Anda di halaman 1dari 9

Surat An-Nisa ayat 94

“Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu pergi (berperang) di jalan


Allah, maka telitilah dan janganlah kamu mengatakan kepada orang yang
mengucapkan ‘salam’ kepadamu: ‘Kamu bukan seorang mukmin,’ (lalu kamu
membunuhnya), dengan maksud mencari harta benda kehidupan di dunia, karena
di sisi Allah ada harta yang banyak. Begitu jugalah keadaanmu dahulu, lalu Allah
menganugerahkan nikmat-Nya atasmu, maka telitilah. Sesungguhnya Allah
Mahamengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. an-Nisaa’: 94)

Isi Kandungan Surah An-Nisa Ayat 94

Al-Bukhari meriwayatkan dari Ibnu `Abbas: wa laa taquuluu liman alqaa


ilaikumus salama lasta mu’minan (“Dan janganlah kamu mengatakan kepada orang
yang mengucapkan salam kepadamu: ‘Kamu bukan seorang mukmin”) Dia
berkata: “Terdapat seorang laki-laki yang membawa ghanimahnya, lalu ia
berjumpa dengan kaum muslimin dan berkata: “Assalaamu ‘alaikum.” Akan tetapi
mereka tetap membunuhnya dan mengambil ghanimahnya. Maka Allah
menurunkan ayat: wa laa taquuluu liman alqaa ilaikumus salama lasta mu’minan
(“Dan janganlah kamu mengatakan kepada orang yang mengucapkan salam
kepadamu: ‘Kamu bukan seorang mukmin”)
Al-Bukhari meriwayatkan dari Ibnu `Abbas, ia berkata, Rasullullah saw.
bersabda kepada Miqdad: “Apabila ada seorang mukmin yang menyembunyikan
keimanannya di saat bersama kaum kafir, lalu ia menampakkan imannya, tetapi
engkau membunuhnya, maka demikian pula halnya kamu pun dahulu
menyembunyikan ketika di Makkah.” Demikian yang disebutkan oleh al-Bukhari
secara mu’allaq dan ringkas.
Yaa ayyuHal ladziina aamanuu idzaa dlarabtum fii sabiilillaaHi
fatabayyanuu wa laa taquuluu liman alqaa ilaikumus salaama lasta mu’minan
tabtaghuuna ‘aradlal hayaatid dun-yaa fa ‘indallaaHi maghaanimu katsiiratun
kadzaalika kuntum min qablu famannallaaHu ‘alaikum fatabayyanuu (“Hai orang-
orang yang beriman, apabila kamu pergi [berperang] di jalan Allah, maka telitilah
dan janganlah kamu mengatakan kepada orang yang mengucapkan ‘salam’
kepadamu: ‘Kamu bukan seorang mukmin’ [lalu kamu membunuhnya], dengan
maksud mencari harta benda kehidupan di dunia, karena di sisi Allah ada harta
yang banyak. Begitu jugalah keadaanmu dahulu, lalu Allah menganugerahkan
nikmat-Nya atasmu, maka telitilah.”
Firman-Nya: fa ‘indallaaHi maghaanimu katsiiratun (“Karena di sisi Allah
ada harta yang banyak”.) Yaitu lebih baik dari harta benda kehidupan dunia yang
kalian sukai, yang membawa kalian untuk membunuh orang yang mengucapkan
salam pada kalian dan menampakkan keimanannya. Kalian mengabaikan dan
menuduh dia berpura-pura dan menyembunyikan jati diri, untuk memperoleh harta
kehidupan dunia. Sesungguhnya apa yang di sisi Allah berupa rizki yang halal,
lebih baik bagi kalian dari pada harta ini.
Firman-Nya: kadzaalika kuntum min qablu famannallaaHu ‘alaikum (“lalu
Allah menganugerahkan nikmat-Nya atasmu.”) Yaitu, sesungguhnya dahulu
sebelum kondisi ini kalian seperti keadaan orang-orang ini, yang merahasiakan dan
menyembunyikan keimanan mereka dari kaumnya. Sebagaimana dalam hadits
marfu’ yang lalu. Fa mannallaaHu ‘alaikum (“Lalu Allah menganugerahkan
nikmat-Nya atasmu.”) Yaitu Allah terima taubat kalian. Dan firman-Nya:
fatabayyanuu (“Maka telitilah”) adalah penguat yang terdahulu.
Firman-Nya: innallaaHa kaana bimaa ta’maluuna khabiiran (“Sesungguhnya
Allah Mahamengetahui apa yang kamu kerjakan.”) Sa’id bin Jubair berkata: “Ini
adalah penegasan dan ancaman.”
Surat Al-Hujurat Ayat 11

