Formasi Bangku Chevron
Formasi Bangku Chevron
FORMASI CHEVRON
Disusun Oleh:
Mimin Fitrotul Husnia
Rikha Elviana
Sholikhatul Fahmi
Wassalamu’alaikum wr.wb.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Dasar pendidikan adalah landasan berpijak dana rah bagi pendidikan sebagai
wahana pengembangan manusia dan masyarakat. Walaupun pendidikan itu universal,
namun bagi suatu masyarakat pendidikan akan diselenggarakan berdasarkan filsafat
dana tau pandangan hidup serta berlangsung dalam latar belakang sosial budaya
manusia tersebut. Dengan tujuan pendidikan yang akan dicapai pada saat menempuh
pendidikan, dapat mencapai tujuan pendidikan dengan masa depan yang cerah. (Moore
T.W dalam buku Dwi Siswono:26) tujuan pendidikan itu merupakan sesuatu yang
ingin dicapai oleh kegiatan pendidikan. Pendidikan harus dimulai dengan tujuan, yang
diasumsikan sebagai nilai. Tanpa sadar tujuan maka dalam praktek pendidikan tidak
ada artinya.
1
1.2 Rumusan Masalah
2
BAB II
PEMBAHASAN
Pengelolaan kelas terdiri dari dua kata yaitu pengelolaan dan kelas. Syaiful
Bahri dan Aswan Zain (2006: 175), mengemukakan bahwa pengelolaan itu sendiri akar
katanya adalah “kelola”, istilah lain dari kata pengelolaan adalah “manajemen”.
Manajemen adalah kata yang asli dari Bahasa inggris, yaitu management, yang berarti
ketatalaksanaan, tata pimpinan, pengelolaan. Sejalan dengan pendapat Suharsimi
Arikunto (1990:2, dalam Syaiful Bahri dan Aswan Zain) yang mengemukakan bahwa
manajemen atau pengelolaan dalam pengertian umum adalah pengadministrasian,
pengaturan atau penataan suatu kegiatan.
Adapun tujuan pengelolaan kelas menurut Mulyani Suharsimi dan Johar Permana
(1999 : 282) adalah :
4
d. Mengatur semua perlengkapan dan peralatan yang memungkinkan siswa
belajar sesuai dengan lingkupan sosial, emosional, dan intelektual siswa dalam
kelas.
e. Melayani dan membimbing perbedaan individual siswa.
Diakui ataupun tidak pada kondisi tertentu formasi kelas tradisional kurang
memadai untuk menjadikan kegiatan belajar efektif yaitu kegiatan belajar yang
menjadikan siswa aktif, apalagi jika jumlah siswa melebihi standar yang telah
ditentukan atau terlalu banyak. Tentunya hal tersebut menuntun guru untuk lebih
kreatif dalam menjadikan siswa untuk tetap aktif. Formasi tempat duduk chevron bisa
digunakan sebagai solusinya. Hal ini disebabkan dalam formasi chevron jarak antar
siswa dan jarak siswa dengan guru dapat terkurangi. Dengan demikian formasi ini
5
menjadikan guru dan siswa mempunyai pandangan yang lebih terhadap lingkungan
kelas dan dapat berperan secara aktif dalam kegiatan belajar mengajar.
Formasi chevron ini membuat interaksi guru dengan siswa dan antar siswa lebih
intensif sehingga siswa dapat menjalani kegiatan belajar mengaja dengan antusias,
menyenangkan, dan focus. Formasi ini cocok digunakan oleh guru jika guru hendak
menyampaikan materi dengan metode ceramah, interaktif, Tanya jawab, dan diskusi
kelompok.
Adapun kelebihan dari formasi chevron yaitu dapa mengurangi jarak diantara
siswa maupun siswa dengan guru, sehingga siswa dan guru mempunyai pandangan
yang lebih baik terhadap lingkungan kelas dan mampu aktif dalam pembelajaran.
6
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pengelolaan kelas terdiri dari dua kata yaitu pengelolaan dan kelas. Syaiful
Bahri dan Aswan Zain (2006: 175), mengemukakan bahwa pengelolaan itu sendiri akar
katanya adalah “kelola”, istilah lain dari kata pengelolaan adalah “manajemen”.
Manajemen adalah kata yang asli dari Bahasa inggris, yaitu management, yang berarti
ketatalaksanaan, tata pimpinan, pengelolaan. Sejalan dengan pendapat Suharsimi
Arikunto (1990:2, dalam Syaiful Bahri dan Aswan Zain) yang mengemukakan bahwa
manajemen atau pengelolaan dalam pengertian umum adalah pengadministrasian,
pengaturan atau penataan suatu kegiatan.
Formasi chevron ini membuat interaksi guru dengan siswa dan antar siswa lebih
intensif sehingga siswa dapat menjalani kegiatan belajar mengaja dengan antusias,
menyenangkan, dan focus. Formasi ini cocok digunakan oleh guru jika guru hendak
menyampaikan materi dengan metode ceramah, interaktif, Tanya jawab, dan diskusi
kelompok.
7
DAFTAR PUSTAKA
https//:www.skripsipenerapanpengelolaankelassdbantul_runtina.com.(diakses
tanggal 20 maret 2019)
Muh. Uzer Usman, Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar Mengajar, (Bandung : Rosda
Karya, 1993), 8
M Ngalim Purwanto, Prinsip-Prinsip dan Evaluasi Pengajaran, (Bandung : Rosda
Karya, 1998), 76