Anda di halaman 1dari 21

Bab I : Pendahuluan

Latar Belakang

Kacang hijau (Vigna radiata) adalah sejenis palawija yang dikenal luas di daerah tropika. Tumbuhan yang
termasuk suku polong-polongan (Fabaceae) ini memiliki banyak manfaat dalam kehidupan sehari-hari
sebagai sumber bahan pangan berprotein nabati tinggi. Kacang hijau di Indonesia menempati urutan
ketiga terpenting sebagai tanaman pangan legum, setelah kedelai dan kacang tanah.

Bagian paling bernilai ekonomi adalah bijinya. Biji kacang hijau direbus hingga lunak dan dimakan
sebagai bubur atau dimakan langsung. Biji matang yang digerus dan dijadikan sebagai isi onde-onde,
bakpau, atau gandas turi. Kecambah kacang hijau menjadi sayuran yang umum dimakan di kawasan Asia
Timur dan Asia Tenggara dan dikenal sebagai tauge. Kacang hijau bila direbus cukup lama akan pecah
dan pati yang terkandung dalam bijinya akan keluar dan mengental, menjadi semacam bubur. Tepung biji
kacang hijau, disebut di pasaran sebagai tepung hunkue, digunakan dalam pembuatan kue-kue dan
cenderung membentuk gel. Tepung ini juga dapat diolah menjadi mi yang dikenal sebagai soun.\

Kacang hijau memiliki kandungan protein yang cukup tinggi dan merupakan sumber mineral penting,
antara lain kalsium dan fosfor. Sedangkan kandungan lemaknya merupakan asam lemak tak jenuh.

Kandungan kalsium dan fosfor pada kacang hijau bermanfaat untuk memperkuat tulang. Kacang hijau
juga mengandung rendah lemak yang sangat baik bagi mereka yang ingin menghindari konsumsi lemak
tinggi. Kadar lemak yang rendah dalam kacang hijau menjadikan bahan makanan atau minuman yang
terbuat dari kacang hijau tidak mudah berbau.

Lemak kacang hijau tersusun atas 73% asam lemak tak jenuh dan 27% asam lemak jenuh. Umumnya
kacang-kacangan memang mengandung lemak tak jenuh tinggi. Asupan lemak tak jenuh tinggi penting
untuk menjaga kesehatan jantung.

Dalam menanam kecambah kacang hijau, cairan sangatlah dibutuhkan dalam pertumbuhannya, sehingga
memerlukan penyiraman dengan teratur. Banyak sekali media yang dapat digunakan masyarakat dalam
menyiram tanaman kacang hijau, salah satunya adalah air kelapa.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa air kelapa kaya akan potasium (kalium) hingga 17 %. Selain kaya
mineral, air kelapa juga mengandung gula antara 1,7 sampai 2,6 % dan protein 0,07 hingga 0,55 %.
Mineral lainnya antara lain natrium (Na), kalsium (Ca), magnesium (Mg), ferum (Fe), cuprum (Cu), fosfor
(P) dan sulfur (S). Disamping kaya mineral, air kelapa juga mengandung berbagai macam vitamin seperti
asam sitrat, asam nikotinat, asam pantotenal, asam folat, niacin, riboflavin, dan thiamin. Terdapat pula 2
hormon alami yaitu auksin dan sitokinin sebagai pendukung pembelahan sel embrio kelapa.

Penelitian di National Institute of Molecular Biology and Biotechnology (BIOTECH) di UP Los Baños
mengungkapkan bahwa dari air kelapa dapat diekstrak hormon yang kemudian dibuat suatu produk
suplemen disebut cocogro. Hasil penlitian menunjukkan bahwa produk hormon dari air kelapa ini
mampu meningkatkan hasil kedelai hingga 64 %, kacang tanah hingga 15 % dan sayuran hingga 20-30 %.
Dengan kandungan unsur kalium yang cukup tinggi, air kelapa dapat merangsang pembungaan pada
anggrek seperti dendrobium dan phalaenopsis.

Air kelapa ternyata memiliki manfaat untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman. Air kelapa yang sering
dibuang oleh para pedagang di pasar tidak ada salahnya untuk kita manfaatkan sebagai penyubur
tanaman. Selama ini air kelapa banyak digunakan di Lab sebagai nutrisi tambahan di dalam media kultur
jaringan.

Untuk Itu, kami tertarik mengambil judul “Pengaruh Pemberian Air Kelapa Terhadap Pertumbuan
Kecambah”, untuk meneliti manfaat air kelapa dalam menyuburkan berbagai macam tanaman.

Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, dapat diambil oleh kami rumusan masalah sebagai berikut :

Apakah pemberian air kelapa pada kecambah akan berpengaruh terhadap pertumbuhan kecambah ?

Apa saja kandungan yang ada pada air kelapa yang dapat memicu pertumbuhan tanaman ?
Tujuan Penelitian

Berdasarkan uraian rumusan masalah diatas, dapat diambil oleh kami rumusan masalah sebagai berikut :

Untuk mengetahui pemberian air kelapa pada kecambah akan berpengaruh terhadap pertumbuhan
kecambah

Untuk mengetahui kandungan apa saja yang terdapat pada air kelapa yang dapat memicu laju
pertumbuhan pada tanaman

Manfaat Penelitian

Berdasarkan uraian tujuan penelitian di atas, dapat diambil oleh kami manfaat pennelitian sebagai
berikut :

Bagi Siswa

Diharapkan siswa dapat mengetahui kandungan-kandungan air kelapa selain dibidang kesehatan melalui
studi-studi yang dilakukan.

