Oleh :
2019
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu ciri organisme adalah tumbuh dan berkembang. Kedua aktifitas
kehidupan ini tidak dapat dipisahkan karena prosesnya berjalan bersamaan.
Pertumbuhan diartikan sebagai pertambahan ukuran atau volume serta jumlah sel
secara irreversibel. Irreversibel maksudnya tidak dapat kembali pada keadaan awal.
Sedangkan perkembangan adalah proses menuju kedewasaan. Pertumbuhan pada
tanaman terbagi dalam beberapa tahapan,yaitu perkecambahan yang diikuti dengan
pertumbuhan primer dan pertumbuhan sekunder (Slamet, 2009).
Perkecambahan diawali dengan penyerapan air dari lingkungan sekitar biji, baik
tanah, udara, maupun media lainnya. Perubahan yang teramati adalah membesarnya
ukuran biji yang disebut tahap imbibisi (berarti "minum"). Biji menyerap air dari
lingkungan sekelilingnya, baik dari tanah maupun udara (dalam bentuk embun atau
uap air. Efek yang terjadi adalah membesarnya ukuran biji karena sel-sel embrio
membesar) dan biji melunak (Prawinata et al., 1981).
Padi (Oryza sativa L.) merupakan salah satu tanaman budidaya terpenting
dalam peradaban manusia. Pada saat ini produksi padi dunia menempati urutan
ketiga dari semua serealia setelah jagung dan gandum. Tanaman padi (Oryza sativa
L.) merupakan tanaman pangan utama di Indonesia yang dapat menyumbangkan 40-
80% kalori dan 45-55% protein. Padi termasuk dalam genus Oryza. Padi di
Indonesia memiliki 25 spesies Oryza dengan dua subspesies yaitu Indica (padi bulu)
dan Sinica (padi cere). Padi yang ada sekarang merupakan persilangan antara Oryza
officianalis dan Oryza sativa (Prabhandaru & Triono, 2017).
B.Tujuan
Tujuan praktikum pada kali ini adalah untuk mengetahui konsentrasi zat
pengatur yang mampu meningkatkan daya perkecambahan (viability) benih.
II. TELAAH PUSTAKA
B. Metode
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Campbell, N. A., Reece, J. B., Urry, L. S., Cain, M. L., Wasserman, S. A., Minorsky,
P. V. & Jackson, J., 2000. Biologi. Jakarta: Erlangga.
Heddy, S., 1989. Hormon Tumbuhan. Jakarta: Rajawali.
Prabhandaru, I. & Triono, B. S., 2017. Respon Perkecambahan Biji (Oryza sativa L.)
Varietas Lokal SiGadis Hasil Iradiasi Sinar Gamma. Jurnal Sains dan Seni
ITS, 6(2), pp. 2337-3520.
Prawinata, W., Harran, S. & Tjandronegoro, P., 1981. Dasar-dasar Fisiologi
Tumbuhan. Bandung: IPB.
Salisbury, G. W., Frank, B. & Cleon, W., 1985. Fisiologi Tumbuhan. Bandung: ITB.
Slamet, 2009. Biologi Umum. Surakarta: CV. HTS.
Tjitrosomo, S. S., 1983. Botani Umum. Bandung: Angkasa.
Utama, C. R. & Sugiyanta., 2016. Pengaruh Aplikasi Giberelin pada Padi Sawah
(Oryza Sativa L.) Varietas Hibrida (Hipa Jatim 2) dan Varietas Unggul Baru
(Ciherang). Bul.Agrohorti, 4(1), pp.56-62.