Makalah Psikiatri
Makalah Psikiatri
Oleh :
100100164
Pembimbing :
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa atas
berkat dan rahmat-Nya saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Gangguan Kepribadian Skizoid”.
Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kami sangat mengharapkan saran dan kritik demi kesempurnaan
laporan kasus selanjutnya. Terimakasih
Penulis
1
DAFTAR ISI
Halaman
PEMBAHASAN ........................................................................................................... 2
2.1.7.
Terapi…………………………………………………………………...6
BAB I
PENDAHULUAN
Gangguan kepribadian memiliki jumlah terbanyak sekitar 5% dari hitungan secara kasar tafsiran jumlah
penduduk gangguan jiwa. Penelitian gangguan kepribadian pada remaja dandewasa awal di Desa Sedeng Pacitan,
sampel yang digunakan adalah remaja dan dewasa awaldi desa Sedeng Pacitan yang berusia 18-25 tahun baik itu
laki-laki dan perempuanyang berjumlah 152 orang. Dari hasil penelitian prevalensi gangguan kepribadian, dapat
di rincimmenurutdelapanaspekyaitukepribadian shizoid sebanyak 26 orang (17.10%), gangguan kepribadian paranoidsebanyak 27
orang (17.76%), gangguan kepribadian ambang sebanyak 22 orang(14.4%),gangguan kepribadian anti sosial
sebanyak 29 orang (19.07%) dan gangguan lain sepertikondisi emosional sebanyak 37 orang (24.34%),depresi
sebanyak 35 orang (23.02%) danimpulsif sebanyak 28 orang (18.42%).
Melihat tingginya prevalensi gangguan kepribadianmaka dapat disimpulkan bahwa status kesehatan
masyarakat khususnya remaja dan dewasaawal di desa Sedeng Pacitan menunjukkan pada tingkat
rendah.Kenyataannya, dalam banyak segi, setiap orang adalah unik, khas. Akibatnya yang lebih seringterjadi
adalah kita mengalami salah paham dengan teman di kampus, sejawat dikantor tetanggaatau bahkan dengan
suami/istri dan anak-anak dirumah. Kita terkejut oleh tindakan di luar batas yang dilakukan oleh seseorang
yang biasa dikenal alim dan saleh, dan masih banyak lagi.
Oleh karena itu, kita membutuhkan sejenis kerangka acuan untuk memahami dan menjelaskantingkah
laku diri sendiri dan orang lain.kita harus memahami defenisi dari kepribadian itu, bagaimana kepribadan itu
terbentuk. Selain itu kita membutuhkan teori-teori tentang tingkahlaku, teori tentang kepribadian agar
terbentuk suatu kepribadian yang baik. Sehinggagangguan-gangguan yang biasa muncul pada kepribadian setiap
individu dapat dihindari (5).
BAB II
1
PEMBAHASAN
2.1.1 DEFENISI
Pola perilaku berupa perlepasan diri dari hubungan social disertai kemampuan ekspresi emosi
yang terbatas dalam hubungan interpersonal. Bersifat pervasive, berawal sejak dewasa muda dan
nyata dalam pelbagai konteks (1).
2.1.2 ETIOLOGI
2.1.3 EPIDEMIOLOGI
Prevalensi gangguan kepribadian skizoid belum ditegakkan, tetapi gangguan ini mungkin
mengenai 7,5 persen populasi umum. Rasio jenis kelamin gangguan ini tidak diketahui; sejumlah
studi melaporkan rasio laki-laki banding perempuan adalah 2:1. Orang dengan gangguan ini
condong bekerja sendiri dan tidak melibatkan atau hanya melibatkan sedikit kontak dengan
1
orang lain. Banyak diantara mereka lebih menyukai bekerja malam dibandingkan siang sehingga
mereka tidak harus menghadapi banyak orang (3).
2.1.4 DIAGNOSIS
A. Sebuah pola meresap pelepasan dari hubungan sosial dan pembatasan berbagai ekspresi emosi
dalam pengaturan interpersonal, oleh awal masa dewasa dan hadir dalam berbagai konteks,
seperti yang ditunjukkan oleh empat (atau lebih) dari berikut:
1. tidak keinginan atau menikmati hubungan, termasuk menjadi bagian dari keluarga.
3. memiliki minat sedikit, jika ada, untuk memiliki pengalaman seks dengan orang lain.
6. muncul acuh tak acuh terhadap pujian atau kritik dari orang lain.
B. Tidak terjadi secara eksklusif selama perjalanan dari skizofrenia , suasana hati dengan fitur
gangguan psikotik , gangguan psikotik yang lain , atau gangguan perkembangan yang luas dan
tidak langsung karena adanya efek fisiologis dari kondisi medis yang umum .
