumah tangga, adalah mereka
yang taat kepada Allah Swt. dan suami, dan memelihara kehormatan diri mereka bilamana suami tidak
ada di rumah. Istri wajib menjaga harta dan kehormatan suami, karenanya istri tidak boleh keluar rumah
tanpa seizin suami.

c. Merawat dan mendidik anak.Walaupun hak dan kewajiban merawat dan mendidik anak itu merupakan
hak dan kewajiban suami, tetapi istripun mempunyai hak dan kewajiban merawat dan mendidik anak
secara bersama. Terlebih istri itu pada umumnya lebih dekat dengan anak, karena dia lebih banyak
tinggal di rumah bersama anaknya. Maju mundurnya pendidikan yang diperoleh anak banyak ditentukan
oleh perhatian ibu

Anda mungkin juga menyukai