Oleh Kelompok 8.
FAKULTAS SYARIAH
2023
An-Nisa Ayat 144 & 159
Dalam ayat ini Allah SWT menyeru kepada kaum Muslimin supaya tidak
meminta pertolongan kepada orang-orang kafir yang memusuhinya baik dengan
meminta pendapat atau berkawan baik dengan mereka, serta tidak boleh
memberikan kepercayaan (amanah) apalagi membocorkan rahasia secara terang-
terangan kepada mereka.
Kandungan An-Nisa ayat 144 ini juga menjelaskan agar kaum Muslimin
diminta selalu berhati-hati dalam meminta pertolongan kepada orang-orang kafir
yang memusuhi Islam baik dengan pikiran maupun dengan perbuatan sebab
pertolongan yang diperoleh dari orangorang kafir itu justru mungkin dapat
membahayakan kaum Muslimin sendiri.
Kandungan Hikmah
Ayat 159
ْ ۚ َويَ ْى َم
ٰٰٓٓال ِقيٰٓ َو ِة ٰٓ ۚ ٰٰٓٓةٰٓاِ ََّلٰٓلَيُؤْ ِهٌ ََّيٰٓ ِتهٰٰٓٓقَ ْث َلٰٓ َه ْىتِه ْ يٰٓا َ ْه ِل
ِ ٰٰٓٓال ِكت ْٰٓ َواِ ْىٰٓ ِ ّه
ش ِهيْذٰۚٓاَ ٰٓيَ ُك ْى ُىٰٓ َللَ ْي ِه ْن
Artinya :” Tidak ada seorang pun di antara Ahli Kitab yang tidak beriman
kepadanya (Isa) menjelang kematiannya. Dan pada hari Kiamat dia (Isa) akan
menjadi saksi mereka.”
Tafsir Tidak ada seorang pun di antara Ahli Kitab, baik Yahudi maupun
Nasrani, yang tidak beriman kepadanya, yakni kepada Nabi Isa bahwa beliau
adalah utusan Allah, sebelum kematiannya, yakni sebelum kematian dari Ahli
Kitab itu. Dan pada hari Kiamat, dia, Nabi Isa, akan menjadi saksi terhadap
mereka bahwa beliau adalah utusan Allah, dan tidak pernah menyampaikan
kepada umatnya selain apa yang diperintahkan Allah agar disampaikan kepadanya.
Tidak ada seorang pun dari Ahli Kitab, baik Yahudi maupun Nasrani,
melainkan akan beriman kepada Nabi Isa dengan iman yang sebenarnya sebelum
mereka itu mati, yaitu ketika menghadapi sakaratul maut. Orangorang Yahudi
akan beriman, bahwa Nabi Isa itu utusan Allah dan roh yang ditiupkan kepada
Maryam dan sebagai makhluk ciptaan Allah. Orang-orang Nasrani pun akan
beriman bahwa Nabi Isa adalah hamba Allah dan kalimah-Nya, bukan Allah dan
bukan pula anak Allah. Keimanan mereka yang sedemikian itu tidak berguna lagi,
sebab dinyatakan setelah roh mereka sampai di tenggorokan, setelah mereka
melihat tandatanda di alam akhirat. Tercantum dalam firman Allah:
Ada pula sebagian ulama yang menafsirkan ayat ini demikian: tidak ada
seorang pun dari Ahli Kitab, nanti pada akhir zaman. Beliau akan memecahkan
salib lambang umat Nasrani, akan memusnahkan babi dan segala kekejian.
Setelah itu dunia akan mengalami kesuburan, keamanan dan kesejahteraan yang
adil dan merata. Ketika itu Ahli Kitab dari Yahudi dan Nasrani akan beriman
semuanya kepada Nabi Isa sebelum wafat, dan setelah wafat beliau dimakamkan
di samping makam Nabi Muhammad di Medinah. Turunnya beliau ke dunia ini
adalah untuk menegakkan syariat Muhammad sehingga Nabi Muhammad tetap
menjadi saksi atas keimanan atau kekafiran Ahli Kitab, seperti dijelaskan dalam
firman Allah:
Tafsir
Ayat ini melarang orang yang beriman menjadikan ibu bapak dan saudara
mereka yang masih kafir, menjadi pemimpin karena dikhawatirkan mereka akan
mengetahui keadaan kaum Muslimin dan kekuatannya. Perbuatan seperti itu akan
sangat bermanfaat bagi pihak kafir untuk menyerang kaum Muslimin.
Orang mukmin yang tidak menaati larangan itu dan dalam keadaan
perang, mereka masih membantu orangorang kafir, karena yang dibantu itu ada
hubungan kekeluargaan, maka dia adalah orang yang zalim, terhadap diri,
pengikut-pengikut, dan agamanya.
Al-Mujadalah Ayat 14