Terapis yang mengingatkan bahwa kriteria tersebut harus ( 1 ) pola yang luas , ( 2 ) dan harus
mulai dari awal masa dewasa .Jika kriteria utama orang orang tidak dapat dicapai , gangguan
kepribadian yang tidak dapat didiagnosis ( ) secara teknis .Jika beberapa kriteria lain yang hadir ,
terapis yang harus mengerti bahwa menata ini melayang ke arah yang tidak diinginkan dan
perilaku maladaptif terkait dengan gangguan .Teknik pengobatan yang diuraikan di bawah ini
akan digunakan untuk bergerak ke arah gaya ini bukan gangguan (4).
1
Diagnosis diferensial ada beberapa penyakit lainnya yang berisi karakteristik mirip schizoid
dengan gangguan kepribadian .beberapa gangguan orang. Terapis yang didorong untuk
penelitian penyakit ini sama dengan menggunakan dsm-iv-tr .
Perbedaan antara schizoid gangguan kepribadian dan gangguan ketiga adalah yang ketiga adalah
gigih gangguan psikotik schizoid sementara gejala gangguan kepribadian tidak .
Gangguan kepribadian schizoid kadangkala sulit untuk membedakan dari kedua gangguan.
Kedua gangguan , akan tetapi , biasanya memiliki gangguan interaksi sosial lebih mendalam.
Diagnosis harus digunakan jika symptomology muncul secara langsung berkaitan dengan
kesehatan secara umum perubahan .
Gangguan kepribadian schizoid tidak mengandung kognitif atau gangguan kepribadian dan
distorsi persepsi schizotypal.
Gangguan kepribadian schizoid tidak mengandung penuh ketakutan dan kecurigaan saat
keinginan tidak gangguan kepribadian paranoid.
Menghindari gangguan kepribadian yang bisa membuat elemen dari rasa takut atau malu yang
mendalam yang ditemukan dan mengantisipasi penolakan berlebihan yang tidak memadai
.Gangguan kepribadian schizoid.
Gangguan obsesif-kompulsif kepribadian berisi banyak ciri-ciri yang sama sebagai gangguan
kepribadian schizoid , tetapi kepribadian yang mendasari gangguan obsesif-kompulsif memiliki
kemampuan dan keinginan untuk keintiman (4).
Onset gangguan kepribadian schizoid biasanya terjadi pada masa kanak-kanak awal. Seperti
semua gangguan kepribadian. Gangguan kepribadian schizoid berlangsung lama. Tetapi tidak
selalu seumur hidup. Proporsi pasien yang mengalami skizofrenia tidak diketahui (3)
2.1.7 TERAPI
Psikoterapi. Terapi pasien dengan gangguan kepribadian schizoid menyerupai pasien dengan
gangguan kepribadian paranoid. Meskipun demikian, kecenderungan pasien schizoid untuk
berintropeksi sesuai harapan psikoterapis, dan pasien schizoid, jika jauh, dapat menjadi pasien
yang setia. Ketika rasa percaya timbul, pasien schizoid dengan keraguan hebat, mengungkapkan
banyak khayalan, teman khayalan, dan rasa takut akan ketergantungan yang tidak
tertanggungkan bahkan menyatu dengan terapis.
2. Gejala-gejala sekunder
(1) Waham
(2) Hallusinasi
(3) Gejala katatonik atau gangguan psikomotorik yang lain
Skizofrenia dapat dibedakan menjadi beberapa tipe menurut PPDGJ III tahun 1993, yaitu :
F 20. 0 Skizofrenia paranoid
F 20. 1 Skizofrenia hebefrenik
F 20. 2 Skizofrenia katatonik
F 20. 3 Skizofrenia tak terinci (undifferentiated)
F 20. 4 Skizofrenia pasca-skizofrenia
F 20. 5 Skizofrenia residual
F 20. 6 Skizofrenia simpleks
F 20. 7 Skizofrenia lainnya
F 20. 8 Skizofrenia YTT (6)
DAFTAR PUSTAKA
1
1 Elvira d Sylvia and Hadisukanto gitayanti, 2013, edisi kedua, buku ajar psikiatri, badan
penerbit FK UI, halaman : 350.
2. http://www.academia.edu/3776012/Psikollogi_Abnormal_Gangguan_Kepribadian
3. Kaplan dan Sadock, edisi kedua, buku ajar psokiatri klinis, halaman: 370-372
4. http://maretwebproject.com/users/docs/schizoid.pdf
5. http://www.scribd.com/doc/95043672/refrat-GANGGUAN-KEPRIBADIAN#scribd