Bagi Guru
Diharapkan guru dapat membimbing para siswa untuk melakukan penelitian tersebut dan memotivasi
siswa dalam studi yang ada.

Bagi Sekolah

Diharapkan sekolah dapat menerapkan dan membantu untuk menunjang penelitian yang ada sehingga
dapat diambil keuntungan dari penelitian tersebut.

Bagi Masyarakat

Diharapkan masayarakat dapat mengetahui dari penelitian tersebut, bahwa masih ada alternatif lain
yang lebih aman selain penyubur tanaman yang ada sekarang ini. Sebagai pedoman masyarakat untuk
mencari penunjang pertumbuhan tanaman

Hipotesis

Air kelapa akan mempengaruhi pertumbuhan tanaman kacang hijau. Sehingga jika disiram oleh air
kelapa maupun air PDAM laju pertumbuhannya akan berbeda. Karena didalam air kelapa terdapat
berbagai macam kandungan dan juga salah satu yang menyebabakan berbedanya laju pertumbuhan
tanaman adalah air yang diserapnya.

Bab II : Tinjauan Pustaka

2.1 Perkecambahan

Perkecambahan (Ing. germination) merupakan tahap awal perkembangan suatu tumbuhan, khususnya
tumbuhan berbiji. Dalam tahap ini, embrio di dalam biji yang semula berada pada kondisi dorman
mengalami sejumlah perubahan fisiologis yang menyebabkan ia berkembang menjadi tumbuhan muda.
Tumbuhan muda ini dikenal sebagai kecambah.

Perkecambahan atau germinasi ditandai dengan keluarnya bakal akar/radikal dari kulit biji. Selama
proses ini berlangsung terjadi mobilisasi cadangan makanan dari jaringan penyimpanan atau keping biji
ke bagian vegetatif yaitu sumbu pertumbuhan embrio atau lembaga. Selama proses perkecambahan,
bahan makanan cadangan diubah menjadi bentuk yang dapat digunakan, baik untuk tumbuhan maupun
manusia (Astawan, 2008: 165).

Perkecambahan meliputi peristiwa-peristiwa fisiologis dan morfologis antara lain yaitu imbibisi dan
absorbsi air, hidrasi jaringan, absorbsi O2, pengaktifan enzim dan pencernaan, transpor molekul yang
terhidrolisis ke sumbu embrio, peningkatan respirasi dan asimilasi, inisiasi pembelahan dan pembesaran
sel dan munculnya embrio (Gardner 1991: 291). Menurut Syamsuri (2004: 8) perkecambahan dimulai
dengan proses penyerapan air ke dalam sel-sel. Proses ini merupakan proses fisika. Masuknya air pada
biji menyebabkan enzim aktif bekerja. Bekerjanya enzim merupakan proses kimia. Enzim amilase bekerja
memecah tepung menjadi maltose, selanjutnya maltose dihidrolisis oleh maltase menjadi glukosa.
Protein juga dipecah menjadi asam-asam amino. Senyawa glukosa masuk ke proses metabolisme dan
dipecah menjadi energi atau diubah menjadi senyawa karbohidrat yang menyusun struktur tubuh. Asam-
asam amino dirangkaikan menjadi protein yang berfungsi untuk menyusun struktur sel dan menyusun
enzim-enzim baru. Asam-asam lemak terutama dipakai untuk menyusun membrane sel.

Perkecambahan sebuah biji menandakan permulaan kehidupan, akan tetapi pada kenyataannya biji itu
sudah mengandung tumbuhan ukuran miniatur, lengkap dengan akar dan tunas embrionik. Pada
perkecambah-an tumbuhan memulai kehidupan akan tetapi meneruskan pertumbuhan dengan
perkembangan yang temporer dihentikan ketika biji menjadi dewasa dan embrionya menjadi tidak aktif.
Beberapa biji berkecambah segera setelah mereka berada dalam lingkungan yang sesuai. Biji jenis lain
bersifat dorman dan tidak akan berkecambah, meskipun disemaikan dalam tempat yang
menguntungkan, sampai petunjuk lingkungan tertentu menyebabkan biji mengkakhiri keadaan dormansi
tersebut (Campbell et al., 2000: 364).

Pada dasarnya perkecambahan merupakan suatu proses pertumbuhan dari biji setelah mengalami masa
dormansi. Bila kondisi sekelilingnya memungkinkan, ketersediaan air di lingkungan sekitar biji merupakan
faktor penting. Kurang tersedianya air pada lingkungan biji akan menyebabkan jumlah air yang diambil
untuk berkecambah menjadi semakin rendah atau tidak terpenuhi. Hal ini dapat berpengaruh besar
pada proses perkecambahan. Jika jumlah air yang diserap tidak mencapai kebutuhan minimum maka
proses perkecambahan tidak akan pernah terjadi. Ada batas minimum serapan air yang harus dilampaui
agar perkecambahan dapat berlangsung (Salisbury & Ross, 1992: 91). Proses perkecambahan
dipengaruhi oleh kondisi tempat biji dikecambahkan. Faktor-faktor lingkungan yang berpengaruh adalah
air, gas, suhu dan cahaya. Temperatur optimum untuk perkecambahan adalah 340C (Astawan, 2008:
165).

