Laporan Praktikum Penginderaan
Laporan Praktikum Penginderaan
PENGINDRAAN
A. Latar Belakang
hidup serta kerja alat-alat tubuh dalam kondisi normal dan proses-proses yang
fisika karena sangat berkaitan dengan Ilmu fisiologi tentang fisiologi manusia,
Menurut Gul dalam Djawad dkk 2017, pengindraan adalah upaya untuk
dan indra pembau. Ikan juga memiliki indra khas yaitu indra asrus listrik yang di
gunakan untuk melindungi dirinya, indara ini yang dapat merasakan getaran
lainnya, termasuk manusia. Ikan memiliki organ untuk mengecap dan pembau
sebagaimna yang manusia miliki. Walaupun ikan tidak memiliki telinga bagian
mendengar (Fujaya,1999).
menghubungkan badan indra dengan sistem saraf pusat. Organ indra adalah sel-
sel tertentu yang dapat menerima stimulus dari lingkungan maupun dari dalam
badan sendiri untuk diteruskan sebagai impuls saraf melalui serabut saraf ke
bagaimana respon ikan ketika diberi rangsangan serta memahami organ apa
saja yang berperan penting pada tubuh ikan dalam melakukan pengindraan.
alat indra dan organ sensorik yang terdapat pada ikan serta mengetahui
seberapa lama daya respon ikan sampel menggunakan alat pengindraannya bila
mengetahui organ indra pada ikan mas koki (Carrasius auratus) dan seberapa
Menurut Axelrod dan Schultz (1983) dalam Sufianto (2008) klasifikasi ikan
Filum : Chordata
Subfilum : Craniata
Kelas : Ostheichthyes
Ordo : Teleostei
Subordo : Cyprinoidea
Family : Cyprinidae
Genus : Carassius
2. Morfologi
Ikan koki memiliki ciri-ciri bentuk tubuh pendek dan bulat, mata lebar dan
besar, bersirip, di sisi tubuhnya terdapat gurat sisi dan mempunyai lembaran
insang. Insang ini berfungsi untuk pernafasan, lewat insang ikan koki
bersama air akan dibawa oleh aliran darah. Karena itu, jika airnya tercemar maka
Ikan koki memiliki sisik yang berderet rapi, mengkilap dan menutupi tubuh
seperti genteng rumah.Warnanya cukup menarik dan variatif, umumnya sisik ikan
gabungan dari warna-warna tersebut. Warna sisik ini ditentukan oleh banyak
kebersihan lingkungan. Sirip ikan koki mempunyai dua fungsi pokok, yakni
sebagai alat keseimbangan dan sebagai tenaga gerak yang dibantu oleh
3. Kebiasaan Makan
Ikan mas koki merupakan ikan pemakan segala atau omnivora. Pakan
yang biasa diberikan untuk pembesaran ikan mas koki yaitu pellet (Lingga dan
keindahan warna sebagai daya tarik, sehingga banyak upaya yang dilakukan
kisaran 3-5% per hari, dan frekuensi pemberiannya 2-3 kali per hari disesuaikan
4. Kebiasaan Hidup
Maskoki tergolong mudah menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Ikan
maskoki ini lebih cocok hidup di perairan beriklim tropis atau kisaran suhu 27-
300C dengan pH dan kesadahan normal. Kondisi lingkungan yang ideal menjadi
semi yaitu, ketika suhu lingkungan mencapai 12-200C sehingga mampu memijah
sepanjang tahun. Air yang digunakan sebagai media hidup maskoki harus
memiliki perbandingan gas karbondioksida (CO2) dan gas oksigen (O2) yang
seimbang. Kadar CO2 yang lebih tinggi maka akan mangakibatkan maskoki mati
Maskoki senang hidup di air yang jernih dan bersih, dapat hidup di air
keruh dan jenis-jenis air lainnya asal kadar oksigennya terjamin. Di daerah tropis
(Nuraini dkk,2014).
