Anda di halaman 1dari 5

Urtikaria akut (4A)

S Lokasi Bisa dimanapun dibagian tubuh

Onset Akut
Kualitas Rasa gatal
Kuantitas -
Keluhan Utama : Perjalanan Penyakit Urtikaria akut diawali dengan
munculnya ruam atau lesi kulit
berupa biduran yaitu kulit
kemerahan dengan penonjolan
atau elevasi berbatas tegas dengan
batas tepi yang pucat disertai
dengan rasa gatal (pruritus)
sedang sampai berat, pedih, dan
atau sensasi panas seperti
terbakar. Lesi dari urtikaria dapat
tampak pada bagian tubuh
manapun, termasuk wajah, bibir,
lidah, tenggorokan, dan telinga.
Diameter lesi dapat bervariasi dari
sekitar 5 mm (0,2 inchi) sampai
dapat sebesar satu piring makan.
Faktor Memperingan Istirahat, mengurangi aktivitas
berat.
Memperberat Aktivitas meningkat, udara dingin,
udara panas, stress, gangguan
hormonal (kehamilan, menstruasi)
Gejala Penyerta Sesak nafas, serak, dan rhinitis
O Pemeriksaan Fisik I : Lokasi : sesuai predileksi
UKK :
Lesi dapat berupa papul-papul
merah pea-sized (sebesar kacang
polong) sampai gambaran
circinate (lingkaran) besar dengan
batas-batas kemerahan dan putih
di sentral yang dapat menutupi
seluruh bagian dari badan.

Vesikel-vesikel dan bula dapat


tampak dalam kasus yang berat,
bersamaan dengan efusi
hemoragik
Gambar

Gambar Urtikaria akut

A Diagnosis Dokter mendiagnosis urtikaria


akut dari anamnesis dan
pemeriksaan fisik, menanyakan
gejala yang dialami, riwayat
penyakit hingga faktor risiko.
Selama pemeriksaan, dokter akan
melihat ruam atau lesi kulit
berupa biduran yaitu kulit
kemerahan dengan penonjolan
berbatas tegas, dengan batas tepi
yang pucat.
Lesi bisa tampak dibagian tubuh
manapun, bentuk dapat seperti
bekas gigitan serangga.

DD Urtikaria akut
Pitiriasis rosea
adalah kondisi pada kulit tubuh
yang berupa ruam, berwarna
merah muda atau merah, dan
berbentuk seperti bekas luka
atau benjolan merah
menyerupai tambalan.
Penderita juga dapat
mengalami rasa gatal yang
sangat mengganggu selama
dua minggu atau lebih.

P Terapi Terapi non farmako, meliputi:


-Menghindari faktor-faktor yang
memperberat seperti terlalu panas,
stres, alcohol, dan agen fisik.
-Menghindari agen lain yang
diperkirakan dapat menyebabkan
urtikaria.

Antihistamin (H1) :

 Diphenhydramine injeksi.
Dosis dewasa: 10-20 mg
per dosis, diberikan 3-4
kali sehari, dosis anak: 0,5
mg per kg berat badan per
dosis, diberikan 3-4 kali
sehari.

 Hydroxyne HCl (bestalin).


Dosis dewasa: 25 mg,
diberikan 3-4 kali sehari,
dosis anak: 0,5 mg per kg
berat badan per dosis,
diberikan 3 kali sehari.

 Cetirizine 10 mg (cetymin,
cirrus, estin, falergi,
histrine, ryzen, dll),
diminum 1×1 sehari.

 Loratadine 10 mg
(alernitis, anlos, clarihis,
claritin, clatatin, inclarin,
rahistin, dll), diminum1x1
sehari.

Cara Kerja Antihistamin adalah zat-zat yang


dapat mengurangi atau
menghalangi efek histamin
terhadap tubuh dengan jalan
memblok reseptor –histamin
(penghambatan saingan).
antihistamin juga dapat dibagi
dalam dua kelompok, yakni
antagonis reseptor-H1 (sH1-
blockers atau antihistaminika) dan
antagonis reseptor H2 ( H2-
blockers atau zat penghambat-
asam)

Efek Samping /  Mengantuk Antihistamin


Komplikasi termasuk dalam golongan
obat yang sangat aman
pemakaiannya. Efek
samping yang sering
terjadi adalah rasa
mengantuk dan gangguan
kesadaran yang ringan
(somnolen).
 Efek antikolinergik Pada
pasien yang sensitif atau
kalau diberikan dalam
dosis besar. Eksitasi,
kegelisahan, mulut kering,
palpitasi dan retensi urin
dapat terjadi. Pada pasien
dengan gangguan saraf
pusat dapat terjadi kejang.
 Diskrasia Meskipun efek
samping ini jarang, tetapi
kadang-kadang dapat
menimbulkan diskrasia
darah, panas dan
neuropati.
 Sensitisasi Pada
pemakaian topikal
sensitisasi dapat terjadi
dan menimbulkan
urtikaria, eksim dan
petekie.

Prognosis Prognosis umumnya dubia ad


bonam.

Anda mungkin juga menyukai