2.1.1 Proses Perkecambahan

Perkecambahan diawali dengan penyerapan air dari lingkungan sekitar biji, baik tanah, udara, maupun
media lainnya. Perubahan yang teramati adalah membesarnya ukuran biji yang disebut tahap imbibisi
(berarti “minum”). Biji menyerap air dari lingkungan sekelilingnya, baik dari tanah maupun udara (dalam
bentuk embun atau uap air. Efek yang terjadi adalah membesarnya ukuran biji karena sel-sel embrio
membesar) dan biji melunak. Proses ini murni fisik.

Kehadiran air di dalam sel mengaktifkan sejumlah enzim perkecambahan awal. Fitohormon asam absisat
menurun kadarnya, sementara giberelin meningkat. Berdasarkan kajian ekspresi gen pada tumbuhan
model Arabidopsis thaliana diketahui bahwa pada perkecambahan lokus-lokus yang mengatur
pemasakan embrio, seperti ABSCISIC ACID INSENSITIVE 3 (ABI3), FUSCA 3 (FUS3), dan LEAFY COTYLEDON
1 (LEC1) menurun perannya (downregulated) dan sebaliknya lokus-lokus yang mendorong
perkecambahan meningkat perannya (upregulated), seperti GIBBERELIC ACID 1 (GA1), GA2, GA3, GAI,
ERA1, PKL, SPY, dan SLY. Diketahui pula bahwa dalam proses perkecambahan yang normal sekelompok
faktor transkripsi yang mengatur auksin (disebut Auxin Response Factors, ARFs) diredam oleh miRNA.

Amilase merubah amilum (pati) menjadi maltosa. Maltosa dihidrolisis oleh maltase menjadi glukosa.
Metabolisme glukosa menghasilkan energi dan atau senyawa-senyawa untuk menyusun struktur tubuh
tumbuhan. Pembentukan energi ini membutuhkan oksigen (O2). Oleh sebab itu, proses perkecambahan
membutuhkan oksigen. Protein yang ada dipecah menjadi asam amino yang berfungsi menyusun
struktur sel dan enzim-enzim baru. Enzim-enzim di dalam biji dapat bekerja dengan baik pada suhu
tertentu, sedangkan suhu yang tinggi dapat merusak enzim.

Cahaya pada proses perkecambahan dapat memengaruhi hormon auksin. Hormon ini rusak atau terurai
jika terkena intensitas cahaya yang tinggi. Dengan demikian, pertumbuhan kecambah akan ke arah
datangnya cahaya. Ada dua tipe perkecambahan berdasarkan letak kotiledonnya pada saat berkecambah
:
Perubahan pengendalian ini merangsang pembelahan sel di bagian yang aktif melakukan mitosis, seperti
di bagian ujung radikula. Akibatnya ukuran radikula makin besar dan kulit atau cangkang biji terdesak
dari dalam, yang pada akhirnya pecah. Pada tahap ini diperlukan prasyarat bahwa cangkang biji cukup
lunak bagi embrio untuk dipecah.

2.1.2 Jenis-Jenis Perkecambahan

Berdasarkan posisi kotiledon dalam proses perkecambahan dikenal perkecambahan hipogeal dan
epigeal. Hipogeal adalah pertumbuhan memanjang dari epikotil yang meyebabkan plumula keluar
menembus kulit biji dan muncul di atas tanah. Kotiledon relatif tetap posisinya. Contoh tipe ini terjadi
pada kacang kapri dan jagung. Pada epigeal hipokotillah yang tumbuh memanjang, akibatnya kotiledon
dan plumula terdorong ke permukaan tanah. Perkecambahan tipe ini misalnya terjadi pada kacang hijau
dan jarak. Pengetahuan tentang hal ini dipakai oleh para ahli agronomi untuk memperkirakan kedalaman
tanam.

Perkecambahan Epigeal

Perkecambahan epigeal. Tipe perkecambahan epigeal ditandai dengan hipokotil yang tumbuh
memanjang sehingga plumula dan kotiledon terangkat ke atas (permukaan tanah). Kotiledon dapat
melakukan fotosintesis selama daun belum terbentuk. Contoh tumbuhan ini adalah kacang hijau,
kedelai, bunga matahari dan kacang tanah. Organ pertama yang muncul ketika biji berkecambah adalah
radikula. Radikula ini kemudian akan tumbuh menembus permukaan tanah. Untuk tanaman dikotil yang
dirangsang dengan cahaya, ruas batang hipokotil akan tumbuh lurus ke permukaan tanah mengangkat
kotiledon dan epikotil. Epikotil akan memunculkan daun pertama kemudian kotiledon akan rontok ketika
cadangan makanan di dalamnya telah habis digunakan oleh embrio (Campbell et al., 2000: 365).

