Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

FORMASI CHEVRON

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah


MANAJEMEN KELAS

Dosen Pengampu: Atiqatul Musyarofah, S.Pd., M.Pd.I.

Disusun Oleh:
Mimin Fitrotul Husnia
Rikha Elviana
Sholikhatul Fahmi

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM (IAI) IBRAHIMY
GENTENG-BANYUWANGI
2018
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr. wb.


Alhamdulillahirobbil’alamin. Puji syukur kepada Tuhan yang Maha Esa,
sholawat serta salam semoga tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad
SAW. yang telah menjadikan kita sebagai umat yang baik.
Dengan mengucapkan Alhamdulillah kehadirat Allah SWT. yang melimpahkan
rahmat, taufiq dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “Formasi Chevron”
Kami menyadari bahwa makalah ini masih belum sempurna dan banyak
kekurangannya. Oleh karena itu, saran dan kritik yang bersifat membangun sangat
kami harapan untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan. Akhir dari kesempatan ini
kami menyampaikan terima kasih kepada Ibu Atiqatul Musyarofah, S.Pd., M.Pd.I.,
selaku dosen pembimbing yang turut membantu dalam upaya penyelesaian makalah
ini, serta kepada teman-teman yang memberi motivasi dalam penyusunan makalah.
Kami juga mengharapkan saran dan kritik demi perbaikan dan penyempurnaan
makalah ini. Dan semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan
dan bermanfaat bagi semua pembaca.

Wassalamu’alaikum wr.wb.

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................... i


DAFTAR ISI .................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ..................................................................................... 2
C. Tujuan ......................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Pengelolaan Kelas ..................................................................... 3
B. Tujuan Pengelolaan Kelas ........................................................................... 4
C. Formasi Chevron ....................................................................................... 5
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................................ 7
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 8

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dasar pendidikan adalah landasan berpijak dana rah bagi pendidikan sebagai
wahana pengembangan manusia dan masyarakat. Walaupun pendidikan itu universal,
namun bagi suatu masyarakat pendidikan akan diselenggarakan berdasarkan filsafat
dana tau pandangan hidup serta berlangsung dalam latar belakang sosial budaya
manusia tersebut. Dengan tujuan pendidikan yang akan dicapai pada saat menempuh
pendidikan, dapat mencapai tujuan pendidikan dengan masa depan yang cerah. (Moore
T.W dalam buku Dwi Siswono:26) tujuan pendidikan itu merupakan sesuatu yang
ingin dicapai oleh kegiatan pendidikan. Pendidikan harus dimulai dengan tujuan, yang
diasumsikan sebagai nilai. Tanpa sadar tujuan maka dalam praktek pendidikan tidak
ada artinya.

Bagian yang penting dalam pembelajaran adalah proses pembelajaran. Proses


pembelajaran merupakan kegiatan yang tidak hanya sebatas memberikan pengetahuan
tetapi juga untuk pembentukan sikap dan keterampilan siswa.

1
1.2 Rumusan Masalah

1. Apa Pengertian Pengelolaan Kelas ?


2. Apa saja Tujuan Pengelolaan Kelas ?
3. Apa itu Formasi Chevron ?

1.3 Tujuan Masalah

1. Mengetahui Pengertian Pengelolaan Kelas


2. Mengetahui Tujuan Pengelolaan Kelas
3. Mengetahui Formasi Chevron

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pengelolaan Kelas

Pengelolaan kelas terdiri dari dua kata yaitu pengelolaan dan kelas. Syaiful
Bahri dan Aswan Zain (2006: 175), mengemukakan bahwa pengelolaan itu sendiri akar
katanya adalah “kelola”, istilah lain dari kata pengelolaan adalah “manajemen”.
Manajemen adalah kata yang asli dari Bahasa inggris, yaitu management, yang berarti
ketatalaksanaan, tata pimpinan, pengelolaan. Sejalan dengan pendapat Suharsimi
Arikunto (1990:2, dalam Syaiful Bahri dan Aswan Zain) yang mengemukakan bahwa
manajemen atau pengelolaan dalam pengertian umum adalah pengadministrasian,
pengaturan atau penataan suatu kegiatan.

