Resensi Novel Janshen
Resensi Novel Janshen
A. Data Buku
1) Judul buku : Janshen
2) Pengarang : Risa Saraswati
3) Penerbit : PT. Bukune Kreatif Cipta
4) Tahun terbit : 2017
5) Jumlah halaman : x + 214 halaman
6) Nomor ISBN : 978-602-220-241-7
B. Sinopsis Buku
Jantje Heinrich Janshen, seorang anak kecil yang umurnya belum genap enam
tahun. Ia berasal dari keluarga sederhana yang mencoba peruntungan di Indonesia
sebagai pedagang. Walaupun dalam keadaan yang sederhana, keluarga ini terlihat sangat
rukun, bahagia dan menjaga satu sama lain. Keadaan memburuk ketika Lizbeth dan
Reina, anak pertama dan ketiga dikeluarga ini dinyatakan sakit dan memaksa keluarga ini
harus berpisah. Kedua orangtua Janshen menyerahkan usaha yang mereka lakoni di
Indonesia kepada Anna, anak kedua mereka sembari menjaga Janshen yang masih kecil.
Sementara itu, kedua orangtua Janshen akan membawa Lizbeth dan Reina ke Netherland
untuk berobat.
Keadaan Hindia Belanda yang semakin memanas memaksa Anna dan Janshen
untuk tinggal di rumah keluarga Grunigen, sahabat ayah Janshen. Keadaan lebih
memburuk saat Anna mengetahui bahwa Reina sudah menghembuskan napas terakhirnya
dan Lizbeth yang mengalami koma. Janshen yang lugu tidak mengetahui apapun yang
terjadi saat itu karena Anna berusaha untuk menutupi semuanya.
Suatu hari, dengan tergesa-gesa Robert Grunigen menyuruh Anna dan Janshen
untuk bersembunyi di loteng. Samar-samar mereka bisa mendengar bangsa Nippon
datang ke rumah itu. Dan yang paling menyedihkan, terdengar suara teriakan dan
tangisan dari keluarga Grunigen. Anna terperanjat ketika ia melihat Satirah saat ia ingin
mengambil makanan dari dapur untuk disembunyikan di loteng. Satirah berjanji untuk
melindungi Anna dan Janshen, namun perjuangan Satirah sia-sia. Anna harus berpisah
dengan Janshen saat ia ketahuan masih berada di rumah keluarga Grunigen. Tak tinggal
diam, Satirah mengajak Janshen untuk menemui seseorang yang sangat dipercayai
keluarga Janshen tanpa ketahuan pihak Jepang. Namun takdir berkata lain, Janshen yang
masih kecil harus mati ditangan Jepang.
C. Unsur Instrinsik
1) Tema : Sejarah
2) Alur : Mundur
3) Tokoh /penokohan
Jan Tje Hanrich Janshen ( Tokoh Utama ) = cengeng, suka merajuk,
periang, hiperaktif.
Jan Garrelt Janshen ( Ayah Janshen ) = pekerja keras, adil,
bijaksana
Marthaus Janshen ( Ibu Janshen ) = anggun, penyabar,
penyayang
Maria Elizabeth Janshen ( Kakak 1 ) = lemah lembut
Engel Annabele Janshen ( Kakak 2 ) = kutu buku, penyayang,
sabar
Margarethie Reina Janshen ( Kakak 3 ) = anggun, penyayang, mudah
tersinggung
Robert Grunigen ( Sahabat Reina ) = periang, dermawan,
Satirah ( Sahabat Reina ) = baik hati
Joshua ( Sepupu Satirah, Guru les Anna ) = jahat, congkak, penghianat
4) Setting
Tempat : Pemukiman di Bandoeng, rumah keluarga Janshen dan
keluarga Grunigen
Waktu : Pagi, siang dan malam hari
Suasana : Sedih, menegangkan, haru, bahagia
5) Sudut pandang : Orang ketiga
6) Amanat
Harus lebih berhati-hati dengan orang yang baru kita kenal.
Harus menjaga kerukunan antar keluarga.
Berbuat baiklah kepada semua orang tanpa memandang suku, ras maupun
agama.
Taat kepada Tuhan Yang Maha Esa
D. Penilaian Buku
1) Kelebihan
Bahasa mudah dipahami.
Cover buku yang menarik dengan warna pink sebagai latarnya
Mengandung unsur sejarah dalam cerita.
Cerita tidak berbelit-belit.
2) Kekurangan
Terdapat beberapa penulisan kata yang salah.
Ending yang tidak diceritakan secara gambling.
E. Kesimpulan
Novel ini sangat menarik untuk dibaca oleh semua kalangan. Menceritakan
tentang kehidupan nyata seseorang yang sudah meninggal dimasa hidupnya
sehingga menjadikannya novel dengan cerita yang unik. Selain itu, terdapat
banyak pesan yang terkandung di dalamnya untuk kita jadikan teladan dalam
kehidupan sehari-hari. Novel ini juga mengandung unsur sejarah saat penjajahan
bangsa Belanda sehingga pembaca sedikit lebih tahu tentang penjajahan dahulu.