Perkecambahan Hipogeal

Perkecambahan hipogeal. Perkecambahan hipogeal ditandai dengan epikotil tumbuh memanjang


kemudian plumula tumbuh ke permukaan tanah menembus kulit biji. Kotiledon tetap berada di dalam
tanah. Contoh tumbuhan yang mengalami perkecambahan ini adalah kacang ercis, kacang kapri, jagung,
dan rumput-rumputan embrio (Campbell et al., 2000: 366).

2.2 Kelapa

Kelapa (Cocos nucifera) adalah anggota tunggal dalam marga Cocos dari suku aren-arenan atau
Arecaceae. Tumbuhan ini dimanfaatkan hampir semua bagiannya oleh manusia sehingga dianggap
sebagai tumbuhan serbaguna, terutama bagi masyarakat pesisir. Kelapa juga adalah sebutan untuk buah
yang dihasilkan tumbuhan ini.

Tumbuhan ini diperkirakan berasal dari pesisir Samudera Hindia di sisi Asia, namun kini telah menyebar
luas di seluruh pantai tropika dunia.

Pohon dengan batang tunggal atau kadang-kadang bercabang. Akar serabut, tebal dan berkayu,
berkerumun membentuk bonggol, adaptif pada lahan berpasir pantai. Batang beruas-ruas namun bila
sudah tua tidak terlalu tampak, khas tipe monokotil dengan pembuluh menyebar (tidak konsentrik),
berkayu. Kayunya kurang baik digunakan untuk bangunan. Daun merupakan daun tunggal dengan
pertulangan menyirip, daun bertoreh sangat dalam sehingga nampak seperti daun majemuk. Bunga
tersusun majemuk pada rangkaian yang dilindungi oleh bractea; terdapat bunga jantan dan betina,
berumah satu, bunga betina terletak di pangkal karangan, sedangkan bunga jantan di bagian yang jauh
dari pangkal. Buah besar, diameter 10 cm sampai 20 cm atau bahkan lebih, berwarna kuning, hijau, atau
coklat; buah tersusun dari mesokarp berupa serat yang berlignin, disebut sabut, melindungi bagian
endokarp yang keras (disebut batok) dan kedap air; endokarp melindungi biji yang hanya dilindungi oleh
membran yang melekat pada sisi dalam endokarp. Endospermium berupa cairan yang mengandung
banyak enzim, dan fase padatannya mengendap pada dinding endokarp seiring dengan semakin tuanya
buah; embrio kecil dan baru membesar ketika buah siap untuk berkecambah (disebut kentos).

Kelapa secara alami tumbuh di pantai dan pohonnya mencapai ketinggian 30 m. Ia berasal dari pesisir
Samudera Hindia, namun kini telah tersebar di seluruh daerah tropika. Tumbuhan ini dapat tumbuh
hingga ketinggian 1.000 m dari permukaan laut, namun seiring dengan meningkatnya ketinggian, ia akan
mengalami pelambatan pertumbuhan.
Kelapa adalah pohon serba guna bagi masyarakat tropika. Hampir semua bagiannya dapat dimanfaatkan
orang. Akar kelapa menginspirasi penemuan teknologi penyangga bangunan Cakar Ayam (dipakai
misalnya pada Bandar Udara Soekarno Hatta) oleh Sedijatmo.

Kayu dari batangnya, yang disebut kayu glugu, dipakai orang sebagai kayu dengan mutu menengah, dan
dapat dipakai sebagai papan untuk rumah.

Daunnya dipakai sebagai atap rumah setelah dikeringkan. Daun muda kelapa, disebut janur, dipakai
sebagai bahan anyaman dalam pembuatan ketupat atau berbagai bentuk hiasan yang sangat menarik,
terutama oleh masyarakat Jawa dan Bali dalam berbagai upacara, dan menjadi bentuk kerajinan tangan
yang berdiri sendiri (seni merangkai janur). Tangkai anak daun yang sudah dikeringkan, disebut lidi,
dihimpun menjadi satu menjadi sapu.

Tandan bunga yang masih muda, yang disebut mayang (sebetulnya nama ini umum bagi semua bunga
palma) atau manggar dalam bahasa Jawa, dipakai orang untuk hiasan dalam upacara perkawinan dengan
simbol tertentu. Mayang oleh orang Jawa-Mataraman dipakai sebagai bahan pengganti gori dalam
pembuatan gudeg dan disebut gudeg manggar. Bunga betina atau buah mudanya, disebut bluluk dalam
bahasa Jawa, dapat dimakan. Cairan manis yang keluar dari tangkai bunga, disebut (air) nira atau legèn
(bhs. Jawa), dapat diminum sebagai penyegar atau difermentasi menjadi tuak. Gula kelapa juga dibuat
dari nira ini.

Buah kelapa adalah bagian paling bernilai ekonomi. Sabut, bagian mesokarp yang berupa serat-serat
kasar, diperdagangkan sebagai bahan bakar, pengisi jok kursi, anyaman tali, keset, serta media tanam
bagi anggrek. Tempurung atau batok, yang sebetulnya adalah bagian endokarp, dipakai sebagai bahan
bakar, pengganti gayung, wadah minuman, dan bahan baku berbagai kerajinan tangan.