‫س َخ ْر ق َ ْو ٌم ِم ْن ق َ ْو ٍم عَ سَ ٰى أ َ ْن ي َ كُ و ن ُوا‬ ْ َ ‫ي َا أ َي ُّ َه ا ال َّ ِذ ي َن آ َم ن ُوا ََل ي‬


ۖ ‫َخ ي ًْر ا ِم نْ ُه ْم َو ََل ن ِسَ ا ٌء ِم ْن ن ِسَ ا ٍء عَ سَ ٰى أ َ ْن ي َ كُ َّن َخ ي ًْر ا ِم نْ ُه َّن‬
‫س ُم‬
ْ ‫س ِاَل‬ َ ْ ‫ب ۖ بِئ‬ِ ‫اْل َلْ ق َا‬ ْ ِ ‫َو ََل ت َلْ ِم ُز وا أ َنْ ف ُسَ كُ ْم َو ََل ت َن َا ب َ ُز وا ب‬
‫ك هُ ُم الظَّ ا لِ ُم و َن‬ َ ِ‫اْل ي َم ا ِن ۚ َو َم ْن ل َ ْم ي َت ُبْ ف َ أ ُو ٰل َ ئ‬ِ ْ َ ‫ق ب َ عْ د‬ُ ‫الْ ف ُسُ و‬
Artinya:

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki


merendahkan kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari
mereka. Dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya,
boleh jadi yang direndahkan itu lebih baik. Dan janganlah suka mencela dirimu
sendiri dan jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan. Seburuk-
buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barangsiapa
yang tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim.

Terjemahan Makna Bahasa Indonesia (Isi Kandungan)

Wahai orang-orang yang membenarkan Allah dan RasulNya serta


melaksanakan syariatNya, janganlah orang-orang Mukmin mengejek orang-orang
Mukmin lainnya, karena boleh jadi orang-orang yang diejek adalah lebih baik
daripada yang mengejek. Dan janganlah wanita-wanita yang beriman mengejek
janganlah wanita-wanita yang beriman lainnya, karena boleh jadi orang-orang
yang diejek adalah lebih baik daripada yang mengejek.
Janganlah pula sebagian dari kalian mencela sebagian lainnya, jangan pula
sebagian dari kalian memanggil memanggil sebagian yang lain dengan panggilan
(gelar) yang dia benci. Seburuk-buruk nama dan sifat adalah kefasikan, yaitu
penghinaan, perendahan dan pemanggilan dengan gelar buruk, sesudah kalian
masuk Islam dan memahaminya. Barangsiapa tidak bertaubat dari penghinaan,
perendahan dan pemanggilan dengan julukan buruk, maka mereka adalah orang-
orang yang menzhalimi diri mereka sendiri dengan melanggar larangan-larangan
ini.
Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan
Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

