Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN FISIKA MODERN

PERCOBAAN EFEK FOTOLISTRIK MENGGUNAKAN


APLIKASI PHET COLORADO

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah


Fisika Modern
Dosen Pengampu: Dr. Parlindungan Sinaga, M.Si

Disusun oleh :
Srikandi Rayuni (1601261)

DEPARTEMEN PENDIDIKAN FISIKA


FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAAN ALAM

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA


BANDUNG
2018
I. Judul
Menentukan Hubungan Intensitas Cahaya dengan Jumlah Elektron dan Energi
Kinetik Elektron serta Hubungan Energi Kinetik dengan Frekuensi Cahaya
II. Tujuan
1. Mengetahui hubungan intensitas dengan arus
2. Mengetahui hubungan frekuensi dengan arus
3. Mencari stopping potensial
4. Mencari konstanta Planck

III. Skema Percobaan

IV. Prosedur Percobaan

1. Menentukan jenis logam yang hendak digunakan


2. Mengatur nilai tegangan tetap
3. Mengatur nilai frekuensi tetap dengan cara menggeser tuas sampai pada
warna yang diinginkan (semakin menuju warna merah, frekuensinya semakin
tinggi)
4. Mencentang kolom-kolom kotak kecil yang ada pada menu Graphs di sisi
kanan laman agar grafik perbandingan antara variabel-variabelnya muncul
5. Menentukan intensitas dengan menggeser tuas pada Intensity Bar sesuai
keinginan
6. Mengamati banyaknya elektron yang ditembakkan lalu tangkap gambar pada
layar
7. Mengulang langkah ke-3 dan ke-4 secara berkali-kali dengan mengubah-ubah
nilai intensitasnya
8. Mengatur nilai intensitas tetap
9. Menentukan nilai frekuensi dengan menggeser panel pada Colour Bar
10. Mengamati grafik energy terhadap frekuensi cahaya pada sisi kanan layar
laman percobaan tersebut
11. Melakukan langkah ke-7 dan ke-8 secara berkali-kali dengan mengubah-ubah
nilai frekuensi cahayanya
12. Menangkap gambar hasil dari setiap perubahan frekuensi tersebut

V. Data Hasil Pengamatan


1. Frekuensi tetap, intensitas berubah
2. Intensitas tetap, frekuensi berubah
VI. Pengolahan Data
1. Tabel perubahan intensitas terhadap arus saat tegangan awal dan frekuensi
cahaya tetap
Panjang
Frekuensi (Hz) Intensitas Arus
No. Tegangan (V0) Gelombang
(f=c/λ) Cahaya (A)
(nm)
1. 6.00 400 7,5 x 1014 10% 0
2. 6.00 400 7,5 x 1014 20% 0.028
3. 6.00 400 7,5 x 1014 30% 0.043
4. 6.00 400 7,5 x 1014 40% 0.056
5. 6.00 400 7,5 x 1014 50% 0.071
6. 6.00 400 7,5 x 1014 60% 0.085
7. 6.00 400 7,5 x 1014 70% 0.098
8. 6.00 400 7,5 x 1014 80% 0.112
9. 6.00 400 7,5 x 1014 90% 0.127
10. 6.00 400 7,5 x 1014 100% 0.141
2. Tabel perubahan frekuensi cahaya terhadap arus saat tegangan awal dan
intensitas cahaya tetap
Panjang
Frekuensi (Hz) Intensitas Arus
No. Tegangan (V) Gelombang
(f=c/λ) Cahaya (A)
(nm)
1. 6.00 202 14,8 x 1014 60% 0.988
2. 6.00 232 12,9 x 1014 60% 0.714
3. 6.00 262 11,4 x 1014 60% 0.514
4. 6.00 298 10,06 x 1014 60% 0.342
5. 6.00 328 9,14 x 1014 60% 0.238
6. 6.00 361 8,31 x 1014 60% 0.154
7. 6.00 395 7,59 x 1014 60% 0.092
8. 6.00 422 7,10 x 1014 60% 0.057
9. 6.00 463 6,47 x 1014 60% 0.022
10. 6.00 472 6,35 x 1014 60% 0.017

3. Menentukan stopping potensial Sodium


𝐸 =𝑊+𝐾
ℎ𝑓 = ℎ𝑓0 + 𝑒𝑉0
ℎ𝑓 − ℎ𝑓0
𝑉0 =
𝑒
ℎ(𝑓 − 𝑓0 )
𝑉0 =
𝑒
𝑓0 merupakan frekuensi ambang yaitu frekuensi terkecil yang diperlukan
untuk melepaskan electron. Sebelum memperoleh frekuensi ambang kita
harus mengetahui dimana letak panjang gelombang yang menghasilkan
frekuensi terkecil. Setelah melakukan percobaan didapatkan λ=541 nm
𝑐
𝑓0 =
λ
3 𝑥 108 𝑚/𝑠
𝑓0 =
541 𝑥 10−9 𝑚
𝑓0 = 5,54 𝑥 1014
Panjang Frekuensi (Hz) Stopping
No.
Gelombang (nm) (f=c/λ) Potensial (Volt)
1. 202 14,8 x 1014 3,837
2. 232 12,9 x 1014 3,049
3. 262 11,4 x 1014 2,428
4. 298 10,06 x 1014 1,872
5. 328 9,14 x 1014 1,491
6. 361 8,31 x 1014 1,147
7. 395 7,59 x 1014 0,849
8. 422 7,10 x 1014 0,646
9. 463 6,47 x 1014 0,385
10. 472 6,35 x 1014 0,335