Endosperma buah kelapa yang berupa cairan serta endapannya yang melekat di dinding dalam batok
(“daging buah kelapa”) adalah sumber penyegar populer. Daging buah muda berwarna putih dan lunak
serta biasa disajikan sebagai es kelapa muda atau es degan. Cairan ini mengandung beraneka enzim dan
memilki khasiat penetral racun dan efek penyegar/penenang. Beberapa kelapa bermutasi sehingga
endapannya tidak melekat pada dinding batok melainkan tercampur dengan cairan endosperma. Mutasi
ini disebut (kelapa) kopyor. Daging buah tua kelapa berwarna putih dan mengeras. Sarinya diperas dan
cairannya dinamakan santan. Daging buah tua ini juga dapat diambil dan dikeringkan serta menjadi
komoditi perdagangan bernilai ekonomis, yang disebut kopra. Kopra adalah bahan baku pembuatan
minyak kelapa dan turunannya. Cairan buah tua biasanya tidak menjadi bahan minuman penyegar dan
merupakan limbah industri kopra. Namun, cairan ini dapat dimanfaatkan lagi untuk dibuat menjadi
bahan semacam jelly yang disebut nata de coco dan merupakan bahan campuran minuman penyegar.
Daging buah kelapa juga dapat dimanfaatkan sebagai penambah aroma pada masakan daging serta
dapat dimanfaatkan sebagai obat rambut yang rontok dan mudah patah.

2.2.1 Air Kelapa

Air kelapa adalah sebuah cairan yang berada di dalam kelapa hijau muda (buah dari pohon kelapa). Air
kelapa telah lama menjadi minuman populer di wilayah tropis, khususnya di India, Pesisir Brasil, Asia
Tenggara, Kepulauan Pasifik, Afrika, dan Caribbean

Dalam 100 ml, tersedia 19 kalori, Air kelapa terdiri dari 95% air dan 4% karbohidrat , dengan protein dan
jumlah lemak konten di bawah 1% masing-masing (tabel). Air kelapa mengandung vitamin serta mineral
makanan dalam jumlah yang signifikan (rata-rata di bawah angka 10% dari Nilai kebutuhan gizi harian).

2.2.2 Kandungan Pada Air Kelapa

Cocos nucifera, atau yang biasa kita kenal dengan nama kelapa, merupakan jenis tanaman palma yang
memiliki segudang manfaat. Dari daun kelapa hingga tempurung kelapa, seluruh bagian dari tanaman ini
memiliki sumbangsih yang cukup besar dalam kehidupan masyarakat. Kandungan air kelapa sendiri
dipercaya mampu mengatasi beberapa keluhan penyakit. Konon dalam kitab suci agama Hindu, Kitab
Weda, pohon kelapa dianggap pohon suci karena dipercaya mampu memanjangkan umur, membawa
kedamaian dan kesehatan.

Kandungan Vitamin Air Kelapa

Dalam setiap butir kelapa, kadar air yang terkandung di dalamnya berbeda, tergantung ukuran buah
kelapa. Umumnya jumlah air dalam setiap butir kelapa tidak kurang dari 250 ml. kandungan air kelapa
pun tidak sama, tergantung umur dan jenis buah kelapa. Nilai kalori yang terkandung dalam air kelapa
sekitar 17 kalori per 100 gram. Air kelapa mengandung sejumlah vitamin yang bermanfaat sekali untuk
diserap tubuh yaitu vitamin C, asam folat, asam nikotinat (berperan dalam kesehatan kulit, sistem syaraf
dan pencernaan), biotin (Vitamin B7), asam pantotenat (berperan dalam proses metabolisme tubuh) dan
riboflavin (Vitamin B2).
Kandungan Mineral Air Kelapa

Selain itu, air kelapa juga mengandung protein, lemak, hidrat arang (karbohidrat), kalsium (potassium),
zat besi, fosfor dan gula (terdiri dari glukosa, fruktosa dan sukrosa). Kadar air dalam buah kelapa kira-kira
berjumlah 95,5 gram per 100 gram. Zat yang sangat berfaedah bagi tubuh manusia dalam kandungan air
kelapa adalah asam amino. Menurut penelitian, asam amino dalam air kelapa memiliki jumlah yang lebih
tinggi dibandingkan asam amino dalam susu sapi.

Kandungan air kelapa selanjutnya adalah asam amino dalam setiap butir air kelapa terdiri dari asam
aspartat, arginine (membantu meningkatkan sistem daya tahan tubuh dan menghambat pertumbuhan
sel tumor/kanker), lisin, leusin, tirosin (mampu menghambat penuaan sel dan membantu dalam
mengobati depresi, kasus alergi dan sakit kepala), alanine (berperan dalam proses metabolisme),
fenilalanin, serin, histidin (berguna dalam pengobatan yang berhubungan dengan syaraf pendengaran,
kasus alergi, anemia, pembentukan leukosit dan eritrosit), sistin (berguna untuk kesehatan pankreas,
mengurangi gejala alergi, penyembuhan luka bakar/operasi, meningkatkan aktifitas leukosit, mampu
menstabilkan kadar gula dalam darah dan membantu proses metabolisme karbohidrat) dan asam
glutamat.