11. ۟‫مخ ْير۟ يَ ُكو ُنوا‬


َ ‫م ْن ُه‬ َ ‫من أَن َع‬
ِّ ۟‫سى۟ يَ ُكو ُنوا‬ ِّ ۟‫س َخ ْ۟ر َق ْوم۟ َق ْوم‬
ْ ۟‫ام ُنوا‬ َ
َ ‫لَاا َّلذي َنيأيُّ َها َء‬
(Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki
merendahkan kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari
mereka) Yakni bisa jadi orang yang diremehkan lebih baik di sisi Allah daripada
orang yang meremehkan.
۟‫سآء‬
َ ‫سآء۟ ن‬
َ ‫من ن‬
ِّ ‫َولَا‬
(Dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya) Yakni
dan jangan para wanita meremehkan wanita lainnya
۟‫ن‬ َ ‫أَن َع‬
َّ ‫سى۟ يَ ُك‬
(boleh jadi yang direndahkan itu) Yakni wanita yang diremehkan itu.
ۖ‫ن‬
َّ۟ ‫م ْن ُه‬
ِّ ‫َخيْرا‬
( lebih baik dari mereka) Yakni lebih baik daripada wanita yang meremehkan .
۟‫م‬
ْ ‫س ُك‬ ُ َ‫ل۟ َتلْم ُزوا۟ أ‬
َ ‫نف‬ َ ‫َو‬
(Dan janganlah suka mencela dirimu sendiri) Yakni janganlah kalian saling
mencela dan meremehkan.
ۖ۟‫اب ُزوا۟ بالْأَلْقب‬
َ ‫َولَا َت َن‬
( dan jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan) Yakni
janganlah kalian saling memberi julukan yang buruk yang membuat marah orang
yang dijuluki tersebut. Allah melarang hal ini karena dapat menjadi sebab
permusuhan; semisal memanggil seorang muslim dengan panggilan “hai fasik”
atau “hai munafik”, atau memanggil orang yang baru masuk Islam “hai Yahudi”
atau “hai Nasrani”, atau dengan panggilan “hai anjing”, “hai keledai”, atau “hai
babi”. Terkecuali panggilan yang telah dikenal luas dan tidak membuat marah
orang yang dipanggil, maka boleh menggunakan panggilan tersebut, seperti al-
A’masy (orang yang sakit mata) atau al-A’raj (orang pincang), ini adalah
panggilan dua orang perawi hadits.
ۖ۟‫د الْإيمن‬
َ۟ ‫وق بَ ْع‬
ُ۟ ‫س‬
ُ ‫م ال ُْف‬
ُ۟ ‫اس‬
ْ ‫س ال‬
َ۟ ‫ب ْئ‬
( Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk sesudah iman) Yakni
panggilan yang paling buruk adalah seseorang yang dipanggil kafir atau pezina
setelah ia beriman atau bertaubat. Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr.
Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah 11.
Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kelompok laki-laki kalian
merendahkan yang lainnya. Bisa jadi, orang-orang yang direndahkan itu lebih baik
di sisi Allah daripada orang-orang yang merendahkan. Suatu kelompok perempuan
juga jangan merendahkan kelompok lainnya. Bisa jadi yang direndahkan itu lebih
baik dari yang merendahkan. Janganlah kalian saling menghujat satu sama lain
dengan perkataan ataupun isyarat. Janganlah juga kalian memberi julukan dengan
julukan-julukan yang buruk dan tidak disukai. Seburuk-buruk penamaan seseorang
adalah panggilan fasik dan kafir, sedangkan dia beriman. Barangsiapa tidak
bertaubat dari apa yang dilarang oleh Allah, maka mereka adalah orang-orang yang
menzalimi diri mereka sendiri dengan menyiapkannya untuk diazab. Ayat imi
diturunkan untuk utusan Bani Tamim yang diingatkan dengan surah yang
membahas tentang perkara mereka. Mereka mengolok-olok sahabat-sahabat yang
fakir, saat melihat kondisi pakaian mereka. Ayat ini juga diturunkan bagi orang-
orang beriman yang ada di antara mereka.

Surat Al-Hujjurat ayat 12

‫ض الظَّ ِن إ ِ ث ْ مٌ ۖ َو ََل‬ َ ْ‫ير ا ِم َن الظَّ ِن إ ِ َّن ب َ ع‬ ً ِ ‫ي َ ا أ َي ُّ َه ا ال َّ ِذ ي َن آ َم ن ُ وا ا ْج ت َن ِ ب ُوا كَ ث‬


‫ب أ َ َح د ُكُ ْم أ َ ْن ي َ أ ْك ُ َل ل َ ْح َم أ َ ِخ ي ِه َم يْ ت ًا‬ُّ ‫ض ا ۚ أ َي ُ ِح‬
ً ْ‫ت َ َج سَّ سُ وا َو ََل ي َ غْ ت َبْ ب َ عْ ضُ كُ ْم ب َ ع‬
ٌ‫ب َر ِح ي م‬ ٌ ‫َّللا َ ت َ َّو ا‬ َّ ‫ف َ كَ ِر ْه ت ُ ُم و ه ُ ۚ َو ا ت َّق ُ وا‬
َّ ‫َّللا َ ۚ إ ِ َّن‬

Artinya :
Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka
(kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-
cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah
seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati?
Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah.
Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.