Depdikbud (1989, dalam Maman Rachman, 1998/1999:11) menyebutkan


bahwa pengelolaan adalah proses yang memberikan pengawasan pada semua hal yang
terlibat dalam pelaksanaan kebijakasanaan dan pencapaian tujuan. Lebih lanjut
dijelaskan oleh Winarto Hamiseno (1979:8) yaitu pengelolaan adalah subtantifa dari
mengelola. Sedangkan mengelola berarti suatu tindakan yang dimulai dari penyusunan
data, merencana, mengorganisasikan, melaksanakan dengan pengawasan dan penilaian
. pengelolaan menghasilkan sesuatu dan suatu dapat merupakan sumber
penyempurnaan dan peningkatan pengelolaan selanjutnya.

Pengertian pengelolaan kelas itu sendiri (Classroom management) menurut Tri


Mulyani (2001 : 6) sebagai kepemimpinan ataupun ketatalaksanaan guru dalam praktek
penyelenggaraan kelas. Jadi, guru yang penting tidak hanya mengajar tetapi juga
bertindak sebagai pengelola kelas (manager dalam kelas tersebut). Dilihat dari pihak
3
guru, Mulyani Sumantri dan Johar Permana (1999 : 281) mengatakan bahwa
keberhasilan belajar mengajar bukan sekedar ditentukan oleh kemampuan dalam
menguasai bahan pelajaran (subject mater knowledge), tetapi juga dipengaruhi oleh
kemampuannya mengelola kelas (action system knowledge).

Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa pengelolaan kelas atau


manajemen kelas merupakan berbagai cara atau upaya yang dilakukan seperti
menciptakan, memperbaiki dan memelihara situasi, organisasi maupun segala saran
dan prasarana yang digunakan atau mendukung proses pembelajaran agar proses
pembelajaran yang dialami oleh siswa dapat berjalan dengan efektif.

2.2 Tujuan Pengelolaan Kelas

Tujuan pengelolaan kelas pada hakikatnya telah terkandung dalam tujuan


pendidikan. Secara umum tujuan pengelolaan kelas adalah penyediaan fasilitas bagi
bermacam-macam kegiatan belajar siswa dalam lingkungan sosial, emosional, dan
intelektual dalam kelas. Fasilitas yang disediakan itu memungkinkan siswa dalam
belajar dan bekerja, terciptanya suasana sosial yang memberi kepuasan, suasana
disiplin, perkembangan intelektual, emosional dan sikap serta apresiasi pada siswa
(Sudirman, 1991, 311, dalam Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, 2006 : 178).

Adapun tujuan pengelolaan kelas menurut Mulyani Suharsimi dan Johar Permana
(1999 : 282) adalah :

a. Mewujudkan situasi dan kondisi kelas yang memungkinkan siswa


mengembangkan kemampuannya secara optimal.
b. Mempertahankan keadaan yang stabil dalam suasana kelas, sehingga bila tejadi
gangguan dalam belajar mengajar dapat dieleminir.
c. Menghilangkan sebagian hambatan dan pelanggaran disiplin yang dapat
merintangi terwujudnya interaksi belajar mengajar.

4
d. Mengatur semua perlengkapan dan peralatan yang memungkinkan siswa
belajar sesuai dengan lingkupan sosial, emosional, dan intelektual siswa dalam
kelas.
e. Melayani dan membimbing perbedaan individual siswa.