2.2.3 Manfaat Air Kelapa

Manfaat Air Kelapa bagi petani yang mengembangkan pola budidaya organik , merupakan limbah yang
sangat berharga. Tidak salah lagi jika Pramuka memilih lambang tunas kelapa sebagai simbol , tanaman
yang mampu tumbuh subur pada iklim tropis mempunyai berbagai manfaat dari keseluruhan bagian.
Sejak zaman dahulu kala tanaman kelapa memiliki peran yang sangat penting sebagai penopang
kebutuhan pangan , kesehatan , hingga konstruksi bangunan rumah.

Tetapi , dibalik berbagai jenis manfaat setiap bagian tanaman kelapa , ternyata “AIR KELAPA” bukan saja
sangat baik untuk minuman kesehatan pengganti ion tubuh manusia, namun air kelapa memiliki
manfaatyang jauh lebih besar untuk petani. Limbah cair dari buah pohon yang masih kerabat Arecaceae
dapat dimanfaatkan sebagai pupuk Cair , memperbanyak / Kultur pupuk organik cair.

Seperti yang dilihat Tunas kelapa mampu tumbuh secara baik dan subur , berkat cadangan makanan
untuk pertumbuhannya yang tersimpan pada air kelapa. Di dalam air kelapa terdapat berbagai jenis
kandungan nutrisi dan mineral yang terbukti sangat baik juga untuk merangsang pertumbuhan tanaman.
Jadi limbah air kelapa merupakan berkah dari TUHAN untuk di manfaatkan juga oleh petani.
Media cair yang terdapat dalam buah kelapa ini adalah berbagai ragam dari bahan-bahan kimiawi alam .
Air kelapa mengandung bermacam-macam unsur hara mikro dan makro yang bervariasi ( tergantung dari
tempat tumbuhnya). Air kelapa mempunyai potensi besar untuk di jadikan pupuk pertanian , karena ia
juga memiliki kandungan nitrogen , zat pengatur tumbuh (ZPT) , protein , asam amino , karbohidrat ,
senyawa organik komplek , air dan karbon aktif juga.

Air kelapa secara khusus , sangat kaya akan kandungan kalium (K) / potassium , Selain mempunyai
berbagai macam mineral , kandungan air kelapa juga terdapat gula yang sangat bervariasi antara 1,7 %
hingga 2,6 % juga terdapat Protein antara 0,07 % hingga 0,55 % . Karena air kelapa memiliki komposisi
nutrisi yang begitu bagus , maka cairan ini sudah tentu sangat baik di manfaatkan sebagai bahan baku
makanan .

Beberapa jenis kandungan kimiawi air kelapa antara lain: Kalium (K) atau potassium , Vitamin C ( asam
askorbat ) , protein , lemak , hidrat arang . Mineral yang terkandung pada air kelapa ialah zat besi (Fe) ,
fosfor (P) dan gula yang terdiri dari glukosa, fruktosa dan sukrosa . Kadar air berkisar 95,5 gram dari
setiap 100 gram buah kelapa.

Menurut hasil penelitian Banson dan Velasco (1982) kandungan nutrisi pada air kelapa muda dan air
kelapa tua mempunyai perbedaan , volume air kelapa dapat megalami perubahan pada waktu proses
pemasakan buah. Kadar air kelapa pada buah juga mempunyai volume tergantung pada ukuran buah ,
jenis kelapa , tempat pertumbuhan, umur buah dan juga faktor kesegaran. Kandungan dan volume air
kelapa yang maksimal adalah rata-rata saat buah berusia 7 bulan.

2.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Tanaman

2.3.1 Faktor Dalam

Gen

Gen adalah substansi/materi pembawa sifat yang diturunkan dari induk. Gen mempengaruhi ciri dan
sifat makhluk hidup, misalnya bentuk tubuh, tinggi tubuh, warna kulit, warna bunga, warna bulu, rasa
buah, dan sebagainya. Gen juga menentukan kemampuan metabolisme makhluk hidup, sehingga
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangannya.
Hewan, tumbuhan, dan manusia yang memiliki gen tumbuh yang baik akan tumbuh dan berkembang
dengan cepat sesuai dengan periode pertumbuhan dan perkembangannya.

Meskipun peranan gen sangat penting, faktor genetis bukan satu-satunya faktor yang menentukan pola
pertumbuhan dan perkembangan, karena juga dipengaruhi oleh faktor lainnya. Misalnya tanaman yang
mempunyai sifat unggul dalam pertumbuhan dan perkembangannya, hanya akan tumbuh dengan cepat,
lekas berbuah, dan berbuah lebat jika ditanam di lahan subur dan kondisinya sesuai. Bila ditanam di
lahan tandus dan kondisi lingkungannya tidak sesuai, pertumbuhan dan perkembangannya menjadi
kurang baik.

Demikian juga ternak unggul hanya akan berproduksi secara optimal bila diberi pakan yang baik dan
dipelihara di lingkungan yang sesuai.

Hormon

Hormon merupakan zat yang berfungsi untuk mengendalikan berbagai fungsi di dalam tubuh. Meskipun
kadarnya sedikit, hormon memberikan pengaruh yang nyata dalam pengaturan berbagai proses dalam
tubuh. Hormon yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada makhluk hidup beragam
jenisnya.