Penjelasan Ayat :
Wahai orang-orang yang beriman kepada Allah dan menjalankan apa yang
disyariatkan! Hindarilah kebanyakan dari tuduhan tanpa ada sebab-sebab dan
alasan yang tepat, karena sebagian dari prasangka itu dosa seperti berburuk sangka
kepada orang yang secara lahir tampak baik. Janganlah kalian mencari-cari aib
orang-orang yang beriman. Janganlah salah seorang dari kalian menyebutkan
tentang saudaranya dengan hal yang tidak disukainya, karena menyebutkannya
dengan apa yang tidak disukainya itu seperti makan bangkai saudaranya. Sukakah
salah seorang di antara kalian makan bangkai saudaranya sendiri? Maka hindarilah
menggunjingnya karena hal itu semisal makan bangkai saudara sendiri.
Bertakwalah kepada Allah dengan mengerjakan segala perintah-Nya dan menjauhi
segala larangan-Nya, sesungguhnya Allah Maha Menerima tobat dari hamba-
hamba-Nya yang bertobat kepada-Nya, Maha Penyayang kepada mereka. (Tafsir
al-Mukhtashar)
۟‫ن‬
ِّ ‫الظ‬
َّ ‫ن‬َ۟ ‫م‬
ِّ ‫اج َتن ُبوا۟ كَثيرا‬
ْ ۟‫ام ُنوا‬ َ۟ ‫يأَيُّ َها ا َّلذ‬
َ ‫ين َء‬
(Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan prasangka) Yaitu
berprasangka buruk terhadap orang baik. Adapun terhadap orang jahat dan fasik
maka kita diperbolehkan berprasangka sesuai apa yang nampak dari mereka.

۟‫ن إثْم‬
ِّ۟ ‫الظ‬
َّ ‫ض‬َ۟ ‫ن بَ ْع‬
َّ۟ ‫إ‬
( karena sebagian dari prasangka itu dosa) Yakni sebagian prasangka yang
mengandung dosa ini adalah prasangka buruk terhadap orang baik

۟‫سوا‬
ُ ‫س‬
َّ ‫َولَا َت َج‬
( Dan janganlah mencari-cari keburukan orang)

Berikut ini adalah isi kandungan Surat Al Hujurat ayat 12:

 Allah memerintahkan orang-orang yang beriman untuk menjauhi


prasangka buruk.
 Allah melarang memata-matai dan mencari-cari keburukan orang lain.
 Allah melarang ghibah. Bahkan menjelaskan ghibah laksana memakan
bangkai saudaranya sendiri.
 Buruk sangka, memata-matai dan mencari-cari keburukan orang lain serta
ghibah adalah haram serta menjadi perusak persatuan. Padahal orang-
orang beriman itu bersaudara dan harus menjaga persatuan sebagaimana
dijelaskan dalam Surat Al Hujurat ayat 10.
 Allah memerintahkan orang-orang beriman untuk bertaqwa. Jika orang
beriman masih melakukan perbuatan buruk tersebut, hendaklah bertaubat
dan bertaqwa. Dengan taqwa, terjagalah diri dari sifat-sifat buruk tersebut
dan dengan taqwa Allah akan menerima taubatnya.
 Allah senantiasa membuka pintu taubat dan pintu kasih sayang bagi
hamba-hamba-Nya yang bertaubat dan bertaqwa.
Demikian Surat Al Hujurat ayat 12 mulai dari tulisan Arab dan latin,
terjemah dalam bahasa Indonesia, tafsir dan isi kandungan maknanya. Semoga
bermanfaat dan menghindarkan kita dari perbuatan buruk yang merusak persatuan
Islam. Wallahu a’lam bish shawab. [Muchlisin BK/BersamaDakwah

Daftar Pusataka

Referensi: https://tafsirweb.com/37710-surat-al-hujurat-ayat-10-12.html
Referensi: https://tafsirweb.com/37710-surat-al-hujurat-ayat-10-12.html
Referensi: https://tafsirweb.com/9781-surat-al-hujurat-ayat-11.html

Anda mungkin juga menyukai