∑ 𝑉0
𝑉̅0 =
10
15,39
𝑉̅0 =
10
𝑉̅0 = 1,539 Volt

4. Menentukan konstanta Planck

𝑒𝑉0
ℎ=
𝑓 − 𝑓0

untuk menentukan konstanta planck maka diperlukan grafik dari data


sebelumnya (data nomor 3) sebagai berikut

Panjang Frekuensi (Hz) 𝑓 − 𝑓0 Stopping 𝑒𝑉0


No.
Gelombang (nm) (f=c/λ) (1014) Potensial (Volt) (10-34)
1. 202 14,8 x 1014 9,26 3,837 6,139
2. 232 12,9 x 1014 7,36 3,049 4,878
3. 262 11,4 x 1014 5,86 2,428 3,884
4. 298 10,06 x 1014 4,52 1,872 2,995
5. 328 9,14 x 1014 3,6 1,491 2,380
6. 361 8,31 x 1014 2,77 1,147 1,835
7. 395 7,59 x 1014 2,05 0,849 1,358
8. 422 7,10 x 1014 1,56 0,646 1,033
9. 463 6,47 x 1014 0,93 0,385 0,616
10. 472 6,35 x 1014 0,81 0,335 0,536

Didapat h = 6,6304 x 10-34 J.s

VII. Analisis Data


Berdasarkan hasil dari percobaan diketahui bahwa hubungan intensitas cahaya
terhadap arus yaitu linear semakin besar intensitasnya arusnya juga akan semakin besar.
Pada saat intensitasnya 10 % tidak ada arus yang dihasilkan meskipun ada electron yang
bergerak tetapi sedikit yang masuk ke kolektor, pergerakan elektronnya masih acak dan
renggang. Hubungan frekuensi terhadap arus yaitu semakin kecil frekuensi yang
diperoleh maka arusnya akan semakin besar (berbanding terbalik). Selanjutnya
menentukan stopping potensial dengan menentukan frekuensi ambang terlebih dahulu.
Dan yang terakhir menentukan tetapan konstanta planck melalui grafik, konstanta planck
yang terdapat diliteratur yaitu h = 6,63 x 10-34 J.s
. Setelah melakukan percobaan, sehingga didapatkan konstanta planck yang
sedikit berbeda dengan literatur. Namun pada percobaan untuk mencari konstanta planck
menghasilkan nilai yang mendekati literature.
Hal tersebut karena dipengaruhi beberapa faktor, yaitu :
1. Kurangnya pemahaman sebelumnya tentang aplikasi Phet Colorado sehingga
mempengaruhi data yang dihasilkan
2. Kurangnya ketelitian pada saat menggeser panjang gelombang
3. Pengaruh gangguan dari luar saat melakukan percobaan sehingga mempengaruhi
pembacaan data yang (keliru)
Adapun hal yang dapat dilakukan untuk meminimalisir pada percobaan adalah
1. Memahani penggunaan aplikasi phet Colorado dengan baik dan benar
2. Memperkecil terjadinya gangguan dari luar agar tidak mempengaruhi data yang
didapat pada aplikasi

VIII. Kesimpulan
Berdasarkan hasil percobaan dapat disimpulkan bahwa :
1. Intensitas cahaya berbanding lurus dengan arus.
Semakin tinggi intensitas cahayanya maka cahaya semakin terang hal ini
dapat dibuktikan dengan banyaknya electron yang masuk ke dalam kolektor.
Semakin banyak electron yang masuk ke kolektor maka arusnya akan semakin
besar
2. Frekuensi cahaya berbanding terbalik dengan arus.
Semakin kecil frekuensi cahayanya atau panjang gelombangnya semakin
besar maka semakin banyak juga electron yang bergerak menuju kolektor,
semakin banyak electron maka pergerakannya elektronnya semakin rapat dan
cepat. Hal ini menyebabkan arusnya juga akan semakin tinggi
3. Hasil stopping potensial rata-rata yaitu 𝑉̅0 = 1,539 Volt
4. Hasil konstanta planck h = 6,6304 x 10-34 J.s
IX. Daftar Pustaka

Sinaga, P. Fisika Modern. Bandung: Departemen Pendidikan Fisika UPI

Anda mungkin juga menyukai