2.3.2 Faktor Luar

Faktor luar yang mempengaruhi proses pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup berasal dari
faktor lingkungan. Beberapa faktor lingkungan yang memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
makhluk hidup adalah sebagai berikut.

Nutrisi

Makanan atau Nutrisi Makanan merupakan bahan baku dan sumber energi dalam proses metabolisme
tubuh. Kualitas dan kuantitas makanan akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan makhluk
hidup. Karena sedang dalam masa pertumbuhan, kamu harus cukup makan makanan yang bergizi untuk
mendukung pertumbuhan dan perkembangan tubuhmu.

Zat gizi yang diperlukan manusia dan hewan adalah karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral.
Semua zat ini diperoleh dari makanan. Sedangkan bagi tumbuhan, nutrisi yang diperlukan berupa air dan
zat hara yang terlarut dalam air. Melalui proses fotosintesis, air dan karbon dioksida (CO2) diubah
menjadi zat makanan dengan bantuan sinar matahari. Meskipun tidak berperan langsung dalam
fotosintesis, zat hara diperlukan agar tumbuhan dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Coba
kamu amati, tanaman padi yang terlambat dipupuk, daunnya akan berwarna kekuningan. Setelah
dipupuk, daun tanaman padi itu akan kembali berwarna hijau dan tumbuh dengan baik. Mengapa
demikian? Di dalam pupuk terkandung zat hara yang penting sebagai nutrisi tanaman.

Suhu

Semua makhluk hidup membutuhkan suhu yang sesuai untuk menunjang pertumbuhan dan
perkembangannya. Suhu ini disebut suhu optimum, misalnya suhu tubuh manusia yang normal adalah
sekitar 37°C. Pada suhu optimum, semua makhluk hidup dapat tumbuh dan berkembang dengan baik.
Hewan dan manusia memiliki kemampuan untuk bertahan hidup dalam kisaran suhu lingkungan
tertentu. Tumbuhan menunjukkan pengaruh yang lebih nyata terhadap suhu. Padi yang ditanam pada
awal musim kemarau (suhu udara rata-rata tinggi) lebih cepat dipanen daripada padi yang ditanam pada
musim penghujan (suhu udara rata-rata rendah). Jenis bunga mawar yang tumbuh dan berbunga dengan
baik di pegunungan yang sejuk, ketika ditanam di daerah pantai yang panas pertumbuhannya menjadi
lambat dan tidak menghasilkan bunga yang seindah sebelumnya. Hal ini disebabkan karena semua
proses dalam pertumbuhan dan perkembangan seperti penyerapan air, fotosintesis, penguapan, dan
pernapasan pada tumbuhan dipengaruhi oleh suhu.

Cahaya

Cahaya berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup. Tumbuhan sangat
membutuhkan cahaya matahari untuk fotosintesis. Namun keberadaan cahaya ternyata dapat
menghambat pertumbuhan tumbuhan karena cahaya dapat merusak hormon auksin yang terdapat pada
ujung batang. Bila kamu menyimpan kecambah di tempat gelap selama beberapa hari, kecambah itu
akan tumbuh lebih cepat (lebih tinggi) dari seharusnya, namun tampak lemah dan pucat/kekuning-
kuningan karena kekurangan klorofil. Selain tumbuhan, manusia juga membutuhkan cahaya matahari
untuk membantu pembentukan vitamin D.

Air dan Kelembapan


Air dan kelembapan merupakan faktor penting untukpertumbuhan dan perkembangan. Air sangat
dibutuhkan oleh makhluk hidup. Tanpa air, makhluk hidup tidak dapat bertahan hidup. Air merupakan
tempat berlangsungnya reaksi-reaksi kimia di dalam tubuh. Tanpa air, reaksi kimia di dalam sel tidak
dapat berlangsung, sehingga dapat mengakibatkan kematian.

Kelembapan adalah banyaknya kandungan uap air dalam udara atau tanah. Tanah yang lembab
berpengarauh baik terhadap pertumbuhan tumbuhan. Kondisi yang lembab banyak air yang dapat
diserap oleh tumbuhan dan lebih sedikit penguapan. Kondisi ini sangat mempengaruhi sekali terhadap
pemanjangan sel. Kelembapan juga penting untuk mempertahankan stabilitas bentuk sel.

Tanah

Bagi tumbuhan, tanah berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangannya. Tumbuhan akan
tumbuh dan berkembang dengan optimal bila kondisi tanah tempat hidupnya sesuai dengan kebutuhan
nutrisi dan unsur hara. Kondisi tanah ditentukan oleh faktor lingkungan lain, misalnya suhu, kandungan
mineral, dan air.