5.Siklus Hidup
Maskoki dapat hidup di perairan dengan suhu yang berkisar antara 12-30
0
C. Di daerah yang mempunyai empat musim (musim semi, panas, gugur dan
dingin), maskoki melakukan aktifitasnya pada musim semi, yaitu ketika suhu
karena suhu lingkungannya lebih hangat yaitu sekitar 23-290C (Liviawatty dan
Afrianto, 1990) hal tersebut juga sesuai dengan Kuncoro (2011) yang
menyatakan bahwa ikan hias yang berasal dari daerah tropis biasanya hidup
pada rentang suhu 24-290C. Siklus hidup maskoki mudah diamati. Maskoki mulai
berenang pada umur 2 – 3 hari, ketika itu ukuran tubuhnya masih sebesar jarum
pentul. Tubuhnya akan terns bettambah besar. Pada usia 2 minggu mencapai
ukuran 1 cm dan pada usia 1 bulan mencapai 2 cm serta mulai ditutupi oleh
yang terbaik adalah hasil pemijahan yang diperoleh dari induk yang telah
B. Organ Sensorik
pendengaran, indra pembau, dan gurat sisi. Indra penglihatan ikan berupa mata
yang dilindungi oleh lapisan tipis tembusan cahaya. Kornea mata ikan berbentuk
datar dan lensa matanya berbentuk bulat. Indra pendengaran ikan hanya berupa
telinga. Indera pembau pada ikan digunakan untuk menemukan makanan. Gurat
1. Organ Penglihatan
Mata ikan sangat kurang aktif pada udara, sebagaimana mata manusia
bila berada di dalam air. Keduanya tidak mampu mempertajam fokus. Organ
linea lateralis pada beberapa ikan mampu mendeteksi medan listrik di dalam laut,
bahkan ada ikan yang menghasilkan medan listrik dan organ listriknya.
Penglihatan ikan yaitu berupa mata, dimana mata adalah reseptor penglihatan
yang sangat sempurna. System optikal pada mata ikan ialah melakukan
Ikan yang hidup didalam air memiliki kemampuan melihat dengan sangat
tajam. Ikan memiliki jenis mata yang berbeda-beda berdasarkan jenis ikannya.
Kebanyakan ikan memiliki mata yang terletak disamping sehingga membuat ikan
dapat melihat sampai dengan 3600. Kornea pada ikan berbentuk datar dan lurus,
sedangkan lensa matanya bulat sempurna. Ikan tidak memiliki kelenjar air mata
2. Organ Pendengaran
suara. Pendengaran adalah hal mengenai deteksi gelombang dan tekanan yang
timbul, karena gangguan makanan yang terjadi pada jarak tertentu ikan
mempunyai divertikulum yang homologm tetapi lebih kecil yang disebut lagena.
Gelombang suara yang sampai pada ikan terdapat dalam air. Dengan demikian
dengan telinga bagian dalamnya karena tidak mempunyai telinga luar. Ikan
memiliki jaringan pendengaran yang tersusun dari sel-sel yang sangat halus.
Dengan sel itu, getaran suara dari air dapat ditangkap dan dihantarkan sampai
telinga dalamnya. Telinga ikan terdiri dari bagian atas dan bawah. Dibagian atas
terhadap evolusi pendengaran pada ikan. Bunyi terdiri dari vibrasi atau getaran
tekanan suara yang berlangsung lama melalui medan jauh yang lebih luas.
Didalam medan dekat getaran didteksi oleh ikan melalui telinga dalam atau garis
3. Organ Penciuman
Reseptor penciuman yaitu mendeteksi rangsangan kimia dalam bentuk
signal elektrik dan melanjutkan informasi tersebut pada system saraf pusat.
System saraf dari organ olfaktori ke otak memiliki konfigurasi (Fujaya, 1999).
moncong dan biasanya tepat di depan mata. Kantung nasal ini tidak dapat
berhubungan langsung dengan faring karena kantung ini hanya sebagai “external
penghidu utama pada ikan yang mencari makanan dalam keadaan gelap atau
(Burhanuddin, 2010).
Gurat sisi adalah organ penerima getaran yang dapat mendeteksi suara
jarak jauh. Linea Lateralis atau Gurat sisi pada memiliki warna keputih-putihan.
Pada semua jenis ikan memiliki Linea Lateralis pada bagian tubuhnya dan
antara ikan pelagis dan demersal memilki perbedaan baik dilihat dari habitat
maupun cara organ merespon dari sumber suara. Linea Lateralis sendiri
Maret 2017 pukul 11.30 – 13.30 WITA di Laboratorium Fisiologi Hewan Air,
Hasanuddin, Makassar.
Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum Penginraan dapat dilihat
C. Prosedur Kerja
berikut:
1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan pada praktikum ini.
2. Ukur panjang, tinggi, dan lebar aquarium untuk mengetahui berapa
dengan air tawar sesuai dengan volume air yang sudah didapatkan.
3. Setelah itu masukkan ikan kedalam aquarium dan setiap orang memilih
suhu awal.
1. Uji Pendengaran
stopwatch.
aquarium).
2. Uji Penglihatan
3. Uji Penciuman
tersebut.