A. Model-model Pengelolaan Kelas

Model pengelolaan kelas merupakam suatu pola yang digunakan sebagai


pedoman agar siswa bias lebih aktif dalam mengikuti pelajaran. Ada beberapa model-
model pengelolaan kelas menurut Novan Ardy Wiyani (2013 : 130).

a. Penataan Ruang Kelas

1. Pengaturan Tempat Duduk


Dalam belajar siswa memerlukan tempat duduk. Tempat duduk mempengaruhi
siswa dalam belajar. Tempat duduk mempengaruhi siswa dalam belajar. Bila
tempat duduk bagus, tidak terlalu rendah, tidak terlalu besar, tidak berat bundar,
persegi panjang dan sesuai dengan postur tubuh siswa maka siswa dapat belajar
dengan baik dan tenang. Bentuk dan ukuran tempat duduk yang digunakan
sekarang bermacam-macam, ada yang satu tempat duduk dapat diduduki oleh
beberapa orang siswa. Sebaiknya tempat duduk siswa itu tidak berukuran
terlalu besar agar mudah diubah-ubah formasi sesuai dengan keinginan.

2.3 Formasi Chevron

Diakui ataupun tidak pada kondisi tertentu formasi kelas tradisional kurang
memadai untuk menjadikan kegiatan belajar efektif yaitu kegiatan belajar yang
menjadikan siswa aktif, apalagi jika jumlah siswa melebihi standar yang telah
ditentukan atau terlalu banyak. Tentunya hal tersebut menuntun guru untuk lebih
kreatif dalam menjadikan siswa untuk tetap aktif. Formasi tempat duduk chevron bisa
digunakan sebagai solusinya. Hal ini disebabkan dalam formasi chevron jarak antar
siswa dan jarak siswa dengan guru dapat terkurangi. Dengan demikian formasi ini

5
menjadikan guru dan siswa mempunyai pandangan yang lebih terhadap lingkungan
kelas dan dapat berperan secara aktif dalam kegiatan belajar mengajar.

Formasi chevron ini membuat interaksi guru dengan siswa dan antar siswa lebih
intensif sehingga siswa dapat menjalani kegiatan belajar mengaja dengan antusias,
menyenangkan, dan focus. Formasi ini cocok digunakan oleh guru jika guru hendak
menyampaikan materi dengan metode ceramah, interaktif, Tanya jawab, dan diskusi
kelompok.

Adapun kelebihan dari formasi chevron yaitu dapa mengurangi jarak diantara
siswa maupun siswa dengan guru, sehingga siswa dan guru mempunyai pandangan
yang lebih baik terhadap lingkungan kelas dan mampu aktif dalam pembelajaran.

6
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pengelolaan kelas terdiri dari dua kata yaitu pengelolaan dan kelas. Syaiful
Bahri dan Aswan Zain (2006: 175), mengemukakan bahwa pengelolaan itu sendiri akar
katanya adalah “kelola”, istilah lain dari kata pengelolaan adalah “manajemen”.
Manajemen adalah kata yang asli dari Bahasa inggris, yaitu management, yang berarti
ketatalaksanaan, tata pimpinan, pengelolaan. Sejalan dengan pendapat Suharsimi
Arikunto (1990:2, dalam Syaiful Bahri dan Aswan Zain) yang mengemukakan bahwa
manajemen atau pengelolaan dalam pengertian umum adalah pengadministrasian,
pengaturan atau penataan suatu kegiatan.

Secara umum tujuan pengelolaan kelas adalah penyediaan fasilitas bagi


bermacam-macam kegiatan belajar siswa dalam lingkungan sosial, emosional, dan
intelektual dalam kelas.

Formasi chevron ini membuat interaksi guru dengan siswa dan antar siswa lebih
intensif sehingga siswa dapat menjalani kegiatan belajar mengaja dengan antusias,
menyenangkan, dan focus. Formasi ini cocok digunakan oleh guru jika guru hendak
menyampaikan materi dengan metode ceramah, interaktif, Tanya jawab, dan diskusi
kelompok.

7
DAFTAR PUSTAKA

https//:www.skripsipenerapanpengelolaankelassdbantul_runtina.com.(diakses
tanggal 20 maret 2019)
Muh. Uzer Usman, Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar Mengajar, (Bandung : Rosda
Karya, 1993), 8
M Ngalim Purwanto, Prinsip-Prinsip dan Evaluasi Pengajaran, (Bandung : Rosda
Karya, 1998), 76

Anda mungkin juga menyukai