Bab III : Metode Penelitian


3.1 Tempat dan Waktu Penelitian

3.1.1 Tempat

Kami melakukan eksperimen ini di Ruang Makan Asrama 3, SMAN 10 Samarinda di Jalan H.A.M.M
Rifaddin Kelurahan Harapann Baru Kecamatan Loa Janan Ilir Kota Samarinda

3.2.1 Waktu

Kami melakukan eksperimen ini pada hari Selasa, 14 Februari 2017 jam 22.00

3.2 Bahan dan Alat Penelitian

3.2.1 Bahan

15 Kacang Ijo

1 Liter air kelapa muda

3.2.2 Alat Penelitian

Kapas secukupnya

3 buah gelas kemasan mineral


3.3 Prosedur Penelitian

Potong gelas air mineral dan sisakan bagian bawah dari gelas sebagai media tanam

Letakkan kapas pada dasar gelas sebagai pengganti tanah

Letakkan beberapa kacang hijau pada permukaan kapas

Ulangi prosedur diatas hingga terdapat 3 tanaman yang siap untuk diteliti

Sediakan air kelapa dengan konsentrasi 100%, 50%, dan 0% untuk dijadikan perbandingan

Berikan perlakuan yang sama terhadap tanaman dan tunggu hingga beberapa hari hingga tanaman
tumbuh

3.4 Populasi dan Sampel

Populasi : biji kacang hijau

Sampel : 5 biji kacang hijau

3.5 Variabel

Variable bebas : 1. Air kelapa

Air PDAM

Variable terikat : 1. Kecepatan perkecambahan


Variable terkontrol : 1. Jumlah biji kacang hijau

jumlah media tanam (kapas)

suhu

cahaya

kelembaban

Bab IV : Hasil Penelitian

4.1 Data Penelitian

No. Hari Air Kelapa 100% Air Kelapa 50% Air PDAM

1. Selasa Tidak Tidak Tidak

2. Rabu Tidak Tidak Tumbuh

3. Kamis Tidak Tidak Tumbuh

4.2 Analisis Data

Berdasarkan data di atas kami menyimpulkan bahwa kacang ijo yang disiram menggunakan air
kelapa tidak dapat tumbuh. Hali ini berbanding terbalik dengan kacang ijo yang diberi aii PDAM saja akan
tumbuh dengan subur. Walaupun telah diberi perlakuan yang sama, kacang ijo yang diberi ari kelapa
tetap tidak tumbuh. Banyak faktor yang dapat dijadikan sebagai penghambat yaitu suhunya yang tidak
stabil, cuaca yang tidak tetap, kelembapan yang berbeda-beda. Namun kami simpulkan bahwa yang
menjadikan kecang ijo pada air kelapa tidak tumbuh karena pembusukan yang terjadi pada air kelapa itu
sendiri, sehingga kacang ijo pun tidak dapat tumbuh dan ikut membusuk
Bab V : Penutup

5.1 Kesimpulan

Percobaan yang kami lakukan telah mengubah pandangan kami bahwa air kelapa bukannya
menambah laju pertumbuhan kacang ijo ,tetapi kacang ijo yang kami tanam di media kapas tidak
tumbuh sama sekali. Walaupun air kelapa mengandung banyak mineral dan protein, kami tidak bisa
melihat adanya pertumbuhan kacang hijau pada kacang ijo yang disiram oleh air kelapa tersebut.
Penyebabnyapun bermacam-macam, namun dari sekian banyaknya faktor, kemungkinan teresarnya
adalah pembusukkan pada air kelapa itu sendiri yang menjadikan kacang ijo pertumbuhannya terhambat
atau tidak dapat tumbuh sama sekali.

5.2 Kritik dan Saran

Saran dan kritik kami untuk proyek penelitian kali ini adalah, waktu penelitian yang singkat
menjadikan minimnya data laju pertumbuhan, alat yang dipakai sederhana sehingga untuk menggarap
data yang spedifik menjadi sulit, banyaknya faktor-faktor lain seperti cuaca yang tidak mendukung,
penulisan KTI juga mengalami kesulitan karena waktu yang sangat singkat. Agar lebih baiknya untuk
memberikan waktu dan alat penunjang penelitan yang kami lakukan, supaya kami dapat melakukan riset
dengan tuntas dan lengkap.
Daftar Pustaka

https://organikilo.co/2014/10/manfaat-air-kelapa-untuk-pertanian-organik.html

http://www.trigonalmedia.com/2016/05/faktor-faktor-yang-mempengaruhi.html

http://manfaatnyasehat.blogspot.co.id/2013/08/kandungan-manfaat-kacang-hijau.html

https://id.wikipedia.org/wiki/Kacang_hijau

http://tinacakrabuana.blogspot.co.id/2009/10/manfaat-air-kelapa-pada-media-kultur.html

https://id.wikipedia.org/wiki/Perkecambahan

http://perpustakaancyber.blogspot.co.id/2012/11/proses-perkecambahan-biji-tanaman.html

http://belajarbiologionlinemudah.blogspot.co.id/2015/04/perkecambahan-epigeal-dan-hipogeal.html

http://perpustakaancyber.blogspot.co.id/2012/11/perkecambahan-hipogeal-pada-tanaman.html

http://perpustakaancyber.blogspot.co.id/2012/11/perkecambahan-epigeal-pada-tanaman.html

https://id.wikipedia.org/wiki/Kelapa

http://airkelapahijau.blogspot.co.id/2012/06/kandungan-air-kelapa.html
https://sitimunawarohcr7.wordpress.com/ipa-1/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-pertumbuhan-dan-
perkembangan/

Anda mungkin juga menyukai